KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) DENGAN TEKNIK CINEMATHERAPY DAN BIBLIOTHERAPY UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK SISWA SMP NEGERI 2 KOTA SINGKAWANG -

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK
PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
(CBT) DENGAN TEKNIK CINEMATHERAPY DAN
BIBLIOTHERAPY UNTUK MENGURANGI
PERILAKU MEROKOK SISWA
SMP NEGERI 2 KOTA SINGKAWANG

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan

Oleh :
INSAN SUWANTO
NIM. 0105515041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017


i

ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO
“Film dan buku mendorong perkembangan dan membangun kemampuan untuk
berpikir positif”

-Insan Suwanto-

PERSEMBAHAN
Almamater Program Studi Bimbingan dan Konseling
Pascasarjana UNNES

iii

ABSTRAK
Suwanto, Insan. 2017. “Keefektifan Konseling Kelompok Pendekatan Cognitive

Behavior Therapy (CBT) dengan Teknik Cinematherapy dan Bibliotherapy untuk
Mengurangi Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri 2 Kota Singkawang”. Tesis.
Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd. Kons., Pembimbing II Dr.
Awalya, M.Pd. Kons.
Kata kunci : Konseling Kelompok, Cognitive Behavior Therapy, Cinematherapy,
Bibliotherapy, Perilaku Merokok.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
keefektifan konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy
dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Repeated Measures
Design. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 siswa
SMP N 2 Singkawang dimana pada masing-masing kelompok eksperimen yang
terdiri dari 6 orang. Pemilihan subjek didasarkan pada kriteria perilaku merokok
yang diperoleh dari hasil wawancara. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan skala psikologis (skala perilaku merokok) dan pedoman
wawancara. Data diolah dengan analisis deskriptif dan uji statistik Repeated
Measures ANOVA.
Berdasarkan hasil uji Repeated Measures ANOVA dapat diketahui bahwa
hasil hitung (p) > sig. (0,05) dengan F (2,10) = 120,051. Sehingga, melalui

konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy secara signifikan
dapat mengurangi perilaku merokok siswa SMP N 2 Singkawang. Selanjutnya,
Berdasarkan hasil uji Repeated Measures ANOVA dapat diketahui hasil hitung (p)
> sig. (0,05) dengan F (2,10) = 63,242. Sehingga, melalui konseling kelompok
pendekatan CBT teknik bibliotherapy secara signifikan dapat mengurangi perilaku
merokok siswa SMP N 2 Singkawang.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa melalui konseling
kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy secara
signifikan dapat mengurangi perilaku merokok siswa SMP N 2 Singkawang.
Selanjutnya, tidak terdapat perbedaan keefektifan antara konseling kelompok CBT
teknik cinematherapy dengan teknik bibliotherapy dalam mengurangi perilaku
merokok siswa SMP N 2 Singkawang.

iv

ABSTRACT

Suwanto, Insan. 2017. “Effectiveness of Group Counseling with Cognitive
Behavior Therapy (CBT) Aprroach Using Cinematherapy and Bibliotherapy
Techniques in Reducing Smoking Behavior of Students in SMP Negeri 2 Kota

Singkawang”. Thesis. Guidance and Counseling. Postgraduate. Semarang State
University. 1st Mentor Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd. Kons., 2nd Mentor Dr.
Awalya, M.Pd. Kons.
Keywords: Group Counseling, Cognitive Behavior Therapy, Cinematherapy,
Bibliotherapy, Smoking Behavior.

The main purpose of this research is to know how the effectiveness of group
counseling with CBT aprroach using cinematherapy and bibliotherapy techniques
in reducing smoking behavior of students in SMP Negeri 2 Kota Singkawang.
This study used the experiment design of Repeated Measures Design.
Research subjects used in this study are 12 students of SMP N 2 Singkawang
where in each experimental group consisting of 6 people. Subject selection is
based on smoking behavior criteria obtained from the interview. Data collection
techniques using psychological scale (smoking behavior scale) and interview
guidelines. The data were processed by descriptive analysis and statistical test of
Repeated Measures ANOVA.
Based on the test results Repeated Measures ANOVA can be seen that the
results of the count (p) > sig. (0.05) with F (2.10) = 120.051. Thus, through group
counseling with CBT approach using cinematherapy technique significantly
reduce smoking behavior of SMP N 2 Singkawang students. Furthermore, Based

on the results of Repeated Measures ANOVA test can be calculated (p)> sig.
(0.05) with F (2.10) = 63.242. Thus, through group counseling with CBT
approach using bibliotherapy techniques significantly reduce the smoking
behavior of SMP N 2 Singkawang students.
Based on the results of data analysis can be concluded that through group
counseling with CBT approach using cinematherapy and bibliotherapy techniques
can significantly reduce the smoking behavior of students SMP N 2 Singkawang.
Furthermore, there was no difference in effectiveness between CBT group
counseling cinematherapy and bibliotherapy techniques in reducing the smoking
behavior of students SMP N 2 Singkawang

v

PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanawata’ala berkat karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Keefektifan Konseling
Kelompok Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan Teknik
Cinematherapy dan Bibliotherapy untuk Mengurangi Perilaku Merokok Siswa

