Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Persediaan Gizi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta CANDRA SITI NURYANI

(1)

commit to user

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh

CANDRA SITI NURYANI NIM F3308033

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


(3)

(4)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

v  

MOTTO

♣ K amu har us melakukan hal-hal yang kamu pikir

t idak bisa kamu lakukan.

(Eleanor Roosevelt )

♣ K emauan ker as dapat mengger akkan hat i unt uk

melakukan hal-hal yang spekt akuler .

(D enis D ider ot )

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

Ibu dan Bapakku yang selalu

mendukungku,

Ratri Kusuma Dewi adikku,

Erwint c jEyeG yang selalu

mendukungku walaupun dari jauh,

Teman-teman akuntansi DIII 2 008,


(5)

commit to user

vi 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Sistem dan Prosedur Pengelolaan Persediaan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir penulis mengalami banyak sekali hambatan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, tetapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Jurusan Prodi

DIII Akuntansi,

3. Bapak Drs. Sri Hartoko,MBA, Ak selaku dosen pembimbing tugas

akhir,


(6)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

vii 

 

5. Bapak Ibu Dosen DIII Akuntansi,

6. Seluruh staf dan karyawan DIII Ekonomi,

7. Bapak Drg. R. Basuki Soetardjo, MMR selaku Direktur RSUD Dr.

Moewardi,

8. Bapak Ari Subagio,SE.,MM selaku kepala Bidang Akuntansi dan

Verifikasi RSUD Dr. Moewardi yang telah memberikan bimbingannya mulai dari magang sampai menyelesaikan tugas akhir ini,

9. Bu Wulan, Bu Dian, Pak Aris serta segenap karyawan dan karyawati

RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah banyak memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis,

10.Ibu dan Bapak, yang selalu memberikan do’a serta semangat kepada

penulis,

11.Ratri Kusuma Dewi adikQ, yang selalu mendukung penulis dengan

keceriaannya,

12.Erwin,yang telah mendukungku dari jauh, telah sabar nemenin aq

sampai sekarang dan terima kasih telah menungguku, Luph U Beibz jEyeG,

13.Neng Ameilia Tri Utami, yang selalu membantuQ dari mulai semester

I sampai semester VI ini...,terima kasih dukungan serta semangatnya ya neng...


(7)

commit to user

viii 

 

14.Maz Aris, yang selalu memberikan bantuannya, akhirnya q bisa buat

abstrak, n semoga tidak bosan ngurusin notebookQ.

15.Teman-teman DIII Akuntansi 2008, terima kasih atas semua bantuan,

kerjasamanya dan sukses selalu,

16.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penulis mengharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 14 Mei 2011


(8)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

ix 

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ... ix

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 20

C. Perumusan MasAlah ... 23

D. Tujuan Penelitian ... 23


(9)

commit to user

 

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 25

A. TINJUAN PUSTAKA ... 25

1. Pengertian Sistem ... 25

2. Pengertian Prosedur ... 26

3. Pengertian Sistem Akuntasi ... 27

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 29

1. Fungsi Yang Terkait ... 34

2. Dokumen Yang Digunakan ... 36

3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ... 40

4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Pembelian 5. Persediaan Gizi ... ... 40

6. Pengendalian Intern ... 61

C. EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI ... 64

1. Fungsi Yang Terkait ... 64

2. Dokumen Yang Digunakan ... 64

3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ... 66

4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Pembelian 5. Persediaan Gizi ... ... 66

6. Pengendalian Intern ... 67

BAB III TEMUAN .... ... 70


(10)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xi 

 

B. KELEMAHAN ... ... 71

BAB IV PENUTUP ... ... 73

A. SIMPULAN ... ... 73


(11)

commit to user

xii 

 

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel 1. 1. Jumlah Ketenagaan dan Karyawan ... 12


(12)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii 

 

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 1. 1. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta ... ... 17

Gambar 2. 1. Prosedur pembelian persediaan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta secara singkat ... 33

Gambar 2. 2. Bagan Alir Sistem dan Prosedur Pembelian Persediaan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta ... ... 44


(13)

commit to user

xiv 

 

DAFTAR LAMPIRAN

1. Berita acara Tugas Akhir

2. Surat pernyataan telah melakukan magang

3. Faktur pengiriman bahan makan kering kebutuhan bulan April 2011 CV.

Pratama Putra

4. Faktur pengiriman bahan makan basah tanggal 11- 20 April CV. Harumas


(14)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Candra Siti Nuryani F3308033

RSUD Dr. Moewardi adalah rumah sakit milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan diagnostik, dan pelayanan lain yang dibutuhkan oleh pasiennya. Dalam melaksanakan kegiatannya, rumah sakit didukung oleh beberapa instalasi, salah satunya instalasi gizi.

Sistem pengelolaan persediaan yang salah menjadikan pelayanan di rumah sakit menjadi tidak maksimal. Sehubungan dengan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi persediaan bahan makanan serta untuk mengevaluasi sistem akuntansi yang diterapkan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif atau non statistik yang bersifat melukiskan atau mmenggambarkan secara tepat suatu keadaan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pembelian persediaan bahan makanan pada instalasi gizi RSUD Dr. Moewardi secara umum telah menghasilkan informasi yang memadai bagi pihak rumah sakit dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pembelian bahan makan.

Dilihat dari bagan alur sistem pembelian persediaan gizi, sebagian besar sistem telah sesuai dengan persyaratan sistem pembelian persediaan yaitu terdapat unit kerja, fungsi permintaan pembelian, fungsi pembelian, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Tetapi apabila dilihat lebih teliti lagi masih ada kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki lagi dalam sistem pembelian persediaan bahan makan ini agar lebih efektif lagi.


(15)

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Candra Siti Nuryani F3308033

RSUD Dr. Moewardi was the hospital belonging to the government that gave the health service in the form of the inspection, the maintenance, medical treatment, the diagnostic action, and the other service that were needed by his patient. In carrying out his activity, the hospital was supported by several installations, one of them the nutritive installation.

The wrong system of the supplies management made the service in the hospital become not maximal. In connection with this problem then the aim of this research was to know the system of accountancy of foodstuff supplies as well as to evaluate the accountancy system that was applied. The method that was used that is the descriptive analysis with the qualitative approach or non statistics that was described or mmenggambarkan exactly a situation.

From results of the research that was carried out could be concluded that the system of foodstuff supplies of purchase accountancy in the nutritive installation of RSUD Dr. Moewardi generally produced information that was adequate for the hospital side in planning and decision making in the purchase of the material ate. Seen from the chart of nutritive supplies of the channel of the purchase system, most systems was in accordance with the condition for the purchase system of supplies that is gotten by the work unit, the function of the purchase request, the function of the purchase, the function of the storage and the function of the registration. But if being seen more again thorough still had weaknesses that must be improved again in the purchase system of material supplies ate this so that more again effective.


(16)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

   

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran umum perusahaan

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit milik pemerintah daerah Jawa Tengah. Terletak di jalan Kolonel Soetarto 132 Jebres, Surakarta. Sebelum menjadi RSUD Dr. Moewardi seperti sekarang ini, terjadi 3 tahap pembentukan dalam prosesnya, yaitu :

1. Jaman penjajahan belanda sampai tahun 1942.

Pada waktu itu di kota Surakarta terdapat 3 buah rumah sakit swasta yaitu: a. Zieken Zorg, berkedudukan di Mangkubumen.

b. Zending Ziekenhuis, yang berkedudukan di Jebres.

c. Pantirogo (rumah sakit pemerintah Kasunanan/ Kraton Surakarta) di

Kadipolo.

2. Jaman pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai tahun 1945.

Pada waktu itu rumah sakit Zieken Zorg dipakai sebagai rumah sakit internering kamp tetapi pindah ke Jebres yang saat ini bernama RSUD Dr. Moewardi, sedangkan Zending Ziekenhuis harus pindah ke belakang, didirikan rehabilitasi centrum prof. Dr. Soeharso.

