SEJARAH UD. TANPAK KOPI ROBUSTA SIDIKALANG (1987-2014).

(1)

SEJARAH UD. TANPAK KOPI ROBUSTA SIDIKALANG (1987-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Dedi Anto Sihotang

3103121012

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Dedi Anto Sihotang. Nim.3103121012. Sejarah UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang (1987-2014). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta sidikalang, mengetahui Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang, mengetahui pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field

Research) atau yang biasa disebut dengan penelitian empiris atau penelitian

induksi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan. penelitian lapangan (Field Research)yaitu penelitian yang dilakukan langsung ke lapangan untuk meneliti langsung terhadap masalah yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada awal tahun 1987 di Kabupaten Dairi telah berdiri sebuah Industri kecil yang bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan, yaitu UD.Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang terletak di Jln. Pasar Lama No.71 Sidikalang dan pengusaha Sabilal Rasyad Maha. Dimana pada saat Sabilal Rasyad Maha ingin mengangkat pamor kopi kopi Sidikalang dengan membangun sebuah Industri kecil dengan berbahan baku kopi robusta asli sidikalang. UD.Tanpak mengalami perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini terlihat dari perkembangan Produksi, perkembangan tenaga kerja serta luasnya daerah pemasaran. Perkembangan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah produksi perharinya. Usaha Dagang Tanpak sudah memproduksi bubuk kopi 1500 Kg/ minggunya, Usaha Dagang Tanpak tanpak sudah memasarkan bubuk kopi sampai ke Jakarta. Pemasaran usaha dagang tanpak juga memiliki strategi dalam melakukan persaingan terhadap produk dan merek yang lain, karena dalam sebuah pemasaran tanpa didasari dengan strategi yang baik pemasaran tidak akan berjalan dengan baik. Strategi yang dilakaukan usaha dagang tanpak dalam pemasarannya, yaitu dengan nama produk itu sendiri merupakan salah satu strategi, tanpak yang merupakan singkatan dari tanah pakpak.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur spenulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan Karunia-Nya yang telah penulis terima mulai dari awal hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Sejarah UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang (1987-2014). Adapun tujuan Skripsi ini disusun yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Didalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

4. Dra. Flores Tanjung, M.A. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah. 5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi penulis

yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dan bantuan kepada penulis mulai dari penulisan proposal hingga penulisan skipsi ini dapat terselesaikan, jasa mu tidak akan terlupakan.

6. Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen penguji ahli yang telah banyak memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Pd selaku dosen pembanding bebas, yang telah banyak membantu penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Dra. Syarifah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan penguji yang

telah banyak memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yang dengan bangga saya sebutkan, bapak tercinta E. Sihotang dan mama paling hebat di Dunia E. Br. Nainggolan terimakasih untuk kasih sayang kalian, yang telah membesarkan, mendidik, mengarahkan, memotivasi, dan memberikan


(7)

dukungan baik moral maupun materil yang selalu kuatir ketika penulis mengalami masalah. Kekuatiran kalian itu menjadi semangat untuk ku. Serta doa kalian menjadi penyejuk disetiap langkah ku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk segalanya.

10.Keluarga besarku, Kakak-kakakku tercinta Lervina Sihotang/Rudianto Sigalingging, Denny Sihotang/Yantomi Siahaan dan Rosnelli Sihotang. Dan adik-adikku Sriwinta Sihotang dan Josua Sihotang. terimakasih untuk semua dukungan, motivasi dan senyuman kalian sehingga penulis bersemangat menyelesaikan skripsi ini.

11.Terkhusus kepada Deni Yani Simamora yang telah banyak membantu saya dalam menulis skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya.

12.Sahabat dan sekaligus teman seperjuangan penulis Kelas A - Reguler 2010 Aina, Ari, Ayu, Boy, Desi, Dilla, Dora, Eka, Elya, Eros, Fatwa, Ferry, Fitri, Flora, Febri, Frianko, Hesri, Hestya, Hetti, Indri, Josrai, Juliar, Junita, Irma, Hadi, Mariya, Muna, Naomi, Nelli, Nirwan, Normayani, Indah, Rina, Pratica, Edo, Muslim, Rodearni, Muslim, Sugi, Susi, Windah, Yosep, Zulherman, Budi baga, Yosep, Rio Freddy, Boy, Radius, Jarahman, Morris, Tono, Berkat, Evan, Candra Simbolon dan temanku Susi, adekku Elya, Hotresly, Rima Putri Lestari, Arinda Rizia, Putri Rizana, Iqbal, terimakasih untuk dukungan dan semua kebersamaan kita. 13.Untuk kawan-kawan di IMKRIS, SMI, GMKI komisariat FIS serta GMKI

cabang Medan, penulis juga mengucapkan terimakasih untuk semua pelajaran dan kebersamaan

14.Kepada Camat Sidikalang bapak yang telah membantu dan mengurus seluruh keperluan sehingga dapat melakukan penelitian.

