MANAJEMEN SUPERVISI PENGAJARAN GURU PAI SE-KOTA SALATIGA (KAJIANPELAKSANAANSUPERVISIPENGAJARAN GURU PAI OLEHPENGAWASSE-KOTA SALATIGA) - Test Repository

  

MANAJEMEN SUPERVISI PENGAJARAN GURU PAI

SE-KOTA SALATIGA

(KAJIAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN

GURU PAI OLEH PENGAWAS SE-KOTA SALATIGA)

oleh

MASRUKHAN

  

NIM. M2.14.009

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCASARJANA

  

ABSTRAK

  MANAJEMEN SUPERVISI PENGAJARAN GURU PAI SE-KOTA SALATIGA

  (Kajian Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI oleh Pengawas Se-Kota Salatiga)

  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan manajemen supervisi pengajaran guru PAI di Kota Salatiga sejak dari tahap perencanaan sampai pad tahap evaluasi yang berfungsi sebagaifeed back dalam rangka perbaikan kompetensi guru dan peningkatan mutu pendidikan kearah yang lebihbaik.

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Sebanyak empat pengawas PAI di wilayah Kerja Kementerian Agama Kota Salatiga erlibat sebagai informa nutama dan lima guru PAI sebagai informan pendukung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data penelitian ini menggunakan diskrip tifkualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, manajemen supervisi pengajaran guru PAI Se-Kota Salatiga oleh pengawas merujuk pada fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan/evaluasi sudah mampu berjalan cukup baik. Kedua, faktor pendukung meliputi: (a) kegiatan supervisi pengajaran yang sudah terjadwal kandan teragendakan, (b) adanya surattugas dari kepala Kantor Kementerian Agama, (c) sambutan yang cukup

  Positif dari kepala sekolahdan guru saat pelaksanaan supervisi. Faktor penghamba tmeliputi: (a) Terlalu banyak guru/sekolah binaan masing-masing pengawas, (b) guru yang tidak siap disupervisi karenaa dminstrasi belum lengkap, (c) Jadwal yang telah ditentukan berubah karena ada kegiatan yang tidak direncanakan baik dari guru, pengawas maupun sekolah/lembaga itu sendiri.

  

ABSTRACT

  MANAGEMENT SUPERVISION TEACHING TEACHERS PAI

  IN CITY SALATIGA (Assessment Implementation Supervision Teaching Teachers PAI Controller

  In Salatiga) This study aimed to describe management supervision of teaching teachers PAI in Salatiga since the planning phase to the evaluation stage that serves as feed back for improving the competence of teachers and improving the quality of education to a better direction.

  This research is a field (field research) are qualitative. A total of four supervisory PAI in the area of the Ministry of Religious Salatiga involved as key informants and five teachers PAI as an informant supporters. In this study the authors used data collection methods of observation, interviews and documentation. Data analysis using descriptive qualitative research.

  The results showed that: First, management supervision of teaching teachers PAI in Salatiga by supervisors refer to management functions such as planning, organizing, and monitoring/evaluation is able to walk pretty well. Second, supporting factors include: (a) teaching supervision activities already scheduled and in the agenda, (b) their assignment letter from the head of the Office of Religious Affairs, (c) a fairly positive response from principals and teachers during the implementation of supervision. Inhibiting factors include: (a) Too much teacher/partner schools each supervisor, (b) teachers who are not ready to be supervised because the administration is not yet complete, (c) Schedule a predetermined change due to unplanned activities from teachers, supervisors and school/institution itself.

  

PRAKATA

  Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Penulisan tesis ini dimaksudkan sebagai syarat guna memperoleh gelar magister Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan Islam (MPd.I) Kosentrasi Supervisi Pendidikan Agama Islam pada Pascasajana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari tanpa bantuan, bimbingan,dan pengarahan dari berbagai pihak tesis ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terimakasih kepada:

  1. Haryadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Bapak Dr. Rahmat (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Dr H. Amin Haidari, M.Pd, selaku Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI yang telah menyediakan anggaran Program Beasiswa S2 Supervisi Pendidikan Agama Islam bagi Pengawas dan Guru PAI.

