Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswi kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA DAN STATUS SEKOLAH

Survei pada Siswa-Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung

Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

  

Tiara Panji Suhatno

NIM: 031334059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karya ini untuk: Allah S.W.T atas segala ridho dan rahmat-Nya Kedua Orang Tuaku yang selalu mendukungku Saudaraku Mbak Dini, Mas Heri, Adekku Reni, si imut Dodoy, Ita, dan Deika Masku Fredy Romado yang selalu memberiku semangat Teman-temanku di Pak ‘ B 2003 Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Allah S.W.T atas segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PENGARUH KECERDASAN

EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI

STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN STATUS SEKOLAH”.

  

Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi. Selama penyusunan skripsi ini, penulis

mendapat banyak bimbingan, kritik, saran, masukan dan dukungan dari berbagai

pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima

kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Bp. Y. Harsoyo, S.Pd.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  4. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku dosen pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dan dorongan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih ya pak.

  5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA. dan Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan menyumbangkan pemikiran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala

keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  

8. Kepala Sekolah SMA Negeri I Wonosari, SMA Negeri I Playen, SMA Negeri

  I Nglipar, SMA Muhammadiyah Wonosari, SMA Pembangunan 3 Ponjong dan SMA Dominikus Wonosari dan segenap guru dan karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah banyak membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan masukan serta pengalaman yang berharga bagi penulis.

  

9. Bapak Bambang Suhatno dan Ibu Eni Budiastuti, yang tidak pernah lelah

memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis.

  

10. Saudaraku Mbak Dini, Mas Heri, Adekku Reni, si imut Dodoy, Ita dan Deika

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

  

11. Masku Fredy Romado yang dengan sabar mendampingi penulis dalam

memberikan semangat, dorongan, doa dan kasih sayangnya. Terima kasih atas pengertianmu selama ini.

  

12. Siska Purba kamu memang sobat terbaikku. Septi ayo nyusul aku. Mas Banu,

Mas Dev, Yeni, Nia, Anes terima kasih atas bantuannya ya, dan teman-teman seperjuanganku Suster Yekti, Dwi, Ari, Wulan, Meti, Santi, Adel, Wawan, Nining, Yiska, Merli, Titis, Nungki, Uke, Wita, Tari, Dewi, Lala, Ana, Brevi, Yohana, Agus, Yudo, dan Step, terima kasih atas bantuan kalian selama kuliah dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini..

  

13. Buat teman-teman seperjuangan di PAK 2003, dan PAK 2002 dan khususnya

Pak 2003 “B” ayo maju semua dan kompak selalu. Thanks Semuanya.

  14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi

perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

para pembaca dan semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA DAN STATUS SEKOLAH

Survei pada Siswa –Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta

di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

TIARA PANJI SUHATNO

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh

kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendapatan

orang tua; (2) ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa

ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua; (3) ada pengaruh kecerdasan emosional

terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua; (4) ada

pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sekolah

siswa.

  Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten

Gunung Kidul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA

Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampel penelitian ini berjumlah 464 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling . Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi.

  Teknik analisis data adalah model analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan

kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendapatan

  

ayah (  , 021  , 050 ) dan pada tingkat pendapatan ibu

    

(  , 023  , 050 ) ; (2) ada pengaruh positif dan signifikan kecerdasan

emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan ayah

  

    

(  , 041  , 050 ) dan pada tingkat pendidikan ibu (  , 034  , 050 ) ;

(3) ada pengaruh positif dan signifikan kecerdasan emosional terhadap prestasi

  

belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan ayah (  , 026  , 050 ) dan pada

  

jenis pekerjaan ibu (  , 029  , 050 ) ; (4) ada pengaruh positif dan signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF EMOTIONAL INTELLIGENCE TOWARD STUDENTS

LEARNING ACHIEVEMENT PERCEIVED FROM SOCIAL AND

ECONOMICAL STATUS OF PARENTS AND SCHOOL

A survey on students of the last class of State and Private Senior High School in

Gunung Kidul Regency, Yogyakarta Special Province.

TIARA PANJI SUHATNO

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

This research is intended to investigate whether there is any effect of

emotional intelligence toward the students learning achievement perceived from (1)

parents social status; (2) parent’s education; (3) the parent’s occupations; and (4)

students school status.

  This research done in state and private high school in Gunung Kidul Regency.

