PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADA
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN
KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans)
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah
: Kapita Selekta
Dosen pengampu
: Hj. Ria Gloria
Di susun oleh : Kelompok III (Tiga)
Gina Fuadah Khumairoh
Ida kasida
Nurrokhman
Ratna Fadillah
Siti Masithoh Nurul Maulidah
Kelas/Semester
: Biologi A/VI
PUSAT LABORATORIUM FAKULTAS TARBIAH JURUSAN IPA-BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A. Pendahuluan
Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di
daerah tropis. Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman yang
tumbuh cepat dan merupakan salah satu sayuran khas daerah tropis. Tanaman ini
merupakan sumber gizi yang relatif mudah pemeliharaannya serta cepat dapat diambil
manfaatnya.
Pemberian puupuk organik berupa pupuk kandang dapat memberikan
pengaruh positive terhadap pertumbuhan kngkung darat. Pupuk kandang dapat
menambah ketersediaan bahan makanan berupa unsur hara bagi tanaman yang dapat
diserap dari dalam tubuh.
Pupuk kandang dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain menimbulkan
tersedianya unsur hara bagi tanaman, juga mengembangkan kehidupan jasad renik
(mikroorganisme) di dalam tanah. Jasad renik sangat penting bagi kesuburan tanah
dan sisa-sisa tanaman yang dapat diubahnya menjadi humus, senyawa-senyawa
tertentu disintesisnya menjadi bahan- bahan yang berguna bagi tanaman. Dengan
pemberian pupuk kandang, maka tercipta tanah yang baik dan memiliki unsur hara
yang cukup sehingga dapat digunakan sebagai lingkungan tumbuh bagi tanaman dan
dapat meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas tanaman. Dalam hal ini adalah
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat yang merupakan tanaman
yang memiliki daya adaptasi yang tinggi dan tahan panas.
B. Tujuan
1. Mengetahui variabel pertumbuhan pada kangkung darat (Ipomoea reptans)
2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang (kotoran kerbau) bagi
pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kangkung darat, baik
secara eksternal ataupun internal
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan kangkung darat
2. Dapat mengetahui pengaruh dari pupuk kandang (Kerbau) terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kangkung darat
D. Dasar Teori
Kangkung darat adalah tanaman yang mampu hidup ditanah, bukan diair.
Penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk organik yang sangat ramah lingkungan,
kompos atau pupuk organik sekarang sudah sangat dikenali dimasyarakat karena
dikenal sebagai pupuk yang bisa menyuburkan, dan selain itu mudah ditemukan dan
harga nya relatif murah.
Aktifitas mikroba tanah akan aktif dengan penambahan kompos ini. Mikroba
tanah membantu tanaman dalam menyerap unsur hara dari tanah yang dapat
merangsang pertumbuhan tanaman tersebut. Kompos dilihat dari berbagai aspek dan
sangat memiliki banyak manfaat diantaranya, dapat menghemat biaya, mengurangi
limbah, menguangi polusi udara, meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki
karakter dan struktur tanah, meningkatkan aktifitas mikroba tanah, meningkatkan
kualitas panen, menekan serangan penyakit atau serangan hama, dan lain sebagainya.
(Anonim. 2009)
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan ireversible,
berlangsung pada masa pertumbuhan organisme tersebut. Sedangkan proses
perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat kualitatif,
oleh adanya proses diferensiasi dan spesialisasi. Pertumbuhan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam.
Faktor yang dari luar itu berupa lingkungan, air, udara, suhu, kelembaban, tanah, pH..
Faktor dari dalam yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya ialah
hormon, gen. Tanaman akan berhasil maksimal jika faktor- faktor tersebut sangat
optimal dan seimbang. Semua tanaman membutuhkan unsur hara dan nutrisi lain yang
terkadung pada pupuk.
Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung pada daerah jaringan muda atau
pada daerah tumbuh atau lebih sering dikenal dengan jaringan meristematis. Pola
tumbuh dari beberapa organ berbeda- beda, ada yang memilki pola pertumbuhan
terbatas atau sebaliknya ada juga yang tumbuh secara tidak terbatas, selama tumbuhan
itu masih hidup. Parameter pertumbuhan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran,
volume, atau berat.
Perkecambahan dalam tanaman dibedakan menjadi epigeal dan hipogeal. Epigeal itu
perkecambahan yang dimana kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah, sedangkan
hipogeal itu dimana kotiledon tetap berada dibawah tanah. Dan pada kangkung
termasuk kedalam perkecambahan hipogeal.