  3. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dorongan, masukan dan motivasi.

  5. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA, selaku KAPROGDI S2 PAI Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  6. Bapak Wiji Suwarno, S.PdI, S. IPI, M. Hum,selaku kepala perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yang telah membantu penyediaan referensi guna memperkaya kajian dalam tesis ini.

  7. Seluruh dosen dan karyawan Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, atas masukan, bimbingan serta ketulusan dan keikhlasannya dalam mengajar penulis.

  8. Kedua orang tua atas do’a dan kasih sayangnya serta segala dukungannya baik materiil maupun inmaterial.

  9. Istriku tercinta,Valentina Dini Febriani atas keikhlasan, kesabaran, serta suport baik di kala senang maupun susah.

  10. Anakku tersayang, Shabaz Hafuza Zabran untuk senyum terindahnya sehingga selalu semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

  11. Teman-teman mahasiswa pascasarjana program beasiswa PAIS Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,atas kerjasamanya selama ini.

  12. Keluarga besar SMA Negeri 4 Sampit dan semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

  Tesis ini merupakan hasil dari usaha maksimal yang dilakukan selama ini, meskipun penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca.

  Dan akhirnya penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penulisan tesis ini. Dan penulis hanya menyampaikan jazakumullahkhairan, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian semua amin.

  Salatiga, Agustus 2016 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i ii LEMBAR PERSETUJUAN TESIS………………………………………………... iii HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………... iv ABSTRAK…………………………………………………………………………. vi PRAKATA………………………………………………………………………..... ix DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. xii DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xiii xiv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang……………………………………………………...

  B.

  7 Rumusan dan Batasan Masalah……………………………………..

  C.

  8 Signifikansi Penelitian……………………………………………...

  D.

  9 Kajian Pustaka……………………………………………………… E.

  19 Metode Penelitian…………………………………………………...

  F.

  25 Sistematika Penulisan……………………………………………….

  BAB II KERANGKA TEORI A.

  28 Konsep Dasar Manajemen………………………………………….

  B.

  36 Supervisi Pengajaran……………………………………………......

  C.

  47 Manajemen Supervisi Pengajaran..………………………………....

  BAB III HASIL PENELITIAN MANAJEMEN SUPERVISI PENGAJARAN GURU PAI SE-KOTA SALATIGA

  A.

  Profil.

  1.

  49 Letak Kantor Pengawas PAI Kota Salatiga……….…………… 2.

  49 Visi, Misi Pengawas Kementerian Agama Kota Salatiga ...…… 3.

  50 Struktur Pengawas Kementerian Agama Kota Salatiga ………..

  4.

  52 Profil Pengawas Kementerian Agama Kota Salatiga …………..

  B.

  Data Penelitian 1.

  Proses Perencanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota

  65 Salatiga ………………………………………………………… 2.

  68 Program Kerja Pengawas PAI Se-Kota Salatiga ……………… 3. Metode Pengorganisasian Supervisi Pengajaran Guru PAI

  Se-

  83 Kota Salatiga ………………………………………………..

  4. Teknik Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota Salatiga …………………………………………………………

  85 5. Evaluasi Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota

  87 Salatiga………………………………………………………….

  6. Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota Salat

  90 iga …………………………………………..

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN SUPERVISI PENGAJARAN GURU PAI SE-KOTA SALATIGA. A. Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota Manajemen

  94 Salatiga…..…......................................................................................

  1. Proses Perencanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota

  94 Salatiga,…………………………………………………………….

  2. Pengorganisasian Supervsi Pengajaran Guru PAI Se-Kota Salatiga…………………………………………………………..

  99 3. Teknik Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota

  105 Salatiga……………………………………………………………...

  4. Evaluasi Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-Kota Salatiga 114 ………...........................................................................................

