PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

  

PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN

DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA

PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI

TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

DiajukanUntukMemperoleh

GelarSarjanaPendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

DisusunOleh:

  

Trinikmah Utamimah

111 10 096

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 5 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada

  Sdr. Trinikmah Utamimah Yth. Ketua STAIN di Salatiga

  Assalamualaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari : Nama : Trinikmah Utamimah NIM : 111 10 096 Program Studi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Pengaruh Intensitas Layanan Bimbingan dan

  Konseling Terhadap Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah Di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 25 November 2014 Pembimbing Dra. Sri Suparwi. M.A.

  NIP: 19690506 199303 2 004

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : TRINIKMAH UTAMIMAH NIM : 111 10 096 Judul Skripsi : Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap

  Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah Di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

  Salatiga, 25 November 2014 Peneliti

  Trinikmah Utamimah NIM 111 10 096

  

SKRIPSI

“PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB

  

SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN

2014/2015”

DISUSUN OLEH :

TRINIKMAH UTAMIMAH

  

NIM : 111 00 096

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal

  20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd. ________________ Sekretaris Penguji :Dra. Sri Suparwi. M.A. ________________ Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag. ________________ Penguji II :Wahidin, M.Pd. ________________

  Salatiga, Jum’at 20 Februari 2015

  Ketua STAIN Salatiga

  Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

  NIP. 196701121992031005

  

MOTTO





  Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

  

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran

  ” (Qs.Al-Ashr:1-3)

  Kemajuan bukan hanya memperbaiki masa lalu tapi bergerak menuju masa depan .

  ( ) Kahlil Gibran

  PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang

penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidupnya:

  1. Teruntuk ayah dan bundaku tercinta (Bapak Nur Aziz dan Ibu Srikhayah) yang selalu ikhlas dan tulus memberikan kasih sayang dan do ’a restu kepada penulis.

  2. Kakak-Kakak dan Adikku tercinta yang selalu memberi inspirasi dalam hari-hari penulis.

  3. Kepada Ibu Dra. Sri Suparwi. M.Si. atas arahan dan bimbingan sampai terselesaikan penyusunan skripsi ini.

  4. Kepada sahabatku (Kiki, Dhinii, Dc, Topek, Helmi) kalian adalah saksi perjuanganku, dan kepada penghuni kos mbh.Jon (Mb.Dini, Riski, Leli, Mega)

canda tawa kalian memberikan semangat untukku.

  5. Seseorang yang kelak menjadi pemimpin dalam keluargaku.

  6. Para pembaca yang budiman 7.

   Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, terima kasih untuk semuanya.

  

ABSTRAK

  Trinikmah Utamimah. 2014. INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

  Jurusan Tarbiyah. Program Studi PAI STAIN Salatiga, pembimbing Dra. Sri Suparwi. M.Si.

  

Kata Kunci : Layanan Bimbingan Konseling dan Ketaatan Siswa Pada Tata

  Tertib Sekolah Rumusan masalah : Adakah pengaruh antara Layanan Bimbingan dan

  Konseling Terhadap Ketaatan Siswa Pada Tata Terti Sekolah di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Tujuan penelitian : (1) Untuk mengetahui Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015, (2) Untuk mengetahui Ketaatan Siswa pada Tata Tertib di MTs Yakti Tegalrejo Tahun