SMP Negeri 2 Kota Singkawang”. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Bimbingan

dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan

terima

kasih

dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali
kepada para pembimbing: Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons. (Pembimbing I)
dan Dr. Awalya, M.Pd. Kons. (Pembimbing II) yang telah memberikan arahan
dan masukan demi penyempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga peneliti
sampaikan kepada:
1)

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menempuh pendidikan

di PPs UNNES.

2)

Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., Direktur Pascasarjana UNNES yang telah
memberikan arahan dalam pendidikan di PPs UNNES.

3)

Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd. Kons., Koordinator Program Studi
Bimbingan dan Konseling S2 dan S3 PPs UNNES yang telah memberikan
arahan dalam penyusunan tesis.

4)

Kedua orang tua-ku, Ibu Diana Syafie dan Bapak Wahdi Minhad yang
selalu mendoakanku hingga sampai saat ini.

5)


dr. Sudarman dan Safrihady, M.Pd., validator instrumen yang telah
memberikan masukan dan saran dalam menyusun instrumen penelitian.

6)

Ibu Hartaty, S.Pd., Kepala SMP N 2 Singkawang yang telah memberikan
izin melakukan penelitian di SMP N 2 Singkawang.
vi

7)

Ibu Eni, S.Pd., Guru BK SMP N 2 Singkawang yang telah membantu
pelaksanaan penelitian di SMP N 2 Singkawang.

8)

Drs. Andi Mursidi, M.Si, Ketua STKIP Singkawang yang telah memberikan
dukungan materil dalam penyelesaian penyusunan tesis.
Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan,


baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga rancangan
penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Semarang,

Oktober 2017

Insan Suwanto
0105515041

vii

DAFTAR ISI
halaman
PENGESAHAN UJIAN TESIS.......................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................................ v
PRAKATA ................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 12
1.3 Cakupan Masalah ......................................................................................... 13
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 14
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 15
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 15
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 15
1.6.2 Manfaat Praktis................................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................. 17
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 17
2.2 Kerangka Teoritis......................................................................................... 20

2.2.1 Perilaku Merokok ............................................................................... 20
2.2.1.1 Defenisi Perilaku Merokok ..................................................... 20
2.2.1.2 Tipe Perilaku Merokok ........................................................... 22
2.2.1.3 Tahapan Perilaku Merokok .................................................... 24
2.2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok .......... 26
2.2.1.5 Dampak Perilaku Merokok ..................................................... 29
2.2.2 Konseling Kelompok .......................................................................... 30
2.2.2.1 Definisi Konseling Kelompok ................................................ 30
2.2.2.2 Tujuan Konseling Kelompok.................................................. 31
2.2.2.3 Manfaat Konseling Kelompok ............................................... 33
2.2.2.4 Komponen Konseling Kelompok ........................................... 34
2.2.2.5 Tahapan Konseling Kelompok ............................................... 36
2.2.3 Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) ................................ 42
2.2.3.1 Tujuan Pendekatan CBT ......................................................... 43
viii

2.3
2.4

2.2.3.2 Konseling Kelompok Pendekatan CBT .................................. 43
2.2.4 Teknik Cinematherapy ....................................................................... 47
2.2.4.1 Definisi Cinematherapy.......................................................... 47
2.2.4.2 Tujuan Teknik Cinematherapy ............................................... 49
2.2.4.3 Tahapan Teknik Cinematherapy............................................. 50
2.2.4.4 Keunggulan Teknik Cinematherapy....................................... 52
2.2.5 Konseling Kelompok Teknik Cinematherapy Untuk
Mengurangi Perilaku Merokok .......................................................... 53
2.2.6 Teknik Bibliotherapy.......................................................................... 55
2.2.6.1 Definisi Bibliotherapy ............................................................ 55
2.2.6.2 Fungsi Bibliotherapy .............................................................. 57
2.2.6.3 Tujuan Bibliotherapy .............................................................. 58
2.2.6.4 Prosedur Bibliotherapy ........................................................... 59
2.2.6.5 Kelebihan Teknik Bibliotherapy............................................. 61
2.2.7 Konseling Kelompok Teknik Bibliotherapy Untuk
Mengurangi Perilaku Merokok .......................................................... 62
Kerangka Berfikir ........................................................................................ 65
Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 67

