PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMP NEGERI 15 MEDAN.

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM
TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
DI SMP NEGERI 15 MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION
NIM. 8126173020

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


ABSTRAK

NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION. NIM. 8126173020. Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Biologi Siswa di SMP Negeri 15 Medan. Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh strategi
pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share,
strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP
Negeri 15 Medan; dan (2) pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah
dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis
masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Subjek dalam
penelitian ini diambil sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak teknik
random sampling, yang mengambil 3 kelas dengan jumlah sampel tiap kelas 30
orang. Metode penelitian menggunakan penelitian quasi-eksperimen dengan
rancangan kelompok pretest-posttest experiment group design. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh: (1) terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis
masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran
berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi pokok ekosistem dengan Fhitung = 12,616 dan signifikansi
0,00 < 0,05; dan (2) terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah
dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis
masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok ekosistem dengan Fhitung = 14,797 dan signifikansi 0,00 < 0,05.
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan
sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan pembelajaran think pair share untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi materi ekosistem.

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Think Pair Share, Pembelajaran Berbasis
Masalah, Kemampuan Berpikir Kritis.

i

ABSTRACT


NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION. NIM. 8126173020. Effect of
Problem Based Learning in order Cooperative Learning Type Think Pair
Share of Critical Thinking Skills and Learning Outcomes in SMP Negeri 15
Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.
This study aimed to determine: (1) the influence of problem-based
learning strategies in order think pair share learning, problem-based learning
strategies, and conventional learning on students' critical thinking skills in the
subject matter in class VII ecosystem in SMP Negeri 15 Medan; and (2) the
influence of problem-based learning strategies in order think pair share learning,
problem-based learning strategies, and conventional learning on learning
outcomes of students in the subject matter in class VII ecosystem in SMP Negeri
15 Medan. Subjects in this study were taken as much as 3 classes determined
randomly random sampling technique, which took 3 classes with a sample size of
30 people per class. The research method uses quasi-experimental studies with
draft posttest group pretest-group design experiment. Based on the results
obtained: (1) there is the effect of problem-based learning strategies in order think
pair share learning, problem-based learning strategies, and conventional learning
on students' critical thinking skills in the subject matter to the ecosystem by
Fcount = 12.616 and the significance of 0.00 < 0.05; and (2) there is the effect of
problem-based learning strategies in order think pair share learning, problembased learning strategies, and conventional learning on learning outcomes of

students in the subject matter to the ecosystem by Fcount = 14.797 and the
significance of 0.00 < 0.05. The results obtained are expected to provide
information for teachers and schools to use problem-based learning strategies in
order think pair share learning to improve critical thinking skills and student
learning outcomes in subjects Biology ecosystems material.

Keywords: Cooperative Learning, Think Pair Share, Problem Based Learning,
Critical Thinking Capability.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dalam
Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa di SMP Negeri 15 Medan”
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yaitu kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.
Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., yang
juga selaku Pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku
Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi
dan dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis
ini.
4. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D.,
dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
iii

5. Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., Bapak Drs.
Puji Prastowo, M.Si., dan Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si. selaku validator
instrumen.

6. Bapak kepala sekolah SMP Negeri 15 Medan yang telah banyak membantu
dalam penelitian ini.
7. Ayahanda H. Jumroddin Nasution, S.Sos. dan Ibunda Syahri Banun Harahap
serta adik-adikku tercinta Febriani Hastini Nasution, S.Pd., Rahimah
Nasution, Muhammad Syukur Nasution, dan Muhammad Syukri Nasution
yang telah mendoakan dan mendukung penulis.
8. Abangda Muflih Fauzi Hasibuan, S.E. yang telah mendoakan dan
mendukung penulis.
9. Teman-teman angkatan XXI khususnya kelas A-2 Program Studi Pendidikan
Biologi.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 21 Maret 2014
Penulis,

Nurhidaya Fithriyah Nasution
NIM. 8126173020


iv

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

i
ii
iii
v
viii
ix

x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................
1.3. Batasan Masalah......................................................................................
1.4. Rumusan Masalah ...................................................................................
1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.6. Manfaat Penelitian ..................................................................................

