PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : SETYA AYU ARISKHA NIM: 11111029 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpi saya:

  1. Kepada ayah saya Bapak Akhmad Kharis dan Alm. Ibu Eny Maslakhah yang selalu memberikan semangat kepada saya agar menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi Agama dan Negara.

  2. Adik-adik saya M. Alfan dan Cinta Amalia yang selalu memberi warna dalam hidup saya, semoga kelak kita bisa meraih mimpi yang indah bersama-sama.

  3. Kepada Bapak Fatchurrohman S. Ag., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbingku dengan penuh kesadaran dan keikhlsan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Kepada seseorang yang belum bisa saya sebutkan namanya yang sudah memberikan motivasi dan memberikan doa selama ini.

  5. Rekan-rekan seperjuangan Navik, Luluk, Lutvi, Handayani, Anto, ambar, udin, dan semua rekan-rekan PAI A, serta semua mahasiswa-mahasiswi PAI tahun 2011 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu

  Assalamualaikum Wr.Wb

  Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah terhadap nabi Muhammad SAW, yang telah mencapai puncak kesuksesan tertinggi sepanjang kehidupan manusia yang pernah ada. Serta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disususn sebagai syarat mencapai gelar sarjana Pendidikan Agama Islam sebagai tugas akhir akademis di IAIN Salatiga.

  Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya peunulis sampaikan kepada: 1.

  Kepada Allah Swt, yang selalu memeberikan jalan kemudahan bagi hamba, sehingga hamba bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

2. Kepada Rektor IAIN Salatiga Bpk Dr. Rahamat Hariyadi, M.Pd 3.

  Kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Bpk. Suwardi, M.Pd 4. Kepada Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibu Siti Rukhayati, M.Ag 5. Kepada Bpk. Fatchurrohman S.Ag, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi 6. Kepada Dosen Pembimbing Akademik Bpk M. Farid Abdullah, S.Pd.I

  7. Kepada seluruh Dosen Tarbyiah khususnya pendidikan agama islam IAIN

  

ABSTRAK

  Ariskha, Setya Ayu. 2015. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga . Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2015. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd.

  Kata Kunci: Tingkat ekonomi orang tua dan motivasi belajar

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Rumusan masalah yang ingin dicari jawabanya adalah (1) Bagaiman penghasilan orang tua siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga? (2) Bagaimana motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga? (3) Adakah pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga?

  Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dilaksanakan dengan menggunakan metode angket yang dibagikan kepada 82 responden. Kemudian untuk mengetahui pengaruh variabel X dan variable Y yaitu dengan menggunakan product moment.

  Hasil penelitian dari variable Penghasilan orang tua yang mendapat nilai tinggi (A) sebanyak 4 responden ada 4,90%, variasi penghasilan orang tua yang mendapat nilai sedang (B) 47 responden 57,30%, dan variasi penghasilan orang tua yang mendapat nilai terendah (C) 31 responden 37,80%. Sedangkan hasil dari variabel motivasi belajar yang mendapat nilai tinggi (A) sebanyak 15 responden ada 18,30%, variasi motivasi belajar yang mendapat nilai sedang (B) 63 responden ada 76,80%, dan variasi motivasi belajar yang mendapat nilai terendah (C) 4 responden ada 4,90%. Hasil analisis penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dari hasil perhitungan, diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel X (penghasilan orang tua) variabel Y (motivasi belajar siswa) adalah 0,331. Sedangkan pada tabel taraf signifikan 1% adalah 0,286 dan 5% 0,220 oleh karena r hitung lebih besar dari r tabel, yaitu 0,331 > 0,286 dan 0,220. Maka dapat disimpulkan bahwa: ada pengaruh positif antara penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lesari Pulutan Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii

  HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

  

HALAMAN PEENGESAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... Viii

  ABSTRAK ............................................................................................................ X

  

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 2. Hipotesis ...................................................................................... 5 C. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 6 1. Definisi Operasional..................................................................... 6

  D.

  Metode Penelitian ............................................................................. 7 E. Sistmatika Penelitian ....................................................................... 15

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Penghasilan Orang Tua .................................................................... 17 1. Pengertian Penghasilan .............................................................. 17

  3. Fungsi Keluarga .......................................................................... 21 B.

  Motivasi Belajar ............................................................................... 23 1.