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 68
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 68
3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 68
3.3 Subjek Penelitian ......................................................................................... 71
3.4 Variabel Penelitian ....................................................................................... 72
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 73
3.6 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data .................................................... 73
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 73
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 75
3.6.3 Bahan Pelaksanaan Perlakuan .......................................................... 78
3.7 Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 79
3.8 Teknik Analisis Data.................................................................................... 81
3.8.1 Analisis Deskriptif Persentase .......................................................... 81
3.8.2 Uji Hipotesis .................................................................................... 82
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 84
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 84
4.1.1 Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota
Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan
konseling kelompok CBT teknik cinematherapy ............................... 84
4.1.2 Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota
Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan
konseling kelompok CBT teknik Bibliotherapy.................................. 88
4.1.3 Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik
ix

4.2

4.3

Cinematherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP
Negeri 2 Kota Singkawang ................................................................. 93
4.1.4 Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik
bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP
Negeri 2 Kota Singkawang ................................................................. 95
4.1.5 Tingkat perbedaan keefektifan konseling kelompok CBT teknik
Cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku
merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang........................... 97
Pembahasan ................................................................................................. 98
4.2.1 Tingkat Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang
Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Konseling Kelompok CBT
Teknik Cinematherapy ....................................................................... 99
4.2.2 Tingkat Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang
Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Konseling Kelompok CBT
Teknik Bibliotherapy.......................................................................... 100
4.2.3 Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik Cinematherapy
dalam Mengurangi Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri
2 Kota Singkawang ............................................................................ 102
4.2.4 Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik Bibliotherapy dalam
Mengurangi Perilaku Merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota
Singkawang ........................................................................................ 103
4.2.5 Tingkat Perbedaan Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik
Cinematherapy dan Bibliotherapy dalam Mengurangi Perilaku
Merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang .......................... 105
Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 108
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 108
5.2 Saran ............................................................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 110
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................................. 72
Tabel 3.2 Penskoran Item ...................................................................................... 76
Tabel 3.3 Kisi-kisi Perilaku Merokok Sebelum Uji Coba ..................................... 77
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara.............................................................. 78
Tabel 3.5 Kisi-kisi Perilaku Merokok Setelah Uji Coba ....................................... 80
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Kriteria Perilaku Merokok ....................................... 82
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Perilaku Merokok
Kelompok Eksperimen A...................................................................... 84
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Perilaku Merokok
Kelompok Eksperimen B ..................................................................... 89
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS) ................................................. 93
Tabel 4.4 Hasil Pairwise Comparisons ................................................................. 94
Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS) ................................................. 95
Tabel 4.6 Hasil Pairwise Comparisons ................................................................. 96
Tabel 4.7 Hasil Uji Mixed ANOVA ....................................................................... 107

xi

DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis .............................................................................. 67
Gambar 3.1 Pre Test and Multiple Post Test Design ............................................ 69
Gambar 4.1 Estimated Marginal Means Konseling Kelompok CBT Teknik
Cinemaherapy ................................................................................... 94
Gambar 4.2 Estimated Marginal Means Konseling Kelompok CBT Teknik
Bibliotherapy ..................................................................................... 96

xii

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Tingkat Perilaku Merokok Sebelum dan Sesudah Treatment
(Konseling Kelompok Pendekatan CBT Teknik Cinematherapy)....... 86
Grafik 4.2 Tingkat Perilaku Merokok Sebelum dan Sesudah Treatment
(Konseling Kelompok Pendekatan CBT Teknik Bibliotherapy) ......... 90

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok Sebelum Uji Coba................... 116
Lampiran 2 Hasil Uji Coba Skala Perilaku Merokok ........................................ 119
Lampiran 3 Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok Setelah Uji Coba ..................... 120
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Perilaku Merokok ....................................... 123
Lampiran 5 Panduan Treatment Konseling Kelompok Teknik
Cinematherapy ............................................................................... 124
Lampiran 6 Panduan Treatment Konseling Kelompok Teknik
Bibliotherapy .................................................................................. 127
Lampiran 7 Satuan Layanan Konseling Kelompok CBT Teknik
Cinematherapy ............................................................................... 130
Lampiran 8 Satuan Layanan Konseling Kelompok CBT Teknik
Bibliotherapy .................................................................................. 142
Lampiran 9 Lembar Penilaian Layanan ............................................................ 154
Lampiran 10 Pedoman Wawancara Teknik Cinematherapy & Bibliotherapy . 158
Lampiran 11 Laporan Pelaksanaan Satuan Layanan Konseling Kelompok
CBT Teknik Cinematherapy........................................................ 159
Lampiran 12 Laporan Pelaksanaan Satuan Layanan Konseling Kelompok
CBT Teknik Bibliotherapy........................................................... 171
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Normalitasi Data (SPSS) ................................ 183
Lampiran 14 Tabulasi Pretest, Posttest, Follow Up Teknik Cinematherapy..... 184
Lampiran 15 Tabulasi Pretest, Posttest, Follow Up Teknik Bibliotherapy ....... 185
Lampiran 16 Output Repeated Measures ANOVA ............................................ 186
Lampiran 17 Dokumentasi ................................................................................ 192
Lampiran 18 Lembar Validasi ........................................................................... 193
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 196

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Pada kehidupan remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
biasa. Merokok di kalangan pelajar sudah menjadi fenomena yang sangat
memperihatinkan. Meningkatnya kebiasaan merokok pada remaja

disebabkan

oleh beberapa faktor yakni, kesalahpahaman pengaruh iklan, informasi dan
pengaruh teman (Wulansari, 2013). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
Nasional 2007 ada 34,2 persen penduduk usia di atas 15 tahun merokok, lalu naik
menjadi 36,3 persen di

2013.

