SPEKTROFOTOMETER DAN PIGMEN PADA TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM
APLIKASI TEKNIK LABORATORIUM
SPEKTROFOTOMETER DAN PIGMEN PADA TANAMAN
NAMA
: ERVAN TOGATOROP
NIM
: G31113302
KELOMPOK: SATU
ASISTEN
: DEWI SARTIKA MONOARFA
LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pangan merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang kehidupan
manusia. Sumber bahan pangan banyak berasal dari tanaman berupa sayuran, buah, umbiumbian dan kacang-kacangan. Dalam setiap jenis tanaman memiliki kandungan gizi serta
manfaat yang berbeda.
Secara organoleptik tanaman pangan bukan hanya dilihat dari segi fisik dan cita rasanya
tetapi dapat juga dilihat dari berbagai macam warna berbeda yang dimiliki oleh tanaman
tersebut. Warna dalam bahan pangan atau tanaman dipengaruhi oleh molekul pigmen yang
terkandung di dalam tanaman tersebut.
Pigmen dalam bahan pangan memiliki banyak jenis dan fungsi yang berbeda-beda
dalam memberikan warna. Beberapa pigmen yang penting tergolong dalam kelompok
klorofil, karotenoid dan antosianin. Bahan pangan yang mengandung pigmen karoten sangat
baik dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia karena sebagian karotenoid dapat diubah
menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam tanaman
bersama-sama dengan klorofil.
Selain memiliki perbedaan warna pigmen satu dan lainnya, pigmen juga memilik
panjang gelombang yang berbeda-beda sehingga diperlukan alat spektrofotometer yang dapat
membaca nilai absorbansi dan panjang gelombang suatu sampel melalui cahaya yang
diteruskan dan diserap. Berdasarkan uraian di atas praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
jenis pigmen yang terdapat dalam bahan pangan serta panjang gelombang dari masing-masing
pigmen.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometer.
2. Untuk mengetahui efek pemanasan terhadap intensitas warna pigmen tanaman.
3. Untuk mengetahui sifat pigmen, panjang gelombang, pengenceran, absorbansi dan pH
pada bayam.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui system kerja
spektrofotometer dalam menentukan panjang gelombang dan absorbansi suatu sampel
pengujian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Buah Tomat( Lycopersicum esculentum Mill)
Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah buah khas Amerika, terdiri dari
berbagai bentuk dan dimensi. Tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang
bisa dimakan, yang mengandung biji atau benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar
dan stem (batang) tanaman yang bisa dimakan. Pigmen utama pada tomat adalah likopen.
Pada pembentukan likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika suhu naik maka
likopen akan semakin banyak terbentuk( Kertati, 1991)
Tomat memiliki berbagai vitamin dan senyawa anti penyakit yang baik bagi kesehatan,
terutama likopen.
Tomat mengandung lemak dan kalori dalam jumlah rendah, bebas
kolesterol, dan merupakan sumber serat dan protein yang baik. Selain itu, tomat kaya akan
vitamin A dan C, beta-karoten, kalium dan antioksidan likopen. Satu buah tomat ukuran
sedang mengandung hampir setengah batas jumlah kebutuhan harian ( required daily/RDA)
vitamin C untuk orang dewasa (Franceschi , 1994)
II.2 Bayam (Amaranthus spp)
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp.
Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam semula
dikenal sebagai tumbuhan hias. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber
protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Varietas bayam unggul ada 7 macam
yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan
beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20. Bayam
merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur, bahkan disajikan sebagai hidangan
mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein
nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan
masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk
kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentri. Daun
dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai
batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan
pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan
untuk bahan makanan dan obat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai
pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji
bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang
sedang haid (Syekh, 2013).
Bayam merupakan salah satu tanaman yang daunnya banyak mengandung klorofil dan
karotenoid. Klorofil a dan b adalah pigmen tumbuhan yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis, diproduksi di kloroplast pada jaringan fotosintesis yang ada di daun. Klorofil a
berwarna hijau biru memiliki panjang gelombang maksimum pada 430 nm dan 669 nm,
sedangkan klorofil b berwarna hijau kuning memiliki panjang gelombang maksimum pada
453 nm dan 652 nm. Klorofil a menunjukkan Rf 0,4 dan klorofil b menunjukkan Rf 0,38.
Disamping itu bayam memiliki kisaran pH yaitu antara 6 dan 7 (Wiwing, 2005).
