BAB IV - DOCRPIJM 4499368bd3 BAB IV03 4 RV RPI2JM KDS Profil Kab Kudus
BAB IV PROFIL KABUPATEN KUDUS 4.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Kabupaten Kudus dengan luas wilayah 42.516 Ha merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah,
terletak diantara 4 (empat) Kabupaten yaitu : Utara : Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati Timur : Kabupaten Pati Selatan : Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Demak Barat : Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara
Secara geografis, letak Kabupaten Kudus antara 110”36’ dan 110”50’ Bujur Timur dan 6”51’ dan 7”16’
Lintang Selatan. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 km dan dari utara ke selatan 22 km. Secara
administrasi, Kabupaten Kudus terbagi atas 9 kecamatan, 123 desa serta 9 kelurahan.
Tabel IV.1
Luas Wilayah Kabupaten Kudus Menurut Kecamatan
No Kecamatan Luas (Ha) Persentase (%)1 Kaliwungu 3.271,28 7,69
2 Kota 1.047,32 2,46
3 Jati 2.629,80 6,19
4 Undaan 7.177,03 16,88
5 Mejobo 3.676,57 8,65
6 Jekulo 8.291,67 19,50
7 Bae 2.332,27 5,49
8 Gebog 5.505,97 12,95
9 Dawe 8.583,73 20,19
Kabupaten Kudus 42.515,64 100,00
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, Tahun 2016Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Kudus4.2. Gambaran Demografi 4.2.1. Jumlah Penduduk
Pada tahun 2015 jumlah penduduk seluruh wilayah Kabupaten Kudus 831.303 jiwa, dengan jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Jati yaitu 106.256 jiwa (12,78%) dan jumlah penduduk
terkecil terdapat di Kecamatan Bae yaitu 71.423 jiwa (8,59%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel IV.2
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kudus Tahun 2015
Jumlah Penduduk Persentase No Kecamatan (%) (Jiwa)11,24%
1 Kaliwungu 93.457 11,78%
2 Kota 97.961 12,78%
3 Jati 106.256 8,89%
4 Undaan 73.932 8,99%
5 Mejobo 74.754 12,75%
6 Jekulo 105.955 8,59%
7 Bae 71.423 12,24%
8 Gebog 101.789 12,72%
9 Dawe 105.776
Kabupaten Kudus 831.303 100,00%
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, 2016 4.2.2.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk Kabupaten Kudus terdiri dari 409.312 jiwa laki-laki
(49,24%) dan 421.991 jiwa perempuan (50,76%), dengan sex ratio 97,00. Selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel IV.3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Kudus Tahun 2015
Jumlah Penduduk (jiwa) Sex No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Ratio
1 Kaliwungu 46.131 47.326 93.457 97,48
2 Kota 47.529 50.432 97.961 94,25
3 Jati 51.907 54.349 106.256 95,51
Jumlah Penduduk (jiwa) Sex No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Ratio
4 Undaan 36.651 37.281 73.932 98,31
5 Mejobo 36.921 37.833 74.754 97,59
6 Jekulo 52.253 53.702 105.955 97,30
7 Bae 35.212 36.211 71.423 97,24
8 Gebog 50.323 51.466 101.789 97,78
9 Dawe 52.385 53.391 105.776 98,12
Kabupaten Kudus 409.312 421.991 831.303 97,00
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, 2016 4.2.3.Jumlah Penduduk Miskin
Berdasarkan data statistik daerah, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus terus menurun
persentasenya selama tiga tahun terakhir. Garis kemiskinan di Kabupaten Kudus tahun 2014 sebesar
314.211 rupiah perkapita setiap bulannya.