15. Pihak UD. Tanpak Sidikalang yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian dan terutama kepada bapak Sabilal Rasyad Maha selaku direktur yang telah membantu penulis memberikan informasi dan seluruh data yang dibutuhkan penulis.

16.Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan penulis juga mengucapkan terimakasih.


(8)

17.Terakhir kepada seluruh narasumber yang telah meluangkan waktunya dan menjawab seluruh pertanyaan, penulis mengucapkan terimakasih.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca umumnya dan penulis khususnya.

Medan, Maret 2015 Penulis

Dedi anto Sihotang NIM. 3103121012


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Perumusan Masalah... 6

1.5. Tujuan Penelitian... 6

1.6. Manfaat Penelitian... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep Usaha Dagang Tanpak ... 8

2.2. Konsep Kopi Sidikalang... 11

2.3. Kerangka Berpikir ... 14

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 17

3.2. Lokasi Penelitian ... 17

3.3. Sunber Data ... 17

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.4.1. Studi Kepustakaan ... 18

3.4.2. Observasi ... 19

3.4.3. Wawancara (Interview) ... 19

3.5. Teknik analisis Data ... 20

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Gambaran umum Lokasi Penelitian ... 22


(10)

4.1.1.Gambaran Umum Kecamatan Sidikalang ... 22

4.1.2.Luas Wilayah ... 24

4.1.3.Penduduk ... 25

4.1.4.Pertanian ... 29

4.1.5.Industri ... 30

4.2. Latar belakang Berdirinya Usaha Dagang Tanpak ... 32

4.2.1. Sejarah Singkat Usaha Dagang Tanpak ... 36

4.2.2. Profil Usaha Dagang Tanpak ... 38

4.3. Perkembangan Usaha Dagang Tanpak ... 38

4.3.1. Peningkatan Produksi ... 39

4.3.2. Tenaga kerja ... 42

4.3.3. Sarana dan Prasarana ... 44

4.4. Kopi Robusta Sidikalang ………..45

4.5. Pemasaran Dan Daerah Pemasaran Usaha Dagang Tanpak ……..50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 58

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Luas Wilayah Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan ... 24

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan Tahun 2013 ... 26

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin dan Desa Tahun 2013 ... 27

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2013 ... 28

Tabel 4.5. Banyaknya Industri Menurut Jenis dan Desa Tahun 2013 ... 31

Tabel 4.6. Produksi UD.Tanpak dari tahun 1987 – 2014 ... 37

Tabel 4.7. Tenaga Kerja Dirinci Berdasarkan Divisi dan Tahun ………44

Tabel 4.8. Luas Lahan (Ha) Dan Produksi (Ha) Kopi Robusta Di Kecamatan Sidikalang Tahun 2012…..……….49

Tabel 4.9. Jumlah Produk Yang Dipasarkan Tahun 2000-2003 ………...54

Tabel 4.10. Jumlah Produk Yang Dipasarkan Tahun 2004-2007 ……….55


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780 ha atau sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan Ibukota Kabupaten Dairi adalah Sidikalang. Dairi Disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karo, disebelah timur laut dengan Karo dan Simalungun, disebelah timur dengan Simalungun dan Samosir, ditenggara dengan Samosir dan Humbang Hasundutan, diselatan dengan Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah (Manduamas yang sejajar dengan Barus), dan Aceh (termasuk Singkil), adapun perbatasan dengan Barat Daya Hingga Barat Laut adalah Aceh. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

Awalnya Dairi merupakan bagian dari daerah Tapanuli Utara. Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 ihwal pembentukan Kabupaten Daerah tingkat II otonom Dairi. UU bertanggal 13 Februari 1964 yang diumumkan Menteri Dalam Negeri Sanusi Harjadinata ini menyatakan dairi menjadi daerah otonomi yang terpisah dari Tapanuli Utara berlaku surat sejak 1 Januari 1964. Dan pada tanggal 2 Mei 1964 bertempat di Gedung Nasional Sidikalang, Dairi resmi sebagai Kabupaten dan beribukota di Sidikalang. Flores Tanjung dkk (2011:115).


