PENGARUH KINERJA DAN RISIKO REKSADANA TE

PENGARUH KINERJA DAN RISIKO REKSADANA
TERHADAP JUMLAH ASSET UNDER MANAJEMEN DAN
UNIT PENYERTAAN

Lungguh Khasanah
Universitas Trilogi

1. LATAR BELAKANG
Saat ini kinerja Manajer Investasi sangat baik karena adanya
pertumbuhan investasi pada reksa dana secara terus menerus. Sepanjang
tahun 2017 pasar saham cukup bergairah. Bahkan di akhir tahun Index
Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor yakni di level
6.355,65, atau melonjak 20 persen. Menurut Undang-Undang Pasar
Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 reksa dana adalah wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portfolio Efek oleh Manajer
Investasi.
Saat ini banyak generasi muda yang tertarik untuk melakukan
investasi melalui reksa dana. Hal tersebut seiring kemudahan akses ke
pasar modal melalui market place financial. Setelah diamati setiap hari
ada sekitar 300 investor yang mendaftarkan diri untuk dapatkan akses ke

pasar modal melalui salah satu marke tplace financial yaitu Bareksa. Dari
32 ribu nasabah reksa dana yang terdaftar di Bareksa.com hingga saat ini,
70 persen diantaranya berusia antara 20tahun-30tahun.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan untuk meneliti reksa
dana saham. Suatu reksa dana saham dapat dikatakan memiliki kinerja
bagus jika mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan
benchmarknya, yaitu lebih baik dari pasar (IHSG) atau lebih baik
diantara reksa dana saham sejenis (Equity Fund Index). Dengan adanya
Equity Fund Index, maka investor dapa menggunakan indeks ini untuk
membandingkan apakah kinerja reksa dana saham telah lebih baik
dibandingkan sesamanya atau tidak. Bisa saja reksa dana saham tidak
mampu mengalahkan IHSG, tapi jika reksa dana saham tersebut lebih
baik dibandingkan dengan sesamanya, maka sebetulnya dari seluruh
produk yang underperform, reksa dana tersebut kinerjanya paling bagus.
Alat analisis yang dapat digunakan untuk menilai kinerja reksa
dana saham diantaranya adalah Sharpe Ratio. Selama ini, investor
beranggapan bahwa semakin besar jumlah dana kelolaan reksa dana
saham (Asset Under Management), maka reksa dana tersebut menjadi
semakin menarik bagi investor. Logikanya semakin banyak jumlah dana
kelolaan reksa dana saham, berarti semakin banyak pula investor yang


berinvestasi pada reksa dana saham tersebut. Namun perlu dicermati
bahwa investor seharusnya tidak hanya melihat Asset Under
Management saja, tetapi perlu juga untuk memperhatikan 1 indikator
lainnya yaitu Unit Penyertaan (UP) reksa dana saham.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Produk reksa dana saham mana sajakah yang kinerjanya mampu
mengungguli IHSG dan Equity Fund Index?
b. Apakah kinerja produk reksa dana saham akan mempengaruhi
jumlah Asset Under Management?
c. Apakah kinerja produk reksa dana saham juga akan mempengaruhi
jumlah Unit Penyertaan?
3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini
maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
a. Membandingkan produk reksa dana saham mana yang kinerjanya
mampu mengungguli IHSG dan mengungguli rata-rata produk reksa
dana saham lainnya yaitu Equity Fund Index

b. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kinerja reksa dana saham
dengan perubahan jumlah Asset Under Management
c. Meneliti apakah adakah pengaruh antara kinerja reksa dana saham
dengan perubahan jumlah Unit Penyertaan
4. Hipotesa Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1

: Kinerja produk Reksa Dana Saham mengungguli kinerja IHSG
dan juga Equity Fund Index

H2

: Kinerja produk Reksa Dana Saham berpengaruh positif
terhadap Jumlah Asset Under Management
: Kinerja produk Reksa Dana Saham berpengaruh positif
terhadap Jumlah Unit Penyertaan

H3


5. Landasan Teori
5.1 Kerangka Penelitian

Risiko (�) Memperkuat /
Memperlemah (variabel
independen)

Pengaruh

Kinerja Reksa
dana Saham
(KINRDS) (X1)
Kinerja Pasar
(KINPSR) (X2)
Equity Fund
Index (EFI)
(X3)

Kinerja Reksa
dana Indeks

Sharpe (SRD)
(X4)

Asset Under
Management
Reksa dana
Saham (AUM)

&
Unit Penyertaan
Reksa dana
Saham (UP)
(y)

