Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ASMA
PEDIATRI RAWAT INAP (STUDI KASUS DI RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA TAHUN 2013)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Anggun Indah Ciptanti
NIM : 108114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ASMA
PEDIATRI RAWAT INAP (STUDI KASUS DI RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA TAHUN 2013)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi


Oleh:
Anggun Indah Ciptanti
NIM : 108114099

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada
Pasien Asma Pediatri Rawat Inap (Studi Kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Tahun 2013)” dengan baik sebagai salah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung baik berupa moral, materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas
perhatian, kesabaran, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis
dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi
atas perhatian, kesabaran, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis
dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. sebagai dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses pembuatan
skripsi.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Ibu Iriati dan Mas Danang, selaku petugas Instalasi Catatan Medik (ICM) di
RSUP Dr. Sardjito yang telah membantu penulis dengan memberi bantuan
dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dokter-dokter di RSUP Dr. Sardjito yang telah membantu selama proses
penelitian.
7. Papa dan mama tercinta atas doa, kasih sayang, semangat, dukungan, dan
pengertian serta bantuan finansial hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
8. Kakak-kakakku tersayang Teddy Prasetya, Adi Wibowo, Randy Julius yang
telah membimbing penulis serta menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi.

9. Triwibowo Hertanto yang selalu memberikan doa dan sebagai pengingat
yang selalu ada dengan memberikan dukungan dan semangat selama proses
pembuatan skripsi ini.
10. Sahabatku Lilin, Rosi, Chelly, Nita, Henny, Verica terimakasih untuk tawa
dan semangatnya selama pengerjaan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan dalam tim Jessi dan Mega untuk semangat,
kerjasama, bantuan, dan informasi yang selalu di bagikan dalam proses
penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.
12. Teman-teman FSM C 2010 dan FKK B 2010, terima kasih atas
kebersamaannya dan pengalaman yang tak terlupakan selama menjalani
kuliah dan praktikum bersama peneliti selama penyusunan skripsi.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga
dengan tugas akhir ini yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis
berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama
demi kemajuan pengetahuan di bidang Farmasi.

Yogyakarta, 11 Agustus 2014

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAANKEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR

PERNYATAAN

PERSETUJUAN

PUBLIKASI

KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................ vi
PRAKATA ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
INTISARI ..................................................................................................... xviii
ABSTRACT ................................................................................................... xix
BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
1. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian ...................................................................... 4
3. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1. Tujuan umum .............................................................................. 7

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Tujuan khusus ............................................................................. 7
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................... 9
A. Asma ................................................................................................. 9
1. Definisi ....................................................................................... 9
2. Epidemiologi ............................................................................... 10
3. Etiologi ....................................................................................... 10
4. Manifestasi klinik ........................................................................ 11
5. Faktor resiko ............................................................................... 11
6. Patofisiologi ................................................................................ 14
7. Diagnosis .................................................................................... 17
8. Klasifikasi ................................................................................... 20
9. Penatalaksanaan terapi ................................................................. 21
B. Drug Related Problems (DRPs) ......................................................... 28
1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) ............................... 29
2. Perlu obat (need for additional drug therapy) .............................. 29
3. Obat salah (wrong drug) .............................................................. 29
4. Dosis kurang (dosage too low)..................................................... 30
5. Efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction) ..... 30
6. Dosis berlebih (dosage too high) ................................................. 30
7. Ketidaktaatan pasien (noncompliance) ......................................... 30
C. Keterangan Empiris ........................................................................... 31
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 32
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 32

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 32
C. Subjek Penelitian............................................................................... 34
D. Bahan Penelitian ............................................................................... 36
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 36
F. Tata Cara Penelitian .......................................................................... 36
1. Observasi awal ............................................................................ 36
2. Analisis situasi ............................................................................ 37
3. Permohonan ijin .......................................................................... 37
4. Pengambilan data ........................................................................ 37
5. Pengolahan data dan analisis hasil ............................................... 38
6. Kerahasiaan data pasien ............................................................... 40
G. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 40
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 42
A. Karakteristik Pasien........................................................................... 42
1. Distribusi pasien berdasarkan umur ............................................. 42
2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin ................................. 43
3. Diagnosis kasus ........................................................................... 44
B. Pola Penggunaan Obat....................................................................... 44
1. Obat yang bekerja pada sistem pernafasan ................................... 46
2. Obat-obat hormonal ..................................................................... 48
3. Obat anti-infeksi .......................................................................... 49
4. Pemberian O2......................................................................................................................... 49
5. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna ............................... 50

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik............................................ 50
7. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ................................... 51
8. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah ..................................... 52
C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) .......................................... 52
1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) ............................... 53
2. Perlu obat (needs additional drug therapy) .................................. 54
3. Obat salah (wrong drug) .............................................................. 54
4. Dosis kurang (dosage too low)..................................................... 54
5. Efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat ..... 54
6. Dosis berlebih (dosage too high) ................................................. 56
D. Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi ................................... 56
E. Rangkuman Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) ................. 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 59
A. Kesimpulan ....................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61
LAMPIRAN ................................................................................................. 65
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 121

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Klasifikasi Asma Berdasarkan Berat Penyakit ............................ 20

Tabel II.