II.3 Wortel (Daucus Carota L)
Wortel merupakan jenis tumbuhan sayuran umbi. Wortel ini biasanya berwarna jingga
atau putih dengan texstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian
umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang
menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun
kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih. Semakin
jingga, merah, atau ungu warnanya, semakin tinggi kandungan vitamin A-nya. Adanya
warna disebabkan oleh pigmen karoten. Dalam bentuk beta-karoten,
wortel
bisa
pula berperan sebagai antioksidan, yaitu memberi perlindungan pada tubuh terhadap
pengaruh negatif yang merusak dari radikal bebas. pemanasan mampu meningkatkan
aktivitas antioksidan
wortel
rata-rata
34% lebih tinggi daripada dalam keadaan
mentah (Anonim,2012).
II.4 Anggur Hitam (Vitis vinifera)
Anggur merupakan komoditi yang dapat dibuat menjadi berbagai produk pangan seperti
minuman beralkohol dan kismis. Kulit anggur merupakan lapisan terluar dari anggur yang
berwarna hitam keunguan. Isi kulit buah anggur sekitar 5-12% dari ukuran buah. Kulit anggur
sering digunakan untuk membuat wine dan suplemen membuat suplemen makanan. Pada
penelitian yang dilakukan Toukairin, membuktikan bahwa kulit anggur yang dibuat dalam
minuman menghambat pertumbuhan S mutan. kulit anggur menjadi minuman wine
dimurnikan sehingga terbukti mengandung polifenol.
II.5 Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan
cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet. Sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang
(Yazid, 2012).
Secara garis besar menurut Emal (2011) spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting
yaitu :
a.
Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
b.
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda
c.
(terdispersi).
Kuvet
Kuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Kuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan kuvet dari
kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat
dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau
angka digital. Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk
menentukan
konsentrasinya
dengan
menggunakan
hukum
Lambert-Beer.
Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan
membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut
transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung
besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran)
jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian
diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang
diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi
sampel.Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible
(sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada
video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua
karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu
lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi
pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader. Yang harus
dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet,
karena
bila
ada
cahaya
lain
otomatis
jumlah
cahaya
yang
diukur
menjadi
bertambah (Yazid, 2012).
Klasifikasi sinar tampak beserta warna komplementernya (bila dicampurkan jadi tidak
berwarna) berdasarkan Anonim (2012) yaitu sebagai berikut :
Panjang
gelombang (nm)
Warna
Warna Komplementer
Violet/ungu/lembayung
Hijau kekuningan
435-480
Biru
Kuning
480-490
Biru kehijauan
Jingga
490-500
Hijau kebiruan
Merah
500-560
Hijau
Ungu kebiruan
560-580
Hijau kekuningan
Ungu
400-435
580-610
Jingga
Biru kehijauan
610-680
Merah
Hijau kebiruan
Ungu kemerah-merahan
Hijau
680-800
II.6 Pigmen
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari
dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu
ditangkap mata. Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah melindungi dari sinar
matahari yang merusak. Karena, pada saat terik, tanaman tidak dapat berpindah ke tempat
yang lebih sejuk. Pengenceran dilakukan untuk mengurangi kepekatan pada uji klorofil
maupun karoten. Hal ini dilakukan agar sampel dapat terbaca oleh alat absorbansi Karena
pembacaaan alat absorbansi yang baik adalah 0,04-0,8% (Monroetiboti, 2012).
Menurut Yetty (2011) daun tanaman memiliki berbagai jenis pigmen warna adalah
sebagai berikut:
1.
Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuhtumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai
energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses-proses fokus. Pigmen klorofil
berfungsi pada tumbuhan untuk proses fotosintesis, memoles daun dan buah yang
masih mentah dengan warna hijau. Pigmen ini juga berfungsi sebagai anti-oksidan.
2.
Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai rumus molekul C 55H72O5N4 Mg,
dapat mengabsorbansi blue violet dan merah dalam gelombang yang lebih pendek
disbanding dengan menyerap cahaya merah secara maksimal yang terjadi pada
gelombang cahaya yang panjang.
3.
Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai rumus molekul C55H70O6N4 Mg,
biasanyahanya terdapat pada alga hijau, klorofil b memiliki gugus aldehid yang
menyebabkanklorofil ini bersifat hidrooli dibanding klorofil a dan berwarna hijau
kekuningan.
4.
Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning pada
sayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan terdapat pada semua jenis
tumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang berbuga kuning pada tumbuhan.
5.
Antosianin merupakan warna paling penting dalam tumbuhan, pigmen yang berwarna
kuat dan larutan air. Antosianin memberi warna merah, merah muda, ungu dan biru.
Karena sifat ion antosianin, intensitas dan warnanya tergantung pada pH. Pada larutan
asam, ada berbagai warna dari oranye-merah sampai ungu. Apabila pH mendekati 7
terbentuk semu basa yang tidak berwarna.
6.
Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya berada bersama-sama dengan
klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak warna kuning pada tanaman
dan apabilaklorofil yang tampak akan berwarna hijau.