  Pengajaran Guru PAI Se- 117 Kota Salatiga ……………………………..

  1. Faktor pendukung Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se- Kota Salatiga

  117 …………….……………………………………….

  2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Guru PAI Se-

  118 Kota Salatiga ………………………………………………..

  BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.

  120 Simpulan……………………………………………………………..

  B.

  122 Saran…………………………………………………………………

  125 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

  128 LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 212 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………………...

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Data Sekolah Binaan WH..........................................

  54 Tabel 3.2 Data sekolah

  56 Binaan TQM…………........................... Tabel 3.3

  58 Data sekolah Binaan UH ……………………………… Tabel 3.4

  62 Data sekolah Binaan MYH…………..........................

Tabel 3.5 Program Tahunan pengawas PAI Kota Salatiga ................................................................................

  68 Tabel 3.6 Rencana Kepengawasan Akademik (RKA) Pengawas PAI

  75 Kota Salatiga ……………............................. .............

Tabel 3.7 Program Semester I Pengawas PAI Kota Salatiga

  79 ……………..............................................................

Tabel 3.8 Program Semester II Pengawas PAI Kota Salatiga

  82 ……………............................. .................................

  DAFTAR GAMBAR NO Gambar Hal 1.

  51 Gambar 3.1 Struktur Pengawas Kementerian Agama Kota Salatiga

DAFTAR LAMPIRAN

  Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Wawancara……… 176

  Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian ……………………………………. 208

  196 201 206

  Rencana Kepengawasan Akademik ( RKA) …….……....... Lembar Konsultasi Pembimbing……………………………

  193 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Program Semster II Pengawas PAI Kota Salatiga..………..

  185 Lampiran 10 Program Semester I Pengawas PAI Kota Salatiga..……….

  Lampiran 9 Program Tahunan Pengawas PAI Kota Salatiga…………..

  LAMPIRAN HAL

  Lampiran 1 Lampiran 2 Kode Penelitian……………………………………………..

  Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian………………………………….………

  156 170

  Catatan Pengamatan Lapangan...…………………………...

  132 Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Pengawas PAI ………………….. 134 Lampiran 5 Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Guru PAI ………………………..

  Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Guru PAI …..…………………

  128 129

  Pedoman Wawancara untuk Pengawas PAI………………..

  175 Lampiran 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan disengaja dirancang untuk

  mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pendidikan. Pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan produktif. Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Penyelenggaran pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang tidak lain meningkatkan kualiatas sumberdaya manusia

  1 Indonesia seutuhnya sebagai modal dasar pembangunan. Saat ini dunia

  pendidikan nasional Indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat dari sudut internal kepentingan pembangunan bangsa, maupun secara eksternal dalam kaitan dengan kompetisi antar bangsa. Fakta menunjukkan bahwa kinerja guru di Indonesia rata-rata masih rendah dan jauh ketinggalan dibandingkan negara- negara lain. Berbagai kritikan tajam yang berasal dari berbagai sudut pandang terus ditujukan kepada dunia pendidikan nasional dengan berbagai alasan dan

  2 kepentingan.

1 Piet. A. Suhartian, Konsep Dasar dan Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan

  Oleh karena ituprogram pendidikan disemua tingkat harus direncanakan berdasarkan kebutuhan tenaga yang jelas (educational planning based on

  3 manpower requirements) .

  Di antara keseluruhan komponen dalam pembelajaran, guru merupakan komponen yang sangat menentukan. Tidak akan tercipta pembelajaran yang bermutu tanpa adanya guru yang bermutu. Guru merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan profesional guru. Menurut Castetter dalam Sagala menegaskan bahwa kualitas proses belajar

  4 mengajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru-gurunya.

  Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

  16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru ditegaskan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan komptensi sosial.

