TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOGAS PADA KELOMPO

TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOGAS PADA KELOMPOK TANI
SAIYO DAN KELOMPOK WANITA TANI BERKAT YAKIN
Nelson, Ramaiyulis, Ismet Syuryadi dan Mismawarni
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Jalan Raya Negara Km 7 Tanjung Pati (26271),
Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat
Email nelsonmalik5559@yahoo.com
Abstract
Community services activities were conducted at the farmer group Saiyo as well with the
women farmer group of Berkat Yakin located at the Desa Olo Bangau Kecamatan Batang
Anai Padang Pariaman. Both of the partner farmer groups have their own cacao
plantations and domestic cows breeding with simple integrated technology. To date the
farmers discard cacao pericarps as domestic garbage, this attitude can be changed by
introducing technology which convert the waste materials of cacao to be animal feed. On
the other hand, domestic animal waste product can be utilized to produce biogas and high
quality of organic fertilizers. By performing and utilizing these waste materials to
produce biogas and organic fertilizer, farmers will get extra benefit with a daily extra
income of Rp.26.100.
Keyword: cacao pericarps, fermentation, domestic cows breeding, biogas, organic
fertilizer

i


I.

kelompok wanita tani Saiyo mempunyai

PENDAHULUAN

jumlah anggota 27 orang, sebagian besar
Kabupaten

Padang

Pariaman

dari mereka merupakan ibu rumah tangga

merupakan salah satu sentra produksi

yang berusaha tani kakao.


kakao di Sumatera Barat dengan luas

kebun

kebun kakao tahun 2010 mencapai 16.859

Kelompok Wanita Tani Berkat Yakin

ha

adalah 28 ha dan populasi sapi 18 ekor.

dengan

produksi

11.220

ton.


kakao

Pemerintah kabupaten Padang Pariaman
pernah

mendapat

penghargaan

dari

yang

Sebenarnya
potensi

yang

Total luas


dimiliki

petani

cukup

oleh

memiliki

besar

untuk

Menteri Pertanian RI tahun 2009 dan

berkembang, oleh karena itu introduksi

salah satu kelompok tani kakao di Padang


Iptek di tingkat petani sangat diperlukan

Pariaman yang mendapat penghargaan

dalam

dari Wakil Presiden RI. Hampir diseluruh

kelompok tani mitra petani mempunyai

wilayah Padang Pariaman digalakkan

kebun kakao yang luas, disamping itu

penanaman kakao dan salah satunya yang

juga memelihara ternak sapi, seharusnya

cukup luas ada di daerah kecamatan


dapat dikelola terintergrasi.

Batang Anai di kenagarian Ketaping.

kakao

Ketaping yang berada di pesisir barat

dibelakang rumah dan menjadi media

pantai Samudera Indonesia dengan luas

tempat berkembangnya nyamuk tentu

2

pemberdayaan

selama


ini

petani.

Pada

Kulit buah

dibuang

percuma

wilayah 64,25 km mempunyai potensi

rawan

pengembangan kakao. Pada tahun 2010

Introduksi teknologi sangat diperlukan


tercatat luas kebun kakao didaerah ini

dalam pengolahan kulit buah kakao untuk

1.870 ha dengan produksi 2.815 ton

bisa dijadikan pakan sapi. Demikian juga

(Setda, 2011).

kotoran sapi sebenarnya dapat dijadikan

Dua kelompok tani yang aktif
dalam budidaya tanaman kakao
kenagarian Ketaping

di

adalah Kelompok


berkembangnya

bahan

penghasil

organik

biogas

bermutu,

penyakit.

dan

namun

pupuk


teknologi

pengolahan

yang

kurang

baik

Tani Saiyo dan kelompok wanita tani

menyebabkan

pupuk

kandang

yang


Berkat Yakin. Kelompok tani Saiyo yang

dihasilkan

berada

Bangau

haranya sehingga penggunaanya untuk

beranggotakan 34 orang dengan total luas

pemupukan tidak cukup memberikan

tanaman kakao 62 ha.

tambahan

di

korong

Olo

Selain berusaha

sebagai petani kakao, sebagian dari

sangat

hara

rendah

untuk

kandungan

mendukung

produktivitas optimal tanaman.

mereka juga berusaha ternak sapi potong
dengan populasi 21 ekor.

