Peningkatan kemampuan menghafal mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan materi lembaga pemerintahan pusat Siswa Kelas IV melalui permainan Lottery Word MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro.

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT SISWA KELAS IV

MELALUI PERMAINAN LOTTERY WORD

MI MUHAMMADIYAH 21 BOJONEGORO

SKRIPSI

Oleh : Zumrotun Nisa’

D77213109

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA April 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Zumrotun Nisa’, Penelitian Tindakan Kelas, 2017. Peningkatan Kemampuan Menghafal Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Lembaga Pemerintahan Pusat Siswa Kelas IV Melalui Permainan Lottery Word MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing 1 Sihabuddin, M.Pd.I, M.Pd dan pembimbing 2 Sulthon Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro menunjukkan bahwa kemampuan siswa

yang mampu menghafalkan materi Lembaga Pemerintahan Pusat dalam katergori

rendah, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi penelitian dari 17 siswa hanya 9 siswa yang mampu menghafalkan materi tersebut. Penyebabnya adalah materi pelajaran ini diajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran yang menarik. Solusi

permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan permainan Lottery Word.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, 1. Untuk mendeskripsikan

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan Lottery Word pada mata

pelajaran PKn materi Lembaga Pemerintahan Pusat di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro, 2. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan menghafal melaui

permainan Lottery Word dengan materi Lembaga Pemerintahan Pusat pada mata

pelajaran PKn di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro.

Metode yang digunakan pada Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan metode Kurt Lewin yang terdiri atas empat langkah yaitu: 1. Perencanaan (Planning), 2. Tindakan (Acting), 3. Observasi (Observing), 4. Refleksi (Reflecting). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro dengan jumlah 16 siswa. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian yaitu observasi, non tes, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan permainan Lottery Word pada mata pelajaran

PKn materi Lembaga Pemerintahan Pusat di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro

dapat diterapkan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya nilai akhir pada lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola kelas pada saat pembelajaran, yaitu 73,43 (Sedang) pada siklus I dan 81,25 (Baik) pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa setiap siklusnya, yaitu 73,68 (Sedang) pada siklus I, dan

84,21(Baik) pada siklus II. 2) Kemampuan menghafal melaui permainan Lottery

Word dengan materi tersebut pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Hal ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa 61,75 (Sedang) pada siklus I dan 79,68 (Baik) pada siklu II, prosentase kemampuan menghafal pada siklus I 43,75% (Rendah), kemudian meningkat pada siklus II dengan prosentase 87,5% (Sangat Tinggi).

Kata Kunci: Kemampuan Menghafal, Lembaga Pemerintahan Pusat, Permainan Lottery Word.


(7)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... v

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tindakan yang Dipilih ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Lingkup Penelitian ... 7

F. Signifikansi Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Kajian tentang Menghafal ... 10

1. Pengertian Menghafal ... 10

2. Macam-macam Menghafal ... 11


(8)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menghafal ... 13

5. Cara Meningkatkan Menghafal ... 16

B. Kajian Tentang Permainan Lottery Word ... 17

1. Permainan Lottery Word ... 17

2. Langkah-langkah Media Permainan Lottery Word ... 17

C. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 18

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 18

2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 20

3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ... 22

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 26

C. Variabel yang Diselidiki ... 27

D. Rencana Tindakan ... 27

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 30

F. Analisis Data ... 31

G. Indikator Kinerja ... 34

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 34

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 55

BAB V PENUTUP ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(9)

RIWAYAT HIDUP ... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 71


(10)

DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas ... 34

3.2 Prosentase Kriteria Ketuntasan Belajar ... 35

4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 43

4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 44

4.5 Rekapitulasi Haisl Siklus I ... 46

4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 52

4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 53

4.8 Rekapitulasi Hasil Siklus II ... 55


(11)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Model PTK Kurt Lewin ... 28

4.1 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 61

4.2 Perbandingan Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa ... 62

4.3 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas ... 64


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas

Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah Profil MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro

Lampiran 2 : Panduan Wawancara Guru dan Siswa Silabus Pembelajaran PKn Kelas IV SD/MI Lampiran 3 : RPP Siklus I

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Non Tes Menghafal Siklus I

Lampiran 4 : RPP Siklus II

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Hasil Non Tes Menghafal Siklus II

Lampiran 5 : Pertanyaan Dalam Permainan Lottery Word Lampiran 6 : Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I dan II Lampiran 7 : Surat Tugas Bimbingan Skripsi


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

sistematis yang bertujuan untuk memotivasi, membina, membantu serta

membimbing seseorang untuk mengembangkan potensinya sehingga ia mencapai

kualitas diri yang lebih baik.1 Sebenarnya psikologi dan ilmu pendidikan tidak

bisa dipisahkan anatara sama lain. Karena, keduanya saling mempunyai hubungan

timbal balik. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak didasarkan

kepada psikologi perkembangan.2

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang berisikan nilai-nilai

yang berkaitan dengan adanya hak dan kewajiban suatu negara supaya setiap hal

yang dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan

Kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia

dengan berbagai macam istilah dan juga memiliki banyak peran penting dalam

kehidupan terutama dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung

jawab dan berkeadaban.3

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta

1

Akdon, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), 16 2

Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 71 3


(14)

2

tanah air. Bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antar warga

negara dan negara, serta pendidikan bela negara yang berpijak pada nilai-nilai

budaya.4 Oleh karena itu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan termasuk

mata pelajaran wajib yang memiliki arti strategis yang harus diikuti oleh seluruh

siswa Sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) diseluruh Indonesia.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sifatnya sebagai pelajaran

umum, sering terjadi kesalah pemahaman terhadap tujuan mata pelajaran ini

kuhusunya pada kelas IV di MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro

kebanyaakan siswa menganggap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini

kurang penting dan siswa kurang tertarik akan mata pelajaran ini, sehingga siswa

merasa jenuh dan cenderung hanya monoton dengan pelajaran ini. Dengan

persepsi yang cenderung negatif terhadap mata pelajaran ini dapat diduga hasil

belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro kebanyakan

tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai rata-rata yang berhasil

dicapai oleh siswa mencapai angka 60 dan 65. Tetapi ada beberapa siswa yang

mendapatkan nilai baik atau sangat baik namun ketika dijumlahkan akan

mencapai rata-rata sedang.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, masalah yang

ditemukan di kelas IV MI MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro adalah

rendahnya nilai pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khusunya pada

materi Lembaga Pemerintahan Pusat. Sehubungan dengan permasalahan di MI

Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro, maka penulis mengupayakan untuk

4


(15)

3

memperbaiki pembelajaran dengan materi Lembaga Pemerintahan Pusat dengan

menggunkan media permianan Lottery Word. Permianan berasal dari kata main

yang berarti melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati (dengan

menggunkan alat-alat tertentu atau tidak).5 Media permainan Lottery Word yang

bertujuan untuk melatih kecerdasasan anak dan melatih ketelitian anak.6 Hal ini

dilakukan oleh penulis, supaya kemampuan siswa dalam mengenal makna

Lembaga Pemerintahan Pusat meningkat menjadi lebih baik setelah guru

mengaplikasikan media Lottery Word untuk membantu siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Seringkali pada awal pembelajaran siswa tidak tertarik dengan materi

pelajaran atau mata pelajaran oleh sebab itu kebanyakan siswa tidak

memperhatikan.7 Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan

kemampuan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya dengan memilih

media dalam menyampaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa terutama dalam bidang study Pendidikan Kewarganegaraan. Media adalah

suatu upaya manusia yang dapat mempengaruhi orang lain secara tidak langsung.

Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of messages)

dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the message).8

Alasan pertama dengan memanfaatkan media pengajaran dalam proses belajar

mengajar yaitu dengan adanya media pengajaran akan lebih menarikperhatian

5

Meity Qodratillah.dkk, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), 289

6Rofi’i Ariniro, Seabrek Game Perangsang Minat Baca Anak,

(Jogjakarta: Buku Biru, 2012), 109 7

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 21 8

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), 234


(16)

4

siswa, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa, metode pembalajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak

merasa bosan, siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sehingga

siswa tidak merasa monoton.9

Selain media pembelajaran yang harus diperhatikan kondisi kelas juga

akan berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Disini guru juga terlibat karena,

guru merupakan faktor kunci yang menyinergikan dimensi manusia dan non

manusia dalam kerangka memanajemen kelas.10 Dengan demikian media

pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan

secara verbal.11

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengadakan penelitian dengan

judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI

LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT KELAS IV DENGAN

PERMAINAN LOTTERY WORD DI MI MUHAMMADIYAH 21 KAPAS BOJONEGORO”

9

NanaSujana.dkk, Media Pengajaran, (Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo, 2009), 2 10

Sudarwan.dkk, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), 89

11


(17)

5

B. Rumusan Masalah

Dengan berpijak dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

beberapa masalah pokok diatas sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

permainan Lottery Word pada mata pelajaran PKn materi Lembaga

Pemerintahan Pusat di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menghafal melaui media permainan

Lottery Word dengan materi Lembaga Pemerintahan Pusat pada mata pelajaran PKn di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro?

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang kali ini akan dilakukan adalah peneiliti bekerjasama

dengan sekolah terutama pada guru kelas di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro

dalam upaya kemampuan menghafal dengan media permainan Lottery Word.

Tindakan ini didahuli dengan bagaimana cara menghafal siswa pada saat proses

belajar mengajar mengajar berlangsung dan keperluan apa sajakah yang harus

disiapkan sebelum mengikuti pembelajaran tersebut seperti: media pembelajaran

yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Peneliti memilih media permainan Lottery Word dengan alasan untuk

meningkatkan kemampuan daya ingat siswa, mengembangkan kreatifitas siswa


(18)

6

yang terdapat dalam materi pelajaran.12 Media permainan Lottery Word ini dapat

digunakan pada semua kelas tetapi harus dengan materi yang sesuai dengan kelas

yang kita pilih. Dalam pembelajaran melalui media Lottery word selain

mengembangan kemampuan dalam mengingat suatu informasi, daya ingat siswa

juga akan lebih terlatih secara baik.

Dan dengan mengaplikasikan siswa tidak hanya sekedar datang masuk

kelas dan duduk mendengarkan ceramah dari guru tetapi siswa akan lebih aktif

dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Pembelajaran juga akan lebih bermakna jika siswa diberi

kesempatan untuk terlibat aktif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dengan demikian peneliti berharap supaya tujuan penelitian dapat tercapai

dengan hasil yang maksimal untuk meningkatkan kemampuan menghafal pada

materi Lembaga Pemerintahan Pusat dengan mediapermainan Lottery Word pada

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Dengan mengaplikasikan media permainan ini akan memudahkan siswa

dalam menghafal dan siswa akan merasa senang selama proses pembelajaran

berlangsung. Dan dengan media ini siswa tidak hanya sekedar masuk dikelas dan

duduk mendengarkan ceramah dari guru tetapi siswa akan lebih aktif dalam

mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan

kewarganegaraan. Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi

kesmepatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep dari

12

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, (New York: Dell Publishing, 1999), 211


(19)

7

fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan adanya bimbingan dari seorang

guru.13

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan Peneilitian Tindakan Kelas

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media permainan Lottery Word pada mata pelajaran PKn materi Lembaga

Pemerintahan Pusat di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro.

2. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan menghafal melaui media

permainan Lottery Word dengan materi Lembaga Pemerintahan Pusat pada

mata pelajaran PKn di MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro.

E. Lingkup Penelitian

Dalam metode ini guru menerapkan media permainan Lottery Word dan

siswa menunjukkan kemampuannya dalam menghafal pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dengan mudah. Penelitian ini dilakukan di kelas IV

MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegero. Adapun Kompetensi Dasar dan

Indikator mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan anata lain:

Standar Kompetensi:

3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat

13


(20)

8

Kompetensi Dasar:

3.1Mengenal Lembaga-Lembaga Negara dalam susunan Pemerintah

Pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK

Indikator:

3.1.1 Menjelaskan lembaga-lembaga negara dalam pemerintahan pusat

3.1.2 Menghafal tugas dari pada lembaga pemerintahan pusat

3.1.3 Mendeskripsikan lembaga legislatif, lembaga eksekutif dan

lembaga yudikatif

Agar penelitian ini bisa terfokus sehingga permasalahan tersebut dibatasi,

antara lain:

1) Subjek penelitian Siswa kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas

Bojonegoro.

2) Media Lottery Word merupakan sebuah permainan yang melatih

kecerdasasan anak, melatih ketelitian anak serta mengasah otak anak.

Sehingga akan menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan berupa:

siswa dapat disiplin, siswa dapat memperhatikan penjelasan guru dan

siswa rajian belajar.

F. Signifikansi Penelitian

Adapun signifikansi yang diperoleh dari penelitian ini adalah:


(21)

9

Manfaat bagi guru adalah sebagai sebagai referensi dan evaluasi dalam

kegiatan belajar mengajar dan sebagai acuan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diterapkan, serta dapat memberikan fariasi dalam kegiatan

belajar mengajar guru untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

2. Bagi Siswa

Manfaat bagi siswa adalah siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan

mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar mengajar. Siswa juga

akan lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran

Pendidikan kewarganegaraan.

3. Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pelajaran berbasis non akademik terutama pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Sekolah dapat lebih maju karena siswa dan guru

sama-sama mempunyai kompetensi yang tinggi dalam pembelajaran. Serta mutu

dan kualitas pada struktur cakupan mata pelajaran akan lebih baik.

4. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti penerapan media permainan Lottery Word ini, akan

mempermudah peneliti dalam mengajarkan mata pelajaran PKn pada saat

proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu juga dapat menajadikan


(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang Menghafal 1. Pengertian Menghafal

Menghafal adalah sebuah kemampuan dalam mengingat data yang

tersimpan di dalam memori manusia. Teknik menghafal ini merupakan

bagian dari Accelerated Learning (Percepatan Pembelajaran) yang merupakan

sebuah program belajar efektif lebih cepat dan lebih paham dibanding dengan

metode konvensional.1

Sedangkan istilah menghafal berasal ari kata “hafal” yang berarti

“dapat mengucapkan diluar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lainnya)”. Jika diberikan awalan “me-“ maka berarti “berusaha meresapkan kedalam pikiran agar selalu ingat”. Disini ada proses mengingat sesuatu hingga waktu yang tak tentu, tergantung tingkat hafalan sejauh mana

seseorang dapat mempertahankan sesuatu yang diingat tersebut.2

Kemampuan memori otak manusia sangatlah besar sekali. Memori

atau ingatan bertujuan untuk menyimpan pengetahuan dalam beberapa lama

bahkan sampai seumur hidup.3 Persoalannya kita perlu membedakan antara

menghafal dan daya ingat. Mengahafal merupakan usaha meresapkan

1

Agus Nggermanto, Quantum Quotient Kecerdasan Quantum, (Bandung: Pernerbit Nuansa, 2005), 55

2

Istiyaningsih, Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Melalui Metode Reading Aloud dikelas MI Gubug Cepogo Boyolali, (Semarang: 2011), 8

3


(23)

11

kedalam pikiran agar selalu ingat. Sedangkan daya ingat adalah mengingat

kembali data-data yang telah tersimpan dan hanya mengingat apa yang di

perlukan dan yang mempunyai arti.4 Mengapa Sebagian besar orang memiliki

persoalan pada daya ingat. Pada bagian ini membahas tentang teknik

menghafal cepat yang merupakan cara menghafal lebih cepat sekaligus

meningkatkan daya ingat. Tujuan pokok dari menghafal yaitu meningkatkan

partisispasi siswa dengan cara mengubah suasana pembelajaran,

meningkatkan motivasi siswa dan aktivitas belajar, meningkatkan daya ingat

dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar dan

meningkatkan kehalusan dalam berperilaku.

