POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI KELURAHAN TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTAMADYA SALATIGA TH. 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam

  

POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK DALAM

KELUARGA SINGLE PARENT DI KELURAHAN

TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

KOTAMADYA SALATIGA TH. 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh

ENI LESTARI

  NIM 11108145

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

2015

  

MOTTO

  “Ibu adalah sekolah yang jika engkau telah mempersiapkanya, berarti engkau telah mempersiapkan suatu bangsa yang mempunyai akar- akar yang baik” (Abdullah Nashih Ulwan).

    

  “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh karena itu mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucap perkataan yang benar” (Q.S. An-Nisa:9).

  PERSEMBAHAN

  Dengan Ketulusan Hati Dan Segenap Rasa Syukur dan Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  1. Ayahanda Suheri (Alm) dan Ibunda Suparti yang tiada henti-hentinya memanjatkan do’a ke hadirat Illahi, memohon keselamatan dan kesuksesan anak-anaknya.

  2. Suamiku tercinta Muhammad Imron dan Anakku terkasih Muhammad Dzaky Misbahuddin Amin yang tiada henti-hentinya , memanjatkan do’a pernah lelah selalu berjuang untuk mama dan memohon.

  3. Ibu Dra.Djamiatul Islamiyah, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kearifan dan keikhlasan dan kesabaran kepada penulis dalam bimbingan dan penulisan

  4. Semua teman-teman seperjuangan jurusan Tarbiyah progdi PAI khusus untuk PAI E angkatan 2008.

  5. Sahabat-sahabat ku terbaik (Ana Syarifah dan Nurul Hasanah) terimakasih atas persahabatAn yang begitu indah dan senantiasa memberi warna baru disaat penulis jenuh dan lelah dengan semuanya.

  6. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M.ag selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan perhatian dan waktunya untuk membimbing menyelesaikan skripsi saya.

7. Para dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu.

  

ABSTRAK

  Lestari, Eni.2015. Pola Pembinaan Keagamaan Anak Dalam Keluarga Single Parent Di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Th. 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag.

  Kata Kunci : Pembinaan keagmaan, anak-anak keluarga single parent.

  Pada tataran ideal, struktur keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak, namun pada tataran praktis tidak setiap anak memiliki struktur keluarga yang lengkap secara ideal. Sebagian mereka hanya hidup bersama ayahnya saja atau sebaliknya dibesarkan oleh ibunya sendiri (single parent). Apalagi mengingat tidak mudahnya bagi orangtua single parent untuk mendidik dan membina anak-anak mereka seorang diri. Pertanyaan utama yang ingin dijawab lewat pertanyaan ini adalah (1) Bagaimana pola pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent di kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga tahun 2015 ? (2) Apa kendala serta apa faktor pendukung dalam pembinaan keagamaan anak dalam keluarga di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya

  single parent Salatiga tahun 2015? Serta bagaimana solusinya?.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik trianggulasi sumber.

  Dalam temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa (1) Pola pembinaan anak dalam keluarga single parent di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo adalah menggunakan beberapa cara yaitu cara keteladanan, cara nasehat, cara perhatian, carae pembiasaan, dan cara hukuman(2) serta faktor- faktor penghambat yang mempengaruhi pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent antara lain: keterbatasan waktu, kondisi pendidikan yang beragam dari orangtua single parent, terbatasnya pendapatan (financial) dalam kehidupan sehari-hari, seringkali anak keluarga single parent kurang bersemangat dalam proses pembinaan keagamaan, faktor-faktor pendukung antara lain: adanya masjid, adanya persepsi yang kuat tentang konsep doa anak sholeh/sholehah bagi orangtuanya yang telah meninggal, adanya harapan yang snagat kuat dari orangtua agar kehidupan anak-anak lebih baik dari orangtuanya dan kedekatan yang lebih kuat dengan anak (sebagai akibat dari kondisi keluarga single parent) memduahkan dalam pembinaan keagamaan. keberagaman jenjang pendidikan orangtua single parent dapat dimanfaatkan dengan saling tukar pikiran, mengolah faktor psikologis anak-anak single

  

parent dan memperbaiki ekonomi dengan upaya lebih dari satu

profesi/pekerjaan.

