PENGARUH TEKANAN PERAN (ROLE STRESS) TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG.

(1)

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN PERAN (ROLE STRESS)

TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang sarjana di Jurusan Akuntasi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun oleh: Lilis Tuti Alawiyah

NIM : 0800463

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN PERAN (ROLE STRESS) TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

DI KOTA BANDUNG

Oleh:

Lilis Tuti Alawiyah NIM. 0800463


(3)

Kinerja Auditor

Pada Kantor Akuntan Publik

Di Kota Bandung

Oleh Lilis Tuti Alawiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Lilis Tuti Alawiyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Tekanan Peran (Role Stress) Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung”. Beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2013 Yang Membuat Pernyataan


(5)

ABSTRAK

PENGARUH TEKANAN PERAN (ROLE STRESS) TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG

Oleh :

Lilis Tuti Alawiyah 0800463

Dosen Pembimbing :

Dr. H. Memen Kustiawan, SE.,M.Si.,Ak.,CA Indah Fitriani, SE.,M.Ak.,Ak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gambaran umum mengenai tekanan peran yang dialami oleh auditor yang bekerja pada 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung, (2) untuk mengetahui bagaimana kinerja auditor yang bekerja pada 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung, dan (3) untuk mengetahui pengaruh tekanan peran terhadap kinerja auditor yang bekerja pada 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Sehingga, sampel dalam penelitian ini adalah para auditor yang telah ditentukan yang terdiri dari auditor junior, auditor senior dan manajer yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Jumlah Auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 30 reponden.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tekanan peran jarang dialami oleh auditor yang bekerja pada KAP di Kota Bandung, (2) kinerja auditor yang bekerja pada KAP di Kota Bandung tergolong baik, dan (3) tekanan peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor yang bekerja pada KAP di Kota Bandung dengan koefisien regresi sebesar (-0,993) dan koefisien korelasi sebesar (-0,444), hal ini menunjukkan bahwa tekanan peran memiliki hubungan negatif yang sedang dengan kinerja auditor. Sedangkan, berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, tekanan peran memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 19,7% terhadap kinerja auditor yang bekerja pada KAP di Kota bandung, sementara sisanya sebesar 80,3% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti.


(6)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ROLE STRESS

ON AUDITORS’ PERFORMANCE AT

PUBLIC ACCOUNTING FIRM IN BANDUNG By :

Lilis Tuti Alawiyah 0800463

Supervisor :

Dr. H. Memen Kustiawan, SE.,M.Si.,Ak.,CA Indah Fitriani, SE., M.Ak.,Ak

The aim of this reseacrh are (1) to know the general description of role stress experienced by auditors who worked on 10 Public Accounting Firms in Bandung,(2) to find out how the performance of auditors who worked on 10 Public Accounting Firms in Bandung, and (3) to know the influence of role stress on auditor performance who work at10 public accounting firms in Bandung.

This research used descriptive and verificative method. And the analysis used are simple linier regression, correlation coefficient and determination coefficient. The sampling technic for this research is sampling purposive technic. So, the sample of this research are auditors who have been fixed that consist self auditor junior, auditor senior and manager. There were about 30 respondents of this research.

The result of this research are (1) role stress rarely experienced by auditors who worked on public accounting firms in Bandung, (2) performance auditors who worked in Bandung is good, and (3) role stress negatively influence on auditors’ performance with the regression coefficent about (-0,993) and the result of regression shows that coefficient corellation is (-0,444). It shows that role stress has negative medium influence on auditor performance. And based on the calculation result of the determination coefficient shows that role stress contribute/influence by 19,7% againts the auditors’ performance on Public Accounting Firms in Bandung, while the rest 80,3% is the contribution from the other factors that are yet to be analyzed.


(7)

(8)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESA 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Auditing ... 10

2.1.1.1 Pengertian Auditing ... 10

2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit ... 15


(9)

2.1.1.4 Jenis-Jenis KAP ... 19

2.1.1.5 Standar Auditing ... 21

2.1.1.6 Proses Audit ... 22

2.1.1.7 Tingkatan Staf di KAP ... 23

2.1.2 Teori Atribusi ... 24

2.1.2 Teori Peran ... 24

2.1.3 Tekanan Peran ... 25

2.1.4 Kinerja Auditor ... 29

2.1.4.1 Pengertian Kinerja ... 29

2.1.4.2 Penilaian Kinerja ... 34

2.1.4.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 36

2.1.4.4 Penilaian Kinerja Auditor ... 38

2.1.4.5 Dimensi Kinerja Auditor ... 44

2.1.5 Pengaruh Tekanan Peran terhadap Kinerja Auditor ... 46

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 50

2.2 Kerangka Pemikiran ... 51

2.3 Hipotesis ... 54

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 55

3.2 Metode Penelitian ... 55

3.2.1 Desain Penelitian ... 55

3.2.2 Desain dan Operasionalisasi Variabel ... 56

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 59

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 60


(10)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4.2 Dasar Pengukuran ... 62

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 63

3.2.5.1 Uji Kualitas Instrumen ... 63

3.2.5.2 Regresi Linier Sederhana ... 66

3.2.5.3 Uji Asumsi Klasik Regresi ... 67

3.2.5.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 68

3.2.5.5 Koefisien Korelasi ... 69

3.2.5.6 Koefisien Determinasi ... 70

3.2.5.7 Uji Signifikansi (Uji t) ... 71

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 73

4.1.1 Gambaran Umum Tentang Kantor Akuntan Publik ... 73

4.1.1.1 Profil Singkat Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung 77 4.1.1.2 Tugas Kantor Akuntan Publik ... 83