  Pengertian Motivasi ............................................................................ 23

  2. Karakteristi Motivasi ................................................................... 23

  3. Teori Motivasi ............................................................................. 26

  4. Jenis Motivasi ............................................................................ 27

  5. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........................... 28

  6. Pengertian Belajar ....................................................................... 29

  C. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa ........................................................................ 30

  BAB III. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Islam Dharma Lestari .............................. 32

  1. Visi Misi ...................................................................................... 32

  B.

  Penyajian Data ................................................................................ 35

  BAB IV. ANALISIS DATA A. Pengolahan Data.............................................................................. 48 B. Analisis Data ................................................................................... 63 C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 69 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 71 B. Saran-Saran ..................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 pasal

  3 menegaskan, tentang system Pendidikan Nasional, sebagai berikut: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu pemerintah telah memberikan kesempatan yang luas untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

  Dalam proses belajar di sekolah, tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar, terjadi beberapa kesulitan yang di alami oleh peserta didik,secara umum kesulitan belajar sangat banyak faktor, mulai dari faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa, untuk melakukan kegiatan pembelajaran (Syah, 2003: 132). Melalui kegiatan belajar-mengajar secara terencana dan terorganisir. Dan jalur pendidikan diluar sekolah merupakan pendidikan yang diselengarakan diluar disekolah merupakan pendidikan yang dilakukan tidak secara terencan dan terorganisir. Menurut UU RI No.20 Tahun 2003 menegaskan, Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan diluar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.

  Menurut hak dan kewajiban UU No. 20 tahun 2003 pasal 7 menegaskan, orang tua dari anak usia wajib belajar berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Oleh karena itu keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, sehingga latar belakang keluarga harus diperhatikan agar keberhasilan pendidikan dicapai secara maksimal. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, anggota masyarakat dan pemerintah.Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah.Sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang atau kondisi ekonomi yang berbeda dan Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak.

  Peningkatan mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dalam satu sistem, di mana satu sama lainnya tidak boleh mengalami ketimpangan. Oleh karena itu, dalam lingkup sekolah diharapkan terjadi pola hubungan yang serasi antara beberapa bagian seperti keberadaan mendukung siswa dalam pengadaan sarana dan prasarana belajar, yang akan memudahkan dan membantu pihak sekolah untuk peningkatan proses belajar mengajar. Seperangkat pengajaran atau pembelajaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Beberapa perangkat belajar mengajar yaitu, buku-buku pelajaran, pensil, penggaris, buku-buku Lembar Kerja Soal (LKS), penghapus, dan lain- lain. Telah lama dipahamibahwa motivasi merupakan pendorong bagi setiap individu untuk berperilaku.Perilaku belajar pada manusia muncultidak terlepas dari adanya motivasi yang ada di dalam dirinya.

  Para ahli pendidikan dan psikologi menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku manusia baik melalui latihan maupun pengalaman. Dalam pengertian tersebut, tersirat bahwa ada dorongan (motif) yang mendorong manusia untuk belajar, sehingga seseorang mau melakukan suatu kegiatan secara berulang-ulang (latihan) untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu perubahan perilaku (baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik) (Wahyuni, 2009: 3).

  Proses belajar mengajar di kelas selalu menuntut adanya motivasi dalam diri setiap siswa. Keberadaan motivasi dalam diri setiap siswa. Keberadaanya motivasi dalam proses belajar merupakan factor penting yang akanmempengaruhi seluruh aspek-aspek belajar dan pembelajaran. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, mempunyai usaha-usaha untuk sukses, dan

  (2000), faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa atau komitmennya untuk belajar antara lain komunikasi guru dengan siswa, latar belakang keluarga, kelelahan fisik peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, kesehatan, pengalaman pendidikan sebelumnya, kepribadian, da lain sebagainya (Wahyuni, 2009: 5).

  Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa banyak factor yang mempengruhi motivasi belajar siswa, dan factor ekonomi orang tua menjadi factor penunjang yang penting bagi siswa yang sedang belajar, dan ekonomi belajar erat hubunganya dengan siswa untuk menikmati pendidikan yang layak, dalam pendidikan di butuhkan sarana dan prasara biaya yang cukup. Orang tua yang memiliki ekonomi yang baik, mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan anaknya dalam proses belajar, dengan terpenuhinya fasilitas melajar akan memotivasi belajar siswa.sedangkan tidak semua orang tua memiliki ekonomi yang baik dan bisa memenuhi kebutuhan dalam belajar anaknya.Keadaan yang demikian itulah yang menghambat motivasi belajar siswa.

