KONSEP PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH

KONSEP PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH SAW
The Concept Of Economic at The Time Rasulullah SAW
Makalah Diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu ; Zein Muttaqin, S.E.I., M.A

DISUSUN OLEH :
Wiwik Mislianti

14423096

Nur Azizah

14423187

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Konsep Perekonomian Pada Masa
Rasulallah” tanpa suatu halangan apapun, dan terima kasih kepada bapak Zein
Muttaqin,S.E.I.,M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulisan makalah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini kami mendapat bantuan dan
masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Segala usaha telah kami lakukan untuk menyelesaikan makalah ini. Namun, kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentu
masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan wawasan kami,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
menyempurnakan penulisan makalah ini karena tidak ada gading yang tak retak.
Akhir kata semoga penulisan makalah ini dapat menambah wawasan kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, 27 Mei 2016

Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang…………………………………………………………………
Rumusan masalah……………………………………………………………...
Tujuan ………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
Perekonomian pada masa Rasulullah Saw……………………………………..
Sumber pendapatan sekunder dan primer pada masa Rasulullah Saw…………
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………
Saran……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi islam menjadi suatu yang tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan sejarah islam. Walaupun sejumlah literature tidak secara implisit menyebutkan
keberadaan pemikiran ekonomi islam, tetapi hal ini diakibatkan perkembangan ekonomi
islam tidak dipisahkan dari perkembangan social kemasyarakatan. Disamping itu, ekonomi
bukan ilmu spesifik yang menjadi alasan untuk dipisahkan dari perkembangan sosial
kemasyarakatan di masa Rasulullah SAW dan Khulaurasyidin.tetapi bukan berarti pemikiran
tentang ekonomi minim, tetapi hal ini menunjukkan tidak adanya pemisahan antara satu
urusan dengan urusan lain dalam mencari keridhoan Allah.
Mengapa saat ini perkembangan pemikiran ekonomi islam kurang dikenal dan kurang
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat ?hal ini dikarenakan kajian-kajian pemikiran
ekonomi islam kurang tereksplorasi ditengah maraknya dominasi ilmu ekonomi konvensional
yang lebih banyak digunakan pada saat ini., baik di negara maju maupun berkembang.
Akibatnya perkembangan ekonomi islam, yang telah ada sejak tahun 600 M, kurang begitu
dikenal oleh masyarakat.
Pemikiran ekonomi islam diawali sejak Muhammad Saw dipilih sebagai seorang rasul
(utusan Allah), Rasulullah Saw mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai
hal yang berkaitan degan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum, politik,juga
masalah perniagaan atau ekonomi. Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian
Rasulullah Saw, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus
diperhatikan.

Selanjutnya kebijakan-kebijakan Rasulullah Saw menjadi pedoman oleh para
penggantinya Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib dalam
memutuskan masalah-masalah ekonomi. Al-Qur’an dan Al-Hadits digunakan sebagai dasar
teori ekonomi oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata
kehidupan ekonomi negara.

B. Rumusan Masalah
Di atas sudah disinggung sedikit mengenai perkembangan ekonomi islam yang tidak
dapat dipisahkan dari sejarah islam itu sendiri dan kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai perkembangan ekonomi islam dikarenakan ilmu ekonomi kovensional lebih
dikenal serta umum dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan permasalahan diatas
muncullah pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana perekonomian di masa Rasulullah Saw ?
2. Apa saja sumber pendapatan sekunder dan pendapatan primer pada masa Rasulullah Saw ?

