PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA PROMOSI PUZZLE GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 06 POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2016

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA PROMOSI PUZZLE GIZI
TERHADAP PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA SISWA KELAS V
DI SD NEGERI 06 POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2016
1

2

3

Zainab Hikm awati Yasnani Abdul Rahim Sya’ban
123
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
1
2
3
zainabhikmawati210@gmail.com yasnani_rahabuddin@yahoo.com abdulstikesmw@yahoo.co .id
ABSTRAK
Masalah gizi timbul akibat perilaku gizi seseorang yang salah yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi
dengan kecukupan gizinya. Bila konsumsi selalu kurang gizinya maka seseorang akan menderita gizi kurang,
sebaliknya melebihi kecukupan gizinya maka yang bersangkutan akan menderita gizi lebih. Desain perubahan
perilaku terencana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan tindakan

terhadap gizi seimbang, salah satunya adalah permainan puzzle gizi. Permainan ini memuat 13 pesan dasar gizi
seimbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media promosi puzzle
gizi terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) gizi seimbang sebelum dan sesudah perlakuan pada
siswa kelas V di SD Negeri 06 Poasia Kota Kendari Tahun 201 6. Jenis penelitian yang digunakan adalah PraEksperimental dengan desain One Group Pre test - Post test Design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri 06 Poasia Kota Kendari Tahun 2016 yang berjumlah 67 orang, tehnik pengambilan sampel
adalah Purposive sampling dengan jumlah sampel 49 responden. Namun, dalam pela ksanaannya 6 responden
berhalangan hadir karena izin, sehingga jumlah sampel adalah 43 responden. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi. Analisis data menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian, ada pengaruh penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi yang diberikan siswa meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa
tentang gizi seimbang, yaitu pengetahuan p value (0,001) < α (0,05), sikap p value (0,019) < α (0,05), dan
tindakan siswa p value (0,016) < α (0,05).
Kata Kunci: Perilaku gizi seimbang, Permainan puzzle gizi, Siswa sekolah dasar.

THE EFFECT OF NUTRITIONAL PUZZLE GAME ILLUMINATION AS PROMOTION MEDIA TOWARD
BEHAVIOR OF BALANCED NUTRITION IN THE FIFTH GRADE’S STUDENTS
OF SD NEGERI 06 POASIA KENDARI IN 2016
ABSTRACT
Nutritional problems arises the consequence of wrong nutritional behavior of someone, it is the imbalance
between nutrient intake with nutritional adequacy. If the nutritional intake is always less then that person will

be malnutrition, otherwise if it is over then will be overweight or obesity. Design of changes of planned
behavior is needed to enhance students' ability to take action on balanced nutrition , one of them is a
nutritional puzzle game. This game contains 13 basic message of balanced nutrition. The purpose of this study
was to determine the effect of nutritional puzzle game illumination as a promotion media toward behavior of
balanced nutrition (knowledge, attitude and action), before and after treatment in the fifth grade’s students of
SD Negeri 06 Poasia Kendari in 2016. Type of this study was Pre-experimental with One Group Pre test - Post
test design. The population of this study were students in the fifth grade of SD Negeri 06 Poasia Kendari in
2016, total of them wer e 67 people. Sampling technique is Purposive sampling with sample as many as 49
respondents, but in reality 6 respondents did not attend because of permissions, so the sample size were 43
respondents. Collecting of data using questionnaire was given to the respondents before and after nutritional
puzzle game illumination as a promotion media. Data analysis using the Mc Nemar test. In the results of this
study, ther e was influence of nutritional puzzle game illumination as promotion media which was given to
students to improve their knowledge, attitude and action about balanced nutrition, they were knowledge (p
value=0,001), attitude (p value=0,019) and action of students (p value=0,016).
Keywords: Behavio r of balanced nutrition, Nutritional puzzle game, Students of elementary school.

PENDAHULUAN
Menurut World Bank (2015) 8,4 juta anak di
Indonesia mengalami stunting dan malnutrisi
kronis. Stunting bisa mengurangi produktivi tas

seseorang dan meningkatkan risiko penyakit tidak
(1)
menular .
Permasalahan gizi yang dihadapi anak-anak
Indonesia tidak hanya masalah kurang gizi, namun
masalah gizi lebih sudah menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Data Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan
bahwa secara nasional prevalensi pendek pada
anak umur 5-12 tahun adalah 30,7%, terdiri dari
12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek,
prevalensi kurus (menurut IMT/U) adalah 11.2%,
terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% kurus
serta, gemuk masih tinggi yaitu 18,8% , terdiri
dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas)
(2)
(8,0%) . Di Kota Kendari prevalensi sangat kurus
pada anak usia 5-12 tahun yaitu 4,8%, kurus 10%,
(3)
dan gemuk (8,2 %) .