KATA PENGANTAR

  

ميخ ّرلا نمح ّرلا الله مسب

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga atas kehendak-Nya penulisa dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “Pola Pembinaan Keagamaan Anak Dalam

Keluarga Single Parent Di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya

Salatiga Tahun 2015

  . Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang selalu dinantikan syafa’atnya di hari kiamat kelak.

  Skripsi ini terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril, materil maupun spiritual, yang dengan penuh keihklasan hati memberi penjelasan, saran dan bimbingan. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.

  3. Bapak Rasimin, M.Pd selaku Ketua Program Studi PAI.

  4. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kearifan dan keikhlasan dan kesabaran kepada penulis dalam bimbingan dan penulisan skripsi ini.

  5. Segenap Dosen dan karyawan STAIN Salatiga.

  6. Ayahanda Suheri (Alm) dan Ibunda Suparti yang tiada henti-hentinya memanjatkan do’a ke hadirat Illahi, memohon keselamatan dan kesuksesan anak-anaknya.

  7. Suami ku tercinta Muhammad Imron dan Anakku terkasih Muhammad Dzaky Misbahuddin Amin yang tiada henti-hentinya

  , memanjatkan do’a pernah

  8. Sahabat-sahabat ku terbaik (Ana Syarifah dan Nurul Hasanah) terimakasih atas persahabatn yang begitu indah dan senantiasa memberi warna baru disaat penulis jenuh dan lelah dengan semuanya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan dan kemampuan dan pengetahuan penulis. Sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki dalam skripsi ini.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, 12 Maret 2015 Penyusun, Eni Lestari 11108145

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

DEKLARASI ........................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv

MOTTO ................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

  C.

  Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 D.

  Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 7 F. Metode Penelitian .......................................................................... 11 G.

  Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pola Pembinaan Keagamaan Anak Dalam Keluarga Single Parent ................

  18 1.

  Pengertian Pola Pembinaan ....................................................................

  18 2. Keagamaan Anak ............................................................................ 19 a.

  Arti Agama ............................................................................... 19 b.

  Pengertian Keberagamaan ........................................................ 23 3. Pengertian Anak ............................................................................. 24 4. Pengertian Keluarga ....................................................................... 26 5. Pengertian Single Parent ................................................................. 29 6. Pola Pembinaan Keagamaan Anak ................................................. 30

  B.

  Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Keagamaan Anak ............... 32 1.

  Faktor Cara .................................................................................... 32 2. Faktor Sarana ................................................................................. 33

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Tegalrejo ............................................... 35 1. Letak Geografis ............................................................................... 35 2. Keadaan Demografis ..................................................................... 35 3. Keadaan Penduduk Masyarakat .................................................... 37 4. Keadaan Sosial Ekonomi .............................................................. 38 5. Keadaan Sosial Keagamaan .......................................................... 40 6. Keadaan Orangtua Tunggal ........................................................... 41 B. Temuan Data Single Parent dan Profil Informan .............................. 42 C. Dasar Pembinaan Keagamaan Anak Keluarga Single Parent ........... 61 D. Tujuan Pembinaan Keagamaan Anak Keluarga Single Parent ......... 68 E. Materi pembinaan keagamaan .......................................................... 72

  1. Pembinaan Aqidah dan Ibadah ................................................ 72 2.

  Pembinaan Akhlak .................................................................. 80 F. Cara dan Sarana dalam Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan .......... 86 G.

  Faktor Penghambat dan Pendukung serta Solusi .............................. 93

  BAB IV PEMBAHASAN A. Pola Pembinaan Keagamaan Anak Keluarga Single Parent di Tegalrejo RT03/RW03 ..................................................................

  96 B. Faktor Penghambat dan Pendukung serta Solusi .......................... 109

  BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan .................................................................................... 132 B. Saran .............................................................................................. 135 C. Penutup .......................................................................................... 136 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Batas Wilayah Kelurahan Tegalrejo ............................................ 35Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin .................................. 36 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Kepala Keluarga (KK) ...................

  36 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia .........................