The population was all the last class of the state and private high schools in Gunung

Kidul Regency, Yogyakarta Special Province. The techniques of taking samples were

464 students and selected by purposive sampling. The techniques of gathering the

data were questionnaire and documentation. The technique of analysis the data was

Chow’s regression analysis model.

  The result of this research shows that there is a positive and significant effect

of emotional intelligence toward the students learning achievement perceived from

( , 021 , 050 )

(1) the their fathers’ income      and their mothers’ income

  (  , 023  , 050 ) (  , 041  , 050 )    ; (2) their fathers’ education    and (  , 034   , 050 )

their mothers’ education   ; (3) their fathers’ occupations

  

(  , 026   , 050 ) and their mothers’ occupations (  , 029   , 050 ) ; (4)

    their school status (   , 017    , 050 )

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

ABSTRACT..................................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4 C. Rumusan Masalah .................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Prestasi Belajar.......................................................................... 11

  C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ............................................ 13

  D. Status Sekolah ........................................................................... 17

  E. Kerangka Teoritik ..................................................................... 18

  F. Hipotesis................................................................................... 27

  BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................... 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 28 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 29 D. Populasi, Sampel dan Teknik penarikan Sampel

  1. Populasi .......................................................................... 29

  2. Sampel ............................................................................ 29

  3. Teknik Penarikan Sampel .............................................. 30

  E. Operasionalisasi Variabel......................................................... 31

  F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………... 35

  G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  1. Uji Validitas .................................................................... 36

  2. Uji Reliabilitas ................................................................ 38

  H. Teknik Analisa Data

  1. Analisis Deskriptif ......................................................... 40

  b. Uji Linieritas .......................................................... 41

  3. Pengujian Hipotesis Penelitian........................................ . 42

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMA Negeri I Wonosari……………………………………… 47 B. SMA Negeri I Playen………………………………………… 52 C. SMA Negeri I Nglipar……………………………………….. 56 D. SMA Pembangunan 3 Ponjong………………………………. 58 E. SMA Muhammadiyah Wonosari……………………………… 62 F. SMA Dominikus Wonosari…………………………………… 67 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................... 72 B. Analisis Data ............................................................................. 81 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 105 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 116 B. Keterbatasan Penelitian............................................................. 118 C. Saran-saran................................................................................ 119 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama Sekolah dan Jumlah Responden ………………………… 30Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional........................ 31Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendapatan............................. 34Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua........... 34Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ................. 34Tabel 3.6 Rangkuman Uji validitas Variabel Kecerdasan Emosional .......... 37Tabel 4.1 Data Jumlah Guru SMA Negeri I Wonosari .................................. 44Tabel 4.2 Data Jumlah Karyawan SMA Negeri I Wonosari.......................... 45Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa SMA Negeri I Wonosari................................. 45Tabel 4.4 Data Jumlah Guru SMA Negeri I Playen....................................... 47Tabel 4.5 Data Jumlah Karyawan SMA Negeri I Playen .............................. 49Tabel 4.6 Data Jumlah Siswa SMA Negeri I Playen ..................................... 50Tabel 4.7 Data Jumlah Guru SMA Pembangunan 3 Ponjong........................ 54Tabel 4.8 Data Jumlah Siswa SMA Pembangunan 3 Ponjong ...................... 56Tabel 4.9 Data Jumlah Guru SMA Muhammadiyah Wonosari .................... 59Tabel 4.10 Data Jumlah Karyawan SMA Muhammadiyah Wonosari............. 60Tabel 4.11 Data Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah Wonosari.................... 60Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ...................................................... 72Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden ............................................................. 73Tabel 5.3 Tingkat Pendapatan Orang Tua..................................................... 73Tabel 5.4 Tingkat Pendidikan Orang Tua ..................................................... 73Tabel 5.5 Jenis Pekerjaan Orang Tua............................................................ 77Tabel 5.6 Asal sekolah Siswa........................................................................ 78Tabel 5.7 Kecerdasan Emosional Siswa ....................................................... 79Tabel 5.8 Prestasi Belajar Siswa ................................................................... 80Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kecerdasan Emosional ...... 82Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Prestasi Belajar.................. 85Tabel 5.11 Tabel Linearitas............................................................................. 89

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan

  Status Sekolah.......................................................................... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri I Playen............................... 47Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMA Pembangunan 3 Ponjong................ 53Gambar 4.3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah Wonosari............. 58Gambar 4.4 Struktur Organisasi SMA Dominikus Wonosari...................... 62

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  

1. Kuesioner Penelitian .................................................................... 124

  