2. Macam-macam Menghafal

Adapun macam-macam teknik dalam menghafal terdiri dari:5

a. Sistem Cantol

Sistem cantol ini dapat digunakan untuk menghafal daftar apa saja.

Daftar angka-angka yang dicocokan dengan kata-kata yang berbunyi

sama atau petunjuk visual yang digunakan. 6 Cara menggunakan sistem

cantol adalah dengan membuat cantolan yang di asosiasikan dengan

materi yang dihafal, mengimajinasikan secara kreatif dan

mengulanginya.7

4

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, (New York: Dell Publishing, 1999), 210

5

Agus Nggermanto, Quantum Quotient Kecerdasan…..,59 6

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum...,222 7


(24)

12

b. Teknik Asosiasi

Teknik asosiasi merupakan teknik yang lebih kompleksuntuk

mengingat teori-teori yang sulit dan bagan informasi yang mengandung

banyak potongan-potongan kecil yang saling berkaitan.8

c. Teknik Menyanyi

Teknik menyanyi untuk menghafal sudahlah sangat luas

digunakan. Umumnya teknik menyanyi ini digunakan pada anak Sekolah

Dasar. Beberapa pesantren dan lembaga pendidikan tengah

dikembangkan teknik menyanyi yang mengandalkan vokal tanpa iringan

musik. Teknik menyanyi bertujuan untuk membantu meningkatkan daya

ingat.

d. Gerakan

Mengahafal sambil melakukan suatu gerakan akan membantu

mengaktifkan memori otak manusia. Otak manusia memiliki satu

kecerdasan yang disebut dengan kecerdasan gerak (

bodily-kinestethhyc-intelligence). Siswa-siswa SD/MI melakukan gerakan untuk menghafalkan ungkapan-ungkapan pada mata pelajaran yang di ajarkan.

Hasilnyapun sangatlah bagus, ratusan kosa kata dihafal dengan cepat dan

menyenangkan.9

e. Akronim dan Kalimat-kalimat Kreatif

Akronim (singkatan) adalah kata yang dibentuk dari huruf atau

huruf-huruf awal, masing-masing bagian dari sekelompok kata, atau

8

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum...,217 9


(25)

13

istilah gabungan. Misalnya program pembangunan Lima Tahun di

Indonesia disebut PELITA. Suatu variasi dari metode hafalan ini

merupakan penggunaan kalimat-kalimat yang kreatif.

3. Metode dalam Menghafal

Metode-metode dalam menghafal ada tiga macam yaitu:10

a. Metode Keseluruhan

Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang hanya sedikit. Caranya

hanya dengan menghafalkan semuanya dan berulang-ulang.

b. Metode Bagian

Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang banyak. Caranya

bagian-bagian hafalan itu dihafalkan lebih dahulu, selanjutnya digabungkan.

c. Metode Campuran

Metode campuran merupakan metode yang paling baik. Sebab, dengan

metode itu anak mengamati secara keseluruhan lebih dahulu dan

memperhatikan kesukaran-kesukarannya lebih dahulu dihafalkan lebih

dahulu, selanjutnya dihafalkan semuanya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menghafal

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan menghafal pada

materi pemerintahan pusat. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi hafalan

seseorang anatara lain:

10


(26)

14

a. Tidak adanya upaya dalam menghafal

Tidak adanya menjaga hafalan dan mengulangnya secara terus

menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk

menyimak) dari apa-apa yang dihafal kepada orang lain.

b. Berambisi menghafal yang banyak dalam waktu yang singkat

Berambisi menghafal banyak dalam waktu yang singkat dan

pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama dapat

menjadikan hafalan menjadi mudah lupa.oleh karena itu,

menghindari menghafalkan terlalu banyak dengan waktu yang singkat harus dihindari dan berpenganglah pada prinsip “sedikit

demi sedikit lama-lama menjadi bukit”.

c. Menyuarakan

Yaitu proses menghafal dilakukan dengan cara mengeraskan

bacaan. Dengan mengeraskan bacaan siswa akan lebih mudah

mengingat objek yang dihafal. Hal ini yang demikian perlu

dilakukan apabila objek yang dihafal adalah rumusan yang harus

diingat secara tepat, ejaan-ejaan dan nama-nama asing, atau hal-hal

yang sukar.

d. Pembagian waktu

Proses menghafal memerlukan waktu pembagian waktu yang

tepat sehingga objek yang dihafal lebih mudah untuk diingat.

Menghafal materi yang banyak secara borongan dalam waktu yang


(27)

15

e. Penggolongan kesatuan

Materi yang dihafal perlu diklasifikasikan menurut

karakteristik maupun ciri khusus.

f. Penggunaan metode yang tepat

Pemilihan metode yang tepat sangat menentukan keberhasilan

proses menghafal. Pemilihan metode juga sangat menentukan

keberhasilan proses menghafal dengan karakteristik mata pelajaran

dan usia anak.11

g. Kelancaran

Kelancaran menghafal berikutnya ditandai dengan tidak

adanya mengulang-ulang bacaan sampai tiga kali dan tetap tidak

melanjutkan bacaan. Pengulang-ulangan ini menunjukkan bahwa

sang penghafal tidak mampu mempertahankan ketahanan

menghafal.12

Selain faktor-faktor tersebut ada faktor lain yang juga mempengaruhi

hafalan seseorang yaitu:

1. Sifat seseorang, misalnya apakah dia seorang yang rajin atau yang

malas, tidak mudah menyerah dan lain sebagainya.

2. Alam sekitar, yaitu lingkungan atau kondisi sekitar tempat seseorang

menghafal.

3. Keadaan jasmani, seperti kondisi kesehatan.

4. Keadaan rohani (jiwa).

11

Istiyaningsih, Upaya Meningkatkan Kemampuan …..,10-11

12

Nur Mahmudah, Mengupayakan Kelancaran Menghafal al-Qur’an dalam Mata Kuliah Tahfidz di Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, (Kudus: 2011), 4


(28)

16

5. Usia seseorang saaf menghafal.13

Pada dasarnya kemampuan menghafal seseorang ditentukan oleh

faktor-faktor diatas, termasuk dalam menghafal materi lembaga pemerintahan pusat

guru juga perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga siswa

menghafal dengan baik.

5. Cara meningkatkan Menghafal

Sebenarnya banyak sekali cara meningkatkan menghafal pada memori

kita. Berikut cara mengingkatkan menghafal dengan baik.

a. Berkonsentrasi dan fokus

Meningkatkan konsentrasi dan membantu dalam menghafal lebih baik.

b. Membutuhkan motivasi

Menghafal membutuhkan motivasi karena adanya motivasi kita akan

lebih semangat menghafal dan kita juga akan mudah dalam menghafal.

Selain motivasi untuk meningkatkan menghafal juga dapat mendorong

dan mengeluarkan kekuatan otak.

c. Menulis terlebih dahulu sebelum menghafal

Teknik ini banyak diterapkan pada saat mereka melihat gambar. Caranya

dengan menulis terlebih dahulu apa yang akan kita hafal kemudian

setelah itu hafalkan dan membacanya kembali.

13


(29)

17

B. Kajian tentang Permainan Lottery word

1. Permainan Lottery Word

Permainan Lottery Word merupakan sebuah media permainan yang

bertujuan untuk mengasah otak siswa. Dengan media permainan ini anak

siswa lebih mudah dalam mengikuti porses pembelajaran berlangsung. Media

permainan Lottery Word juga bertujuan untuk melatih kecerdasasan dan

melatih ketelitian siswa dalam melakukan sesuatu.14

Keberhasilan pencapaian kompetensi pada mata pelajaran bergantung

pada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi yaitu

bagaimana cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Karena,

kecenderungan pembelajaran masih berpusat pada guru dengan metode

ceramah. Disinilah siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Akibatnya pemahaman siswa terhadap materi sangatlah rendah. Disamping

itu, media yang jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran

kurang bermakna.15 Dengan meggunakan media permainan ini siswa akan

merasa senang karena pembelajaran akan lebih bervariatif, sehingga siswa

akan mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

2. Langkah-langkah Permainan Lottery Word Aturan dalam permainan ini adalah sebagai berikut:

a. Buatlah beberapa potongan huruf dari kertas serta beberapa pertanyaan.

