PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2

(1)

No. Daftar FPEB : 297/UN40.7.D1/LT/2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

RITVA ANELI FAUZIA NIM. 0907224

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh: Ritva Aneli Fauzia

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ritva Aneli Fauzia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di fotocopy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 )

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd. NIP. 195309121979032001

Pembimbing II,

Dr. Rasto, S.Pd., M.Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, S.Pd., M. Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I

Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 1959 05081987031002

Penguji II

Dr. H. Suwatno, M.Si.

NIP. 1962 01271988031001

Penguji III

Dra. H. Nani Sutarni, M.Pd NIP. 1961 11081986012003


(5)

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Oleh:

Ritva Aneli Fauzia 0907224

Skripsi ini dibimbing oleh:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. dan Dr. Rasto., M.Pd

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi, yang di tandai dengan hasil ujian yang belum mencapai kriteria kelulusan minimal. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar adalah dengan metode simulasi. Metode simulasi dipilih karena tidak hanya dapat menguasai konsep tetapi berpotensi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menguasai alat perkantoran khususnya alat pengganda dokumen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan metode simulasi pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi experimental design. Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivalenty control group design. Ada dua kelas yang dipilih yaitu kelas eksperimen menggunakan metode simulasi yaitu kelas X AP 1 dengan jumlah siswa 39 dan kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi yaitu kelas X AP 2 dengan jumlah siswa 40. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) dan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas.

Hasil penelitian menunjukkan, prestasi belajar siswa dengan metode simulasi lebih tinggi dibandingkan metode demonstrasi pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan besarnya gaindan rata-rata posttestkelas yang menggunakan metode simulasi terhadap prestasi belajar siswa khususnya pada psikomotor siswa. Atas dasar itulah peneliti merekomendasikan metode simulasi hendaknya dilaksanakan di lingkungan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.


(6)

ABSTRACT

THE USE OF SIMULATION METHOD TO INCREASE STUDENT’S

LEARNING ACHIEVEMENT IN PSYCHOMOTOR FIELD ( Quasi Experiment Study in Basic Competence through Document Reduplication class X in the Office Administration Program at Pasundan

Vocational School 1 Cimahi School Year 2013/2014 ) By:

Ritva Aneli Fauzia 0907224

This Paper Guided by:

Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, SE.,M.Pd and Dr. Rasto., M.Pd

The issues which investigated in this research is the low achievement of student’s learning on basic competence do document reduplication in SMK Pasundan Cimahi 1, signed with the results of tests that have not achieve the minimum passing criteria. One of the ways to improve learning achievements is the simulation method. Simulation method is chosen because it is not only able to master the concept but also has the potential to improve the skills of students in mastering the Tools Office, especially Tools of reduplication documents.

The aim of this research knows the improvement of student’s learning achievement by using the simulation method on basic competence do documents reduplication in Pasundan Vocational School 1 Cimahi.The research method which used in this research is Quasi experimental design method. The design form in quasi experiment is nonequivalent control group design. There are two selected classes in this research, they are experiments class which use simulation methods i.e. class X 1 AP with the number of students in class are 39 and control class which use demonstration method i.e. class X AP 2 with number of students are 40. The data collection techniques used by researchers in this study is test form (pre- test and post -test) and observations to observe learning activities in the classroom.

The result of this research shows that Student’s Learning Achievement in simulation method is higher than demonstration method on the basic competence do documents reduplication. This is shown by the improvement of the gain and the average of post-test in class that use simulation method towards student’s learning achievements, especially on student’s psychomotor. from the problem above or from it’s basic on the basis of which the researcher recommends simulation methods should be implemented in the school environment to improve student’s learning achievements.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Metode Pembelajaran Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Tujuan Metode Simulasi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Keunggulan Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Karakteristik Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Langkah Penggunaan Metode Simulasi Error! Bookmark not defined.


(8)

2.1.8 Metode Demonstrasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Indikator Prestasi Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Prestasi Ranah Psikomotor ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes ) ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil Sekolah... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Visi, dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Struktur Organisasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Hasil Uji Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.


(9)

4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen .. Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Uji Daya Pembeda Soal .... Error! Bookmark not defined. 4.3 Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Hasil Posttest ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Deskripsi Proses Pembelajaran .... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.8 Analisis N-Gain ... Error! Bookmark not defined. 4.9 Analisis Uji t-test ... Error! Bookmark not defined. 4.10 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 1 ... Error! Bookmark not defined.


