T2 942010018 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Berdasarkan jenisnya penelitian ini mengguna
kan jenis penelitian pengembangan (research and
development). Penelitian pengembangan adalah peneli-tian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono 2008).
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan dalam bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk teknologi modern dalam bidang elektronik, kendaraan bermotor, obat-obatan, kedokteran dan masih banyak lagi dikembangkan dan melalui penelitian dan pengembangan. Tetapi peneli-tian pengembangan ini dapat pula dikembangkan dalam bidang ilmu sosial dan bidang pendidikan.
3.2
Langkah-langkah Pengembangan
Langkah-langkah pengembangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) ujicoba produk, (6) re-visi produk (Sugiyono 2008).
(2)
Potensi yang ada di MI Miftakhul Huda Bengkal adalah banyak siswa dan guru yang masih muda dan sudah sarjana semua. Sedangkan masalahnya adalah
belum dilaksanakannya pendidikan life skills
sebagai-mana mestinya walaupun sudah digulirkan pemerin-tah sejak pemerin-tahun 2005.
Pengumpulan data awal dilakukan peneliti dengan mengadakan wawancara dengan kepala Madrasah dan guru terhadap pengetahuan mereka
tentang life skills dan pelaksaanya di MI Miftakhul
Huda.
Dari pengumpulan data yang diperoleh diketahui bahwa di MI Miftakhul Huda belum diimplementasikan
life skills sebagaimana mestinya, belum ada kuriku-lumnya, belum ada strategi khusus implementasinya, guru-guru juga belum siap jika langsung
dimplemen-tasikan life skills dalam pembelajaran. Dari data-data
itulah peneliti membuat desain produk strategi yang
perlu dilakukan dalam mengimplementasikan life skills
di MI Miftakhul Huda Bengkal.
Setelah desain produk ada, peneliti meminta bantuan pembimbing mengadakan validasi produk dan mengadakan revisi produk secukupnya. Langkah selanjutnya adalah uji coba produk yaitu
mengimple-mentasikan pendidikan life skills dalam pembelajaran
di MI Miftakhul Huda selama satu semester dan pada akhir uji coba melakukan evaluasi produk.
(3)
3.3
Sumber Data dan Metode Pengumpulan
Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala madrasah, 8 orang guru madrasah, 30 orang wali murid serta sumber data yang berupa dokumen-tasi yaitu dokumen rencana pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran yang terintegrasi pendidik-an life skills.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara untuk kepala Madrasah, dan 8 orang guru. Metode diskusi juga digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data penentuan materi pendidikan life skills yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran. Metode yang lain adalah dengan metode observasi untuk mengum-pulkan data tentang rencana pengajaran dan pelak-sanaan pembelajaran dan metode kuesioner untuk mengumpulan data dari wali murid dan guru-guru serta kepala Madrasah pada akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
(4)
Tabel 3.1
Kaitan antara Sumber Data dengan Metode
Sumber data Jenis Objek Tujuan Metode
Guru dan kepala
Pendapat lisan
Mengetahui pemahaman tentang life skills
Wawancara
TPS/M Pendapat lisan
Menetukan materi life skills diskusi Dokumen
persiapan mengajar
Tulisan
Mengetahui ada tidaknya dokumen
observasi
Guru Keadaan gerakan
Mengetahui tindakan dalam pembelajaran life skills
observasi Guru, kepala
dan wali murid
Pendapat tulisan
Mengetahui evaluasi tentang
life skills
kuisioner
Sumber: Evaluasi Program Pendidikan (Arikunto 2008)
3.4
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti karena peneliti belum menemukan pan-duan instrumen yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan data dalam penelitian ini. Di samping itu ada pula yang mengadopsi instrumen penelitian dari Depdiknas (2004), yaitu instrumen untuk melakukan observasi terhadap persiapan guru dan pelaksanaan pembelajaran.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen wawancara untuk guru dan kepala Madrasah pada awal penelitian. Instrumen ini terdiri atas 6 item yang meliputi pendapat guru dan kepala
MI tentang pendidikan life skills, penerapannya di MI
Miftakhul Huda Bengkal serta kegiatan yang
(5)
skills dalam pembelajaran. Kisi-kisi instrumennya seperti terlihat pada Tabel 3.2. Sedangkan instrumen lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.