Sedangkan

II.

MATERI DAN METODE

1

Pengujian

dilakukan

kotoran sapi dan ujung lainnya sebagai

dengan membuat dua plot demontrasi

outlet tempat keluar buangan. Pada bagian

(demplot) yaitu (1) plot tanpa teknologi

tengah digester dipasang outlet gas yang

yaitu plot usaha peternakan sapi potong

disambungkan ke penampung gas berupa

tradisional dan (2) plot dengan teknologi

plastik

yaitu plot usaha peternakan sapi potong

sepanjang 5 m dan kemudian dialirkan ke

dengan penerapan teknologi. Masing-

rumah untuk digunakan sebagai sumber

masing plot terdiri dari dua orang

energi. Buangan digester yang diperoleh

peternak yang memelihara 5 ekor sapi

diolah menjadi pupuk organik dengan

potong. Teknologi yang diterapkan adalah

cara mengendapkan terlebih dahulu dan

teknologi peternakan terintegrasi sapi dan

kemudian diaduk dengan sekam 20%,

kakao serta kotoran sapi diolah menjadi

dedak halus 1% dan inokulan EM4 dan

biogas dan pupuk organik.

difermentasi selama 4 minggu hingga

Limbah

teknologi

kotoran

sapi

diolah

menjadi biogas dengan digester sederhana

PE

menjadi

09

pupuk

berdiameter

organik

0,9

yang

m

siap

digunakan untuk usaha pertanian.

berbahan plastik dan gas yang dihasilkan
dialirkan ke rumah untuk sumber energi
memasak dan buangan digester diolah
menjadi pupuk kandang. Digester berupa
plastik PE 020 berdiameter 1,2 m
sepanjang 5,5 m dipasang didalam tanah
dengan kedalaman 0,6 m. Pada bagian
ujungnya dijadikan inlet tempat masuk

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendapatan dari Hasil Pengolahan
Kotoran Sapi menjadi Biogas
Pengolahan kotoran sapi menjadi
biogas dan pupuk organik yang dilakukan
pada plot teknologi menghasilkan data
seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Pendapatan Peternak dari Hasil Pengolahan Kotoran Sapi menjadi Biogas dan
Pupuk Organik
Uraian
Biogas :
* Volume produksi biogas (m3/hari)
* Lama nyala kompor biogas (jam/hari)
* Nilai konversi biogas ke minyak tanah (liter)
* Pendapatan peternak dari biogas (Rp/hari)
Pupuk Organik :
* Volume buangan digester biogas (m3/hari)
* Volume pupuk organik yang dihasilkan (kg/hari)
* Harga pupuk organik (Rp/kg)
* Pendapatan peternak dari pupuk organik (Rp/hari)
Total Pendapatan dari Pengolahan Kotoran Sapi (Rp/hari)

Jumlah
2,23
6,50
1,80
6.300
0,15
33
600
19.800
26.100

2

Pengolahan kotoran sapi menjadi

telah

terfermentasi

keluar

sebagai

biogas dan pupuk organik seperti pada

buangan digester. Jumlah kotoran yang

Tabel

tambahan

masuk setara dengan jumlah buangan

pendapatan kepada peternak sebesar Rp

yang keluar, setiap hari disgester diisi

26.100/ hari. Pendapatan ini merupakan

dengan ± 1 gerobak penuh kotoran sapi

nilai

dari

yang dicampur dengan air dengan volume

sumber

0,15 m3. Kotoran sapi ini dihasilkan dari

energi untuk memasak senilai 6.300/ hari

3 ekor sapi dengan bobot badan rata-rata

dan pendapatan dari pupuk organik yang

300 kg yang dipelihara rutin di dalam

dipakai sendiri dan sebagian dijual senilai

kandang.