14Rofi’i Ariniro, Seabrek Game Perangsang Minat Baca Anak

, (Jogjakarta: Buku Biru, 2012), 109 15

Hamzah dan Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 75


(30)

18

b. Masukkan potongan-potongan huruf dan pertanyaan tersebut ke dalam

amplop yang telah disediakan.

c. Instruktur menata amplop yang sudah terisi dengan potongan-potongan

huruf dan pertanyaan yang sesuai dengan materi Lembaga Pemeritahan

Pusat.

d. Siswa menghafal terlebih dahulu materi “Lembaga Pemerintahan

Pusat” , supaya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada sebuah kertas dalam amplop tersebut.

e. Dalam memecahkan jawaban setiap kelompok mendapatkan waktu 5

menit.16

f. Siswa yang dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tepat waktu,

kelompok inilah yang akan mendapatkan reaward.

C. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan proses untuk menanamkan

pemahaman, sikap dan perilaku politik bagi setiap individu agar dapat

berpartisipasi membangun kehidupan demokrasi dengan baik dalam

menjalankan kewajibannya dan menggunakan haknya sebagai warga

negara. Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang berisikan

nilai-nilai yang berkaitan dengan adanya hak dan kewajiban suatu negara

16Rofi’i Ariniro, Seabrek Game Perangsang... ,110


(31)

19

supaya setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

dan tidak melenceng dari apa yang telah dicitakan.17

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan program pendidikan

yang menekankan pada pembentukan warganegara agar dapat

melaksanakan hak dan kewajiban. Sebagaimana disebutkan dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 “Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang

dimanfaatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

warganegara. Dalam pembelajaran disekolah, pembelajaran PKn dapat

diartikan dengan kehidupa sehari-hari. Dengan mengaitkan pembelajaran

PKn dengan kehidupan nyata dapat membentuk perilaku sesuai dengan

nilai-nilai yang diharapkan.

Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa

sebagai warga negara akan mempunyai rasa bertanggung jawab yang

sangat besar terhadap negara. Melalui pendidikan kewarganegaraan ini

kita sebagai generasi penerus diharapkan mampu memahami permasalah

yang dihadapi oleh masyarakat. Sehingga siswa dalam berperilaku

17


(32)

20

kesehariannya diharapkan setiap individu mampu membentuk sikap dan

pribadi yang baik.

2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pembelajaran kewarganegaraan MI/SD bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi dalam

pembelajaran.18 Dan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan ini

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah terus

berupaya melakukan reformasi diantaranya dengan meluncurkannya

Peraturan Mendiknas No. 22 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah dan Peraturan Mendiknas No. 23 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Mengengah.

Untuk mengatur peraturan pelaksanaan tersebut, pemerintah

mengeluarkan Peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2006.19

Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu untuk

mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a. Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan dan

kesadaran dalam bernegara.

b. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) bertujuan untuk

membangun karakter (Charter Building) bangsa Indonesia agar

18

Shifiyah, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi Lembaga yang ada di Pemerintahan Pusat dengan Teknik Punishment and Reaward Siswa Kelas IV, (Surabaya: 2013), 1

19


(33)

21

mampu mengembangkan diri menjadi warga yang cerdas dan

berkeadaban.

c. Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk membentuk

kecakapan berpartisipatif warga sehingga dapat mempercepat

proses kemajuan dan peningkatan mutu kehidupan bernegara.20

Selain tujuan diatas menurut Permendinas No.22 tahun 2006 bahwa

mata pelajaran PKn bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut:

a. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara

serta anti korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.21

Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada saat kegiatan belajar

mengajar pembelajaran Pkn tidak hanya didominasi dengan ceramah

yang dilakukan guru dengan ceramah yang dilakukan guru namun

20

Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Civic Education, (Surabaya: Anggota IKAPI, 2011), 6

21


(34)

22

melibatkan siswa dalam berpartiipasi secara langsung dalam

pembelajaran.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewrganegaraan

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan diatur dalam

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Ruang lingkup mata pelajaran PKn untuk pendidikan dasar

dan dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persauan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan kebanggan sebagai bangsa Indonesia,

sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan

negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jasmani

keadilan.

b. Norma, hokum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib disekolah, norma yang berlaku dimasyarakat,

peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara sistem hokum dan peradilan nasional,

hokum dan peradilan internasional.

c. Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM,

pemajuan penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri


(35)

23

mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi

diri, persamaan kedudukan warga negara.

e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasaan dan politik, meliputi pmerintahan desa dan kecamatan,

pemerintah daerah dan otonomi, pemeritah pusat, demokrasi dan

sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, sistem pemerintahan, pers dan masyarakat demokrasi.

g. Pancasila, meliputi, kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

ideology negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,

pengalaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

pancasila sebagai ideology terbuka.

h. Globalisasi, meliputi: globalisasi dilingkungannya, politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi

globalisasi.

Berdasarkan ruang lingkup PKn diatas, diketahui bahwa materi

yang ada dalam PKn terdiri dari diantaranyatentang materi nilai-nilai,

norma dan peraturan hukum yang mengatur perilaku warga negara,

sehingga diharapkan siswa dapat mengamalkan materi yang telah

diajarkan dalam kehidupan sehari-hari menjadi karakter pribadi yang


(36)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian ini bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dikelas.

Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian deskripstif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran yang diterapkan serta hasil yang diinginkan

tercapai. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga kata yang memiliki

beda pengertian.1

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan suatu objek dengan menggunakan cara

dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat.

2. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu.

3. Kelas

Sekolompok siswa yang dalam waktu sama, menerima pelajaran yang

sama dari guru yang sama pula.

1


(37)

25

Peran peneliti dalam penelitian tindakan kelas sebagai perencanaan dan

sebagai observer. Adapun guru yang diteliti adalah guru Pendidikan

Kewarganegaraan yang diberi tugas oleh peneliti untuk melaksanakan proses

belajar mengajar di kelas III pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan

materi Satu Nusa Satu Bangsa melalui kemampuan menghafal dengan media

permainan Lottery Word.

Model dalam penelitian tindakan kelas digunakan sebagai pedoman

langkah-langkah yang diaksanakan dalam prosdur peneliian tindakan kelas. Model

penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari

empat komponen yang dipandang sebagai satu siklus antara lain:

1. Perencanaan (Planning)

2. Tindakan (Acting)

3. Pengamatan (Observing)


(38)

26

Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di MI

Muhammadiya 21 Kapas Bojonegoro tahun ajaran 2016/2017.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu dimana berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar (KBM). Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran

2016/2017.

Identifikasi Masalah

SIKLUS

I

SIKLUS II

Perencanaan ulang Observasi (observing) Refleksi

(reflecting)

Perencanaan (planning)

Tindakan (acting)


(39)

27

3. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini dilakukan dengan siswa-siswi kelas IV MI

Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro dengan jumlah 16 siswa. Siswa kelas

IV MI Muhammadiyah 21 Kapas ini memiliki kemampuan yang

berbeda-beda. Hal ini dikarenakan latar belakang siswa yang berbeda pula.

C. Variabel yang Diselidiki

Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel penerapan media

Lottery Word untuk meningkatkan kemampuan menghafal materi Lembaga Pemerintahan Pusat kelas IV MI Muhammadiyah 21 Bojonegoro. Dalam variabel

tersebut terdapat beberapa variabel yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro

tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 24 siswa.

2. Variabel Proses : Penerapan media Lottery Word

3. Variabel Output : Peningkatan Kemampuan menghafal materi Lembaga

Pemerintahan Pusat.

