PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL (LATIHAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI TEKNIK PEMBENIHAN DI SMKPERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

B. Metode ... 12

C. Metode Drill ... 15

D. Pembelajaran Koonvensional ... 19

E. Hasil Belajar ... 21

F. Mata Pelajaran di SMK Pertanian ... 21

G. Pembenihan Ikan ... 23

H. Paradigma Penelitian ... 24


(2)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 29

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30

F. Tahapan Penelitian ... 35

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Data ... 37

B. Analisis Data ... 41

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50 DAFTAR RIWAYAT


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen-Komponen Pengajaran ... 11 Gambar 2.1. Paradigma penelitian ... 25 Gambar 3.1. Kurva uji t dua pihak ... 34 Gambar 4.1. Histogram perbandingan kenaikan rata-rata kelas eksperimen ... 43 Gambar 4.2. Histogram perbandingan kenaikan nilai kelas eksperimen ... 44 Gambar 4.3. Histogram pencapaian nilai gain pada kelas eksprimen ... 45


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Pre Te ... 37

Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Post Test ... 37

Tabel. 4.3. Nilai NormalisasiGain padaKelas Eksperimen dan Kontrol ... 38


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-kisi Instrumen ... 52

Lampiran 1. Soal Pre tes dan Post tes ... 54

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 58

Lampiran 3. Nilai Pre Test, Post Test dan Gain ... 61

Lampiran 4. Pengolahan Data Standar Deviasi... 62

Lampiran 4. Pengolahan Data dengan Uji t Dua Sampel ... 63

Lampiran 5. Tabel Distibusi t... 64


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa. Penyelenggaran pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan yang berkompeten demikian juga sebaliknya. Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Dipandang dari segi kebutuhan, pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi serta memberikan sumbangan terhadap terlaksananya program-program pembangunan yang telah direncanakan. Salah satu usaha untuk menciptakan manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

Upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan pendidikan yang berkualitas pula, pemerintah Indonesia telah berupaya mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dengan program pendidikan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya untuk mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.


(7)

Sehubungan hal tersebut, pembangunan dibidang pendidikan merupakan strategi dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan partisipasi dari semua warga nergara. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif, baik dari pemerintah, keluarga,dan pengelola pendidikan khususnya.

Realisasi dari pelaksanaan pembangunan dibidang pendidikan salah satunya dengan pendidikan formal di sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan sendiri-sendiri terhadap siswa, yaitu untuk mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan agar siap terjun didalam kehidupan masyarakat. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang penting, artinya berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Dengan demikian, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil belajar, keberhasilan dari proses belajar ditandai dengan tercapainya tujuan pengajarn serta prestasi belajar yang optimal.


(8)

Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mengajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya adalah intelegasi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, kebiasaan siswa, aktivitas siswa (meliputi memahami, berlatih, berdiskusi) dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, diantaranya keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan metode mengajar, interaksi edukatif, kurikulum dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, ada berbagai macam metode yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran antara lain metode ceramah, drill, tanya jawab, diskusi laboraturium, permainan, dan sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengggunaan metode pelajaran, antara lain: (1) Tujuan yang berbeda dari masing-masing mata pelajaran. (2) Perbedaan latar belakang individual anak. (3) Perbedaan situasi dan kondisi dimana pendidikan berlangsung. (4) Perbedaan pribadi dan kemampuan pendidik. (5) Fasilitas yang berbeda, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Metode mengajar yang sering digunakan didalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran produktif praktek umumnya metode ceramah dan demonstrasi. Metode ini dinilai baik karena selain guru pun mendemonstrasikan semua teori yang telah dijelaskan sehingga siswa


(9)

menjadi paham. Dengan metode pelajaran seperti ini diharapkan siswa SMK mendapatkan hasil belajar yang baik dan terampil terutama dalam kompetensi teknik pembenihan.