Artinya

kecenderungan

perilaku merokok

di kalangan pelajar semakin meningkat.
Selanjutnya, menurut Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2014
menyatakan Indonesia merupakan negara dengan angka perokok remaja tertinggi
di dunia. Sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada usia 12-13 tahun,
dan sebagian besar perempuan pertama kali mencoba merokok pada usia < 7
tahun dan 14-15 tahun. Kecenderungan perilaku merokok di kalangan remaja
(siswa) semakin meningkat. Menurut Global Youth Tobacco Survey pada tahun
2014, 18,3 % pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan merokok, dengan 33,9 %
berjenis laki-laki dan 2,5 % perempuan. Artinya dengan bertambahnya umur
maka persentase perokoknya terus meningkat.
Teori psikososial Erikson menyatakan bahwa setiap remaja akan
mengalami fase krisis dalam proses pencarian jati dirinya yang disebabkan karena
adanya perubahan fisik dan psikososial. Ketidaksesuaian antara perkembangan

1

2

fisik, psikis dan sosial menyebabkan remaja berada dalam kondisi dibawah
tekanan atau stress. Sehingga, merokok menjadi alternatif yang mereka pilih
karena dianggap dapat mengurangi ketegangan dan membantu relaksasi terhadap
stress (Komalasari & Helmi, 2008).
Dalam perspektif social learning, perilaku merokok pada individu
dikerenakan kesalahan dalam proses belajar dan disebabkan pengaruh lingkungan
sekitar. Kemudian, dalam perspektif cognitive behavior teraphy perilaku merokok
diakibatkan oleh proses berfikir yang keliru atau tidak efektif tentang merokok.
Perokok tidak memperlihatkan penalaran yang tinggi terhadap bahaya yang di
dapat dari merokok. Individu berpikir bahwa merokok merupakan perilaku yang
baik dan tidak akan menjadi masalah, serta berfikir bahawa merokok akan
membantu dalam menenangkan perasaan penggunanya.
Selanjutnya, menurut Tomkins (dalam Mu’tadin, 2002) tipe perilaku
merokok menjadi empat tipe, yaitu: (1) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh
perasaan positif; (2) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif; (3)
Perilaku merokok karena kecanduan psikologis; dan (4) Perilaku merokok karena
sudah menjadi kebiasaan. Tingkatan merokok setiap orang berbeda-beda
tergantung dari seberapa sering seseorang itu merokok. Tipe perokok ringan
menghabiskan rokok kurang dari 10 batang dengan selang waktu setelah 50 menit
dari bangun pagi. Tipe perokok sedang menghisap rokok 11-21 batang perhari
dengan selang waktu 31-50 menit setelah bangun pagi. Tipe perokok berat
menghisap sekitar 21-30 batang rokok perhari dengan selang waktu sejak bangun
pagi berkisar antara 6-30 menit. Sedangkan Tipe perokok sangat berat menghisap

3

rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah
bangun pagi (Mu’tadin, 2002)
Hasil penelitian Quilala & Lenora (2007) menjelaskan bahwa siswa yang
pernah perokok, alasan utama mereka mencoba untuk merokok adalah pengaruh
akibat pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua dan tempat bekerja. Maka dari
itu perilaku merokok pada remaja khususnya pelajar harus mendapat perhatian
agar tidak menuju menjadi kecanduan merokok yang dapat membahayakan bagi
remaja.
Siswa remaja saat ini masih banyak yang belum sadar bahaya merokok di
usia muda. Mencegah remaja untuk tidak merokok memang bukan suatu
pekerjaan yang mudah karena pengaruh gaya hidup yang mengarah pada
penggunaan rokok jauh lebih besar dan lebih kuat dari pada promosi-promosi
prilaku hidup sehat tanpa rokok. Studi yang dilaksanakan U.S. Center for Disease
Control and Prevention (dalam Ahsan, 2006) menekankan bahwa betapa sulitnya

orang untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Dinyatakan dari 69% perokok di
Amerika Serikat yang ingin berhenti, hanya 6% yang benar-benar berhasil
melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku merokok adalah masalah
yang perlu menjadi perhatian.
Cara terbaik adalah memberi kesempatan kepada para remaja untuk
sebanyak-banyaknya diberikan penguatan pengetahuan dan

peningkatan

kesadaran mengenai akibat dari merokok melalui pendidikan. Giordano dan
Dusek (Fahrudiena & Kumolohadi, 2007) menjelaskan bahwa motivasi seorang
perokok untuk berhenti dari perilaku merokok dapat ditempuh dengan beberapa