  Penyelenggaraan pendidikan dapat dijamin kualitasnya, maka perlu ada pengawasan yang memadai dilakukan oleh pengawas. Ditegaskan dalam Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 66 mengatur sebagai berikut “Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite sekolah/madrasah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan 3 Hamzah, Model Pembelajaran Menciptkan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, 6. 4 Syaiful Sagala, Menajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung:

  pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan

  5 masing- masing”.

  Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek nilai-nilai kepribadian dan akhlak mulia peserta didik memerlukan layanan pembelajaran yang mampu menyentuh aspek afeksi dan sikap tidak hanya kognitif. Agar layanan PAI dapat berjalan secara berkualitas, maka diperlukan sistem supervisi yang mampu membina, membimbing dan mengarahkan guru PAI agar selalu memperbaiki kualitas pengelolaan pembelajaran PAI di sekolah masing-masing.

  Kaitannya dengan supervisi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik, maka evaluasi supervisi pengajaran sangat dibutuhkan oleh pengawas PAI. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru diperlukan supervisi yang memiliki pola yang baik. Apabila tidak ada manajemen yang baik dalam

  6 supervisi tentunya juga berimbas pada tidak tercapainya tujuan pendidikan.

  Pengawas melakukan supervisi dan memberikan tuntunan kepada kepala sekolah, guru dan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung. Supervisi bermaksud memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Yang dimaksud situasi belajar dan mengajar ialah situasi dimana terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan belajar yang ditentukan. Usaha ke arah perbaikan pembelajaran ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir pendidikan yaitu pembentukan pribadi 5 Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional ,Cet.IX , Bandung: Citra Umbara; 2013, 42. anak yang mandiri.Hal ini didukung oleh prinsip yang dikemukakan oleh Made Pidarta, bahwa setiap personalia pendidikan perlu mendapatkan pembinaan secara

  7 kontinu.

  Salah satu kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan guru adalah supervisi pengajaran yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan atau pengawas sekolah. Supervisi pengajaran adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan akademik. Supervisi pengajaran merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan akademik. Dengan demikian, berarti, esensi dari supervisi pengajaran adalah membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya.

  Tujuan supervisi pengajaran yang dilaksanakan oleh pengawas satuan pendidikan adalah meningkatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Oleh sebab itu maka sasaran supervisi pengajaran adalah guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran bisa terjadi di dalam kelas, di luar kelas dan atau di laboratorium. Bidang garapan supervisi pengajaran sekurang-kurangnya terdiri atas : (a) penyusunan dan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan; (b) penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (c) pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (d) penggunaan media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (e) merencanakan dan melaksanakan penelitian 7 Made Pidarta, Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju, Jakarta: Bumi Aksara, tindakan kelas. Kelima aspek tersebut erat kaitannya dengan tugas pokok Guru

  8 sebagai agen pembelajaran.

  Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 sebagai seorang guru yang profesional harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

  9

  profesional. guru sebagai tenaga pengajar di sekolah merupakan komponen utama sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus.

  Supervisi diperlukan untuk mengawasi dan memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru.Supervisor memiliki peran berbeda dengan “pengawas”. Supervisor, lebih berperan sebagai “gurunya guru” yang siap membantu kesulitan guru dalam mengajar. Supervisor pengajaran bukanlah seorang pengawas yang hanya mencari-cari kesalahan guru. Supervisi oleh pengawas sekolah atau madrasah meliputi supervisi pengajaran yang berhubungan dengan aspek pelaksanaan proses pembelajaran, dan supervisi manajerial yang berhubungan dengan aspek pengelolaan dan administrasi sekolah/madrasah.

  Dengan mengacu instrumen supervisi ini, diharapkan pengawas dapat melaksanakan supervisi pengajaran melalui pendekatan kemitraan (collegial) dengan siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang objektif dan segera, untuk memberikan bantuan teknis kepada guru 8 Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Malang: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi IKIP Malang, 1996, 2. 9 Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan, Direktorat

  dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien dan berkualitas. Kata kunci dalam supervisi bukanlah pengawasan, namun bantuan pada guru untuk meningkatkan pembelajaran.