  37 Tabel 3.5 Keadaan Pendidikan Kelurahan Tegalrejo .................................. 38 Tabel 3.6 Jenis Pekerjaan Penduduk ...........................................................

  39 Tabel 3.7 Keadaan Keagamaan Penduduk .................................................. 40 Tabel 3.8 Sarana Peribadatan Penduduk .....................................................

  41 Tabel 3.9 Jumlah Single Parent ................................................................... 41

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tataran ideal, struktur keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan

  anak, namun pada tataran praktis tidak setiap anak memiliki struktur keluarga yang lengkap secara ideal. Sebagian mereka hanya hidup bersama ayahnya saja atau sebaliknya dibesarkan oleh ibunya sendiri (Single Parent).

  Implikasi keluarga single parent terhadap daya juang mereka pun beragam. Sebagian keluarga ini dapat menghasilkan anak yang berhasil semua dalam hal pendidikan, keagaaman dan ekonomi, namun tidak jarang pula diantara single parent ini menghadapi berbagai problem dan kendala dalam membesarkan anak-anak mereka, bukan hanya problem ekonomi semata, namun juga berkaitan dengan problem psikologis maupun sosiologis.

  Problem psikologis misalnya berkenaan dengan perasaan “kurang nyaman” karena ketiadaan sosok figur ayah atau suami sebagai pelindung secara fisik maupun psikis keluarga. Sementara problem sosiologis biasanya berkaitan dengan pandangan masyarakat yang “kurang sempurna“ terhadap ibu yang single parent, terutama yang akibat perceraian. Problem tersebut tentu akan mewarnai kehidupan para ibu single parent dalam proses panjang membesarkan anak-anak mereka, tidak terkecuali juga dalam hal pendidikan agama mereka. Oleh karena itu menarik dikaji bagaimana upaya yang dilakukan ibu single parent ini dalam hal pendidikan keagamaan putra putri mereka.

  Pada hakekatnya, peran orangtua mempunyai harapan agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta tidak mudah terjerumus dalam perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri. Hal ini akan berjalan dengan baik ketika peranan orangtua sangat maksimal (Gunarsa, 1995:60).

  Pola pembinaan keagamaan orangtua dalam keluarga menjadi salah satu contoh pendidikan keagamaan yang diajarkan orangtua pada anak, karena anak akan secara alami menyerap apa yang dilakukan orangtua. pembinaan keagamaan dikatakan pendidikan non formal tetapi akan sangat membekas pada diri anak. Maka sangat sulit ketika orangtua mendidik anak sendirian karena memaksa orangtua tunggal tersebut harus berperan ganda dalam keluarga untuk sang anak.

  Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan anak karena didalamnya anak mendapat pendidikan yang pertama kali.

  Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil akan tetapi merupakan lingkungan yang paling kuat dalam membesarkan anak terutama pada anak yang belum masuk pada pendidikan formal. Keluarga yang baik maka akan berpengaruh positif pada perkembangan anak, sedangkan keluarga yang bermasalah akan berpengaruh negatif pada anak (Sudarsono, 1995:125).

  Kebiasaan yang baik maupun positif yang telah tertanam kuat pada jiwa anak tidak akan hilang begitu saja pada masa depannya. Pengalamanan keagamaan pada masa anak-anak akan tergores kuat pada hati seseorang seperti ukiran diatas batu. Jiwa yang polos apabila diisi dengan pembinaan keagamaan, maka yang diterimanya itu akan melekat kuat. Anak akan melakukan apa yang telah diterimanya disinilah letak pentingnya orangtua dalam membina anak.

