Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

(1)

vii

ABSTRACT

Humans as social beings have a need to interact among one another. Human relationships can be created if the presence of a communication. The importance of communication for humans is not denied, as well as within an organization. Every organization has a purpose. To achieve these objectives the necessity of effective communication. The existence of good communication between individuals in an organization will make every activity in the company running smoothly. In addition, the presence of communication, can improve the performance of individual employees.

Interpersonal communication is one of communication that can create a good relationship between individual employees. If the relationships between individual employees have created the performance of individual employees are going to increase. So is the opposite of the lack of an interpersonal communication whit in organization, it can lead to decreased performance of individual employees.

This research examines how the influence of interpersonal communication on the performance of individual employees. The sample of this research is the overall population of employees working on the Installation of Clinical Nutrition Immanuel Hospital in Bandung. The results showed that interpersonal communication is significantly positive effect on the performance of individual employees.


(2)

viii

ABSTRAK

Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar manusia tersebut dapat tercipta jika terdapatnya suatu komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dipungkiri, begitu juga halnya dalam suatu organisasi. Setiap organisasi memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukannya suatu komunikasi yang efektif. Adanya komunikasi yang baik antar individu dalam sebuah organisasi akan membuat setiap kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar. Selain itu dengan adanya komunikasi, dapat meningkatkan kinerja individu karyawan.

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu komunikasi yang dapat menciptakan hubungan yang baik antar individu karyawan. Jika hubungan baik antar individu karyawan sudah tercipta maka kinerja individu karyawanpun akan meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya jika tidak adanya suatu komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi, maka dapat mengakibatkan kinerja individu karyawan menjadi menurun.

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan populasi karyawan yang bekerja pada bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individu karyawan.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGANTAR ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.5 Sistematika Laporan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Komunikasi ... 11

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 11

2.1.2 Unsur dan Proses Komunikasi ... 12

2.1.3 Prinsip Komunikasi ... 17

2.1.4 Jenis Komunikasi ... 24


(4)

x

2.2.1 Konsep Komunikasi Interpersonal ... 27

2.2.2 Tujuan Komunikasi Interpersonal ... 28

2.2.3 Karakteristik Efektivitas Komunikasi Interpersonal ... 31

2.2.4 Jenis Komunikasi Interpersonal ... 35

2.2.5 Faktor Komunikasi Interpersonal ... 37

2.2.6 Manfaat Komunikasi Interpersonal ... 38

2.2.7 Hambatan dalam Komunikasi Interpersonal ... 40

2.3 Kinerja ... 46

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 46

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 46

2.3.3 Langkah- Langkah Peningkatan Kinerja ... 49

2.3.4 Penilaian Kinerja ... 49

2.4 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan ... 51

2.5 Kerangka Pemikiran ... 54

2.6 Model Hipotesis Penelitian ... 56

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.3.Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ... 59

3.3.1 Pengukuran Variabel Independen ... 59

3.3.2 Pengukuran Variabel Dependen ... 60

3.3.3 Pengukuran Variabel Kontrol ... 60

3.4 Metode Analisis Data ... 61


(5)

xi

3.4.2 Pengujian Normalitas ... 63

3.4.3 PengujianOutliers... 65

3.4.4 Pengujian Hipotesis ... 66

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 67

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 67

4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 87

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas ... 87

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 89

4.3 Hasil Pengujian Normalitas ... 92

4.4 Hasil PengujianOutliers ... 93

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 95

4.6 Implikasi Manajerial ... 98

BAB V PENUTUP... 100

5.1 Simpulan ... 100

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Unsur dan Proses Komunikasi ... 13 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 54 Gambar 2.3 Model Penelitian ... 56


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Presentase Demografi Responden ... 68

Table 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal Responden ... 70

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individu Karyawan Responden ... 77

Tabel 4.4 Keseluruhan Uji Reliabilitas dengan KoefisienCronbach’s Alpha... 90

Tabel 4.5Hasil Uji Outliers – Mahalanobis Squared Distance ... 94


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian LAMPIRAN B Hasil Input Data SPSS

LAMPIRAN C Hasil Analisis Output Data SPSS LAMPIRAN D Surat Bukti Penelitian


(9)

Bab I Pendahuluan | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar individu tersebut diwujudkan melalui komunikasi; di mana komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat berhubungan antara satu dengan yang lain; baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat bekerja, dan di dalam masyarakat. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri; begitu juga halnya dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Setiap organisasi memiliki sebuah tujuan, di mana untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Kerjasama yang baik terbentuk karena adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai. Untuk mencapai kerjasama tersebut, diperlukan suatu komunikasi yang baik antar individu dalam suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi berfungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota organisasi, di mana peran komunikasi dalam suatu organisasi dapat menciptakan hubungan kerja yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Adanya komunikasi yang baik antar individu dalam sebuah organisasi akan membuat setiap kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar; tetapi jika kurang atau tidak adanya komunikasi dalam suatu kegiatan


(10)

Bab I Pendahuluan | 2

organisasi; maka akan berakibat buruk bagi organisasi tersebut. Dalam dunia kerja sehari-harinya, karyawan sebagai individu akan berhadapan dengan atasan, bawahan, rekan-rekan, dan relasi perusahaan yang memiliki beraneka ragam sifat dan tingkah laku. Orang-orang yang beraneka ragam tersebut memerlukan komunikasi untuk kelangsungan pekerjaan mereka. Pemimpin pasti memerlukan karyawannya untuk melakukan pekerjaan, sedangkan seorang karyawan membutuhkan pimpinan untuk memberikan pekerjaan sesuai dengan jabatannya. Dalam hal ini, tanpa disadari telah terjadi komunikasi interpersonal yang telah di terapkan dalam konteks organisasi.