Anak merupakan salah satu aset sumber
daya manusia dimasa depan yang perlu mendapat
perhatian khusus. Adanya peningkatan dan
perbaikan kualitas hidup anak merupakan salah
satu upaya yang penting bagi kelangsungan hidup
suatu bangsa. Kualitas hidup anak dapat dilihat
kesehatannya melalui keadaan status gizi yang
baik dan merupakan salah satu indikator
pembangunan. Status gizi anak merupakan satu
dari delapan tujuan yang akan dicapai dalam
Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yang
(4)
di adopsi dari PBB Tahun 2000 .
Sumber daya manusia yang berkualitas
sangat dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi menjadi
bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
Gizi
didalamnya
memiliki

keterkaitan yang erat dengan kesehatan dan
kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi menjadi salah
satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Status gizi yang baik pada anak-anak perlu
mendapatkan perhatian lebih karena ketika status
gizi anak buruk dapat menghambat pertumbuhan
fisik, mental maupun kemampuan berfikir dan
tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja
(5)
pada masa dewasa .
Masalah gizi timbul akibat perilaku gizi
seseorang yang salah yaitu ketidak seimbangan
antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizinya.
Bila konsumsi selalu kurang gizinya maka
seseorang akan menderita gizi kurang, sebaliknya
melebihi
kecukupan gizinya
maka
yang
bersangkutan akan menderita gizi lebih. Akibat

dari masalah gizi ganda ini penyakitpun dapat
timbul menyertai penderita gizi lebih atau kurang.
Masalah gizi ganda tidak hanya terdapat di
beberapa negara maju tetapi gejalanya malah

tampak juga di negara berkembang termasuk
(6)
Indonesia .
Sekolah Dasar Negeri 06 Poasia memiliki
siswa terbanyak dibandingkan dengan sekolah
dasar lainnya. Namun, berdasarkan pengamatan
secara fisik masih banyak siswa yang mengalami
wasting, selain itu jarak sekolah yang cukup jauh
membuat beberapa siswa tidak sempat sarapan
karena takut telat dan masih ada siswa yang
mengeluh tingkat konsentrasi menurun ketika
belajar. Bertitik tolak kepada hal tersebut dinilai
perlu dilakukan suatu upaya untuk memberikan
penyuluhan kesehatan kepada para pelajar
mengenai gizi seimbang dalam bentuk media

permainan puzzle gizi yang diharapkan akan lebih
berhasil. Dari uraian latar belakang tersebut, maka
dapat ditarik rumusan masalah yang ingi n diteliti
dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan
tindakan) gizi seimbang pada siswa kelas V di SD
Negeri 06 Poasia Kota Kendari Tahun 2016.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Pra-Eksperimental
dengan
menggunakan
rancangan One Group Pre test – Post test Design
dengan kelompok perlakuan berperan sebagai
(7)
kontrol atas dirinya sendiri .
O1
(X)


t1

O2
(Y)

Keterangan :
O1 = penga mata n sebelum perlakuan
O2 = penga mata n setelah perlakuan
t1
= masa intervensi
Y–X = penga ruh perlakuan
X
= nilai penga ma tan sebelum perlakuan
Y
= nilai penga ma tan sesudah perlakuan

Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa/siswi kelas V SD Negeri 06 Poasia Kota
Kendari Tahun 2016 yang berjumlah 67 orang.
Tehnik Pengambilan sampel secara purposive

sampling dengan jumlah sampel 49 orang.
Namun, dalam pelaksanaannya 6 responden
berhalangan hadir karena izin, sehingga jumlah
sampel adalah 43 responden.
Pegumpulan data terdiri data primer dan
data sekunder. Untuk data primer terdiri dari
karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan
tindakan siswa diperoleh melalui angket dengan
menggunakan kuesioner. Sedangkan data
sekunder dalam penelitian ini adalah data
gambaran umum SD Negeri 06 Poasia yang
diperoleh dari sekolah.

HASIL
Karakteristik Responden
Umur
Responden dalam penelitian ini adalah anak
Sekolah Dasar kelas V berumur 10 tahun yang
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi.

Jenis Kelamin
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Jenis
Kelamin pada Siswa/siswi di SD Negeri 06 Poasia
Tahun 2016
No.