Pengajaran metode ceramah dan demonstrasi, guru memang sudah cukup membekali siswa dengan teori dan demonstrasi yang diajarkan, namun tidak cukup seperti itu, siswa pun harus bisa mengaplikasikan pemahaman tersebut kedalam praktek melalui latihan dan bimbingan dari guru sehingga siswa pun menjadi lebih terampil. Suasana dimana guru yang mendominasi kelas membuat interaksi antara guru dan siswa kurang terjalin dengan baik serta membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi kaku. Hal ini dapat menimbulkan kurangnya kemandirian siswa, sehingga kemampuan siswa untuk menganalisa suatu permasalahan kurang berkembang. Oleh sebab itu perlu dikembangkan metode belajar yang mengalihkan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, apalagi dalam melakukan pembenihan ikan yang merupakan salah satu kompetensi dasar yang penting di SMK. Kompetensi dasar ini tidak hanya memerlukan pemahaman saja tetapi juga mampu mengaplikasikan teori-teori pembelajaran yang telah disampaikan.

Salah satu alternatif pembelajaran dalam pemecahan permasalahan yang terjadi pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan belajar siswa khusunya pada kompetensi teknik pembenihan digunakan metode pembelajaran drill atau latihan, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar, dimana siswa melaksanakan


(10)

kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari pada yang telah telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakan membina anak dalam meningkatkan penguasan ketrampilan itu. Pemberian latihan ini berdampak kepada hasil belajar siswa yang jauh dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) mata pelajaran produktif yaitu 75. Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum harus mengikuti program remidial yang diberikan oleh guru yang bersangkutan.

Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu (latihan praktek), juga dapat sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Latihan dilakukan sebagai penguatan dan menutupi kekurangan dari metode sebelumnya yang dianggap kurang maksimal. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan” (Syaiful Sagala, 2009:217). Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk menerapkan metode latihan yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada khususnya dalam pembelajaran teknik pembenihan. Selanjutnya penulis menuangkannya kedalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan”.


(11)

B. Identifikasidan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah ini diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek permasalahan yang akan timbul dan lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah dalam penelitian. Adapaun identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan siswa dalam melakukan pembenihan ikan. 2. Kurangnya hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan

ikan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penerapanMetode Pembelajaran Drill (Latihan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan.

C. Batasan Masalah

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran, relasi antara pebelajar dengan pembelajar, hubungan antar pebelajar, sarana belajar, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan/atau pemberian tugas. (Slameto:2003 dalam Pranata:2012)

Pada penelitian ini masalah yang diteliti adalah metoda pembelajaran saja, yakni penerapan metoda pembelajaran drill (latihan). Apakah dapat meningkatkan hasil pembelajaran pada kompetensi teknik pembenihan.


(12)

dilakukan di kelas XI-F program keahlian agribisnis perikanan SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah inginmengetahui hasil belajar pada mata pelajaran teknik pembenihan dengan menggunakan metode drill atau latihan yang berbasis praktek.

E. ManfaatPenelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, serta meningkatkan keterampilan dalam menerapkan model, metode, dan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya. 2. Bagi peserta didik, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik, juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran teknik pembenihan di kelas.

3. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini guru mengetahui sejauh mana penggunaan metode pembelajaran latihan diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran teknik pembenihan di kelas, sehingga guru mendapatkan masukan yang positif dan dapat meningkatkan kualitas mengajar terhadap peserta didik khususnya dalam pembelajaran teknik pembenihan.


(13)

4. Bagi sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalamupaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.

F. Struktur Oganisasi Skripsi

Penulisan skripsi yang terstruktur akan lebih terarah dan berurut dalam setiap pembahasannya, maka dilakukan penulisan ke dalam beberapa bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan berisikan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Landasan teoritis menjelaskan teori-teori yang mendukung kepada proses pembelajaran, konsep pembelajaran model latihan (drill), tinjauaun mata pelajaran, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian lokasi dan subyek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian memuat pengolahan atau analisis data menghasilkan temuan dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemakaian penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian, dan saran atau rekomendasi dari temuan penelitian.


(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-F Agribisnis Perikanan.

B. Desain Penelitian

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan) (Sugiyono, 2009:75).

o

1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan.

o

2 = hasil perlakuan setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

pengaruh perlakuan =

o

1 –

o

2 Setengah kelas kontrol adalah kelas XIAgribisnis Perikanandengan jumlah responden 13 siswa, dan setengah kelas eksperimen adalah kelas XI Agribisnis Perikanan dengan jumlah responden 13 siswa. Dengan kondisi siswa yang cukup homogen, kedua kelompok tersebut kemudian diberi pre test dengan soal yang sama. Kemudian kelompok B sebagai kelompok

26

x

o

1


(15)

eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan drill, sedangkan kelompok A diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional seperti biasanya.

