MENINGKATKAN HASIL BLAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE DI KELAS IV SDN 060827 JL. SM. RAJA KECAMATAN MEDAN AMPLAS T.A 2013 / 2014.

(1)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Menggunakan Metode EVERYONE IS TEACHER HERE

di Kelas IV SDN 060827 Jl. SM Raja

Kecamatan Medan Amplas

T.A 2013 / 2014

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

Oleh

INGGRIANI LUBIS

NIM 1103111030

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor UNIMED

2. Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Drs. Aman

Simare-mare selaku Pembantu Dekan II.

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

pendidikan Unimed, dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed Selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu pendidikan.

5. Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dr. Naeklan Simbolob, M.Pd dan Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan PPSD Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.


(6)

8. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 060827 Medan, Ibu Rahmawaty, Ama.Pd, wali kelas IV Ibu Hj. Darmiati dan para guru SDN 060827 Medan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa kepada yang tercinta Ayahanda Sya’ban Lubis, dan Ibunda yang tersayang Isdawati yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

10.Kepada adik-adik saya Mentari lubis, Khana Sajidah Lubis, dan Syaid Iskandar Lubis yang selalu memberikan penulis semangat

11.Untuk saudara sepupu yang selalu memberikan motivasi kepada penulis yaitu Lulu’ Septiana Zahra, Dedi Irawan, Dinda Permata Sari.

12.Kepada nenek terkasih Hj. Ratna yang selalu senantiasa mendukung semua kegiatan penulis dengan kasih sayangnya.

13.Kepada Bapak dan ibuk peneliti yang selalu memberikan doa dan

dukungannya kepada penelitin sampai pada terselesaikannya skripsi ini yaitu, Ibunda Nurhaina Lubis, Bapak Herman, Ibunda Nurhariati Lubis, Bapak Iswandi, Ibunda silvi, Bapak Sabarudin Lubis, Ibunda Nurlailan Lubis, Bapak Haris, Ibunda Khairani Lubis dan Bapak Ahmad Wahyudi

14.Kepada teman–teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan yaitu Mawarni Saragih, Andriana Febri Siregar, Huzatun Febriani, Sriwayuni Nasution, Nurhamimah Rambeh, Eza Budiono kemudian kepada Juria Sari yang telah membantu penulis dalam pembutan jurnal serta semua teman – teman sekelas C Reguler ‘10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(7)

15.Kepada kakanda Geovani Diki Saputra Nasution, ST yang telah memberikan waktu, hari serta senyumannya untuk peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini sampai selesai

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Maret 2014

Penulis,

INGGRIANI LUBIS NIM. 110311103


(8)

ABSTRAK

INGGRIANI LUBIS 1103111030. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Everyone is Teacher Here di Kelas IV SDN 060827 Jl. SM. Raja Kecamatan Medan Amplas T.A 2013 / 2014

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menerapkan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada materi pokok menulis pantun anak yang menarik dari berbeagai tema berdasarkan ciri-ciri pantun di kelas IV SDN 060827 Jl. SM. Raja Kecamatan Medan Amplas TA 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok menulis pantun anak yang menarik dari berbeagai tema berdasarkan ciri-ciri pantun di Kelas IV SDN 060827 Jl. SM. Raja Kecamatan Medan Amplas TA 2013/2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek seluruh siswa kelas IV sebanyak 35 orang siswa. Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus yang terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan test hasil belajar. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila hasil belajar siswa meningkat, bila tingkat ketuntasan klasikal sebesar ≥ 80.

Berdasarkan analisis data pada saat pretes dari 35 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 6 orang siswa 17,14% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 29 orang siswa 82,85% mendapat nilai belum tuntas dengan nilai rata-rata 54,28. Pada siklus I terdapat terdapat sebanyak 18 orang siswa 55,42% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 17 orang siswa 48,57% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata nilai rata-rata 65,42. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 31 orang siswa 88,57% yang mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 4 orang siswa 11,42% yang tuntas dengan nilai rata-rata 82.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahsa Indonesia materi menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema berdasarkan ciri-ciri pantun di kelas IV SDN 060827 Jl. SM. Raja Kecamatan Medan Amplas TA 2013/2014. Peneliti menyarankan agar guru bidang studi Bahasa Indonesia lebih meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Everyone is Teacher Here.