C. Tujuan
Dari pertanyaan diatas maka Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menyampaikan bagaimana perekonomian pada masa Rasulullah
Saw
2. Untuk mengetahui dan memperjelas pendapatan sekunder dan pendapatan primer pada

masa Rasulullah Saw, karena terkadang orang-orang masih sering salah dalam
menyapampaikan pendapatan pada masa Rasulullah dengan pada masa Khulaurrasyidin

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekonomian di Masa Rasulullah Saw
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abd Al-Muthallib bin Hasyim bin Abd Manaf
bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin AlNadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan. Ibunya bernama Aminah binti Wahb bin Abd Manaf bin Zuhrab bin Kilab.
Muhammad Saw lahir, pagi senin 12 rabiul awal, bertepatan tanggal 20 april 571 M,
[ CITATION Abd01 \l 1033 ]. Dirumah Abd Al-Muthallib dan dibidani oleh Al-Syifa, ibu
Abd Al-Rahman bin Auf.
Rasulullah diberi amanat untuk mengemban dakwah islam pada umur 40 tahun. Dalam
memimpin umatnya Rasulullah saw tidak mendapatkan gaji atau upah sedikitpun dari negara,
kecuali hadiah kecil yang umumnya berupa bahan makanan. Salah satu pemimpin kaum
menawarkan miliknya kepada Rasulullah saw yang kemudian diberikan kepada Ummul
Yaman, seorang ibu pengasuh.[ CITATION Adi01 \l 1033 ].
Rasulullah saw mendirikan majelis syura, majelis ini terdiri dari pemimpin kaum yang
sebagian dari mereka bertanggung jawab mencatat wahyu. Pada tahun ke 6 hijriah sekretaris
dengan bentuk yang sederhana telah dibangun. Utusan negara telah dikirim ke berbagai raja

dan pemimpin-pemimpin. Orang-orang ini mengerjakan tugasnya dengan sukarela dan
membiayai hidupnya dari sumber independen, sedangkan pekerjaan sangat sederhana tidak
memerlukan perhatian penuh.
Bilal bertugas mengurus keperluan rumah tangga Rasulullah saw dan bertanggung jawab
mengurus tamu-tamunya[ CITATION Adi011 \l 1033 ]. Umumnya orang-orang yang ingin
bertemu Rasulullah saw adalah orang miskin. Mereka diberikan makanan dan juga pakaian.
Demikian pula ketika Bilal tidak mempunyai uang, ia biasanya meminjam dari orang Yahudi,
yang kemudian dibayar oleh Rasulullah.
Setelah Mekkah jatuh, jumlah delegasi yang datang bertamabah banyak sehingga
tanggung jawab Bilal untuk melayani mereka bertambah. Dalam beberapa keadaan
Rasulullah saw juga membiayai perjalanan mereka dan memberikan hadiah-hadiah.
Rasulullah saw memerintahkan penerusnya untuk melanjutkan tradisi ini dalam sabdanya
“seperti halnya aku memberikan hadiah kepada para delegasi itu, kalian juga harus
melakukan hal yang sama.”
Pada masa Rasulullah saw tidak ada tentara formal.semua muslim yang mampu boleh
menjadi tentara. Mereka tidak mendapatkan gaji yang tetap. Tetapi mereka diperbolehkan
mendapatkan bagian dari rampasan perang,[ CITATION Her02 \l 1033 ]. Rampasan tersebut
meliputi senjata, kuda, unta dan barang-barang bergerak lain yang didapatkan dalam perang.
Situasi berubah setelah turunnya
surat Al-Anfal Ayat 41:

‫غإننمتقنم إمنن سشنيءء سفأ س سن لإل سإه قخقمسسقه سوإلل سرقسوإل سولإإذيال نققنربسىى سوال ني سستاسمىى سوال نسمسساإكيإن سوابنإن ال سسإبيإل إإنن‬
‫عل سقموا أ سن سسما س‬
‫سوا ن‬
‫س‬
‫س‬
‫س‬
‫إ‬
‫إ‬
‫عل سىى ك ق س إل سشنيءء سقإديرر‬
‫ه‬
‫ل‬
‫وال‬
‫ن‬
‫عا‬
‫م‬
‫ج‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ا‬
‫قى‬

‫ت‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ا‬
‫م‬
‫و‬
‫ي‬
‫ن‬
‫قا‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ما‬
‫و‬
‫ي‬
‫نا‬
‫د‬
‫ب‬
‫ع‬

‫ى‬
‫ل‬
‫ع‬
‫نا‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ز‬
‫ن‬
‫أ‬
‫ما‬
‫و‬
‫ه‬
‫ل‬
‫بال‬
‫م‬
‫ت‬
‫ن‬
‫م‬
‫آ‬
‫م‬