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 85

4.1.3 Deskripsi Data Variabel ... 86

4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen ... 87

4.1.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 90

4.1.4 Gambaran Variabel Tekanan Peran pada KAP di Kota Bandung ... 92

4.1.4.1 Dimensi Konflik Peran (Role Stress) ... 92

4.1.4.2 Dimensi Ketidakjelasan Peran (Role Ambiguity) ... 98

4.1.4.3 Dimensi Kelebihan Peran (Role Overload) ... 104

4.1.5 Gambaran Variabel Kinerja Auditor ... 111


(11)

4.1.5.2 Dimensi Responden Mengenai Karakterisitik

Profesional ... 119

4.1.5.3 Dimensi Keterampilan Berkomunikasi ... 125

4.1.6 Analisis Statistik ... 130

4.1.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 130

4.1.6.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 133

4.1.6.2.1 Persamaan Regresi Sederhana ... 133

4.1.6.2.2 Koefisien Korelasi ... 134

4.1.6.2.3 Koefisien Determinasi ... 135

4.1.6.3.4 Pengujian Hipotesi... 136

4.2 Pembahasan ... 138

4.2.1 Tekanan Peran (Role Stress) ... 138

4.2.2 Kinerja Auditor ... 142

4.2.3 Pengaruh Tekanan Peran (Role Stress) terhadap Kinerja Auditor ... 143

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kesimpulan ... 147

5.2 Saran ... 148

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1


(12)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai visi dan misi sangat tergantung dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Slogan pada sebuah pabrik Union Carbide “Assets make things possible, people make things happen” (Werther and Davis, 1996) atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “aset-aset membuat sesuatu menjadi mungkin, orang membuat sesuatu terwujud.” Slogan ini cukup menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga bagi suatu organisasi. Melalui kinerja, kreasi dan inovasinya, SDM bisa memanfaatkan aset-aset dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, setiap organisasi harus bisa menjamin bahwa setiap orang yang berada didalamnya bisa menghasilkan kinerja yang optimal. Begitu pentingnya keberadaan dan kinerja SDM tersebut mendorong organisasi untuk bisa mempertahankan kinerja mereka.

Mempertahankan kinerja SDM bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, sebab ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tekanan peran merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja SDM dalam suatu organisasi. Dalam penelitian ini organisasi yang dimaksud adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) dan auditor sebagai sumber daya manusianya.


(13)

Tekanan peran adalah suatu kondisi struktur sosial dimana suatu peranan adalah samar-samar, sulit, bertentangan atau tidak mungkin untuk bertemu. Dengan demikian tekanan peran pada hakekatnya merupakan suatu kondisi dimana setiap peranan seseorang memiliki harapan yang berbeda yang dipengaruhi oleh harapan orang lain, yang mana harapan – harapan tersebut dapat berbenturan, tidak jelas dan menyulitkan peranan seseorang, sehingga peranan seseorang menjadi samar-samar, sulit, bertentangan atau tidak mungkin untuk bertemu (Hardy and Conway:1979).

Profesi akuntan publik telah mendapat banyak pengakuan dari berbagai kalangan baikdari dunia usaha, pemerintah, bahkan masyarakat luas. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan dana keuangan yang baik, disamping itu perkembangan profesi akuntan publik juga ikut didorong oleh peraturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan yang berkeinginan untuk go public untuk terlebih dahulu menyerahkan laporan keuangannya yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik.

Akan tetapi, dewasa ini banyak sekali pihak-pihak yang menyorot kantor akuntan publik mengingat sering ditemukannya kasus kelalaian maupun kesalahan dalam proses audit yang dilakukan oleh KAP. Karena banyaknya kasus-kasus yang berkembang, maka profesionalisme dan kinerja auditor pun sering dipertanyakan.


(14)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belakangan kasus besar yang sangat kencang gaungnya pun menimpa profesi ini, “Satyam”, yang merupakan perusahaan teknologi informasi outsourcing terbesar keempat di India. Mempunyai 50 ribu karyawan yang tersebar di berbagai pusat pengembangan IT-nya di negara-negara Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Menjadi rekanan dari 654 perusahaan global, termasuk General Electric, Nestle, Qantas Airways, Fujitsu, dan 185 perusahaan Fortune 500 lainnya luluh lantah.

Satyam diketahui telah melakukan fraud terhadap laporan keuangan. Pada awalnya, Satyam fraud dilakukan dengan menggelembungkan nilai keuntungan perusahaan. Setelah dilakukan selama beberapa tahun, selisih antara keuntungan yang sebenarnya dan yang dilaporkan dalam laporan keuangan semakin lama semakin besar.

Keruntuhan Satyam ikut menyeret Kantor Akuntan Publik “Price

Waterhouse” selaku KAP yang mengaudit Satyam selama 8 tahun terakhir. Pada

14 Januari 2009, “Price Waterhouse” mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak reliable karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen Satyam. Institusi akuntan di India ICAI, meminta KAP “Price Waterhouse” memberikan jawaban resmi dalam 21 hari terkait skandal Satyam.