(13)

2 Wilayah Kabupaten Dairi terbagi atas 15 kecamatan yaitu Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Berampu, Kecamatan Parbuluan, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan Gunung Sitember, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Pegagan Hilir, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Silahisabungan, dan Kecamatan Sitinjo.

Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu wilayah yang berada dalam kelembapan rendah, karena berada dalam dataran tinggi. Di daerah ini suhu udara cukup dingin, dalam kata lain daerah ini termasuk dalam salah satu wilayah yang paling dingin di Sumatera Utara. Pada umumnya Sidikalang berada pada ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.100 m di atas permukaan laut (dpl) cocok untuk tanaman kopi. Kecamatan Sidikalang merupakan daerah yang mengandalkan sektor pertnian, karena masyarakat Kecamatan Sidikalang kebanyakan menjalankan usaha tani kecil. Usaha tani kecil yang mengolah lahan yang terbatas itu menggunakan semua atau sebagian besar tenaga keluarganya sendiri dalam kesatuan usaha ekonomi yang mandiri. Ulrich Planck (1990:26)

Kabupaten Dairi memiliki kekayaan alam yang sangat berpotensi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menopang perekonomian masyarakat. Baik dari sektor wisata, maupun sektor agraris. Dalam Sektor agraris, Dairi sudah lama terkenal dikalangan masyarakat. Demikian juga halnya di Kecamatan Sidikalang, dimana Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi, yang juga memiliki sumber daya alam yang cukup potensial. Dalam sektor wisata, Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu


(14)

3 Kecamatan yang kaya akan potensi Objek Wisata. Disamping itu Sidikalang juga sangat berpotensi dalam sektor agraris. Berbagai macam tanaman akan tumbuh subur di Kecamatan Sidikalang, seperti kopi yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, jagung, jeruk, padi, sayur mayur, umbi-umbian, dan aneka jenis bawang. Potensi dan kekayaan alam yang dimiliki, menjadikan masyarakat Dairi secara umum berpenghasilan dari pertanian.

Sektor pertanian sebagai basis pembangunan ekonomi dikatakan berhasil apabila mampu menjadi pengganda pendapatan dan penggandaan tenaga kerja, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Arah kebijakan ekonomi perlu lebih terfokus pada peningkatan nilai tambah tinggi bagi sektor industri dan perdagangan. Pembangaunan ekonomi regional yang berbasis kemandirian daerah, secara teoretis dan empiris manpu mengalirkan, bahkan menciptakan dampak ganda aktifitas ekonomi lain dan sekitarnya. Bustanul Arifin (2013:41). Hal tersebut sejalan dengan arah sinergis antara keterbukaan ekonomi atau persaingan usaha dengan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta pengembangan industri dan perdagangan. Bustanul Arifin (2013:38)

Pada tahun 1900-an kopi jenis robusta mulai diperkenalkan di Indonesia sebagai pengganti tanaman kopi arabika yang hancur karena penyakit tumbuhan. Haryanto Budiman (2007 ; 6). Kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternatif yang tepat untuk perkebunan kopi. Kopi robusta cocok ditanam pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Tetapi sejarah masuknya kopi jenis kopi robusta ke Sidikalang tidak begitu jelas karena


(15)

4 tidak ada data atau dokumen yang memuat tentang sejarah masuknya kopi robusta ke Sidikalang.

Seperti yang di tulis Flores tanjung (2011 ; 133)

Ihwal hadir dan bersemainya tanaman kopi di Dairi tidak begitu jelas. Yang pasti perusahaan perkebunan atau oderneming yang bergiat di kitaran tanah Deli di masa kolonial tidak merambah kawasan ini; mereka hanya sampai tanah karo saja. Kalau dikatakan warisan dari era tanam paksa, kecil kemungkinannya sebab Dairi pada masa itu masih kawasan tak dikenal bagi Belanda. Setelah kemerdekaan baru orang Dairi akrab dengan tanaman kopi.

Kopi merupakan salah satu andalan sektor pertanian Kecamatan Sidikalang, produk ini sudah menembus pasar lokal maupun pasar ekspor. Pada tahun 1980-an produk kopi Dairi adalah robusta, pasar dunia telah mengapresiasikan kopi Dairi yang bercita rasa spesifik dan di olah secara tradisional. Merek atau brand yang diberikan: kopi Sidikalang, Flores Tanjung dkk (2011:134). Komoditi kopi Sidikalang sebagian di pasarkan di dalam negeri dan sebagian lagi di ekspor ke luar negeri melalui Medan Sumatera Utara. Rudi Anto (2009:48).