  Berdasarkan observasi yang penulis coba teliti secara cermat terhadap Pengawas PAI di Kota Salatiga sebagai supervisor untuk melakukan supervisi kepada guru Pendidikan Agama Islam, penulis menemukan beberapa permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan supervisi pengajaran guru PAI dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, serta melakukan evaluasi pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat dikatakan bahwa supervisi pengajaran guru PAI di Kota Salatiga belum optimal. Dengan lokasi di Kota Salatiga yang berada dipusat Kota, peneliti merasa ada kesenjangan pelaksanaan supervisi pengajaran dilokasi tersebut. Peneliti tertarik melakukan penelitian di Kota Salatiga dikarenakan peneliti sangat ingin mengetahui informasi dari lima orang pengawas PAI yang harus mengawasi seluruh guru PAI Se-Kota Salatiga sejumlah 272 dengan tujuan agar peneliti mendapatkan informasi tentang bagaimana cara kelima pengawas tersebut melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan pengawasan/evaluasi terhadap guru PAI Se-Kota Salatiga.

  Penelitian ini berupaya menganalisa realitas supervisi dalam birokrasi pendidikan, sebagai implementasi konsep-konsep teoretik supervisi. Dari identifikasi kesenjangan tersebut, peneliti akan mencoba memberi tawaran solusi bagi upaya perbaikan pelaksanaan supervisi di masa mendatang.

  Oleh karena itu, peneliti memandang penting untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang Manajemen Supervisi Pengajaran guru PAI di Kota Salatiga.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

  Sesuaidenganuraianlatarbelakang di atas, makaadabeberapamasalah yang teridentifikasi untuk dijadikan acuan penelitian dalam pembuatan tesis ini.Identifikasi masalah dalam penelitian ini secara sederhana dapat disimpulkan bahwa manajemen supervisi pengajaran di Kota Salatiga apakah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi manajemen.

  Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada wilayah di Kota Salatiga. Sasaran penelitiannya pada pengawas PAI Kota Salatiga. Adapun obyek penelitian ditujukan pada manajemen supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga oleh pengawas.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses perencanaan (planning) supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga?

  2. Bagaimana pengorganisasian (organizing) supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga?

  3. Bagaimana teknik pengarahan/penggerakan (actuating) supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga?

4. Bagaimana pengawasan (evaluating) supervisi pengajaran guru PAI se-Kota

  Salatiga? 5. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat supervisi pengajaran guru

  PAI se-Kota Salatiga?

C. Signifikasi penelitian 1.

  TujuanPenelitian Sesuai dengan rumusan masalah sebagaimana diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana manajemen supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga b.

  Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen supervisi pengajaran guru PAI se-Kota Salatiga

2. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam pengembangan pengetahuan yang sedang dikaji maupun bermanfaat bagi penyelenggara pendidikan se-Kota Salatiga secara rincian tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: a.

  Manfaat teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan khasanah keilmuan dan memberikan sumbangsih dalam kajian supervisi pendidikan Agama Islam.

  b.

  1) Manfaat bagi sekolah, dapat dijadikan salah satu pijakan dasar bagi lembaga sekolah dalam meningkatkan keberhasilan belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam dan membantu untuk melaksanakan kegiatan belaja rmengajar sehingga dapat efektif.

  2) Manfaat bagi pendidik, salah satu alternatif dalam memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran dan mempermudah transformasi

  • –transformasi pengetahuan dan nilai pendidik pada pesertadidik.

