MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA

DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI

TAHUN 2015

SKRIPSI

Disusun untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Oleh:

ZULAIKHAH SRI WULANDARI

NIM.11111097

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tua tercinta, terutama Ibu yang senantiasa mendoakan, mencurahkan kasih sayang, mengorbakan jiwa dan raga untuk membahagiakan keluarga dan yang tak pernah putus memberikan nasehat. Semoga selalu sehat dan selalu dilindungi Allah.

  2. Adikku tersayang Muhammad Tohir yang senantiasa memberikan semangat serta kebahagiaan sehingga membuatku termotivasi untuk berbuat lebih baik.

  Semoga selalu sukses dan mendapat rahmat Allah.

  3. Om Hanif dan Bulek Umi yang mengasuhku selama kuliah dan selalu memberikan nasehat serta motivasi agar semangat menghadapi segala hal.

  Semoga selalu mendapat keberkahan dari Allah 4. Keluarga besarku, terutama kakek nenek tersayang Mbah Abdullah dan Alm.

  Mbah Muslikhah yang selalu mendoakanku. Serta adik sepupuku (Nawaf, Faruk, Ida, Fitri, Bowo,dan Ayuk ) yang selalu memotivasiku.

  5. Kepada beliau Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan dan kesabaran.

  6. Untuk semua teman angkatan 2011 terutama PAI.

  

MOTTO

           

   

  

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung. (QS.Ali Imran: 104)

  

Menjadi penting itu baik,

Tetapi menjadi baik itu lebih penting.

  

Ridwan Kamil

( )

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحلا لله مسب

Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

  kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyali”.

  Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan Uswah Khasanah Rasulullah Muhammad S.A.W, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang modern ini.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. S kripsi ini berjudul “Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali)”.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran dan ketulusan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Keluarga besar SMK Karya Nugraha Boyolali yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  9. Sahabatku dari SMA (Okta, Tiwik, Anjar, Fitri, Desi, Wuri, Amira & Garini) yang selalu memberi semangat.

  10. Teman sekaligus sahabatku (Daiiul, Miftah, Sinta, Ika, Andi, Wulean, Hamidah, Bunda, Khusnul, Aulia, Yuanita, Intan, Pepy, Nunung dan Fera) yang selalu membantu dan memberi semangat.

  11. Teman KKN posko 32 (Layla, Misbah, Rizky, Heni, Puput dan Nasir) 12.

  Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga khususnya PAI angkatan 2011.

  13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan penuliasan di masa yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.

  Penulis

  

ABSTRAK

  Sri Wulandari, Zulaikhah. 2016. Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di

  SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015 . Skripsi. Jurusan Pendidikan

  Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.

  Kata Kunci: Pembinaan dan Akhlak

  Penelitian ini dilatarbelakangi pembinaan akhlak di sekolah sangat penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam jam sekolah maupun luar sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah perencanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (3) Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali? Dan (4) Bagaimanakah hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam perencanaan sudah ada program yang terinci dengan baik, meliputi: Shalat dhuha, Shalat dhuhur berjamaah, Bimbingan wali kelas, Membaca asmaul husna, Tadarus Al- Qur’an, Ekstrakulikuler BTQ, Shalat Jum’at, dan Ekstrakulikuler. (2) Pelaksanaan pembinaan dilaksanakan sesuai jadwal dan dengan metode yang sudah direncanakan. Dari program yang ada di SMK karya Nugraha Boyolali yang sudah terlaksana dengan baik diantaranya: membaca asmaul husna, bimbingan wali kelas, tadarus Al-