Jenis Kelamin

1

Laki-laki

2

Perempuan

Total

Sikap


Pre Test

Post Test

n

%

n

%

Jumlah (n)

Persen (%)

Positif

26

60,5

37

86,0

24

55,8

Negatif

17

39,5

6

14,0

19

44,2

43

100

Tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa dari 43
responden yakni yang berjenis kelamin laki -laki
adalah sebanyak 24 orang (55,8%), sedangkan
responden yang berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 19 orang (44,2%).
Analisis Univariat
Pengetahuan Siswa/siswi Tentang Gizi Seimbang
Sebelum dan Sesudah Intervensi Penyuluhan
dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Pengetahuan
Siswa/siswi Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan
Sesudah Intervensi Penyuluhan dengan Media
Promosi Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia
Tahun 2016
Hasil
Pengetahuan

Sikap Siswa/siswi Tentang Gizi Seimbang
Sebelum dan Sesudah Intervensi Penyuluhan
dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Tabel 3 . Distribusi Berdasarkan Sikap Siswa/siswi
Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan Sesudah
Intervensi Penyuluhan dengan Media Promosi
Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016
Hasil

Pre Test

Post Test

n

%

n

%

Cukup
Kurang

19

44,2

38

88,4

24

55,8

5

11,6

Total

43

100

43

100

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa
dari 43 responden, siswa yang berpengetahuan
cukup pada saat pre test adalah sebanyak 19
responden (44,2%) dan pada saat post test
bertambah menjadi 38 responden (88,4%).
Sedangkan siswa yang berpengetahuan kurang
pada saat pre test adalah sebanyak 24 responden
(55,8%) dan pada saat post test berkurang
menjadi 5 responden (11,6%).

Total
43
100
43
100
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa
dari 43 responden, siswa yang memiliki sikap
positif pada saat pre test adalah sebanyak 26
responden (60,5%) dan pada saat post test
bertambah menjadi 37 responden (86,0%).
Sedangkan siswa yang memiliki sikap negatif pada
saat pre test adalah sebanyak 17 responden
(39,5%) dan pada saat post test berkurang
menjadi 6 responden (14,0%).
Tindakan Siswa/siswi Tentang Gizi Seimbang
Sebelum dan Sesudah Intervensi Penyuluhan
dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Tabel 4 .
Distribusi Berdasarkan Tindakan
Siswa/siswi Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan
Sesudah Intervensi Penyuluhan dengan Media
Promosi Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia Tahun
2016
Hasil
Tindakan

Pre Test

Post Test

n

%

n

%

Baik

5

11,6

12

27,9

Buruk

38

88,4

31

72,1

43
100
43
100
Total
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa
dari 43 responden, siswa yang memiliki tindakan
baik pada saat pre test adalah sebanyak 5
responden (11,6%) dan pada saat post test
bertambah menjadi 12 responden (27,9%).
Sedangkan siswa yang memiliki tindakan buruk
pada saat pre test adalah sebanyak 38 responden
(88,4%) dan pada saat post tes t berkurang
menjadi 31 responden (72,1%).

Analisis Bivariat
Pengetahuan Siswa
Tabel 5. Hasil Uji Mc Nemar Pengetahuan Responden Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan Sesudah Intervensi
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016
Pengetahuan
(Post Test)
Total
p value
Kurang
Cukup
n
0
24
24
Kurang
Pengetahuan
%
.0
55.8
55.8
(Pre Test)
n
5
14
19
Cukup
0,001
%
11.6
32.6
44.2
n
5
38
43
Total
%
11.6
88.4
100
cukup setelah diberikan penyuluhan dengan
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebelum
media promosi puzzle gizi ada sebanyak 24
diberikan penyuluhan dengan media promosi
responden. Dan dari 5 responden yang memiliki
puzzle gizi terhadap 43 responden, diperoleh data
pengetahuan kurang terdiri atas 0 responden
19 responden memiliki pengetahuan cukup
tetap memiliki pengetahuan kurang baik sebelum
tentang gizi seimbang dan 24 responden memiliki
maupun sesudah diberikan penyuluhan dengan
pengetahuan yang kurang. Setelah diberikan
media promosi puzzle gizi tentang gizi seimbang
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi,
dan 5 responden memiliki pengetahuan cukup
ternyata dari 43 siswa tersebut diperoleh 38
sebelum diberikan penyuluhan dengan media
responden memiliki pengetahuan cukup tentang
promosi puzzle gizi dan berubah menjadi kurang
gizi seimbang dan 5 responden memiliki
pengetahuan yang kurang.
setelah diberikan penyuluhan dengan media
Dari
38 responden
yang
memiliki
promosi puzzle gizi .
pengetahuan cukup tentang gizi seimbang,
Analisis dengan uji Mc Nemar diperoleh p
responden yang memiliki pengetahuan cukup baik
value (0,001) < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1
sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan
diterima. Ini dapat disimpulkan bahwa ada
dengan media promosi puzzle gizi sebanyak 14
pengaruh penyuluhan dengan media promosi
responden dan yang memiliki pengetahuan
puzzle gizi terhadap pengetahuan responden
kurang sebelum diberikan penyuluhan dengan
tentang gizi seimbang di SD Negeri 06 Poasia
media promosi puzzle gizi dan berubah menjadi
Tahun 2016.
Sikap Siswa
Tabel 6 . Hasil Uji Mc Nemar Sikap Responden Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan Sesudah Intervensi
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016
Sikap
(Post Test)