  Pelajaran 2014/2015, (3) Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap Ketaatan Siswa pada Tata Tertib di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran2014/2015. Teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi . Teknik analisis data deskriptif, presentase, dan uji hipotesis dengan mengunakan rumus product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa rxy merupakan tujuan penelitian yang membuktikan bahwa pngaruh Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap Ketaatan Siswa pada Tata Tertib Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 ada korelasi. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas layanan bimbingan dan konseling terhadap ketaatan siswa pada tata tertib sekolah diterima.Hal ini dapat dibuktikan pada hasil perhitungan rxy = 0, 988, penulis konsultasikan dengan harga kritik pada tabel product moment, dengan N = 60 taraf signifikan 5% dan 1% diperoleh harga r tabel pada taraf signifikan 5% = 0, 254 sedangkan pada taraf signifikan 1% = 0, 330.Dengan demikian harga r observasi lebih besar dari r tabel, baik taraf signifikan 5% atau 1%. Dinyatakan apabila r observasi lebih besar dari r tabel maka ada korelasi dan hipotesis yang menyatakan pengaruh positif antara intensitas layanan bimbingan dan konseling terhadap ketaatan siswa pada tata tertib sekolah diterima.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah selalu teriring sebagai sebuah bentuk terimakasih atas limpahan taufiq, ridho, hidayah yang telah Allah SWT berikan, sehingga dalam kesempatan ini memberikan kemudahan dan kelapangan dalam penyusunan tugas akhir kuliah berupa skripsi, sebagai prasyarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam.

  Shalawat serta salam selalu tercurah kepada khatamul anbiya’ nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi inspirator bagi penulis dalam segala aktivitasnya. Taklupa shalawat salam juga tercurah kepada seluruh keluarga nabi, sahabat dan orang-orang yang berjalan teguh diatas ajarannya.

  Taklupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir.

  Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selakuKetua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd. selakuKaprodi PAI JurusanTarbiyah STAIN Salatiga 3. Ibu Dra.Sri Suparwi. M.A. selaku dosen pembimbing skripsi.

  4. Bapak Rochmat Almashari, BA dan keluarga besar MTs Yakti Tegalrejo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut.

  5. Seluruh jajaran dosen dan karyawan STAIN Salatiga.

  6. Ayah dan bundaku tercinta beserta keluarga besarku yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual.

  7.

8. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini

  Semoga jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholeh.

  Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan pembaca yang budiman pada umumnya.

  Billahitaufiq walhidayah Salatiga, 25 November 2014

  Penulis Trinikmah Utamimah 111 10 096

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 D. Hipotesis .................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................... 7 F. Definisi Operasional ................................................................. 8 G. Metode Penelitian ..................................................................... 11

  I. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan dan Konseling ........................................................ 16 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ................................. 16 2. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah ..................... 20 3. Tujuan Bimbingan dan Konseling ...................................... 24 4. Jenis Bimbingan dan Konseling .......................................... 29 5. Asas-asas Bimbingan dan Konseling .................................. 35 6. Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling ........ 40 B. Ketaatan Pada Tata Tertib ......................................................... 44 1. Pengertian Tata Tertib ......................................................... 44 2. Penyusunan Tata Tertib di Sekolah..................................... 47 3. Fungsi Tata Tertib di Sekolah ............................................ 48 4. Faktor yang mempengaruhi Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib di Sekolah ........................................................................... 50 C.

  Pengaruh Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib .................................... 52

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Sejarah, letak Geografis, dan Kondisi MTs. Yakti Tegalrejo .. 56 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Yakti Tegalrejo ............. 56 2. Letak Geografis .................................................................. 59 3. Struktur Organisasi ............................................................. 59

  4. Sarana dan Prasarana Pendukung Belajar Mengajar ........... 60 5.

  Guru .................................................................................... 61 6. Siswa .................................................................................. 62 7. Kurikulum .......................................................................... 63

  B. Penyajian Data .......................................................................... 64

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data ............................................................................ 67 B. Interpretasi Data ....................................................................... 80 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 82 B. Saran-saran................................................................................. 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Interval Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling ...... 69Tabel 4.7 Tabel Kerja Untuk Mencari Koevisien Korelasi AntaraTabel 4.6 Komparasi Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah ........ 77Tabel 4.5 Nilai Nominasi Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah . 74Tabel 4.4 Interval Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah ............. 74Tabel 4.3 Komparasi Layanan Bimbingan dan Konseling ................. 72

  Konseling ............................................................................ 70