D. Rencana Tindakan

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan

kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin yang

menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu


(40)

28

refleksi (reflecting). Pra siklus dilakukan sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan

tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi masalah.2

1. Pra Siklus

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kuert

Lewin. Berikut adalah perencanaan pra siklus (wawanacara dan prestest

angket sebelum dilakukannya siklus I dan siklus II).

a. Melakukan observasi ke lembaga sekolah yang terkait

b. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Menyiapkan instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, format

observasi guru dan siswa, dan angket kemampuan menghafal siswa

e. Membuat materi yang akan disampaikan.

2. Siklus I

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt

Lewin, yang mana dalam satu siklus terdapat empat tahap anatar lain:

a. Perencaan (Planning)

Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan

didalam kelas

3) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data

mengenai proses dan hasil tindakan.

2


(41)

29

b. Tindakan (Acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan

dalam pada RPP dalam situasi yang aktual meliputi, kegiatan awal,

kegiatan inti, kegiatan penutup.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini peneliti mengamati perilaku siswa saat mengikuti proses

pembelajaran, memantau kegiatan siswa pada saat diskusi kelompok,

dan mengamati pemahaman siswadalam penguasaan materi

pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan RPP.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil

observasi, menganalisis hasil belajar, mencatat kelemaham-kelemahan

untuk dijadikan penyusun rancangan siklus berikutnya, sampai tujuan

penelitian dapat tercapai.

Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali siklus. Pada kegiatan

observasi ini masing-masing siklus dilakukan dengan alur yang samadan

membahas materi yang sama pula yaitu Lembaga Pemerintahan Pusat. Dan pada

akhir setiap siklus dilakukan tes formatis yang bertujuan untuk mengetahui hasil


(42)

30

E. Data dan Cara Pengumpulannya

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi dengan media permainan Lottery Word, observasi sktifitas guru, siswa

serta tes formatif.

1. Macam-macam cara pengumpulan data antara lain:

a. Observasi

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas guru dan

siswa. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran PKN didalam

kelas oleh orang yang terlibat aktif berperan dalam pelaksanaan tindakan.

Observasi ini dilakukan pada saat aktivitas guru dan siswa dalam

kegiatan belajar dengan menggunakan media permainan Lottery Word.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data siswa,

permasalahan dalam kelas, media metode yang selama ini digunakan

oleh guru pada saat pembelajaran. Dengan wawancara ini akan

memudahkan peneliti dalam memperoleh kesesuaian data yang

diinginkan. Wawancara dilakukan sebelum dan sesudahnya dilaksanakan

proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media Lottery

Word.

c. Non Tes

Teknik non tes ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil


(43)

31

media Lottery Word pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dengan materi Lembaga Pemerintahan Pusat.

d. Dokumentasi (daftar nilai)

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang arsip nilai siswa

kelas IV mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Satu Nusa

Satu Bangsa pada saat pra siklus, dimana ketentuan belajar belum

mencapai 50%.

F. Analisis Data

Untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan media permainan Lottery Word perlu dilakukannya analisis

data. Tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkas data dalam bentuk

yang mudah dipahami, sehingga hubungan antar problem penelitian dapat

dipelajari dan diuji.3

a. Rata-rata

Untuk menilai ulangan tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai

yang diperoleh oleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa dalam

kelas sehingga memperoleh rata-rata formatif. Penilaian formatif tidak hanya

dilakukan diakhir pembelajaran tetapi juga bisa

dilakukan ketika pembelajaran berlangsung.4 Sehingga diperoleh rata-rata tes

formatif dapat dirumuskan:

3

Moh Kasiram, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2010), 120 4


(44)

32

̅ ∑

Dengan :

̅ = Nilai rata-rata

= Jumlah skor yang diperoleh siswa

= Jumlah siswa

Dikatakan ada peningkatan presetasi belajar siswa apabila rata-rata

siklus lebih besar dari pada rata-rata siklus sebelumnya.

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas Kriteria

86 – 100 Sangat Baik

76 – 85 Baik

60 – 75 Sedang

55 – 59 Kurang

54 Sangat Kurang

Seorang siswa dapat dikatakan mencapai ketuntasan apabila telah

mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 75. Sedangkan suatu kelas

dapat dikatakan tuntas apabila dalam kelas terdapat 85% siswa yang telah


(45)

33

b. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar di kategorikan menjadi dua yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar

mencapai skor 65% dengan nilai 65, dan kelas yang disebut tuntas belajar

yaitu bila mencapai skor 85% yang telah mencapai daya serap yang lebih dari

sama dengan 65%. Untuk menghitung presentasi ketuntasan belajar yaitu

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : Ketuntasan belajar

Tabel 3.2 Prosentasi Kriteria Ketuntasan Belajar5

Tingkat Keberhasilan (Prosentasi) Kriteria

86% - 100% Sangat tinggi

76% - 85% Tinggi

60% - 75% Sedang

55% - 59% Rendah

54% Rendah Sekali

5


(46)

34

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ingin diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini

adalah meningkatkan kemampuan menghafal Pendidikan Kewarganegaraan siswa

kelas III MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro setelah diterapkannya media

Lottery Word. Sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Skor hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa

sekurang-kurangnya berkategori baik

2. Rata-rata nilai siswa 75

3. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan menghafal adalah 80%

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

PTK ini dilakukan secara kolaboratif, antara guru kelas sebagai guru

pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas guru menerapkan penggunaan

media Lottery Word pada pembelajaran PKN materi Lembaga Pemerintahan

Pusat. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Nama : Ni’matur Rohmah, S.Pd.I

b. Jabatan : Guru Mata Pelajaran PKN kelas IV

c. Tugas :

1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan


(47)

35

3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada

tiap-tiap siklus.

2. Peneliti

a. Nama : Zumrotun Nisa’

b. NIM : D77213109

c. Status : Mahasiswa

d. Tugas :

1) Menyusun perencanan pembelajaran, menyusun instrumen

penelitian, dan membuat lembar observasi.

2) Menilai instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa.

3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi.

4) Membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran

yang dikuatkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini

dilakukan dalam dua siklus. Sebagaimana pemaparan beriku ini:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Pada perencanaan siklus I ini peneliti berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran untuk membahas permasalahan-permasalahan yang

muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Dari permasalahan tersebut

selanjutnya dicarikan alternatif pemecahan masalahnya. Dari hasil

pengkajian terhadap beberapa metode dan media yang dianggap

dapat mengatasi permasalahan dalam kurangnya kemampuan

menghafal siswa, maka dipilihlah media yang cocok untuk diterapkan

dalam proses pembelajaran. Media yang dipilih adalah media

permainan Lottery Word, dimana media tersebut memiliki

keunggulan diantaranya yaitu: mengasah otak siswa, dapat

merangsang siswa untuk berfikir secara kreatif dan kritis.

Dengan diterapkannya media tersebut dalam pembelajaran


(49)

37

Pusat, siswa diharapkan dapat mempelajaro materi tersebut dengan

utuh dan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu dan pengetahuan yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa, akan tetapi siswa dapat

membangun sendiri pengetahuannya melalui teori dan

pengalaman-pengalaman yang pernah siswa alami.

Hal-hal yang perlu disiapkan peneliti dalam perencanaan siklus I

adalah sebagai berikut:

1) RPP dengan menggunakan media permainan Lottery Word(dapat

dilihat pada lampiran 3)

2) Lembar observasi aktivitas guru (dapat dilihat pada lampiran 3)

3) Lembar observasi aktivitas siswa (dapat dilihat pada lampiran 3)

4) Lembar penilaian non tes menghafal (dapat dilihat pada lampiran

3)

Adapun rubrik penilaian menghafal materi sistem pemerintahan pusat

adalah sebagai berikut:

b. Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 21 Januari 2017 di kelas IV MI Muhammadiyah 21

Bojonegoro. Kelas IV ini memiliki jumlah siswa 16 yang terdiri dari

8 laki-laki dan 8 perempuan. Pelaksaan siklus I berlangsung selama 2

jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, materi yang


(50)

38

Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengajar dengan

menggunakan media Lottery Word, sedangkan guru bertindak sebagai

observer yang memperhatikan perilaku serta sikap siswa pada saat

proses belajar mengajar berlangsung, selain itu guru juga

memperhatikan ketrampilan pengajar dalam mengelola kelas pada

saat proses kegiatan belajar berlangsung dengan mengisi lembar

observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa yang telah disiapkan.

