BAB 4-Analisa Isu Strategis ok

(1)

BAB 4


(2)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

219

BAB 4

A

NALISA

I

SU-

I

SU

S

TRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah

Kemajuan pembangunan kabupaten Manggarai yang telah dicapai sampai tahun 2015 telah ditunjukkan melalui indikator capaian kinerja yang diungkapkan dalam bab II di depan. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat kemajuan pembangunan yang telah dicapai sampai tahun 2015, namun belum maksimal sesuai dengan standar pelayanan minimal pada beberapa indikator strategis. Berbagai kesenjangan ditemukan untuk menjadi agenda prioritas pemecahannya pada tahun-tahun mendatang. Berdasarkan hasil identifikasi pembangunan daerah diinventarisasi permasalahan pokok sebagai berikut :

4.1.1. Bidang Ekonomi;

Masih rendahnya kondisi ekonomi masyarakat Manggarai. Rendahnya ekonomi masyarakat terlihat dari beberapa indicator (1) Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2013 ke 2014 menglami perlambatan 0.24 berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat; (2) masih tinggi Persentase penduduk miskin yang 20.22 % sampai tahun 2015; (3) Pertumbuhan PDRB Kabupaten sekitar 3.2 Triliun namun dibagi perkapita (penduduk) atau PDRB perkapita yaitu 9 .2 juta / Tahun tergolong masih rendah masih dibawah rata2 NTT 10.2 Juta/ Tahun; (4) Laju inflasi masih 4.2, menjukan tingginya kenaikan harga sedangkan daya beli masih rendah, ditunjukan dengan PDRB perkapita masih rendah; (5) Indeks gini relative masih normal dibawah skala 1, menunjukan diparitas anatar kelompok pendapatan masih normal;

Adapaun permasalahan pokok yang dipilah berdasarkan bidang urusan anatar lain : Urusan Pekrejaan Umum : (1) Masih


(3)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

220

rendahnya pengelolaan DAS dimana sampai tahun 2015 baru 9 Turap yang terbangun; (2) Belum optimalnya cakupan penyediaan layanan air bersih, sampai 2015 masih sekitar 60.966 RT yang terlayani air bersih atau masih 70%, dimana target nasional harus 100% pada tahun 2019; (3) Belum meratanya jumlah IKK SPAM; (4) Belum tersedianya RISPAM; (5) Belum Maksimalnya Peran BP-SPAM dalam pengelolaan Air di Kecamatan dan Desa. Urusan Perumahan: (1) Masih adanya Luas lingkungn kumuh sebesar 66.29 Ha; (2) Rendahnya Cakupan lingkunga permukiman berakes sanitasi. Urusan Perhubungan : (1) Jumlah arus penumpang keluar dan masuk masih rendah;(2) Fasilitas perhubungan laut, udara dan darat yang masih terbatas ; (3) Rendahnya kesiapan Sarana dan prasarana konektivitas Tol laut;(4) Status pelabuhan reok masih pengumpul lokal diharapkan menjadi pengumpul regional; (5) Rendahnya jumlah infrastruktur transportasi pelabuhan pendukung pariwisata; (6) Belum adanya kerjasama sama antar daerah dalam rangka konektivitas wisata bahari; (7) Keterbatasan panjang landasan pacu bandara samapai saat ini hanya bias didarati pesawat berkapsitas penumpang kecil; (8) Belum adanya kerjasama Pemda dengan maskapai penerbangan. Urusan Tenaga Kerja : (1) Daya saing tenaga kerja yang masih rendah; (2) Angka pengangguran sebesar 3.95% samapai tahun 2015; (3) Rendahnya penyelesaian sengketa antara pekerja dan pengusaha; (4) Belum adanya kerjasama antar daerah potensi lapangan kerja; (5) Belum adanya pusat informasi penyaluran tenaga kerja. Urusan Koperasi dan UKM : (1) Rendahnya cakupan bina kelompok pengerajinyang alhli dimana sampai tahun 2015 sekitar 5 kelompok; (2) Rendahnya kontribusi sektor industri kreatif terhadap PDRB kabupaten Manggarai dimana sampai tahun 2015 masih sekitar 0.39%;(3) Manajemen koperasi yang konvesional; (4) Rendahnya jumlah Modal koperasi; (5) Kelembagaan koperasi