Tabel IV.4
Statistik Kemiskinan Kabupaten Kudus
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) No Uraian 2012 2013 20141 Garis kemiskinan (Rp./Kapita/Bulan) 276.317 299.097 314.211
2 Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 69.332 70.081 65.800 3 (%) Penduduk Miskin 8,63 8,62 7,99
Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2016
Data kemiskinan Kabupaten Kudus juga bisa dilihat dari tingkat kesejahteraan per kecamatan. Jumlah
KK di Kabupaten Kudus pada tahun 2015 sebanyak 220.041 KK dengan klasifikasi keluarga sejahtera
meliputi Keluarga Pra Sejahtera sebesar 29.847 KK (13,56%), Keluarga Sejahtera I sebesar 133.993
KK (60,89%), dan Keluarga Sejahtera II sebesar 56.201 KK (25,54%). Berdasarkan data tersebut,
persentase penduduk miskin tidak terlalu mendominasi di Kabupaten Kudus. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.5
Keluarga Menurut Tingkat Kesejahteraan Per Kecamatan Tahun 2015
Pra Persentase Sejahtera I Persentase No Kecamatan Jumlah KK Sejahtera (%) (KK) (%) (KK)1 Kaliwungu 25.443 3.377 13,27 15.609 61,35
2 Kota 24.179 2.385 9,86 16.656 68,89
3 Jati 26.368 3.418 12,96 15.976 60,59
4 Undaan 20.112 4.479 22,27 10.623 52,82
No Kecamatan Jumlah KK Pra Sejahtera (KK) Persentase (%) Sejahtera I (KK) Persentase (%)
6 Jekulo 31.200 8.584 27,51
2 Kota 91.489 91.279 92.262 92.039 96.984 97.961
1 Kaliwungu 90.219 90.879 93.167 93.802 93.018 93.457
No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel IV.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Kudus Tahun 2010-2015
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun
dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Menurut
Kabupaten Kudus Dalam Angka, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah penduduk di Kabupaten
Kudus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kudus
dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk alami. Pada tahun 2015, laju pertumbuhan penduduk 1,22%
dimana mengalami penurunan 1,72% dari tahun sebelumnya.Kabupaten Kudus 220.041 56.201 25,54 Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka 2016 4.2.4.
9 Dawe 29.355 7.400 25,21
8 Gebog 27.043 6.521 24,11
7 Bae 17.466 5.072 29,04
5 Mejobo 18.875 5.045 26,73
5 Mejobo 18.875 2.372 12,57 11.458 60,70
4 Undaan 20.112 5.010 24,91
3 Jati 26.368 6.974 26,45
2 Kota 24.179 5.138 21,25
1 Kaliwungu 25.443 6.457 25,38
Sejahtera II
(KK)
Persentase (%)Kabupaten Kudus 220.041 29.847 13,56 133.993 60,89 Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka 2016 Lanjutan Tabel IV.5 No Kecamatan Jumlah KK
9 Dawe 29.355 4.458 15,19 17.497 59,60
8 Gebog 27.043 4.661 17,24 15.861 58,65
7 Bae 17.466 1.208 6,92 11.186 64,04
6 Jekulo 31.200 3.489 11,18 19.127 61,30
Laju Pertumbuhan Penduduk
No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3 Jati 97.291 98.316 102.166 102.911 104.978 106.256
4 Undaan 68.994 69.425 70.481 71.072 73.016 73.932
5 Mejobo 69.080 69.816 71.665 72.242 73.813 74.754
6 Jekulo 97.888 98.840 101.083 101.855 104.596 105.955
7 Bae 61.966 62.493 67.674 68.170 70.463 71.423
8 Gebog 93.491 94.432 96.161 96.841 100.303 101.789
9 Dawe 94.188 94.424 97.232 98.071 103.965 105.776
Kabupaten Kudus 764.606 769.904 791.891 797.003 821.136 831.303
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2011-2016 4.2.5.Kepadatan/ Persebaran Penduduk
2 dengan persebaran penduduk Kabupaten
Kudus masih belum merata. Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan Kota dengan kepadatan
penduduknya 9.354 jiwa/Km4 Undaan 71.772 973 982 990 1.017 1.030
Kabupaten Kudus 432.165 1.786 1.835 1.848 1.863 1.955
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, 20169 Dawe 85.838 1.124 1.133 1.143 1.211 1.232
8 Gebog 55.060 1.731 1.746 1.759 1.822 1.849
7 Bae 23.322 2.878 2.902 2.923 3.021 3.062
6 Jekulo 89.917 1.207 1.219 1.228 1.261 1.278
5 Mejobo 36.771 1.928 1.949 1.965 2.008 2.033
3 Jati 26.298 3.846 3.885 3.913 3.992 4.040
2 sedangkan Kecamatan Undaan merupakan kecamatan yang terendah kepadatan penduduknya 1.030 jiwa/Km
2 Kota 10.474 8.830 8.809 8.709 9.260 9.354
1 Kaliwungu 32.713 2.819 2.848 2.867 2.843 2.857
2 ) 2011 2012 2013 2014 2015
2 ) Kepadatan (jiwa/km
Berdasarkan data dalam angka tahun 2016, kepadatan penduduk Kabupaten Kudus dalam kurun waktu
lima tahun (2010-2015) cenderung mengalami kenaikan dan penurunan namun tidak signifikan. Pada
tahun 2015, kepadatan penduduk mencapai 1.955 jiwa/Km2 . Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.7
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kudus Tahun 2010-2015
No Kecamatan Luas Daerah (Km4.3. Gambaran Topografi
Kabupaten Kudus memiliki topografi yang beragam yaitu ketinggian wilayah yang berkisar antara 5-
1600 m di atas permukaan air laut. Wilayah yang memiliki ketinggian terendah, yaitu 5 meter di atas
permukaan air laut berada di Kecamatan Undaan. Sedangkan wilayah dengan ketinggian tertinggi
berada di Kecamatan Dawe, yang berupa dataran tinggi dengan ketinggian 1600 meter di atas
permukaan laut. Kabupaten Kudus memiliki kelerengan yang bervariasi, yaitu: Kelerengan 0-2% Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa dataran koluvial dengan relief datar. Kelerengan ini terdapat di Kecamatan Undaan, Kecamatan Kota, Kecamatan Jati, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Mejobo, sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Bae.