  Menurut data yang saya peroleh dari Kepala Sekolah SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga, Latar belakang ekonomi keluarga siswa yaitu: 5 siswa dengan pekerjaaan orang tua PNS, 19 siswa dengan pekerjaan orang tua wiraswasta dan 58 siswa dengan pekerjaan orang tua buruh. Dari data latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan kajian yang lebih mendalam Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. RUMUSAN MASALAH 1.

  Bagaiman penghasilan orang tua siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga ? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan

  Salatiga? 3.

  Adakah pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga ? C.

TUJUAN PENELITIAN 1.

  Untuk mengetahui penghasilan orang tua siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga.

  2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga.

  3. Untuk mengetahui pengaruh penghasilan oang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga.

D. HIPOTESIS

  Hipotesis diartikan sebagi jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, kebenaran dari itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul (Sugiono, 2011: 224). Dengan kata lain agar peneliti tidak terlalu menyimpang dari apa yang telah ditargetkan, Adapun hipotesis yang diajukan dalam

  Ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa SMP Islam Dharma lestari Pulutan Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Jadi apabila tingkat penghasilan orang tua rendah maka rendah juga motivasi belajar siswa, dan jika tingkat ekonomi orang tua tinggi maka tinggi pula motivasi belajar siswa.

E. KEGUNAAN PENELITIAN 1.

  Sebagai masukkan kepala yayasan, kepala sekolah, guru tentang pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

  2. Sebagai informasi terhadap orang tua, bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab guru melainkan tanggung jawab bersama orang tua.

  3. Sebagai bahan masukan bagi guru, terutama penulis yang akan berkecimpung dan melaksanakan pemebelajaran kedepan.

F. DEFINISI OPERASIONAL 1.

  Tingkat Penghasilan Penghasilan adalah setiap kemampuan ekonomi yang diperoleh dan digunakan untuk konsumsi dan menambah hasil yang diterima oleh seseorang

  (Verdian, 2015). Baik berasal dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan pada suatu keluarga dalam satu bulan.

  2. Orang Tua Orang tua berarti terdiri dari ayah dan ibu yang mempunyai hubungan darah dengan anaknya dan keduanya sebagai ayaah dan ibu, sebagai kepala dwi tunggal yang mempunyai tanggung jawab (Arifin, 1978: 78).

  3. Motivasi Belajar Motivasi belajar dari kata latinmoveers yang berarti menggerakkan.

  Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan, secara istilah terdapat berbagai macam definisi motivasi yang disampaikan oleh para ahli, antara lain; definisi motivasi menurut Atkinson (1997) yang menyatakan:

  Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut. Motivasi siswa dibangun dari karakteristik siswa (Wahyuni, 2009: 38).

G. METODE PENELITIAN 1.

  Pendekatan dan rancangan penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

  Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2001: 5). Metode ini di gunakan sebagai metode pokok untuk mengetahui tingkat ekonomi orang tua, motivasi belajar, dan pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

  2. Lokasi dan waktu peneitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Darma Lestari Pulutan Salatiga, yaitu yayasan Islam yang Ada di Pulutan Salatiga. Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai bulan Mei 2015. Secara garis besar terbagi menjadi 3 tahap.Diantaranya : a.

  Tahap persiapan : tahapan ini meliputi pengajuan judul dan pembuatan proposal.

  b.

  Tahap penelitian : tahap ini adalah semua kegiatan yang berlangsung di lapangan yakni pengambilan data.

  c.

  Tahap penyelesaian : tahap ini adalah kegiatan analisis data dari penyusunan laporan tahap ini dilaksanakan setelah tahap penelitian.

  3. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:

  173). Sedangkan Sutrisno Hadi mengatakan “semua individu” untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu, hendak digeneralisasikan, disebut populasi atau universe (Hadi, 1981: 70).

  Berdasarkan dua pendapat di atas populasi adalah seluruh individu atau penduduk dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas VII,

  VIII, dan IX SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 82 siswa yang terbagi dalam beberapa kelas

  Tabel. 1.1 Jumlah Populasi dan Sampel

  NO KELAS JUMLAH SISWA

  1 VII

  40

  2 VIII

  24

  3 XI

  18 JUMLAH

  82 Sampel adalah sebagian populasi yang diambil yang akan digunakan untuk menduga ciri-ciri populasi (Winarno, 2010: 4). Berdasarkan penetapan sampel milik Suharsimi Arikunto. Apabila sampel dari populasi kurang dari 100 orang maka harus di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006: 134), jadi sampel dalam penelitian ini berjulah 82 siswa.