D. Kajian Pustaka

  1. Penelitian terdahulu Berdasarkan pengamatan penulis lakukan, belum ada penelitian secara khusus mengkaji manajemen supervisi pengajaran pada Guru Pendidikan

  Agama Islam, akan tetapi penulis menemukan beberapa judul tesis yang mempunyai kajian serupa tetapi beda fokus kajian penelitian, diantaranya:

  Pertama, Penelitian kualitatif oleh Hidayatul Azizah dengan

  menggunakan pendekatan ilmu manajemen, menyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan manajemen MGMP PAI SMA di Kota Semarang meliputi: Perencanaan, Pergerakan, Pengawasan, Penyusunan anggaran biaya, Menyusun dalam arti penerapan perorangan dan pengemban pemberdayaan di upayakan dapat melaksanakan sesuai dengan fungsi masing-masing (2) Kompetensi guru PAI di Semarang sudah banyak yang memenuhi sarat, dari data yang di peroleh sudah mencapai 80 % dari jumlah 40 guru PAI aktif yang telah lulus PKG (Pelatihan Kompetensi Guru). (3) MGMP memberikan kontribusi terhadap kompetensi dan profesionalitas guru PAI SMA di Kota

10 Semarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran manajemen

  MGMP dalam meningkatkan profesionalitas guru PAI memiliki peran yang sangat penting sehingga keterlibatan semua guru PAI SMA sangat diharapkan sesuai dengan tujuan pelaksanaan MGMP.

  Kedua , Agung Nugrohodalam penelitian kualitatifnya yang bertujuan

  untuk mengungkap sekaligus menganalisa secara mendalam tentang supervisi mulai dari perencanaan sampai evaluasi, tehnik, materi dan pendekatan yang digunakan supervisor, menyimpulkan bahwa dalam perencanaan supervisi Pengawas lebih awal menyusun program berupa : (1) Daftar lengkap sekolah dan guru yang berada dalam wilayah kepengawasan. (2) Jadwal kegiatan baik tahunan, bulanan, maupun mingguan yang meliputi kunjungan madrasah, kunjungan kelas, mengadakan konsultasi perorangan, mengadakan konsultasi pengembangan kelompok kerja guru PAI, memantau perkembangan pelaksanaan kurikulum, dan mengevaluasi kegiatan guru PAI. (3) Pada tahap pelaksanaanpengawas melakukan pembagian kerja, kunjungan kelas, melaksanakan bimbingan perorangan serta evaluasi. (4) Pada dimensi evaluasi,pengawas mengevaluasi secara langsung pada saat kunjungan kelas,

10 Hidayatul Azizah ,“Peran Manajemen MGMP dalam Meningkatkatkan Profesionalitas Guru

  11

  baik mingguan maupun bulanan. Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan supervisi kelas perlu adanya dimensi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

  Ketiga , Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Saihu bahwa

  manajemen supervisi guru pendidikan agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Tapin Selatan belum menunjukkan fungsi-fungsi manajemen supervisi dikelola dengan baik. Hal ini terlihat pada dimensi : (1) Perencanaan dan pembuatan program kerja yang belum bersumber dari identifikasi masalah. (2) Koordinasi tugas masih lemah, pelaksanaan pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru belum sepenuhnya terlaksana. (3) Belum sepenuhnya substansi evaluasi dan pelaporan

  12

  pelaksanaan supervisi dilaksanakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Supervisi guru pendidikan agama Islam belum dikelola dengan baik sesuai dengan fungsi manajemen.

  Keempat , Asmaun Saleh, dalam penelitian kualitatif yang dirancang

  berdasarkan rancangan studi kasus observasional, mendapatkan temuan- temuan teori subtantif berdasarkan data yaitu : (1) proses perencanaan berdasarkan sis tem perencanaan “bottom up planning” yang dapat mendorong peningkatan peranan partisipasi pengawas sekolah, (2) sub organisasi supervisi satu jalur dan bersifat monistis dengan pendekatan non 11 direktif dapat mendorong peningkatan aktivitas , (3) kerjasama, koordinasi

  Agung Nugroho , “Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama Islam Studi Kasus di MAN I Yogyakarta 12 ”, Tesis tidak dipublikasikan pada Pascasarjana UIN Yogyakarta, 2008.