  Pada sisi lain kenakalan anak sering terjadi karena perceraian keluarga atau perpisahan orangtua, karena disebabkan tidak intensnya salah satu orangtua membuat anak merasa hidupnya tidak normal seperti anak-anak lain. Kondisi semacam ini membuat anak tersebut kurang percaya pada orangtua dan selalu mencari jalan keluar setiap masalahnya sendiri, bisa jadi mereka terlibat dalam pergaulan yang tidak sepantasnya (buruk). Karena itu akan menjadi perbedaan proses perkembangan keagamaan pada anak dalam korban perceraian. Kenakalan anak yang disebabkan karena broken home (perceraian) dapat diataasi/ditanggulangi dengan cara-cara tertentu, seperti tanggung jawabnya orangtua dalam memelihara anak-anaknya seharusnya mampu memberikan kasih sayang sepenuhnya, sehingga anak tersebut merasa seolah- olah tidak pernah kehilangan ayah atau ibunya. Keperluan anak secara jasmaniah (makan, minum, pakaian, dan sarana-sarana lainya) harus dipenuhi pula sebagaimana layaknya sehingga anak tersebut terhindar dari perbuatan yang melawan hukum misalnya, pencurian, penggelapan, penipuan, gelandangan dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Ketika keagamaan anak sudah jatuh maka akan sulit untuk mengembalikan menjadi anak yang baik (Sudarsono, 1995:126).

  Perilaku menyimpang yang dilakukan anak tidak jauh karena kurangnya perhatian orangtua atau salah satu orangtua yang tidak ikut mendidik anak dalam keluarga, karena anak akan merasa kehilangan salah satu figur teladan yang seharusnya menjadi peraturan dalam keagamaan. Pada keluarga single

  

parent menuntut peran ganda dari orangtua tunggal untuk selalu

  memperhatikan pendidikan psikologi keagamaan anak, sehingga anak tidak kehilangan pegangan dalam hidupnya dalam bersikap.

  Tidak sedikit pada keluarga single parent menjadikan anak lebih cepat dewasa dalam hal pemikirannya karena anak di tuntut lebih mengerti kondisi keluarga tunggal, ketidak adanya salah satu figur dalam single parent membuat tidak sedikit anak akan menyesuaikan peran yang bisa sedikit membantu beban orangtuanya. Misalnya dalam keluarga single parent dimana hanya ada figur ayah maka anak mencoba mengurus kebutuhan keluarga seperti menyiapkan makanan untuk ayahnya. Kemandirian anak dalam single parent ini dipengaruhi dalam sebab ketidak adanya salah satu figur dalam keluarga karena dalam perceraian dan kematian menjadi pengaruh yang berbeda pada anak.

  Pembinaan keagamaan dalam keluarga sangatlah penting, karena dengan adanya pembinaan tersebut seorang anak dapat meningkatklan kualitasnya, pemahamanya dan pengamalan dari ajaran-ajaran islam yang dapat dijadikan pedoman dalam hidupnya kelak. Dalam proses pembinaan ajaran agama tersebut orangtua melakukan proses usaha untuk mendidik, mengarahkan, dan memberi bekal kepada anaknya agar mereka hidup sesuai ajaran islam.

  Meningkatkan pertumbuhan keluarga yang berorangtua (single parent) tunggal saat ini merupakan fenomena yang berlangsung terus di Indonesia, baik itu dikarenakan kasus perceraian atau kematian orangtua. Selain itu banyak juga contoh kasus dibarat, yang sering kita saksikan ditelevisi menunjukan bahwa ketidak lengkapan orangtua memang mempengaruhi kepribadian anak sehingga masyarakat kita masih menganggap bahwa keluarga single parent kurang menciptakan suasana keluarga untuk peningkatan prestasi anak. Beberapa kesulitan ini dapat dituduhkan langsung atau tidak langsung kepada status orangtua tunggal.

  Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti mengajukan judul penelitian yang berjudul: “Pola Pembinaan Keagamaan Anak Dalam Keluarga Single Parent di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2015 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimana pola pembinaan keagamaan anak single parent di Kelurahan

  Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga tahun 2015? 2. Apa faktor penghambat serta apa faktor pendukung dalam pembinaan keagamaan anak single parent di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan

  Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2015? Serta bagaimana solusinya? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pola pembinaan keagamaan anak single parent di kota salatiga di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga tahun 2015.

  2. Untuk mengetahui faktor penghambat yang dihadapi dalam pembinaan keagamaan anak single parent di kota Salatiga serta untuk mengetahui faktor pendukung dalam pembinaan keagamaan anak single parent di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga tahun 2015 Serta untuk mengetahui bagaimana solusinya.

