HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI SHOLAT DHUHA BERJAMA’AH DENGAN KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA KELAS IX MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI SHOLAT DHUHA

BERJAMA’AH DENGAN KEDISIPLINAN MENTAATI TATA

TERTIB SEKOLAH PADA KELAS IX MTs NU SALATIGA

TAHUN AJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

OKTAVITA SARI

NIM: 111 14 240

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

ُبوُلُقْلا ُّنِئَمْطَت َِّللَّا ِرْكِذِب لاَأ َِّللَّا ِرْكِذِب ْمُهُ بوُلُ ق ُّنِئَمْطَتَو اوُنَمآ َنيِذَّلا

  

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi

tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d: 28)

  

PERSEMBAHAN

  Atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Ayahku Tommy Bhilly Sinaga dan ibuku Harnita yang selalu memberikan do’a, mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi dan materi yang tulus kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu; 2. Bapak Kyai Muhsoni beserta ibu Nyai Mir’atul Munawaroh yang selalu kami nanti- nantikan nasihat, ridho dan do’a yang tulus kepada seluruh santrinya, ta’dzim dan baktiku menjadi kewajiban selain ucapan terimakasih; 3. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

  Islam Negri Salatiga; 4. Kampung Damai PPM Bina Insani beserta para ‘alim ulama’, dewan asatidz- asatidzah, staf karyawan dan santri putra-santri putri yang senantiasa menumbuhkan motivasi dalam diri penulis; 5. Sahabat seperjuangan jurusan PAI angkatan 2014, dikhususkan kepada;

  Sa’idatun I’in Maghfiroh, Afra Fadlilah, Vega Febriani Sawitri yang senantiasa memberikan energi positif, dukungan dan kritik yang membangun kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini; 6. Keluarga ‘empat puluh lima hari’ KKN IAIN Salatiga posko 37 Mejing, Kec.

  Candimulyo yang kami namai ‘pasukan Gudjar’, yang berhasil membuat waktu yang terhitung singkat menjadi waktu yang ingin penulis ulangi lagi;

  7. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh saudara, teman-teman yang senantiasa mendo’akan kebaikan kepada penulis yang tidak semua dapat penulis sebutkan satu persatu. Sehingga kemudahan-kemudahan bermunculan tanpa di duga, Jazakumullahu khoiron katsiron (semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak) aamiin…

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur kita panjatkan keada Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada beliau inspirator terbaik sepanjang masa Baginda Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya.

  Skripsi dengan judul Hubungan Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha Berjama’ah Dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah (Studi Kasus Di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga Pada Kelas IX Tahun Ajaran 2017), tidak dapat penulis selesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Banyak orang disekitar penulis yang ikut andil membatu, memberikan dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sebebanyak-banyaknya atas terselesaikannya skripsi ini kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga; 3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang telah membantu peneliti selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini;

  4. Bapak Dr. Winarno, S.Si , M.Pd selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini; 5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada peneliti;

  6. Bapak Drs. Muh Syamsul, M.PdI selaku Kepala Sekolah MTs NU Salatiga yang telah memberikan izin dalam proses penelitian sehingga penelitian ini dapat terselesaikan; 7. Bapak ibu guru dan seluruh staf MTs NU Salatiga yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini;

  8. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Swt., yang telah memberikan anugerah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimakasih dan tentunya dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang budiman, serta bagi agama, nusa dan bangsa.

  

ABSTRAK

Sari, Oktavita. 11114240. Hubungan Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha

Berjama’ah Dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si , M.Pd.

  Kata kunci:

Intensitas Sholat Dhuha Berjama’ah, Tata Tertib Sekolah

  Masalah pokok dalam penelitian ini adalah sulitnya membiasakan mentaati tata tertib sekolah yaitu datang tepat waktu, terutama pada kelas IX saat kegiatan sholat dhuha berjama’ah berlangsung, setelah dicari tahu ketidak disiplinannya adalah faktor dari masing-masing siswa yang masih mengabaikan peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah.