Tabel 4.2 Nilai Nominasi Intensitas Layanan Bimbingan danTabel 3.6 Daftar Nama Responden ..................................................... 64Tabel 3.1 Sarana Fisik MTs Yakti Tegalrejo Tahun 2014/2015 ......... 60

  2014/2015 ........................................................................... 63

Tabel 3.5 Kegiatan Ekstra Kurikuler MTs Yakti Tegalrejo Tahun

  Kelas MTs Yakti Tegalrejo ................................................ 63

Tabel 3.4 Pelaksanaan Jumlah Jam Pelajaran Berdasar TingkatTabel 3.3 Keadaan Siswa MTs Yakti Tegalrejo Tahun 2014/2015 .... 62

  2014/2015 ........................................................................... 61

Tabel 3.2 Daftar Guru Mata Pelajaran MTs Yakti Tegalrejo Tahun

  Variabel Intensitas Layanan Bimbingan Konseling (X) dan Kataatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah ( Y ) ........... 77

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup 2. Daftar Pertanyaan / Angket 3. Tabel Jawaban Angket Variabel Intensitas Layanan Bimbingan dan

  Konseling 4. Tabel Jawaban Angket Variabel Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib

  Sekolah 5. Tabel Nilai Angket Variabel Intensitas Layanan Bimbingan dan

  Konseling 6. Tabel Nilai Angket Variabel Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib Sekolah 7.

  Permohonan Izin Penelitian 8. Surat Keterangan Penelitian 9. Lembar Konsultasi Skripsi 10.

  Surat Keterangan Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Bimbingan konseling merupakan salah satu ilmu yang baru dibanding dengan ilmu-ilmu yang lain, sebab ia baru muncul pada abad ke 20 Masehi. Namun seiring dengan perkembangan zaman bimbingan konseling mengalami kemajuan terutama pada bidang pendidikan (Walgito, 1995: 9). Secara umum bimbingan dan konseling telah memiliki kedudukan yang

  sangat kuat. Setiap lembaga pendidikan selayaknya memiliki unit bimbingan dan konseling dalam upaya optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian progran layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik. Bimbingan dan konseling dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan pra sekolah sampai tingkat tinggi.

  Walgito(2005: 1) , terdapat dua istilah, yaitu “Bimbingan” dan

  “Konseling”. Istilah bimbingan merupakan tejemahan dari guidance, sedangkan istilah konselingmerupakan bentuk serapan dari counseling. Dalam buku yang terdahulu, digunakan istilah “penyuluhan” sebagai terjemahan dari

  counseling , namun kemudian ada pendapat yang menyatakan bahwa dalam hal

  penyuluhan tersebut terkandung pengertian aktivitas yang searah seperti halnya dalam bimbingan. Menurut pengertian counseling, salah satu prinsipnya adalah tetapi konselor harus mengusahakan adanya hubungan yang timbal-balik antara klien (orang yang mempunyai masalah) dan konselor, serta menempatkan klien dalam posisi yang lebih aktif.

  Seorang anak yang tumbuh akan mengalami fase perubahan di dalam dirinya. Terkadang anak yang beranjak remaja menuju dewasa akan lebih dekat dengan teman sebayanya dari pada orang tuanya. Mereka cenderung akan lebih banyak bercerita dengan teman-temannya dibandingkan dengan orang yang lebih dewasa. Pada masa ini, anak-anak sedang mencari jati diri di mana proses menuju kedewasaan dalam berfikir dan berperilaku yang baik dan benar di dalam masyarakat. Penting sekali arahan dari orang tua yang lebih tua agar anak-anak tidak tersesat dalam berfikir dan berperilaku. Maka di dalam sekolah atau lembaga pendidikan lainnya terdapat bimbingan dan konseling.Peranan bimbingan dan konseling di sekolah sangat penting. Bimbingan dan konseling selain sebagai tempat mengadukan penyelesaian masalah-masalah yang baru dihadapi, juga sebagai pusat informasi tentang bagaimana seharusnya ia melangkah untuk mencapai cita-cita masa depannya dan bagaimana ia bersikap dalam kondisi tertentu.

  Orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah dengan tujuan agar menjadi anak yang shalih dan shalihah serta taat kepada peraturan yang berlaku. Adapun siswa-siswi yang masuk di MTs Yakti Tegalrejo dengan latar belakang yang berbeda-beda sehingga siswa mempunyai karakter yang berbeda pula. Waktu belajarnya berlangsung dari pagi sampai siang hari. Di sekolah siswa harus ikut berpartisipasi dalam menciptkan situasi belajar yang harmonis sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien dengan cara menaati peraturan atau tata tertib sekolah, sesuai dengan tujuan bimbingan konseling yaitu memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajiban (juntik, 2008: 14).

  M.Arifin( 1994: 85), faktor eksternal yang mendorong anak berlaku menyimpang dan tidak taat terhadap peraturan guru dan kepala sekolah meliputi: 1.

  Rasa cinta dan perhatian yang kurang terutama dari orang tua atau wali 2. Pengawasan yang kurang dari orang tua atau wali 3. Kurangnya sarana-sarana pengarahan serta pemanfaatan waktu-waktu luang

  4. Cara-cara pendekatan yang tidak sesuai dengan perkembangan remaja oleh orang tua

5. Terbukanya kesempatan untuk berbuat nakal

  Ketentuan yang ada pada tata tertib sekolah harus dipatuhi, karena pelanggaran atau penyimpangan dari tata tertib sekolah akan merugikan dirinya serta akan mendapat sanksi atau hukuman, dengan kata lain setiap anak didik harus disiplin dalam arti mau dan mampu mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku didalam sekolah. Ketaatan dan kemampuan dalam tata tertib sekolah, tidak akan dirasa memberatkan apabila dilaksanakan dengan kesadaran akan penting dan manfaatnya. Kemauan dan kesadaran itu datang dari dalam diri siswa itu sendiri dan tidak ada paksaan dari luar. Akan tetapi apabila siswa belum mempunyai kesadaran untuk mematuhi tata tertib, yang sering dirasakannya memberatkan dan belum mengetahui manfaat dan kegunaannya. Kondisi seperti ini ini sering ditemui pada anak-anak SMP-SMA yang mengharuskan pendidikannya melakukan pengawasan agar tata tertib sekolah dilaksanakan, yang sering kali mengharuskan siswa yang tidak menaati harus diberi sanksi atau hukuman karena pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

  Siswa yang manaati tata tertib atau peraturan yang berlaku di sekolah, karena tata tertib sekolah merupakan suatu peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan melatih secara individu dilingkungan sekolah atau tempat dan waktu tertentu. Masalah yang berkembang saat ini adalah banyaknya siswa yang melanggar aturan tersebut, sebagai contoh di MTs Yakti Tegalrejo masih banyak sekali siswa yang datang terlambat sampai sekolah, merokok, masih juga ada beberapa anak yang memakai seragam sekolah tidak rapi dan memakai atribut yang kurang lengkap, diwaktu jam istirahat kedua waktunya shalat dzuhur juga masih ada beberapa anak yang tidak langsung menuju ke masjid sekolah untuk menjalankan shalat dzuhur. Padahal dalam tata tertib sudah tercantum kewajiban siswa untuk menaati peraturan sekolah tersebut. Siswa yang tidak menaati tata tertib sekolah memperlihatkan sikap yang kurang baik dalam kehidupan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.

  Hallen (2002: 30-31), di tinjau dari segi psikologi peserta didik adalah pribadi yang sedang berkembang menuju kedewasaan untuk mencapai perkembangan yang baik dan optimal harus ada asuhan yang baik dan terarah yang bisa menjangkau segi psikologi yang bersifat pribadi. Oleh karena itu diperlukan bimbingan dan konseling untuk memberikan asuhan terhadap proses perkembangan pribadi peserta didik tersebut.