II.7 Absorbansi
Absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah.
Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan panjang
larutan yang dilalui sinar. Hal ini artinya bahwa untuk membandingkan antara satu senyawa
dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh konsentrasi dan panjang larutan.
Disamping itu dalam penentuan absorbansi larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan
diperoleh absorbansi yang sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam
sinar. Akan tetapi, dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya.
Absorbansinya sangat rendah (Mentari, 2012).
Pengujian pengaruh lama pemanasan terhadap absorbansi pigmen menunjukkan bahwa
pada umumnya penurunan absorbansi secara nyata terjadi setelah pemanasan selama 30
menit. Selanjutnya penurunan absorbansi hampir sama dengan sebelumnya. Penurunan
absorbansi secara kualitatif menyatakan penurunan intensitas warna (Wulan, 2001).
II.8 Aquades
Aquades atau biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air suling juga memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu H 20 yang
berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen dan atom oksigen tunggal. Molekul
pada H20 berbentuk asimetris. Karena molekul air asimetris dan atom oksigen memiliki
elektronegativitas lebih tinggi dari atom hidrogen, ia membawa muatan negatif sedikit,
sedangkan atom hidrogen sedikit positif. Akibatnya, air adalah molekul polar dengan momen
dipol listrik atau tidak sama dengan 0. Air juga dapat membentuk dalam jumlah yang besar
ikatan hidrogen antarmolekul untuk molekul ukurannya. Aquadest juga biasa digunakan
dilaboratorium sebagai zat pelarut (Anonim, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 03
November 2014, pukul 08.00-12.00 WITA, di Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan
Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Universitas Hasanuddin. Makassar.
III.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- tabung reaksi
- pisau
- pipet volum
- timbangan analitik
- wadah
- sendok
- spektrofotometer
- Erlenmeyer
- gelas kimia
- pH meter
- corong pemisah
- hot plate
- blender
- laminar flow
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- Anggur Hitam
- kertas saring whatman
- Wortel
- aquades
- tomat rebus
- acetone phospat buffer
- tomat mentah
- aluminium foil
- wortel
C. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman adalah sebagai
berikut :
Pigmen larut dalam lemak
1. Bayam dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan
2. Kemudian bahan ditimbang 50 gram
3. Bahan dimasukkan dalam blender lalu ditambahkan acetone phospat buffer
4. Lalu disaring menggunakan kertas saring whatmandi laminar flow
5. Diukur dan dicatat pH hasil saringan
6. Diulangi tahap 1-3 untuk bayam rebus
7. Bandingkan intensitas warnanya
Pigmen larut dalam air
1. Bahan dicuci sampai bersih
2. Lalu tomat ditimbang 100 gram
3. Kemudian bahan dimasukkan kedalam blender lalu ditambahkan 100 ml aquades
4. Lalu disaring menggunakan kertas saring whatman di laminar flow
5. Diulangi 1-3 tahap untuk tomat rebus
6. Bandingkan intensitas warnanya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dalam praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tumbuhan
adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Hasil pengukuran pH dan absorbansi pada berbagai pigmen tanaman.
Panjang
No
Sampel
gelombang
Absorbansi
pH
(nm)
1
Tomat Segar
650 nm
0,023
5.5
2
Tomat rebus
650 nm
0,061
7
3
Bayam Hijau
330-400 nm
1.087
5.5
4
Wortel
650 nm
0.087
5.5
5
Anggur Hitam
650 nm
0.122
4.5
Sumber : Data primer Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium, 2014.
IV.2 Pembahasan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tomat mentah, tomat merupakan
Tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang
mengandung biji atau benih. Pigmen warna pada pada tomat adalah likopen. Likopen
memberi warna merah pada tomat. Hal ini sesuai dengan kertati (1991) yang menyatakan
bahwa tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang
mengandung biji atau benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar dan stem (batang)
tanaman yang bisa dimakan. Pigmen utama pada tomat adalah likopen. Pada pembentukan
likopen
Pigmen yang terdapat dalam tomat mentah adalah karatenoid. Jenis senyawa karotenoid
pada tomat adalah likopen yang merupakan pigmen yang menyebabkan warna merah.
Likopen tidak larut dalam air tetapi larut pada aseton, alkohol dan benzena, sehingga pada
praktikum kali ini digunakan larutan acetone phospat buffer untuk melarutkan pigmen
likopen yang terdapat dalam Hal ini sesuai dengan Yetty (2011) yang menyatakan bahwa
likopen tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter, benzena, dan aseton dan dalam
bentuk murni sedikit larut dalam petroleum eter.