Ini bukan pertama kalinya KAP Price Waterhouse tersangkut masalah di India. Pada 2005, The Reserve Bank of India melarang KAP Price Waterhouse


(15)

untuk mengaudit bank selama 8 tahun karena melakukan audit yang tidak memadai atas non-performing asset dari Global Trust Bank. KAP Price Waterhouse menghadapi investigasi terkait kegagalannya mengidentifikasi fraud senilai 21 juta euro di divisi air mineral grup perusahaan Greencore. (www.tempo.co.id)

Tidak hanya terjadi pada perusahaan skala besar dunia dan kantor akuntan publik berskala internasional, namun kasus runtuhnya perusahaan dan membawa akuntan publiknya terseret serta dinyatakan bersalah pun terjadi di Indonesia, beberapa kantor akuntan publik dibekukan izin kerjanya dan auditor yang mengaudit juga harus menerima hukuman baik wajib mengikuti pendidikan profesional kembali bahkan sampai kepada sanksi pembekuan izin kerja. Berikut disajikan daftar kasus pelanggaran yang berakhir pada pembekuan izin akuntan publik di Indonesia tahun 2008 dan 2009:

Tabel 1.1

Kasus Pembekuan Izin Akuntan Publik Tahun 2008 dan 2009

Akuntan Publik Kasus Pelanggaran Sanksi

Akuntan Publik Drs.Thomas Iguna (2008)

Pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit di Bank Global pada tahun 2004. Pembekuan merupakan buntut dari kasus Bank Global

Sanksi pembekuan selama 12 bulan dan diwajibkan kembali mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) Akuntan Publik Wisnu Hermana Widya Putra (2008)

Pelanggrana terhadap Standar Akuntansi dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan Yayasan Pesona Pribadi

Sanksi pembekuan selama 18 bulan dan diwajibkan kembali mengikuti Pendidikan


(16)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sejahtera tahun buku 2004 dan

berpotensi mempengaruhi laporan auditor independen dan melanggar ketentuan tentang pembahasan penugasan audit umum atas laporan keuangan PT Electro Indonesia dan PT

Suryana Profesional Berkelanjutan (PPL) Akuntan Publik Muhamad Zen (2008)

Pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT Pura Binaka Mandiri tahun buku 2007 yang berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor independen.

Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan

Akuntan Publik Drs. Basyiruddin Nur (2009)

Pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan konsolidasian PT Datascrip dan Anak

Perusahaan tahun buku 2007

Sanksi Pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan

Akuntan Publik Drs. Hans Burhanuddin Makarno (2009)

Pelanggaran Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT. Samcon tahun buku 2008.

Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik selama 3 bulan.

Sumber: tempo.com (2008)

Selain itu, adapula fenomena yang terjadi di kota Bandung yakni berdasarkan surat keputusan Mentri Keuangan Nomor: 7040KM.1/2008 tanggal 22 Oktober 2008, kantor akuntan publik Drs. Sugiono Poulus, MBA., telah dibekukan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2008 dan berkahir pada tanggal 15 April 2009 akibat melakukan pelanggaran terhadap SPAP. Untuk kemudian, KAP Sugiono Poulus dapat kembali aktif pada


(17)

bulan juni 2009 dengan ketentuan harus memenuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Peraturan Mentri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Selain itu, Akuntan Publik E. Ristandi Suhardjadinata,MM pernah melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007. Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Nomor: KEP-443/KM.6/200 akuntan publik Drs. E Ristandi Suhardjadinata,MM, dibekukan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan.

Beberapa contoh kasus pelanggaran Standar Auditing (SA) – Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berakhir pada pembukan izin Akuntan Publik tersebut sangat disayangkan, akuntan publik sebagai pihak yang independen seharusnya dapat menjamin keandalan informasi laporan keuangan dan dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Contoh diatas sebahagian kecil contoh merosotnya kinerja akuntan publik bahkan ikut membawa merosotnya perekonomian Indonesia, bahkan dalam hal ini, karena peran pentingnya dalam masyarakat bisnis, akuntan publik bahkan dituduh sebagai pihak yang paling besar tanggung jawabnya atas kemerosotan perekonomian Indonesia (Unti Lugido;2007).

Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik dalam


(18)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menilai hasil audit yang dilakukan. Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, dan menjadi salah satu tolok ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan mencapai hasil kerja yang baik bahkan lebih baik kearah tercapainya tujuan organisasi / perusahaan atau sebaliknya.

Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan kemampuan untuk bersikap professional menjadi tantangan yang harus dipenuhi oleh seorang auditor, karena tanggung jawabnya yang besar.(Sudirman, 2002).

Seorang auditor yang independen akan mengambil keputusan tidak berdasarkan kepentingan klien, pribadi, maupun pihak lainnya, melainkan berdasarkan fakta dan bukti yang berhasil dikumpulkan selama penugasan (Hery, 2005). Karena tuntutan profesionalitas dan kode etik, maka seorang auditor harus selalu memperhatikan kinerjanya dalam kondisi apapun, hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya stres atau tekanan.

Ada suatu aktivitas yang dinamakan Boundary Spanning Activities (BSA). BSA adalah sejauh mana seseorang melakukan aktivitas mencari informasi tambahan untuk pengambilan keputusan. Individu yang berada pada boundary spanning sangat berpotensi mengalami tekanan peran (role stress), sebab individu harus berinteraksi dengan banyak orang baik di dalam maupun di luar organisasi,


(19)

dengan bermacam – macam keinginan dan harapan (Goolsby, 1992 dalam Fisher, 2001).