Kelerengan 2-5% Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa dataran koluvial dengan relief landai. Kelerengan ini terdapat di sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan Dawe sebelah selatan, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Mejobo.
Kelerengan 5-15% Kelerengan ini memiliki bentuk lahan berupa perbukitan struktural dengan relief bergelombang dan
agak curam. Kelerengan ini terdapat di Kecamatan Dawe dan Gunung Pati Ayam bagian Timur.
Kelerengan 15-40% Kelerengan ini memiliki bentuk lahan perbukitan struktural dengan relief berbukit kecil dan curam. Kelerengan ini terdapat di daerah Gunung Pati Ayam bagian utara, Kecamatan Gebog, Kecamatan Dawe, Kecamatan Jekulo.
Kelerengan >40% Kelerengan ini memiliki bentuk lahan perbukitan struktural dengan relief bergelombang dan sangat curam. Kelerengan ini terdapat di sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog dan daerah Puncak Muria bagian selatan.
4.4. Gambaran Geohidrologi
Geohidrologi Kabupaten Kudus termasuk dalam Satuan Wilayah Sungai Jratunseluna terdiri dari 2
Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yaitu DAS Jratun (S.Jragung dan Tuntang) dan DAS Seluna
(S.Serang, Lusi, dan Juana). Pada DAS Seluna terdapat 3 lokasi mata air utama, yang terbesar berasal
dari pegunungan di Boyolali mengaliri Sungai Serang, dan selanjutnya berasal dari pegunungan kapur
di Blora dan Grobogan mengaliri Sungai Lusi, serta yang ketiga berasal dari pegunungan Muria di
Kudus, Pati, dan Jepara mengaliri Sungai Juana dan drainase Serang Welahan Drain 2 (SWD.2).
Sedangkan akhir sungai-sungai pada DAS Seluna bermuara di 4 lokasi yang seluruhnya di Pantai Utara
Jawa, tiga berada di pantai Kabupaten Demak yaitu SWD.2, SWD.1 (Sungai Serang Lama), Sungai
Wulan (Sungai Serang Hilir) dan muara yang lainnya berada di pantai Kabupaten Pati (Sungai Juana).
Tabel IV.8
Wilayah DAS di Kabupaten Kudus
No SWS, DAS, Sub DAS, Sungai Lokasi1 SWS : Jratunseluna DAS : Seluna Sub SWS : Juana Sungai : S. Logung
Desa : Kd. Mojo Kec : Jekulo
2 SWS : Jratunseluna DAS : Seluna Sub SWS : Juana Sungai : S. Juana
Desa : Bulung Cangkring Kec : Jekulo
3 SWS : Jratunseluna DAS : Seluna Sub SWS : Serang Sungai : S. Getis
Desa : Panjang Kec : Bae
4 SWS : Jratunseluna DAS : Seluna Sub SWS : - Sungai : -
Desa : Larikrejo Kec : Undaan Sumber : www.google.co.id/geohidrologi 4.5.
Gambaran Geologi
Kondisi geologi yang terdapat di Kabupaten Kudus merupakan struktur geologi primer yang terdiri dari
kenampakan perlapisan batu gamping dan pasir di bagian selatan dari Kota Kudus. Fase tektonik yang
terjadi di Komplek Muria erat kaitannya dengan fase tektonik di cekungan Jawa Timur Utara, terutama
Zona Rembang (Van Bemmelen, 1949). Zona Rembang mengalami 2 (dua) kali fase tektonik, yaitu
pada Kala Miosen Tengah dan pada Kala Plistosen Bawah.
Kabupaten Kudus memiliki sruktur tanah yang bervariasi mulai daerah pantai, perbukitan sampai
pegunungan. Berikut ini adalah jenis tanah yang terdapat di daerah Kabupaten Kudus dan
penyebarannya: 1.Jenis tanah andosol Penyebarannya di Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
2. Jenis tanah grumosol mediteran.
Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
3. Jenis tanah latosol merah Penyebarannya meliputi Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
4. Jenis tanah planosol coklat Penyebarannya di Kecamatan Jati, Kecamatan Undaan, Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Jekulo.