(4)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

221

yang rendah ditnjukan dengan jumlah koperasi masih 120 sampai tahun 2015; (6) Pengendalian Dana bergulir yang rendah; (7) Kemampuan pengembalian anggota yang rendah. Urusan Ketahanan Pangan : (1) Rendahnya pemahaman konsumsi gizi berimbang; (2) Rendahnya daya beli masyakat untuk memenuhi gizi berimbang; (3) Konsumsi Pangan masih didominasi oleh kandungan karbohidat; (4) Masih rendahnya jumlah desa mandiri pangan; (5) Masih rendahnya produksi Komoditi pangan. Urusan Komunikasi dan Informatika : (1) Belum meratanya penyebaran bts (base transmitter system )untuk telepon seluler / Hp di seluruh kecamatan; (2) Rendahnya kapasitas daya pembangit listrik; (3) Jaringan listrik yang menjangkau seluruh wilayah. Urusan Pertanian : (1) Belum Optimalnya ketersediaan benih yang mencakup 6 tepat (jumlah, varietas, tempat, kerja dan waktu); (2) Belum optimalnya pemanfaatan lahan dan kesesuaian lahan sehingga dibutuhkan studi keseuaian lahan; (3) Kurang pasokan air irigasi pada lahan pertanian ditunjukan dengan belum optimalnya ketersediaan suberair irgasi dari kondisi irigasi yang tidak baik samapi tahun 2015 masih sekitar 6.815 Ha dan Rendahnya ratio jaringan irigasi 2.45 sampai tahun 2015; (4) Masih terbatasnya ketersediaan pupuk kimia yang bersubsidi; (5) Belum maksimalnya pengunaan pupuk organik; (6) Belum optimalnya penanganan pasca panen komoditi pertanian; (7) Rendahnya SDM Petani Manggarai sebanyak 74.781 orang, sebanyak 60% didominasi petani dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan SD kebawah dan usia 50 tahun Keatas; (8) Keterbatasan modal usaha petani; (9) Masih rendahnya kaasitas kelembagaan petani; (10) Pertanian belum berorentasi bisnis / agribisnis sehingga produk ; (11) Rendahnya penanganan pasca panen produk pertanian dan perkebunan; (12) Rendahnya kualitas produk pertanian; (13) Tingginya Permintaan pasar belum diikuti dengan produksi; (14)


(5)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

222

Pemilihan komoditi hortikultura belum mengikuti selera pasar; (15) Minimnya pengunaan teknologi pertanian/ saprodi. Urusan Perkebunan : (1) Belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan perkebunan; (2) Belum tersedianya benih bermutu hasil penangkaran lokal; (3) Rendahnya Produktifit. Urusan Peternakan :

(1) Belum tersedianya bibit unggul lokal; (2) Ketersediaan pakan ternak yang mamadai; (3) Terbatasnya jumlah bibit ternak. Urusan Pariwisata : (1) Belum siapnya infrastruktur pariwisata; (2) Belum adanya RIPDA sebagai masterplan pariwisata Kabupaten; (3) Rendahnya manajemen pariwisata ditandai dengan rata-rata lama tinggal wisatawan masih 3 hari; (4) Tanaman perkebunan akibat kurangnya perawatan dan peremajaan;(5) Rendahnya pengendalian perdagangan dan pemotongan betina produktif;

Urusan Kelautan dan Perikanan : (1) perikanan budidaya (tawar+payau) yaitu sekitar 135 Ton pada taun 2015; (2) Kurangnya sarana dan prasarana Prikanan Tangkap; (3) Belum Optimalnya Perikanan Air tawar dan payau. Urusan Perdagangan : (1) Belum tertatanya jaringan Rantai pemasaran, dimana masih adanya praktek Monopsoni dan ologopsoni pada komoditi pertanian; (2) Nilai tawar petani masih rendah ditunjukan dengan harga komoditi masih ditentukan pembeli.