D. Kegunaan Penelitian

  Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas, penulis membagi manfaat penelitian ini menjadi dua poin, yaitu:

  1. Bagi Peneliti a.

  Menambah pengetahuan tentang pembinaan keagamaan pada anak dalam keluarga single parent.

  b.

  Memberi gambaran langsung mengenai bagaimana pola yang digunakan dalam pembinaan keagamaan pada anak dalam keluarga single parent.

  c.

  Sebagai saran pengembangan pola pikir peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan.

  2. Bagi Lembaga a.

  Sebagai sarana kajian dalam ilmu pengetahuan.

  b.

  Sebagai saran kajian pertimbangan bagi lembaga formal maupun non formal.

  3. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat memberi manfaat secara teoritis tentang pola pembinaan keagamaan pada anak dalam keluarga single parent.

E. Penegasan Istilah

  1. Pola Pola diartikan sebagai model, cara, metode atau sebuah sistem yang digunakan dalam suatu hal. Dalam lingkup ini pola yang dimaksud adalah model, metode atau cara yang digunakan masyarakat kelurahan Tegalrerjo kecamatan Argomulyo kotamadya Salatiga dalam melaksanakan pembinaan keagamaan pada anak setempat.

  2. Pembinaan Kegamaan Dalam kamus besar bahasa Indonesia pembinaan diartikan pembangunan atau usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Purwadarminta, 2004:19). Sedangkan keagamaan adalah sifat-sifat yang berada di agama, segala sesuatu yang berada di agama. Agama yang dimaksud dalam penelitian adalah agama Islam. Jadi, pembinaan keagamaan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif dalam membangun perilaku keagamaan. Pembinaan keagamaan yang dimaksud disini adalah pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat kelurahan Tegalrerjo kecamatan Argomulyo kotamadya Salatiga dalam melaksanakan pembinaan keagamaan pada anak setempat. Dalam hal ini yang penulis maksudkan adalah peran orang tua secara individual dan masyarakat secara umum.

  Dengan meminjam analisis”religion commitment” dari Glock dan

  Stark (1965:18-38), keberagamaan muncul dalam lima dimensi:

  ideologis, intelektual, eksperinsial, ritualistik, dan konsekuensial (Abdullah dan Karim, 1989:92-94). Oleh karena itu penulis akan membahas penelitian ini dengan dimensi ritualistik dan dimensi intelektual. Penulis melakukan penelitian tentang hal yang merujuk pada ritus-ritus keagamaan yang dianjurkan oleh agama dan atau dilaksanakan oleh para pengikutNya berdasarkan pada dimensi ritualistik sedangkan berdasarkan dimensi intelektual penulis melakukan penelitian yang mengacu pada pengetahuan agama, apa yang tengah atau harus diketahui orang tentang ajaran-ajaran agamaNya. Pada dimensi ini, penelitian dapat diarahkan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat melek agama (religious

  literacy ) para pengikut agama yang diteliti; atau tingkat ketertarikan

  mereka untuk mempelajari agamanya. Dimensi ini meliputi pedoman- pedoman pokok pelaksanaan ritus dan pelaksanaan ritus tersebut dalam kehidupan sehari-hari serta meliputi pengetahuan tentang agamanya..

3. Anak

  Imam Ghazali seorang tokoh Islam yang terkenal dengan gelar Hujjatul Islam menegaskan bahwa anak adalah :

  “Anak itu amanaah Allah Swt bagi orangtuanya. Hatinya bersih bagai mutiara yang indah, bersahaja, bersih dari setiap lukisan dan gambar.

  Ia menerima bagi setiap yang dilukiskan, cenderung kepada arah apa saja yang diarahkan kepadanya. Kedua orangtuanya, semua gurunya, pengajarnya, serta yang mendidiknya sama-sama menerima pahala

  ” (Darajat,1993:5).

  Seorang anak yang baru dilahirkan sesungguhnya memiliki kesiapan alamiah untuk mempoercayai Tuhan dan mengesakan-Nya.