Menurut Muhammad (2004), komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi secara terbuka dan timbal balik. Komunikasi yang bersifat dialogis ini merupakan komunikasi yang dilakukan komunikan dan komunikator secara tatap muka; sehingga feedbackyang terciptapun terjadi secara langsung. Jadi, komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, sehingga hasilnyapun terlihat apakah efektif atau tidak. Untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif, diperlukan adanya rasa saling pengertian dan rasa empati. Rasa empati berarti bahwa seluruh karyawan walaupun berbeda jabatan dan tugas harus dapat saling membantu dalam menghadapi suatu permasalahan.

Kurangnya komunikasi interpersonal yang efektif akan menghambat terciptanya hubungan kerja yang baik. Untuk menciptakan hubungan kerja yang


(11)

Bab I Pendahuluan | 3

baik, diperlukan adanya dukungan dari pihak internal dalam organisasi. Manajer membutuhkan dukungan dari karyawannya agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan targetnya, begitu pula karyawan membutuhkan manajer untuk memberikan semangat agar dapat memiliki kinerja yang lebih baik; oleh karena itu, komunikasi interpersonal sangat dibutuhkan dalam organisasi, karena dengan begitu karyawanpun akan memberikan kinerja yang baik untuk organisasi atau perusahaan.

Kinerja menurut Rivel & Basri (2004; dalam Viklund, 2009) yaitu hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja atau target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja yang maksimal dari setiap karyawan sangat diperlukan; dengan hasil kinerja yang baik dan maksimal, visi dan misi perusahaanpun akan terlaksana dengan baik. Menurut Mathis & Jackson (2001; dalam Gea, 2010) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Menurut Mangkunegara (2005; dalam Sam, 2010), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jika setiap karyawan memiliki kinerja yang baik dalam suatu organisasi, maka akan berdampak baik dalam organisasi tersebut; dan apa yang menjadi visi, misi, dan tujuan organisasi akan tercapai.

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya; yaitu para pasien, baik pasien rawat inap ataupun pasien rawat jalan dan pelayanan terhadap keluarga pasien. Tidak hanya dokter ataupun perawat yang


(12)

Bab I Pendahuluan | 4

bekerja untuk melayani konsumen atau pasien, tetapi juga karyawan yang terlibat di dalam rumah sakitpun memiliki tugas untuk melayani pasien sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap divisinya. Terdapat bermacam–macam masalah yang sering ditemui dalam rumah sakit; seperti tidak tepatnya waktu pada saat pasien akan melakukan pemeriksaan di mana pasien telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan pemeriksaan, kesalahan dalam membaca resep yang diberikan oleh dokter, kurangnya keramahan dalam melayani pasien, dan kurang adanya komunikasi antara dokter dan perawat mengenai kondisi pasien. Hal ini mengakibatkan adanya rasa kurang memuaskan yang dirasakan oleh pasien dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Masalah-masalah yang terjadi bisa disebabkan oleh karena kurangnya komunikasi antar setiap karyawan, baik itu dokter kepada perawat dan sesama rekan kerja lainya, baik itu dalam satu divisi maupun berbeda divisi. Kurangnya komunikasi dalam setiap organisasi akan memberikan dampak yang buruk terhadap kinerja individu karyawan. Selain masalah terhadap pelayanan pasien, sering kali ditemukan masalah antar sesama rekan kerja. Salah satunya yaitu kurang adanya hubungan baik antar individu karyawan, sehingga mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerjasama dengan baik antar sesama rekan kerjanya. Masalah tersebut disebabkan oleh tidak adanya keterbukaan antar sesama karyawan. Adanya ketidakterbukaan itu merupakan salah satu faktor kurangnya komunikasi, dan hal tersebut mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun, dan dalam pencapaian tujuan organisasi pun akan terhambat.