4.1.2. Bidang Sumber Daya Manusia

Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia jika dibandingkan dengan angka capaian pada indikator nasional.

1. Pendidikan.

Walaupun pendidikan di Manggarai mengalami kemajuan pesat ditunjukan oleh tingginya capaian APK dan APM, namun masih ada indikator lain yang belum mengalami kemajuan, di antaranya: (1) Tingkat Pendidikan Penduduk masih rendah (2) Tingkat partisipasi masyarakat pada jenjang


(6)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

223

Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan menengah masih rendah, (3) Masih tingginya angka putus Sekolah pada tingkat SMP/MTS, (4) Rendahnya Kualitas Pendidikan, (5) Masih tingginya jumlah Guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahlian (MISMATCH), (6) Rendahnya Nilai rata-rata Kelulusan UN, (7) Rendahnya Nilai Olimpiade Sains Nasional, (8) Masih Banyaknya sekolah jenjang SD dan SMP yang belum terakreditasi, (9) Tenaga pendidik non PNS pada setiap jenjang pendidikan yang diangkat oleh yayasan dan orang tua siswa kesejahteraanya masih sangat kurang, (10) Masih bannyak ruang kelas sekolah yang masih rusak.

2. Kesehatan

Rendahnya derajat kesehatan masyarakat ditandai oleh indikator; (1) Masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi; (2) Masih rendahnya status gizi masyarakat; (3) Masih tingginya penyakit menular dan tidak menular di masyarakat; (4) Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan masyarakat; (5) Masih rendahnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP); (6) Belum Optimalnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan; (7) Belum optimalnya sistem informasi kesehatan integrasi; (8) Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP): (9) Belum optimalnya pelaksanaan program JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP); (10) Masih tingginya LPP Kab. Mangggarai dibandingkan LPP Nasional dan LPP Provinsi NTT; (11) Masih tingginya TFR (Total Fertility Rate); (12) Masih tingginya rata-rata jumlah anak per keluarga; (13) Masih rendahnya ratio akseptor KB; (14) Masih rendahnya cakupan peserta KB aktif: (15) Masih tingginya jumlah Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera 1; (16) Masih rendahnya


(7)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

224

jumlah Keluarga Sejahtera (Keluarga Sejahtera II, III dan III+/Kategori Keluarga Bukan Miskin); (17) Masih tingginya Unmet Need; (18) Masih rendahnya CPR; (19) Masih tingginya jumlah PUS istri dibawah 20 Tahun; (20) Masih rendahnya Persentase Cakupan anggota BKB yg ber KB; (21) Masih rendahnya PUS Anggota UPPKS yang menjadi peserta KB; (22) Masih rendahnya ratio PKB/PLKB di setiap Desa; (23) Jumlah Pembantu Pembina Keluarga Berencana di setiap Desa/Kelurahan; (24) Ketersediaan Data mikro di Desa/Kelurahan; (25) Belum adanya penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat.