5. Jenis tanah latosol coklat Penyebarannya di Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
6. Jenis tanah litosol grumosol Penyebarannya di Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
7. Jenis tanah mediteran Jenis tanah ini penyebarannya di Kecamatan Jekulo, Kecamatan Gebog, Kecamatan Dawe,
Kecamatan Bae, Kecamatan Kota, Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jati dan Kecamatan Kaliwungu.
8. Jenis tanah aluvial coklat Jenis tanah ini paling banyak dijumpai di Kecamatan Jati, Kecamatan Undaan, Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Kaliwungu.
4.6. Gambaran Klimatologi
Kabupaten Kudus secara umum dipengaruhi oleh zona iklim tropis basah dan memiliki temperatur
sedang. Bulan basah jatuh antara bulan Oktober- –Mei dan bulan kering terjadi antara Juni–September,
sedang bulan paling kering jatuh sekitar bulan Agustus. Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi
Pertanian Kudus, jumlah hari jujan terbanyak terjadi pada bulan Januari dan Desember 2015 yaitu 17
hari dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 782 mm.
Suhu udara rata-rata di Kabupaten Kudus pada tahun 2015 berkisar antara 19,5ºC sampai 31,5 ºC
dengan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 68,8% sampai 76,8%. Dibandingkan dengan
tahun 2014, dari data terlihat rata-rata suhu udara maksimum mengalami peningkatan suhu udara.4
78 Sumber : Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus (Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016) Tabel IV.10
Banyaknya Curah Hujan dirinci Per Bulan
di Kabupaten Kudus Tahun 2011-2015 (mm)
99
84 123
17 Kabupaten Kudus 128
14
17
13
13
12 Desember
7
2 Pebruari 282 233 381 192 374
8
7
15
11 Nopember
2
5
6
9
10 Oktober
1 Januari 362 572 747 1.426 782
3 Maret 432 243 405 156 193
1
34
Kabupaten Kudus 1.970 1.678 3.425 2.935 2.344
Sumber : Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus, Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 201612 Desember 273 183 631 274 421
53
11 Nopember 106 125 195 184
16
44
30
64
10 Oktober
5
4 April 158 145 366 186 291
9 September 61 -
36
8 Agustus - - 7 104
7
7 Juli 130 5 264 151
78
19 73 146 129
6 Juni
83 69 234 83 109
5 Mei
1
9 September 3 -
Tabel IV.9
Banyaknya Hari Hujan dirinci Per Bulan
di Kabupaten Kudus Tahun 2011-2015 (Hari)
10
15
4 April
8
8
14
13
21
3 Maret
12
14
13
11
16
2 Pebruari
17
24
20
18
21
1 Januari
No Bulan 2011 2012 2013 2014 2015
7
11
1
2
3
1
8 Agustus - -
1
9
8
1
6
7 Juli
5
11
10
3
3
6 Juni
5
5
12
5
6
5 Mei
No Bulan 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel IV.11
Suhu Udara Rata-rata Maksimum dan Minimum
dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun 2010-2015 (ºC)
No Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min
2 Pebruari 26,7 20,1 27,2 20,3 26,6 20,6 27,2 20,1 27,4 20,3
2 Pebruari 83,8 79,5 78,2 76,0 76,0
Sumber : Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus, Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 2016
12 Desember 77,3 81,4 75,0 76,3 73,5
11 Nopember 80,8 79,0 73,0 71,5 68,8
10 Oktober 78,7 77,1 72,5 72,3 70,0
9 September 77,6 75,5 74,5 74,3 73,0
8 Agustus 78,5 76,6 75,5 76,0 75,0
7 Juli 75,1 78,2 75,0 78,0 76,8
6 Juni 75,0 79,1 72,5 74,0 74,6
5 Mei 73,9 78,0 71,5 74,5 75,2
4 April 77,1 78,0 75,0 75,2 76,5
3 Maret 78,5 79,4 75,7 75,2 76,6
1 Januari 81,7 80,0 78,8 79,5 76,3
3 Maret 26,6 20,1 27,0 20,2 27,4 20,5 28,0 20,4 27,3 20,4