  Kemudian penelitian ini mengacu pada permasalahan pokok, bagaimana hubungan intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018, oleh karena itu tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui ada hubungan positif dan signifikan antara intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas

  IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018 Dari hasil penelitian, setelah data dianalisis dengan tabel korelasi product

  

moment , hasil r hitung adalah (0,265) berada di bawah tabel korelasi product moment

dan nilai untuk N= 32 dan tingkat signifikansi 0,05 = 0,349 dan untuk tingkat

signifikan 0,01 = 0,449 sehingga < atau berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

  ℎ

Maka, bisa disimpulkan dari penelitian ini bahwa tidak ada hubungan signifikan antara

variabel X yakni Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha Berjama’ah dan variabel Y yakni

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah. Jadi, semakin tinggi Intensitas Mengikuti Sholat

Dhuha Berjama’ah tidak memiliki hubungan dengan semakin tingginya Kedisiplinan

Mentaati Tata Tertib Sekolah

  Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ..... .................................................................................iv MOTTO ……………………………………………………………...…………….….v PERSEMBAHAN ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................................... xi DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6 E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 6 F. Hipotesis............................................................................................................8 G. Definisi Operasional .........................................................................................9 H. Metode Penelitian............................................................................................ 11 I. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 15 J. Analisis Data ................................................................................................... 16 K. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A.

  Sholat Dhuha .................................................................................................. 20 1.

  Pengertian Sholat Dhuha ........................................................................... 20 2. Dasar Hukum Melaksanakan Sholat Dhuha ............................................. 22 3. Dasar Dan Tujuan Melaksanakan Sholat Berjama’ah .... ……………….24 4.

  Keutamaan Sholat Dhuha .......................................................................... 25 B. Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah .................................................... 31 1.

  Pengertian Kedisiplinan ............................................................................ 31 2. Pengertian Tata Tertib ............................................................................... 33 3. Macam-macam Disiplin ............................................................................ 34 4. Unsur-unsur Peraturan dan Tata Tertib Sekolah ..... …………………….36

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum Daerah Penelitian ................................................................. 39 1. Profil Madrasah ......................................................................................... 39 2. Profil Kepala Sekolah ............................................................................... 40 3. Sejarah Singkat Berdiri dan Perkembangannya ........................................ 41 4. Letak Geografis ......................................................................................... 42 5. Visi dan Misi ............................................................................................. 43 6. Keadaan Ketenaga Kerjaan dan Keadaan Siswa ....................................... 46 7. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 48 B. Analisis Data Penilitian ................................................................................... 48 1. Nama Data Penelitian (Responden) .......................................................... 48 2. Hasil Mentah Angket ................................................................................ 50 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskripsi ........................................................................................... 55 B. Analisis Hipotesis ........................................................................................... 67 C. Pembahasan ..................................................................................................... 70

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 71 B. Saran ................................................................................................................ 72

  

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Data Siswa Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga Tahun 2017..................... 13Tabel 3.1 Profil Madrasah .......................................................................................... 39Tabel 3.2 Profil Kepala Sekolah ................................................................................ 40Tabel 3.3 Daftar Tenaga Guru Dan Pegawai MTs NU Salatiga .............................. 47Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ........ 48Tabel 3.5 Daftar Nama Responden ............................................................................ 49Tabel 3.6 Data Hasil Angket Intensitas Sholat Dhuha ............................................... 51Tabel 3.7 Data Hasil Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah ................ 53

  Tabel 4.1Skor Jawaban Angket Tentang Intensitas Sholat Dhuha ............................ 55

Tabel 4.2 Interval, Kategori Skor Dan Frekuensi Responden Variabel X ................. 58Tabel 4.3 Hasil analisis jawaban angket Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha

  Berjama’ah Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018................... 60

Tabel 4.4 Skor Data Hasil Jawaban Angket Tentang Kedisiplinan Mentaati Tata

  Tertib Sekolah ............................................................................................................ 61

Tabel 4.5 Interval, Kategori Skor Dan Frekuensi Responden Variabel Y ................. 64Tabel 4.6 Hasil analisis jawaban angket Intensitas Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

  Sekolah Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 ........................ 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin merupakan masalah yang paling urgent di sekolah, karena

  disiplin merupakan salah satu cerminan sekolah atau pencitraan yang sangat publikatif terhadap baik tidaknya sebuah lembaga sekolah dimata publik.

