PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FLIYING SHOOT BOLA TANGAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KUBU RAYA ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP
HASIL BELAJAR FLIYING SHOOT BOLA TANGAN
DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KUBU RAYA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:
DENNY
NIM F38010045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018

1

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP
HASIL BELAJAR FLIYING SHOOT BOLA TANGAN PADA

DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KUBU RAYA

Denny, Edi Purnomo, Eka Supriatna
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan Pontianak
Email : Denny@gmail.com

Abstract
The problem in this research is whether there is any influence of audio
visual learning media on the result of learning fliying shoot handball game
on the students of class X A in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. The
purpose of this study is to determine the effect of audio visual learning media
on the results of learning fliying shoot handball game on the students of
class X A in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. The method used in this
research is experimental method with pre-experimental design. population in
this study all students of class XA in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya
which amounted to 31 students. In this research to do sample saturation
technique or take entire population that is student of class XA in SMA
Kemala Bhayangkari Kubu Raya which amounts to 31 student. Data
analysis was done by using t-test analysis. Analysis of influence test through
t-test application got t-test> tabel or 17.366> 2.042 meaning that hypothesis

accepted there is influence of audio visual learning media to result of
learning fliying shoot handball game at student of class X A in SMA Kemala
Bhayangkari Kubu Raya. Percentage improvement of learning result of
basic technique of fliying shoot handball game on X A class students in SMA
Kemala Bhayangkari Kubu Raya is 39.19%.
Keywords: Audio Visual Media, Flying Shoot Handball

PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani merupakan
salah satu mata pelajaran yang sangat
penting bagi peserta didik untuk
mengembangkan pertumbuhan fisik
maupun kebugaran dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh itu guru harus selalu
berpikir kreatif untuk merangsang
peserta didik untuk bergerak dengan
gembira. Karena dalam pendidikan
jasmani siswa dituntut untuk meningkatkan aspek kognitif dan afektif
serta aspek psikomotor atau geraknya
yang berkembang secara seimbang dari

ketiga aspek tersebut.

Pendidikan merupakan faktor utama
dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam
membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif.
Menyadari
akan
hal
tersebut,
pemerintah sangat serius menangani
bidang pendidikan,sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan
muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan
diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2


baru didunia pendidikan seperti halnya
di sekolah SMA Kemala Bhayangkari.
Yang harus dikembangkan dalam
permainan bola tangan ini adalah teknik
dasarnya bagi peserta didik yang masih
banyak belum menguasainya. Untuk itu
perlu inovasi terbaru oleh guru yang
mengajar dalam mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik
sehingga menjadikan cabang bola
tangan pada dunia pendidikan semakin
diminati oleh peserta didik bahkan
masyarakat luas.
Cabang olahraga bola tangan banyak
disukai oleh murid dikarenakan
permainan ini merupakan olahraga baru
dan juga olahraga beregu, dalam aktivitas bermainnya peserta melakukannya secara kompak dan solidritas
yang tinggi dalam satu tim ataupun
sesama tim lawan untuk mencapai
kemenangan ataupun mencapai suatu
kesenangan. Namun, peserta didik di

sekolah SMA Kemala bhayangkari,
permainan bola tangan ini masih
banyak kesalahan pada tehnik dasarnya,
Sehingga menimbulkan suatu masalah
dalam pelaksanaannya seperti kurangnya penyelesaian dalam mencetak
angka kemenangan bagi timnya.
Berdasarkan hasil observasi yang
penulis lakukan selama PPL dan secara
khusus selama 3 kali pertemuan pembelajaran di SMA Kemala bhayangkari,
terdapat beberapa permasalahan yaitu
dalam mendemonstrasikan guru pada
aktivitas pembelajaran, siswa ada yang
berbicara atau bergurau dengan teman
dan ada juga yang memperhatikan
sementara guru di depan menjelaskan
materi yang berkaitan dengan permainan bola tangan khusunya teknik
melempar. Kemudian khususnya di
kelas XA ketika siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan teknik
melempar siswa ada yang bisa

melakukan dan ada juga yang kurang
menguasai misalnya teknik koordinasi
gerakan kaki dan tangan tidak sesuai,
sehingga hasil lemparannya kurang