1 Januari 26,2 20,3 26,6 20,4 26,3 20,6 24,0 19,9 26,9 20,1
Sumber : Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus, Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 2016 Tabel IV.12
12 Desember 27,4 20,8 26,8 21,0 27,9 20,0 27,6 20,2 28,3 20,6
11 Nopember 27,2 20,3 27,8 21,1 28,8 21,0 30,7 20,4 31,5 21,3
10 Oktober 27,5 20,1 29,3 21,1 29,6 20,6 30,4 20,3 31,1 20,4
9 September 28,8 21,5 30,2 21,3 29,0 20,4 28,7 19,9 29,6 19,7
8 Agustus 28,3 20,9 28,9 21,3 28,4 20,2 27,9 19,7 28,2 19,5
7 Juli 27,9 20,3 28,1 20,4 27,8 20,4 27,1 20,0 27,7 19,6
6 Juni 28,7 21,2 27,7 20,2 27,9 20,6 25,1 20,2 28,6 20,00
5 Mei 28,3 21,6 27,7 20,3 28,8 20,6 28,6 20,3 28,3 20,5
4 April 27,3 20,3 27,6 20,4 27,6 20,2 28,2 20,2 27,5 20,5
Kelembaban Udara Rata-Rata
dirinci Per Bulan di Kabupaten Kudus Tahun 2010-2015 (%)
No Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Gambar 4.2 Peta Curah Hujan Kabupaten KudusGambar 4.3 Peta Struktur Geologi Kabupaten KudusGambar 4.4 Peta Jenis Tanah Kabupaten KudusGambar 4.5 Peta Kelerengan Kabupaten KudusGambar 4.6 Peta Kontur Kabupaten KudusGambar 4.7 Peta Elevasi Kabupaten Kudus4.7. Gambaran Sosial dan Ekonomi 4.7.1. Gambaran Sosial 4.7.1.1. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Secara umum semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka akan semakin baik kualitas
sumber dayanya. Karena pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
masyarakat yang sangat berperan meningkatkan kualitas hidup.Berdasarkan data Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 2016, jumlah penduduk yang bersekolah
secara umum mengalami fluktuasi selama periode tahun ajaran 2010/2011-2014/2015, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya murid di beberapa jenjang pendidikan yang mengalami kenaikan dan penurunan.
Pada pendidikan SD jumlah penduduk yang bersekolah mengalami penurunan sebesar 0,71%
dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Untuk pendidikan SLTP mengalami kenaikan jumlah murid
sebesar 0,77%. Sedangkan untuk pendidikan SLTA juga mengalami kenaikan sebesar 9,17%.
Tabel IV.13
Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru di Kabupaten Kudus Tahun 2015
No Tingkat Pendidikan Sekolah Murid Guru1 Taman Kanak-kanak (TK) 223 13.177 1.022
2 Sekolah Dasar (SD)/ MI 592 82.424 6.951
3 SLTP/ MTs 115 43.586 3.155
4 SLTA/ MA 80 36.369 2.712
Sumber :Kabupaten Kudus Dalam Angka 2016 4.7.1.2.
Penduduk Miskin
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah
garis kemiskinan. Garis Kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2.100 kilo kalori perkapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan
yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Garis kemiskinan merupakan jumlah
nilai pengeluaran minimum makanan maupun non makanan yang merupakan batas pengeluaran
seseorang dianggap sebagai penduduk miskin.Berdasarkan data Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 2016, pada rentang tahun 2011 sampai
dengan 2014, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus semakin berkurang. Hal ini terlihat dari data
persentase penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk di Kabupaten Kudus, dari yang tercatat
pada tahun 2011 sebanyak 9,45%, sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 7,99%.
Berikut ini data jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus.