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lidya Agustina yang meneliti “Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor”. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti melakukan penyempitan pada variabel dependen dalam penelitian ini yaitu dengan menghilangkan variabel dependen kepuasan kerja. Selain itu, peneliti menggunakan sampel penelitian yaitu auditor yang bekerja di KAP daerah Bandung, sedangkan peneliti sebelumnya menggunakan sampel penelitian para akuntan publik di daerah DKI Jakarta.

Penelitian akan dilakukan pada KAP yang beroperasi di kota Bandung karena berdasarkan data IAPI (2012), Bandung memiliki 28 KAP, kota Bandung masuk ke dalam 7 Kota dengan penyebaran KAP terbanyak di Indonesia yang menurut peneliti dapat mewakili dalam penelitian ini.

Berdasarkan fenomena dan masalah terkait tekanan peran (role stress) yang telah diuraikan di atas, penulis akan meneliti tentang Tekanan Peran (Role Stress) serta pengaruhnya terhadap Kinerja Auditor, oleh karena itu penulis mengambil judul “Pengaruh Tekanan Peran (Role Stress) terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung”.


(20)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Isu utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti Pengaruh Tekanan Peran (Role Stress) terhadap Kinerja Auditor. Berangkat dari masalah utama tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Tekanan Peran (Role Stress) di KAP yang berada di Kota Bandung?

2. Bagaimana Kinerja Auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh Tekanan Peran (Role Sress) terhadap Kinerja

Auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum mengenai Tekanan Peran (Role Stress) yang dialami oleh auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Tekanan Peran (Role Stress) terhadap Kinerja auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung.


(21)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain:

1. Kegunaan bagi Instansi

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada instansi, khususnya mengenai pengaruh tekanan peran.

2. Kegunaan bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya dan memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan / referensi empiris mengenai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja auditor.


(22)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai berikut: “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data tujuan dan guna tertentu tentang suatu hal atau objektif, valid dan reliabel tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Objek dalam penelitian ini adalah tekanan peran (role stress) dan kinerja auditor yang terdapat di KAP yang tersebar di Kota Bandung. Dengan menggunakan objek tersebut, peneliti ingin menguji apakah ada pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri - ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis (Sugiyono, 2010).

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja para auditor di KAP yang tersebar di Kota Bandung.


(23)

Berdasarkan tujuan tersebut maka metode yang digunakan untuk penelitian ini merupakan metode deskriptif dan verifikatif.

Metode deskriptif (Nazir, 2003) adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta - fakta, sifat - sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran mengenai pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.

Sedangkan verifikatif menurut Arikunto (2006), pada dasarnya sifat penelitian verifikatif ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis penelitian yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi dalam penelitian ini diuji kebenaran mengenai pengaruh tekanan peran terhadap kinerja auditor.

Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif adalah metode penelitian yang menggambarkan keadaan saat ini dengan informasi yang telah didapatkan dan melihat pengaruh antara variabel - variabel yang ada dimana pengujian yang digunakan dalam penelitian menggunakan perhitungan statistika.

3.2.2 Desain dan Operasionalisasi Variabel

Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).


(24)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (Independent)

Variabel independen sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent.Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), Sugiyono (2010). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya yaitu tekanan peran (role stress).

b. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2010). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya yaitu kinerja auditor.

Untuk mempermudah penelitian dan menghindari salah penafsiran yang berbeda terhadap judul penelitian ini maka variabel - variabel tersebut akan dioperasionalisasikan pada tabel berikut:


(25)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No Kuesioner

Tekanan Peran (X) Almer S.E dan S.E Kaplan, (2002)

Konflik Peran a. Tugas Bertentangan b. Konflik tugas

dengan keinginan c. Ketidakcocokan

antara tuntutan peran dengan kebutuhan Interval (1),(2) (3),(4) (5),(6) Ketidak- jelasan Peran

a. Kejelasan informasi b. Ketidakpastian harapan c. Ketidakpastian tanggung jawab d. Ketidakpastian pekerjaan Interval (7),(8) (9) (10) (11) Kelebihan Peran

a. Alokasi sumber daya b. Banyak tugas waktu

bersamaan

c. Keterbatasan sumber daya Interval (12),(13) (14),(15) (16),(17) Kinerja Auditor (Y) Fall, (1990) Keterampilan Teknis dan Analitis a. Kreatif b. Efisien dan

Terorganisir c. Pengetahuan

mengenai standar/teori akuntansi dan audit d. Cara memberikan

penilaian dan cara berpikir sehat Interval (18),(19),(20),(21) (22),(23),(24),(25) (26),(27),(28),(29) (30),(31),(32),(33) Karakteristik Profesional

a. Inisiatif dan ambisi b. Kedewasaan dan

Kepercayaan Diri c. Keterampilan Interpersonal Interval (34),(35),(36),(37) (38),(39),(40),(41) (42),(43),(44),(45)


(26)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterampilan

Berkomunikasi

a. Keterampilan Berkomunikasi b. Kertas Kerja

Interval

(46),(47),(48),(49) (50),(51),(52),(53)

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, dengan asumsi responden adalah pihak-pihak yang secara langsung melakukan pelaksanaan audit mulai dari Junior auditor, Senior Auditor sampai tahap Manager yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Bandung. Adapun daftar KAP yang berada di Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung

No. Nama KAP No. Nama KAP

1. Abubakar Usman & Rekan 15. Drs. Joseph Munthe, MS.Ak. 2. Achmad,Rasyid, Hisbullah &

Jerry 16. Karel & Widyarta

3.