  Qur’an, shalat jumat dan ekstrakulikuler. Sedangkan program yang lain seperti shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, ekstrakulikuler BTQ belum berjalan seperti yang diharapkan. (3) Cara evaluasi pembinaan siswa SMK Karya Nugraha Boyolali dengan teknik nontes yaitu pengamatan. Cara penilaian juga tidak menggunakan instrumen apapun. Hasil evalaluasi dalam perencanaan sudah ada program yang dibuat, namun dalam pelaksanaan tidak semua program berjalan sesuai rencana. Hasil dari masing-masing program, guru tidak bisa menilai, karena hasil pembinaan akhlak berdasarkan baik dan buruk siswa dan tidak bisa diukur. (4) Hasil pembinaan akhlak yaitu perilaku siswa lebih baik dan prestasi akademik meningkat.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvi

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................3 C. Tujuan Penelitian...............................................................................3 D. Manfaat Penelitian... ........................................................................ 4 E. Penegasan Istilah .............................................................................. 4 F. Metode Penelitian ............................................................................ 5 G. Tahap Penelitian ............................................................................... 9 H. Sistematika Penelitian ...................................................................... 10

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pembinaan 1. Pengertian pembinaan ............................................................... 12 2. Fungsi pembinaan ..................................................................... 12 3. Manfaat pembinaan ................................................................... 12 4. Macam pembinaan .................................................................... 13 5. Metode pembinaan .................................................................... 14 B. Akhlak 1. Pengertian akhlak.......................................................................16 2. Sumber akhlak............................................................................16 3. Ruang lingkup akhlak................................................................17 4. Ciri-ciri akhlak...........................................................................19 5. Fungsi akhlak.............................................................................20 6. Tujuan pembinaan akhlak..........................................................21 C. Acuan Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi 1. Perencanan a. Pengertian perencanaan.......................................................22 b. Tahap perencanaan..............................................................23 c. Manfaat perencanaan...........................................................24 2. Pelaksanaan a. Pengertian pelaksanaan........................................................24 b. Unsur-unsur pelaksanaan.....................................................25 c. Faktor pelaksanaan...............................................................26 d. Prinsip pelaksanaan..............................................................27 3. Evaluasi a. Pengertian evaluasi...............................................................30 b. Fungsi evaluasi.....................................................................31 c. Tahap evaluasi......................................................................31 d. Tehnik evaluasi....................................................................31

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan data...................................................................................34 B. Temuan penelitian...........................................................................46 BAB IV PEMBAHASAN A. Perencanaan program pembinan akhlak.........................................68 B. Pelaksanaan program pembinaan akhlak........................................71 C. Evaluasi pembinaan akhlak............................................................84 D. Hasil pembinaan akhlak ..................................................................87 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 88 B. Saran..................................................................................................90

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Daftar guru .................................................................................... 42

  2. Tabel 3.2 Daftar Staff .................................................................................... 44

  3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana .................................................................... 45

  4. Tabel 3.4 Program pembinaan akhlak ........................................................... 46

  5. Tabel 3.5 Jadwal Tadarus Al- Qur’an ............................................................ 54

  6. Tabel 3.6 Jadwal Ekstrakulikuler ................................................................. `57

  7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Program Pembinaan ................................................. 58

  8. Tabel 4.1 Pencapaian Pelaksanaan Program Pembinaan .............................. 83

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Pustaka 2. Daftar Riwayat Hidup 3. Pedoman Wawancara 4. Hasil Wawancara 5. Surat Ijin Penelitian 6. Surat Keterangan Penelitian 7. Lembar Konsultasi Pembimbing 8. Lampiran Foto 9. Laporan SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Akhlak merupakan sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari

  karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud, 2004: 26-27).

  Pembentukan akhlak terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Pendidik atau pembina pertama adalah orang tua, kemudian guru. Semua pengalaman yang dilalui oleh anak waktu kecilnya, merupakan unsur penting dalam pribadinya. Sikap anak terhadap agama, dibentuk pertama kali di rumah melalui pengalaman yang didapatnya dengan orang tuanya, kemudian di sempurnakan atau diperbaiki oleh guru sekolah, terutama guru yang disayanginya. Jika guru agama dapat disayangi murid-muridnya, maka pembinaan sikap positif terhadap agama akan mudah terjadi. Akan tetapi, apabila guru agama tidak disukai oleh anak, akan sukar sekali baginya membina sikap positif anak terhadap agama (Darajat, 1993: 62-63).