E. Hasil Pengamatan
Tanggal
Kangkung
(Sample)
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Berat
13 Maret
2014
19 Maret
2014
26 Maret
2014
30 Maret
2014
8 April 2014
4 April 2014
Berat basah
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1 dan 2
3 dan 4
11 cm
11 cm
18 cm
19 cm
13 cm
12 cm
18 cm
21 cm
15 cm
13 cm
19 cm
23 cm
15 cm
14 cm
19 cm
23 cm
19 cm
15 cm
28 cm
37 cm
25 cm
20 cm
30 cm
38 cm
6
5
6
6
7
6
8
7
8
7
9
9
9
7
7
9
7
2
5
7
7
2
5
8
0,86 Gram
1,68 Gram
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat dibahas bahwa pemberian pupuk
organik (kotoran kerbau) sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan pada tanaman
kangkung. Pemberian pupuk secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap tanaman. Pengaruh pemberian pupuk kandang secara langsung dapat diamati
dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan polibag 1 di beri
pupuk kandang dan polibeg 2 sebagai kontrol. Pada keadaan pemberian pupuk
kandang, pertumbuhan tanaman mengalami pertumbuhannya cepat, daunnya lebih
banyak dan berat basanya lebih berat. Sedangkan tanaman yang control memiliki daun
yang kecil, pertumbuhannya lambat, dan berat basahnya sedikit.
Percobaan yang dilakukan menggunakan 2 polibag dimanan masing-masing polibag
di isi dengan tanah yang secukupnya dan di letakan biji kangkung kurang lebih 2
kedalam masing-masing polibeg. Di mana polibag pertama diberi pupuk organik
berupa kotaran kerbau sedangkan polibag yang ke 2 sebagai kontrol yaitu tanpa
pupuk. Dalam percobaan selama 30 hari polibag kami memberikan perlakuan setiap
harinya yaitu dengan cara member air secukupnya membuang tanaman yang tidak
berguna yang tumbuh berbarengan sama tanaman kangkung selain itu itupun
penyiraman dilakukan setiap harinya.
Berdasarkan Hasil yang di peroleh bahwa tanaman kangkung yang menggunakann
pupuk organic berupa kotor kerbau pertumbuhannya cepat dibandingkan dengan
tanaman yang control. Hal ini disebabkan adanya kandungan
Tanaman
mutlak
membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya yaitu berupa kotoran
kerbau yang mengandung nutrisi berupa Kalium (K) perananya Memperlancar
fotosintesis sehingga tumbuh lebih cepat dan berdaun banyak sedangkan pada
tanaman kangkung yang control neniliki pertumbuhan yang lambat karena kandungan
haranya hanya diperoleh dari tanah dan cahaya saja. Selain kandungan hara yang
mempengaruhi percepatan pertumbuhan tanaman, cahaya juga mempengaruhi kalau
cahanya mendukung maka proses fotosintesis lebih cepat.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif
(dihitung
dengan
angka).
Sedangkan
perkembangan
adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal
dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga
dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal
dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan
cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan.
Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang
dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek
daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang
(lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut
berhubungan
dengan
aktifitas
hormon
fitokrom
dalam
tumbuhan.
Selain
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan
batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
G. Kesimpulan
1. Terdapat perbedan antara tanaman kangkung yang sebagai kontrol dengan
pengarruh tanaman kangkung yang menggunakan pupuk kandang kerbau.
2. Pada tanaman kangkung yang tidak menggunakan pupuk kandang kerbau tanaman
kangkung tumbuh dengan baik namun pertumbuhannya tidak sempurna karena
faktor pertumbuhan yang didapat tidak kompleks.
3. Berbeda dengan tanaman kangkung yang diberi pupuk kandang kerbau, tanamaan
tumbuh dengan cepat serta pertumbuhannya sempurna karena baik faktor internal
atau eksternalnya (unsur hara atau hormon) didapat lebih kompleks.
4. Adapun faktor pertumbuhan dan perkembangan yaitu terdapat faktor internal dan
eksternal. Dimana faktor internal dapat berupa hormon (auksin, giberelin,
sitokinin), sedang faktor eksternal berupa suhu, air, kelembaban, konsentrasi gas –
gas, cahaya dan kecepatan angin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
201.
Pengaruh
Cahaya
Terhadap
Tumbuhan.
http//tabloidindomakalahblogspot.com/2009/pengaruh_cahaya_terhadap_pertumbuh
an.html. Diakses pada tanggal 01 Mei 2013. Pada pukul 23:22 WIB
Campbell, Reece dan Mitchell.(2003). Biologi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Dwijoseputro, D. (1988). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Gramedia.
Gembong Tjitrosoepomo. (2005). Morfologi Tumbuhan . Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Sulastri, A. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Unsoed Purwokerto.
KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans)
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah
: Kapita Selekta
Dosen pengampu
: Hj. Ria Gloria
Di susun oleh : Kelompok III (Tiga)
Gina Fuadah Khumairoh
Ida kasida
Nurrokhman
Ratna Fadillah
Siti Masithoh Nurul Maulidah
Kelas/Semester
: Biologi A/VI
PUSAT LABORATORIUM FAKULTAS TARBIAH JURUSAN IPA-BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A. Pendahuluan
Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di
daerah tropis. Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman yang
tumbuh cepat dan merupakan salah satu sayuran khas daerah tropis. Tanaman ini
merupakan sumber gizi yang relatif mudah pemeliharaannya serta cepat dapat diambil
manfaatnya.
Pemberian puupuk organik berupa pupuk kandang dapat memberikan
pengaruh positive terhadap pertumbuhan kngkung darat. Pupuk kandang dapat
menambah ketersediaan bahan makanan berupa unsur hara bagi tanaman yang dapat
diserap dari dalam tubuh.
Pupuk kandang dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain menimbulkan
tersedianya unsur hara bagi tanaman, juga mengembangkan kehidupan jasad renik
(mikroorganisme) di dalam tanah. Jasad renik sangat penting bagi kesuburan tanah
dan sisa-sisa tanaman yang dapat diubahnya menjadi humus, senyawa-senyawa
tertentu disintesisnya menjadi bahan- bahan yang berguna bagi tanaman. Dengan
pemberian pupuk kandang, maka tercipta tanah yang baik dan memiliki unsur hara
yang cukup sehingga dapat digunakan sebagai lingkungan tumbuh bagi tanaman dan
dapat meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas tanaman. Dalam hal ini adalah
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat yang merupakan tanaman
yang memiliki daya adaptasi yang tinggi dan tahan panas.
B. Tujuan
1. Mengetahui variabel pertumbuhan pada kangkung darat (Ipomoea reptans)
2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang (kotoran kerbau) bagi
pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kangkung darat, baik
secara eksternal ataupun internal
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan kangkung darat
2. Dapat mengetahui pengaruh dari pupuk kandang (Kerbau) terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kangkung darat
D. Dasar Teori
Kangkung darat adalah tanaman yang mampu hidup ditanah, bukan diair.
Penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk organik yang sangat ramah lingkungan,
kompos atau pupuk organik sekarang sudah sangat dikenali dimasyarakat karena
dikenal sebagai pupuk yang bisa menyuburkan, dan selain itu mudah ditemukan dan
harga nya relatif murah.
Aktifitas mikroba tanah akan aktif dengan penambahan kompos ini. Mikroba
tanah membantu tanaman dalam menyerap unsur hara dari tanah yang dapat
merangsang pertumbuhan tanaman tersebut. Kompos dilihat dari berbagai aspek dan
sangat memiliki banyak manfaat diantaranya, dapat menghemat biaya, mengurangi
limbah, menguangi polusi udara, meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki
karakter dan struktur tanah, meningkatkan aktifitas mikroba tanah, meningkatkan
kualitas panen, menekan serangan penyakit atau serangan hama, dan lain sebagainya.
(Anonim. 2009)
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan ireversible,
berlangsung pada masa pertumbuhan organisme tersebut. Sedangkan proses
perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat kualitatif,
oleh adanya proses diferensiasi dan spesialisasi. Pertumbuhan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam.
Faktor yang dari luar itu berupa lingkungan, air, udara, suhu, kelembaban, tanah, pH..
Faktor dari dalam yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya ialah
hormon, gen. Tanaman akan berhasil maksimal jika faktor- faktor tersebut sangat
optimal dan seimbang. Semua tanaman membutuhkan unsur hara dan nutrisi lain yang
terkadung pada pupuk.
Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung pada daerah jaringan muda atau
pada daerah tumbuh atau lebih sering dikenal dengan jaringan meristematis. Pola
tumbuh dari beberapa organ berbeda- beda, ada yang memilki pola pertumbuhan
terbatas atau sebaliknya ada juga yang tumbuh secara tidak terbatas, selama tumbuhan
itu masih hidup. Parameter pertumbuhan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran,
volume, atau berat.
Perkecambahan dalam tanaman dibedakan menjadi epigeal dan hipogeal. Epigeal itu
perkecambahan yang dimana kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah, sedangkan
hipogeal itu dimana kotiledon tetap berada dibawah tanah. Dan pada kangkung
termasuk kedalam perkecambahan hipogeal.