Pada saat pengujian sampel tomat untuk mengetahui panjang gelombang sampel
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer melalui penerimaan gelombang cahaya
tertentu. Panjang gelombang tomat setelah dihaluskan dan disaring diperoleh panjang
gelombang sebesar 650 nm. Hal ini sesuai dengan Anonim (2012) yang menyatakan bahwa,
panjang gelombang sinar tampak untuk warna hijau berada dalam kisaran 610-680 nm dengan
warna komplementer hijau kebiruan.
Pada saat melakukan analisia absorbansi pigmen klorofil pada sampel tomat mentah
dilakukan pengenceran karena sampel yang didapatkan setelah penyaringan berupa larutan
pekat yang masih perlu diencerkan dengan diambilnya 1 ml larutan sampel pekat kemudian
ditambahkan dengan 9 ml aquades sehingga diperoleh larutan sampel dengan pengenceran
sebanyak 20x. Hal ini sesuai dengan Anonim (2011) yang menyatakan bahwa aquades atau
biasa disebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan disejukan kembali).
Aquadest juga biasa digunakan dilaboratorium sebagai zat pelarut.
Hasil yang didapatkan dalam pengujian absorbansi pada tomat segar dengan
menggunakan spektrofotometer adalah 0,023 dibandingkan dengan absorbansi pada tomat
rebus didapatkan hasil sebesar 0,061. Absorbansi dari bayam rebus lebih tinggi hal ini
disebabkan karena tomat rebus mengandung air di dalamnya jadi lebih pekat dibandingkan
dengan bayam mentah. Hal ini sesuai dengan (Mentari, 2012) yang menyatakan bahwa dalam
penentuan absorbansi larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi
yang sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar. Akan tetapi,
dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya. absorbansinya sangat
rendah.
Pada penentuan pH terhadap sampel dari tomat segar didapatkan pH sebesar 5.5
sedangkan pH dari bayam rebus sebesar 7. Hal ini menunjukkan kandungan asam pada tomat
segar masih terjaga sedangkan pada tomat rebus keasamannya memudar karena adanya proses
oksidasi pada total asam tomat rebus oleh panas. Hal ini sesuai dengan Wiwing (2005) yang
menyatakan bahwa pemanasan pada bahan pangan menyebabkan kandungan total asam rusak
dan pH menjadi berubah.
Penggunaan spektrofotometer pada praktikum ini dalam menentukan panjang
gelombang dan absorbansi suatu sampel dilakukan dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu yang kemudian akan mengenai sampel uji. Cahaya yang
mengenai sampel uji akan menyerap cahaya tersebut dan meneruskan cahaya yang tidak
terserap dan nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan sebagai nilai
absorbansi. Hal ini sesuai dengan Yazid (2012) yang menyatakan bahwa prinsipkerja
spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada
suatu
medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam
medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan
dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum spektrofotometer dan pigmen pada
tanaman adalah sebagai berikut :
1.
Prinsip kerja alat spektrofotometer berdasarkan pada penyerapan cahaya oleh komponen
yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang
akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali.
2.
Proses pemanasan dapat meyebabkan rusaknya pigmen pada tanaman.
3.
Klorofil tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam lemak, panjang gelombang
yang digunakan adalah 650 nm, sehingga absorbansinya 0,023 dan pH nya adalah 5.5.
V.2 Saran
Saran saya untuk praktikum ini bahan yang digunakan lebih beragam jenis dan warna
sehingga kita dapat mengetahui panjang gelombang dari setiap jenis pigmen yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Aquades. http://chenyachirrup.blogspot.com /2011/04/aquades.html. Diakses
pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Anonim, 2012. Spektrofotometer. http://solichahiez.wordpress.com/2012 /12/29/pigmenklorofil/. Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Emal,
2011.
Bagian
Spektrofotometer.
/menganalisis-pigmen-pada-tumbuhan.html.
23 November 2013, Makassar.
http://horti-fresh.blogspot.com/2011/01
Diakses
pada
tanggal
Mentari, Sri Rahayu, 2012. Absorbansi. http://www.scribd.com
Absorbansi. Diakses pada tanggal 24 November 2013, Makassar.
/doc/95126973/m
Monroetiboti .2012.
Pigmen
.http://monroetiboti.blogspot.com/2011/10/pigm
en.html. Diakses pada tanggal 23 November 2012. Makassar.
Syekh. 2013. Bayam. http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/BAYAM
Diakses pada tanggal 23 November 2013. Makassar.
.pdf.
Yazid, 2012. Spektrofotometer. Yahid%20Blog%20%20makalah%20 spektrofotometer.htm.
Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Yetty. 2011. Macam Pigmen Daun Tanaman. http://www.scribd.com/doc /83285827/Lap-1Klorofil. Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Wulan, Siti Narsito, 2001. Kemungkinan pemanfaatan Limbah Kulit Kakao sebagai Zat
Pewarna. Jurusan Teknologi Pertanian.