5.2 Pengertian Reksa Dana
Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995
pasal 1 ayat (27) reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portfolio Efek oleh Manajer Investasi.
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan portfolio efek, dan manajeri

nvestasi? Portfolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh
orang, perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau

kelompok yang terorganisasi berupa surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas Efek, dan setiap derivative dari Efek.
Sedangkan, manajer investasi adalah pihak yang kegiatan
usahanya mengeola Portfolio Efek untuk para nasabah atau mengelola
portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 11 angka 11 UUPM). Istilah-istilah dalam reksa dana
yaitu sebagai berikut :
a. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
NAB juga sering disebut dengan Jumlah Dana Kelolaan atau Asset
Under Management (AUM). Sesuai dengan namanya, NAB
menyatakan seberapa besar dana kelolaan masyarakat yang terkumpul
pada suatu reksa dana termasuk hasil pengembangannya.
Jika disebut NAB reksa dana berarti total dana kelolaan pada suatu

reksa dana, namun jika disebut NAB Manajer Investasi berarti total
dana kelolaan yang dipercayakan ke suatu perusahaan Manajer
Investasi. Biasanya merupakan jumlah keseluruhan dari berbagai
produk reksa dana.
b. Unit Penyertaan (UP)
UP merupakan satuan transaksi reksa dana. Ketika masyarakat
membeli reksa dana, maka dia mendapatkan Unit Penyertaan dari
Manajer Investasi. Ketika suatu reksa dana dijual, maka Unit
Penyertaan dijual kembali ke Manajer Investasi.
Jadi semakin banyak reksa dana dibeli oleh masyarakat, maka Unit
Penyertaannya akan semakin banyak dan sebaliknya. Kepemilikan
UP ini dapat diketahui dari surat konfirmasi transaksi yang
dikirimkan oleh bank custodian atau bias juga mengeceknya melalui
sistem yang disediakan oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual.
Jumlah Unit Penyertaan yang dapat ditawarkan oleh reksa dana
biasanya terbatas. Batasan tersebut ditetapkan dalam prospectus reksa
dana namun dalam pelaksanaannya sangat fleksibel. Apabila sudah
mendekati batas, maka Manajer Investasi dapat melakukan perubahan
prospectus dengan mengubah batasan jumlah unit maksimum yang
boleh ditawarkan.

5.3 Jenis –jenis Reksa Dana
Jenis-jenis reksa dana berdasarkan sifat investasinya menurut
Rudiyanto (2013), antara lain:
1. Reksa Dana PasarUang
Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada
berbagai sekuritas di pasar uang.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya minimal
80% dari aktivanya dalam bentuk efek obligasi.
3. Reksa Dana Saham
Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya minimal
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
4. Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran memiliki investasi dalam efek bersifat ekuitas
dan efek bersifat hutang.
5.4 Return Reksa Dana
Pengukuran kinerja dilakukan untuk melakukan evaluasi portofolio
secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengukuran akan menunjukkan
keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan investasi yang telah ditetapkan

dan dapat pula dipakai untuk melakukan komparasi dengan suatu benchmark
maupun portofolio lainnya.
KINRDS = NAB t – NAB t-1
NAB t-1

KINRDS
NABt
NABt-1

: Return Reksa Dana
: Nilai Aktiva Bersih selama periode t;
: Nilai Aktiva Bersih selama periode t-1

5.5 Risiko Investasi
Dalam berinvestasi terdapat unsur ketidakpastian yang akan
menyebabkan terjadinya risiko dimana investor tidak mengetahui dengan pasti
apakah akan memperoleh keuntungan atau sebaliknya mendapatkan kerugian
dari investasi yang dilakukannya. Menurut Samsul, M (2006) jenis risiko
investasi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu risiko sistemastis
(systematic risk / undiversifiable risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic

risk / diversifiable risk).
Standar Deviasi (�) = √variance
5.6 Return Market
Return market merupakan perubahan indeks pasar yang dinyatakan
dalam presentase, yaitu indeks pasar periode sekarang dibandingkan dengan
indeks pasar periode kemarin. Didalam penelitian ini, penulis menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai benchmark untuk
mengkomparasi kinerja reksa dana saham.

KINPSR
IHSGt
IHSGt-1

KINPSR = IHSGt – IHSGt-1
IHSGt-1
: Return market
: Nilai Indeks IHSG selama periode t;

: Nilai Indeks IHSG selama periode t-1;


5.7 Equity Fund Index
Selain menggunakan IHSG sebagai benchmark penulis juga
menggunakan Equity Fund Index untuk mengkomparasi kinerja reksa dana
saham.
5.8 Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang diambil sesuai dengan masalah
penelitian ini, antara lain :
No. Pengarang
dan Judul

Alat Uji

Hasil

Persamaan

Perbedaan

1.

Usman dan
Ratnasari
(1994)

Metode
Sharpe,
Treynor,
Jensen

Seluruh
reksa dana
beserta
benchmarknya memiliki
nilai negatif

Benchmark
yang
digunakan
penulis tidak
hanya IHSG,
tetapi juga
Equity Fund
Index

2.

Mondigliani
(1970)

Risk
Adjusted
Measure

Reksa dana
memiliki
kinerja diatas
kinerja pasar
bila Manajer
Investasinya
mengelola
dengan baik

Objek
penelitian
merupakan
reksa dana
yang ada di
Indonesia
menggunaka
n metode
Sharpe’s
Measure
Melakukan
pengukuran
terhadap
kinerja reksa
dana yang
dibandingkan
dengan
kinerja pasar

3.