Sikap
(Pre Test)

Negatif

Total

Negatif

Positif

n

2

15

17

%

4.7

34.9

39.5

n
4
Positif
%
9.3
n
6
Total
%
14.0
Tabel 6 menunjukkan bahwa sebelum
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi terhadap 43 responden, diperoleh data
26 responden memiliki sikap positif terhadap gizi
seimbang dan 17 responden memiliki sikap yang
negatif. Setelah diberikan penyuluhan dengan
media promosi puzzle gizi , ternyata dari 43
responden tersebut di peroleh 37 responden
memiliki sikap positif terhadap gizi seimbang dan
6 responden memiliki sikap yang negatif.

p value

22
26
0,019
51.2%
60.5
37
43
86.0
100
Dari 37 responden yang memiliki sikap
positif terhadap gizi seimbang diperoleh data
responden yang memiliki sikap yang positif baik
sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi sebanyak 22
responden dan yang memiliki sikap negatif
sebelum diberikan penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi dan berubah menjadi positif
setelah diberikan penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi ada sebanyak 15 responden.

Dan dari 6 responden yang memiliki sikap negatif
terdiri atas 2 responden tetap memiliki sikap
negatif baik sebelum maupun sesudah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
tentang gizi seimbang dan 4 responden memiliki
sikap positif sebelum diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi dan berubah

menjadi negatif setelah diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi .
Analisis dengan uji Mc Nemar diperoleh p
value (0,019) < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1
diterima. Ini dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi terhadap sikap responden tentang gizi
seimbang di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016.

Tindakan Siswa
Tabel 7. Hasil Uji Mc Nemar Tindakan Responden Tentang Gizi Seimbang Sebelum dan Sesudah Intervensi
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016
Tindakan
(Post Test)
Total
p value
Buruk
Baik
n

31

7

38

%

72.1

16.3

88.4

n
0
%
.0
n
31
Total
%
72.1
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebelum
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi terhadap 43 responden, diperoleh data
5 responden memiliki tindakan baik terhadap gizi
seimbang dan 38 responden memiliki tindakan
yang buruk. Setelah diberikan penyuluhan dengan
media promosi puzzle gizi, ternyata dari 43 siswa
tersebut diperoleh 12 responden memiliki
tindakan baik terhadap gizi seimbang dan 31
responden memiliki tindakan buruk.
Dari 12 responden yang memiliki tindakan
positif terhadap gizi seimbang, responden yang
memiliki tindakan baik pada saat sebelum
maupun sesudah diberikan penyuluhan dengan
media promosi puzzle gizi sebanyak 5 responden
dan yang memiliki tindakan buruk sebelum
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi dan berubah menjadi baik setelah
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi ada sebanyak 7 responden. Dan dari 31
responden yang memiliki tindakan buruk terdiri
atas 31 responden tetap memiliki tindakan buruk
baik sebelum maupun sesudah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
tentang gizi seimbang dan 0 responden memiliki
tindakan baik sebelum diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi setelah
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi.
Analisis dengan uji Mc Nemar diperoleh p
value (0,016) < α (0,05), maka H 0 ditolak dan H1
diterima. Ini dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi terhadap tindakan responden tentang
gizi seimbang di SD Negeri 06 Poasia Tahun 2016.

