PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA DI ERA GLO

PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016

ii
MATA KULIAH
BAHASA INGGRIS

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DISUSUN OLEH
DIAH RIDHAYANTI
105331110516

KELAS
BI 1C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016


iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan hasil karya tulis dengan judul Problematika Bahasa Indonesia Di
Era Globalisasi.
Karya tulis ini diharapkan dapat membantu mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa dengan memecahkan problematika berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai penulis, saya berharap agar karya tulis ini dapat dipahami oleh semua kalangan.
Apabila ada kekurangan dalam karya tulis ini, saya berharap kepada para pembaca untuk memaklumi.
Saya berharap semoga semua yang telah saya kerjakan memperoleh pahala dari Allah Swt.
Sekian

Makassar 2016

Diah Ridhayanti

iv
Daftar Isi
Halaman Judul.......................................................................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................................................iii
Daftar isi...............................................................................................................................................iv
Abstrak..................................................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................................2
BAB 2 ISI.............................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Bahasa Menurut KBBI dan Para Ahli....................................................................3
2.2 Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia..........................................................................................3
2.3 Peran Bahasa Indonesia Terhadap Bangsa Indonesia..............................................................4
2.4 Perkembangan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi..............................................................5
2.5 Eksistensi Bahasa Indonsia Di Era Globalisasi.......................................................................6
2.6 Penyebab Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia..............................................................7
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 11

v
ABSTRAK

Karya Tulis ini bertujuan untuk (i) Mengetahui pengertian bahasa (ii) Memaparkan sejarah
lahirnya bahasa Indonesia (iii) Memperjelas peran bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia (iv)
Mengetahui perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi (v) Mengetahui eksistensi bahasa
Indonsia di era globalisasi (vi) Mengetahui penyebab kesalahan penggunaan bahasa Indonesia.
Hasil karya tulis ini menunjukkan (i) pengertian bahasa (ii) sejarah lahirnya bahasa Indonesia
(iii) peran bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia (iv)bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di
era globalisasi (v) eksistensi bahasa Indonesia di era globalisasi (vi)penyebab kesalahan penggunaan
bahasa Indonesia.
Karya tulis ini menggunakan literatur buku di Perpustakaan Daerah Makassar dan juga
beberapa materi dari internet internet. Literatur dari internet, berupa artikel dari beberapa penulis,
wartawan, Wikipedia. Salah satu artikel yang saya gunakan adalah artikel dari Bapak Muh. Arief
Muhsin yang berjudul Konservasi Bahasa Daerah Laiyolo yang Hampir Punah di Kabupaten
Selayar Sulawesi Selatan.

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia bahkan hewan untuk saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Bahasa terjadi karena adanya interaksi sosial kepada lawan

bicaranya. Ada banyak sekali bahasa yang digunakan di dunia ini. Bahasa antara negara satu dengan
negara lainya sangatlah berbeda, bahasa Melayu – negara Malaysia,bahasa Arab – negara Saudi
Arabia,bahasa Thai – negara Thailand dan sebagainya. Masing – masing bahasa tersebut mempunyai
pengaturan dan kaidah yang berbeda. Tidak perlu jauh – jauh ke negara tetangga,disini saya akan
membahas bahasa kita sendiri,yakni bahasa Indonesia. Manusia dapat berinteraksi secara spontanitas
dan tidak jarang justru melakukan kesalahan dalam berbahasa. Tetapi tidak disadari bahwa hal
tersebut salah. Oleh sebab itu disini saya tidak akan membahas asal – usul bahasa Indonesia,tetapi
lebih ke masalah tentang kesalahan dalam berbahasa. Sering kali kita menganggap bahasa yang sering
kali kita lafalkan itu bahasa yang benar atau baku. Padahal di dalam kaidah bahasa Indonesia tidak
membenarkan hal tersebut. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang mengacu pada kaidah
bahasa Indonesia dan KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ).
Kesalahan dalam berbahasa dibagi menjadi dua yaitu kesalahan dalam ucapan, juga kesalahan
yang dilakukan dalam penulisan. Tetapi dalam analisis kesalahan bahasa, sebenarnya kesalahan
berbahasa ini tidak hanya diklasifikasikan atas dua hal saja. Kesalahan berbahasa itu meliputi
kesalahan karena penyajian, penambahan, salah susun, baik kesalahan morfologi, leksikal maupun
fonologi. Namun secara fonologi kesalahan terbagi menjadi dua aspek, ( ucapan dan penulisan).
Kesalahan yang terkadang atau bahkan sering dilakukan oleh seseroang dan sekelompok manusia
terkadang dilatar belakangi karena suku etnis, suku dan sebagainya. Sehingga dalam mengucapkan
kata atau kalimat bahasa Indonesia yang dijadikan bahasa kesatuan itu masih terikat kental dengan
bahasa kebiasaan dalam satu suku yang ditempatinya.