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Printer) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 4 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Scanner) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.5 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 7 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Kemampuan Murid dalam Proses Belajar Eksperiental Learning dengan Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 2 Tahapan-tahapan Pembelajaran Langsung ( Metode Demonstrasi ) ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Tabel 2. 3 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi PrestasiError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Desain Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Format Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Interpretasi derajat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Ringkasan Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Ringkasan Daya Pembeda Soal... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Frekuensi Nilai Pretest kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Nilai pretest Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Frekuensi dan Presentase Nilai pretest.. Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Frekuensi dan presentase Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Tabel 4. 10 Frekuensi dan Presentase nilai Posttest ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 13 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 14 Interpretasi Nilai Gain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Hasil Uji t-test ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Desain Pre-test-post test control group design ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Cimahi ... Error! Bookmark not defined.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan tolak ukur terhadap maju mundurnya sebuah negara, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk melanjutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Buchori (dalam Khabibah, 2006:1), “Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”. Sanjaya (2006:2) mengatakan “Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses yang terjadi pada diri anak”. Berdasarkan Undang -Undang dan pendapat Sanjaya mengenai pendidikan, dapat diambil kesimpulan pendidikan dalam skala kecil yaitu dalam proses pembelajaran dikelas, hendaknya kegiatan berorientasi pada siswa dan mengaktifkan siswa, peningkatan aktivitas belajar agar mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan,


(15)

2

yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar.Trinandita (dalam Doantara, 2008:20), yang menyatakan bahwa:

Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar.

Guru adalah pendidik profesional, menurut Undang-undang nomor 14 Tahun 2005, yang tertuang pada Bab 1 pasal 1 ayat 1 :

Guru adalah pendidik profesional yang tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik terlepas apapun latar belakang siswa didiknya, guru berperan penuh terutama pada proses belajar mengajar karena guru dituntut dapat menguasai metode pembelajaran yang beragam dengan tujuan agar bisa memilih metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi, peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara seksama dan memperoleh pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi kepada siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan.

Berdasarkan hasil wawancara baik secara classical maupun individual terungkap bahwa motivasi belajar siswa rendah karena kebiasaan belajar yang dianggap monoton oleh siswa, guru hanya menyampaikan materi pelajaran yang


(16)

3

begitu banyak tanpa melibatkan kegiatan siswa. Untuk itu diperlukan metode yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan prestasi siswa baik secara akademik maupun keterampilan. Untuk dapat melaksanakan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan standar kompetensi yang diberikan maka peneliti melakukan wawancara kepada pihak sekolah terutama kepada bagian sarana dan prasarana yang ada disekolah SMK Pasundan 1 Cimahi.

Tabel 1. 1

Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012

No Nama Barang Jumlah Status

Tidak rusak Rusak Mesin Pencetak

1 Mesin Tik 20 buah - 20 buah

2 Komputer 20 buah 14 buah 6 buah

Mesin Pengganda

3 Photo Copy 1 buah 1 buah -

4 Risograph 1 buah 1 buah -

5 Stensil 1 buah 1 buah -

Mesin Presentasi

6 Overhead Projector 4 buah 4 buah -

7 Infocus 2 buah - 2 buah

Sumber : SMK Pasundan 1 Cimahi

Pada jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya Program Administrasi Perkantoran mengharuskan siswanya bisa menggunakkan peralatan kantor dengan baik dan benar. Akan tetapi umumnya kebanyakan siswa jurusan Administrasi Perkantoran tidak bisa menggunakan alat-alat perkantoran, hal tersebut merupakan rendahnya keterampilan siswa dalam mengikuti mata pelajaran yang bersangkutan khususnya menguasai alat penggandaan dokumen.Dilihat dari daftar inventaris yang dimiliki oleh sekolah, mendukung perlunya metode yang mengaju kepada ranah psikomotorik siswa. Hal ini terlihat


(17)

4

pada tes pra penelitian yang dilakukan dengan memberikan tes simulasi kepada 40 orang siswa. 20 Siswa dari Kelas AP 1 dan 20 Siswa dari kelas AP 2, adapun lampiran tes simulasi pada tabel 1.2, 1.3 dan 1.4

Tabel 1. 2

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Mesin Fotocopy)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor Alokasi

Waktu 0 1

1. 1. Dapat menunjukkan 3

bagian utama mesin fotocopi

2. Memilih jenis kertas yang akan digunakan

3. Mengatur posisi kertas apabila menggunakan kertas ukuran A4

4. Mengatur kontras warna 5. Mengatur kontras warna

apabila yang akan difotocopi adalah kertas buram

6. Mengatur sistem zoom 7. Mengatur jumlah salinan

yang akan digandakan 8. Dapat merubah jumlah

salinan yang akan

digandakan dengan sistem yang tersedia

9. Dapat mengcopy dua halaman menjadi satu halaman

10.Dapat Menormalkan kembali sistem untuk penggunaan berikutnya. 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d 18 d v v v v v v v v v v

