Pengaruh model pembelajaran cooperative-learning tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013/2014 pada bahasan sistem imun sub bab sistem pertahanan spesifik dan non-spesi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE-
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PANGUDI
LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA
BAHASAN SISTEM IMUN SUB BAB SISTEM PERTAHANAN
SPESIFIK DAN NON- SPESIFIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi Oleh :
Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe NIM : 101434019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PERSEMBAHAN
BERSUKACITALAH DALAM PENGHARAPAN, SABARLAH
DALAM KESESAKAN, DAN BERTEKUNLAH DALAM DOA
(ROMA 12:12)
Kupersembahkan Karyaku ini Untuk :
Tuhan Yesus Kristus Atas Segala Berkat dan PenyertaanNya selalu
Papaku tercinta Susanto Soedarbe dan mamaku tersayang Norike Siami
Arimurti
Adikku terkasih Yorian Soedarbe
Keluarga Eyang Gono Maduratno
Keluarga Opa Soedarbe
Kekasihku tersayang Christoporus Meinam Cahyandalu
Alamamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 September 2014 Penulis
Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe Nomor Mahasiswa : 101434019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE-LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA BAHASAN SISTEM IMUN SUB BAB SISTEM PERTAHANAN SPESIFIK DAN NON-SPESIFIK .
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 September 2014 Yang menyatakan
Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe
ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE-LEARNING TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR
Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kualitas diri manusia. Pendidikan berhubungan erat dengan sekolah dimana sekolah merupakan wadahnya. Mata pelajaran biologi sistem imun merupakan salah satu materi yang dipandang rumit apabila penyampaiannya hanya menggunakan model ceramah, sehingga hasil belajar siswa cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model cooperative-learning tipe Numbered Heads Together (NHT) pada bahasan sistem imun.
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi dan hasil ulangan akhir setiap siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai aspek kognitif siswa, sebesar 75,61 pada rata-rata nilai ulangan akhir siklus I meningkat menjadi 78,94 pada rata-rata nilai ulangan akhir siklus II. Selain itu, hasil belajar siswa aspek afektif dan psikomotor juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian hasil belajar aspek afektif siswa dari siklus I dimana 72,24% siswa masuk dalam kategori tinggi dan 27,76% siswa masuk ke dalam kategori sedang menjadi 100% siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Sedangkan pencapaian hasil belajar aspek psikomotor siklus I yaitu 100% siswa masuk dalam kategori sedang menjadi 100% siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Berdasarkan hal tersebut maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa sesudah mengikuti proses pembelajaran model cooperative learning tipe Numbered Heads
Together .
Kata Kunci : (1) Hasil Belajar, (2) Cooperative-Learning Tipe Numbered Heads
Together ,(3) Sistem Imun
ABSTRACT
INCREASING RESULT OF STUDY IN ELEVEN GRADE OF PANGUDI
LUHUR ST.LOUIS IX SEDAYU SENIOR HIGH SCHOOL ACADEMIC YEAR
2013/2014 IN IMMUNITY SYSTEM TO SPECIFIC DEFENSE SYSTEM AND
NON-SPECIFIC DEFENSE SYSTEM THROUGH COOPERATIVE LEARNING
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TYPE
Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
Education is the important thing in people’s lives because it can improve the quality of human beings. Education closely related to a school where school is its container. The subjects of biology of the immune system is one that is quite complicated matter when it only use model lectures, so that student learning outcomes tend to be low. This research aims to know the improvement of student learning outcomes by using cooperative learning Numbered Heads Together (NHT) type on immune system.
This research was carried out on a grade XI IPA SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu , the school year 2013/2014. This research carried out in two cycle, any cycle having four stages, namely planning, execution observation and reflection. Data collection was carried out by using a sheet of observation and the results of the final exams of each cycle. The data analysis used in the study of this class action is a descriptive analysis and comparative analysis.