4.1.3. Lingkungan Hidup

Belum maksimalnya pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan berbasis ekosistem dan tata ruang. Indikator pengukurannya; (1) Belum optimalnya Pengelolaan Sampah; (2) Penurunan Debit Air hampir semua di Kabupaten Manggarai ; (3) Pencemaran air dan tanah dari limbah industry kecil, Puskesmas dan rumah tangga; (4) Belum optimalnya pendataan usaha/kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan hidup; (5) Masih terdapatnya lahan kritis dalam dan luar kawasan; (6) Masih terdaptnya kerusakan hutan akibat gangguan keamanan hutan dari pembalakan liar dan perambanahan hutan; (7) Masih Kurangnya Ketersediaan Air Minum Bersih; (8) Belum efektifnya pengawasan dan penertiban kegiatan pertambangan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.; (9) Fluktuasi serta anomaly cuaca dan iklim yang sulit diperkirakan; dan (10) Kondisi topografi wilayah kabupaten Manggarai yang rentan terhadap bencana alam; (11). Masih terbatasnya sarana Mobil pemadam kebakaran


(8)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

225

4.1.4. Tata Kelola Birokrasi, Hukum dan HAM a) Tata kelola birokrasi.

Belum terwujudnya tata Kelola Pemerintahan daerah yang baik dan bersih, ditandai; (1) kurangnya partisipasi masyarakat dalam penetapan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan daerah; (2) kurang profesionalnya aparatur pemerintah daerah dan desa; (3) masih lemahnya penegakan hukum dan peraturan-peraturan daerah yang mengatur kembali norma-norma kehidupan masyarakat; (4) lemahnya kapasitas pemerintahan desa untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan desa; (5) kurangnya transparansi dan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik; (6) belum optimalnya penataan dan pendayagunaan keuangan dan aset daerah; (7) belum efektifnya analisis perencanaan, kebutuhan, dan pengadaan pegawai; (8), belum ada SOP yang mengatur standar pelayanan aparatur tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa; (9) belum optimalnya layanan administrasi kependudukan; (10) belum berkembangnya lembaga ekonomi pedesaan dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa; (11) infrastruktur telekomunikasi belum bisa menjangkau setiap pelosok wilayah di Manggarai;

b) Hukum dan HAM.

Beberapa indikator masih ditemukan permasalahan, di antaranya; (1) belum terbebasnya aparatur pemerintahan daerah dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); (2) kurang terpeliharanya kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, serta belum optimalnya pemberantasan penyakit masyarakat; (3) makin maraknya perdagangan


(9)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

226

dan penyalahgunaan narkoba yang merusak masa depan generasi muda; (4) meningkatnya angka perdagangan manusia bermotif penyaluran tenaga kerja yang melanggar ketentuan ketenagakerjaan; dan (5) Keterlibatan masyarakat dalam penetapan produk hukum daerah masih terbatas. Pemerintah merupakan institusi yang mempunyai kompetensi untuk menetapkan produk hukum daerah, namun terbuka ruang bagi partisipasi masyarakat; (6) belum berkembangnya sistem pendaftaran tanah,penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; (7) belum terselesaikannya konflik-konflik pertanahan antar masyarakat dan antara masyarakat dengan pemerintah daerah;

4.1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Jender

Beberapa permasalahan bidang pemberdayaan perempuan dan jender, di antaranya; (1)masih rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan, politik dan ekonomi; (2) masih rendahnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak; (3) masih rendahnya partisipasi kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; (4) masih kurangnya perlindungan perempuan dan anak atas tindak kekerasan; (5) belum optimalnya pemberdayaan fakir miskin dan Penyandang Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya; (6) belum optimalnya pembinaan kelembagaan kesejahteraan sosial, pembinaan panti asuhan/panti jompo, dan pembinaan eks penyandang penyakit sosial.


(10)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

227

4.2. Isu-Isu Strategis 4.2.1. Bidang Ekonomi

1. Penerapan Sapta usaha Tani Belum optimal

2. Masih rendahnya Konsumsi Pangan Yang beragam, bergizi seimbang dan Aman

3. Rendahnya Kualitas Produksi dan Produktivitas nelayan perikanan tangkap dan budidaya

4. Rendahnya Kualitas dan Kuantitas Ternak

5. Masih adanya Praktek Perdagangan Monopsoni dan Oligopsoni pada perdagangan Komoditi perkebunan 6. Belum berkembangnya Industri kreatif (Home Industry); 7. Masih Rendahnya kualitas tata kelolah koperasi