4

strategi yaitu memberikan pengetahuan tentang bahaya merokok, memberi
pengetahuan pola psikologis perokok. Untuk itu pemahaman yang efektif tentang
merokok maka akan memudahkan untuk memberikan perlakuan untuk mengubah
perilaku merokok. Salah satu upaya yang dimaksud adalah dengan pendekatan
cognitive behavior therapy.

Manfaat cognitive behavior therapy sebagai sarana modifikasi perilaku
yakni mengajak klien untuk menentang pikiran (dan emosi) yang salah, dengan
menampilkan bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah
yang dihadapi. Perubahan perilaku merokok menjadi berhenti merokok akan lebih
efektif jika terjadi melalui proses internalisasi, dimana perilaku berhenti merokok
tersebut dianggap bernilai positif bagi diri individu sendiri dan diintegrasikan
dengan nilai lain dari hidupnya. Oleh karena itu, salah satu pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengubah pemahaman yang efektif tentang perilaku merokok
adalah melalui pendekatan cognitive behavior therapy (CBT).
Selain sebagai individu, manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai
kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Inilah yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan sesamanya. Dalam proses interaksi, manusia akan
membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu yang memiliki tujuan dan
kepentingan yang sama, dimana untuk mencapainya mereka melakukannya
dengan cara-cara yang inovatif dan produktif. Atas dasar fitrah manusia inilah,
menjadikan kelompok sebagai salah satu prosedur dalam konseling. Konseling
kelompok difokuskan untuk membantu konseli mengatasi masalah lewat
penyesuaian diri dan perkembangan kepribadian (Gibson & Mitchell, 2011; 275).

5

Konseling kelompok dapat dijadikan sebagai sarana untuk membantu
siswa dalam mencapai perkembangan, serta menjadi salah satu bantuan untuk
mengatasi persoalan psikologis yakni perilaku merokok. Konseling kelompok
bertujuan membantu mempercepat dan memperlancar penyelesaian masalah yang
dihadapi siswa (Wibowo, 2005; 305). Konseling kelompok adalah suatu bantuan
kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan
penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan
dan pertumbuhannya (Kurnanto, 2013:7-8).
Cognitive behavior therapy (CBT) adalah salah satu pendekatan yang

paling populer di setting konseling kelompok. Pendekatan CBT dalam konseling
kelompok didasarkan pada dua prinsip yakni REBT dan terapi kognitif (CT)
(Corey, 2013; 301). Kekuatan utama konseling kelompok pendekatan perilaku
REBT dan CT adalah penekanan pada pendidikan dan pencegahan. Karena CBT
dan REBT didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang luas. Pendekatan
ini juga dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan pencapaian tujuan dalam
konseling kelompok (Corey, 2013; 302).
CBT cocok untuk terapi kelompok karena anggotanya diajarkan untuk

menerapkan asas-asasnya satu sama lain dalam kelompok. Ellis (Corey, 2013)
merekomendasikan agar saat menggunakan format (konseling) kelompok
berfokus pada teknik spesifik untuk mengubah pikiran mengalahkan diri klien
dalam berbagai situasi konkret. Selain memodifikasi keyakinan, pendekatan ini
membantu

anggota

kelompok

melihat

bagaimana

kepercayaan

mereka

memengaruhi apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka lakukan. Oleh

6

karena itu, salah satu yang dapat menjadi teknik dalam konseling kelompok
pendekatan CBT adalah cinematherapy dan bibliotherapy.
Menurut Ellis, dengan konseling kelompok memberi banyak kesempatan
untuk menyetujui tugas pekerjaan rumah, mempraktekkan keterampilan asertif,
mengambil risiko dengan mempraktikkan perilaku yang berbeda, menantang
pemikiran yang mengalahkan diri sendiri, untuk belajar dari pengalaman orang
lain, dan berinteraksi secara terapeutik dan sosial satu sama lain. Hal tersebut
sejalan dengan prosedur teknik cinematherapy dan bibliotherapy dimana kedua
teknik ini menggunakan penugasan pekerjaan rumah, mempelajari pola
maladaptif, menawarkan pengalman emosional, dan menawarkan alternatif
perilaku adiptif untung mengatasi kesulitan (Clyman, 2013). Oleh karena itu,
dengan mengintegrasikan teknik cinematherapy dan bibliotherapy dalam
konseling kelompok pendekatan CBT adalah salah satu perlakuan yang tepat
dalam mengatasi masalah perilaku merokok.
Kelompok CBT telah menargetkan masalah mulai dari kecemasan dan
depresi hingga pendidikan orang tua dan peningkatan hubungan. Menurut White
& Freeman (dalam Corey, 2013; 302) terapi kelompok perilaku kognitif telah
terbukti memiliki aplikasi bermanfaat untuk beberapa masalah spesifik berikut ini:
depresi, kecemasan, panik dan fobia, obesitas, gangguan makan, diagnosis ganda,
gangguan disosiatif, dan gangguan perhatian orang dewasa. Berdasarkan hasil
survei terhadap studi hasil terapi kelompok perilaku kognitif, Petrocelli (dalam
Corey, 2013; 302) menyimpulkan bahwa pendekatan terhadap kelompok ini
efektif untuk mengobati berbagai masalah emosional dan perilaku.