Instrumen untuk observasi kesiapan guru dan pelaksanaan pembelajaran mengambil dari Depdiknas (2004). Hal ini penulis lakukan karena instrumen dari Depdiknas merupakan instrumen yang sesuai untuk mengetahui kesiapan dokumen bagi guru sebelum mengajar.
(6)
Tabel 3.2
Kaitan antara Indikator, Sumber Data, Metode dan
Instrumen Pengumpulan Data Implementasi Life
Skills dalam Pembelajaran
Tahap Indikator Sumber
Data Metode Instrumen Tahap Moti vasi Mengetahui pemahaman tentang life skills dan Imple mentasinya Guru dan kepala
Wawancara 1. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan life skills? 2. Sudahkah diterapkan
pendidikan life skills di MI ini? 3. Kalau sudah bagaimana
pelaksa naanya? Kalau belum mengapa? 4. Bagaimana kurikulum
pelaksanaannya? 5. Bagaimana kesiapan
guru-guru jika pendidikan life skills ini dilaksanakan?
6. Kegiatan apa yang perlu dilakukan sebelum pendidikan life skills diterapkan di MI ini? Menetukan
materi life
skills
TPS/M Diskusi Aspek life skills apa yang akan
diajarkan dan melalui mata pelajaran apa? Tahap imple menta-si Mengetahui ada tidaknya dokumen Dokumen Persiapan mengajar
Observasi Ada tidaknya dokumen prota, promes, silabus, RPP, program evaluasi, program pemantauan pembiasaan life skills, program remidi dan pengayaan Mengetahui kelengkap-an dokumen RPP Doku men RPP
Observasi Ada tidaknya komponen RPP 1. tujuan yang mengacu aspek
life skills,
2. bahan pengajaran yang sesuai dengan RPP 3. metode yang sesuai dengan
tujuan
4. penggunaan media pembelajaran
5. alat evaluasi yang mengacu pada aspek life skills Mengetahui dilaksana kan atau tidak langkah pem belajaran
guru Observasi Dilaksanakan atau tidak
kegiatan
1. pra pembelajaran, 2. membuka pelajaran, 3. kegiatan pembelajaran
yang meliputi: penguasaan materi pelajaran,
pendekatan strategi pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, 4. Menutup pembelajaran
(7)
Mengetahui
kelengkap-an dkelengkap-an pelaksana-an evaluasi Dokumen evaluasi pembela-jaran
Obser vasi Ada tidaknya dan dilaksanakan atau tidaknya:
1. Penetapan indikatorpencapaian 2. Penetapan teknik penilaian 3. Interpretasi hasil belajar 4. Instrumen evaluasi Tahap
Evalu- asi
Mengetahui implement-ta si life
skills
Guru, ke- pala, wali murid
Kuesioner Apakah MI ini sudah melaksa-nakan integrasi pendidikan life
skills dalam pembelajaran?
Mengetahui proses implemen-tasi
guru Kuesioner 1. Apakah RPP yang anda
buat sudah mengintegrasi-kan pendidimengintegrasi-kan life skills? 2. Apakah dengan menginte-grasikan pendidikan life
skills dalam RPP,
pembuat-an RPP menjadi lebih sulit? 3. Apakah dengan
menginte-grasikan pendidikan life
skills , proses pembelajaran
yang anda laksanakan menjadi lebih sulit? 4. Apakah dengan
menginte-grasikan pendidikan life
skills , tujuan pembelajaran
menjadi cepat tercapai? Mengetahui proses implement- tasi Kepala MI
Kuesi oner Apakah pelaksanaan imple-mentasi integrasi pendidikan life
skills yang dilaksanakan di MI
Miftakhul Huda Bengkal sudah sesuai dengan rencana? Mengetahui proses implemen- tasi Wali murid
Kuesioner 1. Bagaimana putra putri bapak/ibu melaksanakan kegiatan di rumah setelah dilaksanakan integrasi pendidikan life skills? 2. Apakah bapak/ibu ikut
menilai kegiatan putra putri bapak/ibu di rumah? 3. Apakah bapak/ibu merasa
kesulitan menilai kegiatan putra putri bapak/ibu di rumah? Mengetahui kendala yang dialami Guru dan kepala
Kuesioner Kendala apa yang anda hadapi ketika menerapkan integrasi pendidikan life skills ini dalam pembelajaran baik itu saat persiapan, selama dan setelah pembelajaran Mengetahui pendapat perlu dilan- jutkan atau tidak Guru, kepala wali murid
Kuisioner Menurut pendapat anda apakah implementasi integrasi pendi-dikan life skills dalam pembela-jaran ini perlu dilanjutkan?