The research result show that there has been increasing student learning outcomes . This is shown by an increase in the average value of the cognitive aspects of 75,61 students, on the average value of the cycle end 1 numbers increased to 78,94 on average of Deuteronomy end cycle 2. In addition, the results of student learning psychomotor and affective aspects of also have elevated. It is shown by the study result of the aspects affective students from the cycle 1 where 72,24 percent of student is categorized in high and 27,76 percent of students go in medium category 100 percent of students is categorized in high on cycle 2. WWhile the study result of the aspects psychomotor cycle 1 about 100 percent of students included in the category being becoming 100 percent of students is categorized in high on cycle 2. Based on the result of an increase in the student learning and following the process of learning model cooperative learning type numbered heads together.
Keywords : (1) Result of study, (2) Cooperative learning Numbered Heads Together type, (3) Immunity system
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE-
LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA BAHASAN SISTEM IMUN SUB BAB SISTEM PERTAHANAN SPESIFIK DAN NON-SPESIFIK”.
Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa selama menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan peran serta pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, praktikan ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan perlindungan dan berkatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr.Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen pembimbing skrpsi yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.
5. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd,. FIC. Selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro, selaku guru bidang studi Biologi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, atas bantuannya selama proses penelitian berlangsung.
9. Siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu atas kerjasama dan partisipasi penuhnya dalam penelitian yang telah dilakukan.
10. Eyangku,Opa dan Oma, Papa dan mamaku, serta adikku Yorian yang tersayang, yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan materi, semoga Tuhan selalu Memberkati dan melindungi aktivitas mereka.
11. Kekasihku tersayang Christoporus Meinam Cahyandalu, yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Semoga Tuhan selalu Memberkati dan melindungi aktivitasnya.
12. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Biologi Angkatan 2010 atas kebersamaannya dalam penyusunan skripsi dan semangat untuk lulus bersama.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………….. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vi ABSTRAK…………………………………………………………… vii ABSTRACT…………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR……………………………………………….. ix DAFTAR ISI………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL…………………………………………………… xv DAFTAR GAMBAR………………………………………………… xvi DAFTAR GRAFIK………………………………………………….. xvii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… xviii BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………...
1 A. Latar Belakang…………………………………………...
1 B. Rumusan Masalah………………………………………..
5 C. Batasan Masalah…………………………………………
5 D. Tujuan Penelitian………………………………………...
7 E. Manfaat Penelitian……………………………………….
7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA………………………………………..
9 A. Belajar……………………………………………………
9 B. Hasil Belajar………………………………………….......
10 C. Model Pembelajaran Kooperatif………………………….
18 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
21 E. Sistem Imunitas……………………………………………
23 F. Penelitian Yang Relevan…………………………………..
25 G. Pembelajaran Sistem Imun dengan Menerapkan Tipe Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)……
26 H. Kerangka Pikir…………………………………………….
27 I. Hipotesis…………………………………………………..
29 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………….
30 A. Jenis Penelitian……………………………………………
30 B. Setting Penelitian…………………………………………
31 C. Desain Penelitian…………………………………………
31 D. Variabel Penelitian……………………………………….
44 E. Instrumen………………………………………………...
44 F. Analisis Data……………………………………………..
48 G. Indikator Ketercapaian…………………………………...
52 H. Agenda Penelitian………………………………………..
53 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………
54 A. Deskripsi Penelitian……………………………………..
54
1. Siklus I Pertemuan I…………………………………
55 a. Perencanaan……………………………………..
55
b. Pelaksanaan………………………………………
56 c. Observasi dan Tes………………………………..
60 d. Refleksi………………………………………….
61 2. Siklus I Pertemuan II………………………………..
62 a. Perencanaan……………………………………..
62 b. Pelaksanaan……………………………………..
62 c. Observasi dan Tes……………………………….
65 d. Refleksi………………………………………….
67 3. Siklus II Pertemuan I………………………………..
68 a. Perencanaan……………………………………..
68 b. Pelaksanaan……………………………………...
68 c. Observasi dan Tes……………………………….
71 d. Refleksi………………………………………….