7

Selanjutnya, berdasarkan penelitian Effendi (2004) menunjukkan bahwa
penggunaan cognitive behavior therapy berpengaruh terhadap kebiasaan merokok
di kalangan siswa melalui peningkatan perceived self efficacy berhenti merokok.
Namun, berdasarkan penelitian Fahrudiena & Kumolohadi (2007) menunjukkan
bahwa pelatihan kognitif perilaku tidak berpengaruh terhadap perilaku merokok
siswa SMA.
Dari penelitian di atas menunjukkan bahwa diperlukan sebuah pengujian
yang lebih khusus guna mengatasi masalah perilaku merokok. Oleh karena itu,
pendekatan

kognitif perilaku

(CBT) dengan

teknik

cinematherapy

dan

bibliotherapy melalui konseling kelompok dipilih sebagai perlakuan dalam

penelitian

ini.

Konseling

kelompok

pendekatan

CBT

dengan

teknik

cinematherapy dan bibliotherapy .
Cinematherapy diciptakan dan dipopulerkan oleh Dr. Gary Solomon, yang

pertama untuk menulis menggunakan film sebagai terapi. Cinematherapy adalah
sebuah proses dimana menggunakan film untuk tujuan terapeutik (Solomon,
2001). Teknik cinematherapy dapat dilihat sebagai perluasan atau kelanjutan
teknik bibliotherapy yang lebih mapan. Dengan penggunaan film/video
menawarkan keuntungan lebih melalui stimulasi pada tingkat sensasi tambahan
(visual dan pendengaran), membuat film lebih berdampak pada individu
(Wedding, Boyd & Niemiec, dalam Gregerson, 2010; 92).
Cinematherapy merupakan bagian dari teori cognitive behavior therapy

yang dapat digunakan dalam terapi (Yang & Youngkhill, 2005). Sebab,
cinematherapy dapat berperan penting untuk memahami pemikiran dan keyakinan

8

maladaptif individu dan juga dapat merekonstruksi kognisi. Melalui Dengan
cinematherapy, individu yang menonton film dapat memahami apa yang harus

dilakukan sebab pengaruh dari oleh film-film yang dapat memotivasi.
Berdasarkan pandangan teori social learning, cinematherapy dapat menjadi
katalis untuk perkembangan dan pengentasan masalah bagi individu yang selalu
belajar bagaimana dengan menonton dapat mempengaruhi mereka dengan penuh
kesadaran.
Teknik cinematherapy dapat digunakan untuk menangani beberapa
kompleksitas perilaku remaja. Dengan menonton film atau video dapat melibatkan
kesadaran remaja, dapat mengidentifikasi hubungan dengan situasi dan karakter
dalam film yang mengarah ke eksplorasi dan wawasan pribadi sambil menjaga
jarak emosional dari pengalaman stres. Cinematherapy dapat menjadi teknik yang
kuat untuk penyembuhan dan pengembangan bagi siapa saja yang terbuka untuk
belajar bagaimana film mempengaruhi individu (Wolz, 2005).
Konseling kelompok teknik cinematherapy memungkinkan seseorang
untuk menjadi terlibat secara emosional dalam situasi kelompok. Melalui
konseling kelompok teknik cinematherapy juga memungkinkan indivdu untuk
terhindar dari Isu-isu seperti isu budaya, kelas, gender, kekuasaan, kehilangan,
kematian dan orientasi seksual (Wu, 2008). Sehingga, tujuan utama dari
cinematherapy adalah untuk secara langsung menyediakan pengalaman emosional

terapeutik dengan klien. Film atau video sudah akrab bagi kebanyakan orang,
sehingga klien dan terapis dapat saling berbagi pengalaman dimana membantu
membangun hubungan terapeutik.