‫ت‬
‫ك قن ن ق ن س ن ق ن إ‬
‫س س ن س س س س ى س ن س سن س قن س إ سن س س س‬
‫س ن س إ س ق س‬

Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang,
maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orangorang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami
turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua
pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.[ CITATION ABa05 \l 1033 ].
Rasulullah sawbiasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan perang tersebut
menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk dirinya dan keluarganya, bagian kedua untuk
kerabatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang membutuhkan dan orang
yang sedang diperjalanan. Empat perlima bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut
dalam perang, dalam kasus tertentu beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga
mendapat bagian. Penunggang kuda mendapatkan dua bagian, untuk dirinya sendiri dan
kudanya. Bagian untuk prajurit wanita yang hadir dalam perang untuk membantu beberapa
hal tidak mendapatkan bagian dari rampasan perang.[ CITATION Adi012 \l 1033 ]
Selain pertempuran-pertempuran kecil, perang pertama antara orang-orang Mekkah dan
muslim terjadi di Badar. Perang ini orang Mekkah menderita kekalahan dan banyak yang
ditawan oleh orang muslim. Rasulullah saw menetapkan besar uang tebusannya rata-rata

4.000 dirham untuk tiap tawanan. Tawanan yang miskin dan tidak dapat memberi julah
tersebut diminta untuk mengajar membaca sepuluh orang anak muslim. Melalui tebusan
tersebut kaum muslim menerima uang.
Rasulullah saw mengadopsi praktik yang lebih manusiawi terhadap tanah pertanian yang
ditaklukan sebagai fay’ atau tanah dengan pemilikan umum. Tanah-tanah ini dibiarkan
dimiliki oleh pemilik dan menanam asal, sangat berbeda dari praktik kekaisaran Romawi dan
Persia yang memisah-misahkan tanah-tanah ini dari pemiliknya dan membagikannya buat
para elit militernya dan para prajurit. Semua tanah yang di hadiahkan kepada Rasulullah saw
relatif lebih kecil jumlahnya dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak bertuan. Kebijakan ini
tidak hanya membantu mempertahankan kesinambungan kehidupan administrasi dan
ekonomi tanah-tanah yang dikuasai, melainkan juga mendorong keadilan antar generasi dan
mewujudkan sikap egaliter dalam islam.[ CITATION Ume01 \l 1033 ]
Pada tahun kedua setelah hijrah shadaqoh fitrah diwajibkan shadaqoh yang juga dikenal
dengan zakat fitrah ini diwajibkan setiap bulan puasa Ramadhan. Besarnya satu sha kurma,
gandum, tepung keju atau kismis, atau setengah sha gandum untuk tiap muslim, budak atau
orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua dan dibayar sebelum shalat id fitri.
Zakat diwajibkan pada tahun ke 9 hijriah, sementara shadaqoh fitrah pada tahun ke 2
hujriah. Akan tetapi ahli hadits memandang zakat telah diwajibkan sebelum tahun ke 9 hijriah
ketika Maulana Abdul Hasan berkata zakat diwajibkan setelah hijrah dan dalam kurun waktu
lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan
khusus atau ketentuan hukum. Peraturan mengenai pengeluaran zakat diatas muncul pada
tahun ke 9 hijriah ketika dasar islam telah kokoh, wilayah negara berekspansi dengan cepat
dan orang-orang berbondong-bondong masuk islam. Peraturan yang disusun meliputi sistem
pengumpulan zakat, barang-barang yang dikenai zakat, batas-batas zakat dan tingkat
persentase zakat untuk barang yang berbeda-beda. Para pengumpul zakat bukanlah pekerjaan
yang memerlukan waktu dan para pegawainya tidak diberikan gaji resmi, tetapi mereka
mendapatkan bayaran dari dana zakat.[ CITATION Her01 \l 1033 ]

