PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

Oleh :

Mariana Lumbantobing NIM 409121053

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI

POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2013/2014

Mariana Lumbantobing (NIM 409121053)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Semeester I pada materi pokok Gerak Lurus di SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 320 siswa yang terdiri dari sepuluh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X9 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X10 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 orang yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 item dengan lima option jawaban yag sebelumnnya telah divalidasi, untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t).

Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 35,16 dengan standar deviasi 10,355 dan rata-rata postes 70,47 dengan standar deviasi 10,109, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata pretes sebesar 34,53 dengan standar deviasi 8,647 dan rata-rata postes 63,44 dengan standar deviasi 9,625. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t ,diperoleh thitung = 2,849 > ttabel = 1,999 artinya bahwa ada pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus di SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014. Dan adanya peningkatan aktivitas pada setiap pertemuan. Jadi, aktivitas sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar.

.

Kata Kunci : Quasi Eksperimen, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Hasil Belajar


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kebaikan-Nya yang memberi hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si dan Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku dosen penguji I, II, dan III yang memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dekan FMIPA dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Karapatan Lumbantoruan, M.Pd selaku kepala SMA Negeri 11 Medan yang memberikan izin penelitian dan kepada Bapak T. Gultom, S.Pd selaku guru bidang studi fisika serta seluruh staf dewan guru dan pegawai SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Asden Lumbantobing dan Ibunda tercinta Rominauli Rajagukguk selaku orang tua yang


(4)

iii

teramat penulis sayangi yang telah mengajari penulis tentang arti kehidupan, dan tentang arti kesederhanaan dalam hidup. Terima kasih untuk Ayah dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkan penulis, memberi doa yang tulus, kasih saying yang tak henti, dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakakku tersayang Yolanda Lumbantobing, adikku tercinta Theresia Lumbantobing dan Danianto Lumbantobing serta sanak keluarga lain yang telah memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada KTBku Raffael S.G (Kak Nova, Kak Fitri, Bang Kimura, Bang David, Adi, Juli, Misi, Novalia, Rayu), dan Immanuel S.G (Ayu, Ebet, Eka, Mesri, Ridho) serta Tim Peralatan 2013 (Berton, Dwi, Erwin, Tiodor) yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa buat teman kost 107 (Bang Dede, Kak Puput, Oneda, Ruth) terimakasih atas kebersamaan dan doanya. Terimakasih juga buat seluruh keluarga besar Fisika Dik B 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih juga buat Juniwati Gultom dan Bang Sandi Purba yang membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi kita semua

Medan, Maret 2014 Penulis,

Mariana Lumbantobing NIM 409121053


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 10

2.1.3.1. Ranah Kognitif 12

2.1.3.2. Ranah Afektif 14

2.1.3.3. Ranah Psikomotorik 14

2.1.4. Model Pembelajaran 17

2.1.4.1.Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.4.2.Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Masalah 20 2.1.4.3.Kelebihan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20 2.1.4.4.Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21 2.1.4.5.Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 22 2.1.4.6.Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran

Berdasarkan Masalah 23

2.1.4.7.Pembelajaran Konvensional 24

2.1.4.8.Lingkungan Belajar dan Sistem Pembelajaran Langsung 25

2.1.5. Materi Pembelajaran 26

2.1.5.1Besaran-Besaran pada Gerak Lurus 26 2.1.5.1.1. Kedudukan, Jarak dan Perpindahan 26 2.1.5.1.2. Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat 28

2.1.5.2.Gerak Lurus Beraturan 29

2.1.5.3.Gerak Lurus Berubah Beraturan 30

2.1.5.4.Aplikasi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada Gerak Vertikal 32


(6)

vii

2.2. Kerangka Konseptual 37

2.3. Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 39

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 39

3.3. Variabel Penelitian 39

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39

3.4.1. Jenis Penelitian 39

3.4.2. Desain Penelitian 40

3.5. Prosedur Penelitian 40

3.6. Instrumen Penelitian 41

3.6.1. Validitas Tes 43

3.7. Teknik Analisis Data 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Data Hasil Penelitian 47

4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 50

4.1.3. Pengujian Hipotesis 52

4.1.4. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa 53

4.2. Pembahasan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 61


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. Perbandingan- Revisi Taksonomi Bloom 13

2.2. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21

2.3. Penelitian Terdahulu 37

3.1. Two Group Pretes – Postes Design 40

3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Gerak Lurus 41

3.3. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 42

3.4. Kategori Aktivitas 43

4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi

dan Varians 50

4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 51

4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 51 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/ Pretes

Siswa 52

4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 53 4.8. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 2.1. Bagan Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan

Pembelajaran Langsung (Konvensional) 25

2.2. Posisi Benda pada Suatu Garis Lurus 26

2.3. Vektor Perpindahan Sepanjang Sumbu X 27

2.4. Grafik Kecepatan terhadap Waktu pada GLB 29 2.5. Grafik Posisi terhadap Waktu (x-t) dari Suatu GLB dengan Acuan

Melalui O (0,0) 29

2.6. Grafik Percepatan-Waktu GLBB 31

2.7. Grafik Kecepatan-Waktu GLBB 31

2.8. Pola Benda Jatuh Bebas 33

2.9. Pola Gerak Vertikal ke Bawah 34

2.10. Pola Gerak Vertikal Ke Atas 35

3.1. Skema Rancangan Penelitian 43

4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 47 4.2. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 48 4.3. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 49 4.4. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Kontrol 49 4.5. Diagram Batang Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen 50


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 63 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 76 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 89

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 100

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 102

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 104

Lampiran 7. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 105

Lampiran 8. Instrumentasi Penelitian 117

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 122 Lampiran 10 Pedoman Penilaian Aktifitas Belajar Siswa 124 Lampiran 11. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 125 Lampiran 12. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 126 Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 127 Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 129 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 131 Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 133 Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 135

Lampiran 18. Uji Normalitas 138

Lampiran 19. Uji Homogenitas 142

Lampiran 20. Uji Hipotesis 146

Lampiran 21. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Eksperimen 151

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 157

Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 160 Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 161 Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 162 Lampiran 26. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 164


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa. Pendidikan harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri dan cerdas.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.

Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, pemerintah terus menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan seoptimal mungkin. Usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain perbaikan dan pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru berupa penataran, pelatihan, seminar serta peningkatan sarana dan prasarana. Tujuan dari semua usaha tersebut adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami


(11)

informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritik tetapi mereka miskin secara aplikasi (Sanjaya, 2008).

Guru merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan suatu pendidikan. Dalam pendidikan, guru yang membimbing peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran (kompetensi). Dalam pencapaian tujuan tersebut, guru memiliki peranan yang besar agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya dalam bidang ilmu fisika.

Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mengkaji atau mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fisika sebagai suatu ilmu banyak mengungkap masalah-masalah dan rahasia yang ada di alam semesta ini. Teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini tidak bisa lepas dari disiplin ilmu ini. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang kurang berminat pada fisika. Hal ini dilihat dari nilai mata pelajaran fisika yang cenderung lebih rendah dari mata pelajaran lain.

Rendahnya hasil belajar fisika ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti. Dari hasil wawancara kepada guru fisika kelas X SMAN 11 Medan, Bapak J. Manullang, S.Pd diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 55 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 65. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Selain itu hasil ujian harian juga tergolong kurang memuaskan rata-rata ujian harian siswa berkisar 50-60 saja.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan


(12)

3

tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru SMAN 11 Medan, bahwa model pembelajaran yang digunakan di dalam kelas masih kebanyakan model konvensional, dengan metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi, serta tanya jawab. Dalam proses belajar mengajar setiap guru harus memiliki teknik dan strategi mengajar agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, secara efektif dan efesien, yang pada akhirnya tercapai tujuan yang diharapkan. Trianto (2007) “Guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat meningkatkan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan”. Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau pendidik. Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan formal di lembaga pendidikan, di dalamnya terjadi interaksi antar berbagai komponen pembelajaran. Komponen itu meliputi: guru, siswa, tujuan, model, media, dan evaluasi. Selain hal-hal di atas terdapat kesulitan ataupun kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran yaitu kurangnya minat siswa dalam belajar fisika, kurangnya media pembelajaran dan fasilitas laboratorium.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model


(13)

pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini merupakan suatu model pemberlajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Trianto (2011) pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil penelitian Nurjannah Sitanggang (2012) di MAN 1 Medan pada materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 41,9 dan rata-rata kelas kontrol adalah 41,59. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen adalah 86,19 dan rata-rata nilai kelas control adalah 79,37. Dan menurut hasil penelitian Dina Wati Tampubolon (2012) di SMA Negeri 5 Medan pada materi pokok Momentum dan Impuls diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 4,733 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,565. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada


(14)

5

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas control, diperoleh hasil posttest kelas eksperimen 7,35 dan nilai rata-rata kelas control 6,86. Dari kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.

Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai KKM).

2. Kurangnya minat siswa dalam belajar fisika karena mata pelajaran fisika yang kuarang menarik dan adanya kesulitan memahami materi fisika.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi selama proses pembelajaran.

4. Fasilitas laboratorium di sekolah tidak dipergunakan secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran sehingga membatasi pemanfaatan dan pemberian pengalaman secara langsung untuk memahami konsep-konsep fisika.


(15)

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A 2013/2014.

2. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah.

3. Materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini adalah Gerak Lurus.

1.4.Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka batasan masalah dalam penelitian di kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan T.A. 2013/2014 ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan model pembelajaran konvensional?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.


(16)

7

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan.