72 4. Siklus II Pertemuan II……………………………….
72 a. Perencanaan……………………………………...
72
b. Pelaksanaan………………………………………
73 c. Observasi dan Tes………………………………..
76 d. Refleksi…………………………………………..
77 B. Hasil Belajar Siswa…………………………….............
78 C. Pembahasan……………………………………………….
80 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..
90 A. Kesimpulan……………………………………………….
90 B. Saran……………………………………………………...
91 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
93
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Hasil Presentase Skor ObservasiDomain Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran………………... 50
Tabel 3.2. Kriteria Hasil Presentase Skor ObservasiAspek Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran……………. 52
Tabel 3.3. Indikator keberhasilan, metode pengukuran dan evaluasi………………………………………………………. 52Tabel 4.1. Hasil Ulangan Siklus I Siswa Kelas XI IPA…………. 66Tabel 4.2. Hasil Ulangan Siklus II Siswa Kelas XI IPA………… 77Tabel 4.3. Perbandingan Rata-rata Nilai dan % KKM Siswa……. 79Tabel 4.4. Hasil Analisis Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II………………………………………………………. 80Tabel 4.5. Hasil Analisis Psikomotor Siswa Siklus I dan Siklus II……………………………………………………… 83Tabel 4.6. Hasil Analisis Aspek Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II……………………………………………………… 85DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir……………………………………………28 Gambar 3.1. Model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart………….
32 Gambar 4.1. Siswa bergabung dengan kelompoknya…………………..
58 Gambar 4.2. Siswa berdiskusi dalam kelompok………………………..
58 Gambar 4.3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi……………………
60 Gambar 4.4. Siswa berdiskusi kelompok……………………………….
64 Gambar 4.5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi……………………
70 Gambar 4.6. Siswa melaksanakan diskusi kelompok…………………..
75 Gambar 4.7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi……………………
76 Gambar 4.8. Diagram Hasil Belajar Afektif Siswa…………………….
81 Gambar 4.9. Diagram Hasil Belajar Psikomotor Siswa………………..
83
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif……….
86
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus dan RPP……………………………………….......... 95 Lampiran 2 : LKS………………………………………………………….. 115 Lampiran 3 : Kisi-kisi soal, soal ulangan dan panduan skoring…………… 123 Lampiran 4 : Lembar observasi……………………………………………. 145 Lampiran 5 : Daftar nilai ulangan akhir siklus I siswa kelas XI IPA…….. 166 Lampiran 6 : Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus I pertemuan I………………………………………… 168 Lampiran 7: Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus I pertemuan II………………………………………. 174 Lampiran 8 : Daftar nilai ulangan akhir siklus II siswa kelas XI IPA…. 180 Lampiran 9 : Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus II pertemuan I……………………………………… 182 Lampiran 10 : Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus II pertemuan II……………………………… 188 Lampiran 11 : Hasil observasi sikap dan kinerja siswa………………… 194 Lampiran 12 : Hasil ulangan siswa……………………………………... 202 Lampiran 13 : Foto penelitian…………………………………………… 222 Lampiran 14 : Surat ijin penelitian……………………………………... 227 Lampiran 15 : Surat keterangan telah melaksanakan penelitian……….. 228
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan
manusia, karena pendidikan adalah sebuah hal yang dilakukan oleh insan manusia dalam meningkatkan atau mengembangkan kualitas diri manusia itu sendiri. Pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan sekolah, dimana sekolah merupakan wadah untuk mengintepretasikan pendidikan.
Di dalam sekolah akan dijumpai berbagai tingkatan kelas dan dari tingkatan kelas tersebut akan memiliki karakter mata pelajaran yang berbeda-beda. Salah satu mata pelajaran yang akan dijumpai dalam sekolah jejang Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah mata pelajaran Biologi. Mata pelajaran Biologi sendiri merupakan mata pelajaran yang membahas tentang ilmu kehidupan dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Berbagai sistem kehidupan juga dipelajari dalam mata pelajaran Biologi, salah satunya adalah Sistem Imun.