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahasa menurut KBBI dan para ahli ?
2. Kapan lahirnya bahasa Indonesia ?
3. Apa peran bahasa Indonesia terhadap bangsa Indonesia ?
4. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era Globalisasi saat ini ?
5. Bagaimana eksistensi bahasa Indonsia di era Globalisasi ?

2
6. Apa Penyebab Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian bahasa
2. Memaparkan sejarah lahirnya bahasa Indonesia
3. Memperjelas peran bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia
4. Mengetahui perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi
5. Mengetahui eksistensi bahasa Indonsia di era globalisasi
6. Mengetahui penyebab kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

3

BAB 2
ISI

2.1 Pengertian Bahasa Menurut KBBI dan Para Ahli
A. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer , yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk
berkomunikasi,berinteraksi,bekerjasama,dan mengidentifikasi diri.
B. Menurut para Ahli
-

Harimurti Kridalaksana

: Bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan

digunakan untuk berkomunikasi oleh setiap kelompok manusia.
-

Wittgenstein

: Bahasa merupakan suatu bentuk pemikiran yang bisa


dipahami,dimengerti,berhubungan dengan kenyataan, dan memiliki struktur dan bentuk
yang logis.
-

Mc. Carthy

: Bahasa merupakan praktik yang sangat tepat untuk

mengembangkan kemampuan berfikir seseorang.
Berdasarkan pemaparan dari para ahli diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa : Bahasa ialah
bentuk pemikiran yang dapat dipahami dan dimengerti yang dikeluarkan dan menghasilkan sistem
bunyi yang bermakna yang digunakan untuk bersosialisasi sesama kelompok manusia.
Bahasa adalah karakter yang menjiwai suatu bangsa. Bahasa menjadi alat pemersatu bangsa
yang digunakan oleh masyarakat untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Bahasa
sangatlah dekat dengan kita terutama bahasa daerah atau bahasa ibu yang merupakan lambang
identitas lokal. (Bapak Muh. Arief Muhsin,201

2.2 Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia
Sejarah telah memberikan kepada kita,bangsa Indonesia, satu bahasa persatuan yaitu bahasa

Indonesia, karena terpilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan kita dengan nama baru Bahasa
Indonesia. Peristiwa itu terjadi menurut perputaran roda sejarah sampai hari Sumpah Pemuda tanggal
28-Oktober 1928 saat diikrarkannya satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang semuanya
dengan nama Indonesia, sejarah perkembangan bahasa Melayu berjalan dengan mulus.
Sesudah pertengahan abad ke-19 Gubernur Jenderal Rochussen melihat bahwa bahasa
Melayu digunakan orang dimana-mana sebagai bahasa penghubung. Oleh karena itu, kemudian
pemerintah Belanda menetapkan bahwa bahasa Melayu hendaknya dijadikan bahasa pengantar di
sekolah-sekolah Melayu untuk memperoleh tenaga administrasi yang murah dalam pemerintah.

4
Tindakan yang diambil oleh pemerintah Belanda itu tanpa mereka sadari telah menguntungkan bagi
perkembangan bahasa Melayu kelak,cikal bakal penduduk yang mendiami wilayah Hindia-Belanda,
wilayah yang kemudian dituntut oleh bangsa Indonesia menjadi wilayah Republik Indonesia.
Pada tahun 1908, pemerintah Belanda mendirikan suatu badan penerbit dengan nama
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah namanya menjadi balai
pustaka. Walaupun pendirian lembaga penerbitan itu tidak luput dari latar belakang politik adanya
Balai Pustaka ini dengan cepat telah memperluas daerah penyebaran bahasa Melayu ke seluruh
pelosok tanah air melalui tulisan-tulisan yang diterbitkannya.
Saat yang paling penting dalam kehidupan bangsa Indonesia ialah Sumpah Pemuda. Peristiwa
itu kemudian merupakan tonggak sejarah bagi terwujudnya sebuah bangsa yang kemudian

memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Ikrar pertama satu tanah air dan
ikrar kedua satu bangsa dikuatkan oleh ikrar ketiga “menjungjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”
yang sungguh-sungguh berperan secara real sebagai alat pemersatu karena bahasa itu digunakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa baru yang terdiri atas beratus-ratusnsuku bangsa.
Peranan politik dalam mengukuhkan kedudukan bangsa Indonesia sangatlah besar dalam
berbagai pertemuan gerakan politik, bahasa Indonesialah yang mereka gunakan. Demikian juga
bantuan surat kabar bahasa Indonesia yang terbit dimana-mana, yang menggunakan bahasa Indonesia,
tidaklah kecil artinya.

2.3 Peran Bahasa Indonesia Terhadap Bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia.
Bahasa ini lahir sebelum bangsa ini benar-benar menjadi sebuah bangsa yang merdeka. Kata merdeka
dengan segala aspek semantinya, pada waktu bahasa ini diikrarkan pada tahun 1982 merupakan
sebuah angan, cita-cita keinginan, harapan, doa dari para pendiri atau pejuang negara ini.
Semua orang bisa menganggap bahasa Indonesia mudah dipelajari. Tetapi pada kenyataannya
tidak demikian. Bahasa memiliki susunan-susunan yang harus dipahami secara mendasar. Itulah
sebabnya, mengapa di tiap sekolah, sejak dini sampai k perguruan tinggi bahasa Indonesia menjadi
mata pelajaran atau mata kuliah wajib. Namun, minat bahasa Indonesia yang baik dan benar sekarang
mulai menurun. Bagaimana bangsa Indonesia akan maju kalau rakyatnya tidak mau belajar bahasa
yang baik untuk digunakan dalam memulai sebuah pembicaraan. Kita mungkin dari kecil sering

mendengar bahasa satu dengan bahasa yang lain berbeda-beda. Begitu banyak bahasa yang ingin kita
pelajari, namun mengapa bahasa negara kita sendiri belum kita kuasai dengan baik.

5
Apa sebenarnya bahasa yang baik dan benar itu ? Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia
dengan baik dan benar”, tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak begitu jelas. Slogan itu
hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa disegala tempat kita
harus menggunakan bahasa baku.
Tidak semua bahasa yang baik itu benar dan sebaliknya, tidak semua bahasa yang baik itu
benar. Tentunya yang terbaik adalah bisa berbahasa dengan baik dan benar.
Semua bahasa pada hakikatnya sama, yaitu sebagai alat komunikasi.oleh karena itu,ungkapan
bahwa bahasa menunjukkan bangsa benar adanya. Sebab, ketika seseorang sedang berkomunikasi
dengan bahasanya, mampu menggali potensi bahasanya, dan mampu menggunakannya secara baik,
benar, dan santun, maka itu merupakan cermin dari sifat dan kepribadian pemakainya.
Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa mmempunyai karakteristik dinamis atau tidak
statis. Ismail Kusmayadi (Pikiran Rakyat,2006) mengkhawatirkan terkikisnya bahasa Indonesia yang
baik dan benar ditengah arus globalisasi. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar
menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin tinggi. Selain itu semakin
berkembang bahasa slang atau bahasa gaul yang mencampuradukkan bahasa daerah, bahasa
Indonesia, dan bahasa Inggris.


2.4 Perkembangan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi
Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang
semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari
satu miliar. Akan tetapi, sama halnya dengan bidang kehidupan lain, sebagaimana dikemukakan oleh
Naisbit (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai
komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris, misalnya, walaupun pemakainya semakin
besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga memertahankan bahasa
ibunya.
Seperti di Islandia, sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya sekitar 250.000
orang, walaupun mereka dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa kedua, negara ini masih memertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh bahasa
Inggris. Demikian juga di negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania, Estonia (yang
memisahkan diri dari Rusia) telah menggantikan semua papan nama di negara tersebut yang selama
itu menggunakan bahasa Rusia.