Rumah Sakit Immanuel adalah salah satu rumah sakit swasta pilihan dan terkemuka di kota Bandung, yang bertempat di Jl. Kopo No. 161, Bandung – Jawa Barat. Rumah Sakit Immanuel memiliki visi menjadi rumah sakit pendidikan yang


(13)

Bab I Pendahuluan | 5

terkemuka dan terpandang secara nasional maupun internasional yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, menghasilkan tenaga profesional yang handal serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan kasih dan keteladanan Yesus Kristus. Misi dari Rumah sakit Immanuel yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang prima. Rumah Sakit Immanuel memiliki beberapa bagian kerja di antaranya yaitu bagian instalasi nutrisi klinik, bagian keuangan, bagian bedah, bagian ambulantori, bagian pemasaran, bagian informasi, bagian farmasi, bagian sumber daya manusia dan masih banyak lagi. Dalam penelitian ini; peneliti akan meneliti salah satu bagian yang ada di Rumah Sakit Immanuel yaitu bagian instalasi nutrisi klinik di mana yang akan diteliti yaitu individu karyawannya. Peneliti memilih bagian instalasi nutrisi klinik karena dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, peneliti menemukan sebuah masalah yang terjadi dan berkaitan dengan individu karyawan. Ada beberapa karyawan yang memiliki masalah dalam keterlambatan kerja. Karyawan yang terlambat bekerja dikarenakan karyawan tersebut memiliki aktivitas lain di luar pekerjaanya.

Masalah lain yang terjadi yaitu kurangnya hubungan baik antar karyawan. Meskipun tidak semua karyawan memiliki hubungan yang kurang baik antar sesama rekan kerja tetapi ada beberapa karyawan yang memiliki masalah dalam hal ini. Karyawan yang memiliki masalah dalam hal ini biasanya dikarenakan kurang adanya keterbukaan antar satu karyawan dengan yang lainnya. Kondisi ini mengakibatkan salah persepsi dan kerjasama dalam suatu organisasi menjadi menurun.

Kurangnya keramahan dalam melayani juga merupakan suatu masalah untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini. Keramahan dalam melayani pasien


(14)

Bab I Pendahuluan | 6

sangat diperlukan karena dengan keramahan, pasien akan merasa senang dan berpandangan positif tentang perusahaan; begitu juga sebaliknya jika kurang adanya keramahan, pasien yang dilayani mungkin akan merasa kurang nyaman untuk di rawat di Rumah sakit ini dan mungkin akan berpandangan negatif mengenai rumah sakit ini.

Ketelitian juga sangat penting bagi bagian instalasi nutrisi klinik; tetapi masih ada karyawan yang kurang teliti dalam melakukan tugasnya; seperti kurangnya ketelitian dalam hal memberikan makanan kepada pasien yang tidak sesuai dengan jenis diet makanan yang telah di tentukan, seperti jenis makanan untuk pasien berupa nasi, jenis makanan untuk pasien berupa nasi tim, jenis makanan untuk pasien berupa bubur, pasien diharuskan untuk puasa. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam hal ini yaitu di papan keterangan mengenai pasien tertulis pasien diharuskan untuk puasa, tetapi oleh karyawan pelaksana di bagian nutrisi instalasi klinik yang melayani pasien tersebut, pasien diberi makan, sehingga mendapat komplain dari keluarga pasien. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketelitian dalam menjalankan tugasnya dan dapat mengakibatkan penilaian kinerja yang kurang baik untuk individu karyawannya dan organisasinya

Masalah-masalah yang terjadi tersebut dapat mengakibatkan kinerja individu karyawan akan menurun dan dapat menghambat tujuan dari organisasi. Salah satu penyebab dari masalah tersebut yaitu komunikasi interpersonal dari setiap individu karyawan; di mana dengan adanya komunikasi interpersonal yang baik antar karyawan, dapat meningkatkan kinerja individu karyawan. Untuk mempertahankan dan menciptakan apa yang menjadi visi dan misi Rumah Sakit Immanuel, diperlukan


(15)

Bab I Pendahuluan | 7

adanya kinerja yang baik dari para karyawannya. Untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik, yaitu salah satunya diperlukan adanya suatu komunikasi interpersonal yang efektif antara atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja. Jika komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi telah terlaksana, hal tersebut akan memberikan hasil kinerja yang baik dan apa yang menjadi cita–cita suatu organisasi atau perusahaan akan tercapai. Mengingat pentingnya proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, khususnya komunikasi interpersonal dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja di perusahaan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan: Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.”


(16)

Bab I Pendahuluan | 8

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang diadakannya penelitian ini, maka permasalahan yang akan dibahas bersumber pada satu hal pokok yaitu pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan. Dari hal pokok tersebut, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi oleh penulis adalah:

1) Bagaimana komunikasi interpersonal karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

2) Bagimana kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

3) Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap individu karyawan; sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi interpersonal karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.


(17)

Bab I Pendahuluan | 9

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan kinerja individu karyawan.

2) Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan dalam bidang manajemen sumber daya manusia yang lebih luas, khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan dampak komunikasi interpersonal yang terjadi pada individu karyawan terhadap kinerjanya.

3) Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia; juga dapat menjadi salah satu bahan referensi dan sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut dan berbagai kepentingan lain.

1.5 Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika laporan penelitian.

Bab 2 Tinjauan Pustaka yang terdiri atas teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti, dan kajian terhadap teori-teori tersebut; serta hasil pembahasan


(18)

Bab I Pendahuluan | 10

penelitian-penelitian terdahulu untuk masalah yang sama, dan disertai kerangka pemikiran mengenai penelitian serta model dan hipotesis dari penelitian ini.