Sampai tahun ke 4 hijrah, pendapatan dan sumber daya negara masih sangat kecil.
Kekayaan pertama dating dari Banu Nadir, suatu suku yang tinggal di pinggiran Madinah.
Kelompok ini masuk dalam pakta Madinah tetapi mereka melanggar perjanjian, bahkan
berusaha membunuh Rasulullah saw. Nabi meminta mereka meninggalkan kota, tetapi
mereka menolaknya, nabi pun mengerahkan tentara dan mengepung mereka. Akhirnya
mereka menyerah dan setuju meninggalkan kota dengan membawa barang-barang sebanyak
daya angkut unta, kecuali baju baja. Semua milik Banu Nadir yang ditinggalkan menjadi
milik Rasulullah saw menurut ketentuan Al-Qur’an, karena mereka mendapakan tanpa
berperang. Rasulullah saw membagikan tanah ini sebagian besar kepada muhajjirin dan orang
anshar yang miskin. Bagian Rasulullah saw digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Seorang muhajirin dari Banu Nadir yang telah masuk islam memberikan tujuh
kebunnya, kemudian oleh Rsulullah saw dijadikan tanah shadaqah. Tujuh kebun penduduk
Banu Nadir tersebut adalah wakaf islam pertama.[ CITATION Her011 \l 1033 ].
Khaibar dikuasai pada tahun ke 7 hijrah. Penduduknya menentan dan memerangi kaum
muslim. Setelah pertempuran selama sebulanmereka menyerah dengan syarat dan berjanji
meninggalkan tanahnya. Syarat yang diajukan diterima. Mereka mengatakan kepada
Rasulullah saw. “kami memiliki pengalaman khusus dalam bertani dan berkebun kurma” dan
meminta izin untuk tetap tinggal disana. Rasulullah saw mengabulkan permintaan mereka
dan memberikan mereka setengah bagian hasil panen dari tanah mereka. Abdullah Ibnu
Rawabah biasanya dating tiap tahun untuk memperkirakan hasil produksi dan membaginya
menjadi dua bagian yang sama banyak.
Hal ini terus berlangsung selama masa kepemimpinan Rasulullah saw dan Abu Bakar,
Rasulullah saw membagi khaibar menjadi 36 bagian dan tiap bagian dibagi lagi menjadi 100
area. Setengah bagian Rasulullah saw digunakan untuk keperluan delegasi, tamu dan
sebagainya, dan setengah bagian lagi diberikan untuk 1.400 tentara dan 400 penunggang kuda
(1.400+400= 1.800 bagian).[ CITATION Adi013 \l 1033 ]. Rasulullah saw juga menerima
satu bagian biasa yang diberikan secara berkala kepada istri-istrinya sebanyak 80 unta penuh
dengan kurma dan 80 unta penuh dengan gandum.
Pada masa Rasulullah saw besarnya jizyah satu dinar pertahun untukorang dewasa yang
mapu membayarnya. Perempuan, anak-anak, pengemis, pendeta, orang tua, penderita sakit
dan semua yang menderita penyakit dibebaskan dari kewajiban ini. Diantara ahli kitab yang
harus memberi pajak, sejauh yang diketahui, adalah orang Najran yang beragama Kristen
(tahun keenam setelah hijrah) orang-orang Allah. Adhruh dan Adhriat membayarnya pada
perang Tabuk. Pembayaran tidak harus berupa uang tunai, tetapi dapat juga berupa barang
atau jasa, seperti yang disebutkan Baladhuri dalam kitab Futuh al-Buldan ketika menjelaskan
pernyataan lengkap perjanjian Rasulullah saw dengan orang-orang Najran yang jelas
dikatakan : “setelah dinilai, dua ribu pakaian atau garmen masing-masing bernilai satu
aukiyah, seribu garmen dikirim pada bulan rajab tiap tahun, seribu lagi pada safar tiap tahun.
Tiap garmen bernilai satu aukiyah, kelebihan atau kekurangannya itu harus diperhitungkan.
Nilai dari kurma, dan barang yang digunakan untuk subtitusi garmen harus diperhitungkan.
Perang di masa Rasulullah saw bukan merupakan alasan bagi umat islam untuk
meningkatkan pendapatannnya. Nilai harta rampasan pada dekade awal kalender hijriah (622632 M) tidak lebih dari 6 juta dirham. Bila diperkirakan dengan biaya hidup di Madinah
untuk rata-rata keluarga yang terdiri dari enam orang sebesar 3.000 dirham pertahun, jumlah
harta itu hanya dapat menunjang sejumlah kecil dari populasi muslim dan juga akibat perang
tersebut, diperkirakan biaya untuk perang lebih besar dari harta rampasan. Kontribusi harta