APLIKASI TEKNIK LABORATORIUM
SPEKTROFOTOMETER DAN PIGMEN PADA TANAMAN
NAMA
: ERVAN TOGATOROP
NIM
: G31113302
KELOMPOK: SATU
ASISTEN
: DEWI SARTIKA MONOARFA
LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pangan merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang kehidupan
manusia. Sumber bahan pangan banyak berasal dari tanaman berupa sayuran, buah, umbiumbian dan kacang-kacangan. Dalam setiap jenis tanaman memiliki kandungan gizi serta
manfaat yang berbeda.
Secara organoleptik tanaman pangan bukan hanya dilihat dari segi fisik dan cita rasanya
tetapi dapat juga dilihat dari berbagai macam warna berbeda yang dimiliki oleh tanaman
tersebut. Warna dalam bahan pangan atau tanaman dipengaruhi oleh molekul pigmen yang
terkandung di dalam tanaman tersebut.
Pigmen dalam bahan pangan memiliki banyak jenis dan fungsi yang berbeda-beda
dalam memberikan warna. Beberapa pigmen yang penting tergolong dalam kelompok
klorofil, karotenoid dan antosianin. Bahan pangan yang mengandung pigmen karoten sangat
baik dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia karena sebagian karotenoid dapat diubah
menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam tanaman
bersama-sama dengan klorofil.
Selain memiliki perbedaan warna pigmen satu dan lainnya, pigmen juga memilik
panjang gelombang yang berbeda-beda sehingga diperlukan alat spektrofotometer yang dapat
membaca nilai absorbansi dan panjang gelombang suatu sampel melalui cahaya yang
diteruskan dan diserap. Berdasarkan uraian di atas praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
jenis pigmen yang terdapat dalam bahan pangan serta panjang gelombang dari masing-masing
pigmen.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometer.
2. Untuk mengetahui efek pemanasan terhadap intensitas warna pigmen tanaman.
3. Untuk mengetahui sifat pigmen, panjang gelombang, pengenceran, absorbansi dan pH
pada bayam.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui system kerja
spektrofotometer dalam menentukan panjang gelombang dan absorbansi suatu sampel
pengujian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Buah Tomat( Lycopersicum esculentum Mill)
Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah buah khas Amerika, terdiri dari
berbagai bentuk dan dimensi. Tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang
bisa dimakan, yang mengandung biji atau benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar
dan stem (batang) tanaman yang bisa dimakan. Pigmen utama pada tomat adalah likopen.
Pada pembentukan likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika suhu naik maka
likopen akan semakin banyak terbentuk( Kertati, 1991)
Tomat memiliki berbagai vitamin dan senyawa anti penyakit yang baik bagi kesehatan,
terutama likopen.
Tomat mengandung lemak dan kalori dalam jumlah rendah, bebas
kolesterol, dan merupakan sumber serat dan protein yang baik. Selain itu, tomat kaya akan
vitamin A dan C, beta-karoten, kalium dan antioksidan likopen. Satu buah tomat ukuran
sedang mengandung hampir setengah batas jumlah kebutuhan harian ( required daily/RDA)
vitamin C untuk orang dewasa (Franceschi , 1994)
II.2 Bayam (Amaranthus spp)
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp.
Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam semula
dikenal sebagai tumbuhan hias. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber
protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Varietas bayam unggul ada 7 macam
yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan
beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20. Bayam
merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur, bahkan disajikan sebagai hidangan
mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein
nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan
masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk
kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentri. Daun
dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai
batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan
pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan
untuk bahan makanan dan obat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai
pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji
bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang
sedang haid (Syekh, 2013).
Bayam merupakan salah satu tanaman yang daunnya banyak mengandung klorofil dan
karotenoid. Klorofil a dan b adalah pigmen tumbuhan yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis, diproduksi di kloroplast pada jaringan fotosintesis yang ada di daun. Klorofil a
berwarna hijau biru memiliki panjang gelombang maksimum pada 430 nm dan 669 nm,
sedangkan klorofil b berwarna hijau kuning memiliki panjang gelombang maksimum pada
453 nm dan 652 nm. Klorofil a menunjukkan Rf 0,4 dan klorofil b menunjukkan Rf 0,38.
Disamping itu bayam memiliki kisaran pH yaitu antara 6 dan 7 (Wiwing, 2005).
II.3 Wortel (Daucus Carota L)
Wortel merupakan jenis tumbuhan sayuran umbi. Wortel ini biasanya berwarna jingga
atau putih dengan texstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian
umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang
menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun
kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih. Semakin
jingga, merah, atau ungu warnanya, semakin tinggi kandungan vitamin A-nya. Adanya
warna disebabkan oleh pigmen karoten. Dalam bentuk beta-karoten,
wortel
bisa
pula berperan sebagai antioksidan, yaitu memberi perlindungan pada tubuh terhadap
pengaruh negatif yang merusak dari radikal bebas. pemanasan mampu meningkatkan
aktivitas antioksidan
wortel
rata-rata
34% lebih tinggi daripada dalam keadaan
mentah (Anonim,2012).