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 131

  

3. Data Induk Penelitian.................................................................... 135

  

4. Data Induk Regresi........................................................................ 164

  

5. Deskripsi Frekuensi dan Deskripsi Variabel Penelitian................ 173

  

6. Perhitungan PAP tipe II ................................................................ 211

  

7. Uji Normalitas dan Linieritas........................................................ 213

  

8. Uji Regresi .................................................................................... 223

  

9. Koefisien Determinasi................................................................... 231

  

10. Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian…………... 253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak mengatakan bahwa prestasi belajar siswa hanyalah hal-hal

  yang berhubungan dengan pencapaian prestasi akademik siswa pada setiap bidang studi di sekolah. Dengan kata lain prestasi belajar siswa di sekolah hanya dikaitkan dengan tinggi rendahnya intelligence quotient (IQ) nya. Padahal cakupan prestasi belajar dapat lebih luas dari itu yaitu hasil yang dicapai seorang siswa yang berupa perubahan/penambahan dan peningkatan kualitas perilaku yang tampak pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai siswa melalui aktivitas siswa dalam proses belajar ( Mudjijana dalam http://www.bpkpenabur.or.id/jurnal/02/082-100.pdf . ) Penyelenggara pendidikan pada umumnya memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Mereka selanjutnya mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Ada banyak faktor yang berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.

  Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam banyak kasus kecerdasan emosional lebih dominan menentukan

kesuksesan seseorang. Sebagai contohnya adalah salah seorang siswa di

Amherst College yang telah meraih lima kali nilai sempurna 800 untuk School

Aptitude Test

  (SAT) dan tes-tes prestasi akademik lain. Walaupun kemampuan

intelektualnya mengagumkan ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

keluyuran dan bolos kuliah sehingga ia menghabiskan waktu 5 tahun lebih lama

untuk lulus dibandingkan dengan temannya yang nilai IQ-nya lebih rendah

(Goleman, 1999:45). Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa yang

mempunyai IQ tinggi belum tentu prestasi belajarnya tinggi. Faktor lain yang

cukup menentukan adalah kecerdasan emosional. Jadi apabila seorang siswa

mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, maka secara tidak langsung ia

dapat mengendalikan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan

sabar dalam memahami materi sehingga prestasi belajarnya baik. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah Wulan Arum (2005: 48) dan

Mudjijana (2004:10), yang menyatakan bukti bahwa semakin tinggi tingkat

kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya, begitu pula

sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan emosi maka semakin rendah

pula prestasi akademiknya.

  Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar diduga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

anaknya seperti penyediaan fasilitas belajar yang memadai sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbeda dengan orang tua dengan tingkat

pendapatan rendah dan jenis pekerjaan yang tidak tetap, mereka diduga akan

muncul kesulitan dalam penyediaan fasilitas belajar anaknya, sehingga anak

merasa kurang percaya diri. Dengan kata lain kecerdasan emosional anak

menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan emosi anak pada akhirnya akan

menimbulkan kesulitan pada anak dalam belajar yang selanjutnya berakibat

pada pencapaian prestasi belajar siswa yang rendah. Pada orang tua yang

berpendidikan diduga akan lebih mudah dalam memahami kesulitan-kesulitan

materi pelajaran yang dialami anak. Orang tua selanjutnya dapat membantu

anak dalam belajar dan dampaknya anak termotivasi untuk belajar. Hal ini

tentunya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbeda pada orang tua

yang berpendidikan rendah diduga orang tua akan mengalami kesulitan dalam

memahami kesulitan materi pelajaran anaknya. Ketidakmampuan orang tua

untuk membantu anak menyebabkan anak kurang termotivasi untuk belajar,

sehingga akan berdampak pada prestasi belajarnya.

  Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar

diduga juga akan berbeda pada siswa yang berasal dari sekolah dengan status

yang berbeda. Pada sekolah yang berstatus negeri, orang tua umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ketersediaan fasilitas dan prasarana di sekolah berstatus negeri lebih baik dari sekolah swasta. Bobbi De Porter (2001:81 dalam http://www.bpkpenabur.or.id/jurnal/02/082-100.pdf .) berpendapat bahwa hasil belajar siswa lebih ditentukan oleh lingkungan belajar yang menyenangkan, suasana aman dan penuh kepercayaan antara siswa dengan instruktur. Semakin seseorang berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir manusia mengatasi situasi yang menantang dan semakin mudah manusia mempelajari informasi baru. Dengan adanya lingkungan belajar yang seperti itu siswa mudah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di sekolah. Dampaknya siswa mempunyai kecerdasan emosional yang baik. Hal ini selanjutnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini dimaksudkan untuk menguji derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa yang berasal dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah yang berbeda. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Status Sekolah”. Penelitian merupakan survei pada siswa-siswa SMA kelas XII se-Kabupaten Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ingin menginvestasi apakah tinggi rendahnya derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar berbeda pada siswa yang berasal dari status sosial ekonomi orang tua, dan status sekolah berbeda. Status sosial orang tua pada penelitian ini difokuskan pada tingkat pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, dan jenis pekerjaan orang tua.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua ?

  2. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua ?

  3. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua ?

  4. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sekolah ? D. Tujuan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap

prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap

prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.

  4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari status sekolah.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sekolah untuk membantu dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa.

  2. Bagi Universitas Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang telah ada sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswanya.

  3. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan wawasan peneliti sendiri sebelum terjun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecerdasan Emosional

  1. Pengertian Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional atau EQ adalah kemampuan kita untuk mengenali dan mengelola segala emosi yang ada pada diri kita. EQ mencakup motivasi diri, bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stress, sehingga memiliki kegembiraan, kesedihan, kemarahan yang tidak berlebihan ( http://www.duniaguru.com ). Salovey dan Mayer (Goleman, 2000:30), pencipta istilah kecerdasan emosional, menjelaskan bahwa kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan dan maknanya dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Goleman (1999:512), menempatkan definisi kecerdasan emosional dari Salovey dan Meyer ke dalam kerangka teorinya. Hal ini tampak dari definisinya yang menyatakan kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam bahasa sehari-hari kecerdasan emosional biasanya kita sebut sebagai street smart ( pintar ) atau kemampuan khusus yang kita sebut ‘akal sehat’, terkait dengan kemampuan membaca lingkungan politik dan sosial dan menatanya kembali; kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan dan kekurangan mereka; kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan; kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan, yang kehadirannya didambakan orang lain (Stein dan Book, 2000:31).

  Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari ( http://www.duniaguru.com ).

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain sehingga mampu memantau dan mengendalikan diri sendiri yang berguna untuk memadu pikiran dan tindakan.

  

2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kecerdasan Emosional

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kecerdasan emosi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu untuk menanggapi lingkungan sekitar. Menurut Goleman (1999:23), faktor ini berasal dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang.

  b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah hidup. Pengaruh luas yang bersifat individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara individu mempengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga bersifat tidak langsung yaitu perantara, misal media massa. Faktor lain dapat melalui lingkungan fisik tempat manusia berada ketika berkomunikasi dengan pihak lain, melalui lingkungan sosial dimana keberadaan manusia lain sebagai penerima komunikasi maupun hanya hadir di sana, serta melalui keikutsertaan individu dalam berbagai kegiatan seperti keaktifan di dalam mengikuti berbagai organisasi (Goleman,1997:275-279).

  3. Dimensi Kecerdasan Emosional Salovey merumuskan ada lima wilayah atau dimensi kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Mengenali emosi Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dibawah kekuasaan perasaan.

  b. Mengelola emosi Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan, dan bangkit kembali dengan cepat dari semuanya itu.

  c. Memotivasi diri Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal- hal sebagai berikut : 1) cara mengendalikan dorongan hati 2) derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah kedalam apa yang sedang terjadi,

pekerjaannya hanya terfokus pada satu obyek

Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

  d. Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

  e. Membina hubungan dengan orang lain Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Winkel (1996:59), belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, dimana perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

  Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1991:1190) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi. Prestasi belajar dalam wujud angka-angka yang diperoleh dari hasil ulangan, ujian, tugas-tugas merupakan hasil pengkuran dari prestasi belajar. Menurut pengalaman untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah digunakan nilai rapor. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata (1984:324) bahwa prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor dan merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah nilai yang tercantum dalam rapor siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

  b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

  c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1991:1461), status adalah kondisi atau kedudukan orang atau badan dalam hubungannya dengan masyarakat sekelilingnya. Status sosial ekonomi orang tua dapat diartikan sebagai suatu kedudukan yang dimiliki yang nantinya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Secara umum status sosial ekonomi orang tua meliputi :

  1. Tingkat Pendapatan Pendapatan atau penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa seseorang terhadap proses produksi dan dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 memutuskan bahwa upah minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) per bulan.