rampasan perang terhadap pendapatan kaum muslim selama 10 tahun kepemimpinan
Rasulullah saw tidak llebih dari 2 persen.[ CITATION Her012 \l 1033 ]
B. Sumber Pendapatan Primer
Pendapatan utama bagi negara di masa Rasulallah saw adalah zakat dan ushr. Keduanya
berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Zakat dan ushr merupakan
kewajiban agama dan termasuk salah satu pilar Islam. pengeluaran keduanya sudah diuraikan
secara jelas dan eksplisit di dalam al-Qur’an surat at-Taubah (9) ayat 60:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah utuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekannya) budak
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”.
Pengeluaran untuk zakat tidak dapat dibelanjakan untuk penegeluaran umum negara
.lebih jauh lagi zakat secara fundamental adalah pajak lokal. Menurut Bukhari, Rasulallah
saw berkata kepada Muadz, ketika ia mengirimnya ke Yaman sebagai penumpul dan pemberi
zakat:
“....katakanlan kepada mereka (penduduk Yaman) bahwa Allah telah mewajibkan
mereka untuk membayar zakat yang akan diambil dari orang kaya diantara mereka dan
memberikanya kepada orang miskin diantara mereka.”
Dengan demikian pemerintah pusat berhak menerima keuntungan hanya bila terjadi
surplus yang tidak dapat didistribusikan lagi kepada orang-orang yang berhak, dan ditambah
kekayaan yang dikumpulkan di Madinah, ibukota negara.
Pada masa Rasulallah, zakat dikenakan pada hal-hal berikut: 1 [Adiwaman A. Karim
(2001), , hal 34]
1. Benda logam terbuat dari emas seperti koin, perkakas, ornamen atau dalam bentuk
lainnya.
2. Benda logam yang terbuat dari perak, seperti koin ,perkakas, ornamen atau dalam
bentuk yang lainnya.
3. Binatang ternak unta, sapi, domba, kambing
4. Berbagai barang dagangan termasuk budak dan hewan
5. Hasil pertanian termasuk buah-buahan
6. Luqta, harta benda yang ditinggalkan musuh
7. Barang temuan.
Zakat emas dan perak ditentukan berdasarkan beratnya. Binatang ternak yang
digembalakan bebes ditentukan berdasarkan nilai jualnya dan hasil pertanian dan buahbuahan ditentukan berdasarkan kualitasnya. Zakat hasil pertanian dan buah-buahan ini lah
yang dinamakan ushr.[ CITATION Her013 \l 1033 ]
C.
Sumber Pendapan Sekunder
Di antara sumber pendapat sekunder yang memberikan hasil adalah: [Adiwaman A. karim
(2001), , hal 33]
1. Uang tersebut untuk tawanan perang, hanya dalam kasus perang Badar pada perang lain
tidak disebutkan jumlah uang tebusan tawanan perang.
1