Hasil 0


(18)

5

Tabel 1. 3

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Printer)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor Alokasi

Waktu 0 1

2. 1. Dapat memilih file yang

akan di gandakan dengan printer yang tersedia pada komputer

2. Memilih menu file pada toolbar yang tersedia pada komputer

3. Memilih printer drive yang tersedia di menu pada komputer

4. Mengisi kotak isian Number of copies pada menu print

5. Mengisi print range pada Page(s)

18 d

18 d

18 d

18 d

18 d v

v v

v

v

Hasil 3


(19)

6

Tabel 1. 4

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Scanner)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor Alokasi

Waktu 0 1

3. 1. Memastikan komputer

terhubung dengan scanner 2. Memilih program scann

pada komputer misalnya HP Deskjet F2410 3. Setelah program terbuka

memilih format scan baik dalam bentuk JPEG, PDF, TIF

4. Mengatur file yang akan discan dari menu yang tersedia pada komputer misalnya Rotate, crop, Lighten/Darken 5. Kemudian Save

18 d

18 d

18 d

18 d

18 d v

v

v

v V

Hasil 0


(20)

7

Tabel 1.2, 1.3 dan 1.4 merupakan penilaian psikomotorik untuk mengukur penampilan atau kinerja yang telah dikuasai peserta didik, yang dalam hal ini berupa tes simulasi. Tes simulasi ini dilakukan apabila tersedianya alat yang sesungguhnya, tetapi tes simulasi juga dapat dilakukan apabila tidak tersedianya alat peraga yang sebenarnya maka bisa menggunakan bantuan peralatan tiruan.Hasil tes simulasi tersebut rata-rata siswa dinyatakan siswa gagal dalam mempraktekan alat pengganda dokumen.Kategori perolehan skor yang dinyatakan berhasil adalah dengan skor 100 yaitu berhasil.

Selain dari hasil tes simulasi peneliti juga melakukan observasi yang dilakukan sebagai pendahuluan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa yang menjadi acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran (AP) di SMK Pasundan 1 Cimahi untuk standar kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen

Tabel 1. 5

Nilai Ujian Akhir Semester

Standar Kompetensi Menangani Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011

NO Kelas KKM >90 81>90 71>80 <70

Presentase di bawah

KKM

Jumlah

1 XI AP

1 70 3 17 22 52% 42

2 XI AP

2 70 2 16 25 58% 43

3

XI AP

3 70 2 20 18 45% 40


(21)

8

Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester

Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012

NO Kelas KKM >90 81>90 71>80 <70 Presentase di

bawah KKM Jumlah

1 XI AP 1 70 6 15 18 46% 39

2 XI AP 2 70 7 12 19 50% 38

3 XI AP 3 70 3 14 21 55% 38 Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah

Tabel 1. 7

Nilai Ujian Akhir Semester

Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013

NO Kelas KKM >90 81>90 76>80 <75

Presentase di bawah

KKM

Jumlah

1 XI AP 1 75 6 9 24 62% 39

2 XI AP 2 75 7 11 21 54% 39

Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah

Persentase Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen

Sumber : Tata Usaha Smk Pasundan 1 Cimahi

2010-2011 2011-2012 2012-2013

XI AP 1 52% 46% 62%

XI AP 2 58% 50% 54%

XI AP3 45% 55%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Per sen tase


(22)

9

Analisis dari persentase nilai Ujian Akhir Semester diatas adalah bahwa pada tahun 2010-2011 pada kelas XI AP 1 diperoleh persentase siswa dibawah KKM sebesar 52%, terjadi penurunan 6% pada tahun 2011-2012 yaitu dengan persentase nilai dibawah KKM 46 %, tetapi terjadi peningkatan cukup tinggi pada tahun 2011-2012 persentase nilai siswa dibawah KKM sebesar 62% dengan peningkatan 16%. Adapun Pada kelas XI AP 2 pada tahun 2012-2013 diperoleh persentase siswa dibawah KKM sebesar 58% terjadi penurunan 8% pada tahun 2011-2012 dengan persentase yang diperoleh yaitu 50%, terjadi sedikit peningkatan sebesar 4% pada tahun 2012-2013 dengan jumlah persentase 54%. Adapun pada kelas XI AP 3 jumlah persentase siswa dibawah KKM pada tahun 2010-2011 45% tetapi pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan 10% pada tahun 2011-2012 yaitu sebesar 55%. Data tersebut adalah sebagai data awal yang diperoleh dari hasil nilai kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran, data ini sebagai acuan peneliti untuk memperbaiki prestasi belajar khususnya pada kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen yang tahun ini standar kompetensi menangani penggandaan dokumen menjadi mata pelajaran produktif pada kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran.