Tabel IV.14
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kudus
Jumlah Persentase
Batas
Penduduk Penduduk No Tahun Kemiskinan Miskin Miskin
(Rp/Kap/Bln)
(000 org) (%)1 2006 164.758 91,60 12,05 2 2007 172.683 82,40 10,73 3 2008 217.005 97,81 12,58 4 2009 218.411 84,86 10,80 5 2010 237.643 70,20 9,02 6 2011 256.745 73,60 9,45 7 2012 276.317 68,10 8,63 8 2013 299.097 70,08 8,62 9 2014 314.211 65,80 7,99
Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, Tahun 2016
Kemudian berdasarkan wilayah kemiskinan di Kabupaten Kudus terbagi menjadi tiga kategori miskin,
kemiskinan sedang, kemiskinan rendah yaitu sebagai berikut :
Tabel IV.15
Desa Miskin di Kabupaten Kudus
No Kecamatan Miskin Kemiskinan Sedang Kemiskinan Rendah
1 Undaan Undaan Kidul, Kalirejo, Undaan Wonosoco, Medini Tengah, Karangrowo, Lambangan,
Undaan Lor Sambung, Glagahwaru, Kutuk, Larikrejo, Wates, Ngemplak, Terangmas, Beru Genjang
2 Kota Demaan Janggalan, Nganguk, Demangan, Mlati Kidul, Krandon, Singocandi Kramat, Langgar
Dalem, Kauman, Damaran, Glantengan, Barongan, Kaliputu, Burikan, Rendeng
No Kecamatan Miskin Kemiskinan Sedang Kemiskinan Rendah
3 Dawe Lau, Kandangmas Margorejo, Rejosari, Samirejo, Cendono, Puyoh, Kajar, Piji, Soco, Ternadi, Cranggang, Tergo Glagah Kulon, Dukuh
Waringin, Kuwukan, Colo, Japan
4 Jekulo Honggosoco Bulungcangkring, Sadang, Sidomulyo, Bulung Kulon, Terban, Klaling, Gondoharum, Pladen, Jekulo, Tanjungrejo Hadipolo
5 Mejobo Jepang, Kesambi, Jojo, Payaman Gulang, Kirig, Mejobo Temulus, Hadiwarno,
Golantepus, Tenggeles
6 Jati Jepangpakis, Getas Pejaten, Loram Tanjung Karang, Ngembal kulon, Wetan Jetiskapuan, Loram Pasuruhan Lor Kulon, Jati Wetan, Jati
Kulon, Pasuruan Kidul, Ploso, Megawon, Tumpang Krasak
7 Gebog Gondosari, Getasrabi, Gribig, Karangmalang, Besito, Klumpit, Menawan, Kedungsari Jurang, Rahtawu Padurenan
8 Bae Ngembalrejo, Bae, Karangbener, Panjang, Purworejo, Peganjaran, Dersalam, Pedawang Bacin Gondangmanis
9 Kaliwungu Kedungdowo Gamong, Sidorekso, Blimbing Kidul, Banget, Papringan, Mijen, Setro Kalangan.
Karangampel, Garung Kidul, Prambatan Lor Kaliwungu, Garung
Lor, Prambatan Kidul, Bakalan Krapyak
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus (BPS Kabupaten Kudus) 2016 4.7.2.
Gambaran Ekonomi 4.7.2.1. PDRB Kabupaten Kudus
Salah satu indikator kondisi perekonomian daerah dapat dilihat dari nilai PDRB (Produk Domestik
Regional Brutto), yang dapat diartikan sebagai kemampuan suatu wilayah untuk menghasilkan barang
dan jasa dari seluruh kegiatan ekonomi yang ada. PDRB merupakan gambaran perekonomian suatu
wilayah. Secara matematis PDRB adalah komulatif nilai tambah bruto dari seluruh sektor lapangan
usaha.
Menurut data Kabupaten Kudus Dalam Angka tahun 2016, nilai PDRB Kabupaten Kudus atas dasar
harga berlaku pada tahun 2015 adalah sebesar 84,92 trilyun rupiah, yang mengalami kenaikan sebesar
8,08 %. Sedangkan untuk nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2015 sebesar 65,18 trilyun
rupiah, naik sebesar 4,08 % dari tahun sebelumnya.10 Informasi dan komunikasi 8,43 13,16 9,53
PDRB 4,36 4,47 4,08 PDRB TANPA MIGAS 4,36 4,47 4,08
17 Jasa lainnya 9,25 8,51 4,02
16 Jasa kesehatan & sosial 7,14 11,17 7,07
15 Jasa pendidikan 9,54 10,15 7,08
14 Administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial 2,68 0,88 5,32
13 Jasa perusahaan 9,83 7,12 8,86
12 Real estate 7,92 7,21 7,61
11 Jasa keuangan & asuransi 5,15 4,97 7,55
9 Penyediaan akomodasi & makan 6,84 7,64 10,20
Tabel IV.16
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan (2000=100)
No Sektor 2013 2014 2015
8 Pengangkutan & Pergudangan 8,95 8,51 9,59
7 Perdagangan, reparasi mobil dan sepeda motor 7,03 5,64 6,67
6 Bangunan 5,04 4,42 6,06
5 Air, sampah dan limbah 5,61 4,98 2,22
4 Listrik, gas 8,41 4,08 -2,44
3 Industri pengolahan 3,99 4,26 3,43
2 Pertambangan & penggalian 4,13 7,12 3,67
1 Pertanian 1,78 -0,02 -5,65
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus)
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, lapangan usaha industri masih menjadi kontributor utama,
sebagai pemberi andil terbesar dalam nilai PDRB tahun 2015. Kontribusi lapangan usaha industri
Pengolahan untuk PDRB tahun 2015 atas dasar harga berlaku sebesar 81,09%, diikuti oleh lapangan
usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 5,53%. Sedangkan
kontribusi dari lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha lainnya masih di bawah 5 %, yakni sektor
oertanian sebesar 2,40%, sektor konstruksi sebesar 3,19%, sektor keuangan sebesar 1,73%, sektor
akomodasi dan makan minum sebesar 1,16%, dan yang lainnya.Dari tahun 2010 kontribusi dari sektor industri pengolahan terlihat stabil. Hal ini menunjukkan kemajuan
dalam proses industrialisasi. Besarnya sektor industri menunjukkan bahwa sektor ini memegang
peranan penting dalam menopang perekonomian di Kabupaten Kudus, walaupun secara geografis
Kabupaten Kudus merupakan kabupaten dengan wilayah yang kecil, namun dari sisi industri memiliki
potensi dan peluang pasar yang dapat diandalkan.