1

pendapatan

pemanfaatan

Rp

memberikan

yang

biogas

19.800/

hari.

berasal

sebagai

Pendapatan

ini

Buangan

digester

merupakan

merupakan pendapatan tambahan bagi

kotoran sapi yang telah terfermentasi dan

peternak

kemudian diolah lebih lanjut menjadi

karena

sebelumnya

kotoran

ternak belum dimanfaatkan, ditumpuk di

pupuk organik.

belakang kandang dan bahkan menjadi

dihasilkan

sarang lalat dan mencemari lingkungan.

diendapkan dan diolah menjadi pupuk

Buangan digester yang

0,15

m2/

hari

setelah

organik secara periodik sekali 15 hari
Digester biogas yang terbuat dari

menghasilkan pupuk organik sebanyak

3

495 kg atau rata-rata 33 kg/hari. Pupuk

plastik PE 020 dengan volume 4 m
mampu

menghasilkan

biogas

2,23

kandang ini sebagian digunakan sendiri

m3/hari.

Biogas ini dialirkan ke dapur

oleh peternak dan lainnya dijual dengan

untuk digunakan sebagai bahan bakar

harga

kompor gas. Hasil pengujian lama nyala

pendapatan dari pupuk kandang adalah Rp

kompor dari biogas yang dihasilkan

19.800/hari.

Rp

600/kg,

sehingga

nilai

digester didapatkan selama 6,5 jam/hari.
Jika dikonversikan ke pemakaian kompor
minyak tanah, penggunaan kompor biogas

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

ini setara dengan konsumsi 1,8 liter
minyak tanah.

Pengolahan kotoran sapi menjadi

Penggunaan kompor

biogas di keluarga peternak menghasilkan
saving yang dihitung sebagai pendapatan
peternak sebesar Rp 6.300/ hari.
Digester biogas perlu diisi setiap

biogas

dan

pupuk

organik

dapat

menghasilkan pendapatan tambahan bagi
peternak sebanyak Rp 26.100,-/hari
4.2. Saran

hari dengan kotoran ternak baru dan
bersamaan dengan itu kotoran ternak yang

Berdasarkan hasil kegiatan ini,
terbukti bahwa teknologi ini sangat

3

bermanfaat

bagi

masyarakat

meningkatkan

pendapatan

Oleh

itu

karena

kabupaten

Padang

dalam
Ucapan terima kasih disampaikan

masyarakat.

diharapkan

Pemda

Pariaman

dapat

menyebarluaskan Teknologi ini kepada
seluruh kelompok tani di daerahnya.

kepada Dit-Litabmas DIKTI yang telah
membiayai kegiatan ini, juga kepada P3M
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
yang

telah

kegiatan

menfasilitasi

serta

ketua

pelaksanaan

dan

peternak

demonstrator Kelompok Tani Saiyo dan
UCAPAN TERIMA KASIH

Kelompok Wanita Tani Berkat Yakin.

4

DAFTAR PUSTAKA
Bird, S.H. 1991. The influence of the presence of protozoa on ruminant production: A
Review. University of New England, Armidale.
Ramaiyulis, Salvia, P.S. Noor dan I.Irda. 2008. Pengembangan Permen Sapi sebagai Produk
Unggulan Politani. Lap u-UJI. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Ramaiyulis, T. Novianti, R. Zulvia. 2010. Simulasi Bisnis Usaha Peternakan Sapi Potong.
Reviw Lap. PKMT Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Ramaiyuli, P.S. Noor, Salvia. 2007. Penerapan Teknologi Defaunasi dan Suplementasi
Permen Sapi® Untuk Meningkatkan Produktivitas Reproduksi Sapi Potong di
Kawasan Pembibitan Sapi Simental Baso. J Lumbung VI (1).
Sujatmiko dan Ramaiyulis. 2009. Penerapan Teknologi Defaunasi dan Tape Jerami untuk
Meningkatkan Produktivitas Ternak yang Dipelihara secara Tradisional. Lap. IbM.
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Widhya dan Ramaiyulis, 2009. Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao
Menjadi Pakan Kaya Protein Sel Tunggal Dengan, Penel. Strategis. Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.

5

Lampiran . Foto-foto Kegiatan

Instalasi bio-gas terpasang di Kelompok Tani Saiyo

Instalasi bio-gas pada KWT Berkat Yakin

Digester dan kantong penampung sudah
terisi gas

Mngisi digester bio-gas dengan cairan feses
sapi

Kantong penampung gas sudah penuh terisi
gas

6

Gas yang terbentuk sudah dapat digunakan untuk menyalakan kompor gas

7

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124