5
11.6
12
27.9

5
11. 6
43
100

Tindakan
(Pre Test)

Buruk
Baik

0,016

DISKUSI
Pengetahuan Sebelum dan Se sudah Pemberian
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Pada Responden Tentang Gizi Seimbang
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
intervensi yang dilakukan pada satu kelompok
tanpa adanya kelompok pembanding (kontrol)
berupa penyuluhan dengan media promosi puzzle
gizi, dimana kelompok ini diberi pre test dan post
test untuk mengukur tingkat keberhasilan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
yang diberikan. Pemberian puzzle gizi ini bertahap
dalam 3 kali intervensi selama 21 hari. Intervensi
dilakukan di ruang kelas V SD Negeri 06 Poasia, hal
ini karena seluruh responden bersekolah di
tempat tersebut.
Dalam prosesnya, penyuluhan kesehatan
mengenai gizi seimbang pada responden
diberikan dengan menggunakan media promosi
puzzle gizi kemudian sesi tanya jawab pada akhir
pertemuan. Puzzle gizi diberikan kepada tiap
kelompok responden sebagai media promosi gizi.
Puzzle gizi yang dibagiakan berisi informasi
mengenai 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Pemberian penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi pada responden dalam upaya
mengenalkan gizi seimbang yang digunakan dalam
penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah adanya
intervensi penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi. Seperti yang terlihat pada tabel 5, dari
data yang diperoleh bahwa sebelum diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
terhadap 43 responden, diperoleh data 19

responden memiliki pengetahuan cukup tentang
gizi seimbang. Setelah diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi, ada 5
responden yang berubah pengetahuan dari cukup
menjadi kurang, hal ini dikarenakan pada saat
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi sebagian responden tidak sepenuhnya
bekerjasama bersama kelompoknya dalam
menyusun puzzle gizi dan juga bersikap apatis.
Terdapat
24
responden
yang
pengetahuannya meningkat dari kategori kurang
menjadi cukup. Peningkatan pengetahuan
responden dikarenakan adanya kemauan dalam
dirinya untuk mengetahui perlunya gizi seimbang,
selain itu media pembelajaran yang digunakan
memberikan motivasi dan pengaruh psikologis
untuk responden. Media yang digunakan dalam
penelitian ini adalah permainan puzzle gizi.
Pemberian informasi dengan permainan puzzle
gizi
yang menarik dan suasana
yang
menyenangkan dapat membuat responden lebih
mudah menerima informasi yang diberikan.
Pengetahuan sebagian besar diperoleh
melalui indera penglihatan (30%) dan indera
pendengaran (10%). Permainan puzzle gizi ini
dapat meningkatkan perhatian, konsentrasi dan
imajinasi anak kemudian anak tersebut
diharapkan mulai belajar menerapkan hal yang
dipelajari sehingga akhirnya dapat membentuk
pengetahuan dan sikap yang baik terhadap gizi
(8)
seimbang .
Berkaitan dengan hal tersebut, penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi tentang gizi
seimbang merupakan hal yang masih baru. Pada
(9)
penelitian lainnya
digunakan metode game
puzzle untuk meningkatkan pengetahuan anak
tentang pola makan seimbang. Hasil dari
penelitian tersebut bahwa, ada peningkatan
pengetahuan anak tentang gizi
setelah
diadakannya pendidikan gizi dengan metode
game puzzle. Sejalan dengan hasil dari penelitian
ini, maka intervensi dengan metode permainan
puzzle gizi baik digunakan untuk penyuluhan gizi
seimbang terkhusus anak usia sekolah dasar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
terhadap pengetahuan responden tentang gizi
seimbang.
Setelah mendapatkan informasi terkait 13
pesan gizi seimbang yang tadinya tidak begitu
memahami isi dari pesan tersebut, kini menyadari
betapa pentingnya gizi seimbang tersebut.
Pengetahuan tentang gizi seimbang menjadi
sangat penting untuk diketahui oleh para siswa
guna mendorong untuk berperilaku gizi seimbang.