Tabel IV.17
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Kudus Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pertanian 1.315.173 1.387.112 1.411.791 1.411.530 1.491.317 Pertambangan dan 2 55.235 61.740 64.288 68.863 71.392 Penggalian
3 Industri Pengolahan 45. 206.111 46.818.348 48.686.035 50.757.708 52.497.345
4 Listrik, Gas 25.297 27.705 30.036 31.261 30.497
5 Air, sampah dan limbah 11.020 12.172 12.855 13.496 13.796
6 Bangunan/ Konstruksi 1.643.300 1.823.412 1.915.309 2.000.040 2.121.325 Perdagangan, reparasi mobil 7 3.008.185 3.111.215 3.329.985 3.517.733 3.752.373 dan sepeda motor
8 Pengangkutan & pergudangan 552.658 593.830 646.981 702.056 769.366 Penyediaan akomodasi & 9 577.908 616.466 658.606 708.890 781.179 makan
10 Informasi dan komunikasi 311.946 348.029 377.372 427.043 467.736
11 Jasa keuangan & asuransi 832.457 896.868 943.020 989.886 1.064.595
12 Real estate 288.244 315.381 340.359 364.894 364.648
13 Jasa perusahaan 47.082 49.990 53.979 57.740 57.740 Administrasi pemerintahan, 14 468.717 475.522 488.251 492.548 518.776 pertahanan, jaminan sosial
15 Jasa pendidikan 427.542 467.769 512.406 564.419 604.373
16 Jasa kesehatan & sosial 139.007 150.168 160.894 178.862 191.504
17 Jasa lainnya 265.913 285.083 311.465 337.984 351.561
Total PDRB 55.175.795 57.440.811 59.944.557 62.626.023 65.183.803 Sumber :PDRB Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus) 4.7.2.2.
Kondisi Inflasi Daerah
Inflasi didefinisikan sebagai situasi dimana harga-harga mengalami peningkatan yang disebabkan oleh
meningkatnya pengeluaran atau belanja masyarakat yang lebih cepat dari produk yang dihasilkan.
Angka/laju inflasi tahun 2015 untuk nasional adalah sebesar 3,34% sedangkan untuk Kabupaten Kudus
mengalami inflasi sebesar 3,28% dimana angka tersebut jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni
mencapai 8,59%.
Tabel IV.18
Perkembangan Laju Inflasi Nasional, Semarang dan Kudus Tahun 2009-2015 (%)
Tahun Nasional Semarang Kudus2009 2,78 3,19 3,00 2010 6,96 7,11 7,65 2011 3,79 2,87 3,34 2012 4,30 4,85 4,77 2013 8,38 8,19 8,31 2014 8,36 8,22 8,59 2015 8,34 2,73 3,28
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus)
Tabel IV.19
Inflasi Kabupaten Kudus Menurut Komoditi Tahun 2012-2015
Komoditi 2012 2013 2014 2015
Bahan makanan 6,47 14,36 9,75 5,15 Makan jadi, minuman, rokok, tembakau 10,89 5,57 6,12 6,37 Perumahan 2,91 4,23 7,85 1,57 Sandang 5,61 1,07 4,67 4,03 Kesehatan 1,83 5,34 8,67 4,66 Pendidikan & Olahraga 1,69 2,12 8,25 4,88 Transport & Komunikasi -0,67 14,80 12,25 -2,34 Umum 4,77 8,31 8,59 3,28
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus) 4.7.2.3.