Tatalaksana Pengobatan Asma ................................................... 22

Tabel III.

Distribusi Kelas Terapi Obat Yang Digunakan Pada Pasien
Asma Pediatri Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2013 ............................................................. 45

Tabel IV.

Pengelompokan Obat yang Bekerja pada Sistem Pernafasan
yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di
Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013
…………………………………………………………… .......... 47

Tabel V.

Pengelompokan Obat-obat Hormonal yang Digunakan sebagai
Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 48

Tabel VI.

Pengelompokan Obat-obat Anti-infeksi yang Digunakan sebagai
Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 49

Tabel VII. Pengelompokan Obat-obat Saluran Cerna yang Digunakan
sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............................... 50
Tabel VIII. Pengelompokan Obat Analgesik yang Digunakan sebagai
Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 51

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel IX.

Pengelompokan Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan
sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............................... 51

Tabel X.

Pengelompokan Obat yang mempengaruhi Gizi dan Darah yang
Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi
Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............. 52

Tabel XI.

Jenis DRPs Pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 53

Tabel XII. Hasil Evaluasi DRPs dan Status Keluar Pasien Asma Pediatri
Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ......... 57

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Definisi Asma ............................................................................ 9
Gambar 2. Mekanisme Terjadinya Asma ..................................................... 14
Gambar 3. Patofisiologi Asma ..................................................................... 17
Gambar 4. Skema Pemilihan Subjek Penelitian di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2013 ............................................................. 35
Gambar 5. Persentase Distribusi Pasien Asma Pediatri di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 43
Gambar 6. Persentase outcome pasien setelah mendapat terapi .................... 43
Gambar 7. Karateristik Kasus Asma Pediatri Berdasarkan Diagnosisnya ..... 44
Gambar 8. Persentase Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi ................. 56

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai rujukan hasil laboratorium pasien asma pediatri di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakata Tahun 2013 .......................................... 66
Lampiran 2. Analisis Drug Related Problems pada pasien asma pediatri di
Instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun
2013…………………………………………………… ............ 67
Lampiran 3. Hasil wawancara dengan dokter yang bersangkutan .................. 118
Lampiran 4. Surat keterangan Ethics Committee Approval............................ 119
Lampiran 5. Surat ijin penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta .............. 120

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya
dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan kronis dari saluran
udara, yang menyebabkan hyperresponsive bronkus sehingga bronkus mudah
terhambat dan aliran udara menyempit apabila terkena faktor resiko. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran DRPs mengenai penatalaksanaan obat
asma pada pasien pediatri.
Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian deskriptif
dengan data retrospektif pada tahun 2013 yaitu data rekam medis pasien meliputi
catatan keperawatan, diagnosis dan penatalaksanaan obat kemudian dibandingkan
dengan standar pelayanan medis RSUP Dr. Sardjito dan pustaka yang sesuai.
Kasus yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian sebesar 20 kasus.
Dari hasil penelitian, diperoleh persentase pola penggunaan obat sistem
pernafasan yaitu sebanyak 100% pasien menggunakan obat anti asma serta 95%
pasien menggunakan obat hormonal yaitu kortikosteroid. Hasil evaluasi DRPs
diperoleh 6 kasus DRPs terkait dengan penatalaksanaan obat asma yaitu 6 kasus
efek samping obat dan interaksi obat.
Kata kunci : asma, DRPs (Drug Related Problems), pediatri

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Asthma is common disease in children and is closely associated with
allergies. Asthma is a chronic inflammatory disorder of the airways, which causes
bronchial hyperresponsive that makes bronchus easily obstructed and airflow
tighten when exposed to risk factors. This study aims to provide an overview of
the management of DRPs asthma medication in pediatric patients
This study is an observational descriptive study design with retrospective
data in 2013 that is patient medical records includes nursing record, diagnosis and
management of medications by use the patient's medical record, and then
compared with the medical services standard of Dr. Sardjito hospital and
appropriate literature. Cases that met the inclusion criteria as research subjects are
20 cases.
From the research, obtained the percentage of respiratory drug usage
pattern is 100% of patients taking anti-asthma and 95% of patients using
hormonal drugs that are corticosteroids. The DRPs evaluation found 6 cases
related to the management of asthma drug consist of 6 cases of asthma side effects
and drug interactions.
Keywords: asthma, DRPs (Drug Related Problems), pediatric