3. Jaman kemerdekaan antara tahun 1945 sampai tahun 1948.

Pada saat itu di Surakarta terdapat 3 rumah sakit yaitu:

a. Rumah sakit pusat Surakarta (Mangkubumen)


(17)

commit to user

   

b. Rumah sakit Surakarta (Jebres)

c. Rumah sakit Kadipolo I (Kadipolo)

Dikalangan masyarakat masih sering terjadinya perbedaan pendapat mengenai nama rumah sakit Surakarta, maka inspektur kepala jawatan kesehatan propinsi Jawa Tengah mengusulkan pada gubernur Jawa Tengah untuk mengganti nama rumah sakit di Surakarta antara lain :

a. Rumah sakit pusat Surakarta menjadi rumah sakit Mangkubumen.

b. Rumah sakit Surakarta menjadi rumah sakit Jebres.

Pada tanggal 24 oktober 1988 melalui SK No. 445/29684 di tetapkan nama Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. RSUD Dr. Moewardi menyediakan berbagai jenis pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik, menyelenggarakan kegiatan pendidikan serta penelitian. Berdasar surat keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1011/MENKES/SK/IX/2007 RSUD Dr. Moewardi Surakarta telah menjadi rumah sakit kelas A, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fungsi dan fasilitas pendidikan, penelitian, pengembangan, dan pengabdian masyarakat bagi tenaga dan institusi pendidikan kesehatan.

1. Tugas dan Fungsi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

a. Tugas pokok :

Sebagai rumah sakit umum untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang meliputi upaya penyembuhan penderita, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan serta fasilitas pendidikan, penataran, penelitian, dan


(18)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

   

pelatihan bagi calon dokter umum, dokter spesialis serta tenaga kesehatan seperti perawat dan tenaga non pegawai.

b. Fungsi :

1) Melaksanakan pengurusan tata usaha rumah sakit,

2) Upaya pelayanan medik,

3) Upaya rehabilitas medik,

4) Upaya pencegahan penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan,

5) Membantu melaksnakan sistem rujukan rumah sakit,

6) Sebagai tempat penelitian untuk pengembangan ilmu teknologi di

bidang kesehatan.

2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Untuk dapat melaksankan tugas dan fungsi di atas maka ditetapkan falsafah, visi. Misi, dan tujuan rumah sakit.

Falsafah :

RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan dengan kutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Visi :

Menjadi rumah sakit terkemuka berkelas dunia


(19)

commit to user

a. Menyediakan pelayanan kesehata berbasis pada keunggulan sumber

daya manusia, kecanggihan dan kecukupan alat serta profesionalisme manajemen pelayanan.

b. Menyediakan wahana pendidikan dan penelitian kesehatan yang

unggul berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.

Tujuan :

Tujuan umum

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Tujuan khusus

a. Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal

bagi masyarakat,

b. Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang makin luas, profesional,

efektif, efisien dan terjangkau bagi semua golongan masyarakat,

c. Menjadikan rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta sebagai pusat

pelayanan rujukan yang paripurna berstandar internasional,

d. Menjadikan rumah sakit pendidikan tingkat lanjut yang mampu

menjadi pengelola pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan pendidikan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan konsumen.


(20)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

   

Tabel I. 1. Jumlah Ketenagaan dan Karyawan

Jenis ketenagaan Jumlah

1. Medis 11

a. Dokter Sub Spesialis 11

b. Dokter Spesialis 123

c. Dokter Gigi Spesialis 6

d. Dokter Umum dan Dokter Gigi 18

2. Paramedis 665

3. Paramedis Non Keperawatan 214

4. Non medis 568

Total 1605 orang

3. Sarana dan Prasarana

Instalasi pelayanan

a. Instalasi Gawat Darurat

b. Instalasi Rawat Jalan

c. Instalasi Rawat Inap

d. IPI (Instalasi Perawatan Intensif) yang terdiri dari :

1) ICU (Intensive Care Unit)

2) ICCU (Intensif Coronary Care Unit)


(21)

commit to user

4) NICU (Neonatal Intensive Care Unit)

5) Renal Unit atau Hemodialisis/ CAPD

6) Ruang HCU (High Care Unit)

7) Hd (Hemodialisa)

8) Instalasi Bedah Sentral

9) Instalasi Kedokteran Forensik

Instalasi Penunjang

a. Instalasi Rehabilitasi Medik

b. Instalasi Laboratorium, terdiri dari :

1) Patologi Klinik

2) Mikrobiologi Klinik

3) Patologi Anatomi

4) Parasitologi

c. Instalasi Farmasi

d. Instalasi Radiologi

e. Instalasi Gizi

f. Instalasi Sanitasi

g. Instalasi IPSRS


(22)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

   

4. Fasilitas Ruang Perawatan

Tabel I. 2. Fasilitas Ruang Perawatan Rawat Inap

Kelas perawatan Fasilitas

Kelas III

1 kamar 6-10 pasien

Almari pasien Tempat tidur pasien Kipas angin

Kelas II

1 kamar 3 pasien

Almari pasien Tempat tidur pasien Kipas angin

VIP B

1 kamar 2 pasien

Almari pasien Tempat tidur pasien AC Televisi Kamar mandi Almari es Sofa bed VIP A 1 kamar 1 pasien Almari pasien Tempat tidur pasien AC

Televisi Kamar mandi Almari es Sofa bed


(23)

commit to user

VVIP

1 kamar 1 pasien

Almari pasien Tempat tidur pasien AC

Televisi Telepon Sofa Bed Kamar mandi Almari es Meja makan Pantry

Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan perda provinsi Jawa Tengah no. 8 tahun 2008, tampak pada gambar berikut ini :


(24)

   

   

9

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA BERDASAR HUKUM PERATURAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2008

Gambar 1. 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Direktur Wadir Keuangan Wadir Umum Wadir Pelayanan Bidang Pelayanan Medis Bidang Pelayanan Keperawatan Bidang Pelayanan Penunjang Sie. SD Pelayanan Medis Sie. SD Pelayanan Keperawatan Sie. SD Pelayanan Penunjang Sie. Mutu Pelayanan Medis Sie. Mutu Pelayanan Keperawatan Sie. Mutu Pelayanan Penunjang Bid. Anggaran & Perbenda-haraan Bid. Akuntansi & Verifikasi Bid. Pengelolaan Pendapatan Sie. Penyus. & Evaluasi Anggaran Sie. Akunt.Keu.& Manajemen Sie. Pengem-bangan Pendapatan Sie. Perbend. & Penata-usahaan Pengeluaran Sie. Verifikasi Sie. Penata-usahaan Pendapatan Kel o mp ok J a b at an F u n g si o n al Bagian Perencanaan Bagian Sekretarian Bagian Organisasi & Kepegawaian Bagian Pendidikan & Penelitian Subbagian Bina Program Subbagian Tata Usaha Subbagian Organisasi & Admin. Peg. Subbagian Pendidikan & Pelatihan Subbagian Monitoring & Evaluasi Subbagian Rumah Tangga Subbagian Mutasi Pegawai Subbagian Penelitian & Perpustakaan Subbagian Pemasaran Subbagian Hukum & Hub. Masy. Subbagian Pengembang-an Pegawai Subbagian Kerjasama Pendidikan


(25)

commit to user

 

Deskripsi Jabatan

Diskripsi jabatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah no. 8 tahun 2008, antara lain :

1. Direktur

Bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Bertugas memimpin dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit yang berfungsi sebagai perumus kebijakan, pengarahan dan pembinaan dalam penyelenggaraan medis, penunjang medis dan non medis, asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian, pengembangan dan pengabdian.

2. Wakil Direktur Pelayanan

Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur pelayanan bertugas membantu direktur dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengawasan pelayanan medis dan rujukan, penunjang medis, pelayanan askep, peningkatan mutu pelayanan medis, perawatan dan penunjang medis serta tugas lain.