II.4 Anggur Hitam (Vitis vinifera)
Anggur merupakan komoditi yang dapat dibuat menjadi berbagai produk pangan seperti
minuman beralkohol dan kismis. Kulit anggur merupakan lapisan terluar dari anggur yang
berwarna hitam keunguan. Isi kulit buah anggur sekitar 5-12% dari ukuran buah. Kulit anggur
sering digunakan untuk membuat wine dan suplemen membuat suplemen makanan. Pada
penelitian yang dilakukan Toukairin, membuktikan bahwa kulit anggur yang dibuat dalam
minuman menghambat pertumbuhan S mutan. kulit anggur menjadi minuman wine
dimurnikan sehingga terbukti mengandung polifenol.
II.5 Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan
cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet. Sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang
(Yazid, 2012).
Secara garis besar menurut Emal (2011) spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting
yaitu :
a.
Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
b.
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda
c.
(terdispersi).
Kuvet
Kuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Kuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan kuvet dari
kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat
dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau
angka digital. Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk
menentukan
konsentrasinya
dengan
menggunakan
hukum
Lambert-Beer.
Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan
membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut
transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung
besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran)
jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian
diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang
diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi
sampel.Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible
(sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada
video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua
karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu
lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi
pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader. Yang harus
dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet,
karena
bila
ada
cahaya
lain
otomatis
jumlah
cahaya
yang
diukur
menjadi
bertambah (Yazid, 2012).
Klasifikasi sinar tampak beserta warna komplementernya (bila dicampurkan jadi tidak
berwarna) berdasarkan Anonim (2012) yaitu sebagai berikut :
Panjang
gelombang (nm)
Warna
Warna Komplementer
Violet/ungu/lembayung
Hijau kekuningan
435-480
Biru
Kuning
480-490
Biru kehijauan
Jingga
490-500
Hijau kebiruan
Merah
500-560
Hijau
Ungu kebiruan
560-580
Hijau kekuningan
Ungu
400-435
580-610
Jingga
Biru kehijauan
610-680
Merah
Hijau kebiruan
Ungu kemerah-merahan
Hijau
680-800
II.6 Pigmen
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari
dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu
ditangkap mata. Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah melindungi dari sinar
matahari yang merusak. Karena, pada saat terik, tanaman tidak dapat berpindah ke tempat
yang lebih sejuk. Pengenceran dilakukan untuk mengurangi kepekatan pada uji klorofil
maupun karoten. Hal ini dilakukan agar sampel dapat terbaca oleh alat absorbansi Karena
pembacaaan alat absorbansi yang baik adalah 0,04-0,8% (Monroetiboti, 2012).
Menurut Yetty (2011) daun tanaman memiliki berbagai jenis pigmen warna adalah
sebagai berikut:
1.
Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuhtumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai
energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses-proses fokus. Pigmen klorofil
berfungsi pada tumbuhan untuk proses fotosintesis, memoles daun dan buah yang
masih mentah dengan warna hijau. Pigmen ini juga berfungsi sebagai anti-oksidan.
2.
Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai rumus molekul C 55H72O5N4 Mg,
dapat mengabsorbansi blue violet dan merah dalam gelombang yang lebih pendek
disbanding dengan menyerap cahaya merah secara maksimal yang terjadi pada
gelombang cahaya yang panjang.
3.
Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai rumus molekul C55H70O6N4 Mg,
biasanyahanya terdapat pada alga hijau, klorofil b memiliki gugus aldehid yang
menyebabkanklorofil ini bersifat hidrooli dibanding klorofil a dan berwarna hijau
kekuningan.
4.
Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning pada
sayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan terdapat pada semua jenis
tumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang berbuga kuning pada tumbuhan.
5.
Antosianin merupakan warna paling penting dalam tumbuhan, pigmen yang berwarna
kuat dan larutan air. Antosianin memberi warna merah, merah muda, ungu dan biru.
Karena sifat ion antosianin, intensitas dan warnanya tergantung pada pH. Pada larutan
asam, ada berbagai warna dari oranye-merah sampai ungu. Apabila pH mendekati 7
terbentuk semu basa yang tidak berwarna.
6.
Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya berada bersama-sama dengan
klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak warna kuning pada tanaman
dan apabilaklorofil yang tampak akan berwarna hijau.
II.7 Absorbansi
Absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah.
Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan panjang
larutan yang dilalui sinar. Hal ini artinya bahwa untuk membandingkan antara satu senyawa
dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh konsentrasi dan panjang larutan.
Disamping itu dalam penentuan absorbansi larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan
diperoleh absorbansi yang sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam
sinar. Akan tetapi, dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya.
Absorbansinya sangat rendah (Mentari, 2012).
Pengujian pengaruh lama pemanasan terhadap absorbansi pigmen menunjukkan bahwa
pada umumnya penurunan absorbansi secara nyata terjadi setelah pemanasan selama 30
menit. Selanjutnya penurunan absorbansi hampir sama dengan sebelumnya. Penurunan
absorbansi secara kualitatif menyatakan penurunan intensitas warna (Wulan, 2001).
II.8 Aquades
Aquades atau biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air suling juga memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu H 20 yang
berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen dan atom oksigen tunggal. Molekul
pada H20 berbentuk asimetris. Karena molekul air asimetris dan atom oksigen memiliki
elektronegativitas lebih tinggi dari atom hidrogen, ia membawa muatan negatif sedikit,
sedangkan atom hidrogen sedikit positif. Akibatnya, air adalah molekul polar dengan momen
dipol listrik atau tidak sama dengan 0. Air juga dapat membentuk dalam jumlah yang besar
ikatan hidrogen antarmolekul untuk molekul ukurannya. Aquadest juga biasa digunakan
dilaboratorium sebagai zat pelarut (Anonim, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 03
November 2014, pukul 08.00-12.00 WITA, di Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan
Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Universitas Hasanuddin. Makassar.
III.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- tabung reaksi
- pisau
- pipet volum
- timbangan analitik
- wadah
- sendok
- spektrofotometer
- Erlenmeyer
- gelas kimia
- pH meter
- corong pemisah
- hot plate
- blender
- laminar flow
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- Anggur Hitam
- kertas saring whatman
- Wortel
- aquades
- tomat rebus
- acetone phospat buffer
- tomat mentah
- aluminium foil
- wortel
C. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman adalah sebagai
berikut :
Pigmen larut dalam lemak
1. Bayam dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan
2. Kemudian bahan ditimbang 50 gram
3. Bahan dimasukkan dalam blender lalu ditambahkan acetone phospat buffer
4. Lalu disaring menggunakan kertas saring whatmandi laminar flow
5. Diukur dan dicatat pH hasil saringan
6. Diulangi tahap 1-3 untuk bayam rebus
7. Bandingkan intensitas warnanya
Pigmen larut dalam air
1. Bahan dicuci sampai bersih
2. Lalu tomat ditimbang 100 gram
3. Kemudian bahan dimasukkan kedalam blender lalu ditambahkan 100 ml aquades
4. Lalu disaring menggunakan kertas saring whatman di laminar flow
5. Diulangi 1-3 tahap untuk tomat rebus
6. Bandingkan intensitas warnanya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dalam praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tumbuhan
adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Hasil pengukuran pH dan absorbansi pada berbagai pigmen tanaman.
Panjang
No
Sampel
gelombang
Absorbansi
pH
(nm)
1
Tomat Segar
650 nm
0,023
5.5
2
Tomat rebus
650 nm
0,061
7
3
Bayam Hijau
330-400 nm
1.087
5.5
4
Wortel
650 nm
0.087
5.5
5
Anggur Hitam
650 nm
0.122
4.5
Sumber : Data primer Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium, 2014.
IV.2 Pembahasan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tomat mentah, tomat merupakan
Tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang
mengandung biji atau benih. Pigmen warna pada pada tomat adalah likopen. Likopen
memberi warna merah pada tomat. Hal ini sesuai dengan kertati (1991) yang menyatakan
bahwa tomat tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang
mengandung biji atau benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar dan stem (batang)
tanaman yang bisa dimakan. Pigmen utama pada tomat adalah likopen. Pada pembentukan
likopen
Pigmen yang terdapat dalam tomat mentah adalah karatenoid. Jenis senyawa karotenoid
pada tomat adalah likopen yang merupakan pigmen yang menyebabkan warna merah.
Likopen tidak larut dalam air tetapi larut pada aseton, alkohol dan benzena, sehingga pada
praktikum kali ini digunakan larutan acetone phospat buffer untuk melarutkan pigmen
likopen yang terdapat dalam Hal ini sesuai dengan Yetty (2011) yang menyatakan bahwa
likopen tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter, benzena, dan aseton dan dalam
bentuk murni sedikit larut dalam petroleum eter.