4. Pengumpulan data

  Untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dan dibutuhkan, penyusunan menggunakan pendekatan field reserch atau penelitian lapangan yakni penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya. Adapun metode-metode yang digunakan adalah: a.

  Metode angket Angket yang digunakan ialah angket kuesioner yaitu pertanyaan yang digunakan dalam penelitian atau dalam kegiatan tertentu yang diajukan dalam rangka pengumpulan data (Winarno, 2010: 18). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar, bagi siswa kelas VII, VIII dan IX. Tehnik pengambilan angket yang peneliti lakukan yaitu dengan cara menemui langsung responden di sekolah, membagikan angket dan meminta responden untuk mengisi angket serta identitas diri mereka, ke dalam lembar pertanyaan yang sudah di sediakan.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainya.Adapun yan dimaksud dengan dokumen di sini adalah data atau dokumen yang tertulis (Sarlito, 2000: 71-73). Metode ini digunakan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan gambaran umum situasi dan kondisi SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. meliputi letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, administrasi sekolah dan berbagai hal yang bersifat dokumentatif berupa catatan, buku, arsip, dan lainya sebagai data pelengkap. c.

  Observasi Observasi yaitu metod yang digunakan melalui pengamatan yang digunakan melalui pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan keseluruhan alat indra (Arikunto, 1998: 149). Dalam hal ini penulis datang langsung ke SMP Islam Dharma Lestari Pulutan Salatiga guna mengamati secara langsung untuk mempersiapkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian skripsi ini.

5. Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial yang diamati, secara khusus fenomena itu disebut variabel.Instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan pada kajian teoritis yang telah dipaparkan.Jumlah. Jumlah instrumen yang dibuat sebanyak 2 buah, sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu: instrumen pengaruh penghasilan orang tua (variable x), tuntuk mengukur motivasi belajar (variable y).

  a.

  Angket Penghasilan Orang Tua Rancangan angket Penghasilan orang tua yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:

  Table. I.2 Instrumen Angket Penhasilan Orang tua

  NO Indikator No. Soal Jumlah

  1 Pekerjaan 1,2

  2 orang tua

  2 Penghasilan 3,4

  2 orang tua Total

  4 b.

  Angket Motivasi Belajar Rancangan angket motivasi belajar yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:

  Tabel. I.3 Instrumen Angket Motivasi Belajar

  NO Indikator No Soal Jumlah

  1. Tekun mengerjakan 1,2

  2 tugas

  2. Menunjukkan minat

  3

  1 terhadap pelajaran

  3 Ulet dalam mengatasi 4,5,6,7.8

  5

  5 Tidak cepat bosan saat mengerjakan tugas

  9

  1

  6 Dapat mempertahankan pendapatnya saat berdiskusi

  10

  1

  7 Selalu berpegang teguh pada pendapatnya

  11

  1

  8 Senang memecahkan masalah soal-soal dalam pelajaran

  12

  1 Total

  12 6.

  Analisis Data Untuk membuat analisis data yang telah diperoleh penulis menggunakan analisis deskriptif, mula-mula dijelaskan dan kemudian dianalisa, dengan tehnik analisa menggunakan tehnik prosentase untuk mengetahui prosentase penghasilan orang tua dan motivasi bealajar siswa, dengan menggunakan teknik prosentase sebagai berikut:

  (xt−xr)+1

  =

  Ki

  Keterangan: I : Interval ideal Xt : Nilai tertinggi ideal Xr : Nilai terendah ideal Ki : Kelas interval

  Selanjutnya untuk mencari ada tidaknya pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa di sekolah, penulis menggunakan teknik statistik korelasi product moment:

  N. ∑ ry − (∑ x)( ∑ y) =

  2

  2

  2

  2

  √{N. ∑ x − (∑ x ) – (∑ y) } }{N. ∑ y

  Keteranagan: rxy : koefisien korelasi x: jumlah skor total variable x y: jumlah skor variable y

  2

  : jumlah kuadrat x

  2

  : jumlah kuadrat y N: jumlah sampel obyek yang diteliti.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

  Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Dalam halaman ini dikemukakan: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian skripsi.