  Dimasa sekarang ini, akhlak mulai terkikis perkembangan jaman. Hal ini banyak dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi. Seiring mudahnya masyarakat mendapatkan informasi, dampak yang dihasilkan amat banyak. Media cetak maupun elektronik terutama televisi telah memberikan contoh bagi masyarakat. Masuknya budaya luar juga turut menyumbang terkikisnya moral masyarakat. Banyak masyarakat yang kemudian meninggalkan akhlak yang telah diajarkan para pendahulu.

  Usia remaja merupakan usia yang paling rentan terhadap pengikisan akhlak. Kontrol keluarga yang kurang baik dapat menyebabkan remaja mudah terpengaruh oleh sikap negatif. Banyaknya siswa yang terlibat perkelahian antar sekolah, geng motor, dan lain sebagainya menyebabkan keresahan terhadap lingkungan maupun masyarakat. Pembinaan akhlak di sekolah sangat penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam jam sekolah maupun luar sekolah.

  Setiap sekolah mengadakan program-program pembinaan untuk mengatasi persoalan akhlak siswa. Hal ini pasti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan akhlak siswa di tiap-tiap sekolah. Akhlak siswa yang baik akan membentuk persepsi masyarakat tentang kredibilitas sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri.

  Untuk itu peneliti menangkat

  “ Implementasi Pembinaan Akhlak

pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015. Alasan peneliti memilih SMK Karya Nugraha Boyolali sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan:

  1. SMK Karya Nugraha merupakan sekolah unggulan menurut anggapan masyarakat Kabupaten Boyolali.

  2. SMK Karya Nugraha memiliki program yang berorientasi Islam.

  3. Di sekolah ini pembinaan akhlak sangat diutamakan. Karena sekolah ini mengedepankan nilai-nilai Islam dalam keseharian.

  4. Lokasi penelitian memiliki banyak murid dan dapat dijadikan contoh bagi sekolah lain dalam satu wilayah.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimanakah Perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

  Nugraha Boyolali? 3. Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha

  Boyolali? 4. Bagaimana hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali? C.

   Tujuan penelitian 1.

  Untuk mengetahui perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.

  3. Untuk mengetahui evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.

  4. Untuk mengetahui hasil dari program pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali.

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktik dan teoritik.

  1. Teoritik Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori pendidikan akhlak di sekolah Indonesia.

  2. Praktik Diharapkan dapat memberi kontribusi pada sekolah dalam membina akhlak yang baik kepada siswanya.

E. Penegasan istilah 1.

  Implementasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga bahwa implementasi adalah pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk –tt hal yang disepakati dulu. (Depdiknas, 2007:427) 2. Pembinaan

  Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas, 2007:152 )

  Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakana secara sadar, berencana, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumumbuhkan, dan mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan atau keinginan serta kemampuan-kemampuanya. (Sumantri, 2007:3.19)

3. Akhlak

  Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud, 2004: 26-27).

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Denzin dan Lincoln dalam (Moleong, 2008:5) menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2002: 4)

  2. Kehadiran Peneliti

  Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian sampai memperoleh data-data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan.

  3. Lokasi Penelitian

  Lokasi yang dipilih penulis adalah SMK Karya Nugraha Boyolali di jl. Sendanglawe Sariasih, Karanggeneng Boyolali.

  4. Sumber Data

  Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi utama adalah bagian kesiswaan, guru BP, Guru PAI, dan siswa SMK Karya Nugraha Boyolali, karena mereka yang terlibat langsung dan pelaku pembinaan akhlak disekolah.

  5. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai berikut: a.

  Wawancara (Interview) Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Emzir, 2011: 50).

