TUGAS BHS INDONESIA TUGAS PROSA DAN PUIS

TUGAS BHS INDONESIA
TUGAS PROSA DAN PUISI LAMA

DI BUAT OLEH MIKAIL NAUFAL KEMAL

Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang
dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama
adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Prosa lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan,
disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam
masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai
banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak

sastra pertama dalam rentetan sastra indonesia mulai ada. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa
lama adalah:
Hikayat

Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,
putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa
yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun
dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah,
Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang,
Hikayat Raja Budiman.
Sejarah

Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu
peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan
silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya
datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

Kisah


Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke
tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke
Jedah.
Dongeng

Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu
sebagai berikut:


Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral
(biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung
bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.



Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu
benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng
Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian,
Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.




Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau
wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.



Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian,
kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.



Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan
menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman,
Bhagawagita, dan lain-lain.




Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan
masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu
Nawas, dan lain-lain.

Cerita berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelakupelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

Puisi
puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di
mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan.
Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat
dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti
mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan
puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi
sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.


Puisi lama
1.Pantun adalah jenis puisi lama yang satu baitnya terdiri dari terdiri dari 2 sampiran dan 2 isi.
Ciri-ciri pantun :
Setiap bait terdiri dari 4 baris
Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Baris 3 dan 4 sebagai isi
Bersajak a-b-a-b
Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
Berasal dari melayu
Contoh pantun:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan dalam hati
2.Gurindam adalah sajak dua seuntai. Gurindam termasuk dalam jenis puisi lama.
Ciri-ciri gurindam :
Baris pertama menyatakan isi kejadian
Baris kedua menjelaskan makna dari kalimat pertama
Rima dalam gurindam a-a,b-b
Contoh gurindam:


Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah pada kelakuan dia
Jika hendak melihat pada orang yang berilmu
Beratnya dan belajarlah tiada jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
3.Syair adalah jenis puisi lama dalam pengertian umum yang mengungkapkan hati penulisnya.
Ciri-ciri syair :
Merupakan puisi terikat
Bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang
Jumlah kata dalam satu baris tetap, yaitu 4-5 kata
Jumlah suku kata dalam satu baris tetap, yaitu 8-12 suku kata
Rimanya a-a-a-a atau a-b-a-b
Contoh syair :
Diriku hina amatlah malang (a)

Padi ditanam tumbuhlah ilalang (a)
Puyuh di sangkar jadi ilalang (a)
Ayam ditambat disambar elang (a)
4.Seloka adalah puisi yang berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung gurau,
sindiran, bahkan ejekan. Seloka termasuk dalam jenis puisi lama.
Ciri-ciri seloka :
Tiap bait terdiri 2 baris panjang
Tiap baris terdiri dari 18 suku kata
Isi bait saling berkaitan satu sama lain
Isinya petuah
Baris kedua pada bait terdahulu menjadi baris kesatu pada bait berikutnya
Baris keempat pada bait terdahulu menjadi baris ketiga pada bait berikutnya
Contoh seloka :
Seganda gugur di halaman
Daun melayang masuk kulah
Dengan adinda minta berkenalan
Rindunya bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunya bukan ulah-ulah

Jangan tuan tidak percaya
5.Mantra adalah jenis puisi lama yang dianggap sakti dan mengandung tenaga gaib.
Ciri-ciri mantra :
Berima akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde

Bersifat lisan, sakti, atau magis
Adanya perulangan
Metafora merupakan unsur penting
Contoh mantra :
Hai putri satulung besar
Yang beralun berilir simayan
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
6.Karmina adalah jenis puisi lama yang terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya untuk ungkapan
secara langsung. Biasanya puisi karmina disebut sebagai puisi kilat.
Ciri-ciri karmina :
Terdiri dari 2 baris
Bersajak a-a atau b-b

Bersifat epik, mengisahkan seorang pahlawan
Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi
Semua baris diakhiri koma, kecuali baris keempat diakhiri titik
Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah
Contoh karmina :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang, sekarang benci (a)
7.Talibun adalah pantun yang jumlah baris dalam setiap baitnya lebih dari empat baris. Talibun
termasuk jenis puisi lama.
Ciri-ciri talibun :
Terdiri atas sampiran dan isi
Merupakan jenis puisi bebas
Isinya berdasarkan suatu perkara yaang diceritakan secara terperinci
Contoh talibun :
Pasir bulan dalam perahu
Berlabuh tentang batu bara
Berkiawan lalu ke tepian
Ketika menghadap kemudinya
Kasih tuan hambalah tahu
Bagai orang menggenggam bara

Rasa hangat dilepaskan
Begitu benar malah dikiranya
8.Ghazal adalah jenis puisi lama yang mengandung unsur yang diulang-ulang.
Ciri-ciri ghazal :
Terdiri dari 8 baris
Setiap baris berisi perihal asmara
Tiap baris berakhir dengan kata yang sama

Contoh ghazal :
Maka kusalinlah garis-garis hujan
Ke dalam baris syair, ghazal hujan
Engkau yang riang menyanyikan dingin
mengulang refrain, hingga tinggal hujan
Engkau yang muram mengurung murung
merintih nafas, lalu suara sengal hujan
Diujung setiap gerimis, siulan angin
siapa hati kanak tak mengigal hujan
Buah buah jatuh, lebah kupu meneduh
dalam genang kenang, sepenggal hujan
Jiwaku, ada yang tak pernah basah padamu

sejak berjejal tak terurai dalam sesal hujan
9.Nazam adalah jenis puisi lama yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu.
Ciri-ciri nazam:
Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait
Setiap baris terdiri dari 12 suku kata
Bersifat keagamaan, seperti memuji kebesaran tuhan
Contoh nazam :
Aku mula nazam ini dengan nama
Allah yang memberi fahaman agama
Puji ini bagi Allah yang mulia

Unsur Instrinsik Dan Enstrinsik Prosa, Puisi, Dan
Drama

Unsur Instrinsik Prosa
1.Tema

2.Latar
3.Alur
4.Penokohan
5.Amanat
6.Sudut Pandang

Unsur Ekstrinsik Prosa & Drama
1.Adat
2.Budaya

UNSUR-UNSUR INTRINSIK PUISI
1. Tema
2. Rasa
3. Nada
4. Amanat
5. Diksi
6. Imajinasi
7. Kata-kata konkret
8. Gaya bahasa
9. Ritme
10. Rima

UNSUR-UNSUR EKSRINSIK PUISI
Unsur ekstrinsik pada puisi meliputi unsur biografi, nilai dalam cerita, dan
sosial
a. Unsur Biografi
Unsur biografi berkautan dengan latar belakang atau riwayat hidup
penulis/penyair
b. Unsur nilai dalam puisi
Unsur nilai berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik,
sosial,budaya, adat-istiadat, hukum, dan sebagainya.
c. Unsur sosial
Unsur sosial berkaitan dengan situasi/kondisi sosial saat puisi dibuat.