Bab 3 Metode Penelitian yang terdiri atas objek penelitian, jenis penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab 4 Pembahasan hasil penelitian, yang yang terdiri atas pengolahan data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengetahui sejauh mana interpretasi dan evaluasi implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Bab 5 Penutup yang terdiri atas simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian mendatang.


(19)

Bab V Penutup | 100

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian serupa mengenai komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan, yaitu penelitan yang pernah dilakukan oleh Welch &Jackson (2007; dalam Rizki, 2010), Goris (2007; dalam Rizki 2010), Rahardja (2004; dalam Rizki 2010) dan rizki (2010). Semua penelitian tersebut hampir memiliki hasil yang sama, yaitu terdapat pengaruh positif dari komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan; oleh karena itu, penelitian ini bermaksud menguji kembali apakah hasil dari penelitian yang telah dilakukan tersebut tetap konsisten, walaupun dengan sampel yang berbeda.

Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan yaitu komunikasi interpersonal secara signifikan berhubungan positif dengan kinerja individu karyawan. Komunikasi interpersonal antara karyawan dengan atasan maupun antara sesama karyawan pada bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel sudah berjalan dengan baik; akan tetapi masih terdapat karyawan yang masih segan untuk menerima penjelasan mengenai informasi maupun tugas kepada atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja.

Kinerja karyawan di bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel termasuk dalam kategori kinerja yang tinggi; dan hal ini terlihat melalui kualitas, kuantitas, pengetahuan, kreativitas, kerja sama, dan inisiatif. Masih terdapatnya


(20)

Bab V Penutup | 101

karyawan yang memiliki kinerja yang rendah diakibatkan adanya hambatan dalam berkomunikasi kepada atasan maupun kepada sesama karyawan. Dapat dikatakan bahwa peningkatan kinerja individu karyawan di bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel disebabkan oleh pelaksanaan komunikasi interpersonal yang efektif.

5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang

Penelitian ini memberikan beberapa pemikiran untuk pengembangan pengetahuan dan juga terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.

1. Penelitian ini hanya menguji literatur saja. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program aplikasi AMOS (Analysis of Moment Structure).

2. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana penelitian hanya berhasil mendapatkan responden berupa karyawan yang bekerja pada satu rumah sakit swasta terbaik di Bandung. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memperluas jangkauan wilayahnya 2 atau lebih dari rumah sakit yang ada.

3. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil


(21)

Bab V Penutup | 102

penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya yang dilakukan pada bidang jasa selain rumah sakit (seperti sekolah, perhotelan,café,

atau usaha jasa lainnya).

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu, agar diperoleh hasil yang layak diperlukan hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya.


(22)

Daftar Pustaka | 103

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H. (2006)Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta. Rajagrafindo.

Dito, A. H. (2010).Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Kinerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (diakses dari

http://docs.google.com/viewer?url=http://eprints.undip.ac.id/23253/1/Lengkap. pdf&chrome=true).

Gea, J. S. (2010).Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja karyawan Pada PT.PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. Proposal Skripsi. (diakses dari

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21394?mode=full&submit_simpl e=Show+full+item+record).

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jogianto. (2007).Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Marliani, R. (2008).Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ortoriter Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.Vera Chemica Megah Bandung. Skripsi Program Sarjana Manajemen Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.


(23)

Daftar Pustaka | 104

Mohammad, A. (2004).Komunikasi Organisasi. Bandung: Bumi Aksara. Mulyana, D. (2001).Ilmu Komunikasi.Bandung. Rosdakarya.

Rizki, M. (2010) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung. Skripsi Program Sarjana Manajemen Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.

Sam, A. (2010).Pengertian Kinerja(diakses dari

http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-kinerja.html).

Saudia, A. (2009).Komunikasi Interpersonal Yang Efektif Pada Kelompok Kerja X. Jurnal.(diakses dari

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel _10503001.pdf).

Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional. Skripsi Program Sarjana Ekonomi-Manajemen, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan. Setiawan, R. (2010). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional

Terhadap Keinginan Keluar Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi (Survei Pada Karyawan Manajerial Di Industri Perbankan Di Bandung). Tesis Program Magister Ekonomi-Manajemen, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.


(24)

Daftar Pustaka | 105

Viklund, A. (2009). Kinerja karyawan: Definisi, Klasifikasi, Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal. (diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/kinerja-karyawan-definisi-faktor-yang.html)

Viklund, A. (2009). Komunikasi Interpersonal : Definisi, Klasifikasi, Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal. (diakses dari

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html).

Widjaja, O. (2010). Dampak Kepuasan Kerja Komitmen Organisasional Afektif, dan Prilaku Kewargaan Organisasional Terhadap Keinginan Keluar Studi Empiris Pada Karyawan Di Tomodachi Cafe Bandung. Skripsi program strata 1 Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.