3. Bidang Pelayanan Medis

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan. Bidang pelayanan medis bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan medis, peningkatan mutu pelayanan medis, penyediaan sumber daya pelayanan dan pengembangan pelayanan.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

   

 

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medis. Seksi sumber daya pelayanan medis bertugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan sumber daya pelayanan medis. Membuat rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan, pengembangan dan peningkatan kompetensi pelaksanaan pelayanan dan evaluasi dan pelaporan kinerja.

5. Seksi Mutu Pelayanan Medis

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medis. Seksi mutu pelayanan medis bertugas melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan medis. Penyusunan kebutuhan pelayanan dan pengembangan pelayanan, pengelolaan data dan informasi pelayanan untuk kepentingan perencanaan, evaluasi dan pengembangan layanan.

6. Bidang Pelayanan Keperawatan

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan. Bidang pelayanan keperawatan bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan, peningkatan mutu keperawatan, penyediaan sumber daya keperawatan dan pengembangan pelayanan keperawatan.

7. Seksi Sumber Daya Pelayanan Keperawatan

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan keperawatan. Bertugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan sumber daya keperawatan, pemenuhan kebutuhan sumber daya keperawatan, pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya keperawatan, pemenuhan kebutuhan sumber daya pelayanan perawat, pengendalian kebutuhan sumber daya


(27)

commit to user

 

keperawatan, peningkatan utiliasi sarana keperawatan, evaluasi dan pelaporan kinerja.

8. Seksi Mutu Pelayanan Keperawatan

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan keperawatan. Seksi mutu pelayanan keperawatan bertugas melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan pengembangan keperawatan.

9. Bidang Pelayanan Penunjang

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan. Bidang pelayanan penunjang bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan penunjang pelayanan medik, penunjang medik dan pengembangan sumber daya penunjang pelayanan medik.

10.Seksi Sumber Daya Penunjang

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang. Seksi sumber daya penunjang melaksanakan kegiatan pemberdayaan sumber daya penunjang pelayanan kesehatan.

11.Seksi Mutu Pelayanan Penunjang

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang. Seksi mutu pelayanan penunjang melaksanakan kegiatan penunjang pelayanan medik.

12.Wakil Direktur Keuangan

Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur keuangan bertugas membantu direktur dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengawasan anggaran, akuntansi dan mobilisasi dana, dalam rangka


(28)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

   

 

mewujudkan visi, misi dan tujuan strategik rumah sakit serta tugas lain yang diberikan oleh direktur.

13.Bidang Anggaran dan Perbendaharaan

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan. Bidang anggaran dan perbendaharaan bertugas membantu wakil direktur keuangan dalam rangka penyelenggaraan penyusunan anggaran maupun belanja, serta penata usaha pengeluaran. Pelaksana pengelola kegiatan dalam memfasilitasi dan mendukung bidang, basic, instalasi dan perencana pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan.

14.Seksi Penyusunan dan Evaluasi Anggaran

Bertanggung jawab kepada kepala bidang anggaran dan perbendaharaan. Seksi penyusunan dan evaluasi anggaran bertugas menyusun anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit serta evaluasi anggaran pendapatan dan belanja.

15.Seksi Perbendaharaan dan Penata Usaha Pengeluaran

Bertanggung jawab kepada kepala bidang anggaran dan perbendaharaan. Seksi perbendaharaan dan penata pengeluaran bertugas menyusun semua pengeluaran rumah sakit.

16.Bidang Akuntansi dan Verifikasi

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan. Bidang akuntansi dan verifikasi bertugas menyiapkan bahan dan rencana program bidang akuntansi, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta


(29)

commit to user

 

teknis, fasilitas dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan bidang :

a. Akuntansi keuangan

b. Akuntansi manajemen

c. Verifikasi

d. Sistem informasi keuangan berbasis akrual

Pengembangan dan peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan akuntansi. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh direktur dan wakil direktur keuangan.

17.Seksi Akuntansi dan Manajemen

Bertanggung jawab kepada kepala bidang akuntansi dan verifikasi. Seksi akuntansi dan manajemen bertugas melaksanakan kegiatan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Menyediakan bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis. Mendukung pelaksanaan kegiatan akuntansi keuangan dan manajemen yang meliputi :

a. Menyiapkan sistem dan prosedur akuntansi keuangan

b. Pengumpulan data akuntansi keuangan

c. Pengolahan data akuntansi berbasis akrual

d. Pelaporan akuntansi keuangan secara periodik

e. Analisis laporan keuangan

f. Aplikasi akuntansi keuangan diunit pelayanan


(30)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

   

 

h. Penyiapan sistem dan prosedur akuntansi manajemen

i. Pengumpulan data akuntansi manajemen

j. Pengolahan data akuntansi manajemen sesuai kebutuhan

k. Pelaporan akuntansi manajemen sesuai kebutuhan

l. Analisis laporan akuntansi manajemen

m. Penghitungan akuntansi biaya atau unit cost

n. Perhitungan untuk perubahan pola tarif

o. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang akuntansi manajemen

18.Seksi Verifikasi

Bertanggung jawab kepada kepala bidang akuntansi dan verifikasi. Seksi verifikasi bertugas melaksanakan kegiatan verifikasi transaksi keuangan. Utamanya yaitu transksi pengeluaran, yang kadang-kadang mencapai sampai ratusan juta, sehingga perlu verifikasi tentang kelengkapan data-data pada kontrak kerjasamanya. Menyediakan bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi, serta teknis, mendukung pelaksanaan kegiatan verifikasi transaksi keuangan yang meliputi :

a. Penyiapan sistem dan prosedur verifikasi

b. Penelitian bukti transaksi penerimaan dan belanja

c. Penilaian keabsahan bukti transaksi keuangan

d. Koordinasi dengan pengawas intern

e. Pelaporan dari fungsi verifikasi


(31)

commit to user

 

19.Bidang Pendapatan

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan. Bidang pendapatan bertugas melaksanakan pengelolaan pengembangan pendapatan serta mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan penata usahaan pendapatan. Pendapatan dari kasir-kasir di rumah sakit di tambah dengan pendapatan lain biasanya direkap setiap harinya agar mudah dalam penghitungan serta crosschek dengan bagian akuntansi.

20.Seksi Pengembangan Pendapatan

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pendapatan. Seksi pengembangan pendapatan bertugas melaksanakan pengembangan pendapatan, mengevaluasi pendapatan rumah sakit secara menyeluruh sebelum di setorkan kepada bagian akuntansi untuk di proses menjadi laporan keuangan yang utuh.

21.Seksi Penatausahaan Pendapatan

Bertanggung jawab kepada kepala bidang pendapatan. Seksi penatausahaan pendapatan bertugas membantu dalam proses pengolahan pendapatan. Baik dalam proses pengumpulan data penerimaan, pencatatan pendapatan sampai rekap pendapatan yang nantinya juga akan di setor kepada bagian akuntansi.

22.Wakil Direktur Umum

Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur umum bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas sekretariat, perencanaan


(32)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

   

 

intensifikasi dan ekstensifikasi serta mobilisasi seluruh pendapatan yang ada.

23.Bagian Perencanaan

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian perencanaan bertugas menyiapkan bahan rencana dan program bidang perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis, fasilitasi dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan bidang bina program, monitoring dan evaluasi serta pemasaran rumah sakit.

24.Sub. Bag. Monitoring

Bertanggung jawab kepada kepala bagian perencanaan. Sub. Bag. Monitoring bertugas menyiapkan bahan, monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan rumah sakit.

25.Sub. Bag. Pemasaran

Bertanggung jawab kepada kepala bagian perencanaan. Sub. Bag. Pemasaran bertugas menyiapkan bahan, penyusunan program, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemasaran.

26.Bagian sekretariat

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian sekretariat bertugas menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan organisasi kerumah tanggaan dan pengelolaan barang, hukum dan kehumasan.


(33)

commit to user

 

27.Sub. Bag. Tata usaha

Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Tata usaha bertugas melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran, organisasi dan tata laksana serta protokoler.

28.Sub. Bag. Rumah tangga

Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Rumah tangga bertugas melaksanakan pengelolaan kerumah tanggaan, perlengkapan umum, pengelolaan aset rumah sakit, ketertiban dan keamanan.