Pada saat pengujian sampel tomat untuk mengetahui panjang gelombang sampel
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer melalui penerimaan gelombang cahaya
tertentu. Panjang gelombang tomat setelah dihaluskan dan disaring diperoleh panjang
gelombang sebesar 650 nm. Hal ini sesuai dengan Anonim (2012) yang menyatakan bahwa,
panjang gelombang sinar tampak untuk warna hijau berada dalam kisaran 610-680 nm dengan
warna komplementer hijau kebiruan.
Pada saat melakukan analisia absorbansi pigmen klorofil pada sampel tomat mentah
dilakukan pengenceran karena sampel yang didapatkan setelah penyaringan berupa larutan
pekat yang masih perlu diencerkan dengan diambilnya 1 ml larutan sampel pekat kemudian
ditambahkan dengan 9 ml aquades sehingga diperoleh larutan sampel dengan pengenceran
sebanyak 20x. Hal ini sesuai dengan Anonim (2011) yang menyatakan bahwa aquades atau
biasa disebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan disejukan kembali).
Aquadest juga biasa digunakan dilaboratorium sebagai zat pelarut.
Hasil yang didapatkan dalam pengujian absorbansi pada tomat segar dengan
menggunakan spektrofotometer adalah 0,023 dibandingkan dengan absorbansi pada tomat
rebus didapatkan hasil sebesar 0,061. Absorbansi dari bayam rebus lebih tinggi hal ini
disebabkan karena tomat rebus mengandung air di dalamnya jadi lebih pekat dibandingkan
dengan bayam mentah. Hal ini sesuai dengan (Mentari, 2012) yang menyatakan bahwa dalam
penentuan absorbansi larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi
yang sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar. Akan tetapi,
dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya. absorbansinya sangat
rendah.
Pada penentuan pH terhadap sampel dari tomat segar didapatkan pH sebesar 5.5
sedangkan pH dari bayam rebus sebesar 7. Hal ini menunjukkan kandungan asam pada tomat
segar masih terjaga sedangkan pada tomat rebus keasamannya memudar karena adanya proses
oksidasi pada total asam tomat rebus oleh panas. Hal ini sesuai dengan Wiwing (2005) yang
menyatakan bahwa pemanasan pada bahan pangan menyebabkan kandungan total asam rusak
dan pH menjadi berubah.
Penggunaan spektrofotometer pada praktikum ini dalam menentukan panjang
gelombang dan absorbansi suatu sampel dilakukan dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu yang kemudian akan mengenai sampel uji. Cahaya yang
mengenai sampel uji akan menyerap cahaya tersebut dan meneruskan cahaya yang tidak
terserap dan nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan sebagai nilai
absorbansi. Hal ini sesuai dengan Yazid (2012) yang menyatakan bahwa prinsipkerja
spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada
suatu
medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam
medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan
dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum spektrofotometer dan pigmen pada
tanaman adalah sebagai berikut :
1.
Prinsip kerja alat spektrofotometer berdasarkan pada penyerapan cahaya oleh komponen
yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang
akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali.
2.
Proses pemanasan dapat meyebabkan rusaknya pigmen pada tanaman.
3.
Klorofil tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam lemak, panjang gelombang
yang digunakan adalah 650 nm, sehingga absorbansinya 0,023 dan pH nya adalah 5.5.
V.2 Saran
Saran saya untuk praktikum ini bahan yang digunakan lebih beragam jenis dan warna
sehingga kita dapat mengetahui panjang gelombang dari setiap jenis pigmen yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Aquades. http://chenyachirrup.blogspot.com /2011/04/aquades.html. Diakses
pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Anonim, 2012. Spektrofotometer. http://solichahiez.wordpress.com/2012 /12/29/pigmenklorofil/. Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Emal,
2011.
Bagian
Spektrofotometer.
/menganalisis-pigmen-pada-tumbuhan.html.
23 November 2013, Makassar.
http://horti-fresh.blogspot.com/2011/01
Diakses
pada
tanggal
Mentari, Sri Rahayu, 2012. Absorbansi. http://www.scribd.com
Absorbansi. Diakses pada tanggal 24 November 2013, Makassar.
/doc/95126973/m
Monroetiboti .2012.
Pigmen
.http://monroetiboti.blogspot.com/2011/10/pigm
en.html. Diakses pada tanggal 23 November 2012. Makassar.
Syekh. 2013. Bayam. http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/BAYAM
Diakses pada tanggal 23 November 2013. Makassar.
.pdf.
Yazid, 2012. Spektrofotometer. Yahid%20Blog%20%20makalah%20 spektrofotometer.htm.
Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Yetty. 2011. Macam Pigmen Daun Tanaman. http://www.scribd.com/doc /83285827/Lap-1Klorofil. Diakses pada tanggal 23 November 2013, Makassar.
Wulan, Siti Narsito, 2001. Kemungkinan pemanfaatan Limbah Kulit Kakao sebagai Zat
Pewarna. Jurusan Teknologi Pertanian.