8. Peningkatan sarana prasarana perhubungan Darat,Laut dan Udara dan Konektivitas Tol Laut Wilayah Timur dan Barat Indonesia

9. Belum mantapnya sistem trasportasi antar Desa dan antar kota dalam wilayah Kabupaten Manggarai

10. Terbatasnya Akses Komunikasi dan Informatika

11. Masih adanya desa -desa belum memiliki listrik sebagai Sumber penerangan utama di Kabupaten Manggarai 12. Rendahnya Kompetensi , Produktivitas, Perlindungan dan

Penempatan Tenaga Kerja

13. Tingginya Resiko Daya Rusak Air Terhadap Kawasan Budidaya (Permukiman, Pertanian)

14. Rendahnya cakupan layanan air minum bersih perkotaan dan perdesaan

15. Masih adanya Permukiman Kumuh dan Lingkungan Kumuh


(11)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

228

4.2.2. Bidang Kesehatan

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia serta Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat

2. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang berkualitas lewat Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alkes, Pengawasan Obat dan Makanan, dan SDM Kesehatan

4. Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

5. Pengembangan JKN dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

6. Masih tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk 7. Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal

8. Kesadaran KB yang terlambat (setelah memiliki anak > 3) 9. Jumlah Keluarga Sejahtera masih rendah

4.2.3. Bidang Pendidikan

1. Peningkatan akses dan pelayanan pendidikan dalam rangka mendukung pembangunan pendidikan nasional 2. Peningkatan mutu dan daya saing SDM dalam rangka

memasuki Era Pasar Bebas

4.2.4. Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

1. Belum terwujudnya kota Ruteng sebagai kota bersih; 2. Menurunnya debit air minum;

3. Meningkatnya pencemaran Tanah, Air dan Udara yang disebabkan oleh adanya Usaha/kegiatan;

4. Belum tersedianya informasi mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup;


(12)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

229

5. Masih luasnya kawasan kritis di dalam kawasan Hutan dan luar kawasan hutan;

6. Belum optimalnya patroli Rutin/Terpadu pengamanan hutan dan Penyuluhan;

7. Pengelolaan pertambangan yang belum mendukung pelestarian lingkungan dan berbasis tata ruang;

8. Ketidakpastian informasi perubahan iklim; dan

9. 70,45% wilayah kabupaten Manggarai berada pada kemiringan lebih dari 40 derajat menyebabkan

Manggarai kategori rawan bencana.

10. Meningkatnya kepadatan penduduk dengan aktifitasnya

4.2.5. Bidang Hukum dan Ham

1. Masih tingginya Lahan yang belum memiliki sertifikat 2. Percepatan Pelayanan dokumen Kependudukan dan

pencatatan Sipil

3. Belum Optimalnya Penanganan Penduduk yang llegal dan Beridentitas ganda

4. Masih rendahnya kesetaraan Gender

5. Meningkatnya kasus KDRT, Kekerasan terhadap Perempuan dan anak dan Eksploitasi perdagangan perempuan dan anak

6. Rumah layak huni bagi KK miskin

7. Masih rendahnya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

8. Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 9. Masih rendahnya kapasitas Aparatur Desa

10. Masih rendahnya kontribusi PADes terhadap APBDes 11. Pengembangan Usaha Ekonomi Desa

12. Pengelolaan Administrasi Keuangan pada SKPD, sekolah dan Pemerintah Desa


(13)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021

BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

230

13. Rendahnya kesadaran tindak lanjut temuan SKPD 14. Penerapan Teknologi Informasi (SIMDA Keuangan dan

SIMDA BMD)

15. Rendahnya Rasio Kontribusi PAD terhadap APBD 16. Rendahnya Kualifikasi SDM Aparatur sesuai tuntutan

Undang-undang ASN

17. Masih rendahnya tertib Administrasi Kepegawaian 18. Belum Optimalnya Koordinasi Penyelenggaraan

Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan 19. Belum Optimalnya Koordinasi Perencanaan,

Pengendalian Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan dan Penanaman Modal

20. Belum optimalnya Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Satu Pintu


(1)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

225

4.1.4. Tata Kelola Birokrasi, Hukum dan HAM

a) Tata kelola birokrasi.