UD.Tanpak salah satu pembuat kopi tradisional di Sidikalang yang memberikan rasa dan aroma yang khas dari Sidikalang. UD.Tanpak memiliki satu unit penggongsengan berkapasitas 120 kg dan dua unit penggilingan bubuk, ia mampu menjual bubuk kopi rata-rata 180 kg per hari. Pasar produknya: Aceh, Medan, dan Jakarta selain Dairi sendiri. UD.Tanpak masih tetap memproduksi


(16)

5 bubuk kopi robusta khas Sidikalang, meskipun kopi robusta sangat sulit di dapatkan di Kabupaten Dairi.

UD.Tanpak Sidikalang yang didirikan oleh Sabilal Rasyad Maha pada tahun 1987 yang berlokasi di Jln. Pasar Lama No.71 Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Berdasarkan latarbelakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “SEJARAH UD. TANPAK KOPI ROBUSTA SIDIKALANG (1987-2014)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan didasar pemikiran, maka peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.

2. Bagaimana Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.

3. Bagaimana cara pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.

4. Mengapa UD.Tanpak masih tetap memproduksi bubuk kopi Sidikalang sementara kopi robusta sangat jarang di temui di Kabupaten Dairi.

5. Bagaimana cara UD.Tanpak mendapatkan biji kopi robusta untuk diolah menjadi bubuk kopi.

6. Mengapa UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang mampu bersaing dengan kopi kemasasn instan seperti Nescafe, Coffeemix,dan Kapal Api


(17)

6 1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi

mengenai “Sejarah UD.Tanpak Kopi Robusta di Sidikalang 1987-2014)”.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan fokus masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang? 2. Bagaimana Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang?

3. Bagaimana cara pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta sidikalang. 2. Untuk mengetahui Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang. 3. Untuk mengetahui pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi

robusta Sidikalang.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan peneliti tentang kopi Sidikalang.

2. Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui cara pengolahan dan cita rasa kopi robusta Sidikalang.


(18)

7 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan juga menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang ada maupun yang akan sedang dilaksanakan.


(19)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada awal tahun 1987 di Kabupaten Dairi telah berdiri sebuah Industri kecil yang bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan, yaitu Usaha Dagang Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang terletak di Jln. Pasar Lama No.71 Sidikalang dan pengusaha Sabilal Rasyad Maha. Dimana pada saat Sabilal Rasyad Maha ingin mengangkat pamor kopi kopi Sidikalang dengan membangun sebuah Industri kecil dengan berbahan baku kopi robusta asli sidikalang.

2. UD.Tanpak mengalami perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini terlihat dari perkembangan Produksi, perkembangan tenaga kerja serta luasnya daerah pemasaran. Perkembangan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah produksi perharinya. Pada tahun 2000 Usaha Dagang Tanpak sudah memproduksi bubuk kopi mencapai 1000 Kg/ minggu dan juga memperluas daerah pemasaran hingga ke Aceh. Dan di awal tahun 2003 Usaha Dagang Tanpak sudah memproduksi kopi hingga 1200 Kg/ minggu dan menambah 1 unit mobil untuk pemasarannya. Hingga di tahun 2014 Usaha Dagang Tanpak


(20)

59

sudah memproduksi bubuk kopi 1500 Kg/ minggunya, Usaha Dagang Tanpak tanpak sudah memasarkan bubuk kopi sampai ke Jakarta.

3. Pemasaran usaha dagang tanpak juga memiliki strategi dalam melakukan persaingan terhadap produk dan merek yang lain, karena dalam sebuah pemasaran tanpa didasari dengan strategi yang baik pemasaran tidak akan berjalan dengan baik. Strategi yang dilakaukan usaha dagang tanpak dalam pemasarannya, yaitu dengan nama produk itu sendiri merupakan salah satu strategi, tanpak yang merupakan singkatan dari tanah pakpak.

4. Kegiatan pemasaran usaha dagang tanpak terkelola dengan baik terlihat pada peningkatan produksi dan perluasan daerah pemasaran, peningkatan produksi dan perluasan daerah pemasaran tidak terlepas dari kualitas barang yang di tawarkan. Usaha dagang tanpak menjual produk yang dihasilkan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat daerah pemasarannya dan juga usaha dagang tanpak menawarkan mutu, penampilan dan keistimewaan dari produk yang dipasarkan. Tidak terlepas dari itu usaha dagang tanpak juga melakukan usaha-usaha promosi penjualan, adapun usaha tersebut yaitu dengan membuat baliho yang bertuliskan kualias dan manfaat dari kopi tanpak Sidikalang dan juga membuat iklan di jejaring sosial seperti blog dan facebook.