(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 78

Lampiran 3 Nilai Pretest Siswa ... 86

Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 92

Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 98

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I ... 105

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II ... 107

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 109

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 111

Nama-nama siswa ... 124

Dokumentasi ... 125 Roster Pelajaran

Surat Izin Penelitian dari Fakultas Surat Keterangan Penelitian dari sekolah


(10)

1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan kepada generasi – generasi mendatang. Pengajaran

bahasa Indonesia pada hakekatnya merupakan salah satu upaya

mengembangkan dan membina bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu melalui proses pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat mengguanakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Ketiga aspek itu berturut-turut menyangkut ilmu pengetahuan, perasaan, dan keterampilan atau kegiatan berbahasa. Ketiga aspek tersebut harus berimbang agar tujun pengajaran bahasa yang sebenarnya dapat dicapai. Kalau pengajaran bahasa terlalu banyak mengotak-atik segi gramatikal saja (teori), murid akan tahu tentang aturan bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam tuturan maupun tulisan dengan baik.

Pada prinsipnya akhir dari pengajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa terampil berbahasa yang meliputi : terampil meyimak, membaca, berbicara dan menulis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi. Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan


(11)

2

materi menggunakan langkah yang tepat diantaranya alat peraga yang sesuai dan bahasa pengantar yang menarik. Sehingga cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar. Bila guru mengajar dengan meberikan banyak latihan, maka siswa akan belajara melalui pengalaman.

Walaupun demikian, kenyataannya pada pembelajaran di sekolah, siswa seringkali mengalami kesulitan dan kurang menyukai pelajaran bahasa Indonesia, termasuk pada siswa kelas IV SD Negeri 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas. Hal ini sesuai dengan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada siswa kelas IV tahun ajaran 2013/2014 khususnya pada pokok bahasan menulis pantun sesuai dengan ciri – ciri pantun, ternyata belum diperoleh hasil yang memuaskan. Masih banyak siswa yang memiliki nilai dengan hasil belajar yang rendah, sehingga belum memperoleh ketuntasan belajar.

Dari 35 siswa yang ada di kelas IV SD Negeri 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas yang akan diteliti, ternyata hanya 6 orang siswa yang sudah memiliki ketuntasan belajar (17,14%) dan 3 orang siswa masih belum memiliki ketuntasan belajar (82,85%).Peneliti melihat sebagian siswa merasa enggan, tidak berani bertanya, dan siswa menganggap pembahasan tersebut tidak penting sehingga peroses pembelajaran berlangsung monoton, karena selama peroses belajar mengajar siswa kurang aktif,yang pada akhirnya mereka merasa cepat bosan.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, timbul pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi, padahal guru telah berupaya agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memadai.Menurut penulis banyak faktor yang


(12)

3

mempengaruhinya, salah satunya adalah melalui penggunaan metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa SD. Selama ini guru cenderung mengajar dengan menggunakan metode konvensional. Atas dasar itulah penulis ingin mencoba memperbaikinya melalui penerapan metode pembelajaran Everyoneis teacher here.

Metode Everyoneis teacher here adalah solusi tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual dan juga memberi kesempatan pada siswa untuk berfikir dan saling membantu satu sama lain. Variasi model pembelajaran ini lebih diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi pembelajaran antara siswa dengan siswa juga siswa dengan guru.Metode ini juga sangat cocok untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa karena dalam metode ini siswa diharapkan bisa memberikan pertanyaan maupun jawaban kepada teman-temannya karena saling berbagi pengetahuan dan tetap di bawah pengawasan guru agar pembahasan tetap terarah dan bermakna. Dengan demikian media ini diharapkan siswa memulai dari rasa senang dan tertarik sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat menjadi lebih baik.

Lebih Berdasarkan latar belakang di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode EVERYONE IS

TEACHER HERE di Kelas IV SDN 060827 Jl. SM Raja Kecamatan


(13)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Metode pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional.

3. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia

4. Siswa kurang mampu dalam berpikir kreatif, sehingga aktivitas belajar siswa masih rendah.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka

penelitian ini dibatasi pada: ”Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran

bahasa Indonesia dalam materi pokok menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema sesuai dengan ciri – ciri pantun dengan menggunakan Metode Everyone is Teacher Here Kelas IV SDN 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Rumusan Maslah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan Metode Everyone is

Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pantun anak yang menarik dai berbagai tema sesuai


(14)

5

dengan ciri – ciri pantun Kelas IV SDNegeri 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas Tahun Ajaran 2013/2014?.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah guna meningkatkan Hail belajar siswa dalam menulis pantun dengan menggunakan metode everyone is teacher here di Kelas IV SD Negeri 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang kajian penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama:

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan hasil belajar dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan aktivitas belajar yang menyenangkan menggunakan metode Everyone is Teacher Here.

2. Bagi guru, sebagai masukan kepada guru dalam mengembangkan

kemampuan dalam penggunaan metode pembelajaran yang baru.

3. Bagi sekolah, memberikan gambaran dan informasi tentang

penggunaan metode Everyone is Teacher Here untuk meningkatkan pemahaman dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.


(15)

6

4. Bagi peneliti, Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam bidang metodologi penelitian tindakan kelas dan melihat kesesuaian metode Everyone is teacher here dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia.

5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan informasi atau dokummentasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.


(16)

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Hakekat Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses interaksi dengan lingkungan. Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Belajar juga dapat diartikan sebagai peristiwa yang bersifat individual, yakni peristiwa terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.

Menurut Slameto (2003:2) ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Suryabrata (2002:232) mengatakan pengertian belajar adalah “Belajar membawa perubahan dalam (arti behavioral changes) aktul maupun potensial”. Dengan demikian seorang pelajar dikatakan sedang belajar apabila pelajar tersebut terlibat secara langsung dan aktif dalam kegiatan pembelajaran”.Menurut Dymiati (2002:5) ”Belajar merupakan kegiatan yang kompleks melibatkan proses mental pada diri siswa, untuk dapat berkembang secara mandiri, siswa harus belajar”.

Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan di atas, secara umum belajar dapat disimpulkan sebagai proses perubahan tingkah laku individu akibat adanya interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut meliputi sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan dan keterampilan


(17)

8

2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar

Adapun beberapa prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli bidang psikologi pendidikan (Sagala, 2009:54) antara lain :

1) law of effect yaitu bila hubungan antara stimulus dengan respon terjadi dan diikuti dengan keadaan terpenuhi, maka hubungan itu diperkuat. 2) spread of effect yaitu reaksi emisional yang mengiringi kesenangan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kesenangan, tetapi kesenangan mendapat pengetahuan baru. 3) law of exercice yaitu hubungan antara stimulus dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan, sebaliknya hubungan itu melemahkan jika dipergunakan. 4) law of readiness yaitu bila satuan-satuan dalam sistem syaraf telah siap berkonduksi, dan hubungan itu berlangsung, maka terjadinyan hubungan itu akan menyenangkan. 5) law of primacy yaitu belajar memberi makna yang dalam apabila diupayakan melalui kegiatan dinamis. 6) law of recency yaitu bahan untuk yang baru dipelajari, akan lebih mudah diingat. 7) fenomena kejenuhan adalah suatu penyebab yang menjadi perhatian signifikan dalam pembalajaran. 8) belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi belajar, akan mempermudah berubahnya tingkah laku.

2.1.3 Ciri-Ciri Belajar

Ada beberapa perubahan tingkah laku yang dimasukkan kedalam cirri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:15) yaitu:

1) perubahan yang terjadi secara sadar, ini berarti individu menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya seperti perubahan dalam bertambahnya pengetahuan, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. 2) perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. 3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, dalam perbuatan belajar perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. 5) perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, perubahan dalam tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. 6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.