1
6
7
8
8
9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
2.1. Kajian Teoritis .........................................................................................
2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ........................................................

2.1.2. Kemampuan Berpikir Kritis .................................................................
2.1.3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)...............................
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share .....................
2.1.5. Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah ..............................................
2.1.6. Pembelajaran Konvensional .................................................................
2.1.7. Penelitian yang Relevan .......................................................................
2.2. Kerangka Konseptual dan Hipotesis .......................................................
2.2.1. Kerangka Konseptual ...........................................................................
2.2.2. Hipotesis...............................................................................................

10
10
10
13
17
20
22
28
31
34

34
38

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................
3.2. Populasi dan Sampel ...............................................................................
3.3. Jenis dan Desain Penelitian .....................................................................
3.4. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................................................
3.5. Definisi Operasional ...............................................................................
3.6. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................
3.7. Uji Coba Instrumen .................................................................................
3.7.1. Uji Validitas tes ....................................................................................
3.7.2. Reliabilitas Tes .....................................................................................
3.7.3. Daya Beda ............................................................................................

40
40
40
40
41

45
46
48
48
49
50

v

3.7.4. Tingkat Kesukaran Tes ........................................................................
3.8. Teknik Analisis Data ...............................................................................

51
51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................
4.1.Hasil Penelitian ........................................................................................
4.1.1. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .............................
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .....................................................
4.2. Analisis Data ...........................................................................................
4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa ...........................................................................
4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ...........
4.3. Pembahasan .............................................................................................
4.3.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa ..........................................................................
4.3.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ...........
4.3.3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Tatanan
Pembelajaran Think Pair Share, Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah, dan Pembelajaran Konvensional yang Memberikan
Hasil yang Paling Tinggi ....................................................................
4.4. Keterbasan Penelitian .............................................................................

53
53
53
55
56

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................
5.1. Simpulan .................................................................................................
5.2. Implikasi ..................................................................................................
5.3. Saran........................................................................................................

70
70
70
72

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

74

vi

56
57
58
58
62

65
67

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1. Unsur-unsur Kemampuan Berpikir Kritis ...............................................
2.2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif ............................................................
2.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ................................
2.4. Sintaks Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................
2.5. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan
Pembelajaran Berbasis Masalah..............................................................
3.1. Pretest-Posttest Control Group Design ..................................................
3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .......................................................................
3.3. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..............................................

vii

16
19
20
27
30
41
47
48

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Hubungan Variabel dalam Penelitian......................................................
3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ..............................................................
4.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP
Negeri 15 Medan (F = 12,666; P = 0,000). ............................................
4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP
Negeri 15 Medan (F = 14,797; P = 0,000) ..............................................

viii

38
42

57

58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)(Kelas Pembelajaran
Berbasis Masalah dalam Tatanan Kooperatif
TipeThink Pair Share) ...............................................................................
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Kelas
Pembelajaran Berbasis Masalah)...............................................................
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Kelas Konvensional) ............
4. Lembar Diskusi Siswa ...............................................................................
5. Pokok Bahasan Ekosistem .........................................................................
6. Tes Hasil Belajar ........................................................................................
7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................
8. Tabel Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Siswa ...................................
9. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Siswa...............................
10. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal ..................................................
11. Data Hasil Belajar (Pretes) Siswa ............................................................
12. Data Kemampuan Berpikir Kritis (Pretes) ...............................................
13. Data Hasil Belajar (Postes) Siswa ............................................................
14. Data Kemampuan Berpikir Kritis (Postes) ..............................................
15. Data Pokok Penelitian ..............................................................................
16. Distribusi Frekuensi .................................................................................
17. Uji Normalitas ..........................................................................................
18. Uji Homogenitas ......................................................................................
19. Uji Tuckey................................................................................................
20. Uji Keberartian .........................................................................................
21. Dokumentasi Penelitian ...........................................................................