(1)

vii

ABSTRACT

Humans as social beings have a need to interact among one another. Human relationships can be created if the presence of a communication. The importance of communication for humans is not denied, as well as within an organization. Every organization has a purpose. To achieve these objectives the necessity of effective communication. The existence of good communication between individuals in an organization will make every activity in the company running smoothly. In addition, the presence of communication, can improve the performance of individual employees.

Interpersonal communication is one of communication that can create a good relationship between individual employees. If the relationships between individual employees have created the performance of individual employees are going to increase. So is the opposite of the lack of an interpersonal communication whit in organization, it can lead to decreased performance of individual employees.

This research examines how the influence of interpersonal communication on the performance of individual employees. The sample of this research is the overall population of employees working on the Installation of Clinical Nutrition Immanuel Hospital in Bandung. The results showed that interpersonal communication is significantly positive effect on the performance of individual employees.


(2)

viii

ABSTRAK

Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar manusia tersebut dapat tercipta jika terdapatnya suatu komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dipungkiri, begitu juga halnya dalam suatu organisasi. Setiap organisasi memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukannya suatu komunikasi yang efektif. Adanya komunikasi yang baik antar individu dalam sebuah organisasi akan membuat setiap kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar. Selain itu dengan adanya komunikasi, dapat meningkatkan kinerja individu karyawan.

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu komunikasi yang dapat menciptakan hubungan yang baik antar individu karyawan. Jika hubungan baik antar individu karyawan sudah tercipta maka kinerja individu karyawanpun akan meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya jika tidak adanya suatu komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi, maka dapat mengakibatkan kinerja individu karyawan menjadi menurun.

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan populasi karyawan yang bekerja pada bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individu karyawan.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGANTAR ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.5 Sistematika Laporan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Komunikasi ... 11

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 11

2.1.2 Unsur dan Proses Komunikasi ... 12

2.1.3 Prinsip Komunikasi ... 17

2.1.4 Jenis Komunikasi ... 24


(4)

x

2.2.1 Konsep Komunikasi Interpersonal ... 27

2.2.2 Tujuan Komunikasi Interpersonal ... 28

2.2.3 Karakteristik Efektivitas Komunikasi Interpersonal ... 31

2.2.4 Jenis Komunikasi Interpersonal ... 35

2.2.5 Faktor Komunikasi Interpersonal ... 37

2.2.6 Manfaat Komunikasi Interpersonal ... 38

2.2.7 Hambatan dalam Komunikasi Interpersonal ... 40

2.3 Kinerja ... 46

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 46

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 46

2.3.3 Langkah- Langkah Peningkatan Kinerja ... 49

2.3.4 Penilaian Kinerja ... 49

2.4 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan ... 51

2.5 Kerangka Pemikiran ... 54

2.6 Model Hipotesis Penelitian ... 56

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.3.Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ... 59

3.3.1 Pengukuran Variabel Independen ... 59

3.3.2 Pengukuran Variabel Dependen ... 60

3.3.3 Pengukuran Variabel Kontrol ... 60

3.4 Metode Analisis Data ... 61


(5)

xi

3.4.2 Pengujian Normalitas ... 63

3.4.3 PengujianOutliers... 65

3.4.4 Pengujian Hipotesis ... 66

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 67

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 67

4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 87

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas ... 87

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 89

4.3 Hasil Pengujian Normalitas ... 92

4.4 Hasil PengujianOutliers ... 93

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 95

4.6 Implikasi Manajerial ... 98

BAB V PENUTUP... 100

5.1 Simpulan ... 100

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Unsur dan Proses Komunikasi ... 13 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 54 Gambar 2.3 Model Penelitian ... 56


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Presentase Demografi Responden ... 68

Table 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal Responden ... 70

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individu Karyawan Responden ... 77

Tabel 4.4 Keseluruhan Uji Reliabilitas dengan KoefisienCronbach’s Alpha... 90

Tabel 4.5Hasil Uji Outliers – Mahalanobis Squared Distance ... 94


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian LAMPIRAN B Hasil Input Data SPSS

LAMPIRAN C Hasil Analisis Output Data SPSS LAMPIRAN D Surat Bukti Penelitian


(9)

Bab I Pendahuluan | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar individu tersebut diwujudkan melalui komunikasi; di mana komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat berhubungan antara satu dengan yang lain; baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat bekerja, dan di dalam masyarakat. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri; begitu juga halnya dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Setiap organisasi memiliki sebuah tujuan, di mana untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Kerjasama yang baik terbentuk karena adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai. Untuk mencapai kerjasama tersebut, diperlukan suatu komunikasi yang baik antar individu dalam suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi berfungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota organisasi, di mana peran komunikasi dalam suatu organisasi dapat menciptakan hubungan kerja yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Adanya komunikasi yang baik antar individu dalam sebuah organisasi akan membuat setiap kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar; tetapi jika kurang atau tidak adanya komunikasi dalam suatu kegiatan


(10)

Bab I Pendahuluan | 2

organisasi; maka akan berakibat buruk bagi organisasi tersebut. Dalam dunia kerja sehari-harinya, karyawan sebagai individu akan berhadapan dengan atasan, bawahan, rekan-rekan, dan relasi perusahaan yang memiliki beraneka ragam sifat dan tingkah laku. Orang-orang yang beraneka ragam tersebut memerlukan komunikasi untuk kelangsungan pekerjaan mereka. Pemimpin pasti memerlukan karyawannya untuk melakukan pekerjaan, sedangkan seorang karyawan membutuhkan pimpinan untuk memberikan pekerjaan sesuai dengan jabatannya. Dalam hal ini, tanpa disadari telah terjadi komunikasi interpersonal yang telah di terapkan dalam konteks organisasi.