Pokok bahasan Sistem Imun dipandang cukup rumit, karena materi ini belum pernah diajarkan pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan untuk pertama kalinya diajarkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya di kelas XI IPA. Materi ini sulit dipahami oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.
Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pencapaian nilai ketuntasan minimal siswa. Kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran Biologi di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah 78.
Materi sistem imunitas merupakan materi yang termasuk dalam lingkup Kompetensi Dasar 3.8 yaitu Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Materi ini merupakan materi biologi paling akhir yang dipelajari di kelas XI IPA.
Beberapa pokok pembelajaran yang akan dipelajari pada materi ini, diantaranya komponen sistem imunitas yang meliputi : granular dan agranular, makrofag, antigen dan antibodi; Mekanisme pertahanan tubuh yang meliputi : sistem pertahanan tubuh non-spesifik dan sistem pertahanan tubuh spesifik; Gangguan sistem imunitas.
Indikator Pencapaian Kompetensi materi sistem imunitas meliputi : menyebutkan fungsi sistem imun bagi tubuh manusia, mengidentifikasi komponen sistem imun manusia, menyebutkan perbedaan limfosit T dan limfosit B, menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh spesifik dan non- spesifik pada manusia serta mendeskripsikan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit sistem imunitas. Materi ini merupakan materi yang abstrak sehingga siswa sulit untuk memahami. Berdasarkan karakteristik sistem imun tersebut hasil belajar siswa dari tahun ke tahun cenderung rendah.
Menurut keterangan Guru mata Pelajaran Biologi yang mengampu di kelas XI IPA, materi ini dipandang sulit dan siswa cenderung mendapatkan nilai yang rendah. Rendahnya pencapaian nilai ketuntasan minimal disebabkan oleh : (1) penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat oleh guru, karena selama ini metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah ceramah.
Metode ceramah masih banyak digunakan untuk menyampaikan materi, sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk belajar. Apabila hal tersebut tetap dilakukan lama- kelamaan akan membuat hasil belajar siswa menurun. (2) siswa kurang memperhatikan saat proses pembelajaran Biologi berlangsung. (3) rendahnya kemauan dalam diri siswa untuk bertanya kepada guru, dan (4) materi Sistem Imun merupakan materi baru yang belum pernah dipelajari siswa pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Salah satu langkah yang dapat dipilih dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengubah model pembelajaran yang dipandang lebih efektif dalam penyampaian materi sistem imun. Model pembelajaran yang dimaksudkan adalah pembelajaran model Cooperative Learning tipe
Numbered Heads Together . Pemilihan tipe pembelajaran ini didasarkan pada keuntungan dalam menerapkan model pembelajaran ini yaitu siswa dituntut untuk dapat memahami materi pembelajaran lebih mendalam karena akan diberi pertanyaan oleh guru pada tahap presentasi dan siswa diwajibkan untuk menjawab pertanyaan guru. Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri (Suyatno,2009).
Dalam proses pembelajaran Biologi, tidak harus guru yang selalu berperan menjelaskan materi secara panjang lebar kepada siswa, namun dapat juga antar siswa saling mengajar dan menjelaskan. Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator ataupun pendamping.
Pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Heads Together terdiri dari enam tahapan kegiatan. Tahap yang pertama adalah guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan memberikan nomor kepada setiap siswa dalam setiap kelompok. Tahapan selanjutnya guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan. Pada tahapan selanjutnya kelompok akan mendiskusikan jawaban dari setiap pertanyaan dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawabannya.