(8)
Jika instrumen dari Depdiknas dalam skala
Likert 1-4 tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti ada tidaknya dokumen yang harus disiapkan oleh guru. Instrumen untuk kesiapan guru meliputi ada tidaknya dokumen persiapan yang meliputi prota, promes, silabus, RPP, program evaluasi, lembar
pe-mantauan pembiasaan life skill serta penyusunan
program perbaikan dan pengayaan. Adapun blangko observasinya dapat dilihat pada lampiran 2.
Program kesiapan guru yang diobservasi secara detail adalah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang meliputi ada tidaknya tujuan pembelajaran yang
mengacu pada aspek life skill, bahan pengajaran,
me-tode yang menunjang tercapainya tujuan, penggunaan media serta alat evaluasi yang mengacu pada aspek
life skill. Instrumen untuk observasi kelengkapan kom-ponen RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Instrumen pada saat pelaksanaan pembelajaran juga penulis adopsi dari Depdiknas karena instrumen yang ada di Depdiknas sudah sesuai dengan hal-hal yang harus dilaksanakan saat melaksanakan pembe-lajaran seperti yang diuraikan di bab II. Adapun isi dari instrumen meliputi melaksanakan atau tidak indikator-indikator pada saat pra pembelajaran, mem-buka pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan menutup pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran sendiri dibagi menjadi beberapa item di antaranya penguasaan materi, strategi pembelajaran,
(9)
pemanfa-
atan media, pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, evaluasi pembelajaran. Untuk detailnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Observasi ketiga terhadap kesiapan guru adalah observasi terhadap kesipan guru dalam mengevaluasi pembelajaran. Observasi yang dilakukan peneliti ada-lah mengobservasi ada tidaknya langkah evaluasi dan dilaksanakan atau tidaknya langkah yang telah disu-sun oleh guru yang bersangkutan. Adapun instrumen observasinya penulis susun berdasarkan tulisan
Suwandi (2011) tentang Assesmen dalam
Pembelajar-an. Instrumen lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Instrumen selanjutnya adalah instrumen kue-sioner untuk evaluasi program implementasi
pendi-dikan life skills. Kuesioner dibagikan kepada kepala
Madrasah, guru dan wali murid terdiri dari 6 item untuk guru, 4 item untuk kepala Madrasah dan 4 item untuk wali murid. Walaupun berbeda jumlah itemnya namun dari ketiga instrumen tersebut memiliki inti yang sama yaitu untuk mengetahui pendapat tentang
pelaksanaan pendidikan life skill dalam pembelajaran,
kendala yang dihadapi saat mengimplementasikan integrasi life skill serta pendapat kelangsungan
inte-grasi life skill di MI Miftakhul Huda Bengkal. Untuk
lebih jelasnya instrumen untuk evaluasi program dapat disimak pada lampiran 6.
(10)
3.5
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Miftakhul Huda Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Waktu penelitiannya dari Bulan Juli sampai bulan November 2011. Sementara peneli tian pendahuluan dilakukan sebelum penelitian yaitu pada bulan Mei 2011. Lokasi penelitian ini dipilih karena di MI Miftakhul Huda belum dilaksanakan
implementasi integrasi pendidikan life skills dalam
pembelajaran sebagaimana anjuran pemerintah sejak tahun 2005 dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) agar menerapkan pendidikan life skill di
Madrasah. Selain hal di atas banyaknya siswa MI Miftakhul Huda Bengkal yang tidak melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat atas juga menjadi alasan mengapa melakukan penelitian di MI Miftakhul Huda Bengkal.
3.6 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di MI Miftakhul Huda Bengkal adalah pada tahap persiapan penelitian dan tahap pelaksa-naan penelitian.