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Pharmaceutical care merupakan tanggung jawab seorang apoteker dalam
pelayanan obat terhadap pasien. Praktek pelayanan kefarmasian merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat atau drug-related problems
(DRPs), termasuk hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan pasien
(Depkes RI, 2004). Praktek ini bertujuan untuk mencapai hasil pengobatan
(outcome therapy) yang diinginkan serta dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien (patient’s quality of life).
Asma adalah gangguan peradangan kronis dari saluran udara, yang
menyebabkan hyperresponsive pada bronkus sehingga mudah terhambat dan
aliran udara menyempit apabila terkena faktor resiko (Global Innitiative for
Asthma, 2012). Asma menyebabkan saluran pernafasan menjadi lebih sensitif dan
memberi respon yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau
gangguan. Saluran pernafasan tersebut akan bereaksi dengan cara menyempit dan
menghalangi udara yang masuk. Penyempitan atau hambatan ini bisa
mengakibatkan salah satu atau gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk,
sesak, nafas pendek, tersengal-sengal, hingga nafas yang berbuyi “ngik-ngik”
(Vitahealth, 2005).
Prevalensi asma di dunia sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi
menunjukkan bahwa penyakit asma semakin meningkat terutama di negara maju.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Di Amerika, 14 sampai 15 juta orang mengidap asma, dan kurang lebih 4,5 juta di
antaranya adalah anak-anak. Namun, penyakit asma ini dapat terjadi pada segala
usia. Jika dilihat secara keseluruhan di dunia sekitar 300 juta manusia menderita
asma dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 400 juta pada tahun
2025. Satu dari 250 orang yang meninggal adalah penderita asma (Ratnawati,
2011).
Menurut Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 (cit., Ikawati, 2007),
penyakit saluran napas merupakan penyakit yang menyebabkan kematian
terbanyak kedua di Indonesia. Prevalensi asma di Indonesia belum diketahui
secara pasti, namun hasil penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan
menggunakan kuisioner ISAAC (International Study on Asthma and Allergy in
Children) tahun 1995 prevalensi asma masih 2,1%, sedangkan pada tahun 2003
meningkat menjadi 5,2%. Hasil survei ini dilakukan di beberapa kota di Indonesia
(Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang dan
Denpasar) menunjukkan prevalensi asma pada anak SD (Sekolah Dasar) usia 6-12
tahun berkisar 3,7%-6,4%, sedangkan pada anak SMP (Sekolah Menengah
Pertama) di Jakarta Pusat sebesar 5,8% tahun 1995, di Jakarta Timur sebesar
8,6%. Berdasarkan gambaran distribusi penyakit asma tersebut, terlihat bahwa
asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan lebih
serius (Depkes RI, 2009).
Meskipun sarana pengobatan asma mudah diakses namun asma masih
sering tidak terdiagnosis dan tidak diobati secara tepat. Hal ini berpotensi
terjadinya DRPs yang akan berdampak merugikan dan menurunkan kualitas hidup

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

pasien. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penting dilakukan penelitian
yang mengidentifikasi DRPs pada pengobatan yang diterima penderita asma.
Identifikasi DRPs meliputi: tidak perlu obat (unnecessary drug therapy), perlu
obat (need for additional drug therapy), obat salah (wrong drug), dosis kurang
(dosage too low), efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction)
dan dosis berlebih (dosage too high).

1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut ini.
a) Seperti apa karateristik pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013?
b) Seperti apa pola penggunaan obat pada pasien yang menderita asma di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?
c) Seperti apa Drug Related Problem (DRPs) pada pengobatan pasien asma
tersebut, yang meliputi:
1) Tidak perlu obat (Unnecessary drug therapy)?
2) Perlu obat (Need for additional drug therapy)?
3) Obat salah (Wrong drug)?
4) Dosis kurang (Dosage too low)?
5) Efek samping obat dan interaksi obat (Adverse drug reaction)?
6) Dosis berlebih (Dosage too high)?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