  Akhmad Saihu, “Manajemen Supervisi Guru Pendidikan Agama Islam Pada Madrasah dan partisipasi aktif pada pembinaan dalam bentuk supervisi, penggunaan pola pendekatan kolaboratif dalam memobilisasi kegiatan supervisi dapat menciptakan iklim kondisi kerja yang sehat dan kondusif dan pengawasan dengan menggunakan auto control mampu mempertahankan sistem

  

13

pengawasan dalam jangka panjang.

  Kelima , Safrudin dalam penelitiannya yang menggunakan pendekatan

  kuantitatif paradigma positivisme dengan analisis regresi, menyimpulkan bahwa supervisi kepala sekolah mempunyai pengaruh signifikan terhadap

  14

  kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan pengaruh supervisi terhadap kompetensi guru dalam proses belajar mengajar,

  Keenam , Penelitian Raden Syarifuddin yang menggunakan

  pendekatan verifikatif dengan cara mengoperasionalkan konsep-konsep atau variabel-variabel kepada ciri-ciri konkret sebagai data atau informasi yang ada secara empirik dan analisis deskriptif, menyimpulkan bahwa peran pengawas PAI mempunyai hubungan kuat dengan kualitas pembelajaran guru

15 PAI dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat

  ditarik kesimpulan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran PAI dan presatasi belajar siswa adalah derajat hubungan peran 13 pengawas Pendidikan Agama Islam.

  Asmaun Saleh,” Manajemen Penyelenggaraan Supervisi Akademik (Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kab. Bahari)”, Disertasi Program pascasarjana (S3) Uuniversitas Negeri Malang, 2009. 14 Safrudin, “Analisis Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Kualifikasi Akademik Guru terhadap Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar”, di SMPN Satu Atap se-Kebupaten Indramayu, Tesis tidak dipublikasikan pada Pascasarjana UNES Semarang, 2011. 15 Syarifuddin, “Hubungan antara peran supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam dan

Kualitas Pembelajaran Guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Prestasi Belajar Siswa”,

  Keenam , Penelitian selanjutnya penyusun temukan dalam e-Journal

  Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

  16 Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013). Penelitian ini dilakukan oleh

  Muhyi, N. Dantes, I. W. Lasmawan dengan tujuan utama adalah untuk mengetahui kontribusi supervisi pembelajaran pengawas, perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian expos facto dan data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuisioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti serta dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi yang tidak signifikan supervisi pembelajaran pengawas terhadap kinerja mengajar (2) Terdapat kontribusi yang tidak signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru (3) Terdapat kontribusi yang signifikan kompetensi guru terhadap kinerja mengajar guru (4) Terdapat kontribusi yang tidak signifikan secara bersama-sama supervisi pembelajaran oleh pengawas, perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Aikmel.

  Ketujuh , Sutardjo, penelitian jurnal tentang mencermati mutu

  pembelajaran harus diciptakan dan tidak bisa ditunggu-tunggu lagi dengan 16 pendekatan penelitian kualitatif naturalistik. Menyimpulkan bahwa supervisi

  Muhyi, N. Dantes, I. W. Lasmawan ,”Kontribusi Supervisi Pembelajaran Pengawas Sekolah,

  

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Mengajar Guru SD yang dilaksanakan secara terprogram dan berkesinambungan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, dan seorang supervisor harus mampu memahami dan menkondisikan cara menangani kesulitan-kesulitan yang

  17 dihadapi oleh para guru, sebab kemampuan para guru sangat beragam.

  Dengan menjelaskan penelitian-penelitian tentang tema yang sejenis, maka dapat dilihat perbedaan dan persamaannya dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang ditampilkan di atas adalah membahas tentang supervisi akademik atau pembelajaran dan kualitas pembelajaran. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan karya ilmiah dan penelitian lainnya yang telah ada adalah bahwa di samping lokasi penelitianyang berbeda, penelitian ini berfokus pada supervisi pengajaran ditinjau dari segi manajemen supervisi guru Pendidikan Agama Islam se-Kota Salatiga.