3.6.1Tahap Persiapan
Pada tahapan ini peneliti melakukan serangkai-an persiapserangkai-an mulai dari mengurus perijinserangkai-an,
(11)
penja-
jagan dan penilaian keadaan lapangan, mempersiap-kan instrumen penelitian yakni pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuisioner. Sebelum melaku-kan penelitian, peneliti memper siapmelaku-kan beberapa hal penunjang pelaksanaan penelitian. Pertama-tama peneliti mencari informasi awal tentang implementasi
pendidikan life skills di MI Miftakhul Huda Bengkal
kepada kepala madrasah dan 8 orang guru.
Setelah mengetahui informasi awal tentang
informasi pendidikan life skills, langkah selanjutnya
adalah mengurus perijinan ke kepala MI Miftakhul Huda Bengkal. Oleh kepala MI, peneliti disarankan untuk mengurus perijinan ke ketua pengurus yayasan pendidikan Maarif Temanggung cabang Kranggan dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kranggan.
Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pedoman wawancara, pedoman observasi maupun untuk kuisioner merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti setelah mendapat ijin melakukan penelitian dari kepala MI Miftakhul Huda, ketua pengurus Yayasan Maarif Kecamatan Kranggan dan pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kranggan.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan guru, mela-kukan diskusi dengan tim pengembang Madrasah,
(12)
mengadakan pelatihan bagi guru, mengadakan sosia-lisasi pada wali murid, observasi terhadap silabus dan RPP guru, observasi terhadap pelaksanaan pembela-jaran oleh guru dan pembagian kuesioner pada kepala madrasah, guru dan wali murid.
Penelitian dimulai sejak bulan Juli 2011 setelah mengurus perijinan dan melakukan survei awal pada kepala madrasah dan 8 orang guru tentang
imple-mentasi pendidikan life skills pada bulan Mei 2011.
Pengumpulan data sejak bulan Juli 2011 sampai bulan November 2011. Dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dengan guru dan kepala, diskusi dengan tim pengembang Madrasah, pelatihan pada guru, sosiali sasi pada wali murid, observasi terhadap dokumen persiapan guru dan pelaksanaan pembelajaran serta pembagian kuisioner kepada kepala, guru dan wali murid.
Wawancara dilakukan pada guru dan kepala pada awal-awal penelitian, dilanjutkan diskusi dengan tim pengembang madrasah untuk menentukan materi
yang tepat berkaitan dengan pendidikan life skills
yang dibutuhkan siswa sesuai dengan karakteristik masyarakat sekitar MI. Pelatihan dilakukan pada 8 orang guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang didalamnya terintegrasi pendidikan life skill. Pelatihan dilakukan selama 1 hari. Sosialisasi pada wali murid dilakukan peneliti bersamaan ketika rapat tahunan wali murid yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran. Sosialisasi ini dilakukan untuk memasyarakatkan
(13)
pendidikan life skills pada masyarakat disamping juga
dalam penilaian pendidikan life skills yang akan
mem-butuhkan keterlibatan orang tua siswa di rumah.
Setelah tahap persiapan pembelajaran sudah dilakukan selanjutnya tahap pelaksanaan pembela-jaran, peneliti melakukan observasi terhadap dokumen persiapan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajar-an di dalam kelas. Tahap ini ypembelajar-ang paling bpembelajar-anyak mem-butuhkan waktu penelitian yaitu dari akhir Agustus sampai pertengahan November 2011.
Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti me-nyebarkan kuisioner kepada kepala Madrasah, 8 orang guru dan 30 wali murid sebagai tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan beserta kendala yang dihadapi ketika mengimplemen tasikan
pendidikan life skill. Wali murid dipilih secara acak
masing-masing kelas diambil 5 orang wali murid se-bagai sampel.
3.7 Uji Keabsahan Data
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiono 2008). Sehingga data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan teknik trianggulasi yaitu
(14)
trianggulasi sumber data dan trianggulasi teknik pengumpulan data. Trianggulasi sumber data dengan wawancara antara guru, kepala Madrasah dan bukti fisik berupa RPP dan kenyataan di lapangan. Semen-tara itu trianggulasi teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi teknik yaitu dengan teknik wawancara, observasi dan kuesioner. Di samping itu trianggulasi sumber data antara guru, kepala, wali murid serta dokumentasi juga dilakukan.