Salah satu tujuan dari pendidikan
jasmani adalah mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pemeliharaan kebugaran jasmani serta
pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani daan olahraga yang
terpilih. Meskipun pendidikan jasmani
tidak hanya identik dengan praktek,
tetapi didalamnya juga terkandung teori
seperti kesehatan dan aspek sosialnya.
Untuk mengembangkan keterampilan motorik anak dalam pendidikan
jasmani ditingkat sekolah pada dasarnya dapat dilakukan dengan baik
namun, dibeberapa sekolah terhambat
oleh pembelajaran yang diterapkan oleh
guru masih belum mencapai tujuan dari
pendidikan jasmani tersebut. Padahal

jika kita lihat tujuan pendidikan jasmani
yaitu memberikan kesempatan kepada
anak untuk mempelajari berbagai
kegiatan yang membina sekaligus
mengembangkan potensi anak, baik
dalam aspek fisik, mental, sosial,
emosional, dan moral. Singkatnya,
penjas bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggitingginya yang dimulai dari sejak dini.
Guru pendidikan jasmani berbeda
dari guru mata pelajaran lainnya, guru
pendidikan jasmani harus memiliki
kemampuan untuk mengembangkan
tidak hanya aspek kognitifnya saja
namun aspek psikomotor serta afektifnya juga sangat penting sehingga,
guru pendidikan jasmani harus memiliki tingkat sensitifitas terhadap
permasalahan yang dihadapi peserta
didik dan mampu diberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut. Akibatnya permasalahan dapat diatasi
seiring berjalannya proses belajar
mengajar.

Di dalam pendidikan jasmani
banyak sekali aktivitas yang bisa
didapatkan, terutama dari aktivitas yang
menggunakan fisik seperti permainan
bola besar salah satunya bola tangan.
Permainan bola tangan pada saat ini
merupakan cabang olahraga yang masih

3

penjaga gawang. Objek dari permainan
ini adalah melempar bola sampai masuk
menjadi gol di gawang lawan.
Bolatangan dimainkan di la-pangan
sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemain
setiap tim adalah 6 orang dan satu
penjaga gawang dengan waktu main
2x30 menit.


tepat atau tidak tepat sasaran misalnya
keluar dari gawang ataupun mudah
ditangkap oleh penjaga gawang, dikarenakan teknik yang dilakukannya
kurang tepat. Dari hal tersebut sangat
disayangkan sekali materi yang disampaikan oleh guru tidak dimanfaatkan
oleh siswa. Pada dasarnya hal tersebut
tidak perlu terjadi apabila guru dapat
menemukan sesuatu yang tepat dalam
pembelajaran.
Dalam mengatasi kemampuan hasil
belajar siswa yang berkaitan dengan
materi flying shoot permainan bola
tangan maka dalam penelitia ini
diberikan sebuah perlakuan yaitu melalui sistem pembelajaran media
audiovisual. Dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat maka,
pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Media audiovisual
yang diberikan berupa bentuk pemaparan materi berkaitan dengan teknik
dasar dalam melakukan flying shoot

permainan bola tangan.
Berdasarkan pemaparan masalah di
atas maka, penulis tertarik mela-kukan
penelitian pengaruh pem-belajaran
media audio visual terhadap teknik
dasar flying shoot permainan bola
tangan pada siswa kelas X A SMA
Kemala Bhayangkari Kubu Raya tahun
2014.
Media audio visual yang dapat
dilihat sekaligus dapat didengar, seperti
film bersuara, video, televisi, sound
slide. Reni (dalam Choirun Nisa , 2013)
mengatakan bahwa media audio visual
akan lebih mudah diterima siswa
karena media ini tidak hanya melibatkan satu macam alat indra, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Menurut Bachtiar, dkk (2001) fliying
shoot adalah menembakkan bola dari
jarak sedekat-dekatnya dengan gawang

lawan sebelum tubuh yang melayang
jatuh atau mendarat di lantai atau tanah.
Secara konseptual bola tangan yaitu
Permainan ini dimainkan oleh pemain
yang berjumlah 6 orang dan satu

METODE
Penelitian adalah suatu proses, yaitu
suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan
sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Menurut Sugiyono (2012) secara
umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian
yang dilakukan itu mem-punyai bobot
yang cukup memadai dan memberikan
kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. Penelitian dila-kukan oleh
manusia untuk menyalurkan hasrat
ingin tahu yang telah mencapai taraf
ilmiah, yang disertai dengan suatu
keyakinan bahwa setiap gejala akan
dapat ditelaah dan dicari hubungan
sebab akibatnya, atau kecenderungankecenderungan yang timbul.
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian eksperimen, menurut Gay
(dalam Emzir, 2012) menyatakan
bahwa metode penelitian eksperimen
merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar
hipotesis menyangkut hubungan kausal
(sebab akibat)”.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XA di SMA
Kemala Bhayangkari Kubu Raya yang
berjumlah 31 orang siswa.Sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh. sampel
jenuh adalah semua anggota populasi