(18)

9

2.1.4 Fungsi Belajar

Dalam kutipan (http://organisasi.org/kegunaan-manfaat-fungsi-sekolah-dan-kuliah pendidikan-formal-di-indonesia. Ada pun beberapa fungsi belajar di Sekolah adalah sebagai berikut: a) melatih kemampuan kemampuan akademis anak (menjadikan anak pintar). b) menggembleng

dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin. c) memperkenalkan

Tanggung Jawab. d) membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan. e)

sebagai Identitas Diri. f) sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas.

2.1.5 Tujuan Belajar

Tujuan berkaitan dengan arah atau sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan di mana tujuan belajar dikaitkan dengan perubahan tingkah laku. Menurut Sudirman (1988:9) adapun tujuan belajar pada diri manusia mempunyai tujuan sebagai berikut : a)Tujuan belajar mengubah tingkah laku ke arah yang lebih berkualitas, b) Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan pemahaman, c) Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan nilai dan sikap, d) Tujuan belajar sebagai suatu pembentukan keterampilan-keterampilan personal.


(19)

10

2.1.6 Faktor-Faktor Belajar

Dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari belajar. Namun dalam pelaksanaannya berhasil atau tidaknya seorang siswa memperoleh ilmu yang diberikan, tergantung pada faktor-faktor di sekitar siswa. Slameto (2010: 54) Fektor-faktor yang mempengaruhu belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

“1) faktor Intern. Faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : a) faktor jasmani misalnya kesehatan dan cacat tubuh. b) faktor psikologs misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) faktor kelelahan misalnya kelelahan jasmani dan rohani/ bersifat psikis.2) faktor ekstern.Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : a) faktor orang tua. b) faktor sekolah. c) faktor masyarakat”.

2.1.7 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku individu akibat interaksi individu dengan lingkungannya.Perubahan perilaku yang dimaksud meliputi perubahan kognitif, sikap dan keterampilan.

Menurut Suprijono (2010:5) ”Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian sikap-sikap apresiasi dan keterampilan”. Sedangkan menurut Nawawi ( dalam Ahmad, 2013:5)

“Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang barusaha


(20)

11

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran.Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan – tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati (2003:4) ”Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan”.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal ( dalam Ahmad 2013:5 ),

“Evauasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa”. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindakan lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasan siswa. Kemajuan pestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan akibat


(21)

12

interaksinya dengan lingkungan.Perubahan ini dapat dilihat dan diketahui melalui skor/nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

2.1.8 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan suatu perubahan berdasarkan pengalaman. Dengan demikian banyak hal atau aspek yang mempengaruhi atau yang dilibatkan dalam proses belajar mengajar dan faktor itu pula yang mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar atau prestasi siswa.

Menurut Djamarah (1995:37) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sebagai berikut : “1) faktor siswa. 2) faktorguru. 3) faktor program pendidikan. 4) faktor sarana dan prasarana yang memadai merupakan komponen penunjang atas keberhasilan anak didik. 5) faktor Orangtua. 6) faktor sosial”. Sedangkan menurut Purwanto (2007:102) faktor-faktor yang menyebabkan perilaku belajar yaitu: ”1) faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, b faktor yang ada di luar individu”. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut dengan faktor individual.Yang termasuk kedalam faktor individual seperti motivasi, kematangan/pertumbuhan, latihan dan faktor pribadi.Faktor yang ada di luar individu yang disebut sebagai faktor sosial. Yang termasuk kedalam faktor sosial yaitu keluarga, sekolah, guru dan cara mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang tesedia, dan motivasi sosial”.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor utama yang menyebabkan keberhasilan siswa dalam


(22)

13

belajar yaitu faktor dari internal dan faktor dari eksternal.Kedua faktor ini saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya penting bagi guru untuk mengoptimalkan unsur-unsur yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.9 Hakikat Metode Evryone is Teacher Here

Menurut Aswan, (2010:46) “Metode adalah cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya barvariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir”. Menurut Sabri (2010:49) “Metode pembelajaran adalah cara – cara atau tekhnik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok”.