  Hanya saja, kesiapan alamiah ini membutuhkan pengajaran, pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak yang peduli memperhatikan pendidikan anak sehingga kesiapan alamiah ini tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya lingkungan yang mengenalkan anak dalam beragama yang pertama adalah orangtuanya. Anak yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah anak yang berusia 2-12 tahun.

4. Keluarga

  Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan anak karena didalamnya anak mendapat pendidikan yang pertama kali. Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil akan tetapi merupakan lingkungan yang paling kuat dalam membesarkan anak terutama pada anak yang belum masuk pada pendidikan formal. Keluarga yang baik maka akan berpengaruh positif pada perkembangan anak, sedangkan keluarga yang bermasalah akan berpengaruh negatif pada anak (Sudarsono, 1995:125).

5. Single Parent

  Single parent adalah orangtua satu-satunya (poerwodarminto, 1976:132). Orangtua satu-satunya dalam konteks ini adalah keluarga dengan orangtua tunggal sehingga dalam mengasuh dan membesarkan anak-anaknya sendiri tidak dengan bantuan pasanganya, karena istri/suami mereka meninggal dunia atau sudah berpisah/cerai. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah keluarga single parent (janda/duda) di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga, tepatnya di RT 03/RW 03 dan dikarena jumlah keluarga single parent di RT 03 tersebut sedikit (9) jiwa. Penulis hanya mengambil 8 keluarga saja dengan prioritas yang mudah diajak komunikasi dan masih memiliki anak usia tidak melebihi 12 tahun agar sesuai dengan orientasi dalam penelitian ini, yaitu lebih menekankan pada pola pembinaan anak ( yang belum menginjak remaja ) pada keluarga single parent. Sedangkan 1 keluarga

  single parent lainnya tidak diikutsertakan dalam penelitian ini

  dikarenakan, keluarga single parent tersebut tidak termasuk dalam kategori penelitian anak single parent yang masih memiliki anak usia 2-12 tahun.

F. Metode Penelitian

  Dalam suatu penelitian, metode mutlak diperlukan karena merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud. Metode ini diperlukan guna mencapai tujuan yang sempurna dan memperoleh hasil secara optimal.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research), dimaksudkan untuk mengetahui data responden secara langsung di lapangan, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengenai studi mendalam mengenai suatu unit sosial, dalam hal ini adalah keluarga single parent di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota madya Salatiga.

  Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan peneliti merupakan kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadio, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya ( Moloeng, 2009:11).

  2. Kehadiran peneliti Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti hadir secara langsung dilokasi penelitian sampai memperoleh data-data yang diperlukan.

  3. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan dilingkungan masyarakat Salatiga di

  Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota madya Salatiga tepatnya peneilitan tentang keluarga Single Parent dilaksanakan di RT 03 RW 03.

  4. Sumber Data Data yang dikumpulkan meliputi berbagai macam data yang berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan keagamaan anak pada keluarga single parent. Secara umum, data yang dikumpulkan teridri dari data primer dan sekunder.

  a.

  Data Primer Data primer dan jenis data primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subyek serta gambaran ekspresi, sikap dan pemahaman dari subyek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interprestasi data. Data atau informasi tersebut diperoleh secara langsung dari orang-orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia memberi data atau informasi yang diperlukan. Sedangkan untuk pengambilam data dilakukan dengan bantuan catatan lapangan, dan dengan bantuan rekaman suara handphone.Sementara itu observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung segala aktivitas di lingkungan masyarakat RT 03/ RW 03 Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga yang diperoleh berdasarkan wawancara terhadap single parent yang menjadi subyek penelitian.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer.diantaranya buku-buku literatur yang berhubungan dengan internet, dokumen pribadi dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini serta data yang didapatkan dari anak, keluarga/kerabat, dan tokoh masyarakat.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam rangka untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode pengumpulan data dalam memudahkan jalannya penelitian.

  Adapun macam untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a.

  Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat atau berulang (sukandarrumidi, 2004:69). Metode ini penulis gunakan sebagai alat bantu dalam penelitian.penulis mengadakan observasi ke Tegalrejo, RT 03/ RW 03 Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga khususnya melakukan observasi kerumah-rumah subyek dan lingkungan keagamaan misalnya; keberadan masjid atau mushola, keberadaan TPA, keberadaan TPQ, Selanjutnya penulis mencatat hasil observasi dengan sistematik.

  b.