Setelah diberikan perlakuan (praktek), kemudiankedua kelompok diberi post test dengan soal yang sama. Hasil pre test dan post test dibandingkan dan

dilihat kenaikannya dari masing-masing kelas, kemudian diujiperbedaannya antara kedua kelompok. Perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

C. Metode Penelitian

“Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 2006:160). Metode dan pendekatan penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun serta menganalisis data sehingga diperoleh makna yang sebenarnya.

Surakhmad (1985) menjelaskan bahwa: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Selain itu, masih menurut Surakhmad (1985) “Metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan”. Syaodih (2009: 52) juga mengemukakan bahwa:

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Beberapa peneliti menyebutnya sebagai tradisi penelitian (research traditions) (Syaodih, 2009: 52).


(16)

Oleh karena itu, suatu metode penelitian harus memiliki rancangan penelitian tertentu yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan cara apa data tersebut dihimpun dan diolah. Metode dan rancangan yang relevan dengan suatu kegiatan akan menunjang keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif pada standar kompetensi mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen) karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random, (Sugiyono, 2009). Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen sebenarnya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel terkait (Budiyono, 2003)


(17)

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006 : 160) instrumen penelitian adalah sebagai berikut : “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan olehpeneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah danhasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematissehingga lebih mudah diolah.”

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan metodepengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes.

1. Tes

Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuahcontoh perilaku. Tes yang diberikan berupa soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Hasil dari tes ini merupakan indikator ketercapaian dari pembelajaran yang dilakukan. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan materi ajar yang disampaikan. Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian. Adapun langkah-langkah dalam membuat tes adalah dengan membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal, mengadakan uji coba, dan menganalisis hasil uji coba.

Menurut Budiyono (2003), untuk memenuhi kriteria validitas isi pada soal tes, maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


(18)

a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan.

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester. (Budiyono, 2003:58)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diukur kevalidannya dengan melalui surat pernyataan expert-judgement. Dalam penelitian ini, instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan pembelajarannya. Dalam penelitian ini penulis meminta judgement langsung kepada guru mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK PPN Tanjungsari.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdengan tes. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik tersebutdikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran.Khusus pada pengambilan data melalui tes, dilakukan dengan carapembelajaran yang menggunakanmetode pencatatan drillyang diawali dengan dilakukannyates awal (pre-tes). Setelah itu melakukan pembelajaran menggunakan drillsebagai metode pencatatannya kemudian dilakukan tes (post tes)untukmengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.Semua soal tes yang diberikan


(19)

merupakan tes tertulis dengan bentuk soaluraian yang memuat pertanyaan mengenai materi pada kompetensi dasaryang disampaikan.

2. Analisis data

Analisis data penelitian merupakansalah satu langkah terpenting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data yang tepat maka akan dapat ditarik kesimpulan yang benar. Analisis data yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. Mencari nilai rata-rata kelas (mean) dan standar deviasi (S)

Rumus yang digunakan untuk mencari mean A (pre-test) dan B (post-test) adalah sebagai berikut ini.

MA = ΣA

n MB =

ΣB n

Keterangan :

MA = nilai rata-rata pre-test A = nilai pre-test

n1 = jumlah data pre-test

MB = nilai rata-rata post-test B = nilai post-test


(20)

Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut:

Sd =

∑ �

.

��

2

(∑fi.xi )²

� �−1

(Sudjana:1984)

Keterangan :

Sd = Standar deviasi fi = frekuensi

xi = nilai tengah

n1= jumlah anggota sampel kelas eksperimen

b. Nilai gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih pra-tes dan pasca tes yang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan dilakukan dengan menggunakan rumus gain score ternormalisasi.