Tahapan ke-empat adalah guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang dipanggil nomornya melaporkan hasil kerjasama dalam kelompok. Masing-masing perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya juga wajib menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, sehingga siswa dituntut untuk siap dalam presentasi. Tahapan selanjutnya adalah tanggapan dari kelompok yang berlainan, kemudian guru menunjuk nomor lain untuk melaporkan hasil kerja kelompok yang lainnya. Tahapan yang terakhir dari tipe pembelajaran ini adalah siswa didampingi guru menyimpulkan dari materi yang dipelajari. Dengan adanya diskusi yang dilakukan dalam kelompok, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep, menambah pengetahuan, tidak merasa malu untuk menanyakan hal yang belum dipahami, menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan serta meningkatkan rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Cooperative
Learning tipe Numbered Heads Together terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Sistem Imun Kelas XI SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tahun Ajaran 2013/2014?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :
1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together. Tipe pembelajaran Numbered
Heads Together meupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, beberapa bagian yang terdapat pada tipe pembelajaran ini, diantaranya diskusi kelompok, presentasi dan kesiapan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3. Parameter Hasil Belajar Parameter yang digunakan adalah hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tahun Ajaran 2013/2014 yang ditunjukkan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pencapaian hasil belajar aspek kognitif ditunjukkan dengan hasil tes, pencapaian hasil belajar aspek afektif dan psikomotor ditunjukkan dengan hasil observasi.
Beberapa aspek afektif yang dinilai adalah sikap peserta didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran; Daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran; Sikap percaya diri; Kerjasama dalam kelompok; Apresiasi; Tingkatan pemberian respon; Kemampuan peserta didik menerima nilai. Beberapa aspek psikomotor yang dinilai adalah keterampilan menggambar; Keterampilan menguraikan objek; Keterampilan penggunaan bahasa.
4. Materi Pokok Materi yang akan diajarkan masuk ke dalam KD 3.8
Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Secara spesifik, peneliti membatasi materi pada sub bab sistem pertahanan nonspesifik dan sistem pertahanan spesifik.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh model pembelajaran cooperative-learning tipe Numbered Heads Together terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013/2014 pada bahasan sistem imun sub bab sistem pertahanan spesifik dan non-speifik.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa Siswa tidak pasif dan berperan aktif dalam proses belajar sehingga siswa dengan leluasa dapat menuangkan ide dan gagasan mereka sendiri, serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
2. Bagi Guru Guru dapat memperoleh variasi terbaru dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang lebih efektif.
3. Bagi Sekolah Adanya strategi pembelajaran yang efektif akan membantu perbaikan proses pembelajaran guna peningkatan kualitas pembelajaran biologi dan mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.
4. Bagi Peneliti Peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ditemukan di sekolah tersebut.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan budi
tidak pernah lepas dari belajar. Belajar merupakan hal yang penting bagi manusia sejak lahir hingga meninnggal. Belajar merupakan sebuah aktivitas yang memiliki manfaat dimana manusia dapat mengembangkan diri melalalui pengalaman baru yang diperolehnya. Belajar juga merupakan sebuah proses yang terjadi dalam kehidupan manusia dinilai sebagai perubahan tingkah laku seseorang.
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dalam satu buku yang sama, Witherington (1952) seperti yang dikutip oleh Sukmadinata (2004) menyatakan belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan (cit.Suyono dan Hariyanto)
Hilgard (1962) berpendapat belajar adalah suatu proses dimana perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.
Hintzman (Muhibbin, 2003) mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam diri suatu organisme, baik manusia maupun hewan, yang disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku organisme.
Berdasarkan beberapa teori tersebut, seseorang dikatakan telah belajar apabila terdapat perubahan tingkah laku dalam diri seseorang tersebut. Seseorang tidak dapat belajar secara sendirian, melainkan membutuhkan teman belajar serta pembimbing dalam proses belajar, yaitu teman sebagai teman belajar dan guru yang berfungsi membimbing seseorang dalam belajar. Hal ini tampak di kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolah. Terjadinya interaksi antara individu dengan individu lainnya dan antara individu dengan lingkungannya adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang dalam proses belajar.
B. Hasil Belajar
Menurut Erman, (Taniredja, 2010) Hasil belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan yang dimaksud dapat berupa komunikasi, interaksi, kreatifitas dan sebagainya.