Menurut Muhammad (2004), komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi secara terbuka dan timbal balik. Komunikasi yang bersifat dialogis ini merupakan komunikasi yang dilakukan komunikan dan komunikator secara tatap muka; sehingga feedbackyang terciptapun terjadi secara langsung. Jadi, komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, sehingga hasilnyapun terlihat apakah efektif atau tidak. Untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif, diperlukan adanya rasa saling pengertian dan rasa empati. Rasa empati berarti bahwa seluruh karyawan walaupun berbeda jabatan dan tugas harus dapat saling membantu dalam menghadapi suatu permasalahan.

Kurangnya komunikasi interpersonal yang efektif akan menghambat terciptanya hubungan kerja yang baik. Untuk menciptakan hubungan kerja yang


(11)

Bab I Pendahuluan | 3

baik, diperlukan adanya dukungan dari pihak internal dalam organisasi. Manajer membutuhkan dukungan dari karyawannya agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan targetnya, begitu pula karyawan membutuhkan manajer untuk memberikan semangat agar dapat memiliki kinerja yang lebih baik; oleh karena itu, komunikasi interpersonal sangat dibutuhkan dalam organisasi, karena dengan begitu karyawanpun akan memberikan kinerja yang baik untuk organisasi atau perusahaan.

Kinerja menurut Rivel & Basri (2004; dalam Viklund, 2009) yaitu hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja atau target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja yang maksimal dari setiap karyawan sangat diperlukan; dengan hasil kinerja yang baik dan maksimal, visi dan misi perusahaanpun akan terlaksana dengan baik. Menurut Mathis & Jackson (2001; dalam Gea, 2010) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Menurut Mangkunegara (2005; dalam Sam, 2010), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jika setiap karyawan memiliki kinerja yang baik dalam suatu organisasi, maka akan berdampak baik dalam organisasi tersebut; dan apa yang menjadi visi, misi, dan tujuan organisasi akan tercapai.

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya; yaitu para pasien, baik pasien rawat inap ataupun pasien rawat jalan dan pelayanan terhadap keluarga pasien. Tidak hanya dokter ataupun perawat yang


(12)

Bab I Pendahuluan | 4

bekerja untuk melayani konsumen atau pasien, tetapi juga karyawan yang terlibat di dalam rumah sakitpun memiliki tugas untuk melayani pasien sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap divisinya. Terdapat bermacam–macam masalah yang sering ditemui dalam rumah sakit; seperti tidak tepatnya waktu pada saat pasien akan melakukan pemeriksaan di mana pasien telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan pemeriksaan, kesalahan dalam membaca resep yang diberikan oleh dokter, kurangnya keramahan dalam melayani pasien, dan kurang adanya komunikasi antara dokter dan perawat mengenai kondisi pasien. Hal ini mengakibatkan adanya rasa kurang memuaskan yang dirasakan oleh pasien dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Masalah-masalah yang terjadi bisa disebabkan oleh karena kurangnya komunikasi antar setiap karyawan, baik itu dokter kepada perawat dan sesama rekan kerja lainya, baik itu dalam satu divisi maupun berbeda divisi. Kurangnya komunikasi dalam setiap organisasi akan memberikan dampak yang buruk terhadap kinerja individu karyawan. Selain masalah terhadap pelayanan pasien, sering kali ditemukan masalah antar sesama rekan kerja. Salah satunya yaitu kurang adanya hubungan baik antar individu karyawan, sehingga mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerjasama dengan baik antar sesama rekan kerjanya. Masalah tersebut disebabkan oleh tidak adanya keterbukaan antar sesama karyawan. Adanya ketidakterbukaan itu merupakan salah satu faktor kurangnya komunikasi, dan hal tersebut mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun, dan dalam pencapaian tujuan organisasi pun akan terhambat.