< >= post tes−pre tes skor maksimum−pre tes Keterangan :

< g > = gain skor ternormalisasi

Pasca tes = skor hasil tes setelah perlakuan / proses pembelajaran Pra tes = skor hasil tes sebelum perlakuan / proses pembelajaran Skor maksimum = skor tertinggi

Tingkat perolehan gain score ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :


(21)

1) g –tinggi : dengan 0,7≤(< g >) 2) g –sedang : dengan 0,3 ≤ (< g >) < 0,7 3) g –rendah : dengan (< g >) < 0,3 c. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (2008), uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis dari suatu penelitian diterima atau ditolak. Dalam statistik dan penelitian, terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

Hipotesis nol dalam penelitian ini adalah pernyataan penggunaan drill tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi teknik pembenihanSMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang. Sedangkan hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis nol yaitu penggunaan drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi mendiskripsikan teknik pembenihan di kelas XI Agribisnis PerikananSMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang. Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima atau ditolak, maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan uji t dua sampel.

Uji t dua sampel ini termasuk uji perbandingan (uji komparatif) tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan atau membedakan apakah kedua data yang diperoleh dalam penelitian sama atau berbeda. Uji komparatif ini berguna untuk menguji kemampuan generalisasi atau signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan dari


(22)

dua rata-rata sampel (Riduwan, 2008). Adapun rumus untuk uji t dua sampel adalah sebagai berikut :

thitung =

x

1−x 2

�� 1n 1

+ 1

n2

dimana

dsg = (n −1)S ²+ (n −1)S ²

(n + n )−2

(Sugiono (2009:128))

Keterangan :

X1 = mean sampel kelompok eksperimen X2 = mean sampel kelompok kontrol dsg= nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol

Setelah nilai thitung diperoleh, kemudian mencari nilai ttabel dengan ketentuan sebagai berikut ini. Taraf signifikansi α = 0,05, db = nA + nB – 2. Kriteria pengujian dua pihak adalah jika – ttabel< thitung < + ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan visualisasi gambar uji t dua pihak adalah sebagai berikut.

Sumber : Riduwan, 2008


(23)

F. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan,dan pengolahan data. Adapun rincian tahapan penelitian dipaparkan pada uraian di bawah ini.

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Menentukan judul dan membuat proposal penelitian;

b. Mengusulkan surat keputusan mengenai dosen pembimbing;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar I sesuai arahan daridosen pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK PPN Tanjungsari

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan konsultasidengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum SMK PPN Tanjungsari terkait dengan penelitian yang akan dilakukan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang mengampu standar kompetensi menjelaskan potensi dan peran budidaya perairan;


(24)

i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pra-tes menggunakan soal uraian, setelah terlebih dahulumeminta lembar expert judgement (pernyataan) pada guru matapelajaran dan dosen pembimbing sebagai tim ahli guna validasi soal-soal tersebut;

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pencatatan dengandrill.

c. Memberikan post-test pada akhir tahap pembelajaran. 3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan pengolahan data terhadap hasil pra-tes dan post-test yangtelah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Melakukan pengolahan data untuk menguji peningkatan (gain) danmenguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari penelitian; d. Melakukan seminar II (hasil penelitian)


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan hasil penelitian serta saran-saran yang diharapkan dijadikan dasar penelitian selanjutnya berkenaan kemampuan afektif dan psikomotor di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebabgai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran drill (latihan) kepada siswa dalam kompetensi dasar Teknik Pembenihan ikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentase rata-rata nilai post tes.

B.Saran

Setelahmelaksanakan dan membahas hasil penelitian, penulis merekomendasikan beberapa masukan yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran. Penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, berupaya mengembangkan penyusunan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode latihan (drill) agar menghasilkan metode yang lebih baik sehingga dapat memberikan sumbangan positif dibidang pengajaran.


(26)

2. Bagi peserta didik, diharapkan meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga standar batas minimum kelulusan dapat tercapai. 3. Bagi guru, penerapan pembelajaran teknik pembenihan ini diharapkan

dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran. 4. Bagi sekolah, memberikan dukungan yang bersifat memajukan

pelaksanaan pembelajaran dengan metode latihan (drill) baik berupa pelatihan, sarana maupun prasarana.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ali ,M. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi Prosedur belajar Mengajar. Bandung. CV. Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Cronbach, W. (1982). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. Badung: JEMMARS. Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta

: DepdiknasDimiyati 1994

Hamalik, O (1994). Evaluasi Kurikulum Bandung. Trigenda Karya. Pengantar Pendidikan. 1995

Roestiyah,(1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Askara.