  Wawancara dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara (pedoman wawancara) secara terstruktur, maksudnya adalah peneliti menetapkan pertanyaan-pertanyaan sendiri yang akan diajukan kepada subjek penelitian secara ketat dan rapi (Moleong, 2008:190). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang riil dan akurat dari subjek penelitian. Meskipun demikian, peneliti tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan pada aspek-aspek lain yang mendukung terhadap topik penelitian. Orang-orang yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah kesiswaan, guru, dan siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali. Bagaimanakah proses pembinaan akhlak disekolah? Bagaimana metode dan evaluasi yang digunakan? b.

  Dokumentasi Dokumentasi dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi, dokumen resmi dan dokumen budaya populer. Dokumen digunakan dalam hubungannya untuk mendukung wawancara (Emzir, 2011: 75). Data ini dapat berupa data administrasi dan foto-foto di SMK Karya Nugraha Boyolali.

  c.

  Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1996: 136).

  Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui berlangsungnya perencanaan, proses pelaksanaan, evaluasi pembinaan serta untuk mendapatkan data mengenai kondisi sekolah, serta sarana dan prasarana serta melihat perilaku siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.

  6. Analisis Data

  Proses analisis data kualitatif berlangsung selama dan pasca pengumpulan data. Proses analisis mengalir dari tahap awal hingga penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Dalam Emzir (2011: 129-133), ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu: a.

  Reduksi Data Proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasi data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis.

  b.

  Model Data Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan kesimpulan.

  Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.

  c.

  Penarikan Kesimpulan Permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal dan proposisi-proposisi.

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data kualitatif yaitu: kepercayaan (kreadibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependebility), kepastian (konfermability) (Moleong, 2008 : 324).

  Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu triangulasi (keabsahan). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.

  Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dicapai dengan jalan : a.

  Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

  b.

  Membandingkan apa yang dikatakan siswa dan apa yang dikatakan guru.

  c.

  Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait.

  d.

  Membandingkan apa yang dikatakan key informan dan informan.

8. Tahap-tahap Penelitian a.

  Penelitian pendahuluan Penulis mulai datang ke lokasi penelitian serta mulai mengamati dan menjajaki keadaan di lokasi penelitian tentang bagaimana sikap siswa disekolah.

  b.

  Pengembangan desain Setelah mengamati lokasi penelitian, penulis mulai menyusun pedoman-pedoman yang akan digunakan untuk kegiatan wawancara. c.

  Penelitian di lapangan Setelah penulis mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penanaman pembinaan akhlak siswa di masing-masing sekololah, penulis melakukan pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan.

  G.

  Sistematika Penulisan Untuk memudahkan bagi para pembaca dalam mempelajari dan memahami skripsi ini, penulis telah membagi sistematika penulisan menjadi 5

  (lima) bab, yaitu: 1.

BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

  kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  2. BAB II : LANDASAN TEORI

  Landasan teori tentang pembinaan dan akhlak. Bab ini akan membahas mengenai pengertian pembinaan, pengertian akhlak, macam-macam akhlak dan acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

  3. BAB III : LAPORAN PENELITIAN

  Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data lapangan dimulai dari pemaparan gambaran umum SMK Karya Nugraha Boyolali sampai temuan penelitian.

  4. BAB IV : ANALISIS DATA

  Pada bab ini berisi tentang analisis mengenai implementasi pembinaan akhlak pada siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.

5. BAB V : PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMBINAAN 1. Pengertian Pembinaan Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga

  bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas: 2007:152)

  Sedangkan Menurut Mangun Hardjana (1996:2), pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang dimilikinya, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang dijalani secara lebih efektif.

  Pembinaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah usaha atau kegiatan yang dilakukuan pihak sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali dalam upaya membina kepribadian siswa menjadi kepribadian yang baik.

2. Fungsi Pembinaan

  Fungsi Pokok Pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:14) mencakup tiga hal yaitu: a.

  Penyampaian informasi dan pengetahuan b.