Rumah Sakit Immanuel adalah salah satu rumah sakit swasta pilihan dan terkemuka di kota Bandung, yang bertempat di Jl. Kopo No. 161, Bandung – Jawa Barat. Rumah Sakit Immanuel memiliki visi menjadi rumah sakit pendidikan yang


(13)

Bab I Pendahuluan | 5

terkemuka dan terpandang secara nasional maupun internasional yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, menghasilkan tenaga profesional yang handal serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan kasih dan keteladanan Yesus Kristus. Misi dari Rumah sakit Immanuel yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang prima. Rumah Sakit Immanuel memiliki beberapa bagian kerja di antaranya yaitu bagian instalasi nutrisi klinik, bagian keuangan, bagian bedah, bagian ambulantori, bagian pemasaran, bagian informasi, bagian farmasi, bagian sumber daya manusia dan masih banyak lagi. Dalam penelitian ini; peneliti akan meneliti salah satu bagian yang ada di Rumah Sakit Immanuel yaitu bagian instalasi nutrisi klinik di mana yang akan diteliti yaitu individu karyawannya. Peneliti memilih bagian instalasi nutrisi klinik karena dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, peneliti menemukan sebuah masalah yang terjadi dan berkaitan dengan individu karyawan. Ada beberapa karyawan yang memiliki masalah dalam keterlambatan kerja. Karyawan yang terlambat bekerja dikarenakan karyawan tersebut memiliki aktivitas lain di luar pekerjaanya.

Masalah lain yang terjadi yaitu kurangnya hubungan baik antar karyawan. Meskipun tidak semua karyawan memiliki hubungan yang kurang baik antar sesama rekan kerja tetapi ada beberapa karyawan yang memiliki masalah dalam hal ini. Karyawan yang memiliki masalah dalam hal ini biasanya dikarenakan kurang adanya keterbukaan antar satu karyawan dengan yang lainnya. Kondisi ini mengakibatkan salah persepsi dan kerjasama dalam suatu organisasi menjadi menurun.

Kurangnya keramahan dalam melayani juga merupakan suatu masalah untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini. Keramahan dalam melayani pasien


(14)

Bab I Pendahuluan | 6

sangat diperlukan karena dengan keramahan, pasien akan merasa senang dan berpandangan positif tentang perusahaan; begitu juga sebaliknya jika kurang adanya keramahan, pasien yang dilayani mungkin akan merasa kurang nyaman untuk di rawat di Rumah sakit ini dan mungkin akan berpandangan negatif mengenai rumah sakit ini.

Ketelitian juga sangat penting bagi bagian instalasi nutrisi klinik; tetapi masih ada karyawan yang kurang teliti dalam melakukan tugasnya; seperti kurangnya ketelitian dalam hal memberikan makanan kepada pasien yang tidak sesuai dengan jenis diet makanan yang telah di tentukan, seperti jenis makanan untuk pasien berupa nasi, jenis makanan untuk pasien berupa nasi tim, jenis makanan untuk pasien berupa bubur, pasien diharuskan untuk puasa. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam hal ini yaitu di papan keterangan mengenai pasien tertulis pasien diharuskan untuk puasa, tetapi oleh karyawan pelaksana di bagian nutrisi instalasi klinik yang melayani pasien tersebut, pasien diberi makan, sehingga mendapat komplain dari keluarga pasien. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketelitian dalam menjalankan tugasnya dan dapat mengakibatkan penilaian kinerja yang kurang baik untuk individu karyawannya dan organisasinya

Masalah-masalah yang terjadi tersebut dapat mengakibatkan kinerja individu karyawan akan menurun dan dapat menghambat tujuan dari organisasi. Salah satu penyebab dari masalah tersebut yaitu komunikasi interpersonal dari setiap individu karyawan; di mana dengan adanya komunikasi interpersonal yang baik antar karyawan, dapat meningkatkan kinerja individu karyawan. Untuk mempertahankan dan menciptakan apa yang menjadi visi dan misi Rumah Sakit Immanuel, diperlukan


(15)

Bab I Pendahuluan | 7

adanya kinerja yang baik dari para karyawannya. Untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik, yaitu salah satunya diperlukan adanya suatu komunikasi interpersonal yang efektif antara atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja. Jika komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi telah terlaksana, hal tersebut akan memberikan hasil kinerja yang baik dan apa yang menjadi cita–cita suatu organisasi atau perusahaan akan tercapai. Mengingat pentingnya proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, khususnya komunikasi interpersonal dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja di perusahaan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan: Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.”


(16)

Bab I Pendahuluan | 8

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang diadakannya penelitian ini, maka permasalahan yang akan dibahas bersumber pada satu hal pokok yaitu pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan. Dari hal pokok tersebut, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi oleh penulis adalah:

1) Bagaimana komunikasi interpersonal karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

2) Bagimana kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

3) Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap individu karyawan; sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi interpersonal karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan di Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung.


(17)

Bab I Pendahuluan | 9

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan kinerja individu karyawan.

2) Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan dalam bidang manajemen sumber daya manusia yang lebih luas, khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan dampak komunikasi interpersonal yang terjadi pada individu karyawan terhadap kinerjanya.

3) Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia; juga dapat menjadi salah satu bahan referensi dan sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut dan berbagai kepentingan lain.

1.5 Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika laporan penelitian.

Bab 2 Tinjauan Pustaka yang terdiri atas teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti, dan kajian terhadap teori-teori tersebut; serta hasil pembahasan


(18)

Bab I Pendahuluan | 10

penelitian-penelitian terdahulu untuk masalah yang sama, dan disertai kerangka pemikiran mengenai penelitian serta model dan hipotesis dari penelitian ini.