29.Sub. Bag. Hukum dan Humas

Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Hukum dan Humas bertugas menyediakan bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pelaksanaan kajian hukum rumah sakit, kajian aspek hukum kerjasama, pembinaan hubungan, evaluasi dan pelaporan Sub. Bag. Hukum dan Humas.

30.Bagian Organisasi dan Kepegawaian

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian organisasi dan kepegawaian bertugas melaksanakan kegiatan pengeluaran administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan kesejahteraan serta pembinaan pegawai.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

   

 

31.Sub. Bag. Administrasi Kepegawaian

Bertanggung jawab kepada kepala bagian organisasi dan kepegawaian. Sub. Bag. Administrasi kepegawaian bertugas menyiapkan bahan analisis kebutuhan dan tata usaha kepegawaian.

32.Sub. Bag. Mutasi Pegawai

Bertanggung jawab kepada kepala Bagian organisasi dan kepegawaian. Sub. Bag. Mutasi pegawai bertugas menyiapkan bahan analisis pengadaan pegawai, mutasi pegawai serta kesejahteraan pegawai.

33.Sub. Bag. Pengembangan Kepegawaian

Bertanggung jawab kepada kepala Bagian organisasi dan kepegawaian. Sub. Bag. Pengembangan kepegawaian bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program pemberdayaan pegawai, pengembangan sumber daya manusia serta pembinaan pegawai.

34.Bagian Pendidikan dan Penelitian

Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian pendidikan dan penelitian bertugas menyiapkan program bidang perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis, fasilitas dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan bidang peendidikan, pelatihan dan penelitian, pengembangan dan kerjasama.

35.Sub. Bag. Pendidikan dan Pelatihan

Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub. Bag. Pendidikan dan pelatihan bertugas menyediakan program kerja dan mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, dan pelatihan yang meliputi


(35)

commit to user

 

penyusunan kebutuhan sarana, prasarana, sistem dan prosedur pendidikan dan pelatihan, pembinaan mutu pendidikan dan pelatihan, pengelolaan peserta didik, serta evaluasi dan pelaporan sub. Bag. Pendidikan dan pelatihan.

36.Sub. Bag. Penelitian dan Perpustakaan

Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub. Bag. Penelitian dan perpustakaan bertugas menyediakan program kerja dan mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan kepustakaan yang meliputi penyusunan, kebutuhan sarana, prasarana, sistem dan prosedur penelitian, pengelolaan perpustakaan, evaluasi dan pelaporan sub. Bag. Penelitian dan kepustakaan

37.Sub. Bag. Kerjasama Pendidikan

Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub. Bag. Kerjasama pendidikan bertugas menyediakan progaram kerja dan mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan dan kerjasama yang meliputi pengembangan dan kerjasama pendidikan kesehatan, pengabdian masyarakat, pengelolaan peserta didik, kerjasama untuk keperluan perencanaan, evaluasi dan pelaporan sub. Bag. Kerjasama pendidikan.

B. Latar belakang masalah

Rumah sakit biasanya didirikan dengan tujuan nirlaba yaitu tidak mengutamakan keuntungan, tetapi lebih pada bagaimana rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Namun


(36)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

   

 

demikian bukan berarti rumah sakit mengabaikan tingkat keuntungan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan, apalagi dengan berkembangnya zaman maka rumah sakit mulai memikirkan bagaimana dalam memperoleh keuntungan yang maksimal dari jasa pelayanan yang telah mereka berikan.

Dengan terbitnya Permendagri 61 tahun 2007 yang mengatur tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLUD kemudian mempunyai Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD yang dalam mengelola keuangannya mempunyai keleluasaan sehingga dapat memaksimalkan keuntungan tanpa mengabaikan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Tetapi dengan adanya BLUD maka pelaporan keuangan rumah sakit harus di buat 2 yaitu laporan keuangan BLUD yang berdasar pada PSAK dan laporan keuanganSKPD berdasar pada PSAP.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta sudah mulai menerapkan BLUD sejak tahun 2009 laporan keuangan tersebut di buat 2 karena RSUD Dr. Moewardi belum secara penuh dalam menerapkan PPK-BLUD.


(37)

commit to user

 

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit milik pemerintah yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat surakarta dan sekitarnya, merupakan rumah sakit kelas A sebagai salah satu rujukan rumah sakit disekitarnya. Dengan predikat rumah sakit kelas A maka RSUD Dr. Meowardi selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan semua aspek penunjang pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain tenaga medis dan obat-obatan yang perlu mendapat perhatian karena berhubungan langsung dengan pasien masalah makananpun juga harus diperhatikan. Dengan makanan yang sehat dan bergizi terkandung berbagai macam zat serta vitamin yang berfungsi membantu mempercepat penyembuhan. Persediaan bahan makanan pada RSUD Dr. Moewardi ada 2 yaitu bahan makanan kering dan bahan makanan basah yang habis pakai. Persediaan makanan basah yang mudah rusak dan pemakaian bahan yang tidak dapat diprediksi dengan pasti membuat penghitungan persediaan kadang tidak sesuai dengan kenyataannya.

Persediaan di RSUD Dr. Moewardi diakui pada saat diterima atau saat hak kepemilikannya berpindah. Dan metode perlakuan persediaan menggunakan FIFO atau average dan pada akhir periode akuntansi persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Secara prosedur seharusnya perlakuan terhadap persediaan bahan makanan juga harus seperti itu, tetapi karena jumlah bahan makanan yang bermacam-macam jenisnya dan jumlahnya sangat banyak serta penggunaan persediaan yang setiap hari harus keluar masuk maka akan sulit jika harus menerapkan sesuai dengan prosedur.


(38)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

   

 

Sehingga perlakuan persediaan akan berbeda sesuai dengan jenis persediaan bahan makanan. Apalagi dengan adanya PPK-BLUD yang sudah diterapkan pada RSUD Dr. Moewardi menjadikan pengelolaan persediaan juga harus menyesuaikan dengan PSAK maupun PSAP.

Sistem dan prosedur pengelolaan persediaan di RSUD Dr. Moewardi serta pengendalian internnya selalu menjadi perhatian karena mulai dari sistem, prosedur, dan pengendalian intern yang baik akan tercipta suatu laporan keuangan yang baik pula. Dengan adanya latar belakang tersebut maka penulis

meyusun tugas akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM DAN

PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.

C. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan berikut ini:

1. Bagaimana bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta?

2. Apakah kelebihan sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta?

3. Apakah kelemahan sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada


(39)

commit to user

 

D. Tujuan penelitian

Setelah mengetahui beberapa permasalahan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan tujuan penelitian berikut ini:

1. Untuk mengetahui bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan

gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

2. Untuk mengetahui kelebihan sistem dan prosedur pembelian persediaan

gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

3. Untuk mengetahui kelemahan sistem dan prosedur pembelian persediaan

gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. E. Manfaat penelitian

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan serta mengetahui secara jelas bagaimana sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada RSUD Dr. Moewardi, serta bisa menjadi referensi penulis dalam menyatakan pendapat tentang sistem dan prosedur pengelolaan gizi pada kesempatan lain.

2. Bagi rumah sakit

Sebagai masukan untuk memperbaiki sistem dan prosedur yang masih kurang sempurna di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.


(40)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

   

 

Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang sistem dan prosedur pengelolaan gizi sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah terhadap sistem dan prosedur tersebut. Dapat juga digunakan sebagai referensi dalam penelitian atau tugas akhir bagi peneliti lain.


(41)

commit to user

   

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Marshall B. Romney, 2003: 9).

Sistem menurut Mulyadi (2001: 2) adalah “sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Cole dalam Baridwan (1999: 3), “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut:

a) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

Sistem pernapasan kita terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.


(42)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

   

 

b) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

c) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen, dan pembuangan karbondioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan lainnya dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut di atas.

d) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Sistem pernafasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem yang lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, sistem pertahanan tubuh.

Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau yang secara rutin terjadi.