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Dalam hal ini berisi: pengertian Penghasilan orang tua dan motivasi belajar siswa dengan uraian sebagai berikut:

  1. Penghasilan orang tua, meliputi pengertian penghasilan, tahapan dan fungsi keluarga.

  2. Tinjauan motivasi belajar siswa, meliputi: pengertian motivasi, karakteristik motivasi belajar, teori motivasi, Jenis motivasi, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, dan pengertian belajar.

  3. Pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

  BAB III: HASIL PEBELITIAN Dalam hal ini menguraikan tentang hasil penelitian, halaman ini berisi: gambaran umum SMP Islam Darma Lestari Pulutan Salatiga yang terdiri dari sejarah berdiri, visi-misi, profil sekolah, dan penyajian data.

  BAB IV: ANALISIS DATA Analisis Data Tentang Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Darma Lestari Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. BAB V: PENUTUP Dalam hal ini penutup terdiri dari kesimpulan, Saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penghasilan Orang Tua

1. Pengertian Penghasilan

  Penghasilan adalah setiap kemampuan ekonomi yang diperoleh dan digunakan untuk konsumsi dan menambah hasil yang diterima oleh seseorang (Verdian, 2015). Baik berasal dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan pada suatu keluarga dalam satu bulan. ekonomi adalah studi tentang manusia sebagaimana mereka hidup dan berbuat serta berfikir dalam urusan kehidupan biasa.Selanjutnya dikatakannya, bahwa ekonomi mempelajari segi tindakan individu dan masyarakat, yaitu tindakan yang erat berhubungan dengan perolehan dan penggunaan barang-barang yang diperlukan bagi keejahteraan (Gunadi, 1981: 1).

  Sekarang perlu kita tinjau kembali sejenak untuk menyentuh inti persoalan Ekonomi. Mengingat urusannya dengan dunia benda (termasuk jasa) yang merupakan kebutuhan hidup manusia dan Karena itu menjadi urusan kehidupan sehari-hari, orang lebih suka mendefinisikan ekonomi sebagai “ilmu yang mempelajari manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran”, atau studi sistematis tentang kemakmuran diproduksi atau anggotanya dapat mencukupi kebutuhanya akan benda-benda ekonomis, oleh karna itu peghasilan orang tua sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak. sistem stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Dasar inti sistem stratifikasi masyarakat adanya ketidak seimbangan pembagian hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu-individu atau kelompok-kelompok dalam suatu sistem sosial (Mu'in, 2005: 48). Dalam mendefinisikan kemiskinan sejak tahun 1970-an. Bank dunia menggunakan standard mata uang dollar Amerika Serikat. Standar pengeluaran untuk makanan adalah 50 dollar AS untuk pedesaan, dan 75 dollar AS untuk perkotaan, perkapita pertahun. Pada tahun 1971 kurs dolar adalah 126 terhadap rupiah, standar ini masih dijadikan acuan internasional dengan modifikasi pengertian kemiskinan adalah keadaan tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan.

  Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kota Salatiga, dalam menggunakan garis kemiskinan menggunakan ukuran konsumsi kalori perhari 2400kk/orang/hari, bila di rupiahkan, seseorang bisa dikatakan sejahtera, jika setiap orang mempunyai pengeluaran Rp 660.000 perbulan.

  Salah satu cara mempelajari stratifikasi social menurut Zaden (1979: 67) dalam buku Sunarto (2004: 124), dengan menggunakan pendekatan objektif. masyarakat dalam lapisan masyarakat berpendidikan dasar dengan upah Rp. 100.000-Rp 500.000, masyarakat menegah dengan upah Rp 500.000- Rp1.000.000 dan masyarakat tinggi dengan upah Rp 1.000.000 ke atas.

  Apabila di tinjau dari penghasilan masyarakat, kita bisa melihat mulai dari upah minimum regional (UMR), serta gaji PNS, dengan cara itu kita bisa membuat rincian Tingkat ekonomi orang tua sebagai berikut: a.

  Orang tua dikatakan ekonominya rendah apabila pendapatannya di bawah Rp 1.300.000 perbulan.

  b.

  Orang tua dikatakan ekonominya menengah apabila pendapatannya Rp 1.300.000 – Rp 3.000.000 perbulan.

  c.

  Dikatakan ekonominya Tinggi, bila pendapatannya di atas Rp 3.000.000 perbulan.