  Didalam Al- Qur’an telah disebutkan dalam Qs.Al-Ashr yang merupakan pokok pikiran tentang bimbingan dan konseling.

  

            

   

  Artinya

  : “Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran

  (Qs.Al-ashr:1-3).

  Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, adalah merupakan wadah yang bisa menampung masalah-masalah dan membantu para siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan mengarahkan peserta didik mencapai tahap perkembangan yang optimal baik secara akademis psikologis maupun sosial.

  Berawal dari pemikiran tersebut, penulis terdorong untuk meneliti “PENGARUH INTENSITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MTS YAKTI TEGALREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  ”

  B.Rumusan Masalah

  Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015 ? 2. Bagaimana Ketaatan Siswa pada Tata Tertib Sekolah di MTs Yakti

  Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015 ? 3. Adakah pengaruh antara Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap

  Ketaatan Siswa pada Tata Tertib Sekolah di MTs Yakti TegalrejoTahun Pelajaran 2014/2015?

  C.Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui Intensitas Layanan dan Bimbingan Konseling di MTs Yakti TegalrejoTahun Pelajaran 2014/2015.

  2. Untuk mengetahui Ketaatan Siswa pada Tata Tertib di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap Ketaatan Siswa pada Tata Tertib di MTs Yakti Tegalrejo Tahun Pelajaran2014/2015.

D. Hipotesis

  Suharsimi Arikunto (1998:68) hipotesis dari kata

  “hipo” yang berarti di dapat diartikan sebagai anggapan dasar yang menjadi teori sementara dan masih bisa diuji kebenarannya.

  Berdasarkan asumsi tersebut, maka hipotesis yang dilakukan adalah “Ada pengaruh positif antara layanan bimbingan dan konseling dengan ketaatan siswa dalam menaati tata tertib di sekolah”.

E. Manfaat Penelitian

  Di antara manfaat-manfaat penelitian yang penulis inginkan adalah sebagai berikut :

  1. Secara teoritik diharapkan memberikan sumbangan pada perkembangan dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan bagi orang yang membacanya.

  2. Secara praktis adanya pengaruh intensitas layanan bimbingan dan konseling terhadap ketaatan siswa pada tata tertib sekolah. Agar dijadikan evaluasi bagi para siswa supaya lebih taat tehadap tata tertib di sekolah.

  3. Bagi perpustakaan diharapkan dapat menambah koleksi referensi ilmu yang dapat memberi varian ilmu yang berbeda, sehingga dapat dijadikan bahan rujukan penelitian selanjutnya.

  4. Bagi guru BK, jika terbukti bahwa intensitas layanan bimbingan dan konseling ada pengaruh positif dengan ketaatan siswa, supaya para guru BK meningkatkan kualitas bimbingan dan konseling.

5. Bagi lembaga pendidikan STAIN Salatiga diharapkan dari penulisan

  dalam meningkatkan pelayanan kepada seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu penulis tegaskan lebih dulu mengenai istilah yang terdapat dalam judul di atas.

  Adapun istilah-istilah tersebut adalah : 1.

  Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling a.

  Intensitas Kata intensitas adalah keadaan (tingkatan, ukuran) intensnya (kuat dan hebat) dan sebagainya. Intensitas berarti 1. hebat atau sangat kuat

  (rentang kekuatan efefk). 2. Tinggi (tentang mutu). 3. Bergelora, penuh semangat, berapi-api, berkobar-kobar (tentang perasaan).4. sangat emosional (tentang orang)(Corsini, 2002).

  Berdasarkan pengertian diatas,intensitas dapat diartikan sebagai seberapa besar respon individu atas suatu stimulus yang diberikan kepada siswa ataupun seberapa sering siswa melakukan sebuah tingkah laku.

  b.