  Perubahan dan pengembangan sikap c. Latihan dan pengembangan kecakapan serta keterampilan

  Pembinaan ketiga hal tersebut dapat diberi tekanan berbeda dengan mengutamakan salah satu hal (Mangunhardjana, 1996:53).

  3. Manfaat Pembinaan

  Pembinaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dapat berjalan dengan baik, memiliki manfaat dapat membantu orang yang menjalaninya (Mangunhardjana, 1986: 13) untuk: a.

  Melihat diri dan pelaksanaan hidup dan kerjanya.

  b.

  Menganalisis situasi hidup dan kerjanya dari segi positif dan negatifnya.

  c.

  Menemukan masalah hidup dan masalah dalam kerjanya.

  d.

  Menemukan hal atau bidang hidup dan kerja yang sebaiknya diubah atau diperbaiki.

  e.

  Merencanakan sasaran dan program di bidang hidup dan kerjanya sesudah mengikuti pembinaan.

  4. Macam-macam Pembinaan

  Beberapa macam pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:21), diantaranya sebagai berikut: a.

  Pembinaan orientasi (orientation training program), ditujukan untuk sekelompok orang yang baru masuk dalam suatu bidang hidup dan bidang kerja.

  b.

  Pembinaan kecakapan (skill training), diadakan untuk membantu para peserta guna mengembangkan kecakapan yang sudah dimiliki atau mendapatkan kecakapan baru yang diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya. c.

  Pembinaan pengembangan kepribadian (personality development

  training) , pembinaan ini disebut juga sebagai pembinaan pengembangan

  sikap yang menekankan pada pengembangan kepribadian dan sikap agar mengenal dan mengembangkan diri menurut gambaran atau cita-cita yang sehat dan benar.

  d.

  Pembianaan kerja (in-service training), tujuan pembinaan kerja adalah dapat menganalisis kerja mereka dan membuatrencana peningkatan untuk masa depan .

  e.

  Pembinaan lapangan ( field training), tujuannya untuk menempatkan peserta dalam situasi nyata agar mendapatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman langsung.

5. Metode Pembinaan

  Adapun metode pembinaan akhlak menurut (Zuhairini, 1983: 89), diantaranya: a.

  Metode ceramah, adalah metode yang sering digunakan dalam pembinaan yaitu suatu metode yang di dalam menyampaikan materi dengan menerangkan dan penuturan lisan. Disini pihak terbina bertindak pasif untuk mendengarkan keterangan-keterangan yang disampaikan oleh Pembina. Metode ini bersifat satu arah. Akan tetapi untuk mengurangi kecenderungan sebagai metode satu arah, dari Penceramah kepada peserta pembinaan yang menjadi ciri khas metode ini pada akhir ceramah para peserta dirangsang dan didorong untuk mengajukan pertanyaan. Dan maksud yang terakhir ini biasa disebut metode tanya jawab. b.

  Metode tanya jawab, maksud dari metode ini adalah setelah ceramah atau penjelasan dan penerangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan kemudian penceramah akan menjawab pertanyaan tersebut dan bila perlu pertanyaan tersebut dilempar ke peserta lain yang bisa menjawabnya. Atau sebaliknya penceramah yang bertanya dan peserta yang menjawab.

  c.

  Metode diskusi, adalah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikan, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku anak remaja. Disini remaja dengan kemampuanya mengutarakan pendapatnya mengenai masalah atau materi yang sulit dipecahkan. Dan metode ini tidak bisa berdiri sendiri, dalam pelaksanaanya selalu dibarengi dengan metode lain.

  d.

  Pembiasaan yang kontinyu, hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa dalam pembinaan pribadi (akhlak) anak sangat diperlukan pembiasaan- pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan akan membentuk sikap tertentu pada anak. Yang lambat laun sikap itu akan bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah tertanam menjadi bagian dari pribadinya.

  e.

  Keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang pendidik atau guru mengatakan kerjaan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus dengan pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata.

B. AKHLAK 1. Pengertian Akhlak

  Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar (Yanuhar, 2007: 2).

  Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud, 2004: 26-27).

2. Sumber Akhlak

  Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak adalah Al-

  Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena baik dan buruk dengan sendirinya (Yanuhar, 2007: 4)

3. Ruang Lingkup Akhlak

  Ruang lingkup akhlak di bagi lima bagian, yaitu : a. Akhlak pribadi (al-akhlaq al-fardiyah), meliputi :

  1) Yang diperintahkan (al-awamir)

  2) Yang dilarang (al-nawahi)

  3) Yang dibolehkan (al-mubahat)

  4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar) b.

  Akhlak beragama (al-akhlaq ad-dinniyah) yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.

  Selain ruang lingkup di atas, ada beberapa bagian yang menjadi ruang lingkup akhlak (Yanuar, 2007: 17) diantaranya adalah sebagai berikut: a. Akhlak terhadap Allah Swt

  Akhlak manusia kepada Tuhan-Nya bisa dengan cara di bawah ini, antara lain (Hamaidi, 1980: 20):

  1) Beriman kepada Allah 2) Beribadah/mengabdi kepada Allah 3) Tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga 4) Takut kepada Allah 5) Cinta kepada Allah 6) Ridha dan Ikhlas terhadap Qadha dan Qadar 7) Bertaubat kepada Allah

  b.

  Akhlak terhadap Rasulullah Saw, meliputi : 1)

  Mencintai dan memuliakan Rasul

  2) Mengikuti dan Menaati Rasul

  Sabar 10)

  d) Mengabulkan undangan.

  c) Mengiringkan jenazah.

  b) Mengunjungi orang sakit.

  a) Menjawab salam.

  Ada 5 kewajiban muslim terhadap muslim lainya:

  1) Bertamu dan menerima tamu. 2) Berhubungan baik dengan tetangga. 3) Berhubungan baik dengan masyarakat.

  Pemaaf d. Akhlak Bermasyarakat

  Malu 9)

  3) Mengungkapkan Shalawat dalam Salam c.

  Tawadhu’ 8)

  Syaja’ah 7)

  Mujahadah 6)

  Iffah 5)

  Istiqomah 4)

  Amanah 3)

  Shidiq 2)

  Akhlak pribadi 1)

  e) Menyahuti orang bersin.

  4) Pergaulan muda-mudi

  Dalam pergaulan sehari-hari dan di tengah-tengah masyarakat, terutama antara muda-mudi. Ada beberapa hal yaitu: menjawab salam, berjabat tangan dan khalwah. 5)

  Ukhwah Islamiyah Ukhwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukan persaudaraan antar sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan wanra kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan. Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau iman kepada Allah SWT dan Rasulullah sebagai utusan-Nya.

4. Ciri-ciri Akhlak

  Dalam islam akhlaq memiliki ciri khas meliputi: a.

  Akhlak Rabbani Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang terdapat dalam Al-

  Qur’an dan sunnah.

  b.

  Akhlak Manusiawi Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah manusia. Yang benar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.

  c.

  Akhlak Universal Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang dimensinya vertikal maupun horizontal. d.

  Akhlak Keseimbangan Ajaran akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang mengkhayalkan manusia sebagai Malaikat yang menitik beratkan segi kebaikanya dan mengkhayalkan manusia seperti hewan yang menitik beratkan keburukanya saja.

  e.

  Akhlak Realistik Ajaran akhlak Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia.

  Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia memiliki kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual.

5. Fungsi Akhlak

  Akhlak memiliki manfaat dan peranya tersendiri dalam kehidupan seorang muslim, baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri, juga bagi masyarakat luas (Wahid, 2004: 20). Fungsi akhlak tersebut antara lain: a.