3.8 Teknik Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008) yaitu:
(1) Mengumpulkan data. Mencari data yang seba-nyak-banyaknya yang dibutuhkan dalam peneliti-an; (2) Memilah data dan mengelompokkan ke dalam data yang sesuai; (3) Data display (penyajian data). Penyajian data berupa deskripsi terhadap ke-giatan yang dilakukan selama pelaksanaan imple-mentasi pendidikan life skills dan hasil kegiatan yang berupa penilaian hasil wawancara, kesiapan mengajar guru, kinerja saat mengajar guru dan nilai siswa. Untuk menguatkan diskripsi data yang diperoleh dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau foto kegiatan; (4) Conclusion drawing (kepu-tusan). Data yang sudah disajikan dibahas dan disajikan dalam bentuk diskriptif ditarik kesimpul-an sesuai rumuskesimpul-an masalah dalam penelitikesimpul-an ini.
(1)
atan media, pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, evaluasi pembelajaran. Untuk detailnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Observasi ketiga terhadap kesiapan guru adalah observasi terhadap kesipan guru dalam mengevaluasi pembelajaran. Observasi yang dilakukan peneliti ada-lah mengobservasi ada tidaknya langkah evaluasi dan dilaksanakan atau tidaknya langkah yang telah disu-sun oleh guru yang bersangkutan. Adapun instrumen observasinya penulis susun berdasarkan tulisan Suwandi (2011) tentang Assesmen dalam Pembelajar-an. Instrumen lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Instrumen selanjutnya adalah instrumen kue-sioner untuk evaluasi program implementasi pendi-dikan life skills. Kuesioner dibagikan kepada kepala Madrasah, guru dan wali murid terdiri dari 6 item untuk guru, 4 item untuk kepala Madrasah dan 4 item untuk wali murid. Walaupun berbeda jumlah itemnya namun dari ketiga instrumen tersebut memiliki inti yang sama yaitu untuk mengetahui pendapat tentang pelaksanaan pendidikan life skill dalam pembelajaran, kendala yang dihadapi saat mengimplementasikan integrasi life skill serta pendapat kelangsungan inte-grasi life skill di MI Miftakhul Huda Bengkal. Untuk lebih jelasnya instrumen untuk evaluasi program dapat disimak pada lampiran 6.
(2)
3.5
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Miftakhul Huda Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Waktu penelitiannya dari Bulan Juli sampai bulan November 2011. Sementara peneli tian pendahuluan dilakukan sebelum penelitian yaitu pada bulan Mei 2011. Lokasi penelitian ini dipilih karena di MI Miftakhul Huda belum dilaksanakan implementasi integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran sebagaimana anjuran pemerintah sejak tahun 2005 dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) agar menerapkan pendidikan life skill di Madrasah. Selain hal di atas banyaknya siswa MI Miftakhul Huda Bengkal yang tidak melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat atas juga menjadi alasan mengapa melakukan penelitian di MI Miftakhul Huda Bengkal.
3.6 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di MI Miftakhul Huda Bengkal adalah pada tahap persiapan penelitian dan tahap pelaksa-naan penelitian.
3.6.1Tahap Persiapan
Pada tahapan ini peneliti melakukan serangkai-an persiapserangkai-an mulai dari mengurus perijinserangkai-an,
(3)
penja-
jagan dan penilaian keadaan lapangan, mempersiap-kan instrumen penelitian yakni pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuisioner. Sebelum melaku-kan penelitian, peneliti memper siapmelaku-kan beberapa hal penunjang pelaksanaan penelitian. Pertama-tama peneliti mencari informasi awal tentang implementasi pendidikan life skills di MI Miftakhul Huda Bengkal kepada kepala madrasah dan 8 orang guru.
Setelah mengetahui informasi awal tentang informasi pendidikan life skills, langkah selanjutnya adalah mengurus perijinan ke kepala MI Miftakhul Huda Bengkal. Oleh kepala MI, peneliti disarankan untuk mengurus perijinan ke ketua pengurus yayasan pendidikan Maarif Temanggung cabang Kranggan dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kranggan.
Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pedoman wawancara, pedoman observasi maupun untuk kuisioner merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti setelah mendapat ijin melakukan penelitian dari kepala MI Miftakhul Huda, ketua pengurus Yayasan Maarif Kecamatan Kranggan dan pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kranggan.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan guru, mela-kukan diskusi dengan tim pengembang Madrasah,
(4)
mengadakan pelatihan bagi guru, mengadakan sosia-lisasi pada wali murid, observasi terhadap silabus dan RPP guru, observasi terhadap pelaksanaan pembela-jaran oleh guru dan pembagian kuesioner pada kepala madrasah, guru dan wali murid.
Penelitian dimulai sejak bulan Juli 2011 setelah mengurus perijinan dan melakukan survei awal pada kepala madrasah dan 8 orang guru tentang imple-mentasi pendidikan life skills pada bulan Mei 2011. Pengumpulan data sejak bulan Juli 2011 sampai bulan November 2011. Dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dengan guru dan kepala, diskusi dengan tim pengembang Madrasah, pelatihan pada guru, sosiali sasi pada wali murid, observasi terhadap dokumen persiapan guru dan pelaksanaan pembelajaran serta pembagian kuisioner kepada kepala, guru dan wali murid.
Wawancara dilakukan pada guru dan kepala pada awal-awal penelitian, dilanjutkan diskusi dengan tim pengembang madrasah untuk menentukan materi yang tepat berkaitan dengan pendidikan life skills yang dibutuhkan siswa sesuai dengan karakteristik masyarakat sekitar MI. Pelatihan dilakukan pada 8 orang guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang didalamnya terintegrasi pendidikan life skill. Pelatihan dilakukan selama 1 hari. Sosialisasi pada wali murid dilakukan peneliti bersamaan ketika rapat tahunan wali murid yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran. Sosialisasi ini dilakukan untuk memasyarakatkan
(5)
pendidikan life skills pada masyarakat disamping juga dalam penilaian pendidikan life skills yang akan mem-butuhkan keterlibatan orang tua siswa di rumah.
Setelah tahap persiapan pembelajaran sudah dilakukan selanjutnya tahap pelaksanaan pembela-jaran, peneliti melakukan observasi terhadap dokumen persiapan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajar-an di dalam kelas. Tahap ini ypembelajar-ang paling bpembelajar-anyak mem-butuhkan waktu penelitian yaitu dari akhir Agustus sampai pertengahan November 2011.
Setelah pelaksanaan pembelajaran, peneliti me-nyebarkan kuisioner kepada kepala Madrasah, 8 orang guru dan 30 wali murid sebagai tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan beserta kendala yang dihadapi ketika mengimplemen tasikan pendidikan life skill. Wali murid dipilih secara acak masing-masing kelas diambil 5 orang wali murid se-bagai sampel.
3.7 Uji Keabsahan Data
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiono 2008). Sehingga data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan teknik trianggulasi yaitu
(6)
trianggulasi sumber data dan trianggulasi teknik pengumpulan data. Trianggulasi sumber data dengan wawancara antara guru, kepala Madrasah dan bukti fisik berupa RPP dan kenyataan di lapangan. Semen-tara itu trianggulasi teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi teknik yaitu dengan teknik wawancara, observasi dan kuesioner. Di samping itu trianggulasi sumber data antara guru, kepala, wali murid serta dokumentasi juga dilakukan.
3.8 Teknik Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008) yaitu:
(1) Mengumpulkan data. Mencari data yang seba-nyak-banyaknya yang dibutuhkan dalam peneliti-an; (2) Memilah data dan mengelompokkan ke dalam data yang sesuai; (3) Data display (penyajian data). Penyajian data berupa deskripsi terhadap ke-giatan yang dilakukan selama pelaksanaan imple-mentasi pendidikan life skills dan hasil kegiatan yang berupa penilaian hasil wawancara, kesiapan mengajar guru, kinerja saat mengajar guru dan nilai siswa. Untuk menguatkan diskripsi data yang diperoleh dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau foto kegiatan; (4) Conclusion drawing (kepu-tusan). Data yang sudah disajikan dibahas dan disajikan dalam bentuk diskriptif ditarik kesimpul-an sesuai rumuskesimpul-an masalah dalam penelitikesimpul-an ini.