  Layanan Bimbingan dan konseling Layanan adalah perihal atau cara melayani, yang penulis maksud adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mendapatkan pelayanan (W.J.S, 1991:751)

  Hallen ( 2002: 3) bimbingan berasal dari terjemahan kata

  

guidance yang artinya menuntun, membimbing, sedangkan menurut

  istilah adalah proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuan secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Sedangkan konseling berasal dari bahasa inggris to

  

counsel yang berarti memberi saran dan nasehat. Sedangkan menurut

  istilah konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya (Hallen, 2002: 9).

  Jadi yang dimaksud dengan pengaruh intensitas layanan bimbingan dan konseling adalah daya atau kekuatan yang dimiliki seseorang untuk memberikan bantuan kepada orang lain dalam menghadapi berbagai kesulitan dan perkembangan potensi.

  Menurut (Farida: 2008), indikator untuk mengukur layanan bimbingan dan konseling, sebagai berikut : 1)

  Memberikan bimbingan terhadap semua siswa 2)

  Sosialisasi peraturan sekolah 3)

  Pemberian teguran baik lesan maupun tulisan 4)

  Pemberian sanksi atas pelanggaran 5)

  Melakukan pencatatan pelanggaran 6)

  Memanggil orang tua wali dan siswa

  7) Membuat surat pernyataan tentang pelanggaran yang diketahui wali siswa.

  c.

  Ketaatan siswa pada tata tertib Ketaatan dan kepatuhan memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan.Menurut (Zulfri dan Aprilia, 2008:812), Tata tertib adalah aturan, kaidah dan susunan tata tertib adalah peraturan- peraturan yang harus dituruti atau dilaksanakan.

  Tata tertib merupakan suatu peraturan yang bertujuan untuk mengatur perilaku individu di tempat atau waktu tertentu, dalam penelitiann ini yang dimaksud tata tertib adalah tata tertib di MTs Yakti Tegalrejo dan dikhususkan pada tata tertib yang mengatur perilaku siswa waktu kegiatan sekolah berlangsung.

  Adapun indikator tentang tata tertib siswa di MTs Yakti Tegalrejo adalah sebagai berikut : a.

  Setiap siswa wajib melaksanakan ajaran agama Islam.

  b.

  Setiap siswa wajib menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan lingkungan madrasah.

  c.

  Setiap siswa wajib menghormati kepala Madrasah, guru, karyawan dan sesama siswa d.

  Selama kegiatan berlangsung, setiap siswa wajib mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang ada e.

  Setiap siswa wajib mengenakan seragam sesuai ketentuan Madarasah f.

  Sebelum pelajaran dimulai semua siswa wajib berdo’a dan membaca Al- Qur’an yang di pandu oleh petugas g.

  Siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran karena suatu kepentingan wajib meminta izin dengan surat izin h.

  Setiap siswa wajib mengikuti sholat dzuhur dan jama’ah dzuhur di Masjid Madrasah i.

  Setiap siswa wajib memenuhi ketentuan administrasi yang berlaku di Madrasah j.

  Setiap siswa yang terlambat 10 menit atau lebih harus mendapat izin masuk dari satuan tugas kedisiplinan k.

  Setelah pelajaran berakhir setiap siswa wajib berdo’a bersama

G. Metode Penelitian 1.

  Populasi dan Sampel a.

  Populasi Suharsimi Arikunto (1998: 115), mengemukakan populasi adalah keseluruhan objek penelitianyang berfungsi sebagai sumber data. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa di MTs Yakti Tegalrejo Magelang kelas VII-IX secara keseluruhan yang berjumlah 620 siswa.

  b.

  Sampel Sampel menurut (Suharsimi Arikunto,1998:120), adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

  Sampel dari penelitian ini berjumlah 60, dengan landasan pendapatnya Suharsimi Arikunto yang menyatakan apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyeknya lebih dari 100, lebih baik diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1998: 120-121).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dalam pengambilan sampel yang dengan cara random sampling (acak) maksudnya penelitian mencampur subyek di dalam populasi, semua subyek sama dan memberi hak yang sama.

  c.