ix

78
86
93
98
104
112
122
127
128
129
130
133
136
139
142
143
161
162
163
165
167

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa.
Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk
pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap
konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan
mampu memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Guru mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran, karena
pada saat mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan
tetapi proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Selama proses pembelajaran guru harus menjadi contoh bagi siswa, membimbing
siswa, melatih keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik siswa, serta
membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif. Menurut Syah
(2008), menyatakan bahwa proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang
integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan
guru sebagai pengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi yakni
hubungan antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada umumnya lebih
menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman sedangkan aspek aplikasi,

1

2

analisis, evaluasi, dan bahkan kreasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang
dilakukan. Pembelajaran masih bersifat teacher orinted dan siswa kurang diberi
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini
menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya nalarnya dalam
memecahkan permasalahan dan mengaplikasikan konsep-konsep yang telah
dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berpikir kritis siswa
kurang dapat berkembang dengan baik (Masek dan Yamin, 2012). Selain itu,
kondisi seperti ini juga menjadikan suasana pembelajaran kurang menarik, siswa
cenderung menjadi penerima pasif, kurang responsif, kurang kreatif dan kritis,
serta kurang memberikan pemahaman yang baik bagi siswa. Pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar, sebab pembelajaran aktif
dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih berpikir kritis (Freeman,
2007). Banyak siswa yang menganggap biologi sebagai pelajaran hafalan, siswa
tidak dapat melihat hubungan antar materi pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi berikutnya. Mereka harus mengingat-ingat informasi atau penjelasan guru
dan menceritakannya kembali pada waktu ulangan atau ujian. Sehingga hal
tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa (Rustaman, dkk., 2003).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMPN 15 Medan dengan
salah seorang guru biologi pada bulan November 2013, strategi pembelajaran
yang digunakan oleh guru biologi selama ini cenderung menggunakan metode
ceramah diselingi tanya jawab dan penugasan. Dengan metode ini siswa hanya
memperoleh sejumlah informasi yang bersumber kepada guru saja. Informasi dan
komunikasi yang terjadi satu arah ini menyebabkan siswa lebih banyak menunggu

3

tanpa berbuat sesuatu untuk menemukan sendiri konsep-konsep biologi. Guru
lebih banyak berbuat, sementara siswa hanya menunggu informasi yang telah
mereka peroleh dari sumber lain di lingkungannya yang erat hubungannya dengan
materi yang sedang mereka pelajari. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan
suasana belajar menjadi kurang interaktif dan menimbulkan sifat pasif pada siswa
yang akhirnya dapat mengakibatkan terhambatnya kemampuan berpikir kritis
siswa terhadap informasi yang datang padanya. Hal ini menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi biologi
khususnya di kelas VII semester II.
Rendahnya hasil belajar siswa juga dibuktikan dari perolehan nilai ulangan
selama dua tahun terakhir. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 64,5 pada tahun
pembelajaran 2011/2012 dan nilai rata-rata 65,3 pada tahun pembelajaran
2012/2013. Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ulangan yang
dicapai masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hasil tes
ini setidaknya mencerminkan seberapa jauh daya serap mereka terhadap materi
pelajaran yang diterimanya.
Bertolak pada permasalahan yang muncul dari berbagai aktivitas
pembelajaran di atas, maka perlu adanya kegiatan pembelajaran yang disajikan
dengan cara mendorong keaktifan, mampu meningkatkan solidaritas, dan
mengoptimalkan keterlibatan siswa. Pemilihan strategi dan metode yang tepat
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap hasil belajamya. Menurut Sanjaya (2005), tanpa suatu
strategi yang cocok, tepat, dan jitu tidak mungkin tujuan tercapai. Oleh karena itu,