4

pretest-posttest design maka teknik
pengumpulan data yang digu-nakan
adalah dengan tes dan pengukuran yang
instrumen penelitiannya telah divaliditasi. Adapun alat dalam pengumpulan data adalah tes lemparan
flying shoot Tes ini dilakukan bertujuan
untuk mengetahui teknik dasar lemparan flying shoot. Adapun tes yang
dilakukan dengan mengunakan kisi-kisi
instrumen tes sebagai berikut:

dijadikan sampel (Suharsimi Arikunto,
2010).
Berdasarkan muatan populasi pada
siswa kelas X A SMA Kemala
Bhayangkari kubu raya yang berjumlah
31 orang, maka dari itu penulis akan
mengambil
keseluruhan
populasi
sebagai penelitian.
Teknik pengumpulan data adalah
cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data . Penelitian
ini menggunakan bentuk preexperimental design dengan model one group

Tabel 1
Kisi-kisi Penilaian
No
1
2

3
4

5

6
7
8

Kriteria Penilaian
Baik
Sedang Kurang

Aspek yang Dinilai
Posisi badan tegak menghadap kedepan
dengan kaki dibuka selebar bahu.
Posisi tangan memegang bola diatas bahu
disamping kepala dengan posisi tangan
ditekuk
Awalan berlari 3 langkah dengan bola
dipegang setinggi bahu (seperti poin 2)
Pada saat akan melakukan shooting bola
ditarik kebelakang dengan posisi tetap
disamping kepala
Pada gerakan melayang pinggang diarik
kebelakang (melengkung) bersamaan
dengan lengan lempar
Kaki ditekuk ke atas secara horizontal
Mendarat dengan kedua kaki secara
bersamaan
Tangan dilemaskan ke bawah

Menurut Ali Maksum (2007) sampel
sejenis dimaksudkan bahwa distribusi
data yang dibandingkan berasal dari
kelompok
yang
sama.
Untuk
menganalisa perbedaan antara hasil
pretest dan posttest pada kelompok
tertentu bisa menggunakan T-Test
sampel sejenis. Adapun rumusnya
sebagai berikut:

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

Rumus (T-Test)
keterangan.
D = perbedaan setiap pasangan
skor (pretest-postest)
N = jumlah sampel

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data hasil penelitian pretest dan postttest disajikan dalam bentuk tabel 2 sebagai
berikut:
Tabel 2
Data Deskriptif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Teknik Dasar Flying
Shoot Kelas XA di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya
Deskripsi

Mean

Min

Max

Std. Deviasi

Tes awal (Pretest)
Tes akhir (Posttest)

11.19
15.58

9
13

14
17

1.661
1.432

Deskripsi data penelitian pada tabel
2 menunjukkan kemampuan pretest
siswa yang terdiri dari 31 sampel maka
diperoleh hasil rata rata 11.19 skor
minimal 9, skor

maksima 14, dengan standar deviasi
1.661. Perbandingan antara tes awal dan
tes akhir di uraikan pada tabel 3 sebagai
berikut:

Tabel 3
Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Teknik Dasar Flying Shoot Kelas
XA di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya
Data

Rata-rata Hasil Belajar

Persentase

Tes Awal (Pretest)

11.19

46.63%

Tes Akhir (Posttest)

15.58

64.92%

Berdasarkan hasil analisis deskriptif
data tes awal dan tes akhir pada tabel 3
maka didapatkan hasil rata-rata untuk
tes awal (pretest) yaitu 11.19 dengan
persentase 46.63% dan
tes akhir
(posttest) yaitu 15.58 dengan persentase
64.92%.