2. Pengertian prosedur

Prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal yang terdiri dari menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah dan membandingkan (Marshall B. Romney, 2003: 9).


(43)

commit to user

 

Prosedur adalah urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).

Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi (Zaki Baridwan, 1981: 1)

3. Pengertian sistem akuntansi

Sistem akuntansi menurut Howard F. Stettler dalam Zaki Baridwan (1981: 1-2) adalah:

Formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh management untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yng berkepentingn seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001: 3) Sistem akuntansi adalah “organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.


(44)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

   

 

Tujuan dari pengembangan sistem akuntansi Mulyadi (2001: 19-20) adalah sebagai berikut:

a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada.

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi

Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

Mulyadi (2001: 5) pengertian formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan sebagai berikut:

a) Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir disebut juga dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir juga sering disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Contoh formulir yaitu faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dll.

b) Jurnal


(45)

commit to user

 

mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Contoh jurnal yaitu jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

c) Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

d) Buku Pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.

e) Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.


(46)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

   

 

B. Analisis Data dan Pembahasan

Pembelian persediaan makan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan setiap 10 hari untuk bahan makan kering dan setiap hari untuk bahan makan basah. Sistem pembeliannya menggunakan sistem pembelian penunjukan langsung. Setiap kebutuhan di buat oleh instalasi gizi, dalam pembelian ini pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia pengadaan barang yang terlebih dahulu di awali oleh pengiriman permintaan penawaran harga kepada masing-masing pemasok persediaan, setelah permintaan penawran harga dari pemasok ditanggapi dengan menerima surat penawaran harga dari masing-masing pemasok maka selanjutnya panitia pengadaan barang membandingkan harga dari masing-masing pemasok untuk kemudian dipilih pemasok sesuai harga standar, akhirnya dilaksanakan pengadaan barang dengan pemasok tersebut.

Pengadaan barang/ jasa pemerintah yaitu kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/ APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/ jasa.

Dalam menyelenggarakan pengadaan barang/ jasa harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Efisien, berarti pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dengan

menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;


(47)

commit to user

 

b) Efektif, berarti pengadaan barang/ jasa harus sesuai dengan kebutuhan

yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;

c) Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/ jasa harus terbuka bagi

penyedia barang/ jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/ jasa yang setara dan memenuhi syarat/ kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

d) Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan

barang/ jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/ jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/ jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya;

e) Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi

semua calon penyedia barang/ jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;

f) Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun

manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/ jasa.

Persediaan yang sesuai dengan PSAP 05 yaitu persediaan merupakan aset yang berwujud:


(48)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

   

 

a) Barang atau perlengkapan yang digunakan dala rangka kegiatan

operasional pemerintah,

b) Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,

c) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

diserahkan kepada masyarakat,

d) Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

dalam rangka kegiatan pemerintah.


(49)

commit to user

 

PP no 80 tahun 2006

PP no 8 tahun 2006

Gambar 2. 1. Prosedur pembelian persediaan gizi secara singkat Intalasi

Direktur diketahui oleh wadir penunjang, wadir umum, wadir keuangan

Pejabat pengadaan barang/ jasa Dana > 15 juta

Pejabat pengadaan barang/ jasa Dana < 15 juta

Proses pengadaan

Supplies/ pemasok

Gudang instalasi Panitia pemeriksaan/ penerima barang/ jasa

Unit distribusi


(50)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

   

 

1. Fungsi yang Terkait

Dalam sistem pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi ini, fungsi yang terkait adalah:

a) Pelaksana Kegiatan

Pejabat pada unit SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.

b) Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

Pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan wewenang pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi anggaran.

c) Pejabat Teknis

Pejabat yang diberi tanggung jawab dalam memberi persetujuan atas pelaksanaan teknis kegiatan pengadaan barang.

d) Pejabat Keuangan

Pejabat yang di beri tanggung jawab dalam memberikan persetujuan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang serta mengotorisasi jumlah pengeluran anggaran yang digunakan dalam kegiatan pengadaan barang.

e) Panitia Pengadaan Barang

Tim yang di angkat oleh pengguna anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang atau jasa. Panitia pengadaan bertanggung


(51)

commit to user

 

jawab penuh atas seluruh proses pengadaan barang dan jasa. Panitia pengadaan beranggotakan sekurang-kurangnya 3 orang yang memhami tata cara pengadaan yang berasal dari pegawai negeri baik dari instansi maupun instansi teknik lain.

f) Fungsi Penerima dan Pemeriksa Barang

Bagian yang bertanggung jawab mengadakan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

g) Fungsi Gudang

Bertanggung jawab menyimpanan barang setelah dilakukan pemeriksaan oleh panitia pemeriksaan untuk selanjutnya akan didistribusikan ke unit pemakai barang yang membutuhkan.

h) Bagian Pendapatan

Bagian yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan persetujuan atas semua pengeluaran dana dalam proses pengadaan barang. Bagian pendapatan juga mengotorisasi dokumen pengeluaran dana pengadaan barang.

i) Bagian Akuntansi dan Verifikasi

Bagian akuntansi bertanggung jawab dalam mencatat serta mengarsip dokumen pengadaan barang. Bagian akuntansi juga mencatat persediaan dengan menginput pada komputer. Fungsi verifikasi pada bagian akuntansi


(52)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

   

 

bertanggung jawab dalam memeriksa kelengkapan dokumen yang digunakan dalam pengadaan barang.

2. Dokumen yang digunakan

a) DRK (Daftar Rencana Kerja)

Yaitu dokumen yang dibuat oleh unit kerja atau pelaksana kegiatan yang dalam proses pengadaan persediaan gizi ini yang membuat adalah staf instalasi gizi. Dokumen dibuat berdasarkan kebutuhan persediaan selama satu hari, satu minggu atau satu bulan serta mengacu pada anggaran satu tahun yang sudah diajukan melalui prosedur pengadaan barang.

b) Kuitansi

Yaitu dokumen bukti pembayaran sah yang dibuat oleh bagian anggaran dan perbendaharaan setelah adanya kesepakatan pembayaran pembelian persediaan. Nilai dalam kwitansi sesuai dengan jumlah dalam kontrak pembelian barang. Kwitansi ini kemudian diberikan kepada penyedia barang.

c) Bend. 22

Dokumen yang berisi daftar persediaan yang dibeli dari penyedia barang, dokumen tersebut selain terdapat daftar persediaan, juga terdapat nilai dari pembelian persediaan yang memudahkan dalam memeriksa kelengkapan persediaan.


(53)

commit to user

 

d) SPK (Surat Perjanjian Kerja)

Surat Perjanjian Kerja adalah dokumen yang dibuat oleh panitia pengadaan barang sebagai dokumen perjanjian dengan penyedia barang. Dalam pembuatan SPK secara umum berisi informasi sebagai berikut:

(1)para pihak yang menandatangani kontrak yang meliputi nama, jabatan,

dan alamat;

(2)pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas

mengenai jenis dan jumlah barang/ jasa yang diperjanjikan;

(3)hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian;

(4)nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran;

(5)persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;

(6)tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan dengan disertai

jadwal waktu

(7)penyelesaian/penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya;

(8)jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau ketentuan

mengenai kelaikan;

(9)ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak

memenuhi kewajibannya;

Selain informasi umum dalam sebuah kontrak, dalam pembuatan kontrak mempunyai banyak persyaratan yaitu:

(1)Syarat-syarat umum kontrak : memuat batasan pengertian istilah yang


(54)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

   

 

pada pekerjaan yang disub-kontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam pelaksanaan kontrak bagi para pihak.

(2)Syarat-syarat khusus kontrak : merupakan bagian dokumen pemilihan

penyedia barang/ jasa yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana dirujuk dalam pasal-pasal syaratsyarat umum kontrak, dan memuat perubahan, penambahan, atau penghapusan ketentuan dalam syarat-syarat umum kontrak, yang sifatnya lebih mengikat dari syarat-syarat umum kontrak.