Adapun kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada

RPP siklus I yang telah diperisiapkan. Kegiatan tersebut meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang telah disusun

dengan menggunakan media Lottery Word.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam,

“Assalamu’aalikum Wr.Wb”, dengan serentak siswa menjawab “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”. Selanjutnya guru menyapa siswa

dengan sapaan “Bagaimana kabarnya anak-anak?”, siswa menjawab

dengan serentak “Alhamdulillah...luar biasa Allahu Akbar yes yes

yes”. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanya kepada

siswa, “Guru mengajak siswa bertanya jawab seputar pemerintahan

pusat, dengan tujuan mengingat pelajaran yang telah dipelajari pada bab sebelumnya dan memancing siswa untuk mengetahui materi apa yang akan dibelajarkan.”, dalam pemberian apersepsi ini hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, selain itu guru


(51)

39

pelajari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengetahuanyang telah dimiliki oleh siswa.

Pada kegiatan inti, yang berlangsung selama 55 menit siswa

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru terkait dengan

materi yang telah diajarkan, yaitu materi Lembaga Pemerintahan

Pusat. Pada tahap ini hanya beberapa siswa yang terlihat sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dari guru sedangkan

beberapa siswa bermain dengan teman sebangkunya. Guru menata

amplop yang berisikan beberapa pertanyaan hafalan sesuai dengan

materi Lembaga pemerintahan Pusat. Setelah itu guru memberikan

instruksi kepada siswa sebelum permainan dimulai. Sebelum

permainan dimulai siswa mengahfala terlebih dahulu tentang materi

Lembaga Pemerintahan Pusat, supaya siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada sebuah kertas tersebut, apabila

ada siswa yang dapat menghafal dengan baik dan benar akan

mendapatkan sebuah reaward. Setelah itu siswa maju untuk

memecahkan jawaban dengan cara menghafal didepan kelas dengan

masing-masing siswa diberikan waktu 5 menit. Siswa yang lain

memperhatikan temannya yang sedang menghafal didepan kelas.

Setelah itu, guru mengadakan sesi tanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh siswa. Hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh


(52)

40

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan serta

penyimpulan dari materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Pada tahap penutupan dalam pembelajaran PKn dengan

menggunakan media permainan Lottery Word guru melakukan

refleksi dengan memberikan pertanyaan tentang “Apa yang telah kita

pelajari hari ini? Kegiatan apa yang dilakukan? Serta apa manfaat mempelajari materi tersebut?”. Sebelum menutup pembalajaran guru mengajak siswa untuk mengucapkan hamdalah bersama-sama

Selanjutnya guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Wr.Wb”,

dan siswa menjawab dengan semangat mengucapkan

“Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

c. Pengamatan (Observing)

Berikut ini adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi

yang dilakukan terhadap aktifitas guru, aktifitas siswa dengan

menggunakan media permainan Lottery Word.

Adapun rekapitulasi hasil observasi aktifitas guru pada siklus I

pada saat proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn


(53)

41

Tabel 4.3

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

1. Skor Observasi Guru 94

2. Skor Maksimal 128

3. Nilai Akhir

Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan oleh peneliti

pada siklus I dengan menggunakan media permainan Lottery Word

pada mata pelajaran PKn materi Lembaga Pemerintah Pusat, dapat

diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh adalah 94 dengan

jumlah skor maksimal 128. Dengan demikian, prosentase nilai akhir

keseluruhan adalah 73,43 (Sedang).1 Hal ini membuktikan bahwa

aktifitas guru selama proses kegiatan belajar mengajar belum

terlaksana secara maksimal, guru juga belum menerapkan RPP yang

telah disusun secara berurutan.

Ketika dalam melakukan apersepsi ini guru juga belum

membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, guru masih dikatakan kesulitan dalam

1


(54)

42

mengkondisikan kelas ketika berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar, dalam menjelaskan materi terdapat beberapa siswa yang

tidak menghiraukan penjelasan dari guru, sehingga ketika guru

memberikan sebuah pertnyaan kepada siswa, hanya beberapa siswa

yang dapat merespon pertanyaan. Diakhir pembelajaran guru juga

tidak memberikan penguatan secara verbal dan memberikan

dorongan kepada siswa yang kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran.

Sedangkan hasil rekapitulasi observasi aktifitas siswa pada

sisklus I selama kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

1. Skor Observasi Siswa 56

2. Skor Maksimal 76

3. Nilai Akhir

Dari hasil observasi aktifitas siswa yang dilakukan oleh peneliti


(55)

43

pelajaran PKn materi Lembaga Pemerintahan Pusat, dapat diketahui

bahwa jumlah skor yang diperoleh adalah 56 dengan jumlah skor

maksimal adalah 76.2 Dengan demikian jumlah nilai skor yang

diperoleh secara keseluruhan adalah 73,68 (Sedang), yang berarti

bahwa aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan media permainan Lottery Word termasuk dalam

katergori “cukup”, hal ini dapat dilihat ketika proses pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang selalu asik bermain sendiri pada

saat kegiatan belajar mengajar, hanya ada beberapa siswa saja yang

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa masih

kesulitan dalam menghafal materi Lembaga Pemerintahan Pusat dan

dalam menghafalkan siswa masih melibatkan guru. Siswa juga

kurang disiplin dalam hal waktu ketika menghafalkan, sehingga

melebihi waktu yang telah ditentukan oleh guru ketika hafalan.

Adapun rekapitulasi hasil non tes menghafal siswa dengan

menggunakan media permainan Lottery Word adalah sebagai berikut:

2


(56)

44

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Siklus I

No. Uraian Hasil Siklus I

1. Nilai rata-rata siswa 61,75

2.

Jumlah siswa yang

tuntas

7

3. Prosentase

ketuntasan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaplikasian meida

permainan Lottery Word pada materi Lembaga Pemerintah Pusat

pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dikatakan

belum mencapai ketuntasan hasil maksimal. Hal ini dapat dilihat dari

16 siswa, hanya terdapat 7 siswa yang nilainya tuntas, sedangkan 9

siswa lainnya belum mencapai ketuntasan maksimal atau masih

berada di bawah KKM, dapat dihitung prosentase ketuntasan siswa

kelas IV pada materi Lembaga Pemerintah Pusat adalah 43,75%.3

Hasil ini belum dapat memenuhi prosentase ketuntasan yang telah

ditentukan yaitu 80%. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan

siklus selanjutnya.

3


(57)

45

Bedasarkan hasil hafalan siswa, diperoleh nilai rata-rata kelas

sebesar 61,75. Dari siswa yang mencapai KKM sebanyak 7 siswa

(43,75%) dan yang belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa

(56,25%). Dari hasil belajar siklus I ini belum dikatakan tuntas,

karena masih belum mencapai kategori ketuntasan awal yang telah

ditetapkan oleh peneliti yaitu 80%.

d. Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil dari data-data yang dijelaskan di atas, adapun

hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar

mengajar melalui media permainan Lottery word dikelas IV MI

Muhammadiyah 21 Bojonegoro adalah sebagai berikut:

1. Siswa sedikit sulit dikondisikan pada saat kegiatan belajar

mengajar karena belum begitu paham dengan media.

2. Siswa kurang disiplin dalam mengkondisikan waktu dalam

menghafal, hal itu dikarenakan siswa kurang tertarik dan memilih

untuk asik bermain sendiri dengan teman sebangkunya, sehingga

kegiatan belajar mengajar terganggu.