Satrio Wibowo Metode
(2005)
Jensen

6. Metode Penelitian

Kinerja reksa
dana saham
yang
terdaftar di
Bapepam
akan
memberikan
hasil yang
lebih baik
dari kinerja
pasar

Objek
penelitian
merupakan
reksa dana
yang ada di
Indonesia

Menggunakan
metode Risk
Adjusted
Measure,sedan
gkan penulis
menggunakan
metode
Sharpe’s Ratio
dalam
melakukan
pengukuran
kinerja
Periode
penelitian
selama 1
tahun,
sedangkan
periode
penelitian
yang diambil
oleh penulis
adalah 5 tahun

6.1 Definisi Operasional
No. Jenis Variabel
1.
Kinerja Reksa
dana Saham
(KINRDS)

Skala
Rasio

2.

Kinerja Pasar
(KINPSR)

Rasio

3.

Equity Fund
Index (EFI)
Kinerja Reksa
dana Indeks
Sharpe (SRD)

Rasio

Asset Under
Management
Reksa dana
Saham (AUM)
Unit Penyertaan
Reksa dana
Saham (UP)
Risiko (�)

Rasio

Jumlah dana dari suatu produk reksa dana
saham yang dikelola oleh Manajer Investasi

Rasio

Jumlah reksa dana saham yang dimiliki
oleh investor

Rasio

Nilai standar deviasi total risiko yaitu risiko
sistematis dan risiko tidak sistematis yang
melekat pada produk reksa dana

4.

5.

6.

7.

Rasio

Definisi Operasional
Kinerja reksa dana saham sub periode
tertentu yang diperoleh dari NAB per unit
(NABt) yang dikurangi dengan nilai awal
NAB per unit (NABt-1), kemudian hasilnya
di bagi dengan NAB awal per unit (NABt-1),
dari reksa dana saham
Kinerja pasar merupakan nilai kinerja pasar
saham sub periode tertentu yang diperoleh
dari nilai Indeks Harga Saham Gabungan
akhir (IHSGt) dikurangi dengan nilai awal
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSGt-1),
kemudian hasilnya dibagi dengan nilai awal
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSGt-1)
Nilai indeks gabungan produk reksa dana
saham sub periode tertentu
Perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja
yang dihasilkan oleh reksadana dengan
rata-rata kinerja investasi yang bebas risiko
(risk free asset) dibagi dengan standar
deviasi

6.2 Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen (Kinerja Reksa dana Saham)
b. Variabel Dependen (Asset Under Management dan Unit
Penyertaan)
c. Variabel Moderator (Risiko / Standar Deviasi Reksa dana Saham)
6.3 Jenis dan Sumber Data
No.
Jenis Data
1. Daftar produk reksa dana saham

Sumber Data
Periode
Kontan Online 2013-2017

2.
3.
4.
5.
6.
7.

yang aktif
NAB/Unit produk reksa dana
saham
Nilai Asset Under Management
(AUM) produk reksa dana saham
Jumlah Unit Penyertaan (UP)
produk reksa dana saham
Nilai IHSG
Data bunga SBI
Nilai Equity Fund Index

Kontan Online 2013-2017
Indo Premiere
Ipot Fund
Bareksa

2013-2017

BEI
BI
Indo Premiere
Ipot Fund

2013-2017
2013-2017
2013-2017

2013-2017

6.4 Populasi dan Sampel
No.
Nama Reksa dana Saham
1. BNP Paribas Pesona Syariah
2. Rhb Alpha Sector Rotation
3. CIMB Principal Total Return Equity
Fund
4.
5.

Danareksa Mawar
BNP Paribas Ekuitas
6.5 Teknik Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik parametrik
dengan ditambahkan variabel moderator, yaitu variabel yang bersifat
memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk
analisis variabel moderasi adalah regresi moderasi. Model persamaan
hubungan dalam analisis regresi moderasi adalah sebagai berikut :
Y1 = � + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + e

DAFTAR PUSTAKA
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of
Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet
Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing
Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the
Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of
Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.
Hadi, Ilman. 2013. Apa Itu Reksa Dana?
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5115c9d73685a/apa-itureksa-dana. Di akses pada: (24 April 2018)
Deny, Septian. 2017. Generasi Muda Kini Makin Tertarik Investasi di
Reksadana .https://www.liputan6.com/bisnis/read/2912339/generasi-mudakini-makin-tertarik-investasi-di-reksadana. Di akses pada: (24 April 2018)
Rudiyanto. 2015. Mengenal Berbagai Istilah Reksa
https://otomotif.kompas.com/read/2015/06/02/060700126/Mengenal.Berba
gai.Istilah.Reksa.Dana. Di akses pada: (24 April 2018)
Isnurhadi. Analisis Kinerja Reksadana Saham Dengan IHSG Dan Equity Fund
Index Sebagai Benchmarking Serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan
Jumlah Asset Under Management Dan Unit Penyertaan.
http://eprints.unsri.ac.id/4732/3/MAKALAH_ISNURHADI_JMBS.pdf. Di
akses pada: (24 April 2018)