Dari hasil penjelasan diatas metode adalah cara atau tehnik penyajian yang digunakan untuk menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunaka oleh pendidik dalam pembelajaran untuk pencapaian tujuan yang dibuat. Metode seharusnya dapat membangkitkan minat atau gairah belajar siswa, merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, memberi

kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan karya, menjamin

perkembangan kegiatan kepribadian siswa, dapat menanamkan dan mengembangkan nilai – nilai dan sikap – sikap dalam kehidupan sehari – hari terutama dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(23)

14

Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka salah satu metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia adalah metode Everyone is Teacher Here. Metode ini adalah metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif. Menurut Muslim Ibrahim (dalam Rusman, 2010:208) pembelajaran kooperatif adalah “suatu aktifitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan hadiah”.

Suprijono mengatakan (2010:102) “banyak dijumpai di kelas pembelajaran kooperatif tidak berjalan efektif”. Diskusi sebagai salah satu mekanisme membangun kooperatif tidak berjalan efektif karena banyak hal. Diskusi banyak didominasi oleh salah seorang peserta didik yang telah mempunyai skemata tentang apa yang akan dipelajari. Dikarenakan pembelajarn kooperatif itu luas tidak terbatas hanya dengan berdiskusi berkelompok atau tim belajar.

Metode ini adalah pilihan tepat untuk mendapatkan hasil belajar yang baik karena hasil belajar yang baik didukung oleh partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual dan juga memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir dan saling membantu satu sama lain.variasi model pembelajaran ini lebih memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajarsiswa. Menurut Suprijono (2010:110) Metode Everyone is Teacher Here “setiap orang adalah guru” merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini


(24)

15

memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagi guru bagi teman – temannya.

Metode everyone is teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapai tujuan yitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat – pendapatnya, dan lain – lain.

Melalui metode pembelajaran Everyone is Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah: (a) setiap diri siswa masing–masing berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas u yang telah dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang diberikan (b) Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas (c) Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah (d) terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.

Metode “everyone is teacher here” adalah metode yang sangat baik, siswa mendapat kesempatan memberi pertanyaan dengan menuliskannya dan menjawab pertanyaan dari temannya. Belajar untuk mengajarkan akan membuat pemahaman siswa menjadi lebih baik. Dan juga metode tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif tidak membosankan dan melatih keberanian mengemukakan pendapatnya.


(25)

16

2.1.10 Langkah- langkah Metode Pembelajaran Everyone is Teacher Here

Seperti yang dikatakan Suprijono (2010:110) Langkah-langkah pembelajaran Metode Everyone is teacher here adalah :

“(1) bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh peserta didik. (2) setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang sedang dipelajari (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas. (3) kumpulkan kertas, acak kertas tersebut dan bagikan kepada setiap peserta didik. Pastikan tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri. (4) mintalah kepada peserta didik untuk membaca dalam hati pertanyaan pada kertas

tersebut kemudian mintalah mereka untuk memikirkan

jawabannya. (5) mintalah kepada peserta didik secara sukarela membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya. (6) setelah jawaban diberikan, mintalah kepada peserta didik lainnya untuk

menambahkannya. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya”.

Menurut Sabri (2010:131) langkah-langkah metode Everyone is Teacher Here seperti : “(1) membagikan secarik kertas kepada seluruh siswa dan meminta menuliskan pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari, siswa menerima secarik kertas dan menulis pertanyaan di kertas tentang materi yang sedang dipelajari (2) mengumpulkan kertas, acak kertas kemudian bagikan kepada setiap siswa. Minta setiap anak untuk membaca dalam hati dan memikirkan jawabannya. (3) minta siswa secara sukarela membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya. (4) Lanjutkan sukarelawan berikutnya”.