Hasil nilai yang diperoleh terlihat bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa baik pada faktor internal maupun faktor eksternal, yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang rendah. Untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa diperlukan pemilihan metode belajar untuk memberikan motivasi kepada siswa, dalam kegiatan belajar mengajar sebagian guru terbiasa dan terlalu nyaman dengan hanya menggunakan


(23)

10

metode konvensional atau biasa dikenal dengan metode ceramah. Metode ceramah guru berperan lebih dominan di dalam kelas sehingga siswa jenuh pada saat mengikuti kegiatan belajar, hal ini berdampak pada siswa yang sulit untuk berperan aktif.Sebagai calon tenaga pendidik harus dapat melakukan perubahan terutama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa mampu bersaing terutama pada siswa SMK, karena lulusan SMK tidak hanya melanjutkan pada perguruan tinggi tetapi siap menghadapi dunia kerja, perubahan yang dimaksud adalah merubah cara belajar yang terbiasa seluruhnya menggunakan metode konvensional menjadi metode pelajaran bermakna, dimana siswa memiliki peran dalam kegiatan belajar mengajar.

Usaha untuk melengkapi komponen strategi pembelajaran adalah metode pembelajaran, maka dipilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu metode simulasi. Metode pembelajaran simulasi merupakan metode yang dalam penyajiannya dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan, metode simulasi didesain untuk meningkatkan keterampilan.

Adapun alternatif untuk menjadi bahan perbandingan dengan metode simulasi adalah metode demonstrasi. Menurut Saiful Sagala (dalam Abdul Majid, 2013:197), metode demonstrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata. Sebagai metode


(24)

11

penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan.

Menurut B. Bloom (dalam Nana S, 2010:23), menyatakan terdapat dua faktor yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi. Sementara menurut Robert Gagne (Santrock, John, 2002:10), Proses pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikaji, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 )


(25)

12

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikaji bahwa masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang rendah, khususnya di SMK Pasundan 1 Cimahi Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen.

Eksperimen pada penelitian ini adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang digunakan pada standar kompetensi menangani Penggandaan dokumen, metode pembelajaran berkaitan dengan prestasi belajar, prestasi belajar akan terlihat dari hasil belajar siswa dengan metode yang digunakan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan eksternal, adapun faktor yang disoroti pada penelitian ini adalah faktor metode pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: Adakah Perbedaan prestasi belajar siswa dengan menggunakan Metode Simulasi dibandingkan dengan Metode Demonstrasi pada Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen.


(26)

13

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menguji penggunaan metode pembelajaran, apakah terdapat perbedaan pada prestasi belajar siswa menggunakan metode pembelajaran simulasi (eksperimen) dan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi (kontrol) pada kompetensi dasar Melakukan Penggandaan Dokumen.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis sebagai manfaat akademik

Penelitianini diharapkan dapat dijadikan sebuah referensi sebagai suatu tindak lanjut mengenai metode pembelajaran simulasi.

2. Manfaat Empiris atau praktek

a. Bagi Penulis sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional yang dapat menguasai berbagai metode pembelajaran.

b. Bagi Sekolah sebagai bahan pertimbangan sebagai masukan bagi sekolah sebagai informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan metode pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa.


(27)

57 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini menganalisis mengenai Penggunaan Metode Simulasi dalam meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Menangani Penggandaan Dokumen pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi.

Pada Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan menggunakan metode simulasi, sedangkan pada kelas kontrol kelas yang akan menggunakan metode Demonstrasi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasir


(28)

58

(1988:51) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.

Sebagaimana Sugiyono (2010:2) mengemukakan:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental design. Bentuk Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pretest dan posttest yang sama.

3.3 Desain Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada metode yang menjadi eksperimen.Adapun desain penelitiannya yang dirancang adalah seperti gambar berikut.


(29)

59

Gambar 3. 1

Desain Pre-test-post test control group design Ket :

: kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

: Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen X : Perlakuan (pembelajaran metode simulasi)

Y : Kontrol (Pembelajaran metode demonstrasi)

Adapun desain lain menurut Sugiyono,2008:116 adalah sebagai berikut :

Eksperimen :O1 X O2 E

Kontrol : O3 O4 K

Ket :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan Model pembelajaran Simulasi E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

Dalam buku Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan Dr. Endang Mulyatiningsih, menurut Neuman (2003:96) memberi contoh beberapa cara perancangan eksperimen yang dapat disimak pada tabel dibawah ini :

X Y


(30)

60

Tabel 3. 1 Desain Eksperimen Classical experimental design

R O X O

O O

1. Pre experimental designs

a. One-Group pretest-Post test O X O (Newman,2003:96)

R : random assignment

X : Perlakuan (treatment) / uji coba O : Pengukuran

Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah Quasi experimental design.Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan desain penelitian nya adalah menurut Sugiyono, 2008:116.