Uji pengaruh yang dilakukan
menggunakan analisi uji-t. Berdasarkan
hasil penghitungan melalui pengaplikasian rumus uji-t diuraikan pada
tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4
Hasil Uji-t Antara Pretest dan Posttest
thitung

d.b.

ttabel

Taraf Signifikansi

17.366

30

2.042

5%

Dengan demikian ttest > ttabel atau 17.366
> 2.042 artinya hipotesis diterima
terdapat pengaruh media pembelajaran
audio visual terhadap hasil belajar
fliying shoot permainan bola tangan
pada siswa kelas X A di SMA Kemala

Berdasarkan data pada tabel 4 maka
didapat nilai thitung yaitu sebesar 17.366
dengan melihat tabel statistika dimana
pada derajat kebebasan db=(N-1) adalah
31-1=30 dan pada taraf signifikansi 5%
diperoleh nilai ttabel sebesar 2.042.

6

Bhayangkari
signifikan.

Kubu
Adapun

Raya
yang
per-sentase

peningkatan adalah sebesar 39.19 %

Beberapa analisis dari hasil observasi
siswa antara lain aktivitas siswa yang
aktif dalam belajar, seperti siswa yang
aktif bertanya, mengemukakan pendapat, dan berani tampil mempraktikkan
teknik dasar flying shoot secara
berulang-ulang. Siswa juga merasa
senang dan berkesan positif dengan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan penelitian yang telah
dilakukan cukup efektif, efisien, dan
relevan antara komponen-komponen
pembelajaran yang dikembangkan, dan
tujuan yang ingin dicapai. Berkaitan
dengan proses yang diawali dengan
identifikasi permasalahan dari hasil
observasi yang dilakukan, selanjutnya
dilakukan implementasinya di lapangan
beserta hasil refleksinya pada setiap
perlakuan sudah dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam pembelajaran
flying shoot permainan bola tangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
beberapa hasil penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya dimana pengembangan media pembelajaran memiliki
pengaruh yang signifikan dan dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta
didik seperti penelitian yang dilakukan
oleh Ni Kadek Prandyamita Wijayanti
(2007) pengaruh penggunaan media
audio visual terhadap hasil pembelajaran
bola tangan.
Selanjutnya beberapa kendala yang
dialami yang tampak saat penelitian
adalah sebagai berikut kondisi media
audio visual yang dimiliki di sekolah
masih sangat minim hal ini berdampak
pada
pengembangan-peng-embangan
pembelajaran
kedepannya.
Namun
kendala ini pada saat penelitian
dilakukan, peneliti berusaha mencari
solusi dengan menyiapkan beberapa
media pendukung dari luar agar proses
pelaksanaan penelitian tetap berjalan
berdasarkan tujuan yang diharapkan.
Selanjutnya kendala lain yaitu proses

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada
tahap pelaksanaan perlakuan, pada
media audio visual yang dikembangkan
untuk mengembangkan hasil belajar
pada materi fliying shoot permainan
bola tangan pada siswa kelas X A di
SMA Kemala Bhayangkari kubu raya.
Hasil yang didapatkan di lapa-ngan
dari hasil analisis data dan observasi dari
proses pembelajaran yang berlangsung
peningkatan kemampuan pemahaman
siswa dengan menggunakan media audio
visual dalam materi flying shoot
permainan bola tangan sangat memiliki
pengaruh yang baik. Hal ini terbukti dari
rata-rata hasil belajar yang meningkat
setelah membandingkan antara rata-rata
hasil belajar pretest dan posttest, dimana
terjadi perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar yang ditampilkan siswa
antara pada tahapan pretest dan posttest
dimana terjadi peningkatan hasil belajar
setelah diberikan perlakuan.
Penarikan kesimpualan utama dari
hasil analisis uji-t juga menunjukan hasil
yang signifikan. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan beberapa gejala
yang tampak dari pelaksanaan pembelajaran dari setiap pertemuan yang dilakukan siswa mampu mengerjakan tugas
praktek yaitu mempraktikkan permainan bola tangan, dan semakin
berkembang kualitas geraknya dalam
melakukan praktik teknik dasar flying
shoot tersebut.
Adapun beberapa catatan pen-ting
dari proses yang telah dilakukan dalam
tahapan penelitian adalah sebagai
berikut proses pembelajaran melalui
media audio visual yang dilakukan
memiliki pengaruh positif hal ini
dikarenakan media audio visual yang
diberikan pada pembelajaran mudah
dianalisis siswa secara langsung
berkaitan dengan gerakan-gerakan dasar
alam melakukan teknik flying shoot.