Bab 3 Metode Penelitian yang terdiri atas objek penelitian, jenis penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab 4 Pembahasan hasil penelitian, yang yang terdiri atas pengolahan data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengetahui sejauh mana interpretasi dan evaluasi implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Bab 5 Penutup yang terdiri atas simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian mendatang.


(19)

Bab V Penutup | 100

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian serupa mengenai komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan, yaitu penelitan yang pernah dilakukan oleh Welch &Jackson (2007; dalam Rizki, 2010), Goris (2007; dalam Rizki 2010), Rahardja (2004; dalam Rizki 2010) dan rizki (2010). Semua penelitian tersebut hampir memiliki hasil yang sama, yaitu terdapat pengaruh positif dari komunikasi interpersonal terhadap kinerja individu karyawan; oleh karena itu, penelitian ini bermaksud menguji kembali apakah hasil dari penelitian yang telah dilakukan tersebut tetap konsisten, walaupun dengan sampel yang berbeda.

Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan yaitu komunikasi interpersonal secara signifikan berhubungan positif dengan kinerja individu karyawan. Komunikasi interpersonal antara karyawan dengan atasan maupun antara sesama karyawan pada bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel sudah berjalan dengan baik; akan tetapi masih terdapat karyawan yang masih segan untuk menerima penjelasan mengenai informasi maupun tugas kepada atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja.

Kinerja karyawan di bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel termasuk dalam kategori kinerja yang tinggi; dan hal ini terlihat melalui kualitas, kuantitas, pengetahuan, kreativitas, kerja sama, dan inisiatif. Masih terdapatnya


(20)

Bab V Penutup | 101

karyawan yang memiliki kinerja yang rendah diakibatkan adanya hambatan dalam berkomunikasi kepada atasan maupun kepada sesama karyawan. Dapat dikatakan bahwa peningkatan kinerja individu karyawan di bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel disebabkan oleh pelaksanaan komunikasi interpersonal yang efektif.

5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang

Penelitian ini memberikan beberapa pemikiran untuk pengembangan pengetahuan dan juga terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.

1. Penelitian ini hanya menguji literatur saja. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program aplikasi AMOS (Analysis of Moment Structure).

2. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana penelitian hanya berhasil mendapatkan responden berupa karyawan yang bekerja pada satu rumah sakit swasta terbaik di Bandung. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memperluas jangkauan wilayahnya 2 atau lebih dari rumah sakit yang ada.

3. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil


(21)

Bab V Penutup | 102

penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya yang dilakukan pada bidang jasa selain rumah sakit (seperti sekolah, perhotelan,café,

atau usaha jasa lainnya).

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu, agar diperoleh hasil yang layak diperlukan hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya.


(22)

Daftar Pustaka | 103

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H. (2006)Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta. Rajagrafindo.

Dito, A. H. (2010).Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Kinerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (diakses dari

http://docs.google.com/viewer?url=http://eprints.undip.ac.id/23253/1/Lengkap. pdf&chrome=true).

Gea, J. S. (2010).Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja karyawan Pada PT.PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. Proposal Skripsi. (diakses dari

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21394?mode=full&submit_simpl e=Show+full+item+record).

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jogianto. (2007).Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Marliani, R. (2008).Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ortoriter Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.Vera Chemica Megah Bandung. Skripsi Program Sarjana Manajemen Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.


(23)

Daftar Pustaka | 104

Mohammad, A. (2004).Komunikasi Organisasi. Bandung: Bumi Aksara. Mulyana, D. (2001).Ilmu Komunikasi.Bandung. Rosdakarya.

Rizki, M. (2010) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung. Skripsi Program Sarjana Manajemen Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.

Sam, A. (2010).Pengertian Kinerja(diakses dari

http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-kinerja.html).

Saudia, A. (2009).Komunikasi Interpersonal Yang Efektif Pada Kelompok Kerja X. Jurnal.(diakses dari

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel _10503001.pdf).

Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional. Skripsi Program Sarjana Ekonomi-Manajemen, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan. Setiawan, R. (2010). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional

Terhadap Keinginan Keluar Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi (Survei Pada Karyawan Manajerial Di Industri Perbankan Di Bandung). Tesis Program Magister Ekonomi-Manajemen, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.


(24)

Daftar Pustaka | 105

Viklund, A. (2009). Kinerja karyawan: Definisi, Klasifikasi, Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal. (diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/kinerja-karyawan-definisi-faktor-yang.html)

Viklund, A. (2009). Komunikasi Interpersonal : Definisi, Klasifikasi, Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal. (diakses dari

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html).

Widjaja, O. (2010). Dampak Kepuasan Kerja Komitmen Organisasional Afektif, dan Prilaku Kewargaan Organisasional Terhadap Keinginan Keluar Studi Empiris Pada Karyawan Di Tomodachi Cafe Bandung. Skripsi program strata 1 Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.