3.3.1 Subyek Penelitian

Penentuan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu karena rata-rata nilai pada hasil pretest tidak jauh berbeda. Sehingga yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas X AP 1 dengan jumlah 39 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas X AP 2 dengan jumlah 40 siswa sebagai kelas kontrol.


(31)

61

3.3.2 Skenario Pembelajaran

Pada penelitian ini menetapkan Metode simulasi yang menjadi eksperimen pada SMK Pasundan 1 Cimahi. Model simulasi merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam mengajarkan nilai dan sikap demokrasi kepada anak didik dalam situasi kelas. Model ini dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan perilaku tertentu ke dalam kelas, berkaitan dengan permasalahan atau fenomena masyarakat yang sedang terjadi. Sri Anitah W. Dkk (2007:5.23) langkah-langkah Metode simulasi disajikan pada Skenario Pembelajaran. Adapun metode pembanding dari kelas eksperimen adalah metode demonstrasi, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:57) menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi yang disajikan padaSkenario pembelajaran.

Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran Model Pembelajaran Simulasi

(Kelas Eksperimen)

Metode Pembelajaran Demonstrasi (Kelas Kontrol)

1. Tahap persiapan

a) Guru mempersiapkan RPP (rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

b) Guru mempersiapkan materi yang akan di pelajari

c) Mempersiapkan soal-soal untuk pretest dan post test

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Guru mempersiapkan materi

yang akan disampaikan

c) Menyiapkan soal untuk pretest dan posttest


(32)

62

Model Pembelajaran Simulasi (Kelas Eksperimen)

Metode Pembelajaran Demonstrasi (Kelas Kontrol)

2. Tahap Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan dan mengkondisikan kelas b) Mengecek kehadiran siswa c) Memberikan apersepsi d) Memberikan Motivasi :

 Guru memberikan pre-test kepada siswa

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa  Guru menjelaskan sintaks

metode simulasi

2. Tahap Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan dan mengkondisikan kelas b) Mengecek kehadiran siswa c) Memberikan apersepsi d) Memberikan motivasi :

 Guru memberikan pre test kepada siswa

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa

 Guru menjelaskan sintaks metode Demonstrasi

3. Kegiatan Inti

a) Guru Menjelaskan topik yang akan disampaikan

b) Menetapkan kelompok membagi siswa kedalam 7 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang

c) Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, yang akan disimulasikan

d) Guru Melakukan simulasi materi

3. Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan topik yang akan disampaikan

b) Menetapkan kelompok, dan membagi siswa kedalam tujuh kelompok yang terdiri dari 5-6 orang

c) Guru menjelaskan materi yang disampaikan

d) Guru mendemonstrasi kan materi yang disampaikan kepada siswa sejalan dengan materi yang disampaikan.


(33)

63

Model Pembelajaran Simulasi (Kelas Eksperimen)

Metode Pembelajaran Demonstrasi (Kelas Kontrol)

e) Siswa mengamati simulasi yang dilakukan oleh guru f) Siswa diberikan kesempatan

untuk praktek

g) Refleksi (siswa melakukan diskusi setelah melakukan Simulasi )

e) Setelah guru mendemonstrasikan guru melakukan tanya jawab

4. Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

mengenai materi pembelajaran yang telah disimulasikan b) Guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas mandiri tidak terstruktur.

c) Guru memberikan posttest secara perseorangan

4. Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah

didemonstrasikan

b) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas mandiri tidak terstruktur.

c) Guru memberikan posttest secara perseorangan.

Sri Anitah W. Dkk (2007:5.23) dan Syaiful Bahri Djamarah (2000:57)

Dengan penggunaan metode simulasi dalam penelitian eksperimen ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan hasil yang ingin dicapai adalah “Terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode simulasi (kelas Eksperimen) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi.


(34)

64

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Tes

Tes ini digunakan dengan memberikan tes pretest dan posttest, dalam kompetensi dasar memilih jenis penggandaan dokumen yang sesuai. Tes yang akan digunakan adalah performance test. Dalam tes ini, Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerjasiswa. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1dan yang menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.

b. Observasi

Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi berikut ini. Pada lembar observasi dapat mengukur dan menilai proses pembelajaran dengan tujuan mengetahui pengelolaan kegiatan belajar mengajar dengan metode simulasi yang dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa saat kegiatan belajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh pengamat selama pembelajaran berlangsung.


(35)

65

3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes )

Prinsip dalam penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.