  Variabel Penelitian Variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini ada 2, yaitu intensitaslayanan bimbingan konselingsebagai variabel pertama sedangkan ketaatansiswa menaati tata tertib sekolah sebagai variabel kedua.

2. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu : a.

  Angket Hadeli (2008: 75), angket adalah salah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk kumpulan pertanyaan. Metode ini penulis gunakan sebagai metode pokok untuk mencari data tentang intensitas layanan bimbingan konseling dan ketaatan siswa menaati tata tertib di MTs Yakti Tegalrejo. b.

  Dokumentasi Suharsimi Arikunto (1998:236), metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan sebagainya di MTs Yakti Tegalrejo.

  c.

  Observasi Nazir (1988: 212), obsevasi yaitu pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Metode ini penulis gunakan sebagai metode bantu untuk mengetahui dan mengumpulkan data tentang keadaan umum di MTs Yakti Tegalrejo dan intensitas layanan bimbingan konseling dan ketaatan siswa menaati tata tertib sekolah.

H. Analisis Data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data statistik sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui intensitas layanan bimbingan dan konseling dan ketaatan siswa terhadap tata tertib sekolah digunakan teknik analisis data presentase dengan menggunakan rumus :

  Keterangan : P : Presentase

  N : Jumlah objek 2. Untuk mengetahui apakah layanan bimbingan dan konseling mempunyai pengaruh terhadap ketaatan siswa menjalankan tata tertib sekolah digunakan statistik dengan rumus product moment :

  ∑ √(∑ )(∑ )

  Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Perkalian antara variabel x dan y x : Variabel pengaruh y : Variabel terpengaruh

I. Sistematika Penulisan Skripsi

  Dalam memperoleh gambaran jelas dari penelitian skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Adapun yang dibahas dalam bab ini meliputi, latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesa, metode penelitian metode pengumpulan data, metode analisis data.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Sebagai dasar untuk menganalisis pokok permasalahan penelitian skripsi dalam bab ini diuraikan tentang :

  1. Intensitas layanan bimbingan dan konseling meliputi : pengertian intensitas layanan bimbingan dan konseling, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, jenis bimbingan dan konseling, asas bimbingan dan konseling, penyelenggaraan program bimbingan dan konseling.

  2. Ketaatan siswa terhadap tata tertib meliputi : pengertian tata tertib, penyusunan tata tertib sekolah, fungsi tata tertib sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas siswa menaati tata tertib sekolah.

3. Pengaruh Intensitas Layanan Bimbingan Konseling dan

  Terhadap Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib

  BAB 111 LAPORAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang : Gambaran umum tentang sejarah berdirinya MTs Yakti Tegalrejo, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, jumlah ruang, prestasi siswa, penyajian hasil angket.

  BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang analisis data dan interprestasi data. BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir ini penulis menyajikan bagian-bagian dari penutup yakni kesimpulan dan saran-saran. Diakihiri dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Hallen (2002: 3), Sebagai langkah awal untuk menelusuri

  sejauh mana konsep Bimbingan dan Konseling perlu pemahaman mengenai pengertian Bimbingan dan Konseling itu sendiri. Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti

  “menunjukkan, membimbing , menuntun ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya maka secara umum Bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan ataupun tuntunan. Sedangkan Konseling berasal dari bahasa inggris “to counsel” yang secara etimologi “to give advice” yang artinya memberi saran atau nasehat.

  Sedangkan menurut pandangan Shertzer dan Stone (1981), dalam W.S.Winkel (1997), bimbingan sebaiknya diartikan sebagai: proses membantu orang-perorangan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Membantu di sini berarti memberikan pertolongan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan serta kesulitan yang timbul dalam kehidupan manusia.

  Maka dalam pengertiannya Bimbingan dan Konseling dalam bantuan, pendampingan dengan memberikan saran atau nasehat kepada peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. Sehingga secara khusus siswa dapat menjalani proses pendidikan dengan lancar dan secara umum tujuan pendidikan dapat dicapai.