d) Seperti apa outcome therapy pasien asma yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian
serupa sudah pernah dilakukan yaitu :
a. Penelitian dengan judul “Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial untuk
Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Selama
Tahun 1998”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
persentase kasus asma bronkial sebesar 93,65%; asma bronkial dengan
komplikasi sebesar 6,34%; balita (0-5 tahun) sebesar 3,38%, anak-anak
(5-12 tahun) sebesar 5,08%, dewasa (12-65 tahun) sebesar 77,96%, dan
lansia (>65 tahun) sebesar 13,55%. Variasi jumlah obat yang diberikan
berkisar 4-10 jenis, dengan rata-rata jumlah obat sebesar 6 jenis.
Golongan obat yang digunakan pada kasus asma bronkial yaitu
antibiotika sebesar 86,44%, obat batuk sebesar 66,10%, analgesikantipiretik sebesar 44,06%, rehidrasi sebesar 100%, kortikosteroid
sebesar 77,96%, xantin sebesar 94,91%, vitamin sebesar 11,86%,
antialergi sebesar 8,47% dan golongan obat lain sebesar 6,775. Cara
pemberian obat oral 100% dan parenteral 100%. Rata-rata lama
perawatan yang dibutuhkan yaitu 3 hari (Anitawati, 2001).
b. Penelitian dengan judul “Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial Pada
Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Periode 1999-2001”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

pada tahun 1999 ditemukan 8 kasus asma bronkial, tahun 2000
ditemukan 17 kasus asma bronkial, tahun 2001 ditemukan 6 kasus asma
bronkial. Variasi jumlah obat yang diberikan 4-8 obat. Dari keseluruhan
kasus selama 3 tahun yaitu 1999-2001 golongan obat yang diberikan
adalah bronkodilator (simpatomimetik 74,2% dan xantin 64,5%),
kortikosteroid 58,1%, antibiotic 87,1%, antialergi 38,7%, obat batuk
58,1%, analgetik antipiretik 25,8%, rehidrasi 51,6%. Cara pemberian
obat pada periode 1999-2001 secara oral 91,9%, parenteral 13,0% dan
inhalasi 5,1% (Yusriana, 2002).
c. Penelitian dengan judul “Kajian Profil Persepan Pasien Asma Bronkial
Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali Tahun
2005”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada tahun
2005 terdapat 18 kasus asma bronkial. Distribusi umur pasien dibagi
menjadi 4 kelompok umur yaitu balita (0-5tahun) sebesar 33,3%, anakanak (5 1 kali per minggu
Serangan mempengaruhi aktifitas
Serangan ≥ 2 kali per minggu
Serangan berlangsung berhari-hari
Sehari-hari menggunakan inhalasi
β2-agonis short acting
Siang hari terus menerus ada
gejala
Setiap malam hari sering timbul
gejala
Aktifitas fisik terbatas
Sering timbul serangan

APE = arus puncak ekspirasi
FEV1 = volume ekspirasi paksa dalam 1 detik

Fungsi paru
Variabilitas APE < 20%
VEP1 ≥80% nilai prediksi
APE ≥ 80% nilai terbaik

Variabilitas APE 20-30%
VEP1 ≥80% nilai prediksi
APE ≥ 80% nilai terbaik

Variabilitas APE > 30%
VEP1 60-80% nilai
prediksi
APE 60-80% nilai terbaik

Variabilitas APE > 30%
VEP1 < 60% nilai prediksi
APE ≤ 60% nilai terbaik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

9. Penatalaksanaan Terapi
a. Terapi non-farmakologi
Terapi non-farmakologi meliputi 2 komponen utama, yaitu edukasi
pada pasien atau yang merawat mengenai beebagai hal tentang asma, dan
kontrol terhadap faktor-faktor pemicu serangan asma. Untuk memastikan
alergen pemicu serangan asma pada pasien maka direkomendasikan untuk
mengetahui riwayat kesehatan pasien serta uji kulit (skin test). Pasien juga
diberikan edukasi mengenai pathogenesis asma, bagaimana mengenal
pemicu asmanya, mengenal tanda dan gejala asma, cara penggunaan obat
yang tepat (Ikawati, 2007).
b. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi merupakan salah satu bagian dari penanganan
asma yang bertujuan mengurangi dampak penyakit dan mempertahankan
kualitas hidup, yang dikenal dengan tujuan pengelolaan asma. Pemahaman
bahwa asma bukan hanya suatu penyakit episodik tetapi asma adalah suatu
penyakit kronik menyebabkan pergeseran penanganan dari pengobatan
hanya untuk serangan akut menjadi pengobatan jangka panjang dengan
tujuan mencegah serangan, mengontrol atau mengubah perjalanan penyakit
(Mangunnegoro, 2004). Berdasarkan Global Innitiative for Asthma (2012),
tatalaksana pengobatan asma dapat dilihat pada tabel II.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Tabel II. Tatalaksana Pengobatan Asma
Tahap 1
SABA