4

guru seharusnya mampu mencari strategi yang dipandang dapat membelajarkan
siswa melalui proses pengajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan hasil belajar diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
Model pembelajaran think pair share merupakan salah satu model dari
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, yang melibatkan siswa secara
aktif belajar dalam suasana kelompok untuk memecahkan masalah belajar dan
memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain (Getter dan Rowe, 2008). Siswa tidak hanya mempelajari
materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap dan bertanggungjawab
memberikan maupun mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain (Nurhadi dan Senduk, 2003). Oleh karena itu, siswa saling tergantung
satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan. Model pembelajaran think pair share biasa
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak
didik (Lie, 2008).
Model pembelajaran kooperatif think pair share, memberi kesempatan
kepada siswa bekerja sendiri (thinking) sehingga memupuk sifat lebih mandiri
dalam mengerjakan soal yang diberikan dan juga menimbulkan sifat bekerja sama
dengan orang lain dalam kelompok kecil (pairing) sehingga membangkitkan rasa
percaya diri siswa. Dalam hal ini optimalisasi partisipasi siswa dapat terlihat
sehingga muncul jawaban-jawaban secara spontan yang bisa memberikan
kontribusi pada kelompok yang sedang dihadapinya. Sehingga disini guru
berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator. Siswa yang kesulitan

5

akan tertolong dan materi yang sulit akan lebih mudah untuk dipahami siswa
sehingga ketuntasan dalam proses pembelajaran dapat tercapai.
Strategi pembelajaran yang digunakan guru juga seharusnya dapat
membantu proses analisis siswa serta kegiatan yang melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah, karena tidak semua materi yang disajikan guru dapat
dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui metode ceramah. Salah satu
strategi tersebut adalah stategi pembelajaran berbasis masalah. Dengan
menerapkan stategi pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi
diharapkan siswa akan mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai
strategi penyelesaian.
Hasil penelitian Belgin (2009), mengungkapkan bahwa pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning) membantu siswa untuk memecahkan
masalah dan meningkatkan kemampuan berpikirnya dalam konteks nyata atau
membangun sendiri konsep yang telah dipelajarinya. Selanjutnya, memecahkan
masalah dalam kelompok (group task) dapat menumbuhkan minat belajar siswa
yang pada gilirannya menumbuhkan aspek sikap siswa sebagai efek pengiringnya
(nurturant effect). Sikap yang dikembangkan dalam IPA (biologi) adalah sikap
ilmiah yang lazim dikenal dengan scientific attitute. Praktik yang baik (good
practices) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah terbukti
meningkatkan motivasi berprestasi siswa dan belajar secara bebas (independent
learning).

6

Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dihadapkan pada masalah dan
mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan bekal pengetahuan yang
mereka miliki. Menurut Kolber (2011), pembelajaran berbasis masalah
memberikan

kesempatan

kepada

siswa

bertanggungjawab

pembelajaran

mandiri

sekaligus

mengembangkan

pemikiran

keterampilan

evaluasi

melalui analisis permasalahan

pada

proses

kritis

dan

kehidupan. Secara

keseluruhan pembelajaran berbasis masalah menambahkan ketertarikan dan
kenyamanan siswa tentang apa yang mereka pelajari. Sehubungan dengan
berbagai uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe think
pair share terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa di
SMP Negeri 15 Medan.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang mempengaruhi pembelajaran biologi di sekolah, antara lain:
1. Proses pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered)
sehingga siswa kurang terampil berkomunikasi dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas.
2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima sebagian besar
dari guru.
3. Adanya anggapan dari sebagian besar siswa bahwa biologi merupakan salah
satu mata pelajaran yang sulit dan hanya hafalan.

7

4. Kurangnya keterlibatan atau keaktifan siswa selama proses belajar mengajar.
5. Pembelajaran tidak memfasilitasi minat dan kemampuan memecahkan
masalah.
6. Strategi pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi, lebih
banyak menggunakan ceramah.
7. Belum diterapkannya strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berikir kritis siswa.
8. Proses pembelajaran tidak merangsang siswa bersikap ilmiah, sehingga siswa
cenderung hanya menerima informasi dan kurang aktif mencari informasi.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu
pembatasan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif
berdasarkan taksonomi Bloom pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP
diperoleh melalui tes hasil belajar.
3. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam memeriksa dan memecahkan masalah dengan cara
berpikir secara kritis yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis.
4. Pembelajaran dilakukan pada siswa dan dijadikan tiga kelompok yaitu
kelompok pertama dengan pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan

8

pembelajaran think pair share, kelompok kedua hanya pembelajaran berbasis
masalah, dan kelompok ketiga dengan pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan batasan
masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah,
dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah,
dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah,
dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah,