  Adapun indikator penghasilan orang tua sebagai berikut:

  a. Pekerjaan orang tua

  b. Penghasilan orang tua

2. Tahapan Keluarga

  Sunarto (2000: 25-26) menjelaskan bahwa dilihat dantahapan pencapaian tingkat kesejahteraannya maka keluarga sejahtera dikelompokkan menjadi lima tahap yaitu: a. Keluarga pra-sejahtera Keluarga pra-sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan sandang pangan mapan, ibadah, dan kesehatan.

  b. Keluarga sejahtera I Keluarga sejahtera I adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuahn dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya (sosio psichological

  ) seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi

  needs

  dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.

  c. Keluarga sejahtera tahap II Keluarga sejahtera tahap II adalah keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologinya, akan tetapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan informasi.

  d. Keluarga sejahtera tahap III Keluarga sejahtera tahap III adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Seluruh kebutuhan sosoal psikologinya, dan kebutuhan pengembangnnya tetapi belum dapat memberikan keuangan untuk kepentingan kemasyarakatan serta berperan secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, dan sebagainya.

  e. Keluarga sejahtera III plus Keluarga sejahtera III plus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, seluruh kebutuhan sosial psikologi, dan kebutuhan pengembangannya serta telah dapat pila memeberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan.

3. Fungsi Keluarga

  Tim sosiologi (2007: 47-49) menjelaskan bahwa keluarga merupakan fokus umum dari pada lembaga sosial.Hampir dalam setiap masyarakat keluarga merupakan pusat kehidupan secara individual, dan didalamnya terdapat hubungan yang intim dalam derajat yang tinggi. Terlepas dari persoalan hubungan yang intim ini, fungsi keluarga adalah sebagai berikut:

  a. Fungsi Reproduksi Keluarga merupakan sarana utuk memeperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, dan sah dimata hukum.

  b. Fungsi Afeksi Norma ada dan diadakan oleh para orang tua untuk mewujudkan rasa kasih sayang dan rasa cinta, sehingga dapat menjaga perasaan masing- c. Fungsi Sosialisasi Fungsi ini memeberikan pemahan tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga. Anak-anak telah dikenalkan dengan kedudukan dan status tiap- tiap anggota keluarga dan kerabat lainnya.

  d. Fungsi Ekonomi Keluarga merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan agama atau mengatur potensi dan kemampuan ekonomi.

  e. Fungsi pengawasan Fungsi ini tampak pada adanya penanaman nilai-nilai dan norma- norma yang dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Terutama kepada anak-anak kepada para anggota keluarga.

  f. Fungsi proteksi Keluarga akan melindungi anggotanya sehingga memeperoleh ketentraman lahir dan batin, demgam keuarga anak akan merasa aman, oleh karena itu keharmonisan keluarga perlu dijaga dan dipertahankan.

B. Motivasi Belajar

  1. Pengertian Motivasi

  Motivasi merupakan proses yang terjadi dalam diri individu yang mengarahkan aktivitas individu mencapai tujuan yang perlu didorong dan dijaga (Wahyuni, 2009: 13). motivasi belajar adalah sebuah istilah yang mengarah kepada adanya kecenderungan bertindak untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh-pengaruh (Wahyuni, 2009: 12).

  Adapun indikator motivasi belajar menurut Sardiman (1994: 83) sebagai berikut: a. Tekun mengerjakan tugas dari guru.

  b. Ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.

  c. Menunjukkan minat terhadap pelajaran.

  d. Tidak Cepat bosan saat mengerjakan Tugas.

  e. Dapat memepertahankan pendapatnya saat berdiskusi.

  f. Selalu berpegang teguh pada pendapatnya.

  g. Senang memecahkan masalah soal-soal dalam pelajaran.

  2. Karakteritik Motivasi

  Sebagaimana pengertian sebelumnya, motivasi merupakan kecenderungan atau disposisi untuk bertindak dengan cara-cara tertentu, dan sebuah motive adalah kebutuhan atau keinginan yang menyebabkan kecenderungan-kecenderungan. Motivasi memunculkan energi pada diri karakteristik yang menjadi ciri khas motivasi. Karakteristik motivasi adalah kecenderungan untuk bertindak, membangkitkan dan mengarahkan, memelihara atau menajaga lebih lama, dan motivasi dipelajari atau pembawaan (Wahyuni, 2009: 15-16).