  Metode wawancara Metode wawancara adalah komunikasi dua arah antara pewawancara dan terwawancara secara langsung (Yunus, 2010:357).

  Wawancara mendalam digunakan dalam rangka untuk mengetahui pembinaan keagamaan anak pada keluarga Sinlge Parent di Tegalrejo, RT 03/ RW 03 Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga yang berjumlah sebanyak 8 keluarga. Dalam wawancara tersebut penulis rekam dan ditulis ulang pada transkip wawancara. Sedangkan yang menjadi objek interview ini adalah pejabat setempat, orangtua, anak dan kerabat.

  c.

  Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

  Dokumen bisa berbentuk lisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiono, 2009:240). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang sudah tertulis dan terwujud dokumentasi. Seperti halnya foto-foto kegiatan, materi dan profil maupun tujuan yang sudah tertulis. Dalam hal ini adalah dokumen dari kelurahan, dokumen data penduduk khususnya data penduduk di Tegalrejo, RT 03/RW 03 Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga.

  6. Analisis data Dalam analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data dengan menguraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkip-transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar dapat menyajikan hasil penelitian.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan data memerlukan beberapa teknik yang harus digunakan, dalam hal ini peneliti menggunakan teknik

  ”Trianggulasi”.

  Teknik trianggulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memenfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pada dasarnya ada tiga macam tianggulasi: (1) Memanfaatkan penggunaan sumber, (2)

  Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan Trianggulasi sumber Yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu data (informasi) yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Untuk kepentingan ini dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara dengan keluarga single parent dengan hasil observasi dan membandingkan data hasil wawancara bersama single parent dengan data hasil wawancara dengan anak, keluarga/kerabat dan tokoh masyarakat.

  Pemeriksaan keabsahan data dilakukan atas kriteria-kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan (credibility), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2009:324).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, maka dibuat sistematika penulisan skripsi. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah:

  BAB I: Pendahuluan Meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, kegunanaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika penulisan skripsi.

  BAB II: Kajian Pustaka Meliputi:

  Pola Pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent yang pembahasannya meliputi: 1)

  Pengertian pola pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent. .

  2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan keagamaan anak single parent.

BAB III: Paparan Data dan Temuan Penelitian A. Paparan Data:

  1) Letak geografis

  2) Keadaan demografi

  3) Keadaan pendidikan masyarakat

  4) Keadaan sosial ekonomi. 5)

  Keadaan sosial keagamaan 6) Keadaan orangtua tunggal.

  B.

  Temuan data tentang single parent dan profil informan.

  C.

  Dasar pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent D.

  Tujuan pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent E. Materi pembinaan keagamaan F. Cara dan sarana dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan G.

  Faktor-faktor penghambat dan pendukung serta solusi

  BAB IV: Pembahasan yang berisi tentang:

  A.

  Pola Pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent B. Faktor-faktor pendukung dan penghambat serta solusi pembinaan keagamaan anak dalam keluarga single parent

BAB V: Penutup, meliputi: A. Kesimpulan. B. Saran. C. Penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA C. Pola Pembinaan Keagamaan Anak Dalam Keluarga Single Parent 7. Pengertian Pola Pembinaan Kamus besar bahasa indonesia mengartikan pola adalah model, sistem,

  metode, cara kerja, atau sesuatu yang diterima seseorang dan dipakai sebagai pedoman, sebagaimana diterimanya dari masyarakat sekelilingnya. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu peraturan) yang bisa dipakai untuk membuat menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu (Arifin, 2013:18).

  Pola dapat diartikan sebagai model, cara, metode, atau sebuah sistem yang digunakan dalam suatu hal. Dalam lingkup ini pola yang dimaksud adalah model, metode atau cara yang digunakan masyarakat.

  “Metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian, cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Sehingga metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-

benar secara ilmuiah” (Tafsir, 2008:9).

“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembinaan berarti usaha, tindakan, dan kegiatan yang diadakan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990:37).