Sikap Sebelum dan Sesudah Pemberian
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Pada Responden Tentang Gizi Seimbang
Pembentukan sikap seseorang dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain pengalaman
pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap
penting, media massa, institusi pendidikan dan
(10)
agama serta faktor emosi dalam diri .
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 6,
terlihat bahwa penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi yang diberikan berdampak positif pada
peningkatan sikap responden terhadap gizi
seimbang.
Hal ini terbukti bahwa sebelum
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi diperoleh data 17 responden memiliki
sikap yang berkategori negatif. Setelah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi ,
yang memiliki sikap kategori negatif sebelum
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi dan berubah menjadi kategori positif
setelah diberikan penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi ada sebanyak 15 responden.
Peningkatan sikap yang terjadi pada
responden kemungkinan disebabkan oleh
pengetahuan yang peroleh mampu memunculkan
pemahaman dan keyakinan terhadap kebutuhan
mer eka sebagai seorang responden yang memang
harus memiliki perilaku (pengetahuan, sikap dan
tindakan) gizi seimbang. Selain itu, perubahan
sikap responden setelah dilakukan intervensi
dikarenakan media promosi puzzle gizi yang
digunakan
ini
mudah
dimengerti
dan
menyenangkan
tidak
hanya
menambah
pengetahuan tapi juga berpengaruh pada sikap
responden dan akan termotivasi untuk bersikap
gizi seimbang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penyuluhan dengan media
promosi puzzle gizi terhadap sikap responden
tentang gizi seimbang.
Seseorang yang berpengetahuan baik tidak
menjamin akan mempunyai sikap yang positif.
Individu yang bersangkutan harus mampu
menyerap, mengolah dan memahami informasi
yang diterima sebagai stimulus.
Sikap positif yang dimaksud oleh peneliti
adalah responden memiliki pendapat yang sesuai
kriteria peneliti yaitu responden yakin akan
pentingnya gizi seimbang dan menjaga pola
makan seimbang. Responden yang masih
mempunyai sikap negatif diakhir penelitian, bisa
disebabkan karena interpretasi mereka dengan
pertanyaan sikap yang kurang tepat.
Seper ti yang terlihat pada tabel 6, dari data
yang diperoleh bahwa sebelum diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
terhadap 43 responden, diperoleh data 26
responden memiliki sikap positif tentang gizi

seimbang. Setelah diberikan penyuluhan dengan
media promosi puzzle gizi, ada 4 responden yang
berubah sikap dari positif menjadi negatif.
Penurunan nilai sikap dipengaruhi oleh komponen
kognitif atau pengetahuan siswa yang kurang
sehingga mempengaruhi persepsi siswa mengenai
gizi seimbang. Tidak hanya pengetahuan saja yang
memberikan pengaruh terhadap perubahan sikap.
Namun, perasaan setuju dan tidak setuju
responden terhadap suatu pernyataan juga
memberikan
pengaruh.
Seseorang
yang
berpengetahuan baik tidak menjamin a kan
mempunyai sikap yang positif.
(11)
Sejalan
dengan
penelitian
lainnya
pendidikan kesehatan dengan alat permainan
edukatif ular tangga merubah sikap dalam
pemilihan jajanan sehat pada siswa kelas IV di
SDN Sawotratap III Gedangan Sidoarjo.
Tindakan Sebelum dan Sesudah Pemberian
Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle Gizi
Pada Responden Tentang Gizi Seimbang
Promosi kesehatan dalam arti pendidikan,
secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain,
baik individu, kelompok, atau masyarakat,
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan
(12)
oleh pelaku pendidikan atau promosi .
Berdasarkan Tabel 7 di atas menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan tindakan setelah
pemberian penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi. Walaupun pada saat post test masih
terdapat 31 responden yang tetap bertindak
buruk. Masih buruknya tindakan responden
terhadap gizi seimbang mungkin disebabkan oleh
pemahaman responden yang masih kurang
mengenai gizi seimbang itu sendiri. Dari proses
tanya jawab yang dilakukan, beberapa responden
masih belum memahami kalau mereka perlu
membatasi makan makanan yang berlemak dan
masih banyak yang tidak membaca tanggal
kadaluarsa pada makanan kemasan yang dibeli.
Selain itu, mer eka juga mengatakan bahwa sangat
sulit untuk membiasakan sarapan pagi sebelum
berangkat ke sekolah dan sulit untuk minum air
bersih yang cukup jumlahnya (8 gelas sehari).
Beberapa responden juga mengatakan bahwa
mer eka sangat sulit untuk makan sayuran sumber
zat besi seperti bayam karena kebiasaan sehari hari responden tidak suka makan sayur, beberapa
responden tidak mengkonsumsi karena alasan
tersebut.
Pada siswa sekolah dasar, faktor yang paling
berpengaruh dalam menentukan pola makan
mer eka adalah faktor di luar rumah yaitu
lingkungan masyarakat dan teman sekolah.
Lingkungan masyarakat yang memiliki kebiasaan
buruk dalam hal mengkonsumsi makanan atau