  Menurut Esa Nur Wahyuni (2009: 13-19) adapun karakteristik motivasi sebagai berikut: a. Kecenderungan Untuk Bertindak

  Sulit bagi guru untuk mengobservasi motivasi belajar motivasi berprestasi siswanya, tetapi guru dapat mengamati pekerjaan rumah dan partisipasi setiap hari siswa di dalam kelas, serta bagaimana siswa memilih proyek-proyek tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, guru dapat mengurangi problem ini dengan mengobservasi setiap siswa dalam periode waktu yang selama mungkin dan dalam situasi-situasi yang beragam.Misalnya dengan menegtahui lebih banyak dan lebih lama aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa, dapat mengobservasi pekerjaan sehari-hari siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, dan mendiskusikan tugas-tugas atau pekerjaan dengan siswa. Dari semua pengamatan-pengamatan siswa dan data-data informasi, guru akan dapat menyimpulkan dengan lebih baik tentang apa motivasi siswa-siswa.

  b. Membangkitkan dan Mengarahkan Membangkitkan dan mengarahkan merupakan aspek-aspek yang berusaha. Pada tugas-tugas yang sangat sederhana, seperti m engidentifikasi tulisan “dan” dalam paragraf ini, biasanya akan membangkit kecenderungan untuk unjuk kerja (performance) lebih tinggi.

  Sedangkan untuk tugas-tugas yang lebih kompleks akan membangkitkan kecenderungan untuk mengerjakan yang terbaik pada tingkat sedang, tetapi untuk tugas yang menjemukan dan kurang diperhatikan, maka akan membangkitkan kecenderungan performansi yang sangat rendah. Pada tugas-tugas yang cukup banyak dan sulit.Akan dapat membenangkitkan kecemasan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

  c. Permanen atau Temporer Walaupun semua definisi menyatakan bahwa motivasi ada dalam diri seseorang dalam periode waktu yang lama, namun demikian ada dua

  motive yang memiliki keadaan waktu relatif pendek atau kadang-kadang

  (temporary) dalam lingkunga atau situasi tertentu dan terdapat juga motif-

  motif permanen (permanent motives). Salah satu contoh temporay motives

  adalah kecenderungan. Banyak siswa yang merasa cemas pada saat menghadapi ujian, sehingga ada sebuah keinginan untukbisa menegerjakan.

3. Teori Motivasi

  Menurut abror (1993: 117), teori motivasi yaitu antara lain:

  a. Teori Insting b. Teori Reduksi Dorongan Teori ini mendasarkan motivasi pada kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah yang menimbulkan ketegangan atau dorongan, kemudian organisme berusaha mereduksi dorongan tersebut dengan melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhan.

  c. Teori Intensif Teori ini menekankan pentingnya kondisi-kondisi eksternal sebagai sumber motivasi kondisi-kondisi ini bisa berupa intensif positif yang ingin didekati oleh organisme atau intensif negatif yang ingin dihindari oleh organisme.

  d. Teori Psikoanalitik Menurut teori ini tindakan ditentukan oleh kekuatan dan implus dari dalam yang sering bekerja pada suatu tingkat yang tak disadari. Tingkah laku berasal dari dua kelompok insting yang berlawanan, insting untuk hidup yang mendorong individu kearah yang menghancurkan dan insting untuk mati dapat diarahkan kedalam bentuk bunuh diri atau tingkah laku lain yang menghancurkan diri sendiri.

  e. Teori Belajar Sosial Toeri ini menekankan interaksi antar tingkah laku dan lingkungan, dengan memusatkan pola tingkah laku yang dikembangkan oleh individu untuk mengatasi lingkungan bukan pada dorongan-dorongan insting.

4. Jenis Motivasi

  Menurut Sriyanti (2011: 117) menjelaskan tentang kedua jenis motivasi yaitu: a. Motivasi Intrinsik

  Motivasi instrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila tujuannya interen dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam pelajaran iru. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang ter kandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai ynag tinggi, atau hadiah, dan sebagainya.

  b. Motivasi Ektrinsik Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dan motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya di luar factor-factor situasi belajar

  (resides in some factors outside the learning situation) . Anak didik belajar

  karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar,

5. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

  Menurut Dimyani dan Mujiono (2000: 97) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa

  Cita-cita yang sudah tertanam pada diri siswa merupakan motivasi yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar.