3. Siswa merasa asing dengan media permainan Lottery Word,

sehingga proses pembelajaran kurang maksimal.

Dari hasil pengamatan penelitian, peneliti dan guru menyimpulkan


(58)

46

sehingga perlu diadakannya perbaikan pada siklus selanjutnya.

Hal-hal yang akan dilakukan untuk perbaikan antara lain:

1. Guru menjelaskan pembelajaran dengan jelas, siswa mampu

mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga siswa akan

lebih mengetahui langkah pembelajaran dengan menggunakan

media permainan Lottery Word.

2. Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan media

permainan Lottery Word, supaya siswa tertarik dengan materi

yang akan di pelajari, sehingga siswa akan fokus pada materi dan

pembelajaran akan berjalan dengan baik.

3. Guru mampu mengondisikan kelas dengan baik, sehingga proses

pembelajaran berjalan dengan efektif.

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan hasil dari siklus I yang ditemukan terdapat

beberapa kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Peneliti dan guru berupaya untuk memperbaiki dan

mengatasi kendala yang terdapat pada siklus I. Perencanaan yang

dilakukan pada siklus II sama dengan perencanaan yang telah

dilakukan pada siklus I, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan

seperti pengondisian kelas dan pada saat menghafal berbeda


(59)

47

dan pada siklus II menghafal di depan guru. Adapun yang perlu

dipersiapkan sebelum pelaksanaan siklus II yaitu periapan

perangkat pembelajaran.

Hal-hal yang dipersiapkan sebelum melaksanakan siklus II

adalah sebagai berikut:

1) RPP dengan menggunakan media permainan Lottery Word

(dapat dilihat pada lampiran 4)

2) Instrumen observasi aktivitas siswa (dapat dilihat pada

lampiran 4)

3) Instrumen observasi aktivitas guru (dapat dilihat pada

lampiran 4)

4) Lembar penilain non tes (dapat dilihat pada lampiran 4)

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari rabu tanggal 22

Maret 2017. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI

Muhammadiyah 21 Kapas dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 8

laki-laki dan 8 perempuan. pelaksanaan siklus II berlangsung

selama 2x35 menit, dengan materi yang disampaikan adalah

Lembaga Pemerintahan Pusat.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dirancang untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus I, hal ini bertujuan untuk


(60)

48

ini mengalami peningkatan. Sesuai dengan apa yang tertulis

dalam RPP, pelaksanaan tindakan pada siklus II dijalankan sesuai

dengan rencana peneliti. Pembelajaran diawali dengan salam, “Assalamu’alaikum Wr.Wb”. dan siswa menjawab dengan

kompak “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”. kemudian guru

menanyakan kabr siswa dan siswa menjawab dengan serentak.

Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan

yanitu tentang Lembaga Pemerintahan Pusat. Siswa

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru terkait dengan

materi yang telah diajarkan. Pada tahap ini siswa sangat antusias

dalam mendengarkan penjelasan dari guru. Guru menata amplop

yang berisikan beberapa pertanyaan hafalan sesuai dengan materi

Lembaga pemerintahan Pusat. Setelah itu guru memberikan

instruksi kepada siswa sebelum permainan dimulai. Sebelum

permainan dimulai siswa diberikan waktu 10 menit untuk

mengahfal terlebih dahulu tentang materi Lembaga Pemerintahan

Pusat, supaya siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada sebuah kertas tersebut, apabila ada siswa yang dapat

menghafal dengan baik dan benar akan mendapatkan sebuah

reaward. Setelah itu siswa maju didepan guru untuk memecahkan

jawaban dengan cara menghafal. Siswa yang lain menghafal

ditempat, supaya tidak mengganggu siswa yang menghafal


(61)

49

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Hal ini

bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa

tentang materi yang telah dibelajarkan dan meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan serta penyimpulan dari

materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Pada tahap penutupan dalam pembelajaran PKn dengan

menggunakan media permainan Lottery Word guru melakukan

refleksi dengan memberikan pertanyaan tentang “Apa yang telah

kita pelajari hari ini? Kegiatan apa yang dilakukan? Serta apa manfaat mempelajari materi tersebut?”. Sebelum menutup pembalajaran guru mengajak siswa untuk mengucapkan hamdalah

bersama-sama Selanjutnya guru mengucapkan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb”, dan siswa menjawab dengan

semangat mengucapkan “Wassalamu’alaikum Wr.Wb”.

c. Observasi (Observing)

Berikut ini adalah data observasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus II. Observasi yang dilakukan sesuai dengan

yang direncanakan, observasi yang dilakukan terhadap aktifitas

guru dan aktifitas siswa dengan menggunakan media permainan


(62)

50

Adapun rekapitulasi hasil observasi guru siklus II selama

kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

1. Skor Observasi Guru 104

2. Skor Maksimal 128

3. Nilai Akhir

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan bahwa data hasil

observasi guru yang sudah dilakukan pada siklus II pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan

media permainan Lottery Word mengalami peningkatan skor dari

94 menjadi 104.4 Dengan demikian bahwa aktivitas guru selama

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media permainan

Lottery Word memperoleh prosentase nilai akhir 81,25 (Baik). Berdasakan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada

saat kegiatan belajar mengajar melalui meida permainan Lottery

4


(63)

51

Word mengalami peningkatan, ketika guru memberikan apersepsi

pada siswa diawal mata pelajaran, ketika guru memberikan

pertanyaan kepada siswa hampir seluruh siswa dapat menjawab

pertanyaan tersebut. Dengan adanya media pembelajaran yang

bervariasi akan menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar, sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya jumlah skor yang mencapai 81,25 dapat

dikategorikan “baik” dan tidak perlu melakukan kegiatan siklus

lagi.

Sedangkan hasil rekapitulasi observasi aktivitas siswa

selama pembelajaran Pendidikan Kearganegaraan pada siklus II

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

No. Uraian Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

1.

Skor Observasi

Siswa

64

2. Skor Maksimal 76

3. Nilai Akhir


(64)

52

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan bahwa data hasil

observasi siswa yang sudah dilakukan pada siklus II dengan

menggunakan media permainan Lottery Word skor yang

diperoleh adalah 64 dengan jumlah skor maksimal adalah 76.5

Dengan demikian, bahwa aktivitas siswa selama proses kegiatan

belajar berlansgung memeperoleh skor secara keseluruhan yaitu

84,21 dapat dikategorikan “baik” dan tidak perlu melakukan

siklus selanjutnya.

Dalam pelaksanaan siklus II telah terjadi peningkatan yaitu

seperti kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, siswa

mengethaui materi yang akan dipelajari, siswa memperhatikan

guru, siswa berani maju utnuk menghafalkan materi sesuai

dengan perintah guru, siswa menghargai dan memerhatikan

temannya yang sedang maju didepan kelas dan siswa tetap

semangat dalam mengakhiri pembelajaran dan ditutup dengan do’a bersama. Hal tersebut berdasarkan pada perolehan hasil observasi siswa sebesar 84,21 dan tergolong dalam kategori

“baik”.

Adapun rekapitulasi hasil non tes menghafal pada siklus II

dengan menggunakan media permainan Lotetry Word adalah

sebagai berikut:

5


(65)

53

Table 4.8

Rekapitulasi Hasil Siklus II

No. Uraian Hasil Siklus II

1. Nilai rata-rata siswa 79,68

2.

Jumlah siswa yang

tuntas

14

3. Prosentase

ketuntasan

87,5%

Dari tabel diatas dapat jabarkan bahwa penggunaan media

permainan Lottery Word pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan materi Lembaga pemerintahan Pusat dapat

meningkatkan kemampuan menghafal siswa kelas IV. Nilai

rata-rata siswa kelas IV yang semula 43,75 pada siklus I meningkat

menjadi 79,68. Sedangkan jumlah siswa yang sudah mencapai

KKM juga mengalami peningkatan dari 7 siswa menjadi 14

siswa, prosentase kelulusan mengalami kenaikan 87,5 (baik) dari


(66)

54

d. Refleksi (Reflecting)

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama proses

Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung melalui media permainan

Lottery Word di kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas adalah sebagai berikut:

1) Siswa mampu mengikuti proses pembelajaran, siswa lebih

memperhatikan guru ketika menjelaskan materi yang akan

dibelajarkan. Karena siswa mulai mengerti langkah

pembelajaran dengan menggunakan media permainan Lottery

Word.