AF. Rachman & Soetjipto WS 17. Koesbandijah, Beddy Samsi &Setiasih

4. Drs. Atang Djaelani 18. La Midjan & Rekan 5. Drs. Bambang Budi Tresno 19. Moch. Mansur SE. MM.Ak


(27)

6. Djoemarma, Wahyudin &

Rekan 20.

Moch. Zainuddin & Sukmadi 7. Dr. H.E.R. Suhardjadinata&

Rekan 21.

Peddy HF Dasuki 8. Drs. Gunawan Sudradjat 22. Roebiandini & Rekan 9. Ekamasni Bustaman & Rekan 23. Drs. Ronald Haryanto

10. Heliantono & Rekan 24. Sanusi, Supardi & Soegiharto 11. Arifin, Halid & Rekan 25. Sugiono Poulus

12.

Drs. Jajat Marjat 26. Prof. Dr. H. TB. Hasanudin, M,SC & Rekan

13. Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin 27. Wisnu B. Soewito & Rekan 14. Drs. R. Hidayat Effendy 28. Dra. Yati Ruhiyati

Sumber: Direktori KAP 2012

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian ini diambil dari populasi menggunakan non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010). Teknik yang digunakan adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian. Kriteria yang dipakai dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut:

1. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Bandung.

2. Auditor yang bekerja di KAP yang berada di Kota Bandung yang memiliki jabatan sebagai auditor junior, auditor senior, manajer dan partner.

Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh sampel auditor sebagai berikut :


(28)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Hasil Seleksi Sampel

Keterangan Jumlah

1. Jumlah Auditor yang ditargetkan menjadi responden dalam penelitian ini dari 28 KAP, hanya 10 KAP yang auditornya bersedia menjadi responden. Masing-masing KAP diberi 5 eksemplar kuesioner. 2. Kuesioner yang tidak dikembalikan dari 10 KAP

yang auditornya akan dijadikan sampel.

50 (20)

Jumlah Akhir sampel 30

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi lapangan (field research atau survei). Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung kepada objek penelitian dengan mekanisme kuisioner. Untuk memperoleh data primer, digunakan penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner yang merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan pada responden.

3.2.4.1Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena prinsipnya mengukur, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur


(29)

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dalam penelitian ini, kuisioner adalah sumber yang paling penting. Oleh karena itu, format kuisioner harus menarik, singkat, jelas dan tidak terlalu banyak untuk mendapatkan respon yang baik dari responden sehingga peneliti tidak mendapatkan kesulitan ketika menggunakan kuisioner sebagai dasar pengukuran dalam penelitian ini.

3.2.4.2Dasar Pengukuran

Untuk mengukur variabel penelitian diperlukan skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif (Sugiyono, 2010).

Macam-macam skala pengukuran dapat berupa : skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh


(30)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data nominal, ordinal, interval dan rasio. Variabel - variabel di dalam penelitian ini menggunakan skala interval.

Skala interval mempunyai karakteristik yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara objek yang satu dengan yang lainnya. (Umi Narimawati,2007)

Skala interval menunjukkan lambang atau simbol, peringkat atau urutan, jarak atau interval yang tetap, dan memiliki titik awal (titik nol) bersifat relatif (tidak mutlak). (Sugiyono, 2010)

Selanjutnya menganalisis data interval tersebut dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Dengan rumus : (Jumlah total skor jawaban : Jumlah skor ideal) x 100%. (Sugiyono, 2010).

Untuk menentukan kriteria pengklasifikasian untuk variabel X dan variabel Y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008), dimana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut :

RS =

Keterangan:

RS = Rentang Skor

m = Skor tertinggi item

n = Skor terendah item


(31)

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan salah satu tahap penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data untuk menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Teknik analisis data ini berhubungan erat dengan tujuan dari penelitian untuk mencapai hasil dari penelitian tersebut. Oleh karena itu, tahap ini merupakan tahap yang paling penting karena akan memberikan jawaban atas hipotesis yang diajukan oleh peneliti.

3.2.5.1Uji Kualitas Instrumen

Setelah peneliti membuat kuisioner dari instrumen-instrumen yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya kuisioner tersebut perlu di uji terlebih dahulu sebelum disebarkan. Pengujian dilakukan dengan menguji kualitas data untuk mengetahui apakah data tersebut dapat menjamin mutu dari penelitian yang dilakukan. Kuisioner yang baik harus memenuhi validitas dan reabilitas.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan terhadap item-item yang telah disusun berdasarkan konsep operasionalisasi variabel beserta indikator-indikatornya. Suatu item dianggap valid jika item tersebut dapat mengungkapkan apa yang diungkapkan atau apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam


(32)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendefinisikan suatu variabel.Teknik yang digunakan yaitu teknik korelasi produk moment, dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Husein Umar (2008)

Dimana : rxy = koefisien antara instrumen pertanyaan secara keseluruhan

XY = jumlah perkalian item dengan total item

X = tingkat skor indikator yang diuji / nilai dari setiap pertanyaan

Y = total skor indikator

n = jumlah responden

Skor setiap item pertanyaan yang diuji kevalidannya dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika kolerasi antara skor item dengan skor total adalah 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3, maka faktor itu dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20.0.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang


(33)

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel.