6
Bagaimana halnya dengan di Indonesia? Di Indonesia, fenomena yang sama pernah dilakukan
dengan pengeluaran Surat Menteri Dalam Negeri kepada gubernur, bupati, dan walikota seluruh
Indonesia Nomor 1021/SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang Penertiban Penggunaan Bahasa Asing. Surat
itu berisi instruksi agar papan-papan nama dunia usaha dan perdagangan di seluruh Indonesia yang
menggunakan bahasa asing agar diubah menjadi bahasa Indonesia. Ketika awal pemberlakukan
peraturan tersebut, tampak gencar dan bersemangat usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah di
seluruh Indonesia.
Pemda DKI Jakarta, misalnya, bekerja sama dengan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa mengadakan teguran-teguran lisan dan tertulis, bahkan turun ke lapangan mendatangi
perusahaan-perusahaan yang papan namanya menggunakan bahasa Inggris atau mencampuradukkan
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan struktur bahasa Inggris. Misalnya, sebelumnya
terpampang “Pondok Indah Mall”, “Ciputra Mall”, “Mestika Bank”, dan lain-lain, sekarang diubah
menjadi “Mal Pondok Indah”, “Mal Ciputra”, “Bank Mestika”.
Berbagai fenomena dan kenyataan ini akan semakin mendukung ke arah terjadinya suatu
pertentangan (paradoks) dan arus tarik-menarik antara globalisasi dan lokalisasi. Persoalan berikutnya
adalah mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah-tengah arus tarik-menarik
itu? Untuk menjawab persoalan ini, marilah kita menengok ke belakang bagaimana bahasa Indonesia
yang ketika itu masih disebut bahasa Melayu mampu bertahan dari berbagai pengaruh bahasa lain
baik bahasa asing maupun bahasa daerah lainnya di Nusantara.

2.5 Eksistensi Bahasa Indonsia Di Era Globalisasi
Eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia pada era globalisasi
sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan
agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan
bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi
dengan memertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua
menyangkut kedisiplinan berbahasa nasional, dengan mematuhi semua kaidah atau aturan pemakaian
bahasa Indonesia. Dengan disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk
mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.
Bahasa Indonesia memang memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa
Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para
pengajarnya. Demikian juga halnya dengan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai sarana

7
pengembangan penalaran, karena pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan
memperluas wawasan.
Untuk itu, peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus
dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,
peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan. Untuk
menyemarakkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh
politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa.
Namun, jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia
belum difungsikan secara baik dan benar. Banyak para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior
(rendah diri), sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur
sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing. Walaupun
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Sayangnya, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum
banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia
bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosa-katanya payah, dan secara semantik sulit dipahami
maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya
bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007).
Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian
bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini disamping dapat dimulai dari diri
sendiri,

juga

perlu

didukung

oleh

pembelajaran

bahasa

Indonesia

di

sekolah.

2.6 Penyebab Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia
Kesalahan pengunaan bahasa Indonesia sehari hari pada kalangan remaja umum nya
menggunakan bahasa yang salah atau menyimpang. Dan sedikit sekali orang yang menggunakan
bahasa indonesia yang baku ata benar. Kesalahan ini di sebabkan oleh beberapa banyak faktor
diantara nya lingkungan, budaya (kebiasaan), pendidikan yang salah, mungkin juga masuknya
budaya asing dan mencampurnya dengan bahasa indonesia agar terihat menjadi mudah bagi yang
menciptakan nya. Lingkungan sangat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari – hari kita, di
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan bermain, dan forum – forum lain nya, banyak
sekali pengucapan – pengucapan yang salah dan menjadi kebiasaan di kalangan remaja. Biasanya
saya sebagai anak remaja juga merasakan bagaimana penggunaan bahasa yang salah ini sudah

8
menjadi kebiasaan di dalam Kehidupan kita sehari – hari. Misalnya dengan mencampurkan bahsa
inggris dengan bahasa indonesia dan dicampurkan lagi dengan bahasa betawi, contoh “gua lagi OTW
nih, kamu dimana ?”. Menurut mereka, bila orang asing saja melakukan hal ini, berarti hal ini sudah
mendunia

dan

keren

jika

dilakukan.

Bisa

dikatakan

ini

adalah

faktor psikologi.