  Berkaitan dengan Bimbingan secara umum, dijelaskan juga dalam perspektif Agama Islam, yaitu terdapat dalam surat Asy-Syuara ayat 52 yang berbunyi sebagai berikut :

  

            

           

    

  Artinya :

  “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu

wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah

mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui

Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang

Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara

hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi

petunjuk kepada jalan yang lurus”.

  Hallen(2002), menambahkan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang terus menerus dari seseorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkan bantuannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang imiliki secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik Bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian lingkungan. Sedangkan Syamsu Yusuf dan Juntik (2008: 6), juga menambahkan bahwa Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang sistematika atau kebutuhan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematika dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.

  Menurut Koestor (1985:15-16), konseling atau penyuluhan mempunyai dua arti yaitu: a.

  Arti Luas Konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psychologis yang dapat diadakan terhadap sesama manusia.

  b.

  Arti yang sesungguhnya Konseling merupakan suatu hubungan yang sengaja dilakukan dengan manusia lain dengan maksud agar dengan berbagai cara psycologis, kita dapat mempengaruhi beberapa kpribadian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh efek tertentu.

  Sedangkan menurut Djumhur dan Muh.Sorya (1975:28), mengatakan bahwa Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapannya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptancei), mengarahkan dirinya (self

  

directin ), kemampuan merealisasikan dirinya (self releacation), sesuai

  dengan potensi atau kemampuan dalan mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dan bantuan ini diberikan untuk orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tertentu.

  Maka dari beberapa pengertian diatas bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu, makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis yang di alami dalam kehidupannya.

  Adapun dasar bimbingan dan konseling adalah salah satu firman Allah SWT dalam Qs.Al-Ahzab:21.

  

            

    

  Artinya :

  “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu

suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak

menyebut Allah

   (QS.Al-Ahzab:21)

  Tugas konselor adalah menciptakan kondisi-kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan klien.Dari pendapat ahli-ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah: a.

  Merupakan bantuan kepada klien dalam memecahkan masalah b. Merupakan salah satu bentuk atau bagian dari usaha bimbingan c. Dilakukan dengan wawancara atau diskusi face to face atau sesuai dengan keadaan(Sofyan dan August, 1978:24).

  Kemudian sesuai dengan pengertian baik pengertian bimbingan maupun konseling yang telah dikemukakan para ahli diatas, kalau ditarik hubungan atau dipadukan akan Nampak adanya keterkaitan antara bimbingan dan konseling yaitu antara bimbingan dan konseling sangatlah erat hubungannya. Ini berarti bahwa bimbingan adalah menjelaskan pola-pola garis besar bantuan terhadap individu. Didalam bimbingan kelompok diadakan pelayanan informasi dan diskusi kelompok.Dengan itu saja belum berarti bahwa bantuan telah selesai, sebab jika bantuan itu belum memadai maka perlu diberikan bimbingan individual yakni dengan teknik konseling.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

  Proses pelaksanaan bimbingan sangat urgen sebagai salah satu indikator pendukung kelancaran dari proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimaksudkan bahwa perlu pendampingan secara reabilitas dan kontinuitas terhadap anak didik. Selain itu pula proses ini juga akan membantu terciptanya iklim dan suasana kondusif di lingkungan belajar.

  Yusuf dan Nurihsan (2005: 16-17), Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan Madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu : a.

  Fungsi Pemahaman Membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman tehadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma Agama). Berdasarkan pemahaman ini, individu diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

  b.

  Fungsi preventif Upaya konselor untuk senntiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.

  c.

  Fungsi Pengembangan Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel sekolah lainnya bekerjasama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya.

  d.

  Fungsi Perbaikan (penyembuhan) Fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

  e.

  Fungsi Penyaluran Fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

  f.

  Fungsi Adaptasi Fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa).

  g.