  Dalam Kamus Administrasi, The Liang Gie merumuskan pengertian disiplin sebagai berikut: “disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang- orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan- peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati”. Dari pengertian diatas apabila kita terapkan di kelas atau disekolah, maka pengertian disiplin kelas atau disiplin sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut: “disiplin kelas/sekolah ialah keadaan tertib dimana guru, staf sekolah dan siswa yang tergabung dalam kelas/sekolah, tunduk kepada peraturan-peraturan yang ditetapkan dengan senang hati”. (Rugaiyah & Atiek Sismiati, 2011: 56)

  Setiap pendidikan menyiratkan dalam dirinya sebagai proses sosialisasi anak dalam lingkungan sosialnya. Kultur akademik kritis dan kreatif serta sportif harus terbina dengan baik demi terbentuknya kestabilan emosi sehingga tidak mudah goncang dan menimbulkan ekses-ekses yang mengarah kepada perbuatan-perbuatan berbahaya serta kenakalan.

  Menurut penelitian ternyata bila dibandingkan dengan anak tidak nakal, maka umumnya anak nakal nampak terbelakang dalam pendidikan sekolahnya. Secara kuantitatif anak nakal tercatat sekitar 18% tidak sekolah, terlambat sekolah sekitar 54% dan secara kualitatif anak nakal terdapat sering membolos, kurang kesungguhan belajar, lebih berani menyontek dan sebagainya. Terdapat kecenderungan yang khas, bahwa anak nakal kurang ingin melanjutkan sekolah/studi ke jenjang yang lebih tinggi dibanding dengan anak yang tidak nakal. Kebanyakan anak nakal ingin cepat bekerja dan mendapatkan nafkah (Gunawan, 2011: 17).

  Sebagaimana untuk membentuk suatu kegiatan pembiasaan yang diharapkan bisa menjadi disiplin dalam lingkungan sekolah, serta bisa menjadi salah satu program unggulan yang rutin dilaksanakan maka banyak sekolah-sekolah yang menjual produk kegiatan rutinan sebagai salah satu keunggulan di dalamnya.

  Salah satuya adalah sholat dhuha. Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang tidak asing bagi seluruh umat muslim. Namun tidak semua umat muslim bisa meluangkan waktunya sejenak untuk melaksanakan sholat sunnah ini. Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul 07.00) hingga waktu dzuhur. Adapun jumlah rakaat sholat dhuha ialah minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat sekali semalam.

  Boleh jadi, sebagian umat Islam tidak menyadari bahwa sholat dhuha dapat mendahsyatkan segala potensi yang ada di otak. Artinya, orang yang melakukan sholat dhuha bisa menjelma menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, kuat daya ingatnya, produktif, dan mendapatkan berbagai macam potensi otak lainnya (Waid, 2012: 111).

  Tujuan dilaksanakannya sholat dhuha adalah disamping sebagai ibadah sunnah juga bertujuan untuk memotivasi siswa. Sholat dhuha dapat dijadikan motivasi, hal ini karena sholat Dhuha dilaksanakan pada waktu produktif, yaitu pagi hari. Pada waktu produktif ini, manusia sedang dalam keadaan semangat untuk beraktivitas (Anas, 2011: 19).

  Demikian pula di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga yang mana mewajibkan seluruh siswa untuk dapat mengikuti segala bidang pendidikan serta pengajaran baik itu kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Para siswa juga diharuskan mengikuti kegiatan pembiasaan sholat dhuha berjama’ah agar dapat menjadi adat yang positif dan lebih tertib untuk datang ke sekolah tepat waktu. Untuk mencapai tujuan itu Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga menerapkan sholat dhuha berjama’ah.

  Adapun kegiatan kurikuler formalnya mencakup aktivitas yang ada di sekolah yang di dalamnya berupa kegiatan pembiasaan. Kegiatan pembiasaan di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga terdiri atas kegiatan spontan, keteladanan, rutin dan terprogram. Kegiatan sholat dhuha berjama’ah di

  Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga adalah termasuk dalam kegiatan terprogram sedangkan membiasakan datang tepat waktu termasuk dalam kegiatan keteladanan.