Ada juga karena bahasa campur lebih mudah diucapkan dan lebih familier. Tidak perlu belajar kusus
untuk bisa berbahasa campur gaul ini. Namun menurut saya pribadi yang pernah mengajar
bahasaindonesia di ponpes ini, faktor psikologilah yang paling mempengaruhi pencmpuran bahasa
asing dengan bahasa Indonesia.
Contoh kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia :
-

Bahasa Prokem

Bahasa prokem merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam
pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu ia dikenal
sebagai 'bahasanya para bajingan atau anak jalanan' disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan
sebagai preman.
Bahasa prokem atau Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim
digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut
sebagai bahasa gaul. Bahasa prokem ditandai oleh kata-kata Indonesia atau kata dialek Betawi yang
dipotong dua fonemnya yang paling akhir kemudian disisipi bentuk -ok- di depan fonem terakhir yang
tersisa.

Misalnya,

kata bapak dipotong

menjadi bap,

kemudian

disisipi -ok- menjadi bokap.

Diperkirakan ragam ini berasal dari bahasa khusus yang digunakan oleh para narapidana. Seperti
bahasa gaul, sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa
Indonesia dan dialek Betawi.
Bahasa prokem Indonesia atau bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang
dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitas Indonesia. Bahasa prokem yang
berkembang di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh bahasa Betawi yang mengalami
penyimpangan/ pengubahsuaian pemakaian kata oleh kaum remaja Indonesia yang menetap
di Jakarta.
Kata prokem sendiri merupakan bahasa pergaulan dari preman. Bahasa ini awalnya digunakan
oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak
diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain
mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem,
distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing komunitas (daerah)
memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada lawan
bicara (kalangan militer dan kepolisian juga menggunakan).

9
Contoh yang sangat mudah dikenali adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini
menggunakan rumusan penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan huruf D, sedangkan huruf
T diubah menjadi G. Sementara huruf vokal sama sekali tidak mengalami perubahan. Rumusan ini
didasarkan pada susunan huruf pada aksara jawa yang dibalik dengan melompati satu baris untuk
masing-masing huruf. Bahasa ini dapat kita jumpai di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Belakangan ini bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa
pergaulan anak-anak remaja. Dalam konteks kekinian, bahasa pergaulan anak-anak remaja ini
merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau
komunitas tertentu (kalangan homo seksual atau waria). Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih
dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam
komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999.
Bahasa prokem umumnya digunakan di lingkungan perkotaan. Terdapat cukup banyak variasi
dan perbedaan dari bahasa prokem bergantung pada kota tempat seseorang tinggal, utamanya
dipengaruhi oleh bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk mayoritas
dalam kota tersebut. Sebagai contoh, di Bandung, Jawa Barat, perbendaharaan kata dalam bahasa
prokemnya banyak mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa Sunda.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia, sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Karena bagaimanapun juga, bahasa adalah suatu identitas bagi bangsa. Jangan
sampai bahasa Indonesia hilang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sri Nugraheni,Aninditya. 2012. Penerapan Cooperative Learning dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Yogyakarta : Pedagogia

Alwi,Hasan.2011.Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya.Jakarta : Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Risalah Kongres Bahasa Indonesia.2011.Pemberdayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh Budaya
Bangsa dalam Era Globalisasi.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan
adheetrahman.blogspot.co.id Diunduh pada 30 September 2016, 11:56:20
anak-okan’s.blogspot.com Diunduh pada 30 September 2016, 12:01:02
https://rastiaranggainihasby28.wordpress.com Diunduh pada 30 September 2016
http://bahtiaranwar.blogspot.co.id/2015/05/problematika-bahasa-indonesia.html diunduh pada tanggal
30 ‎September ‎2016, ‎12:10:06
https://www.academia.edu/2584276

- Bapak Muh. Arief Muhsin diunduh pada tanggal 30

September, 18:45:03
http://www.kompasiana.com/nunungsuryani/2012/09 Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi
Bahasa Indonesia . Di unduh pada tanggal 30 ‎September ‎2016, ‎11:24:48

https://susandi.wordpress.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_prokem
http://4ley4ley.blogspot.co.id/2012/04/makalah-problematika-bahasa-indonesia.html
https://www.academia.edu/riskapurwanti
http://riskadiani.blogspot.co.id
https://www.seputarpengetahuan.com