2. Pinjaman-pinjaman yang telah menakhlukan kota Mekah untuk pembayaran uang
pembebasan kaum muslim dari Judhayma atau sebelum pertempuran Hawazin 30.000
dirahm (20.000 dirham menurut Bukhari) dari Abdullah bin Rabia dan meminjam
beberapa pakaian dan hewan-hewan tunggangan dari Sufyan bin Umayah.
3. Khumus atas rikaz harta karun temuan pada periode sebelum Islam
4. Amwal fadhiaberasal dari harta benda kaum muslimin yang meninggal tanpa ahliwaris
berasal dari barang-barang seorang muslim yang meningalkan negerinya.
5. Wakaf, harta benda yang diindikasikan kepada umat islam yang disebabkan Allah dan
pendapatannya akan didepositokan di Bitul Mal
6. Nawaib, pajak yang jumlahnya cukup besar yang dibebankan pada kaum muslim yang
kaya dalam rangka menutup pengeluaran negara selama masa darurat dan ini pernah
terjadi pada masa perang Tabuk.
7. Zakat fitrah, zakat yang ditarik di masa bulan Ramadhan dan dibagi sebelum sholat id
8. Bentuk lain dari shodakoh seperti kurban dan kaffarat. Kaffarad adalah benda atas
kesalahan yang dilakukan seorang muslim pada acra keagamaan, seperti berburu pada
musim haji.
Sumber-sumber Pendapatan Pada Masa Raulallah saw
DARI KAUM MUSLIM
1.
2.
3.
4.

Zakat
Ushr [5-10%]
Ushr [2,5%]
Zakat Fitrah

5. Wakaf
6.
7.
8.
9.

DARI
NONMUSLIM
1. Jizyah
2. Kharaj
3. Ushr [5%]

KAUM UMUM
1. Ghanimah
2. Fay
3. Uang tebusan
4.
Pinjaman.dari
kaum
muslim atau nomuslim
5. Hadiah.dari pimpinan atau
dari pemerintah negara lain

Amwal Fadila
Nawaib
Shadaqah yang lain
Khumus

Pencatatan penerimaan seluruh negara pada masa Rasulallah saw tidak ada, karena
beberapa alasan:
1. Jumlah orang islam yang bisa membaca sedikit dan jumlah dan jumlah oranya yang
dapat menulis, apalagi yang mengenali aritmatika sederhana.
2. Sebagian dari bukti pembayaran dibuat dalam bentuk yang sederhana baik yang
didisrtibusikan maupun yang diterima
3. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal
4. Bukti-bukti penerimaan dari berbagai daerah yang berbeda tidak umum digunakan
5. Pada kebanyakan kasus, ghanimah digunakan dan didistribusikan setelah terjadi
peperangan tertentu.
Catatan penegeluaran secara rinci pada masa hidup Rasulallah saw juga tidak tersedia,
tetapi tidak bisa diambil kesimpulan bahwa sisitim keuangan yang ada tidak dijalankan
sebagaimana mestinya. Dalam kebanyakan kasus pencatatan diserahkan pada pengumpul
zakat dan detiap orangpada umumnya terlatih dalam masalah pengumpulan zakat. Setiap

perhitungan yang ada disimpan dan diperiksa sendiri oleh Rasulallah saw. beliau juga
memberi nasehat kepada penumpul zakat mengenai hadiah yang ia terima.
Sebagaimana yang ditanyakan dalam hdist Bukhari,Rasulallah saw sangat menaruh
perhatian terhadap zakat, terutama zakat unta. Orang Urania pernah duberi hukuman berat
karena mencuri zakat unta. Demikian juga, Rasulallah saw memperhatikan pendapatan dari
kharaj dan jizyah. Di masa beliau, bukti pembayaran kharaj dan jizyah berisi nama-nama
yang berhak menerimanya. Mereka disebut seryatim yang masing-masing menerima bagian
sesuai dengan kondisi materilnya, orang yang sudah menikah mendapat bagian du kali bagian
yang didapat orang yang belum menikah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud.

Pengeluaran Negara
1.
2.
3.

PRIMER
Biaya pertahanan, seperti: persenjataan,
1.
unta, kuda dam persediaan
Penyaluran zakat dan ushr kepada yang
2.
berhak menerimanya meurut al- Qur’an
Pembayaran gaji untuk wali, qadi, guru,
3.
imam, muadzin, dan pejabat negara
lainnya.
Pembayaran upah para sukarelawan
4.
Pembayaran utang negara
5.