Berdasarkan penerapan metode Everyone is Teacher Here yang di unggah dari internet, penerapan dimulai dari guru menyiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan metode tersebut adalah sebagai berikut :

“(a) berikan bahan bacaan dan minta peserta didik untuk membaca


(26)

17

didik. (c) mintalah peserta didik untuk membuat pertanyaan dari bahan tersebut dan ditulis dikertas. (d) mintalah peserta didik mengumpulkan pertanyaan yang ditulis. (e) kocoklah kertas pertanyaan tersebut, lalu bagikan kembali kepada semua peserta didik. (f) mintalah peserta didik membaca dalam hati sambil memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut. (g) panggil secara bergantian setiap peserta didik untuk membaca pertanyaan dan jawaban masing-masing. (h) minta peserta didik lain untuk memberikan tanggapan.

http://thesun-nani.blogspot.com/2012/10/metode-pembelajaran-everyone-is-teacher.html

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran di atas, peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1. Guru membagikan kertas kosong kepada peserta didik disertai bahan pengajaran berupa “bacaan”, dan meminta anak membacanya.

2. Mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan pada kertas kosong tersebut tentang materi yang sedang dipelajari beserta nama mereka.

3. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan prtanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.

4. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas

masing-masing sambil memikirkan jawabannya kemudian menuliskan jawaban tersebut di bawah pertanyaan di sertai nama penjawab dari pertanyaan tersebut.

5. Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di


(27)

18

siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membacakan jawabannya tanpa harus menunjuknya terlebih dahulu)

6. Mintalah dia memberikan respon jawaban/penjelasan atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, keudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.

7. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa

bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.

8. Guru melakukan kesimpulan.

2.1.11 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu peningkatan kompetensi Berbahasa Indonesia.Ketika kompetensi berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

Dalam Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) “dinyatakan bahwa standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pemblajaran bahasa, yaitu berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis”.


(28)

19

Diperjelas oleh Tarigan (2007:1) “Pelajaran Bahasa Indonesia

menekankan pentingnya penguasaan 4 (empat) macam keterampilan dasar berbahasa oleh subyek didik yang meliputi : keterampilan berbicara (Listening Skills), menyimak atau mendengarkan (Speaking Skills), membaca (Reading Skills) dan keterampilan menulis (Writing Skills). Keempat macam keterampilan dasar berbahasa tersebut memiliki keterkaitan fungsional satu sama lain”.

Kemampuan berbahasa pada siswa merupakan dasar untuk belajar lebih giat setelah siswa memiliki minat yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri.Dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kegiatan manusia untuk mengembangkan jiwanya.Apabila telah terampil dalam berbahasa mereka dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan, membentuk pengertian, mengembangkan daya piker dan imajinasi, serta dapat membentuk sikap hidup yang baik, sebagai warga Negara yang berguna bagi masyarakat dan Negaranya.

Dawson (dalam Tarigan 2007:1) “menjelaskan bahwa seseorang

mencerminkan pikirannya.Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan.Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih berfikir”.

Dalam pendidikan nasional fungsi pengajaran bahasa Indonesia ialah meningkatkan kognitif kebahasaan, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keterampilan berkomunikasi serta menumbuhkan sikap positif bagi pembangunan nasional. Sehubungan dengan kreatifitas guru di sekolah diperlukan melalui kritik diri (refleksi) terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk menumbuhkan minat kebahasaan pada siswa.


(29)

20

Selanjutnya pembelajaran adalah upaya mengkreasi lingkungan dimana struktur kognitif murid dapat muncul dan berubah.Dengan membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Menurut Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.

“Hakekat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah peningkatan kemampuan

siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan dan tulisan”. (http://tarmizi.wordpress.com/2009/03/08/). Maka tugas guru harus mempersiapkan kegitan belajar mengajar yang menarik, merangsang, menantang dan menyenangkan.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan materi bahasa Indonesia pada semester genap. Materi-materi yang disajikan dala penelitian ini adalah materi diambil dari silabus SD kelas IV yaitu tentang pantun. Peneliti menggunakan pantun yang bertemakan suka cita, jenaka, teka-teki, nasehat dan agama ke lima tema pantun ini adalah sebagai sumber bacaan siswa di dalam pembelajaran,


(30)

21

dimana isi pantun mencirikhaskan tema yang digunakannya. Pantun tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pantun Bersuka cita