9

dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian
Secara teori penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan literatur atau referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam
tatanan kooperatif khususnya tipe think pair share terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa dan hasil belajar.
2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi
peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan inovasi dalam dunia pendidikan khususnya pelajaran biologi.
2. Memberikan

motivasi

kepada

guru

khususnya

guru

biologi

untuk

mengembangkan strategi pembelajaran berbasis masalah dan think pair share.
3. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berprestasi dengan belajar aktif
untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran
biologi.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan:
1. Ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15
Medan. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi
PBL dalam tatanan kooperatif think pair share 82,37 ± 9,908 secara signifikan
lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan
dengan strategi PBL 76,33 ± 10,080 dan yang dibelajarkan dengan strategi
konvensional 67,33 ± 7,397.
2. Ada pengaruh strategi pembelajaran terahdap hasil belajar siswa pada materi
pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan strategi PBL dalam tatanan kooperatif think pair share
81,820 ± 7,027 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar yang
dibelajarkan dengan strategi PBL 75,255 ± 8,156 dan yang dibelajarkan dengan
strategi konvensional 71,019 ± 8,012.

5.2. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:

70

71

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni terdapat pengaruh
strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair
share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di
kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam
pengembangan pembelajaran di kelas menggunakan strategi pembelajaran
berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share. Dengan strategi
pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share,
proses pembelajaran di kelas dapat berjalan baik, serta siswa dapat
memaksimalkan kemampuan berpikir kritisnya. Hal ini harus terus
dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa kemampuan berpikir
kritis siswa dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah
dalam tatanan pembelajaran think pair share, dibanding pembelajaran
konvensional.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni Terdapat pengaruh
strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair
share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP
Negeri 15 Medan. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan
pembelajaran di kelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah
dalam tatanan pembelajaran think pair share. Dengan strategi pembelajaran
berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, proses
pembelajaran di kelas dapat berjalan baik, serta siswa dapat meningkatkan

72

hasil belajarnya. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan
penelitian bahwa hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan melalui strategi
pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share.

5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Untuk

meningkatkan

pembelajaran

di

kelas

menggunakan

strategi

pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan
pembelajaran kepada guru tentang cara menggunakan strategi pembelajaran
berbasis masalah khususnya dalam tatanan pembelajaran think pair share.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya dengan membangun
pemahaman yang baik tentang konsep-konsep biologi akan sangat bermanfaat
bagi siswa, sehingga siswa terbiasa menggunakan pola pikir sistematis,
rasional, cermat, jelas, dan akurat sesuai dengan ciri mata pelajaran biologi
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Selain itu, guru juga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dengan memberikan masalah, mengajukan
pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
2. Untuk

meningkatkan

pembelajaran

di

kelas

menggunakan

strategi

pembelajaran berbasis masalah dalam mendukung peningkatan hasil belajar
siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: merangsang guru untuk
bersedia menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah khususnya

73

dalam tatanan pembelajaran think pair share. Dalam hal ini, disarankan guru
untuk melakukan upaya tertentu seperti: membentuk kelompok belajar siswa,
memberikan masalah pelajaran yang berhubungan dengan dunia siswa,
mengorganisasi materi pembelajaran sesuai dengan masalah, memberikan
siswa tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri, dan
menuntut siswa untuk menampilkan apa yang telah mereka pelajari melalui
hasil belajar. Dengan upaya ini diharapkan pengetahuan dan kemampuan siswa
dalam mata pelajaran Biologi dapat ditingkatkan dan tercermin pada hasil
belajar siswa.
3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa ditinjau dari pelaksanaan strategi
pembelajaran berbasis masalah khususnya dalam tatanan pembelajaran think
pair share, untuk memperbanyak khasanah pengetahuan tentang pembelajaran
berbasis masalah dan pengaruhnya terhadap pembelajaran mata pelajaran
Biologi.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2007. Memahami Berpikir Kritis.
com/1007arief3. html. Diakses 25 November 2013.

http://researchengines.