  Pada dasarnya kegiatan sholat dhuha berjama’ah merupakan langkah awal sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan generasi Islam sejak dini yang giat untuk mengikuti jama’ah serta mentaati peraturan sekolah dalam membiasakan datang tepat waktu. Kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah tidak hanya mampu membiasakan siswa untuk datang tepat waktu tetapi juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa sehingga menghasilkan siswa dengan tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya mentaati tata tertib yang berlaku disekolah dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Persoalan itu menjadi sesuatu yang mahal yang masih diupayakan oleh kebanyakan lembaga sekolah untuk menerapkannya pada sistem yang berlaku, tidak memungkiri pada kelas IX yang tingkatan kelasnya lebih tinggi pada satuan Sekolah Menengah Pertama maupun sederajat, salah satunya di MTs NU Salatiga. Sehingga penulis berpendapat semakin tinggi tingkatan kelas semakin rendah tingkat kedisiplinannya.

  Permasalahan diambil dari kelas IX dikarenakan ada beberapa faktor, salah satu faktor yang menyebabkan peneliti mengambil atau menggunakan kelas IX sebagai objek yang diteliti karena di sekolah yang bersangkutan yaitu MTs NU Salatiga, mengharuskan siswa serta guru dan staf karyawannya untuk mengikuti sholat dhuha secara berjama’ah sebelum melaksanakan KBM, sehingga siswa maupun guru dan staf karyawan seharusnya datang lebih awal atau diperkirakan sampai di sekolah sekitar pukul 06.45 wib dan selambat-lambatnya pukul 07.00 wib, tetapi setelah di lihat dari hasil observasi ternyata kebanyakan siswa yang datang tidak tepat waktu dan datang lebih dari pukul 07.00 wib saat kegiatan sholat dhuha berjama’ah berlangsung yaitu kelas IX. Sehingga itu adalah salah satu faktor yang membuat atau terlihat bahwa sholat dhuha berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa untuk mentaati tata tertib sekolah.

  Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis menyusun judul skripsi ini “Hubungan Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha Berjama’ah Dengan

  Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 ”.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah pada kelas

  IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018? 2. Bagaimana intensitas kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

  3. Bagaimana hubungan intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas

  IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui intensitas kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

  3. Untuk mengetahui hubungan intensitas melaksanakan sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

  D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat teoritik, dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menyebarkan agama Islam kepada manusia sebagai individu dan masyarakat sebagai Islam yang Rahmatan lil’alamin.

  2. Manfaat praktis, dalam kegiatan sholat dhuha berjama’ah dapat meningkatkan motivasi, karena sholat dhuha dilaksanakan pada waktu produktif, yaitu pagi hari. Pada waktu produktif ini, manusia sedang dalam keadaan semangat untuk beraktivitas serta pelaksanaan sholat dhuha berjama’ah agar dapat menjadi adat yang positif dan lebih tertib untuk datang ke sekolah tepat waktu.

  E. Tinjauan Pustaka

  Sebagai bahan tela’ah pustaka dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian yang penulis lakukan dan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian- penelitian terdahulu. Maka penulis memaparkan beberapa penelitian yang berkaitan, diantaranya adalah: Pertama:

  “Hubungan antara intensitas sholat dhuha dengan motivasi

belajar siswa madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus al-Madinah Cabean

Mangunsari Sidomukti Salatiga tahun 2015” penelitian ini dilakukan oleh

  Ristani (2016). Hasil penelitian ini menyimpulkan, tidak ada hubungan intensitas melaksanakan sholat dhuha dengan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015. Hal ini berarti semakin tinggi intensitas sholat dhuha tidak menandai pada semakin tingginya motivasi belajar.

  Meretas anggapan masyarakat tentang tidak ada hubungan antara sholat dhuha dengan motivasi belajar meskipun teori sudah menujukkan demikian. Sholat dhuha memiliki hubungan yang secara tidak langsung dapat membangun motivasi belajar misalnya ketenangan.

  Kedua: “Pengaruh Intensitas Melaksanakan Shalat Dhuhur Dan Dhuha

  

Secara Berjama’ah Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 3 Salatiga Tahun 2012 ” penelitian ini dilakukan oleh

  Fitriyani Widyayanti (2012). Hasil penelitian ini menyimpulkan, semakin tinggi sholat dhuhur dan dhuha secara berjama’ah maka semakin baik pula perilaku sosial siswa.