A. Uji Validitas

Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Azwar (1986:20) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Adapun rumus yang digunakan adalah Rumus Korelasi Product Moment dengan angka dasar, sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel

yang dikorelasikan x : Skors tiap items x y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba


(36)

66

Sugiyono (2006:135), menyatakan instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan. Sugiyono (2008: 179)Soal dianggap valid bila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tidak valid. Sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft office Excel 2010, pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan, digunakan taraf signifakansi 0,05 atau 0,01.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 49-50):

a) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

b) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

c) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada itu yang diperoleh untuk setiap respondennya untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3. 3

Format Perhitungan Uji Validitas No.

Responden

Nomor Item Instrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

angket.

g) Membandingkan nilai korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

h) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:

r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.


(37)

67

Pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS Excel 2010menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006: 379) sebagai berikut:

a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah; b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);

c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.

Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar menangani penggandaan dokumen dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

B. Uji Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas instrumen hasil belajar mata pelajaran menangani penggandaan dokumen, teknik yang digunakan adalah reliabilitas internal, kalau reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara memperoleh hasil pengetesan yang berbeda. Dalam buku Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2010: 223) Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan adalah (1) dengan rumus Spearman-Brown, (2) dengan rumus Flanangan, (3) dengan rumus Rulon, (4) dengan rumus K-R.20 (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha. Pengujian reliabilitas uji coba instrument ini dengan menggunakan rumus koefisien alfa (α) dari cronbach sebagai berikut :

[ ] [ ∑


(38)

68

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k : Banyaknya Bulir soal

∑ : jumlah varians bulir

: varians total N : Jumlah responden

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item soal

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Diklakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. Contoh format tabel perhitungan Uji reliabilitas, sebagai berikut:

No Responden

No Item istrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.


(39)

69

No Responden

No Item istrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

2

3

4

5

Jumlah

f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunakan tabel pembantu.

g. Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya diketahui.

h. Menentukan jilai tabel pada derajara bebas (db) = n-2.

i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel.

Pada pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.

Tabel 3. 4

Interpretasi derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,200-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0.400-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,600-0,800 Derajat reliabilitas tinggi

0,800-1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi No

Responden X X²

1

2

3

Jumlah


(40)

70

C. Analisis Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar . soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sulit atau sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena diluar jangkauannya. Menurut Arikunto (2002), untuk menentukan derajat kesulitan alat tes yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut :

Kriteria harga P ( Indeks Kesukaran ) adalah sebagai berikut :

0,70 < P >1,00 = item soal mudah 0,30 < P < 0,7 = item soal sedang 0,00 <P < 0,30 = item soal sukar

Adapun rumus daya pembeda soal yaitu dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

(Suharsimi arikunto, 2006: 100)


(41)

71

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

PA : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Daya pembeda soal berfungsi untuk melihat kemampuan butir soal dalam membedakan peserta tes antara peserta test yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.

Menurut Arikunto (2008:211):

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

D =

(Arikunto,2008:213) Tabel 3. 5

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00-0,20 Jelek

2 0,20-0,40 Cukup

3 0,40-0,70 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali


(42)

72

Pendapat lain menyebutkan untuk menganalisis daya pembeda dilakukan dengan membandingkan kinerja kelompok atas atau kelompok yang memperoleh skor tes sangat tingggi (upper) dengan kinerja kelompok bawah atau kelompok yang memperoleh skor tes sangat rendah (Lower) pada masing-masing butir (a discrimination index) dan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Upper = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar Jumlah seluruh kelompok atas

Lower = Jumlahkelompokbawahyangmenjawabbenar Jumlah seluruhkelompokbawah D = Upper – Lower

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik akan diuji dengan parametris untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan pengolahan data terhadap skor pretest dan posttest dan nilai gain. Pengolahan data dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, sedagkan perhitungan gain dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Patton, (dalam Lexy J. Moleong 2002:103) menjelaskan analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Menurut Taylor, (1975:79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.


(43)

73

Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data proses mengorganisasikan dan menguraikan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan menjadi hipotesis seperti yang didasarkan pada data. Adapun langkah-langkah untuk mengelola hasil penelitian ini terdiri dari :

A. Uji Normalitas

Untuk menginginkan hasil penelitian yang lebih baik, maka pengujian normalitas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian normalitas sampel, Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors. Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 289) sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F FK ( ) Z ( ) ( )- ( ) |

( )

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Susunlah data dari kecil ke besar

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z 6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkanempirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi. 8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.


(44)

74

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.