9

Berdasarkan Penelitian Molaie, dkk. (2010) group cinemathreapy
merupakan teknik yang efektif untuk peningkatan kesehatan mental bagi remaja di
Teheran. Penelitian Aebedin (2010) menunjukkan bahwa group cinemathreapy
adalah teknik yang efektif terhadap proses kognitif, emotif dan perilaku modeling.
Lebih lanjut, penelitian Ha Gang (2014) menunjukkan bahwa program memori
kelompok menggunakan cinematherapy efektif dalam meningkatkan integritas
ego dan penurunan depresi dari orang tua di rumah jompo. Selanjutnya, hasil
penelitian Hadi (2014) menunjukkan bahwa teknik cinematherapy sangat tepat
dilakukan untuk meningkatkan konsep diri siswa.
Selanjutnya, bibliotherapy sebagai sebuah teknik dalam kegiatan layanan
konseling kelompok menjadi salah satu alternatif kebutuhan menangani
permasalahan perkembangan

individual

dalam

kehidupan

bermasyarakat

mereka. Bibliotherapy sering disebut juga terapi membaca, yang didalam
prosesnya seseorang yang mengalami masalah diminta membaca buku-buku yang
bersifat membantu dirinya dan memotivasi agar mempercepat penyembuhan.
Membaca mengenai kesulitan orang lain yang sama dengan mereka, dapat
memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap masalah yang dihadapinya
(Solikin, 2015).
Berdasarkan

pendekatan

cognitive

behavior

therapy

bahwa

mempersepsikan proses bibliotherapy sebagai mekanisme utama dari proses
belajar, dan bahan bacaan yang mendidik dapat sebagai bentuk bantuan mengatasi
masalah individu (Shechtman, 2009; 23). Asumsi dasar cognitive behavior
therapy adalah bahwa cara yang penting untuk menghasilkan perubahan yang

10

berlangsung dalam emosi disfungsional dan perilaku untuk mengubah kesalahan
dan disfungsional berpikir. Sehingga melalui bibliotherapy individu dapat belajar
untuk perubahan pola pikir negatif menjadi sehat yang, menghasilkan perilaku
konstruktif positif.
Bibliotherapy adalah penggunaan literatur untuk membantu klien dalam

menangani masalah kesehatan mental serta masalah transisi kehidupan (White &
Nancy, 2011: 12). Bibliotherapy ini mencakup tugas membaca terhadap bahan
bacaan

yang

terseleksi,

terencana,

dan

terarah

sebagai

suatu

prosedur treatment atau tindakan dengan tujuan penyembuhan karena diyakini
bahwa pembaca dapat mempengaruhi sikap, perasaan, dan perilaku individu
sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Shrodes (White & Nancy, 2011: 12).
Bibliotherapy mencakup tiga tahapan yang berfokus pada identifikasi,

katarsis, dan wawasan. Individu mengidentifikasi bacaan yang disesuaikan dengan
karakter, berkaitan dengan masalah yang dihadapi, dan pengalaman yang menuju
pada pelepasan katarsis (wawasan, pertumbuhan pribadi, dan pengembangan).
Hasil penelitian Riyahinia, dkk (2015) menunjukkan bahwa biblioterapy
berkelompok memiliki dampak yang signifikan terhadap self esteem anak-anak.
Selanjutnya, penelitian Shechtman & Rivka (2015) menunjukkan bahwa
biblioterapy afektif dapat menjadi metode yang efektif dalam terapi kelompok.
Bibliotherapy dapat digunakan dalam konteks individu atau kelompok.

Dalam konteks kelompok, intervensi ini membantu dalam mengembangkan
aliansi bekerja konselor dan klien, kepercayaan, kohesi kelompok, eksplorasi diri,
wawasan, dan pertumbuhan (White & Nancy, 2011: 18). Banyak informasi yang

11

dapat diperoleh melalui kegiatan membaca bersama dan membaca buku yang
ditugaskan. Membaca bukan hanya sekedar untuk mendapatkan informasi
pelajaran dan sember kecerdasan, tetapi dengan membaca dapat dijadikan sebagi
sumber dalam pengentasan masalah, buku-buku tersebut dapat dijadikan pedoman
untuk mencari solusi dalam pemecahkan masalah.
Penggunaan teknik cinematherapy dan bibliotherapy sebagai salah satu
teknik dalam konseling kelompok pendekatan CBT guna menangani permasalahan
perilaku merokok pada siswa yang perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan
karena teknik cinematherapy dan bibliotherapy dapat merangsang remaja untuk
berfikir, mudah, murah, dan dapat dilakukan kapan saja serta melibatkan
kemandirian dan partisipasi remaja sendiri secara penuh sehingga efektivitas
hasilnya cukup baik.
Oleh

karena

itu,

dengan

mengintegrasikan

cinematherapy

dan

bibliotherapy ke dalam proses konseling kelompok pendekatan CBT, konseli atau

siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara dinamis, yang
menekankan respon emosional yang diberikan melalui film/video dan bahanbahan tertulis dan bertujuan

untuk membantu individu mengenali, dan

mengevaluasi masalah yang ada khususnya masalah perilaku merokok siswa.
Dengan mengintegrasikan cinematherapy dan bibliotherapy ke dalam
proses konseling kelompok pendekatan CBT, siswa belajar untuk terlibat dalam
pemikiran yang lebih realistis terhadap perilaku merokok, terutama jika mereka
secara konsisten pada keyakinan salah tentang perilaku merokok, maka siswa
akan cenderung untuk terjebak dalam pemikiran yang merusak. Setelah siswa