1. Dibawa itik pulang petang Dapat di rumput bilang-bilang Melihat ibu sudah dating Hati cemas jadi hilang 2. Jalan-jalan ke Semarang

Hujan lebat disertai abu Hari ini sangatlah senang

Keliling kota dengan ayah dan ibu

B. Pantun Jenaka

1. Di sini kosong di sana kosong Tak ada batang tembakau Bukan saya berkata bohong Ada katak memikul kerbau

2. Naik sepeda sampai ke tambak

Dipinggir tambak ada batu Andy tertawa terbahak-bahak Melihat kambing memakai sepatu


(31)

22

C. Pantun Teka-Teki

1. Kalau puan, puan cerana Ambil gelas di dalam peti Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki 2. Jalan ke sawah bertemu pak tani

Pak Janaka itu namanya

Ada burung bulunya warna-warni Coba tebak apa namanya?

D. Pantun Nasehat

1. Ke mana kancil akan dikejar Ke dalam pasar cobalah cari Ketika kecil rajin belajar Sesudah besar senanglah nanti 2. Makan nasi pakai ikan

Tambah sedikit sambal terasi Belajar selalu jangan lupakan Agar menjadi anak berprestasi

E. Pantun Agama

1. Asam kandis asam gelugur

Kedua masam siang riang Menangis mayat di dalam kubur Teringat badan tidak sembahyang


(32)

23

2. Jalan-jalan ke pasar Lempuyang Membeli kain walau sehelai Jika ingin slalu disayang Salat mengaji janganlah lalai

2.1.12 Kerangka Konseptual

Perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan akibat interaksinya dengan lingkungan merupakan pengertian dari hasil belajar. Perubahan ini dapat dilihat dan diketahui melalui skor/nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari suatu proses pembelajaran. Dimana hasil belajar dapat dijadikan salah satu patokan dari berhasil atau tidaknya suatu proses atau aktifitas pembelajaran. Dengan baiknya hasil belajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk selalu aktif dalam memperhatikan, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, menulis/mencatat dan menumbuh kembangkan minta belajar siswa.

Melalui penggunaan Metode Everyone is Teacher Here pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi pantun menuntut siswa untuk berperan aktif dalam membaca topik pembelajaran, menulis pertanyaan dari materi yang sedang dibahas, menjawab pertanyaan secara lisan, dan menanggapi jawaban dari teman. Secara tidak langsung metode ini melatih keberanian anak untuk mengungkapan pendapatnya.Tugas guru pada metode ini adalah menjadi fasilitator dan menyimpulkan isi pelajaran.


(33)

24

Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan pembelajarannya lebih ditekankan pada peranan aktif siswa dan selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat mengungkapkan pendapat dan pemikirannya.

2.1.13 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut : Dengan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema sesuai dengan ciri-ciri pantun kelas IV SDN 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas Tahun Ajaran 2013 / 2014.


(34)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari temuan dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

1. Dari awal tindakan diperoleh gambaran bahwa hasil belajar siswa

tergolong rendah dimana terdapat sebanyak 6 orang siswa 17,14% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 29 orang siswa (82,85%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 54,28.

2. Pada siklus I sebanyak 18 orang siswa 51,42% mendapat nilai tuntas dan

sebanyak 17 orang siswa (48,57%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 65,42.

3. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi sebanyak 31 orang siswa 88,57% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 4 orang siswa 11,42% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 85.56.

4. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahw melalui pembelajaran

menggunakan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema berdasarkan ciri-ciri pantun


(35)

68

5.2 Saran

1. Disarankan bagi guru untuk menggunakan metode Everyone is Teacher Here untuk meningkatkan hasil belajar dam aktivitas belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas.

2. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan

permasalahan yang sama dengan pebelitian ini, sebaiknya memperhatikan

kelemahan-kelemahan dalam penelitan ini, sehingga diharapkan


(1)

dimana isi pantun mencirikhaskan tema yang digunakannya. Pantun tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pantun Bersuka cita

1. Dibawa itik pulang petang Dapat di rumput bilang-bilang Melihat ibu sudah dating Hati cemas jadi hilang 2. Jalan-jalan ke Semarang

Hujan lebat disertai abu Hari ini sangatlah senang

Keliling kota dengan ayah dan ibu

B. Pantun Jenaka

1. Di sini kosong di sana kosong Tak ada batang tembakau Bukan saya berkata bohong Ada katak memikul kerbau 2. Naik sepeda sampai ke tambak

Dipinggir tambak ada batu Andy tertawa terbahak-bahak Melihat kambing memakai sepatu


(2)

C. Pantun Teka-Teki

1. Kalau puan, puan cerana Ambil gelas di dalam peti Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki 2. Jalan ke sawah bertemu pak tani

Pak Janaka itu namanya

Ada burung bulunya warna-warni Coba tebak apa namanya?

D. Pantun Nasehat

1. Ke mana kancil akan dikejar Ke dalam pasar cobalah cari Ketika kecil rajin belajar Sesudah besar senanglah nanti 2. Makan nasi pakai ikan

Tambah sedikit sambal terasi Belajar selalu jangan lupakan Agar menjadi anak berprestasi

E. Pantun Agama

1. Asam kandis asam gelugur Kedua masam siang riang Menangis mayat di dalam kubur Teringat badan tidak sembahyang


(3)

2. Jalan-jalan ke pasar Lempuyang Membeli kain walau sehelai Jika ingin slalu disayang Salat mengaji janganlah lalai

2.1.12 Kerangka Konseptual

Perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan akibat interaksinya dengan lingkungan merupakan pengertian dari hasil belajar. Perubahan ini dapat dilihat dan diketahui melalui skor/nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari suatu proses pembelajaran. Dimana hasil belajar dapat dijadikan salah satu patokan dari berhasil atau tidaknya suatu proses atau aktifitas pembelajaran. Dengan baiknya hasil belajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk selalu aktif dalam memperhatikan, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, menulis/mencatat dan menumbuh kembangkan minta belajar siswa.

Melalui penggunaan Metode Everyone is Teacher Here pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi pantun menuntut siswa untuk berperan aktif dalam membaca topik pembelajaran, menulis pertanyaan dari materi yang sedang dibahas, menjawab pertanyaan secara lisan, dan menanggapi jawaban dari teman. Secara tidak langsung metode ini melatih keberanian anak untuk mengungkapan pendapatnya.Tugas guru pada metode ini adalah menjadi fasilitator dan menyimpulkan isi pelajaran.


(4)

Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan pembelajarannya lebih ditekankan pada peranan aktif siswa dan selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat mengungkapkan pendapat dan pemikirannya.

2.1.13 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut : Dengan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema sesuai dengan ciri-ciri pantun kelas IV SDN 060827 Jl. SM Raja Kecamatan Medan Amplas Tahun Ajaran 2013 / 2014.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari temuan dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

1. Dari awal tindakan diperoleh gambaran bahwa hasil belajar siswa tergolong rendah dimana terdapat sebanyak 6 orang siswa 17,14% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 29 orang siswa (82,85%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 54,28.

2. Pada siklus I sebanyak 18 orang siswa 51,42% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 17 orang siswa (48,57%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 65,42.

3. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi sebanyak 31 orang siswa 88,57% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 4 orang siswa 11,42% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 85.56. 4. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahw melalui pembelajaran

menggunakan metode Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi menulis pantun anak yang menarik dari berbagai tema berdasarkan ciri-ciri pantun


(6)

5.2 Saran

1. Disarankan bagi guru untuk menggunakan metode Everyone is Teacher Here untuk meningkatkan hasil belajar dam aktivitas belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas.

2. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama dengan pebelitian ini, sebaiknya memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitan ini, sehingga diharapkan kedepannya mendapat hasil yang lebih baik.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 4

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE BERMAIN PERAN KELAS IV SDN 5 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP. 2011/2012

0 4 50

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVC SD NEGERI 4 METRO TIMUR

3 21 71

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 60

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 64

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN BATURAJA KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 64

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 7 86

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 5 LINGGO SARI BAGANTI

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 35 SUNGAI LIMAU

0 0 8