E. Hasil Pengamatan
Tanggal
Kangkung
(Sample)
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Berat
13 Maret
2014
19 Maret
2014
26 Maret
2014
30 Maret
2014
8 April 2014
4 April 2014
Berat basah
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1 dan 2
3 dan 4
11 cm
11 cm
18 cm
19 cm
13 cm
12 cm
18 cm
21 cm
15 cm
13 cm
19 cm
23 cm
15 cm
14 cm
19 cm
23 cm
19 cm
15 cm
28 cm
37 cm
25 cm
20 cm
30 cm
38 cm
6
5
6
6
7
6
8
7
8
7
9
9
9
7
7
9
7
2
5
7
7
2
5
8
0,86 Gram
1,68 Gram
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat dibahas bahwa pemberian pupuk
organik (kotoran kerbau) sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan pada tanaman
kangkung. Pemberian pupuk secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap tanaman. Pengaruh pemberian pupuk kandang secara langsung dapat diamati
dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan polibag 1 di beri
pupuk kandang dan polibeg 2 sebagai kontrol. Pada keadaan pemberian pupuk
kandang, pertumbuhan tanaman mengalami pertumbuhannya cepat, daunnya lebih
banyak dan berat basanya lebih berat. Sedangkan tanaman yang control memiliki daun
yang kecil, pertumbuhannya lambat, dan berat basahnya sedikit.
Percobaan yang dilakukan menggunakan 2 polibag dimanan masing-masing polibag
di isi dengan tanah yang secukupnya dan di letakan biji kangkung kurang lebih 2
kedalam masing-masing polibeg. Di mana polibag pertama diberi pupuk organik
berupa kotaran kerbau sedangkan polibag yang ke 2 sebagai kontrol yaitu tanpa
pupuk. Dalam percobaan selama 30 hari polibag kami memberikan perlakuan setiap
harinya yaitu dengan cara member air secukupnya membuang tanaman yang tidak
berguna yang tumbuh berbarengan sama tanaman kangkung selain itu itupun
penyiraman dilakukan setiap harinya.
Berdasarkan Hasil yang di peroleh bahwa tanaman kangkung yang menggunakann
pupuk organic berupa kotor kerbau pertumbuhannya cepat dibandingkan dengan
tanaman yang control. Hal ini disebabkan adanya kandungan
Tanaman
mutlak
membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya yaitu berupa kotoran
kerbau yang mengandung nutrisi berupa Kalium (K) perananya Memperlancar
fotosintesis sehingga tumbuh lebih cepat dan berdaun banyak sedangkan pada
tanaman kangkung yang control neniliki pertumbuhan yang lambat karena kandungan
haranya hanya diperoleh dari tanah dan cahaya saja. Selain kandungan hara yang
mempengaruhi percepatan pertumbuhan tanaman, cahaya juga mempengaruhi kalau
cahanya mendukung maka proses fotosintesis lebih cepat.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif
(dihitung
dengan
angka).
Sedangkan
perkembangan
adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal
dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga
dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal
dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan
cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan.
Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang
dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek
daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang
(lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut
berhubungan
dengan
aktifitas
hormon
fitokrom
dalam
tumbuhan.
Selain
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan
batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
G. Kesimpulan
1. Terdapat perbedan antara tanaman kangkung yang sebagai kontrol dengan
pengarruh tanaman kangkung yang menggunakan pupuk kandang kerbau.
2. Pada tanaman kangkung yang tidak menggunakan pupuk kandang kerbau tanaman
kangkung tumbuh dengan baik namun pertumbuhannya tidak sempurna karena
faktor pertumbuhan yang didapat tidak kompleks.
3. Berbeda dengan tanaman kangkung yang diberi pupuk kandang kerbau, tanamaan
tumbuh dengan cepat serta pertumbuhannya sempurna karena baik faktor internal
atau eksternalnya (unsur hara atau hormon) didapat lebih kompleks.
4. Adapun faktor pertumbuhan dan perkembangan yaitu terdapat faktor internal dan
eksternal. Dimana faktor internal dapat berupa hormon (auksin, giberelin,
sitokinin), sedang faktor eksternal berupa suhu, air, kelembaban, konsentrasi gas –
gas, cahaya dan kecepatan angin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
201.
Pengaruh
Cahaya
Terhadap
Tumbuhan.
http//tabloidindomakalahblogspot.com/2009/pengaruh_cahaya_terhadap_pertumbuh
an.html. Diakses pada tanggal 01 Mei 2013. Pada pukul 23:22 WIB
Campbell, Reece dan Mitchell.(2003). Biologi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Dwijoseputro, D. (1988). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Gramedia.
Gembong Tjitrosoepomo. (2005). Morfologi Tumbuhan . Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Sulastri, A. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Unsoed Purwokerto.