jajanan akan ditiru oleh siswa. Ketika teman di
sekitar rumahnya atau teman sekolahnya sering
mengkonsumsi suatu makanan atau jajanan maka
mer eka akan mengikuti makanan atau jajanan
yang dipilih oleh teman-teman di sekitarnya.
Dampak yang dikhawatirkan adalah ketika
temannya memilih makanan yang buruk atau
rendah asupan gizinya. Dalam ilmu teori perilakuperilaku kesehatan, Skinner mengklasifikasikan
perilaku kesehatan menjadi 6 kelas. Perilaku siswa
sekolah dasar yang meniru makanan atau jajanan
temannya termasuk dalam perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan (Environmental
behavior).
Permasalahan lain yang menyebabkan masih
buruknya tindakan responden terhadap gizi
seimbang disebabkan oleh berbagai faktor lain di
luar
faktor
makanan
yang
dikonsumsi.
Permasalahan ini dapat dikaitkan dengan
rendahnya kondisi sosial ekonomi keluarga.
Harga-harga barang sembako yang semakin lama
semakin mahal dan sulit dijangkau oleh keluarga
ekonomi ke bawah tidak memungkinkan mer eka
untuk membeli makanan yang bergizi dan
beragam. Pada masyarakat ekonomi kelas bawah,
hal yang dipentingkan adalah kuantitas makanan,
tanpa memperdulikan kualitas gizinya baik atau
buruk.
Penyuluhan dengan media promosi puzzle
gizi memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengetahui apa itu gizi seimbang dan perlunya
gizi seimbang, dan sosial budaya responden
selama bersekolah dimana informasi tersebut
kurang diberikan oleh guru di sekolah.
Pelaksanaan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi dilakukan pemberian intervensi selama
3 minggu, pada minggu ketiga penyuluhan dengan
media promosi puzzle gizi lebih diarahkan pada
perubahan tindakan, dimana proses pemberian
intervensi dilakukan dengan metode permainan
puzzle gizi dan diskusi mengenai dampak positif
gizi seimbang bagi siswa sekolah dasar. Diakhir
pemberian
intervensi,
responden
diberi
kesempatan untuk ber tanya perihal 13 pesan gizi
seimbang.
Dalam
kesempatan
ini
pula
komunikator menghimbau kepada para guru agar
selalu mendukung dan mengingatkan responden
tentang 13 pesan gizi seimbang.
Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
terbukti tetap berpengaruh terhadap peni ngkatan
tindakan responden. Dimana data yang diperoleh
38 responden sebelum diberikan penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi memiliki
tindakan yang buruk dan setelah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi 7
responden berubah tindakan menjadi baik.

Peningkatan ini terjadi setelah responden diberi
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
selama 21 hari. Pemberian media promosi puzzle
gizi dengan desain yang menarik digunakan
sebagai media promosi gizi untuk memperjelas
pemahaman siswa tentang pentingnya gizi
seimbang.
Kebiasaan seseorang berkaitan dengan
karakteristik personal dan faktor lingkungan.
Dalam hal ini lingkungan yang paling berpengaruh
pada perilaku gizi seimbang siswa adalah keluarga
(orang tua). Faktor lain yang juga mempengaruhi
tindakan gizi seimbang siswa adalah tersedianya
makanan bergizi seimbang di rumah dan di
lingkungan sekolah.
(13)
Penelitian lainnya
menyatakan bahwa,
pendidikan kesehatan gosok gigi dengan metode
permainan
simulasi
ular
tangga
dapat
meningkatkan nilai aplikasi tindakan gosok gigi
pada responden kelompok perlakuan.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian
(14)
lainnya
memiliki hasil penelitian media
permainan ular tangga lebih efektif dalam upaya
meningkatkan pratik (tindakan) cara menggosok
gigi dengan baik dan benar. Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan bahwa peningkatan praktik
(tindakan) terhadap kesehatan gigi dan mulut
lebih tinggi pada kelompok yang mendapatkan
intervensi media permainan ular tangga daripada
kelompok media cerita bergambar.
Hasil penelitian ini menguatkan hasil -hasil
penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
dapat memperbaiki dan meningkatkan tindakan
responden terhadap 13 pesan gizi seimbang serta
agar selalu diadakan pemberian penyuluhan
dengan media promosi puzzle gizi secara rutin
sehingga responden dapat selalu berperilaku gizi
seimbang.
SIMPULAN
1. Ada pengaruh pengetahuan siswa/siswi
tentang gizi seimbang sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan dengan media promosi
puzzle gizi di SD Negeri 06 Poasia. Dimana
terjadi peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan intervensi puzzle gizi.
2. Ada pengaruh sikap siswa/siswi tentang gizi
seimbang sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
di SD Negeri 06 Poasia. Dimana terjadi
peningkatan sikap setelah dilakukan intervensi
puzzle gizi.
3. Ada pengaruh tindakan siswa/siswi tentang
gizi seimbang sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan dengan media promosi puzzle gizi
di SD Negeri 06 Poasia. Dimana terjadi

peningkatan tindakan
intervensi puzzle gizi.