  2. Kerangka Teori Definisi manajemen yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah menurut James A. F. Stoner yang dikutip oleh Shulhan dan Soim sebagai berikut; “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

  18

  yang telah di tetapkan. Pengertian ini mengandung arti bahwa untuk 17 mencapai tujuan-tujuan supervisi pendidikan, pengawas PAI perlu

  Sutardjo, “Supervisi Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pembelajaran Studi Kasus pada SMA Negeri di Kabupaten Karawang”, Pendidikan UNSIKA, Volume merencanakan dan melaksanakan berbagai tugas yang memungkinkan diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.

  1. Perencanaan (planning).

  Perencanaan pada hakekatnya adalah aktifitas pengambilan keputusan tentang sasaran yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran tersebut dan siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut. Sebagaimana fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, istilah perencanaan bermacam-macam pengertian sesuai dengan pendapat para ahli.

  Sudjana mengemukakan, bahwa perencanaan merupakan proses sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis karena perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu.

  Prinsip-prinsip tersebut mencakup proses pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan, dan teknik secara ilmiah, serta tindakan atau

  19 kegiatan yang terorganisasi.

  2. Pengorganisasian (organizing).

  Istilah organisasi dapat diartikan kedalam dua pengertian yaitu : dalam arti statis, organisasi sebagai wadah kerjasama sekelompok orang yang bekerja sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti dinamis, organisasi sebagai system atau kegiatan sekelompok orang untuk

  20

  mencapai tujuan tertentu. Nanang Fatah mengemukakan, pertama organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau sekelompok fungsional, misalnya sebuah lembaga, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan- badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara peran anggota, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.

3. Pengarahan/penggerakan (actuating).

  Pengarahan adalah salah satu fungsi manajemen yang sangat penting sebab tanpa fungsi ini, maka apa yang telah direncanakan dan diorganisir itu tidak dapat direalisasikan dalam kenyataan. Sedangkan definisi actuating adalah upaya untuk menggerakan atau mengarahkan

  man power (tenaga kerja) serta mendayagunakan fasilitas yang ada yang

  bukan berupa manusiawi. Pengarahan tenaga kerja serta pendayagunaan berbagai fasilitas di atas di maksud untuk melaksanakan pekerjaan bersama. Didalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi arahan, isi arahan, dan metode pengarahan.

  Pengarah adalah orang yang memberi arahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang diberi pengarahan adalah orang yang diharapkan dapat merealisasikan arahan. Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.

  Dalam manajemen supervisi pengajaran guru Pendidikan Agama Islam, agar isi arahan yang diberikan kepada orang yang diberi arahan dapat terlaksana dengan baik maka seorang pemberi arahan setidaknya perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : keteladanan, konsisten, keterbukaan, kelembutan, dan kebijaksanaan. Isi arahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan di luar kemampuan orang yang menerima arahan, sebab jika hal tersebut terjadi maka jangan berharap isi arahan itu dapat di laksanakan dengan baik oleh orang yang menerima arahan.

  Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi pengarahan dalam supervisi pengajaran guru Pendidikan Agama Islam adalah proses bimbingan yang didasari prinsip-prinsip religius kepada guru binaannya, sehingga guru tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan bersemangat dilandasi dengan keikhlasan yang sangat mendalam.

4. Pengawasan (eveluating).

  Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan opersional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan encana yang telah ditetpkan sebelumnya. Dalam pandangan Islam pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus , mengoreksi yang salah dan membenarkan yang baik.

  Menurut Sukanto Reksohadiprojo, pengawasan pada hakekatnya merupakan usaha memberi petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Lebih lanjut dikatakan bahwa pengawasan itu terdiri dari penentuan-penentuan standar, supervisi kegiatan atau pemeriksaan, pebandingan hasil dengan standar serta kegiatan mengoreksi kegiatan atau standar.