  Ketiga:

  “Hubungan Intensitas Mengikuti Kegiatan Pembinaan Mental

Dengan Disiplin Kerja TNI AD di KODIM 0174 Salatiga Tahun 2016” penelitian ini dilakukan oleh M. Taufikhurohman (2016). Hasil penelitian ini menyimpulkan, ada hubungan positif dan signifikan antara intensitas mengikuti kegiatan pembinaan mental dengan disiplin kerja TNI KODIM/0174 Salatiga Tahun 2016. Kegiatan pembinaan mental dengan disiplin kerja TNI AD dapat mewujudkan prajurit yang berperilaku sesuai syariat yang telah dianjurkan oleh agama, serta dapat menjaga persatuan dan kesatuan antar prajurit.

  Berdasarkan uraian diatas, peneliti belum pernah menjumpai karya ilmiah dan penelitian-penelitian seperti yang peneliti lakukan. Maka skripsi dengan judul

  “Hubungan Intensitas Mengikuti Sholat Dhuha Berjama’ah Dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah Pada Kelas IX MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 ” adalah penelitian ini lebih memfokuskan pada Kedisiplinan Siswa Mentaati Tata Tertib Sekolah dengan diadakannya kegiatan Sholat Dhuha Berjama’ah di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga Pada Kelas IX, sehingga ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

F. Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban terhadap permasalahan yang dibedakan atas dua hal sesuai dengan taraf pencapaiannya yaitu:

  1. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf teoritik, dicapai melalui membaca.

  2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktik, dicapai setelah penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data.

  Sehubungan dengan pembatasan pengertian tersebut maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2013: 110).

  Hipotesis peneliti adalah ada hubungan antara intensitas sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada kelas IX MTs NU Salatiga tahun ajaran 2017/2018 ”.

G. Definisi Operasional

  Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan untuk mempermudah kajian teoritisnya, berikut akan diuraikan penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Sholat Dhuha Berjama’ah Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang tidak asing bagi seluruh umat muslim. Namun tidak semua umat muslim bisa meluangkan waktunya sejenak untuk melaksanakan sholat sunnah ini. Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul 07.00) hingga waktu dzuhur. Adapun jumlah rakaat sholat dhuha ialah minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat sekali semalam.

  Boleh jadi, sebagian umat Islam tidak menyadari bahwa sholat dhuha dapat mendahsyatkan segala potensi yang ada di otak. Artinya, orang yang melakukan sholat dhuha bisa menjelma menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, kuat daya ingatnya, produktif, dan mendapatkan berbagai macam potensi otak lainnya (Waid, 2012: 111).

  Yang dimaksud dengan sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama dengan dipimpin seorang imam. Dengan dilaksanakan secara berjama’ah, maka ikatan sesama muslim semakin kuat. Sebab dalam jama’ah itu ada nilai-nilai kehidupan diantaranya terdapat ikatan antara imam dengan makmum, dan makmum dengan makmum yang lain (Rahman, 2006: 294).

  Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sholat dhuha berjama’ah adalah sholat sunnah yang dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dalam sekali semalam yang dilakukan secara bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang imam.

2. Tata Tertib Sekolah

  Tata tertib adalah semua yang diberlakukan di lingkungan sekolah baik itu siswa yang berdomisili dan terdaftar di sekolah tersebut dengan prosedur tertentu untuk dibimbing, diasuh, dan dididik sesuai dengan visi dan misi sekolah.

  Sedangkan guru adalah pengajar atau pendidik yang dengan prosedur tertentu ditunjuk oleh sekolah untuk membimbing, mengasuh, mengajar, dan mendidik siswa di dalam maupun di luar jam pelajaran (Peraturan Bina Insani Tingkat I, 2011).

  Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tata tertib adalah semua yang diberlakukan untuk warga sekolah baik siswa maupun guru yang berdomisili dan terdaftar disekolah tersebut dengan prosedur tertentu sesuai dengan visi dan misinya.

H. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian a.

  Pendekatan penelitian ini merupakan penerapan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik. Penerapan pendekatan kuantitatif dengan jenis pertimbangan korelasional dalam penelitian ini dengan pertimbangan untuk menunjukan hubungan antar variabel intensitas sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga tahun 2017/2018.

  b.