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu program SPSS untuk analisis reliabilitas, dengan menggunakan model Koefisien Cronbrach Alpha. Cronbrach Alpha merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan.

Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan Cronbrach Alpha yang dirumuskan :

= [ ] [ 1- ]

Sumber: Husein Umar (2008) Keterangan : = reliabilitas instrumen atau pertanyaan

k = banyaknya butir pertanyaan = varians total

= jumlah varian butir

Setelah nilai koefisien reliabilitas diperoleh, maka ditetapkan suatu nilai koefisien paling kecil yang dianggap reliabel. Keandalan dikatakan baik jika mempunyai nilai ≥ dari 0,60 (Santosa, 2005).


(34)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.2 Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono (2011) ‘Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen’.

‘Analisis regresi digunakan oleh peneliti untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi/diubah-ubah atau dinaikturunkan’ (Sugiyono, 2011). Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2011).

Bentuk persamaan regresi linier sederhana adalah:

= a + bX

Sumber : Husein Umar (2008)


(35)

X = Tekanan Peran (Role Stress)

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

3.2.5.3Uji Asumsi Klasik Regresi a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistika. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Dengan uji linearitas dapat mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada.


(36)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah koefisien masing - masing diperoleh, selanjutnya untuk memastikan apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak, maka akan dilakukan pengujian hipotesis statistik sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho : β = 0 : Tekanan peran tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Ha : β≠ 0 : Tekanan peran berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Selanjutnya akan dilakukan analisis melalui persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

= a + bX

Dimana : = Kinerja Auditor a = konstanta b = koefisien regresi

X = Tekanan Peran (Role Stress)

Hipotesis ini ditolak atau diterima dilihat dari taraf signifikansi yang didapatkan setelah pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS. Jika taraf signifkansi yang didapat lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya, jika taraf signifikansi yang didapat lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.


(37)

Menurut Suharyadi (158:2009), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubunga atau korelasi antara dua variabel. Dengan kata lain koefisien korelasi ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan variabel terikat. Dikarenakan data berskala interval, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Adapun rumus dari korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

Sumber : Suharyadi (2009:159)

Dimana:

r : Nilai koefesien korelasi

: Jumlah pengamatan variabel X : Jumlah pengamatan variabel Y

: Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X

: Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X : Jumlah kuadrat dari pengamatan varibel Y


(38)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y

Tingkat hubungan antara variabel X dan varabel Y di dalam koefisien korelasi dibagi ke dalam lima interval tingkat hubungan, yang akan dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2005 : 214)

3.2.5.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Jika semua data observasi terletak pada garis regresi akan diperoleh garis regresi yang sesuai atau sempurna, namun apabila data observasi tersebar jauh dari nilai dugaan atau garis regresinya, maka nilai dugaannya menjadi kurang sesuai.

Koefisien determinasi didefinisikan sebagai bagian dari keragaman total variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat


(39)

diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent).

Koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r) atau disebut juga sebagai R-Square. Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, makan untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya.

3.2.5.7 Uji Signifikansi (Uji t)

Pada Imam Ghozali (2009), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam Sudjana (2002), untuk menguji hipotesis mengenai koefisien arah dari regresi linier, maka harus menetapkan hipotesis H dan alternatif, yakni:

Ho : Tekanan Peran (Role Stress) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor.

Ha : Tekanan Peran (Role Stress) berpengaruh terhadap Kinerja Auditor.

Untuk mencari t hitung digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

b = koefisien arah regresi linier = nilai yang dimisalkan


(40)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= kekeliruan standar taksiran n = sampel

Kriteria untuk penerimaan atau penolakan hipotesis , ditentukan oleh taraf nyata α = 5 % dan distribusi t dengan d.k = (n-2). Dalam pengambilan keputusan perlu diperhatikan perbandingan antara dengan :

1. Jika > , maka ditolak, yang artinya tekanan peran (role stress) berpengaruh terhadap kinerja auditor.

2. Jika < , maka diterima, yang artinya tekanan peran (role stress) tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :

1. Sesuai dengan hasil penelitian, tekanan peran (role stress) termasuk dalam kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung jarang mengalami tekanan peran pada Kantor Akuntan Publik tempat auditor bekerja.

2. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung termasuk ke dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung sudah memiliki kinerja yang baik.

3. Tekanan Peran (role stress) berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor.. Arah negatif pada tekanan peran (role stress) mengindikasikan apabila nilai tekanan peran (role stress) mengalami kenaikan, maka kinerja auditor akan menurun. Tekanan peran (role stress) pun berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada KAP yang berada di Kota Bandung dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 19,7%.


(42)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor, yaitu:

1. Penelitian ini hanya menggunakan tekanan peran (role stress) saja sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja auditor. Oleh karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan variabel independen lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini, seperti komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja auditor.

2. Berdasarkan hasil penelitian, indikator kelebihan peran (role overload) merupakan hal yang paling sering dialami oleh auditor yang bekerja pada KAP di Kota Bandung. Jika terjadi terus menerus, maka akan membuat kinerja auditor semakin menurun. Sebaiknya, KAP lebih memperhatikan sumber daya yang dimiliki supaya dapat mencegah kesalahan pengalokasian sumber daya yang kurang tepat, sehingga terdapat keseimbangan antara sumber daya yang dimiliki dengan beban pekerjaan yang ada.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar


(43)

bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan memperoleh fakta yang lebih detail dan melengkapi pernyataan-pernyataan dalam kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan sebenarnya.

4. Penlitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.


(44)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama

Almer, E.D., & S.E. Kaplan. (2002). The Effects of Flexible Work Arrangement on Stressors, Burnout, and Behavioral Job Outcomes in Public Accounting. Behavioral Research in Accounting, Vol.14:1-34.

Andraeni, Ni Nyoman Novitasari. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT.H.M. Sampoerna Tbk. Studi Pengembangan SDA Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

Arens, Alvin A., et.al. (2010). Auditing and Assurance Service, Thirteenth Edition. Pearson Education,Inc., Upper Saddle River, New Jersey, 07458. Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: RinekaCipta

Bamber, E.M., et al. 1989. Audit Structureand Its Relation to Role Conflict and Role Ambiguity: An Empirical Investigation. The Accounting Review. Vol.64 No.2. Hal: 285-298.

Bernardin, John H., & Russel, Joyce E.A. (1993). Human Resources management an experiental approach. Singapura: McGrawl-Hill, Inc

Boynton, Johnson, dan Kell. Moderb Auditing. Jilid 2, Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Fanani, Zaenal, Rhenny Afriana Hanif dan Bambang Subroto. (2008). Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.5. No.2. Halaman 139-155.

Fisher, R.T. (2001). Role Stress, The Type A Behaviour Pattern, and External Auditor Job Satisfaction & Performance. Behavioral Research in Accounting, Vol. 12:31-67.

Gaertner, J.F., & J.A. Ruhe. (1981). Job-Related Stress in Public Accounting. Journal of Accountancy, June: 68-74.


(45)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Universitas Diponegoro

Gomes, Faustino Cardoso. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset

Hardy and Conway.( 1978). “Role Theory”. Melalui http://www.dhep.astate.edu Harrel, Adrian, and Arnold Wright.1990. Emprical Evidence on The Validity and

Rehability of Behaviorally Anchored Rating Scales for Auditors. Auditing: A Journal of Practice and Theory Fall 1990. Vol. 09 N0. 03

Husein Umar. (1999). Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

http://www.iapi.or.id/iapi/directory.php (01/02/2013)

http://www.tempo.co/read/news/2010/11/03/090289056/Kasus-Indias-Enron-Mulai-Diadili (01/07/2013)

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

USAP. (2003). Review: Auditing dan Jasa Profesional Akuntan Publik. Jakarta: IAI

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) . (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, 31 Maret 2011. Jakarata: Salemba Empat

I Wayan Suartana. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Denpasar: CV. Andi Offset. Jackson, S.E., & R.S. Schuler. (1985). A Meta-Analysis and Conceptual Critique

of Research on Role Ambiguity and Role conflict in Working Setting. Organizational Behavior and human Decision Process. 36: 16-78.

Kalbers, L.p., & Forgaty, T.J. (1995). Profesionalism & Its Cosequnces: Astudy of Internal Auditors. Auditing: A Joutnal of Practice and Theory, 14:64-86.


(46)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3. Balai Pustaka, Jakarta: Gramedia

Lidya Agustina, (2009). Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1 (40-69).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Negara Republik Indonesia

Moh.Nazir .(2003). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. (1993). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Kedua. Yogyakarta: BP . STIE YKPN

Mulyadi, dan Kanaka Puradireja.(1998).Auditing.Edisi kelima.Jakarta:Salemba Empat.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi ke enam, cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rebele, J.e., & R.E. Michaels. (1990). Independen auditors Role Stress: Antecedent, Outcome, and Moderating Variabel, Behavioral Research in Accounting, Vol.12:124-152).

Robbins, Stephen P. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendidikan Administratif dan Operatif). Jakarta: Bumi Aksara

Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears. Psikologi Sosial. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(47)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Sorensen, J.E. and Sorensen, T.L. 1974. The Conflict of Profesionals in bureaucratic organizations. Administrative Science Quarterly, Vol 19 No 1. Hal 98-106

Sudirman. (2002) . Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Efektifitas Pelayanan. Bandung: Primako Akademika

Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Administrasi R&D. Jakarta: Salemba Empat Suharyadi, Purwanto S.K (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Surya Darma. (2005). Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tjhai Fung Jin. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknoligi Informasi

terhadap Kinerja Akuntan Publik.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.5 No

1 : Hal 1-26.

Theodorus, M Tuanakotta. (2011). Berfikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Trisnaningsih, Sri. (2007). Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional AkuntansiX : Halaman 1-56.

Undang-Undang Republik Indoesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Tersedia: http://www.depkumham.go.id/produk-hukum/undang-undang/176-undan-undang-nomor-5-tahun-2011-tentang-akuntan-publik (10/01/2013)

Unti Lugido. (2007). Paradoks Etika Akuntan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Werther, William B. & Keith Davis. 1996. Human Resources And Personal


(1)

148

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor, yaitu:

1. Penelitian ini hanya menggunakan tekanan peran (role stress) saja sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja auditor. Oleh karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan variabel independen lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini, seperti komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja auditor.