  2. Tingkat Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1996:353), pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan peralatan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Langeveld (Tanlain dkk, 1992:65):

  “Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu atau lebih tepat, “membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri”. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa; sekolah, buku, peraturan hidup sesehari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.” Jadi pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Philip H. Coombs (Tanlain, 1992:43-44), membedakan bentuk pengelolaan pendidikan menjadi tiga bagian yaitu:

  a. Pendidikan Informal Pendidikan informal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  atau pergaulan sehari-hari. Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup dan secara paling wajar.

  b. Pendidikan Formal Pendidikan formal yang kita kenal dengan pendidikan sekolah ialah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi). Pendidikan di sekolah merupakan proses yang strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina warga Negara yang baik, masa depan kaum muda dan bangsa-negara.

  c. Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal, sering disebut pula pendidikan luar sekolah, ialah pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur, terarah, disengaja, tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.

  Pendidikan nonformal bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidup mereka.

Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang

pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Jenjang pendidikan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

pelajaran. Di Indonesia, jenjang pendidikan dibagi menjadi (Siagian,

1987:185): a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar adalah pendidikan yng diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan.

  b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan timbal balik.

  c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional.

  

Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau

jabatan seseorang. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan yang dimaksud

adalah pendidikan formal yang berhasil dicapai oleh orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Jenis Pekerjaan Menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya, pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

  a. Pekerjaan pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber ukuran dan penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap, apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain diluar penghasilan pokok.

  b. Pekerjaan sampingan atau tambahan Pekerjaan sampingan atau tambahan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

D. Status Sekolah

  Sekolah merupakan lembaga formal yang digunakan dalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. SMU Swasta adalah SMU yang diselenggarakan oleh masyarakat

  c. Madrasah Aliyah adalah SMU yang berciri khas agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama Untuk menilai kelayakan suatu sekolah perlu diadakan akreditasi sekolah. Menurut Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 11 Tahun 2003 menyatakan akreditasi sekolah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pangakuan kelayakan.

E. Kerangka Teoritik

  1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Tingkat Pendapatan Orang Tua Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor dan merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata, 1984:324). Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar. Salah satunya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

yang optimal dapat diperoleh bila siswa mempunyai konsentrasi belajar

yang tinggi, karena evaluasi belajar didasarkan pada materi pelajaran yang

telah diberikan sebelumnya. Juga hasil penelitian Diah Wulan Arum

(2005:48) dan Mudjijana (2004:10) yang menunjukkan bahwa semakin

tinggi tingkat kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula prestasi

belajarnya, begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan

emosi maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Tadius Sudarna (2007:92), juga menunjukkan hasil

yang sama bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, maka

semakin tinggi tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar.

  Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar

diduga berbeda pada siswa yang berasal dari orang tua dengan tingkat

pendapatan yang berbeda. Dalam kaitan dengan tingkat pendapatan ada

dugaan bahwa orang tua dengan pendapatan tinggi akan lebih mudah

untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya terutama dalam penyediaan

fasilitas belajar seperti menyediakan tempat belajar yang sesuai, cukup

penerangan, tenang dan menyenangkan. Dengan keadaan seperti ini siswa

diharapkan akan mendapatkan rangsangan mental bagi perkembangan

kecerdasan emosionalnya, sehingga siswa mempunyai kestabilan emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya seperti penyediaan fasilitas belajar. Hal ini menyebabkan siswa menghadapi problem-problem finansial, sehingga siswa menjadi kurang percaya diri dan kurang termotivasi untuk belajar, tentunya dengan keadaan yang seperti ini prestasi belajar siswa menjadi tidak optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yosef Haryadi Aribowo (2003:88), yang menyatakan bahwa anak yang mempunyai orang tua yang berpenghasilan tinggi akan mencapai prestasi belajar yang baik, sedangkan anak yang mempunyai orang tua yang berpenghasilan rendah akan mencapai prestasi belajar yang kurang baik.

  

2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau

dari Tingkat Pendidikan Orang Tua Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor dan merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata, 1984:324). Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar. Salah satunya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

yang tinggi, karena evaluasi belajar didasarkan pada materi pelajaran yang

telah diberikan sebelumnya. Juga hasil penelitian Diah Wulan Arum

(2005:48) dan Mudjijana (2004:10) yang menunjukkan bahwa semakin

tinggi tingkat kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula prestasi