  Rancangan Lapangan, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research dengan variabel intensitas sholat dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan mentaati tata tertib, untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan mentaati tata tertib.

  c.

  Lokasi dan Waktu Penelitian 1)

  Lokasi

  Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga. Alasan memilih tempat ini karena lokasi tersebut adanya variasi intensitas shalat Dhuha berjama’ah dengan kedisiplinan mentaati tata tertib.

  2) Waktu

  Penelitian dilaksanakan pada bulan 4 Januari 2018 S.d 15 Maret 2018 d. Populasi dan Sampel

  1) Populasi

  Menurut Arikunto (2013:173) yaitu Keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

  Sedangkan menurut Sugiyono (2005:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

  Meluruskan kedua pendapat diatas Husaini Usman (2006:181) memaparkan pengertian populasi secara detail yaitu populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga Tahun 2017/2018 yang berjumlah 127 siswa. Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:

  Tabel 1.1

  Data Siswa Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga Tahun 2017

  No. Kelas Populasi 1.

  IX A

  32 Siswa 2.

  IX B

  32 Siswa 3.

  IX C

  32 Siswa 4.

  IX D

  31 Siswa

  

Jumlah 127 Siswa

  Sumber: Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga 2)

  Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2013: 174).

  Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo, 2005: 79).

  Sampel yang diambil oleh populasi harus representatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling.

  Random sampling adalah setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Eriyanto: 2007, 73).

  Menurut Arikunto (2006: 112) mengatakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-

  25% atau lebih.” Peneliti mengambil sampel 25% dari populasi yang berjumlah 127 siswa, jadi sampel yang diambil yaitu 32 responden.

  3) Variabel Penelitian

  Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2013: 161) Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:

  a) Variabel bebas (independen variabel) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009: 39). Penelitian menjadikan intensitas shalat Dhuha sebagai variabel bebas yang diberi notasi (symbol) X. Indikator penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Selalu mengerjakan sholat Dhuha pada waktu yang efektif; 2. Jumlah rakaat melaksanakan sholat; 3. Selalu mengikuti sholat Dhuha berjama’ah; dan 4. Melaksanakan sholat Dhuha dengan kesadaran hati

  b) Variabel terikat (dependen variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah mentaati tata tertib sekolah berfungsi sebagai variabel terikat yang diberi symbol Y.

  Sedangkan indikator mentaati tata tertib adalah: 1.

  Datang ke sekolah tepat waktu; 2. Berani bertanggung jawab; 3. Menunjukkan semangat; dan 4. Tidak mudah mengulangi kesalahan yang sama.

I. Metode Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Angket

  Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari reponden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013:194).

  Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang intensitas sholat Dhuha dengan kedisiplinan mentaati tata tertib. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dengan tipe pilihan ganda (multiple choice). Tersedia empat alternatif jawaban yaitu: Selalu, Sering, Kadang-kadang atau Tidak pernah. Dengan skor untuk maing-masing jawaban yaitu, Skor jawaban adalah: Selalu = skor 4, jawaban Sering = skor 3, jawaban Kadang-kadang = skor 2, dan jawaban Tidak pernah = skor 1.

  Instrument (Angket) yang peneliti susun mengacu pada variabel- variabel dibawah ini: a.

  Variabel bebas (independent variabel) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009:39). Penelitian menjadikan intensitas shalat Dhuha sebagai variabel bebas yang diberi notasi (symbol) X.

  b.

  Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

  Dalam penelitian ini adalah mentaati tata tertib berfungsi sebagai variabel terikat yang diberi symbol Y.

2. Metode Dokumentasi

  Dokumen adalah mencari data berupa catatan dan arsip (Arikunto, 2010: 231). Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi atau data mengenai keadaan sekolah, guru, dan siswa Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga dan hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengambilan data dengan dokumentasi ini adalah dengan copy file arsip tentang sejarah berdiri sekolah, keadaan guru, murid, dan struktur organisasi sekolah.