Pilihan obat
pengontrol***

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4
Tahap 5
SABA
Pilih
salah Pilih
salah Ke tahap 3, Ke tahap 4,
satu
satu
pilih salah satu pilih
salah
satu
ICS
dosis ICS
dosis ICS
dosis Glukokortiko
rendah*
rendah dan sedang
atau steroid oral
LABA
tinggi
dan dalam dosis
LABA
rendah
Modifikator
ICS
dosis Modifikator
Anti Ig-E
leukotrien** sedang atau leukotrien
tinggi
Teofilin
ICS
dosis sustained
rendah dan release
modifikator
leukotrien
ICS
dosis
rendah dan
teofilin
sustained
release

Keterangan :
*ICS = inhalasi glukokortikosteroid
**= Antagonis reseptor atau inhibitor sintesis
***= Pengobatan yang direkomendasikan (kolom berwarna)

Berdasarkan penggunaannya, obat asma terbagi menjadi 2
golongan yaitu pengobatan jangka panjang (long-term medication) untuk
mengontrol gejala asma, dan pengobatan cepat (quick-relief medication)
untuk mengatasi serangan asma akut. Beberapa obat yang digunakan untuk
pengobatan dalam jangka panjang antara lain inhalasi steroid, β2 agonis aksi
panjang (LABA), sodium kromoglikat atau kromolin, nedokromil, modifier
leukotrin dan golongan metil ksantin. Sedangkan untuk pengobatan cepat,
obat yang sering digunakan adalah suatu bronkodilator (β2 agonis aksi cepat
atau SABA, antikolinergik, metilksantin), dan kortikosteroid oral (sistemik).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

Obat-obat asma dapat dijumpai dalam bentuk oral, larutan nebulizer, dan
metered-dose inhaler (MDI) (Matfin dan Porth, 2009).
1) Agonis β2
Merupakan bronkodilator yang paling efektif. Stimulasi reseptor
β2-adenergik

mengaktivasi

adenil

siklase,

yang

menghasilkan

peningkatan AMP siklik intraseluler. Hal ini menyebabkan relaksasi otot
polos, stabilisasi membrane sel mast, dan stimulasi otot skelet. Albuterol
dan inhalasi agonis β2 selektif aksi pendek lain diindikasikan untuk
penaganan episode bronkospasmus irregular dan merupakan pilihan
pertama dalam penanganan asma akut. Karena agonis β2 inhaler aksi
pendek maka tidak meningkatkan kontrol pada gejala jangka panjang,
pemakaiannya dapat digunakan sebagai ukuran kontrol asma (Sukandar,
Andrajati, Sigit, Adnyana, Setiadi dan Kusnandar, 2008).
Agonis β2 ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Short-acting beta2-agonists (SABAs)
Obat-obat yang termasuk kelas ini meliputi albuterol
(proventil,

ventolin),

levalbuterol,

(R)-enantiomer

albuterol

(xopenex), metaproterenol (alupent), terbutalin (brethaire) dan
pirbuterol (maxair). Obat-obat ini digunakan untuk pengobatan
inhalasi akut pada bronkospasme. Terbutalin (brethine, bricanyl),
albuterol, dan meraproterenol juga tersedia dalam bentuk sediaan oral.
Setiap obat inhalasi ini mempunyai onset sekitar 1-5 menit dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

menyebabkan bronkodilatasi selama 2-6 jam (Bruton, Parker,
Blumenthal and Buxton, 2008).
b) Long-acting beta2-agonists (LABAs)
Salmeterol xinafoat (severent) dan formoterol (foradil) adalah
senyawa adrenergik kerja panjang dan selektivitasnya sangat tinggi
terhadap subtipe reseptor β2, bronkodiltasi berlangsung lebih dari 12
jam. Mekanisme yang mendasari perpanjangan durasi kerja salmeterol
berhubungan dengan sifat lipofiliknya yang tinggi. Setelah terikat
dengan resepto

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien dewasa dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

3 18 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPS) pada pasien Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) dengan komplikasi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di instalasi rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2009-2014.

1 11 117

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) anak rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2014.

1 9 161

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) obat antipeptik pada pasien dengan Peptic Ulcer Disease (PUD) non spesifik sekunder rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta (studi kasus pada periode Januari 2013-Desember 2013).

3 36 157

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository

0 0 102

Evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember tahun 2008 - USD Repository

0 0 171

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Bulan Januari-Desember 2009 - USD Repository

0 0 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada kasus terapi diabetes melitus tipe 2 rawat inap : studi kasus di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta periode Maret-Desember 2013 - USD Repository

0 1 157