B. Uji Homogenitas

Disamping pegujian terhadap normal tidaknya distribusi data, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) yakni seragam tidaknya variansi dari sampel yang diambil dari populasi yang sama. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogeni ditolak

dalam hal lainnya diterima. Rumus ujistatisik yang digunakan adalah:

x2= (In10)[∑ db. LogSi2)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbin-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (∑dbi)

S2gab = varians gabungan = S2gab =

db S db

i

2

.

Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel, langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 295) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Uji Barlett Sampel db=n-1

db.

1 2 3 ... ...


(45)

75

a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. c. Menghitung varians gabungan.

d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.

f. Menghitung nilai.

g. Menghitung nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan.

C. Perhitungan N-Gain

N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa, pada kompetensi menangani Penggandaan dokumen. Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan persamaaan Hake (1999).

N-Gain =

Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:

a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70 b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3 c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3

D. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan

penelitian

2) Gunakan statistik uji yang tepat

3) Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul 4) Berikan kesimpulan


(46)

76

Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :

̅

̅

(Ating dan Sambas,2006: 172)

Keterangan:

t : nilai t yang dihitung

x₁ : nilai rata-rata kelompok eksperimen : nilai rata-rata kelompok kontrol

: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :

(Ating dan Sambas 2006:172) Keterangan:

̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.

̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol. dk :


(47)

77

Adapun dalam Sugiyono (2012: 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota sampel = dan varian homogen ( ₁ = ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk = dengan rumus Separated varian yaitu:

̅

̅

Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t

lainnya. taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah: a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima

b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima dan H1 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0:Hasil belajar dengan Metode pembelajaran Simulasi lebih rendah

dibandingkan Metode Pembelajaran Demonstrasi

H1:Hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Simulasi lebih tinggi dibandingkan

Metode Pembelajaran Demonstrasi.

Perumusan hipotesis: H0 : µ1 µ2

H1 : µ1 µ2 (Sugiyono, 2008: 225)

Ket :

µ1= Metode pembelajaran Simulasi


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV dapat disimpulkan:Metode Simulasi efektif diterapkan pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen, karena terbukti meningkatkan aktivitas pada keterampilan siswa. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan metode simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan metode demonstrasi pada kelas kontrol sebagai pembanding.

1.2 Saran

1. Bagi pengajar yang belum menerapkan metode simulasi maka ada baiknya menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa khususnya meningkatkan keterampilan psikomotor siswa.


(49)

116

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta

Bahri, S. Dan Aswan, Z.(2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Adi Mahasatya

Djafar Teungku Z. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Yogyakarta: Andi

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati, dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta

Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media

Schunk, Dale H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective. Edisi keenam.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

Bruce Joyce, Marsha Weil, Emily Calhoun. (2011). Models of Teaching, edisi 8. Yogyakarta: Pustaka Belajar


(50)

117

Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating, 2006. Analisis korelasi,regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Muhidin, Sambas Ali, (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Rosdakarya

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Ahiri Jafar, dan Hafid Anwar. (2011). Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks

KTSP. Bandung: Humaniora

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta :Raja Grafindo Persada Khairiyah, Elvina. (2010). “Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme

menggunakan Media Simulasi Virtual Pada pembelajaran Sifat Mekanik Bahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dikaitkan dengan Gaya

Berfikri Siswa SMK”.Tesis.UPI

Silawati, Endah. (2010). “ Teknik Stimulasi Guru Pada Pembelajaran Berbicara

dan Menulis”.Tesis. UPI

Marwah Nurazizah. (2010). “Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapatkan model mengajar simulasi sosial dan konvensional“. Skripsi. TKIP YPG Garut, [on line] tersedia

http://www.scribd.com/doc/111889071/Cover-Proposal [28 Mei 2013]

Nur Khasanah. (2006). ”Penerapan Metode Simulasi untuk menuntaskan Hasil Belajar

Akuntansi Kompetensi Mengelola Administrasi Gudang Pada Siswa Kelas II Semester Genap SMK Muhammadiyah 01 WELERI. Skripsi. FE Universitas Negeri Semarang, [on line] tersedia [28 Mei 2013]


(51)

118

Sandi Fajar R. (2005). “Studi Komparasi Antarahasil Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Metode Simulasi dengan Metode konvensional”. Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Sinta Nurhayati.(2005).” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Microsoft Excel TerhadapAktivitas dan Prestasi Belajar”.Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Mokh. Mas’udi Eko Diansyah. (2012). “ Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Al-Amin Branta Pesisir Tlanakan Pamekasan”.