  b. Kemampuan Siswa Menurut pembawaannya, siswa yang satu berbeda dengan yang lain, pembawaan ini berhubungan dengan kecakapan seseorang dalam memecahkan persoalan. Oleh karena itu kemampuan ini perlu dimiliki oleh setiap orang, maka orang menyebut pembawaan tersebut dengan nama kemampuan umum. Kemampuan ini disebut kecerdasan atau intelegensi.

  c. Kondisi Siswa Kondisi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kondisi psikis dan kondisi fisik.Kondisi psikis seperti perhatian, minat, perasaan, dan ingatan yang semuanya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Kondisi fisik seperti pendengaran, penglihatan, dan anggota badan yang lain besar manfaatnya untuk meningkatkan motivasi belajar.

  d. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat yang aman, tentram, tertib, dan indah maka semangat motivasi belajar mudah tercapai.

6. Pengertian Belajar

  Menurut sriyanti (2011: 16-17) ada beberapa definisi belajar menurut para tokoh: a. Crow and Crow dalam Educational psychology (1984), belajar adalah perbuatan untuk memeperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mnegerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan meneyesuaikan dengan situasi baru Definisi ini menekankan pada hasil belajar.

  b. Menurut Dictionary of psichology disebutkan bahwa belajar memiliki dua de finisi. Pertama; belajar diartikan “the process ofacquiring knowledge”.

  Kedua; belajar diartikan

  ‘a relativelypermanent change potentiality wich occurs as a result of reinforced practice

  ”. Pengertian pertama , belajar memiliki arti suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian ke dua, belajar berarti suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuatc.

  c. A Caurin mendefinisan belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman. Semua pandangan tentang belajar memberikan pemahaman pada kita bahwa belajar merupakan aktivitas yang komplek dan luas sehingga bisa dipotret dari berbagai sudut pandang. a. Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual mapun yang potensial.

  b. Bahwa perubahan itu pada pkoknya menapatkannya kecakapan baru.

  c. Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.

C. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa

  Dalam skripsi ini yang dimaksud pengaruh penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri siswa salah satunya yaitu ekstrinsik atau keadaan ekonomi orang tua terutama bagi siswa yang keadaan ekonomi orang tuanya rendah.

  Terkadang orang tua yang keadaan ekonominya rendah beranggapan bahwa sekolah bagi anaknya hanya agar anaknya bisa membaca dan menulis sehingga tidak perlu anaknya pintar dan menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi karena nanti anaknya hanya akan meneruskan pekerjaan orang tuanya. Orang tua biasanya tidak berfikir lebih ke depan bahwa jika anaknya pintar dan dapat bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi maka taraf kehidupan mereka akan burubah. Hal ini yang menyebabkan siswa yang keadaan ekonomi orang tuanya rendah bersekolah hanya dijadikan sebagai rutinitas.

  Dalam bersekolah mereka tidak mempunyai motivasi yang lebih karena bersekolah hanya agar mereka bisa membaca dan menulis.

  Keadaan inilah yang membuat penulis ingin meneliti pengaruh ekonomi orang tua rendah perlu diberikan motivasi yang lebih agar dalam mengikuti pendidikan mereka tidak hanya bisa membaca dan menulis tetapi juga dapat meraih prestasi yang tinggi.

  

BAB III

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Islam Dharma Lestari 1. Visi - Misi Visi : Membentuk sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berjiwa tangguh, dan berwawasan. Misi dari sekolah SMP Islam Dharma Lestari adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah Swt. Dan taat serta cinta Rasulullah Saw.

  b.

  Menumbuhkan sikap disiplin dalam segala aspek kegiatan c. Menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan hidup siswa serta mengenali potensi dirinya.

  d.

  Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.

  e.

  Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan di bidang olahraga prestasi serta pengembangan seni budaya bangsa.

  f.

  Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, tertib, dan nyaman.

2. Profil Sekolah

  Tabel. 3.1 Profil Sekolah

  PROFIL SEKOLAH No Identitas sekolah

  1. Nama Sekolah SMP Dharma Lestari

  2. N.S.S 20328163

  3. Provinsi 202036204025

  4 Provinsi JawaTengah

  4. Otonomi Salatiga

  5. Kecamatan Sidorejo

  6. Desa/Kelurahan Pulutan

  7. Jalan dan Nomor Dipomanggolo

  8. Kode Pos 50716

  9. Telepon 0298 2101998

  10. Faksimile 0254

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 106

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 1 84

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 2 161

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 88

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 94

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127