  Pembinaan dapat diartikan sebagai “pembangun atau usaha, tindakan, dan

kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih

baik” (Purwadarminta, 2004:19).Namun dalam “pembinaan seseorang tidak hanya

dibantu untuk memperoleh pengetahuan, tetapi bagaiamana pengetahuan itu

dilaksanakan dan dipakai dalam kehidupan sehari- hari” (Syafaat dan Sohari,

2008:153). Sehingga pembinaan adalah “meperbaiki moral yang telah rusak, atau

membina moral kembali dengan cara yang berbeda dari pada yang pernah dilaluinya

dulu” (Daradjat, 1975:63).

  Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pola pembinaan adalah suatu

usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada

yang lebih baik (sempurna) baik dengan melalui pemeliharaan dan bimbingan

terhadap apa yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Serta juga dengan mendapatkan

hal yang belum dimilikinya yaitu pengetahuan dan kecakapan yang baru.

8. Keagamaan Anak a.

  Arti Agama “Agama pada dasarnya diyakini berasal dari Tuhan yang diturunkan melalui utusan-Nya untuk pedoman bagi umat manusia. Nilai kebenarannya bersifat absolut. Nilai agama yang sebenarnya adalah sekumpulan norma atau kaidah yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam hubungan Tuhan maupun hubungan antar manusia dan lingkungannya” (DEPAG, 2003:2).

  Sehingga pembinaan dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang

  

pemeliharaan dan arahan untuk memperoleh pengetahuan dan kecakapan baru

yang belum dimiliki. Sedangkan keagamaan adalah sifat-sifat yang berada di

agama, segala sesuatu yang berada di agama.

  Dalam pengarahan agama kepada anak diperlukan sebuah pembinaan sejak

kecil agar mereka memperoleh pengalaman-pengalaman keagamaan sejak kecil

agar kualiatas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap

terpelihara dengan baik, serta untuk meningkatkan kesadaran dan peran anak

akan tangung jawab mereka ketika dihadapan Allah. “Menurut R.H. Thouless

memberikan definisi agama yaitu “religion is felt practical relationship with what

is believed in as a superhuman being or beings

  ”. Agama adalah suatu hubungan

praktis yang dirasakan dengan apa yang diyakini sebagai dzat atau dzat-dzat yang

serupa insani” (Islamiyah, 2013: 102).

  “Keagamaan berasal dari kata agama yang berarti segenap kepercayaan

terhadap Tuhan. Jadi, keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat di dalam

agama” (syafaat dan Sohari, 2008:154). Karena “agama adalah kebutuhan jiwa

(psykhis) manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan

hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap- tiap masalah” (Daradjat, 1975:47). Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 256 yaitu :

    “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah

jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang

ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah

berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

  “Pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman

dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dulu. Seseorang yang

pada waktu kecilnya tidak pernah mendapatkan pendidikan agama, maka pada

masa dewasanya nanti, ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam

hidupnya. Lainhalnya dengan orang yang diwaktu kecilnya mempunyai

pengalaman- pengalaman agama” (Daradjat, 1970:35). Karena “agama adalah

aturan bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh

  

Allah swt. melalui orang-orang pilihan-Nya yang dikenal sebagai utusan-utusan,

rasul-rasul, atau nabi-nabi. Agama mengajarkan manusia untuk beriman kepada

adanya keesaan, dan supremasi Allah yang Maha tinggi dan berserah diri secara

spiritual, mental, dan fisikal kepada kehendak Allah, yakni peran Nabi yang

membimbing kepada kehidupan dengan cara yang dijelaskan Allah” (Syafaat,

  

dalam hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran, menenteramkan batin”

(Daradjat, 1995 :56), dan “agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan” (Islamiyah, 2013:21). Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-

  Qur’an sebagai berikut:  “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (Q.S. Al-Quraisy:4).

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMA LUQMAN AL- HAKIM SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 23

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 16

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

Realitas Sosial dan Nilai-Nilai Pendidikan Islam (Studi Analisis Deskriptif Pada Film Peekay) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 23 119

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM KONSEP SAPTA MARGA DI LINGKUNGAN TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 2 161

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187