Hasil belajar merupakan sebagian dari perubahan kemampuan yang berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut merupakan suatu perubahan yang dapat diamati (observable). Perubahan yang dapat diamati berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik (Aunurrahman, 2011). Dalam buku yang sama, dikatakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar juga dapat menyentuh perubahan pada aspek afektif, termasuk perubahan emosional yang dapat terlihat dalam rentang waktu yang relative lama (Aunurrahman, 2011).
Aunurrahman (2011) mengatakan perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan kemampuan berpikir yang mengandung makna bahwa seorang guru yang mampu mengembangkan model-model pembelajaran yang terarah pada latihan-latihan berpikir kritis siswa akan sangat mendukung perubahan kemampuan berpikir siswa. Model- model pembelajaran dimana guru tidak terlalu banyak memberikan petunjuk atau arahan , akan tetapi lebih banyak menekankan keaktifan berpikir siswa akan mampu mendorong percepatan perubahan kemampuan berpikir seseorang.
Slameto (2003) dan Mujiono (1999) mengatakan secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan sebagai berikut :
1. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor-faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun psikis. Faktor internal atau disebut juga faktor intrinsik, meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.
a. Kondisi Fisiologis Secara Umum Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi.
b. Kondisi Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam yang menentukan intensitas belajar seorang anak. Walaupun faktor luar mendukung, tetapi jika faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar tersebut akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar. c. Kondisi Panca Indera Selain kondisi fisiologis secara umum dan kondisi psikologis faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru dan orang lain, mendengarkan ceramah dan lain sebagainya.
d. Intelegensi (Kecerdasan) Intelegensi merupakan kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Apabila intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, apabila tidak mendapatkan bantuan orang tua atau pendidik, usaha yang dilakukan tidak akan berhasil.
e. Bakat Bakat adalah kemampuan yang menonjol pada suatu bidang tertentu. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang.
f. Motivasi Motivasi merupakan hal yang penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga seseorang yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini disebut juga dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya di lingkungan sosial maupun lingkungan lain.
a. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lingkungan alami dan lingkungan sosial.
1) Lingkungan Alami Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar yang dilaksanakan pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas.
2) Lingkungan Sosial faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Faktor- faktor ini dapat berupa : Lingkungan sosial, yang berwujud manusia dan representasinya, walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.
b. Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah hal-hal yang dirancang dan digunakan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor 1) Perangkat keras/hardware dapat berupa gedung sekolah, perlengkapan belajar, alat praktikum, dan lain-lain 2) Perangkat lunak/software dapat berupa kurikulum, program pembelajaran dan pedoman pembelajaran lainnya.
Berdasarkan uraian faktor-faktor diatas dapat disimpulkan pada penelitian ini memiliki fokus yang lebih pada faktor internal yang menyangkut kondisi fisik maupun psikis siswa, karena apabila seorang siswa memiliki kondisi fisik dan juga psikis sehat makan proses pembelajaran yang diterimanya akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam tiga domain, yaitu domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Penilaian autentik perlu dilakukan terhadap keseluruhan kompetensi yang telah dipelajari peserta didik melalui kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar domain kognitif berwujud angka dan merupakan hasil dari tes yang telah ditempuh peserta didik. Hasil belajar pada domain kognitif meliputi :
1. Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau menghafal paraphrase materi pembelajaran berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur;
2. Tingkatan pemahaman, meliputi kemampuan membandingkan (menunjukkan persamaan dan perbedaaan), mengidentifikasi karakteristik, menggeneralisasi dan menyimpulkan;
3. Tingkatan aplikasi, mencakup kemampuan menerapkan rumus, dalil atau prinsip terhadap kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan;
4. Tingkatan analisis, meliputi kemampuan mengklasifikasi, menggolongkan, memerinci, mengurai suatu objek;
5. Tingkatan sintesis, meliputi kemampuan memadukan berbagai unsure atau komponen, menyusun, membentuk bangunan, mengarang, melukis, dan menggambar;