Amali. 2000. Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arends, R. 2008. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Company.
Araz, G., dan Sungur. 2007. Effectiveness of Problem-Based Learning on
Academic Performance in Genetics. Biochemistry and Molecular Biology
Education, (online), http://jurnaljpi.files.wordpress.com. Diakses 26
November 2013.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Belgin, I. 2009. The effects of problem-based learning instruction on university
student's performance and conseptual and quantitative problem in gas
concept. Eurasia jurnal of Mathematic, Science & Tecnology Education,
5(2): 153-154.
Chin, Christine dan Chia. 2008. Implementing Problem Based Learning in
Biology.
Journal
of
Biological
Education
(online).
http://www.lob.oerg/downloads/227.pdf. Diakses 26 November 2013.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV
Publisher.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ennis, R.H., Gardiner, W.L., Morrow, R., Paulus, D., dan Ringel, L. 1964.
Cornell Critical Thinking Test Series. Departement of Educational Policy
Studies: Urbana-Champaign.
Fadholi, A. 2009. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran think pair
share (TPS). http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/kelebihan-kekurangantps.html. Diakses pada tanggal 16 Desember 2013.

74

75

Freeman, E. 2007. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston:
Pitman.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis-Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Getter, K.L. & Rowe. 2008. Using Simple Cooperative Learning Techniques in a
Plant Propagation Course. NACTA Journal.
Greening, T. 1998. Scaffolding for Success in Problem-Based Learning.
http://www.utmb.edu/meo. diakses 25 November 2013.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibe, N. 2009. Metacognitive Strategies on Classroom Participation and Student
Achievement in Senior Secondary School Science Classrooms. Science
Education International, 20 (1/2): 25-31.
Ibrahim, N. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-Universitas
Press.
Killen, R. 1996. Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and
Practice. New South Wales: Social Science Press.
Kolber, B. 2011. Extended Problem-Based Learning Improves Scientific
Communication in Senior Biology Students. Journal of College Science
Teaching, 41(1): 32-39.
Klegeris, A. & Hurren. 2011. Problem-Based Learning In A Large Classroom
Setting: Methodology, Student Perception and Problem Solving Skills.
Proceedings of Edulearn Conference, Barcelona, Spain.
Klegeris, A., Bahniwal, M. & Hurren, H. 2013. Improvement in Generic ProblemSolving Abilities of Students by Use of Tutor-less Problem-Based Learning
in a Large Classroom Setting. Journal of Life Sciences Education, 12: 7379.
Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Liliasari. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju
Profesionalitas Guru. http://file.upi.edu/direktori. Diakses 16 November
2013.
Masek, A. & Yamin. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical
Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional

76

Approach in Engineering Education. International Scholarly Research
Network.
Nurhadi dan Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.
Rusman, 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R.,
Rochintaniawati, D. & Nurjhani, M. 2003. Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala, S. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.
Sanjaya, W. 2005. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, R.L. 2005. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sungur, S., Tekkaya, C. & Geban, O. 2006. Improving Achievement Through
Problem Based Learning. Journal of Biology Education, 40(4):155-160.
Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Syah, M. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syafii, W. & Yasin. 2013. Problem Solving Skills and Learning Achievements
through Problem-Based Module in teaching and learning Biology in High
School. Journal of Canadian Center of Science and Education, 9 (12): 220228.

77

Tanner, K. D. 2009. Talking to Learn: Why Biology Students Should Be Talking in
Classrooms and How to Make It Happen. Journal of Life Sciences
Education.
Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Walker, G. H. 2006. Critical Thinking. Walker Center for Teaching and Learning.
http://www.utc.edu/walker-center-teaching-learning/faculty development/
online-resources/ct-ps.php. Diakses 21 Desember 2013.
Wardana, L. W. 2004. Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teknologi
Informasi. http://wardana.staf.ugm.ac.id. Diakses 01 Desember 2013.
Wianti, A. 2008. Pembelajaran Melalui metode PBL (Problem Based Learning)
dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. http://wianti.blogspot.com.
Diakses 01 Desember 2013.
Wena, M. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

2 35 47

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

0 12 47

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI DI SD MUHAMMADIYAH 12 MEDAN.

0 3 35

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

5 11 27

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN.

0 6 25

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN.

0 0 28