Belum terwujudnya tata Kelola Pemerintahan daerah yang baik dan bersih, ditandai; (1) kurangnya partisipasi

masyarakat dalam penetapan kebijakan dan

pelaksanaan pembangunan daerah; (2) kurang

profesionalnya aparatur pemerintah daerah dan desa; (3) masih lemahnya penegakan hukum dan peraturan-peraturan daerah yang mengatur kembali norma-norma kehidupan masyarakat; (4) lemahnya kapasitas pemerintahan desa untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan desa; (5) kurangnya transparansi dan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik; (6) belum optimalnya penataan dan pendayagunaan keuangan dan aset daerah; (7) belum efektifnya analisis perencanaan, kebutuhan, dan pengadaan pegawai; (8), belum ada SOP yang mengatur standar pelayanan aparatur tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa; (9) belum optimalnya layanan administrasi kependudukan; (10) belum berkembangnya lembaga ekonomi pedesaan dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa; (11) infrastruktur telekomunikasi belum bisa menjangkau setiap pelosok wilayah di Manggarai;

b) Hukum dan HAM.

Beberapa indikator masih ditemukan permasalahan, di antaranya; (1) belum terbebasnya aparatur pemerintahan daerah dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); (2) kurang terpeliharanya kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, serta belum optimalnya pemberantasan penyakit masyarakat; (3) makin maraknya perdagangan


(2)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

226

dan penyalahgunaan narkoba yang merusak masa depan generasi muda; (4) meningkatnya angka perdagangan manusia bermotif penyaluran tenaga kerja yang melanggar ketentuan ketenagakerjaan; dan (5) Keterlibatan masyarakat dalam penetapan produk hukum daerah masih terbatas. Pemerintah merupakan institusi yang mempunyai kompetensi untuk menetapkan produk hukum daerah, namun terbuka ruang bagi partisipasi

masyarakat; (6) belum berkembangnya sistem

pendaftaran tanah,penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; (7) belum terselesaikannya konflik-konflik pertanahan antar masyarakat dan antara masyarakat dengan pemerintah daerah;

4.1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Jender

Beberapa permasalahan bidang pemberdayaan perempuan dan jender, di antaranya; (1)masih rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan, politik dan ekonomi; (2) masih rendahnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak; (3) masih rendahnya partisipasi kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; (4) masih kurangnya perlindungan perempuan dan anak atas tindak kekerasan; (5) belum optimalnya pemberdayaan fakir miskin dan Penyandang Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya; (6) belum optimalnya pembinaan kelembagaan kesejahteraan sosial, pembinaan panti asuhan/panti jompo, dan pembinaan eks penyandang penyakit sosial.


(3)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

227

4.2. Isu-Isu Strategis

4.2.1. Bidang Ekonomi

1. Penerapan Sapta usaha Tani Belum optimal

2. Masih rendahnya Konsumsi Pangan Yang beragam, bergizi seimbang dan Aman

3. Rendahnya Kualitas Produksi dan Produktivitas nelayan perikanan tangkap dan budidaya

4. Rendahnya Kualitas dan Kuantitas Ternak

5. Masih adanya Praktek Perdagangan Monopsoni dan Oligopsoni pada perdagangan Komoditi perkebunan 6. Belum berkembangnya Industri kreatif (Home Industry); 7. Masih Rendahnya kualitas tata kelolah koperasi

8. Peningkatan sarana prasarana perhubungan Darat,Laut dan Udara dan Konektivitas Tol Laut Wilayah Timur dan Barat Indonesia