2. Berdasarkan hasil penelitian, indikator kelebihan peran (role overload) merupakan hal yang paling sering dialami oleh auditor yang bekerja pada KAP di Kota Bandung. Jika terjadi terus menerus, maka akan membuat kinerja auditor semakin menurun. Sebaiknya, KAP lebih memperhatikan sumber daya yang dimiliki supaya dapat mencegah kesalahan pengalokasian sumber daya yang kurang tepat, sehingga terdapat keseimbangan antara sumber daya yang dimiliki dengan beban pekerjaan yang ada.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar


(2)

149

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan memperoleh fakta yang lebih detail dan melengkapi pernyataan-pernyataan dalam kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan sebenarnya.

4. Penlitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.


(3)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama

Almer, E.D., & S.E. Kaplan. (2002). The Effects of Flexible Work Arrangement on Stressors, Burnout, and Behavioral Job Outcomes in Public Accounting. Behavioral Research in Accounting, Vol.14:1-34.

Andraeni, Ni Nyoman Novitasari. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT.H.M. Sampoerna Tbk. Studi Pengembangan SDA Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

Arens, Alvin A., et.al. (2010). Auditing and Assurance Service, Thirteenth

Edition. Pearson Education,Inc., Upper Saddle River, New Jersey, 07458.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta

Bamber, E.M., et al. 1989. Audit Structureand Its Relation to Role Conflict and Role Ambiguity: An Empirical Investigation. The Accounting Review. Vol.64 No.2. Hal: 285-298.

Bernardin, John H., & Russel, Joyce E.A. (1993). Human Resources management

an experiental approach. Singapura: McGrawl-Hill, Inc

Boynton, Johnson, dan Kell. Moderb Auditing. Jilid 2, Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Fanani, Zaenal, Rhenny Afriana Hanif dan Bambang Subroto. (2008). Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.5. No.2. Halaman 139-155.

Fisher, R.T. (2001). Role Stress, The Type A Behaviour Pattern, and External Auditor Job Satisfaction & Performance. Behavioral Research in Accounting, Vol. 12:31-67.

Gaertner, J.F., & J.A. Ruhe. (1981). Job-Related Stress in Public Accounting.


(4)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Universitas Diponegoro

Gomes, Faustino Cardoso. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset

Hardy and Conway.( 1978). “Role Theory”. Melalui http://www.dhep.astate.edu Harrel, Adrian, and Arnold Wright.1990. Emprical Evidence on The Validity and

Rehability of Behaviorally Anchored Rating Scales for Auditors. Auditing:

A Journal of Practice and Theory Fall 1990. Vol. 09 N0. 03

Husein Umar. (1999). Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

http://www.iapi.or.id/iapi/directory.php (01/02/2013)

http://www.tempo.co/read/news/2010/11/03/090289056/Kasus-Indias-Enron-Mulai-Diadili (01/07/2013)

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

USAP. (2003). Review: Auditing dan Jasa Profesional Akuntan Publik. Jakarta: IAI

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) . (2011). Standar Profesional Akuntan

Publik, 31 Maret 2011. Jakarata: Salemba Empat

I Wayan Suartana. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Denpasar: CV. Andi Offset. Jackson, S.E., & R.S. Schuler. (1985). A Meta-Analysis and Conceptual Critique

of Research on Role Ambiguity and Role conflict in Working Setting.

Organizational Behavior and human Decision Process. 36: 16-78.

Kalbers, L.p., & Forgaty, T.J. (1995). Profesionalism & Its Cosequnces: Astudy of Internal Auditors. Auditing: A Joutnal of Practice and Theory, 14:64-86.


(5)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3. Balai Pustaka, Jakarta: Gramedia

Lidya Agustina, (2009). Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan

Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor. Jurnal

Akuntansi Vol.1 No.1 (40-69).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. (2011). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Jakarta:

Lembaga Negara Republik Indonesia

Moh.Nazir .(2003). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. (1993). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Kedua. Yogyakarta: BP . STIE YKPN

Mulyadi, dan Kanaka Puradireja.(1998).Auditing.Edisi kelima.Jakarta:Salemba Empat.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi ke enam, cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan

Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rebele, J.e., & R.E. Michaels. (1990). Independen auditors Role Stress: Antecedent, Outcome, and Moderating Variabel, Behavioral Research in Accounting, Vol.12:124-152).

Robbins, Stephen P. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendidikan Administratif dan Operatif). Jakarta: Bumi Aksara

Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears. Psikologi Sosial. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(6)

Lilis Tuti Alawiyah, 2014

Pengaruh tekanan peran (role stress) terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sorensen, J.E. and Sorensen, T.L. 1974. The Conflict of Profesionals in bureaucratic organizations. Administrative Science Quarterly, Vol 19 No 1. Hal 98-106

Sudirman. (2002) . Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Efektifitas Pelayanan. Bandung: Primako Akademika

Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Administrasi R&D. Jakarta: Salemba Empat Suharyadi, Purwanto S.K (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Surya Darma. (2005). Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tjhai Fung Jin. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknoligi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.5 No 1 : Hal 1-26.

Theodorus, M Tuanakotta. (2011). Berfikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Trisnaningsih, Sri. (2007). Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor.

Simposium Nasional AkuntansiX : Halaman 1-56.

Undang-Undang Republik Indoesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Tersedia: http://www.depkumham.go.id/produk-hukum/undang-undang/176-undan-undang-nomor-5-tahun-2011-tentang-akuntan-publik (10/01/2013)

Unti Lugido. (2007). Paradoks Etika Akuntan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Werther, William B. & Keith Davis. 1996. Human Resources And Personal