Slameto 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyanto 1993. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta.Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Sagala, S.(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.


(28)

Zuhairini, dkk.(1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha nasional

Furahasekai (2011). Pembelajaran Konvensional . [online] Tersedia :

http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional/, [13 desember 2012].

Pujiono (2009). Metode Pembelajaran. [online] Tersedia :

http://jindauksw.blogspot.com/2009/11/metode-drill-dan-penggunaannya.html, [14 desember 2012].

Pranata (2012). Teori Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. [online] Tersedia : http://konspend.blogspot.com/2012/10/teori-hasil-belajar-dan-faktor-yang.html,[19 desember 2012]


(1)

Wahyu Dwi Nugraha,2013

Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Teknik Pembenihan Di Smkpertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan,dan pengolahan data. Adapun rincian tahapan penelitian dipaparkan pada uraian di bawah ini.

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Menentukan judul dan membuat proposal penelitian;

b. Mengusulkan surat keputusan mengenai dosen pembimbing;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen

pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar I sesuai arahan daridosen pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK PPN Tanjungsari

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan

konsultasidengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum SMK PPN Tanjungsari terkait dengan penelitian yang akan dilakukan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang

mengampu standar kompetensi menjelaskan potensi dan peran budidaya perairan;


(2)

36

i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pra-tes menggunakan soal uraian, setelah terlebih dahulumeminta lembar expert judgement (pernyataan) pada guru matapelajaran dan dosen pembimbing sebagai tim ahli guna validasi soal-soal tersebut;

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pencatatan

dengandrill.

c. Memberikan post-test pada akhir tahap pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan pengolahan data terhadap hasil pra-tes dan post-test yangtelah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Melakukan pengolahan data untuk menguji peningkatan (gain)

danmenguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari penelitian; d. Melakukan seminar II (hasil penelitian)


(3)

Wahyu Dwi Nugraha,2013

Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Teknik Pembenihan Di Smkpertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan hasil penelitian serta saran-saran yang diharapkan dijadikan dasar penelitian selanjutnya berkenaan kemampuan afektif dan psikomotor di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebabgai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran drill (latihan) kepada siswa dalam kompetensi dasar Teknik Pembenihan ikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentase rata-rata nilai post tes.

B.Saran

Setelahmelaksanakan dan membahas hasil penelitian, penulis

merekomendasikan beberapa masukan yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran. Penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, berupaya mengembangkan penyusunan pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran metode latihan (drill) agar menghasilkan metode yang lebih baik sehingga dapat memberikan sumbangan positif dibidang pengajaran.


(4)

49

2. Bagi peserta didik, diharapkan meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga standar batas minimum kelulusan dapat tercapai.

3. Bagi guru, penerapan pembelajaran teknik pembenihan ini diharapkan

dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran.

4. Bagi sekolah, memberikan dukungan yang bersifat memajukan

pelaksanaan pembelajaran dengan metode latihan (drill) baik berupa pelatihan, sarana maupun prasarana.


(5)

Wahyu Dwi Nugraha,2013

Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Teknik Pembenihan Di Smkpertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali ,M. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi Prosedur belajar Mengajar. Bandung. CV. Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Cronbach, W. (1982). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. Badung: JEMMARS. Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta

: DepdiknasDimiyati 1994

Hamalik, O (1994). Evaluasi Kurikulum Bandung. Trigenda Karya. Pengantar Pendidikan. 1995

Roestiyah,(1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Askara.

Slameto 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyanto 1993. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta.Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Sagala, S.(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Syaodih, N. (2009).” Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Rosdakarya.


(6)

Zuhairini, dkk.(1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha nasional

Furahasekai (2011). Pembelajaran Konvensional . [online] Tersedia :

http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional/, [13 desember 2012].

Pujiono (2009). Metode Pembelajaran. [online] Tersedia :

http://jindauksw.blogspot.com/2009/11/metode-drill-dan-penggunaannya.html, [14 desember 2012].

Pranata (2012). Teori Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. [online] Tersedia : http://konspend.blogspot.com/2012/10/teori-hasil-belajar-dan-faktor-yang.html,[19 desember 2012]