  J. Analisis Data

  Setelah data terkumpul, kemudian penulis menganalisis data dengan rumusan. Untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha dengan kedisiplinan mentaati tata tertib, dengan rumus presentasi yang diteorikan oleh Arikunto (2010: 318): P = x 100 %

  Keterangan: P : Angka Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden 100% : Bilangan konstan Untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha dengan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah, dengan rumus product moment dengan rumus: =

  NΣXY − (ΣX)(ΣY) √[

  2 − (ΣX)

  2 ][NΣY

  

2

− (ΣY)

  2 ]

  Keterangan: r

  xy

  : Koefisien korelasi antara X dan Y

  XY : Jumlah perkalian untuk X dan Y

  X

  2

  : Variabel I (Intensitas Sholat Dhuha) kuadrat Y

  2

  : Variabel II (kedisiplinan mentaati tata tertib) kuadrat N : Jumlah sampel yang dimiliki Σ : Sigma atau jumlah (Winarno, 2010: 149).

  Analisis ini merupakan jawaban benar/tidak benar terhadap hipotesis yang diajukan. Metode analisis data merupakan suatu analisis untuk mencari atau mengumpulkan data deskriptif serta data aktual. Maka dalam pengolahan data peneliti menganalisis isinya (Sumadi, 1995: 65-66).

  K. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN, Memuat latar belakang, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, memuat: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) lokasi dan waktu penelitian, (3) populasi dan sample, (4) instrumen penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI, Membahas tentang shalat dhuha

  (pengertian shalat dhuha, dasar hukum shalat dhuha, dasar dan tujuan sholat berjama’ah, keutamaan sholat dhuha, manfaat sholat dhuha. Kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah (pengertian kedisiplinan, pengertian tata tertib, macam-macam disiplin, bentuk-bentuk tata tertib di sekolah).

  BAB III LAPORAN PENELITIAN, Membahas tentang keadaan

  umum tentang lokasi penelitian meliputi: Profil, Sejarah berdirinya, letak geografis, visi misi, keadaan guru, keadaan siswa, sarana prasarana, penyajian data, data responden (siswa kelas IX), Data hasil Angket Intensitas Sholat Duha, Data hasil Angket tentang Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah.

  

BAB IV ANALISIS DATA, Membahas tentang analisis data penelitian

  intensitas sholat Dhuha, analisis data kedisiplinan mentaati tata tertib, dan diuji hipotesis hubungan antara intensitas sholat Dhuha dengan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiyah NU Salatiga .

  BAB V PENUTUP, Berisi Kesimpulan dan Saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sholat Dhuha 1. Pengertian Sholat Dhuha Menurut Siti Komariyah (2013: 5) menerangkan bahwa sholat dhuha merupakan sholat nafilah (disunnahkan) dan dianjurkan (recommended). Terkait dengan waktu dhuha, Rasulullah saw bersabda sebagaimana

  disebutkan dalam Shahih Muslim:

  “Sholat al-Awwabin hina tarmadh al-Fashal.”

  Kata “Tarmadh” bermakna menyengat dengan panasya matahari, sedangkan “al-Fashal” sesuatu yang menghentikan penyusuan unta. Ini bermakna bahwa dhuha itu adalah waktu dimana unta meyapih susuan anaknya dimana panas sudah mulai menyengat. Dengan kata, dhuha adalah waktu pertengahan antara terbit dan tergelincir matahari. Sedangkan pengertian sholat dhuha menurut beberapa pendapat adalah sebagai berikut: a.

  Fatkhur Rahman ”Sholat dhuha merupakan amalan yang mulia. Jumlah rakaat dalam pelaksanaan sholat dhuha sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya delapan rakaat. Adapun waktunya ialah sejak matahari kira-kira setinggi penggala hingga menjelang masuk waktu dzuhur ” (Rahman, 2006: 231). b.

  Maliha Fauziah “Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang waktu sholat dzuhur. Namun, sholat dhuha lebih utama dilakukan pada pagi hari saat matahari sedang naik sekitar p ukul 09.00” (Fauziah, 2013: 67).

  c.

  Sayyid Sabiq ”Sholat dhuha adalah ibadah yang disunnatkan diwaktu matahari sudah naik kira-kira sepenggalah dan berakhir di waktu matahari lingsir, paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat” (Sabiq, 1994: 68).

  d.

  Fatkhul Anas “Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika matahari terbit hingga sepenggal naik. Artinya sebelum matahari berada di tengah- tengah belahan bumi, hingga condong ke ufuk barat” (Anas, 2011: 57). Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa, pengertian sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari naik sekitar pukul 07.00 wib sampai matahari condong ke ufuk barat sebelum dzuhur sekitar pukul 11.00 wib. Adapun minimal megerjakannya adalah 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat sehari semalam.