5. Pemasaran kopi Usaha Dagang Tanpak selain dari pada Kabupaten Dairi kopi Tanpak juga mendistribusikan sampai keluar kota, yakni Medan, Aceh, dan Jakarta.


(21)

60

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka penulis memaparkan saran seperti berikut:

1. UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang mengalami perkembangan dari tahun ketahun,dan diharapkan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan pamor kopi sidikalang dan membantu untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sidikalang.

2. Agar UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang memberikan dampak positif selain dalam bidang sosial ekonomi. Seperti dalam bidang pendidikan, agama dan kesehatan. sehingga memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat dalam berbagai bidang.

3. Kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Sidikalang agar meningkatkan kualitas dan produksi kopi robusta, sehingga pamor kopi sidikalang bisa membaik di pasar nasional dan Internasional.

4. Bagi masyarakat supaya mengelola kebun kopi robusta dan diharapkan untuk meningkatkan hasil pertaniannya, karena sudah ada UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang dapat membeli hasil pertanian dari masyarakat dalam jumalah yang besar.

5. Bagi UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang diharapkan tetap menjalin kerja sama antara masyarakat, sehingga antara masyarakat dan perusahaan saling menguntungkan.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Thamrin dan Francis Tantri, (2012), Manajemen Pemasaran, Penerbit Grafinso, Jakarta

Arifin Bustanul, (2013), Ekonomi Pembangunan Pertanian, Penerbit IPB Press, Bogor

Budiman Haryanto (2007), Prospek Tinggi Bertanam Kopi, Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Fuad,M.dkk, (2009) Pengantar Bisnis, Penerbit Gramedia, Jakarta Kabupaten Dairi dalam angka 2012

Kabupaten Dairi dalam angka 2013

Kuntjoro Jakti Dorodjatun, (1986), Indrustri Kecil, Penerbit LP3S, Jakarta

Manning Chris dan Tadjuddin Noer Effendi, (1996), Urbanisasi, Pengangguran,

dan Sektor Informal di Kota, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Mukhtar, (2007) , Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Penerbit GP Press, Jakarta

Planck Ulrich, (1990), Sosiologi Pertanian, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Sinaga Azul Syahrul, (2009), Perbedaan Karakteristik Sosial-Ekonomi, Sumber

Informasi dan Pendapatan Petani Kopi Arabika Dengan Petani Kopi Robusta,

Skripsi, Fakultas Pertanian, USU, Medan

Sinaga Rudi Anto, (2009), Analisis Faktor-faktor Yang mempengaruhi

Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, Fakultas Ekonomi, USU,

Medan

Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung Suwarto dan Yuke Oktavianty, (2012), 12 Budidaya Tanaman Perkebunan

Unggulan, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta

Tanjung Flores, dkk, (2010), Dairi Dalam Kilatan Sejarah, Penerbit Alfabeta, Bandung


(23)

Undang- undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan.

http://www.dairikab.go.id/kecamatan/12/kecamatan-sidikalang.html(diakses tanggal 10 februari 2015, 20 . 51 Wib )

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Sidikalang_Kabupat en_Dairi.svg


(1)

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan juga menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang ada maupun yang akan sedang dilaksanakan.


(2)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada awal tahun 1987 di Kabupaten Dairi telah berdiri sebuah Industri kecil yang bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan, yaitu Usaha Dagang Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang terletak di Jln. Pasar Lama No.71 Sidikalang dan pengusaha Sabilal Rasyad Maha. Dimana pada saat Sabilal Rasyad Maha ingin mengangkat pamor kopi kopi Sidikalang dengan membangun sebuah Industri kecil dengan berbahan baku kopi robusta asli sidikalang.

2. UD.Tanpak mengalami perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini terlihat dari perkembangan Produksi, perkembangan tenaga kerja serta luasnya daerah pemasaran. Perkembangan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah produksi perharinya. Pada tahun 2000 Usaha Dagang Tanpak sudah memproduksi bubuk kopi mencapai 1000 Kg/ minggu dan juga memperluas daerah pemasaran hingga ke Aceh. Dan di awal tahun 2003 Usaha Dagang Tanpak sudah memproduksi kopi hingga 1200 Kg/ minggu dan menambah 1 unit mobil untuk pemasarannya. Hingga di tahun 2014 Usaha Dagang Tanpak


(3)

sudah memproduksi bubuk kopi 1500 Kg/ minggunya, Usaha Dagang Tanpak tanpak sudah memasarkan bubuk kopi sampai ke Jakarta.