7

ttabel
atau 17.366 > 2.042 artinya
hipotesis diterima terdapat pengaruh
media pembelajaran audio visual
terhadap teknik dasar fliying shoot
permainan bola tangan pada siswa kelas
X A di SMA Kemala Bhayangkari Kubu
Raya. 4) Persentase peningkatan hasil
belajar teknik dasar fliying shoot
permainan bola tangan pada siswa kelas
X A di SMA Kemala Bhayangkari Kubu
Raya sebesar 39.19 %.

pembelajara melalui media audio visual
khususnya pada pelajaran penjaskes
belum pernah dilakukan hal ini
membuat siswa merasa sedikit bingung
karena proses yang dilakukan tidak
sama seperti yang biasa mereka lakukan
selama ini yaitu pertemuan langsung di
lapangan.
Perbaikan terhadap model pembelajaran perlu terus dilakukan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Beberapa hal yang harus segera dibenahi
pada saat penelitian, yaitu pemilihan
media audio visual yang lebih menarik
sehingga mampu memotivasi siswa
dalma belajar.
Agar penggunaan media audio visual
sebagai media dan sumber belajar
berhasil baik, hendaknya dipersiapkan
secara saksama, mulai dari alokasi
waktu yang digunakan sampai strategi
pelaksanaannya. Persiapan ini bertujuan
agar penggunaan media audio visual
sebagai media dalam pembelajaran
dapat menjadikan siswa merasa senang,
santai, dan jauh dari kebosanan, yang
pada akhirnya menimbulkan motivasi
siswa untuk menyimak sehingga
terhindar dari perilaku siswa yang
menyimpang dari kurikulum belajar
mengajar.

Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian
adapun saran yang dapat diajukan
penulis yaitu: agar penggunaan media
Audio visual baik dalam bentuk power
point maupun CD Interaktif sebagai
media dan sumber belajar berhasil baik,
hendaknya dipersiapkan secara saksama,
mulai dari tampilan yang selektif,
bervariasi, dan menarik, alokasi waktu
yang digunakan, sampai strategi pelaksanaannya. Sesuai dengan penelitian ini,
peneliti menyarankan kepada para
pengajar pelajaran penjaskes khususnya
untuk memanfaatkan berbagai media,
model, dan teknik pembelajaran. Dalam
hal ini menggunakan media audio visual
khusunya CD Interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perbaikan
terhadap model pembelajaran perlu terus
dilakukan dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Beberapa hal yang
harus segera dibenahi pada saat
penelitian, yaitu pemilihan media audio
visual yang lebih menarik sehingga
mampu memotivasi siswa dalam belajar.
Pemenuhan media pembelajaran
yang disiapkan atau ketersediannya
disekolah harus ditingkatkan khususnya
untuk media audio visual.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan 1) Hasil teknik dasar flying
Shoot Kelas XA di SMA Kemala
Bhayangkari
Kubu
Raya
untuk
kemampuan pretest
diperoleh yaitu
hasil rata-rata 11.19 skor minimal 9,
skor maksimal 14, dengan standar
deviasi 1.661 sedangkan untuk posttest
diperoleh hasil rata-rata 15.58, skor
minimal 13, skor maksima 17, dengan
standar deviasi 1.432. 2) Peningkatan
yang terjadi antara rata-rata tes awal
11.19 dan rata-rata tes akhir 15.58
dengan selisih atau jumlah peningkatan
sebesar 4.39. 3) Analisis uji pengaruh
melalui aplikasi uji-t didapatkan ttest >

DAFTAR RUJUKAN
Atmasubrata Ginanjar. 2012. Serba
Tahu Dunia Olahraga. Surabaya:
Dafa Publishing.
Bachtiar. 2001. Permainan Besar II
Bola Voli Dan Bola Tangan.
Universitas Terbuka.

8

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian.
Jakarta: PT Grasindo.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Nisa Choirun. 2013. Penggunaan Media
Audio Visual Dalam Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pembelajaran Membuat
Aneka Lipatan Serbet (Napkin
Folding). Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.

Florensia. 2007. Buku Pintar Olahraga.
Jakarta: Pustaka Bunda.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian.
Jakarta: PT Grasindo.
Indra. 2011. Permainan Bola tangan.
Diakses tanggal 20 Februari 2014
pada
alamat
web
http://wsor.blogspot.com/201/04/per
mainan-bola-tangan.html

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabet.

Ismaryati. 2009. Tes dan Pengukuran
Olahraga. Surakarta: UNS Pres.

9