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok gerak lurus kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

a. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata untuk proses berpikir tingkat tinggi.

b. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar merupakan gambaran kemampuan yang diperoleh peserta didik dari kegiatan pembelajaran.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abazariant (2012), http://abazariant.blogspot.com/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html (diakses pada 20 September 2013)

Ainurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung; Alfabeta

Aprion, D., (2011), Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1; 11-17

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta; PT Rineka Cipta

___________. (2009), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara Ekokhoerul, (2012), http://ekokhoerul.wordpress.com/taksonomi-bloom-revisi/

(diakses pada 20 September 2013)

Fadilah, M. I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran

Konvensional Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di SMP N. 39 Medan Kelas VII T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed Hamalik, Oemar, (2006), Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Jakarta; Erlangga

Kimpend, (2013), (http://kimpend.blogspot.com/ranah-psikomotor.html(diakses pada 20 September 2013)

Lestari, N. N., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi siswa Kelas VII SMP, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca Sarjana UNDIKSHA; 1-21

Pohan, A. F., (2012), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P. Siantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Sadia, I W., (2007), Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Cycle


(18)

62

Learning Dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1; 171-182

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidik, Bandung; Kencana Prenada Media Group

__________, (2008), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung; Kencana Prenada Media Group

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta; Rineka Cipta

Sitanggang, N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI Man 1 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Sma 10, (2012),http://sma10-blk.blogspot.com/revisi-taksonomi-bloom.html (diakses pada 20 September 2013)

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung; Tarsito

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Tampubolon, D. W., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta; Prestasi Pustaka Publisher

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta; Kencana Prenada Media Group

Wena, M., (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta; PT Bumi Aksara


(1)

pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini merupakan suatu model pemberlajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Trianto (2011) pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil penelitian Nurjannah Sitanggang (2012) di MAN 1 Medan pada materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 41,9 dan rata-rata kelas kontrol adalah 41,59. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen adalah 86,19 dan rata-rata nilai kelas control adalah 79,37. Dan menurut hasil penelitian Dina Wati Tampubolon (2012) di SMA Negeri 5 Medan pada materi pokok Momentum dan Impuls diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 4,733 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,565. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada


(2)

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas control, diperoleh hasil posttest kelas eksperimen 7,35 dan nilai rata-rata kelas control 6,86. Dari kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.

Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 11 Medan T.P 2013/2014.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai KKM).

2. Kurangnya minat siswa dalam belajar fisika karena mata pelajaran fisika yang kuarang menarik dan adanya kesulitan memahami materi fisika.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi selama proses pembelajaran.

4. Fasilitas laboratorium di sekolah tidak dipergunakan secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran sehingga membatasi pemanfaatan dan pemberian pengalaman secara langsung untuk memahami konsep-konsep fisika.


(3)

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A 2013/2014.

2. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah.

3. Materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini adalah Gerak Lurus.

1.4.Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka batasan masalah dalam penelitian di kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan T.A. 2013/2014 ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan model pembelajaran konvensional?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.


(4)

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan.

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok gerak lurus kelas X Semester 1 di SMAN 11 Medan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

a. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata untuk proses berpikir tingkat tinggi.

b. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar merupakan gambaran kemampuan yang diperoleh peserta didik dari kegiatan pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abazariant (2012), http://abazariant.blogspot.com/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html (diakses pada 20 September 2013)

Ainurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung; Alfabeta

Aprion, D., (2011), Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1; 11-17

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta; PT Rineka Cipta

___________. (2009), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara Ekokhoerul, (2012), http://ekokhoerul.wordpress.com/taksonomi-bloom-revisi/

(diakses pada 20 September 2013)

Fadilah, M. I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran

Konvensional Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di SMP N. 39 Medan Kelas VII T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed Hamalik, Oemar, (2006), Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Jakarta; Erlangga

Kimpend, (2013), (http://kimpend.blogspot.com/ranah-psikomotor.html(diakses pada 20 September 2013)

Lestari, N. N., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi siswa Kelas VII SMP, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca Sarjana UNDIKSHA; 1-21

Pohan, A. F., (2012), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P. Siantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Sadia, I W., (2007), Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Cycle


(6)

Learning Dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1; 171-182

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidik, Bandung; Kencana Prenada Media Group

__________, (2008), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung; Kencana Prenada Media Group

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta; Rineka Cipta

Sitanggang, N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI Man 1 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Sma 10, (2012),http://sma10-blk.blogspot.com/revisi-taksonomi-bloom.html (diakses pada 20 September 2013)

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung; Tarsito

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Tampubolon, D. W., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta; Prestasi Pustaka Publisher

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta; Kencana Prenada Media Group

Wena, M., (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta; PT Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN AJARAN 2012/2013

1 7 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN AJARAN 2012/2013

1 11 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

ANALISIS MISKONSEPSI GERAK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20102011

0 2 99

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK LURUS BERATURAN DI SMA

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP KETERAMPILAN KOMUNIKASI SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS TAHUN AJARAN 20162017

0 0 17

PENGARUH KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 95