3. Pemasaran usaha dagang tanpak juga memiliki strategi dalam melakukan persaingan terhadap produk dan merek yang lain, karena dalam sebuah pemasaran tanpa didasari dengan strategi yang baik pemasaran tidak akan berjalan dengan baik. Strategi yang dilakaukan usaha dagang tanpak dalam pemasarannya, yaitu dengan nama produk itu sendiri merupakan salah satu strategi, tanpak yang merupakan singkatan dari tanah pakpak.

4. Kegiatan pemasaran usaha dagang tanpak terkelola dengan baik terlihat pada peningkatan produksi dan perluasan daerah pemasaran, peningkatan produksi dan perluasan daerah pemasaran tidak terlepas dari kualitas barang yang di tawarkan. Usaha dagang tanpak menjual produk yang dihasilkan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat daerah pemasarannya dan juga usaha dagang tanpak menawarkan mutu, penampilan dan keistimewaan dari produk yang dipasarkan. Tidak terlepas dari itu usaha dagang tanpak juga melakukan usaha-usaha promosi penjualan, adapun usaha tersebut yaitu dengan membuat baliho yang bertuliskan kualias dan manfaat dari kopi tanpak Sidikalang dan juga membuat iklan di jejaring sosial seperti blog dan facebook.

5. Pemasaran kopi Usaha Dagang Tanpak selain dari pada Kabupaten Dairi kopi Tanpak juga mendistribusikan sampai keluar kota, yakni Medan, Aceh, dan Jakarta.


(4)

60 5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka penulis memaparkan saran seperti berikut:

1. UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang mengalami perkembangan dari tahun ketahun,dan diharapkan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan pamor kopi sidikalang dan membantu untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sidikalang.

2. Agar UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang memberikan dampak positif selain dalam bidang sosial ekonomi. Seperti dalam bidang pendidikan, agama dan kesehatan. sehingga memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat dalam berbagai bidang.

3. Kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Sidikalang agar meningkatkan kualitas dan produksi kopi robusta, sehingga pamor kopi sidikalang bisa membaik di pasar nasional dan Internasional.

4. Bagi masyarakat supaya mengelola kebun kopi robusta dan diharapkan untuk meningkatkan hasil pertaniannya, karena sudah ada UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang dapat membeli hasil pertanian dari masyarakat dalam jumalah yang besar.

5. Bagi UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang diharapkan tetap menjalin kerja sama antara masyarakat, sehingga antara masyarakat dan perusahaan saling menguntungkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Thamrin dan Francis Tantri, (2012), Manajemen Pemasaran, Penerbit Grafinso, Jakarta

Arifin Bustanul, (2013), Ekonomi Pembangunan Pertanian, Penerbit IPB Press, Bogor

Budiman Haryanto (2007), Prospek Tinggi Bertanam Kopi, Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Fuad,M.dkk, (2009) Pengantar Bisnis, Penerbit Gramedia, Jakarta Kabupaten Dairi dalam angka 2012

Kabupaten Dairi dalam angka 2013

Kuntjoro Jakti Dorodjatun, (1986), Indrustri Kecil, Penerbit LP3S, Jakarta

Manning Chris dan Tadjuddin Noer Effendi, (1996), Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Mukhtar, (2007) , Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Penerbit GP Press, Jakarta

Planck Ulrich, (1990), Sosiologi Pertanian, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Sinaga Azul Syahrul, (2009), Perbedaan Karakteristik Sosial-Ekonomi, Sumber Informasi dan Pendapatan Petani Kopi Arabika Dengan Petani Kopi Robusta, Skripsi, Fakultas Pertanian, USU, Medan

Sinaga Rudi Anto, (2009), Analisis Faktor-faktor Yang mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, Fakultas Ekonomi, USU, Medan

Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung Suwarto dan Yuke Oktavianty, (2012), 12 Budidaya Tanaman Perkebunan Unggulan, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta

Tanjung Flores, dkk, (2010), Dairi Dalam Kilatan Sejarah, Penerbit Alfabeta, Bandung


(6)

Undang- undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan.

http://www.dairikab.go.id/kecamatan/12/kecamatan-sidikalang.html(diakses tanggal 10 februari 2015, 20 . 51 Wib )

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Sidikalang_Kabupat en_Dairi.svg