setelah

dilakukan

SARAN
1. Bagi pendidik di SD Negeri 06 Poasia
diharapkan untuk memberikan penyuluhan
gizi seimbang secara berkesinambungan
melalui program UKS. Pendidik dapat
memberikan motivasi yang tinggi bagi
siswanya untuk berperilaku gizi seimbang.
2. Bagi siswa diharapkan siswa sekolah dasar
dapat menerapkan pola makan yang seimbang
baik di rumah maupun di sekolah.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
mengkaji variabel lain yang mungkin belum
diteliti
yaitu
variabel
yang
dapat
mempengaruhi pengetahuan meliputi tingkat
pendidikan, informasi, budaya, pengalaman,
umur dan sosial ekonomi. Dan variabel sikap
meliputi pengalaman pribadi, pengaruh orang
lain, kebudayaan, media massa dan faktor
emosional.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Bank. 2015. Beban Ganda Malnutrisi di
Indonesia.
available
from;
http://www.worldbank.org/in/news/feature/2
015/04/23/the-double-burden-ofmalnutrition-in-indonesia.
Diakses
pada
Oktober 2015.
2. RISKESDAS. 2013a. Riset Kesehatan Dasar
2013. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
available
from;
http://labmandat.litbang.depkes.go.id/images
/download/laporan/RKD/2013/RKD_dalam_an
gka_final.pdf. Diakses pada Oktober 2015.
3. _________.
2013b.
Pokok-Pokok
Hasil
Riskesdas Dala m Angka Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan.
Kementerian
Kesehatan
RI.
available
from;
http://terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbita
n/index.php/blp/catalog/book/137.
Diakses
pada Oktober 2015.
4. Prayitno, Ira Yudesti. 2013. Perbedaan Status
Gizi Anak SD Kelas IV dan V di SD Unggulan
(06 Pagi Makasar) dan SD Non Unggulan (09
Pagi Pinang Ranti) Kecamatan Makasar
Jakarta Timur Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. Prodi S1 Kesehatan Masyarakat.
STIKes MH. Thamrin. Jakarta Timur. available
from;http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/artikel
%201.%20vol%205%20no%201_ira.pdf.
Diakses pada Oktober 2015.
5. Hasdianah, dkk. 2012. Gizi, Pemanfaatan Gizi,
Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

6. Khoirani, dkk. 2012. Pengaruh Permainan
Sebagai Media Promosi Terhadap Perilaku Gizi
Seimbang Pada Siswa SMA Negeri 1 Sinembah
Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan
Hilir Riau. Artikel Penelitian. FKM USU. Riau.
available
from;
http://download.portalgaruda.org/article.php
?article=131329&val=4108. Diakses
pada
Oktober 2015.
7. Siagian, Albert. 2010. Epidemiologi Gizi.
Jakarta: EMS.
8. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
9. Demitri, dkk. 2015. Pengaruh Pendidikan Gizi
Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game
Puzzle Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Anak SDN 067690 Kota Medan. Artikel
Penelitian. FKM. USU. Medan. available from;
http://download.portalgaruda.org/article.php
?article=322075.pdf. Diakses pada November
2015.
10. Prayitno.
2008.
Sikap
Manusia
dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
11. Saputri, Lila Oktania., dkk. 2012. Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan
Jajanan Sehat Menggunakan Alat Permainan
Edukatif Ular Tangga. Artikel Penelitian.
Fakultas Keperawatan. Universitas Airlangga.
Surabaya.
available
from;
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=
LM6Vry_M8SQuASty6uACg#q=jurnal+permainan+
edukatif+gizi+dengan+metode+penelitian+pre
+eksperimental&start=10.
Diakses
pada
Februari 2016.
12. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Sari, Ernita Kurnia., dkk. 2012. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Gosok Gigi Dengan
Metode Permainan Simulasi Ular Tangga
Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan
Aplikasi Tindakan Gosok Gigi Anak Usia
Sekolah di SD Wilayah Paron Ngawi. Artikel
Penelitian. Fakultas Keperawatan. Universitas
Airlangga.
Surabaya.
available
from;
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Ernita%20K.
docx. Diakses pada Februari 2016.
14. Hamdalah, Afif. 2013. Efektivitas Media Cerita
bergambar dan ular tangga Dalam Pendidikan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SDN 2
Patrang Kabupaten Jember . Jurnal Promkes.
FKM. Universitas Jember. available from;
http://journal.unair.ac.id/downloadfullpapers-jupromkesa4369c10e3full.pdf.
Diakses pada Februari 2016.