  Akhlak bukti nyata keimanan Iman dan taqwa adalah masalah hati, sehingga bagaimana proses ketakwaan terjadi sulit dijelaskan. Untuk itu hanya perilaku, perbuatan dan akhlak yang baik yang bisa menggambarkan keimanan.

  b.

  Akhlak hiasan orang yang beriman Akhlak yang Islami bagi seorang muslim bisa diibaratkan hiasan yang memperindah penampilanya. Ketaatan pada Allah dan Rasulullah yang tulus, jika tidak di barengi dengan perilaku yang baik kepada orang lain, bisa di ibaratkan sebuah benda yang tidak bermotif.

  c.

  Akhlak adalah amalan yang paling berat timbanganya Amal manusia yang paling mulia di hadapan Allah dan paling berat timbanganya disisi-Nya adalah akhlak. Dan akhlak adalah salah satu perilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.

  d.

  Akhlak mulia simbol segenap kebaikan e. Akhlak merupakan pilar bagi tegaknya masyarakat yang di idam- idamkan.

  f.

  Akhlak adalah tujuan akhir diturunkanya Islam.

6. Tujuan Pembinaan Akhlak

  Tujuan utama dari pembinaan akhlak adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa di jalan yang lurus, jalan yang telah di gariskan oleh Allah Swt. Inilah yang akan mengantarka manusia kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Ali Abdul, 2004: 159). Pembinaan akhlak mempunyai tujuan antara lain: a.

  Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal saleh.

  b.

  Mempersiapkan insan beriman dan salih yang menjalani kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang diperintahkan agama dan meninggalkan apa yang diharamkan, menikmati hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk, tercela dan munkar. c.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim.

  d.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkardan berjuang di jalan Allah demi tegaknya agama islam.

  e.

  Mempersiapkan insan beriman dan beramal saleh, yang mau merasa bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah.

  f.

  Mempersiapkan insan beramal saleh yang merasa bahwa dia adalah bagian dari seluruh umat islam yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan bahasa.

  g.

  Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan loyalitasnya kepada agama islam dan berusaha sekuat tenaga demi tegaknya panji-panji islam di muka bumi.

C. ACUAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. Perencanaan a. Pengertian

  Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Majid, 2008:15)

  Menurut Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya mencakup nilai-nilai: 1) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. 2) Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan. 3)

  Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.

  4) Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan. 5)

  Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.

  6) Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategiyang dicapai (Harjanto, 2011:2).

  Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. (Majid,2008:16)

b. Tahap Perencanaan

  Berikut tahap perencanaan menurut Harjanto (2001:17) adalah sebagai berikut: 1)

  Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan fungsi perencanaan.

2) Menetapkan prosedur perencanaan.

  3) Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi dalam preoses perencanaan serta proses implementasinya.

  4) Menetapkan mekanisme prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.

c. Manfaat Perencanaan

  Terdapat beberapa manfaat perencanaan menurut Abdul Majid (2008:22) yaitu:

  1) Sebagai petujuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. 2)

  Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.

  3) Sebagai pedoaman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid.

  4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.

  5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi kesesimbangan kerja. 6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

  2. Pelaksanaan a. Pengertian Pelaksanaan

  Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan (2007:890).

  Menurut Hougen (1959) pelaksanaan merupakan tahap yang melibatkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh petugas (baik lembaga maupun individu) yang ditunjuk untuk menyebarkan informasi dan melakukan pembinaan terkait dengan norma-norma yang telah ditetapkan dan penyajian yang telah di susun (Muslich, 2010: 23).

Dokumen yang terkait

Realitas Sosial dan Nilai-Nilai Pendidikan Islam (Studi Analisis Deskriptif Pada Film Peekay) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 23 119

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 153

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 2 161

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI KELURAHAN TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTAMADYA SALATIGA TH. 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 202

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 90

NILAI-NILAI PENDIDIKANDALAM TRADISI “GREBEG” MAULUD DUSUN BENTISAN DESA SUKOMARTO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 113