SEKUNDER
Bantuan untuk orang yang belajar agama di
Madinah
Hiburan untuk para delegasi keagamaan

Hiburan untuk para utusan suku dan negara
serta biaya perjalanan mereka. Pengeluran
untuk duta-duta negara
4.
Hadiah untuk pemerintah negara lain
5.
Pembayaran untuk pembebasan kaum
muslim yang menjadi budak
6. Bantuan untuk musafir (dari daerah fadak)6. Pembayaran denda atas mereka yang
terbunuh secara tidak sengaja oleh pasukan
muslim
7. Pembayaran hutang orang yang meninggal
dalam keadaan miskin
8. Pembayaran tunjangan untuk orang miskin
9. Tunjangan untuk sanak saudara Rasulallah
saw
10. Pengeluaran rumah tangga Rasulallah saw
(hanya sejumlah kecil; 80 butir kurma dan 0
butir gandum untuk setiap isinya)
11. Persediaan
darurat
(sebagian
dari
pendapatan perang khaibar)
Rasulallah saw dalam memimpin pemerintahan berperan sebagai eksekutif, yudikatif
dansekaligus legislatif. Segala kebijakan berpegang dari wahyu Allah. Namun Rasulallah saw
tidak segan-segan bertanya mengenai masalah-masalah tertentu kepada sahabat-sahabatmya.
Allah memerintahkan rasul-Nya untuk bertukar pikiran dengan orang-orang beriman dalam
urusan mereka,kalau semua diputuskan oleh Allah, maka tentu tidak ada gunanya beliau
bertukar pikiran.[ CITATION Tah \l 1033 ]
Rasulullah saw meninngal pada hari senin pagi, 12 rabiul awal atau 8 juni 632 M.
Beliau pulang ke rahmat Allah dalam usia 63 tahun 3 bulan .ini terjadi sesudah beliau
menyampaikan risalahnya, menunaikan amanat, memberikan bimbingan dan petunjuk kepada

seluruh umat manusia, memberikan keteladanan terbaik, menegakkan keadilan dan mengisi
seluruh hidupnya dengan akhlak terpuji.[ CITATION Asg \l 1033 ]

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada zamannya Rasulallah ternyata zakat sudah diwajibkan pada tahun ke 9 hijriah,
sementara shadaqoh fitrah pada tahun ke 2 hujriah. Akan tetapi ahli hadits memandang zakat
telah diwajibkan sebelum tahun ke 9 hijriah ketika Maulana Abdul Hasan berkata zakat
diwajibkan setelah hijrah dan dalam kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan
zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.
Adapun pada masa Rasulallah saw, zakat dikenakan pada hal-hal berikut:
1. Benda logam terbuat dari emas seperti koin, perkakas, ornamen atau dalam bentuk
lainnya.
2. Benda logam yang terbuat dari perak, seperti koin ,perkakas, ornamen atau dalam
bentuk yang lainnya.
3. Binatang ternak unta, sapi, domba, kambing
4. Berbagai barang dagangan termasuk budak dan hewan
5. Hasil pertanian termasuk buah-buahan
6. Luqta, harta benda yang ditinggalkan musuh
7. Barang temuan.

Orang-oranya yang dapat menrima zalat menurut firman Allah q.s at-Taubah (9) ayat 60 yang
artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah utuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekannya) budak
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”

DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
(n.d.).
A.Bahauddin. (2005). Qur'an Karim dan terjemahan katanya. Yogyakarta: UII Press.
Chapra, U. (2001). masa depan ilmu ekonomi sebuah tinjauan islam. jakarta: Gama Insani
Press.
Engineer, A. A. (n.d.). devolusi negara islam. yogyakarta: pustaka pelajar.
Husein, T. (n.d.). Al Fitnat Al-kubrad. Ajmell Press.
Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.
Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.
Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.
Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.
Maraghi, A. M. (2001). pakar-pakar fiqh sepanjang sejarah. yogyakarta: LKPSM.
sudarsono, H. (2001). konsep ekonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.
Sudarsono, H. (2001). konsep ekonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.
Sudarsono, H. (2001). Konsep Ekonomi Islam. Yogyakarta: EKONISIA.
Sudarsono, H. (2001). konsep ekoonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.
Sudarsono, H. (2002). konsep ekonomi islam suatu pengantar. Yogyakarta: EKONISIA.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124