2. Dasar Hukum Melaksanakan Sholat Dhuha a.

  Dari Abu Hurairah ra. ia berkata,:

   ِص ِب ، ث ِب ملسو هيلع الل ى لص ِنا َأ : َلا ِب َأ َل َق َة َث ة َث َث َل ََ ْن ُه َع ُُ َع َي ِما ِل ْي ِل َص ْو ُالل ْن َر ِض َر ْ ي َر ْي َي َأ ُأ ُّضلا ِم م ْن َ ق َأ ْن ُك َأ َّيّ َش َد. ْه ر َأ ْر ُق َح َِت ْك َع ْن ْب َل ْو ِت َر َو ى ِ ل َو َر “Aku telah di beri wasiat oleh kekasihku, yaitu Rasulullah saw. dengan 3 perkara: puasa 3 hari tiap bulan,2 rakaat dhuha, dan melakukan sholat witir sebelum tidur

   (HR Bukhari no. 1880 dan Muslim no. 721-Shahih).

  b.

  Abu Dzar al-Ghifaari ra meriwayatkan dari Rasulullah saw., beliau bersabda:

   ِب َّنلا ِب َأ َل ََ :َلاَق ُهَّنَأ َع َع َع َس َّل َل ْي ِه ُالل ى َص ْن ْر ْن ْمُكِدَحَأ ْنِم ىَمَلُس ِ لُك ىَلَع ُحِبْصُي َم َو ٌةَقَدَص ة َدَص َو َرْ يِبْكَت ُّلُكَو ًةَقَدَص ةَليِلْهَ ت ُّلُكَو ًةَقَدَص ةَديِمَْتَ ُّلُكَو ٌةَقَدَص ةَحيِبْسَت ُّلُكَف ٌةَق ىَح ُّضلا َنِم اَمُهُعَك ْرَ ي ِناَتَعْكَر َكِلََ ْنِم ُئِزُْيَُو ٌةَقَدَص ِرَكْنُمْلا ِنَع ٌيْهَ نَو ٌةَقَدَص ِفْوُرْعَمْلِبٌِرْمَأ )ملسم هاور( ”Pada setiap pagi, setiap sendi tubuh Bani Adam harus bersedekah.

  Setiap tasbih bisa menjadi sedekah. Setiap tahmid bisa menjadi sedekah. Setiap tahlil bisa menjadi sedekah. Setiap takbir bisa menjadi sedekah. Setiap amar ma’ruf nahi munkar bisa menjadi sedekah. Semua itu dapat digatikan dengan dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha.” (HR

  Muslim ( (Shohih Muslim) kitab Sholat al-Musafirin wa Qashruha, Bab: Istihbab sholat ad-Dhuha, hadits No. 720. c.

  Abu Hurairah ra meriwayatkan dari nabi Muhammad saw., beliau bersabda (Muhammad, 2013 : 96);

   : ملسو هيلع الل ىلص ِالل ُل و َلا ِب َأ َق هنع الل يضر َة ُُ َع

ِةَلَص ىَلَع ُظِفاَُيُ َلا ُس ْ ْن

َر َر ْ ي َر

  . ٌباَّوَأ َّلاِإ ىَحُّضلا َْيِباَّوَْلْا ُةَلَص َيَُِو

“Tidak ada yang menjaga sholat Dhuha melainkan kaum ‘Awwab

(sering bertaubat)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POSITIVE REINFORCEMENT PADA SISWA KELAS IX SMP SATYA DHARMA SUDJANA GUNUNG MADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 18 59

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA MIN KECANDRAN SALATIGA TAHUN 20082009

0 7 193

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA MIN KECANDRAN SALATIGA TAHUN 20082009

0 0 91

PENGARUH IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAO SIKAP DISIPLIN SISWA - Test Repository

1 2 72

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 122

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA - Test Repository

0 0 146

PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 131

PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 131

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHOLAT DHUHA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) PLUS AL-MADINAH CABEAN MANGUNSARI SIDOMUKTI SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

1 1 121

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MI MA’ARIF NU MANGUNSARI CABEAN KEC SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 5 163