Skripsi.STAIN,[online]

Tersediahttp://perpus.stainpamekasan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8090 [28 mei 2013]

Suhaedah. (2008).Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Metode Simulasi di Sekolah. Jurnal Universitas Pendidikan Vol. 2 januari 2008. http://jurnal.upi.edu/. Bandung. [diunduh 28 Mei 2013]


(1)

76

Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :

̅

̅

(Ating dan Sambas,2006: 172) Keterangan:

t : nilai t yang dihitung

x₁ : nilai rata-rata kelompok eksperimen : nilai rata-rata kelompok kontrol

: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :

(Ating dan Sambas 2006:172) Keterangan:

̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen. ̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol.

: Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol. dk :


(2)

77

Ritva Aneli Fauzia, 2013

Penggunaan Metode Simulasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor Adapun dalam Sugiyono (2012: 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota sampel = dan varian homogen ( ₁ = ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk = dengan rumus Separated varian yaitu:

̅

̅

Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t

lainnya. taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah: a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima

b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima dan H1 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0:Hasil belajar dengan Metode pembelajaran Simulasi lebih rendah

dibandingkan Metode Pembelajaran Demonstrasi

H1:Hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Simulasi lebih tinggi dibandingkan

Metode Pembelajaran Demonstrasi. Perumusan hipotesis: H0 : µ1 µ2

H1 : µ1 µ2 (Sugiyono, 2008: 225) Ket :

µ1= Metode pembelajaran Simulasi


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV dapat disimpulkan:Metode Simulasi efektif diterapkan pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen, karena terbukti meningkatkan aktivitas pada keterampilan siswa. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan metode simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan metode demonstrasi pada kelas kontrol sebagai pembanding.

1.2 Saran

1. Bagi pengajar yang belum menerapkan metode simulasi maka ada baiknya menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa khususnya meningkatkan keterampilan psikomotor siswa.


(4)

116

Ritva Aneli Fauzia, 2013

Penggunaan Metode Simulasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta

Bahri, S. Dan Aswan, Z.(2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Adi Mahasatya

Djafar Teungku Z. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Yogyakarta: Andi

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati, dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta

Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media

Schunk, Dale H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective. Edisi keenam.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

Bruce Joyce, Marsha Weil, Emily Calhoun. (2011). Models of Teaching, edisi 8. Yogyakarta: Pustaka Belajar


(5)

117

Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating, 2006. Analisis korelasi,regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Muhidin, Sambas Ali, (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Rosdakarya

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Ahiri Jafar, dan Hafid Anwar. (2011). Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks

KTSP. Bandung: Humaniora

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta :Raja Grafindo Persada Khairiyah, Elvina. (2010). “Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme

menggunakan Media Simulasi Virtual Pada pembelajaran Sifat Mekanik Bahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dikaitkan dengan Gaya Berfikri Siswa SMK”.Tesis.UPI

Silawati, Endah. (2010). “ Teknik Stimulasi Guru Pada Pembelajaran Berbicara dan Menulis”.Tesis. UPI

Marwah Nurazizah. (2010). “Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapatkan model mengajar simulasi sosial dan konvensional“. Skripsi. TKIP YPG Garut, [on line] tersedia http://www.scribd.com/doc/111889071/Cover-Proposal [28 Mei 2013]

Nur Khasanah. (2006). ”Penerapan Metode Simulasi untuk menuntaskan Hasil Belajar Akuntansi Kompetensi Mengelola Administrasi Gudang Pada Siswa Kelas II Semester Genap SMK Muhammadiyah 01 WELERI. Skripsi. FE Universitas Negeri Semarang, [on line] tersedia [28 Mei 2013]


(6)

118

Ritva Aneli Fauzia, 2013

Penggunaan Metode Simulasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor Sandi Fajar R. (2005). “Studi Komparasi Antarahasil Pembelajaran Berbasis Komputer

Menggunakan Metode Simulasi dengan Metode konvensional”. Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Sinta Nurhayati.(2005).” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Microsoft Excel TerhadapAktivitas dan Prestasi Belajar”.Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Mokh. Mas’udi Eko Diansyah. (2012). “ Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Al-Amin Branta Pesisir Tlanakan Pamekasan”. Skripsi.STAIN,[online]

Tersediahttp://perpus.stainpamekasan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8090 [28 mei 2013]

Suhaedah. (2008).Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Metode Simulasi di Sekolah. Jurnal Universitas Pendidikan Vol. 2 januari 2008. http://jurnal.upi.edu/. Bandung. [diunduh 28 Mei 2013]


Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI.

0 1 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK W

0 0 59

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : studi kuasi eksperimen pada kompetensi dasar menjelaskan tentang komunikasi lisan di program keahlian administrasi perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 kota Bandung tahun

0 17 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun

0 2 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran

1 3 61

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

0 1 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MNEMONIC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

1 3 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun A

0 2 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen Kantor kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung Ta

0 0 47

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Memproses Surat/Dokumen pada Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Cimahi.

0 0 58