Potensi Ekonomi (Pertanian, Industri, Perdagangan dan Jasa serta Pariwisata) Pertanian Pada sektor pertanian, Kabupaten Kudus merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan pertanian cukup luas dan tanaman padi merupakan tanaman yang paling banyak ditanam masyarakat Kabupaten Kudus. Selain padi juga tanaman palawija. Pada tahun 2015, produksi pagi di Kabupaten Kudus sebesar 33,74% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk padi sawah, luas panen terluas adalah Kecamatan Undaan yaitu 11.143 hektar, merupakan kecamatan penyandan pangan dengan produksi sebesar 74.755 ton atau 44,33 % dari total produksi padi sawah di Kabupaten Kudus.
Tabel IV.20
Statistik Padi Palawija Kabupaten Kudus
Uraian 2012 2013 2014 2015Padi Luas Panen (ha) 25.905 27.012 21.682 26.748 Produksi (ton) 148.054 140.201 129.282 170.286 Jagung Luas Panen (ha) 4.051 2.400 2.792 2.792 Produksi (ton) 21.353 14.448 17.081 18.250 Kedelai Luas Panen (ha)
69 67 104 408 Produksi (ton) 82 143 262 453 Kacang Tanah Luas Panen (ha) 513 724 1.155 418 Produksi (ton) 708 1.364 1.275 654 Ubi kayu Luas Panen (ha) 1.270 1.364 1.488 1.168 Produksi (ton) 23.655 37.674 34.042 28.745 Ubi Jalar Luas Panen (ha)
18
23
52
93 Produksi (ton) 167 215 522 1.284
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus) Industri Kabupaten Kudus mempunyai banyak industri yang berkembang baik skala besar, menengah maupun industri kecil. Dengan total kurang lebih 12.957 unit pada tahun 2015, sektor industri menjadi tiang penyangga utama dari perekonomian Kabupaten Kudus. Karena disamping memberikan konstribusi besar terhadap nilai PDRB Kabupaten Kudus, juga menyerap tenaga kerja terbesar terutama industri pengolahan tembakau, yaitu pada tahun 2015 telah menyerap 75.137 jumlah penduduk di Kabupaten Kudus. Disamping industri pengolahan tembakau terdapat industri pengolahan lainnya seperti industri pengolahan kertas dan barang dari kertas dan industri mesin, radio, TV, peralatan komunikasi dan perlengkapannya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Tabel IV.21
Banyaknya Perusahaan Industri dan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kudus
Perusahaan Jumlah No Kecamatan Industri Tenaga Kerja1 Kaliwungu 1.851 13.515
2 Kota 2.182 138.689
3 Jati 1.593 28.126
4 Undaan 478 2.054
5 Mejobo 1.825 4.688
6 Jekulo 1.078 5.607
7 Bae 1.285 30.929
8 Gebog 1.252 20.503
9 Dawe 1.413 6.406
Kabupaten Kudus 12.957 250.517
Sumber :Statistik Daerah Kabupaten Kudus 2016 (BPS Kabupaten Kudus) Perdagangan dan jasa Kabupaten Kudus terletak pada persimpangan jalur transportasi utama Jakarta-Semarang-Surabaya dan Jepara-Grobogan. Dengan kondisi tersebut, menjadikan wilayah Kabupaten Kudus sangat strategis dan cepat berkembang serta memiliki peran utama sebagai pusat aktivitas ekonomi yang melayani wilayah hinterland, yaitu kabupaten di sekitarnya. Potensi ekonomi tersebut ditandai dari banyaknya pasar yang ada. Berdasarkan statistik daerah Kabupaten Kudus 2016, jumlah sarana perdagangan berupa pasar di Kabupaten Kudus pada tahun 2015 adalah sebanyak 88 buah yang terdiri dari 56 pasar modern, 5 pasar daerah, 25 pasar desa, dan 2 pasar hewan. Dari ke 88 pasar tersebut, salah satu pasar di Kabupaten Kudus yaitu Pasar Kliwon yang merupakan pusat grosir konveksi dan tekstil terbesar se-Karisidenan Pati dan Kabupaten Kudus menjadi salah satu pasar daerah Kabupaten Kudus yang memberikan konstribusi pendapatan daerah serta sebagai barometer perekonomian masyarakat Kabupaten Kudus.
Pariwisata Kabupaten Kudus memiliki beberapa obyek wisata yang menarik dikunjungi, baik wisata alam maupun buatan. Tercatat terdapat 10 obyek wisata yang ada di Kabupaten Kudus yaitu Menara Kudus, Colo, Tugu Identitas, Kolam Renang Pemda, Kolam Renang Notosari, Krida Wisata, Museum Kretek, Kolam Renang Griptha, Air Terjun Montel, dan Hutan Wisata Kajar. Dari pbyek wisata tersebut, Colo merupakan obyek wisata dengan pengunjung terbanyak.