2) Siswa mulai disiplin dalam mengondisikan waktu pada saat

proses pembelajaran berlansgung. Sehingga langkah

pembelajaran lebih terkondisikan.

3) Dalam menghafal materi Lembaga Pemerintahan Pusat, siswa

suda paham bagaimana penerapan media permainan Lottery

Word karena mereka sudah mengetahui langkah

permainannya sehingga siswa lebih mudah dalam menghafal.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan

siklus II dapat disimpulkan, bahwasannya dalam pelaksanaan

siklus II penerapan media permainan Lottery Word ini

berlangsung dengan baik dan tidak perlu diadakan siklus

selanjutnya. Prosentase hasil belajar melalui penerapan media


(1)

67

DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur, 2011, Psikologi Umum, Bandung, Pustaka Setia.

Akdon, 2014 Manajemen Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia.

Arifin Zainal, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Ariniro Rofi’i, 2012, Seabrek Game Perangsang Minat Baca Anak, Jogjakarta, Buku Biru.

Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik,

Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto Susharsimi, dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi

Aksara.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2006, Jakarta, Rineka Cipta.

Arsyad Azhar, 2013, Media Pembelajaran, Jakaerta, Raja Grafindo Persada.

Bobbi DePorter, Mike Hernacki, 1999, Quantum Learning, New York, Dell

Publishing.

Hamid Hamdani, 2012, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, (Bandung:

Pustaka Setia.

Istiyaningsih, 2011, Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf

Hijaiyah Melalui Metode Reading Aloud dikelas MI Gubug Cepogo Boyolali, Semarang


(2)

68

Nana Sujana, Ahmad Rifa’i, 2009, Media Pengajaran, Bandung, Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Nggermanto Agus, 2005, Quantum Quotient Kecerdasan Quantum, Bandung,

Nuansa.

Nurdin Muhammad, Hamzah, 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM,

Jakarta Bumi Aksara.

Purwanto M Ngalim, 2010, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung Reamaja Rosda Karya.

Qodratillah Meity.dkk, 2011, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Jakarta,

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Shifiyah, 2013, Digilib.uinsby.ac.id. Skripsi Upaya Meningkatkan Motivasi

Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi Lembaga yang ada di Perintah Pusat dengan Teknik Punishment and Reaward Siswa Kelas IV MINU Tenggulunan Candi Sidoarjo, Surabaya.

Sudarwan Danim dan Yunan Danin, 2013 Administrasi Sekolah dan Manajemen

Kelas, Bandung, Pustaka Setia.

Sujanto Agus, 1993, Psikologi Umum, Jakarta, Radar Jaya.

Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, 2011, Civic Education,

Surabaya, Anggota IKAPI.

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Zubaidi Achmad, Kaelan, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta,


(3)

69

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zumrotun Nisa’

NIM : D77213109

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa PTK yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil

alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan pikiran

saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa PTK ini

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.


(4)

70

RIWAYAT HIDUP

Zumrotun Nisa’ dilahirkan di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro., Jawa Timur pada tanggal 04 Februari 1995. Anak

pertama dari dua bersaudara pasangan Alm. Bapak A. Jene dan Ibu Yasmi.

Pendidikan Dasar ditempuh di SDN Sidobandung II tepatnya dikampung

halamannya di Bojonegoro, tamat SD tahun 2007. Setelah lulus SD melanjutkan

sekolah di SMPN 1 Balen tepatnya tidak jauh dari kampung halamannya yaitu di

Kecamatan Balen, tamat SMP pada tahun 2010. Setelah lulus di SMP

melanjutkan di MAN 2 Bojonegoro dan lulus pada tahun 2013. Ketika di SD

selalu bersikap jail sama teman, tapi seiring berjalannya waktu ketika di SMP

tibalah bersaing secara kooperatif untuk mencapai nilai yang memuaskan untuk

mengukur kemampuan dalam menimba ilmu. Ketika di MA disitu ajang bersaing

dan harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Pendidikan selanjutnya ia tempuh

di Fakultas Tarbiyah, Jurusan IPS, Prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah) UIN Sunan Ampel Surabaya selama 8 semester. Banyak ilmu yang ia


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur, 2011, Psikologi Umum, Bandung, Pustaka Setia.

Akdon, 2014 Manajemen Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia.

Arifin Zainal, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Ariniro Rofi’i, 2012, Seabrek Game Perangsang Minat Baca Anak, Jogjakarta, Buku Biru.

Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik,

Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto Susharsimi, dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi

Aksara.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2006, Jakarta, Rineka Cipta.

Arsyad Azhar, 2013, Media Pembelajaran, Jakaerta, Raja Grafindo Persada.

Bobbi DePorter, Mike Hernacki, 1999, Quantum Learning, New York, Dell

Publishing.

Hamid Hamdani, 2012, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, (Bandung:

Pustaka Setia.

Istiyaningsih, 2011, Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf

Hijaiyah Melalui Metode Reading Aloud dikelas MI Gubug Cepogo Boyolali, Semarang

Kasiram Moh, 2010, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Sukses Offset.

Lapis PGMI, Penelitian Tindakan Kelas, Paket 5.


(6)

Nggermanto Agus, 2005, Quantum Quotient Kecerdasan Quantum, Bandung,

Nuansa.

Nurdin Muhammad, Hamzah, 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM,

Jakarta Bumi Aksara.

Purwanto M Ngalim, 2010, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung Reamaja Rosda Karya.

Qodratillah Meity.dkk, 2011, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar,

Jakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Shifiyah, 2013, Digilib.uinsby.ac.id. Skripsi Upaya Meningkatkan Motivasi

Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi Lembaga yang ada di Perintah Pusat dengan Teknik Punishment and Reaward Siswa Kelas IV MINU Tenggulunan Candi Sidoarjo, Surabaya.

Sudarwan Danim dan Yunan Danin, 2013 Administrasi Sekolah dan

Manajemen Kelas, Bandung, Pustaka Setia.

Sujanto Agus, 1993, Psikologi Umum, Jakarta, Radar Jaya.

Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, 2011, Civic Education,

Surabaya, Anggota IKAPI.

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Zubaidi Achmad, Kaelan, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta,


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA MELALUI STRATEGI WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menghafal Kosakata Melalui Strategi Word Square Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Pajang I Kecamatan Law

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA MELALUI STRATEGI WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menghafal Kosakata Melalui Strategi Word Square Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Pajang I Kecamatan Law

0 1 10

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG PEMERINTAHAN PUSAT PADA PELAJARAN PKn MELALUI METODE POINT Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Pemerintahan Pusat Pada Pelajaran PKn Melalui Metode Point Counter Point (PCP) Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plo

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA PERMAINAN BINGO TERHADAP MATA PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA PERMAINAN BINGO TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHANPADA SISWA KELAS V DI SDN GUMPANG 01 KARTASURA TAHUN

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN.

0 0 5

Penerapan straregi True or False untuk meningkatkan pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas IV MI Muhammadiyah 21 Kapas Bojonegoro.

0 13 100

Peningkatan pemahaman materi alat pencernaan manusia mata pelajaran IPA melalui model Word Square siswa kelas V MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

0 1 110

Penerapan Metode Pair Check Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Organisasi Pemerintahan Pusat Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Leran Gresik.

0 0 79

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN “ORGANISASI PEMERINTAHAN PUSAT” MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV-D MINU WEDORO SIDOARJO.

0 0 160

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT ID MELALUI METODE WORD SQUARE SISWA KELAS 4B MI AL ASYHAR GRESIK.

0 8 109