Dalam pembuatan kontrak juga disebutkan beberapa spesifikasi mengenai persediaan yaitu:

a) Daftar kuantitas dan harga : jenis dan uraian singkat pekerjaan yang

akan dilaksanakan atau barang yang akan dipasok, negara asal barang/ jasa, volume pekerjaan, harga satuan barang/ jasa yang akan ditawarkan, komponen produksi dalam negeri, harga total pekerjaan/ barang, biaya satuan angkutan (khusus untuk pengadaan barang/ jasa), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak lainnya.

b) Spesifikasi teknis dan gambar : tidak mengarah kepada merk/ produk

tertentu kecuali untuk suku cadang/ komponen produk tertentu, tidak menutup digunakannya produksi dalam negeri, semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional, metode pelaksanaan pekerjaan harus logis, jadual waktu pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan, macam/ jenis, kapasitas, dan jumlah


(55)

commit to user

 

peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, syarat-syarat kualifikasi dan jumlah personil inti yang dipekerjakan, syarat-syarat material (bahan) yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, gambar-gambar kerja harus lengkap dan jelas, dan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan harus jelas.

e) SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

Surat Permintaan Pembayaran dibuat oleh bagian pendapatan. Dokumen ini dibuat untuk diserahkan ke bagian akuntansi dan verifikasi. Bagian akuntansi dan verifikasi berwenang memproses dokumen ini.

f) SPM (Surat Perintah Membayar)

Surat Perintah Membayar adalah dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi dan verifikasi. Dengan adanya dokumen ini adalah sebagai tindak lanjut dari adanya Surat Permintaan Pembayaran yang dibuat oleh bagian pendapatan. Dana yang disetujui oleh bagian akuntansi melalui surat perintah membayar jumlahnya sesuai dengan surat permintaan pembayaran. Dokumen ini nantinya akan diserahkan ke bagian anggaran dan perbendaharaan untuk mendapat uang pembayaran.

g) DPA (Dasar Pelaksanaan Anggaran)

Dasar Pelaksanaan Anggaran adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksaan anggaran oleh kepala SKPD sebagai pengguna anggaran. Dokumen ini dibuat untuk digunakan sebagai acuan selama setahun.


(56)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

   

 

Sehingga dengan dibuatnya dokumen ini diharapkan biaya operasional tidak melebihi dana yang dianggarkan.

h) RBA (Rencana Bisnis Anggaran)

Rencana Bisnis Anggaran adalah dokumen yang dibuat ssebagai dasar pelaksanaan anggaran, fungsinya sama seperti DPA yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan anggaran selama setahun. Pada dokumen ini disusun daftar kebutuhan yang nantinya akan dibiayai dari anggaran.

3. Catatan akuntansi yang digunakan

a) Buku besar persediaan

Catatan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi yang digunakan untuk mencatat data persediaan setelah proses klasifikasi serta dicocokkan dengan bagian gudang. Buku besar persediaan ini adalah salah satu komponen laporan keuangan.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian persediaan gizi

a) Prosedur permintaan pengadaan barang

Pada prosedur permintaan pengadaan barang dimulai dari bagian instalasi gizi yang disebut pelaksana kegiatan membuat daftar rencana kegiatan yang berisi semua kebutuhan persediaan gizi secara rinci sesuai anggaran.

Pembelian persediaan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan dengan penunjukkan langsung, maka instalasi gizi mengajukan Daftar Rencana Kerja (DRK) ke panitia pengadaan, maka panitia pengadaanlah


(57)

commit to user

 

yang mengajukkan penawaran harga kepada penyedia barang yang sudah diseleksi sebelumnya kemudian dipilih lagi untuk mendapat penawaran harga yang paling kecil Pembelian dengan penunjukkan langsung menurut pernyataan Mulyadi (2001: 302) adalah “pemilihan pemasok dipilih oleh fungsi pembelian dengan terlebih dahulu mengirimkan permintaan penawaran harga kepada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada pertimbangan harga penawaran dari para pemasok tersebut”. Pemilihan penyedia barang/ jasa adalah kegiatan untuk menetapkan penyedia barang/ jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.

b) Pelaksanaan pengadaan barang

Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dapat dilaksanakan jika sudah mendapat persetujuan dari beberapa pejabat pengadaan barang. Prosedur pengadaan barang adalah tindak lanjut dari permintaan pengadaan barang yang sudah memilih pemasok barang yang paling kecil memberikan penawaran harga tanpa mengabaikan syarat-syarat pembelian barang. Pengadaan barang ditandai dengan dibuatnya kontrak antara pejabat pengadaan barang dengan penyedia barang.

c) Penerimaan barang melalui pengadaan

Dalam prosedur penerimaan barang ini, panitia pemeriksaan barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari penyedia barang. Kemudian panitia pemeriksaan barang


(58)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

   

 

membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPB) yang kemudian barang diserahkan kepada bagian gudang untuk disimpan.

d) Pencatatan persediaan

Dalam prosedur pencatatan persediaan ini apabila persediaan telah sampai dibagian gudang maka bagian gudang menyerahkan faktur kepada bagian akuntansi untuk diproses.

Bagian akuntansi mengklasifikasikan persediaan sesuai jenisnya.

Setelah semua persediaan di klasifikasikan, persediaan di input ke komputer.

Hasil inputan dari komputer dicocokkan dengan bagian gudang, jika tidak sesuai maka faktur dikembalikan kepada penyedia barang untuk diproses.

e) Pencairan dana dan pembayaran langsung.

Persediaan telah disimpan dalam gudang, kemudian bagian anggaran memproses untuk mengadakan permintaan pembayaran kepada bagian pendapatan.

Bagian pendapatan menyetujui permintaan pembayaran dari bagian anggaran yang diotorisasi bagian akuntansi dan verifikasi untuk mengadakan pembayaran kepada penyedia barang.


(59)

commit to user

 

Setelah semua proses permintaan pembayaran selesai, bagian anggaran membuat bukti pembayaran dan memberikan bukti pembayaran tersebut beserta uang kepada penyedia barang.

Pembayaran atas pembelian berdasar Keppres no. 80 tahun 2003 dan Pergub no. 2 tahun 2007 ada empat macam yaitu:

(1)Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 1.000.000,00 sampai Rp

5.000.000,00

Dokumen yang diperlukan yaitu kwitansi dan faktur pajak.

(2)Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 5.000.000,00 sampai Rp

15.000.000,00

Dokumen yang diperlukan yaitu surat perintah kerja (SPK), kwitansi, faktur pajak, berita acara serah terima barang.

(3)Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 15.000.000,00 sampai Rp

50.000.000,00

Dokumen yang diperlukan yaitu rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), dokumen evaluasi dan negosiasi, dokumen usulan surat penetapan dan penunjukkan kontrak, berita acara penerimaan dan pemeriksaan barang.

(4)Pembayaran dengan pembelian senilai diatas Rp 50.000.000,00 sistem

yang digunakan yaitu lelang atau pemilihan langsung dibawah Rp 100.000.000,00.