9. Belum mantapnya sistem trasportasi antar Desa dan antar kota dalam wilayah Kabupaten Manggarai

10. Terbatasnya Akses Komunikasi dan Informatika

11. Masih adanya desa -desa belum memiliki listrik sebagai Sumber penerangan utama di Kabupaten Manggarai 12. Rendahnya Kompetensi , Produktivitas, Perlindungan dan

Penempatan Tenaga Kerja

13. Tingginya Resiko Daya Rusak Air Terhadap Kawasan Budidaya (Permukiman, Pertanian)

14. Rendahnya cakupan layanan air minum bersih perkotaan dan perdesaan

15. Masih adanya Permukiman Kumuh dan Lingkungan Kumuh


(4)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

228

4.2.2. Bidang Kesehatan

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia serta Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat

2. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang berkualitas lewat Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alkes, Pengawasan Obat dan Makanan, dan SDM Kesehatan

4. Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

5. Pengembangan JKN dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

6. Masih tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk 7. Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal

8. Kesadaran KB yang terlambat (setelah memiliki anak > 3) 9. Jumlah Keluarga Sejahtera masih rendah

4.2.3. Bidang Pendidikan

1. Peningkatan akses dan pelayanan pendidikan dalam rangka mendukung pembangunan pendidikan nasional 2. Peningkatan mutu dan daya saing SDM dalam rangka

memasuki Era Pasar Bebas

4.2.4. Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

1. Belum terwujudnya kota Ruteng sebagai kota bersih; 2. Menurunnya debit air minum;

3. Meningkatnya pencemaran Tanah, Air dan Udara yang disebabkan oleh adanya Usaha/kegiatan;

4. Belum tersedianya informasi mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup;


(5)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

229

5. Masih luasnya kawasan kritis di dalam kawasan Hutan dan luar kawasan hutan;

6. Belum optimalnya patroli Rutin/Terpadu pengamanan hutan dan Penyuluhan;

7. Pengelolaan pertambangan yang belum mendukung pelestarian lingkungan dan berbasis tata ruang;

8. Ketidakpastian informasi perubahan iklim; dan

9. 70,45% wilayah kabupaten Manggarai berada pada kemiringan lebih dari 40 derajat menyebabkan

Manggarai kategori rawan bencana.

10. Meningkatnya kepadatan penduduk dengan aktifitasnya

4.2.5. Bidang Hukum dan Ham

1. Masih tingginya Lahan yang belum memiliki sertifikat 2. Percepatan Pelayanan dokumen Kependudukan dan

pencatatan Sipil

3. Belum Optimalnya Penanganan Penduduk yang llegal dan Beridentitas ganda

4. Masih rendahnya kesetaraan Gender

5. Meningkatnya kasus KDRT, Kekerasan terhadap Perempuan dan anak dan Eksploitasi perdagangan perempuan dan anak

6. Rumah layak huni bagi KK miskin

7. Masih rendahnya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

8. Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 9. Masih rendahnya kapasitas Aparatur Desa

10. Masih rendahnya kontribusi PADes terhadap APBDes 11. Pengembangan Usaha Ekonomi Desa

12. Pengelolaan Administrasi Keuangan pada SKPD, sekolah dan Pemerintah Desa


(6)

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 4 – Analisa Isu-Isu Strategis

230

13. Rendahnya kesadaran tindak lanjut temuan SKPD 14. Penerapan Teknologi Informasi (SIMDA Keuangan dan

SIMDA BMD)

15. Rendahnya Rasio Kontribusi PAD terhadap APBD 16. Rendahnya Kualifikasi SDM Aparatur sesuai tuntutan

Undang-undang ASN

17. Masih rendahnya tertib Administrasi Kepegawaian 18. Belum Optimalnya Koordinasi Penyelenggaraan

Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan 19. Belum Optimalnya Koordinasi Perencanaan,

Pengendalian Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan dan Penanaman Modal

20. Belum optimalnya Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Satu Pintu