12

mendapatkan wawasan bagaimana pikiran realistis negatif tentang bahaya
perilaku merokok, siswa akan diajarkan untuk bertindak, merasa, serta melawan
pikiran negatif.
Penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian ini karena remaja
khususnya di SMP Negeri 2 Kota Singkawang sebagian siswanya merokok. Hal
tersebut disampaikan oleh guru bimbingan dan konseling yang menyebutkan
bahwa sebagian siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang kecenderungan perilaku
merokoknya sudah tinggi. Selanjutnya, berdasarkan informasi dari guru
bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Kota Singkawang bahwa mereka
belum pernah menggunakan teknik cinematherapy dan bibliotherapy dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Dari penjelasan di atas maka dalam penelitian ini penulis akan
mengangkat penelitian tentang Keefektifan Konseling Kelompok Pendekatan
Cognitive

Behavior

Therapy (CBT) dengan Teknik Cinematherapy dan

Bibliotherapy untuk Mengurangi Perilaku Merokok di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang. Bila dapat menekan kebiasaan merokok pada kaum muda atau
pelajar, maka kita dapat juga mengharapkan angka perokok pada dewasa dapat
dikendalikan lebih baik. Oleh karena itu perilaku merokok pada siswa penting
untuk di atasi sebagai salah satu sarana untuk mencapai solusi.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut :

13

1)

Kebiasaan merokok menimbulkan dampak yang berbahaya.

2)

Perilaku merokok muncul akibat pengaruh teman sebaya, iklan dan
lingkungan.

3)

Siswa remaja belum sadar tentang bahaya merokok di usia muda.

4)

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan perilaku merokok pada siswa.

5)

Pendekatan cognitive behavior therapy dipandang tepat terhadap teknik
cinematherapy dan bibliotherapy dan masalah perilaku merokok.

6)

Teknik cinematherapy dan bibliotherapy belum diaplikasikan dalam
konseling kelompok.

7)

Konseling

kelompok

pendekatan

CBT

teknik

cinematherapy

dan

bibliotherapy dapat membantu individu mengatasi masalah perilaku

merokok siswa.
8)

Pemberian penguatan positif pada konseling kelompok penekatan CBT
teknik cinematherapy dan bibliotherapy mampu memberikan dorongan
motovasi pada siswa dalam mengurangi perilaku merokok.

1.3

Cakupan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, agar pembahasan pada penelitian

ini tidak meluas dan agar lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah.
Adapun cakupan masalah pada penelitian ini yaitu dofokuskan pada keefektifan
konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy
untuk mengurangi perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

14

1.4

Rumusan Masalah
Adapun rumusan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas

konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy
dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.
Secara khusus, rumusan masalah dalam rancangan penelitian ini adalah :
1)

Bagaimana tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota
Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling
kelompok CBT teknik cinematherapy?

2)

Bagaimana tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota
Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling
kelompok CBT teknik bibliotherapy?

3)

Bagaimana

tingkat

keefektifan

konseling

kelompok

CBT

teknik

cinematherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2

Kota Singkawang ?
4)

Bagaimana

tingkat

keefektifan

konseling

kelompok

CBT

teknik

bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2

Kota Singkawang?
5)

Bagaimana tingkat perbedaan keefektifan konseling kelompok CBT teknik
cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok

siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang?

15

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana efektivitas konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dan
bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1)

Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang
sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling kelompok CBT
teknik cinematherapy.

2)

Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang
sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling kelompok CBT
teknik bibliotherapy.

3)

Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dalam
mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

4)

Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik bibliotherapy dalam
mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

5)

Tingkat

perbedaan

keefektifan

konseling

kelompok

CBT

teknik

cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok

siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

1.6

Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis
1)

Menambah wawasan ilmu tentang pentingnya mengurangi perilaku
merokok siswa.

16

2)

Memberikan kontribusi bagi segala pihak dalam menggunakan teknikteknik yang lebih efektif dalam penyelenggaraan layanan BK, khususnya
teknik cinematherapy dan teknik bibliotherapy.

1.6.2 Manfaat Praktis
1)

Bagi guru BK, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan sebagai
acuan dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok.

2)

Bagi sekolah, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah dalam
mengurangi perilaku merokok siswa.

3)

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi bagi
penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan konseling kelompok CBT
teknik cinematherapy dan bibliotherapy, khususnya dalam mengurangi
perilaku merokok siswa.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25