(60)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

   

 

Bagan alur sistem pembelian persediaan gizi rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

Instalasi Gizi

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

1 Membuat

DRK

Start

2

DRK

1


(61)

commit to user

 

Ya

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja

DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran

SPK : Surat Perjanjian Kerja

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Kembali Ke proses Pembuatan design

Tdk

1

Sesuai DPA

2 DRK 1

Melakukan pengecekan  

DRK 1 Sudah di cek

8

Membuat Bend. 22  

9 SPK/ Kontrak 1

SPK/ Kontrak 1  


(62)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

   

 

Bidang Anggaran dan Perbendaharaan

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja

DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran

SPP : Surat Permintaan Pembayaran

SPP : Surat Perintah Membayar

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Di kirim ke Penyedia Barang beserta uang 10 11 Membuat SPP   13 Membuat Kwitansi Pembayaran SPP SPM   SPK/ Kontrak  

Bend. 22 

SPK/ Kontrak  

Bend. 22

SPP 

Kwitansi 3   

Kwitansi 2 

T Kwitansi 1 


(63)

commit to user

 

Pejabat Teknis

Ya

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja RBA : Rencana Bisnis Anggaran

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Kembali Di cek bag. anggaran

Tdk

2

Sesuai RBA

3 DRK 1 Sudah di cek

Meminta Persetujuan  

DRK 1 Sudah di cek & di setujui


(64)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

   

 

Pejabat Keuangan

Ya

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Kembali di cek bag. anggaran

Tdk

3

Setuju

4 DRK 1 Sudah di cek & di setujui

Meminta Persetujuan  

Melakukan Otorisasi  

DRK 1 Sudah di otorisasi


(65)

commit to user

 

Ya

Keterangan

DRK : Daftar Rencana Kerja

SPK : Surat Perjanjian Kerja Kembali di cek

bag. anggaran

Tdk

Di kirim ke penyedia barang Setuju

4

5

DRK 1 Sudah di otorisasi

Merencanakan penerimaan

dan pengeluaran

Membuat SPK/ Kontrak

2

SPK/ Kontrak 1 

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta


(66)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

   

 

Panitia Penerima dan Pemeriksa Barang

Keterangan

SPK : Surat Perjanjian Kontrak

BAPB : Berita Acara Penerimaan Barang

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Dari Penyedia Barang

Bersama Barang 5

SPK/ Kontrak 1  

Faktur  

Membuat BAPB

6

SPK/ Kontrak 1  

Faktur   BAPB


(67)

commit to user

 

Gudang Gizi

Keterangan SPK : Surat Perjanjian Kerja

BAPB : Berita Acara Penerimaan Barang BASTB : Berita Acara Serah Terima Barang

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Bersama Barang untuk di simpan

di gudang gizi 6

Membuat Berita Acara Serah Terima

Barang SPK/ Kontrak 1  

Faktur   BAPB

 

SPK/ Kontrak 1  

Faktur   BAPB BASTB

 

7 8


(68)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

   

 

Bidang Akuntansi dan Verifikasi

Tdk

Ya

Keterangan:

BASTB : Berita Acara Serah Terima Barang Di kembalikan ke

Penyedia Barang 7

Input Data

Data Persediaan

Mencocokkan dengan BASTB

Cocok

Mengolah Data Persediaan Faktur

Selesai Buku Besar

Persediaan

14

Kwitansi 2

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta


(69)

commit to user

 

Ya

Keterangan

DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran

SPK : Surat Perjanjian Kerja

Kembali ke pembuatan Bend. 22

Tdk

Mengesahkan dokumen  

Benar sesuai DPA Meneliti Dokumen  

9

SPK/ Kontrak   Bend. 22

 

10 SPK/ Kontrak

Bend. 22 

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta


(70)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

   

 

Bidang Akuntansi dan Verifikasi

Keterangan

SPK : Surat Perjanjian Kerja

SPP : Surat Permintaan Pembayaran SPM : Surat Perintah Pembayaran

Kembali ke pembuatan SPP

Tdk

Ya 11

12

Lengkap dan Sah Meneliti

SPP

Membuat SPM  

SPK/ Kontrak  

Bend. 22

SPP 

SPK/ Kontrak  

Bend. 22

SPP 

 

SPM 

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta


(71)

commit to user

 

Bidang Pendapatan

Ya Kembali ke

pembuatan SPM Tdk

Keterangan

SPK : Surat Perjanjian Kerja

SPP : Surat Permintaan Pembayaran SPM : Surat Perintah Pembayaran

12

Setuju

13

Meminta Persetujuan

 

SPM SPP  

T SPK/ Kontrak

  Bend. 22

SPP 

SPM 

Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta


(72)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

56 

 

   

Penjelasan bagan alur sistem pembelian persediaan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

a) Instalasi Gizi

(1) Membuat Daftar Rencana Kerja (DRK) rangkap 2 (dua), dengan rincian

sebagai berikut:

• Lembar 1 di kirim ke bidang anggaran dan perbendaharaan

• Lembar 2 diarsip secara permanen oleh instalasi gizi

b) Bidang Anggaran dan Perbendaharaan

(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari pelaksana kegiatan/ instalasi

gizi

(2) Melakukan pengecekan dengan Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA),

diperoleh 2 keputusan:

• Jika sesuai Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA) maka Daftar Rencana

Kerja (DRK) dikirim ke pejabat teknis

• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke pelaksana kegiatan dalam

proses pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK)

Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Bagian 2

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dari gudang gizi

(2) Berdasar dari Surat Perjanjian Kerja (SPK) membuat Bend. 22

(3) Mengirim Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22 ke bidang akuntansi

dan verifikasi


(73)

commit to user

   

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dan Bend. 22 dari

bidang akuntansi dan verifikasi

(2) Dengan dasar Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22 dibuat Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) dan dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi

Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Bagian 4

(1) Menerima Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah

Membayar (SPM) dari bidang akuntansi dan verifikasi

(2) Dengan dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah

Membayar (SPM) dibuat kwitansi pembayaran 3(tiga) lembar dengan rincian sebagai berikut:

• Lembar 1 dikirimkan ke penyedia barang beserta uang pembayaran

• Lembar 2 dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi.

• Lembar 3 diarsipkan permanen oleh bidang anggaran dan

perbendaharaan

c) Pejabat Teknis

(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari bidang anggaran dan

perbendaharaan

(2) Membuat persetujuan dengan dasar Rencana Bisnis Anggaran (RBA),

diperoleh 2 keputusan:

• Jika sesuai Rencana Bisnis Anggaran (RBA) maka Daftar Rencana


(74)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

58 

 

   

• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke bidang anggaran dan

perbendaharaan untuk di cek kembali

d) Pejabat Keuangan

(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari pejabat teknis

(2) Membuat persetujuan dengan syarat:

• Jika pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK) benar maka selanjutnya

akan diotorisasi dan dikirim ke panitia pengadaan barang

• Jika pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK) tidak benar maka akan

dikembalikan ke bidang anggaran untuk di cek kembali.

e) Panitia Pengadaan Barang

(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) yang telah di otorisasi oleh

pejabat teknis

(2) Membuat perencanaan penerimaan dan pengeluaran dengan dasar Daftar

Rencana Kerja (DRK)

(3) Membuat persetujuan dengan syarat:

• Jika perencanaan dan pengeluaran sesuai maka akan dibuat Surat

Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak

• Jika perencanaan dan pengeluaran tidak sesuai maka akan

dikembalikan ke bagian anggaran untuk dicek kembali

(4) Membuat Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dengan rincian

sebagai berikut:

• Lembar 1 dikirim ke panitia penerima dan pemeriksa barang


(75)

commit to user

   

f) Panitia Penerima dan Pemeriksa Barang

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak lembar 1 dari panitia

pengadaan barang

(2) Menerima faktur dan barang dari penyedia barang

(3) Membandingkan Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dengan faktur

dan barang dari penyedia barang

(4) Membuat Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dan dikirim ke gudang

gizi

g) Gudang Gizi

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak lembar 1, faktu dan

Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dari panitia penerima dan pemeriksa barang

(2) Membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB)

(3) Mengarsipkan sementara Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dan

Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB)

(4) Mengirim faktur ke bidang akuntansi dan verifikasi

(5) Mengirim Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak ke bidang anggaran

dan perbendaharaan

h) Bidang Akuntansi dan Verifikasi

(1) Menerima faktur dari gudang gizi

(2) Menerima kwitansi pembayaran dari bidang anggaran dan perbendaharaan

(3) Mencocokkan antara faktur dan kwitansi


(76)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

60 

 

   

(5) Mencocokkan data inputan dengan Berita Acara Serah Terima Barang

(BASTB) dengan ketentuan:

• Jika cocok maka data persediaan inputan akan diposting pada buku

besar persediaan

• Jika tidak cocok maka faktur akan dikembalikan ke penyedia barang

untuk diretur

Bidang Akuntansi Dan Verifikasi Bagian 2

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dan Bend. 22 dari

bidang anggaran dan perbendaharaan

(2) Meneliti dokumen yaitu Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22

berdasar penggunaan anggaran dengan syarat:

• Jika sesuai denga Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA) maka dokumen

disahkan dan dikirim ke bidang anggaran dan perbendaharaan

• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke bidang anggaran dan

perbendaharaan untuk dicek kembali dalam pembuatan Bend. 22

Bidang Akuntansi dan Verifikasi Bagian 3

(1)Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak, Bend. 22, dan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) dari bidang anggaran dan perbendaharaan

(2)Meneliti SPP dengan ketentuan:

• Jika lengkap dan sah maka akan ditindak lanjuti dengan membuat


(77)

commit to user

   

• Jika tidak lengkap maka akan dikembalikan ke bidang anggaran dan

perbendaharaan dalam proses pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk dicek lagi

i) Bidang Pendapatan

(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak, Bend. 22, Surat

Permintaan Pembayaran (SPP), dan Surat Perintah Membayar (SPM) dari bidang akuntansi dan verifikasi

(2) Membuat persetujuan dengan syarat:

• Jika sesuai maka pembayaran akan dilaksanakan dan dokumen dikirim

ke bidang anggaran dan perbendaharaan untuk dilaksanakan pembayaran

• Jika tidak sesuai maka akan dikembalikan ke bidang akuntansi dan

verifikasi dalam proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM). 5. Pengendalian intern

Menurut Mulyadi (2001: 299) sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Dalam perancangan berbagai sistem, unsur pengendalian intern harus dimasukkan sebagai unsur yang melekat dalam berbagai sistem akuntansi. Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi pembelian dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian intern akuntansi. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,


(78)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

62 

 

   

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).

Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 164) adalah :

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip:

(1)Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi.

(2)Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit


(79)

commit to user

   

Cara-cara umum yang ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat:

(1)Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

(2)Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

(3)Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

(4)Perputaran jabatan (job rotation).

(5)Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

(6)Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya.

(7)Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya dapat ditempuh sebagai berikut:

(1)Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya.

(2)Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan


(1)

BAB III

TEMUAN

A. Kelebihan

Hasil evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan barang pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta terdapat beberapa kelebihan antara lain:

1. Sudah adanya struktur organisasi yang tertulis dengan fungsi dan

wewenang secara jelas, sehingga dalam melaksanakan tugasnya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik kepada direktur maupun pemerintah daerah.

2. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas, sehingga dalam melaksanakan

prosedur-prosedur dalam suatu sistem tidak akan banyak kesalahan,

ditunjang juga dengan adanya software Sistem Informasi Akuntansi

Rumah Sakit (SIAKIT) yang memudahkan fungsi pencatatan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya sistem komputerisasi maka pekerjaan dari fungsi yang terkait menjadi lebih mudah dan efisien serta bisa dijamin keakuratannya.

3. Pengendalian intern yang baik sehingga tercipta suatu kegiatan yang

sehat adalah kelebihan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Setiap pegawai berusaha menjalankan tugasnya sesuai tanggung jawab mereka masing-masing. Tampak juga pada kompetensi dari masing-masing


(2)

71 

 

pegawainya yang telah beberapa kali mengikuti pelatihan-pelatihan dalam upaya meningkatkan kompetensinya.

4. Sistem dan prosedur pengadaan barang yang telah berjalan lancar

dengan beberapa kekurangan juga merupakan kelebihan karena walaupun ada sedikit kekurangan tetapi pengadaan barang dapat selesai dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan.

B. Kelemahan

Hasil evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan barang pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta terdapat beberapa kelebihan antara lain:

1. Prosedur pengadaan barang yag terlalu lama dan dalam

mengotorisasinya ataupun menyetujuinya berputar-putar dari pejabat yang satu ke pejabat yang lain, sehingga tidak efisien waktu. Pengadaan seharusnya sesuai dengan peraturan pemerintah tetapi dalam prakteknya terlalu lama. Hal tersebut dapat menghambat penyusunan anggaran tahun berikutnya.

2. Pada gudang gizi tidak diselenggarakan kartu gudang yang bermanfaat

dalam mengontrol persediaan gizi. Di pandang mungkin tidak diperlukan kartu gudang dalam gudang yang berisi berbagai macam bahan makanan, yang jumlah serta jenis bahan makanan tersebut juga bermacam-macam. Tetapi akan lebih memudahkan dalam


(3)

penghitungan ataupun pengecekkan bahan makanan jika ada kartu gudang.

3. Penggunaan software Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

(SIAKIT) yang kurang maksimal, yaitu dikarenakan masih banyak

kegiatan yang dilakukan secara manual sebelum akhirnya diinput ke

komputer.

4. Faktur-faktur dari gudang maupun dari bagian lain yang harus dicek

dan diotorisasi oleh bidang akuntansi kadang-kadang tidak jelas, seperti nama barang ataupun jumlah barang.

5. Gudang gizi yang seharusnya mempunyai fungsi mengajukan design

barang yang akan dibeli pada prosedur ini tidak diikutkan, padahal gudang adalah tempat menyimpan bahan makanan dan orang yang mengurusi bahan makanan dalam gudang adalah orang yang benar-benar mengetahui mana barang yang harus di beli dan yang tidak dibeli.

6. Kelemahan dalam pengendalian intern yaitu memutar posisi tetapi

tidak sesuai atau kurang sesuai dengan bidangnya. Apabila terus dilaksanakan hanya akan membuang waktu serta biaya untuk pelatihan


(4)

   

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan penulis pada sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dapat diambil beberapa kesimpulan berikut ini:

1. Sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi

Surakarta secara umum telah ada dan dilaksanakan dengan baik. Telah ada pemisahan fungsi yang baik, penggunaan dokumen yang memadai, penggunaan catatan akuntansi yang tepat, serta jaringan prosedur yang baik sehingga tercipta sistem pembelian persediaan yang baik.

2. Terdapat beberapa kelebihan dalam prosedur pembelian persediaan

gizi antara lain penerapan pengendalian internn yang baik, penggunaan

software akuntansi yaitu Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKIT) yang menunjang efisiensi bekerja.

3. Terdapat beberapa kelemahan dalam prosedur pembelian persediaan

gizi yaitu belum di adakannya kartu gudang sebagai pengontrol persediaan, masih banyaknya aktivitas manual padahal telah digunakannya sistem komputer, serta kurang validnya dokumen seperti faktur karena tidak jelasnya angka maupun nama barang.


(5)

B. Rekomendasi

Dengan adanya beberapa kelemahan yang ditemukan, penulis dapat memberikan rekomendasi sebagia berikut:

1. Memperbaiki sistem dalam hubungannya dengan fungsi gudang.

Gudang tidak hanya sekedar tempat menyimpan persediaan, tetapi gudang juga berperan dalam mengajukan permintaan pembelian persediaan. Sehingga bagian gudang harus diikutkan dalam menyusun Daftar Recana Kerja (DRK).

2. Yang menjadi dasar bagian gudang selain perhitungan fisik seharusnya

juga ada bukti tertulis seperti kartu gudang. Oleh sebab itu seharusnya di bagian gudang dibuatkan kartu gudang.

3. Dokumen yang dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi yang utama

adalah faktur, jika faktur tidak jelas maka akan dianggap tidak valid. Untuk itu seharusnya bagian yang berhubungan dengan faktur harus selalu mengontrol faktur-faktur tersebut sebelum dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi.

4. Aktivitas manual pada bidang akuntansi dan verifikasi yang

sebenarnya telah ada software Sistem Informasi Akuntansi Rumah

Sakit (SIAKIT) dapat diatasi jika antara bidang akuntansi dan

verifikasi dibuat link dengan bagian gudang. Sehingga pengerjaan

manual seperti pengklasifikasian jenis persediaan bisa dikerjakan dan dikoordinasikan antara bagian gudang dan bidang akuntansi dan


(6)

 

verifikasi. Sehingga tidak akan membuang-buang waktu, pekerjaanpun menjadi lebih ringan.

5. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKIT)

juga menjadi solusi untuk mengurangi aktivitas manual pada pencatatan persediaan.