SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN (2)

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL (SI-PI)
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Oleh :
YOHANES AGUNG NUGROHO
55516120049

FAKULTAS MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA
JAKARTA
2017

1.1 Pengertian XBRL
XBRL merupakan singkatan dari eXtensible Business Reporting Languagedan merupakan 'keluarga' dari
bahasa programming XML (eXtended Markup Language). XBRL merupakan bahasa XML yang dibuat secara
khusus untuk kepentingan bisnis. Struktur XBRL mirip dengan bahasa XML. Namun fungsi XBRL lebih baik
1


daripada XML karena XBLR mampu menampung kebutuhan semantik pelaporan keuangan yang melibatkan
keterkaitan ganda antara satu elemen dengan elemen lainnya dalam laporan keuangan, serta memiliki fitur
extensibilitas yang jauh lebih baik daripada XML.
XBRL pada dasarnya merupakan upaya untuk menambahkan suatu deskripsi terstandar (tagging) pada
informasi bisnis dan keuangan (termasuk laporan keuangan). XBRL menerapkan konsep metadata dan
bersifat free standard, dikembangkan dan diawasi pemanfaatannya oleh XBRL International
Consortium (http://xbrl.org), suatu lembaga nirlaba internasional.
XBRL dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan sistem pelaporan secara elektronik. Untuk
mempermudah pemahaman, XBRL dapat disamakan dengan pemberian barcode pada informasi atau data,
sehingga akan mempermudah user dalam membaca laporan, mengelompokkan informasi, dan menganalisisnya
secara cepat.
XBRL seringkali dipahami secara kurang tepat karena XBRL bukanlah suatu merk software atau aplikasi yang
akan menggantikan aplikasi atau sistem yang sudah ada. XBRL bukanlah suatu standar akuntansi baru dan
penerapannyapun tidak memerlukan perubahan standar akuntansi yang sudah diterapkan di suatu negara. XBRL
juga tidak akan merubah format pelaporan. XBRL juga bukan chart of accounts dan juga bukan alat
translasi chart of accounts.
1.2 Sejarah XBRL
Pada bulan April 1998, Charlie Hoffman, seorang CPA dengan perusahaan Knight Vale dan Gregory di
Washington memiliki gagasan XML sebagai cara untuk mengubah pelaporan bisnis. Charlie mulai
mengebangkan prototipe dari laporan keuangan dan jadwal audit yang menggunakan XML. Charlie

memberitahu Wayne Harding, Ketua High Tech Task Force dari AICPA pada bulan Juli 1998 tentang potensi
menggunakan XML dalam pelaporan keuangan. Wayne meminta Charlie untuk memberikan pengarahan ke
AICPA High Tech Task Force tentang XML pada bulan September 1998.
AICPA High Tech Task Force menciptakan “deskripsi produk” untuk mengusulkan pembentukan set
prototipe laporan keuangan menggunakan XML oleh AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants). Keren Waller, CPA, staf AICPA dan anggota dari High Tech Task Force membantu dalam
menciptakan “deskripsi produk” ini. Pada tanggan 2 Oktober 1998, Wayne Harding mempresentasikan hasil
High Tech Task Force ke komite AICPA pada Komite Organisasi. Sebagai hasil dari presentasi ini, AICPA
bertekad untuk mendanai proyek dalam membuat satu set prototipe laporan keuangan XML.
Pada tanggal 31 Desember 1998, prototipe yang dikembangkan oleh Charlie Hoffman dan Mark Jewett
(Erutech) selesai. Jeffery Ricker (XML solution) berkontribusi pada prototipe awal. Perusahaan CPA Knight,
Vale dan Gregory, penjamin 50% dari biaya pengembangan prototipe awal. Pada tanggal 15 Januari 1999,
prototipe ini telah disampaikan kepada AICPA. Weyne dan Charlie meyakinkan AICPA bahwa XML adalah
penting bagi profesi akuntansi.
AICPA meminta agar rencana bisnis bersiap-siap untuk melihat kedalam kasus bisnis untuk XML dan
khususnya laporan keuangan berbasis XML. Proyek ini adalah sebuah kode yang dinamai dengan XFRML.
Rencana bisnis itu diciptakan oleh Charlie Hoffman, CPA (Independent BPA), Weyne Harding, CPA (Great
Plains), Eric Cohen, CPA (Cohen Computer Consulting), dan Loius Matherne, CPA (Direktur TI AICPA).
Pada tanggal 17 Juli 1999, Dewan Direksi AICPA bertekad untuk mendanai upaya XFRML. Kemudian
pada 17 Juli 1999, 12 perusahaan dengan cepat bergabung dengan bisnis ini bersama dengan AICPA sebagai

anggota Komite Pengarah XFRML. Komite Pengarah awal termasuk: AICPA, Arthur Andersen LLP, Delloite &
Touche LLP, e-konten perusahaan, Ernst & Young LLP, FreeEDGAR.com, Inc (sekarang Edgar Onmile, Inc),
FRx Software Corporation, Great Plains, KPMG LLP, Microsoft Corporation, Price Weathe Rhouse Coopers
LLP dan Woodburn Group.
AICPA mulai melaksanakan rencana bisnis pada tanggal 30 Agustus 1999, ketika mengumumkan bahwa
spesifikasi pelaporan keuangan XML akan dibuat. Charlie Hoffman menciptakan prototipe experimental dari
awal XFRML pada Juli 1999. Prototipe ini selesai pada tanggal 13 Oktober 1999. Laporan keuangan dari 10
perusahaan diciptakan untuk lebih menguji konsep laporan keuangan berbasis XML.
2

Pertemuan pertama Komite Pengarah XFRML berlangsung di kantor AICPA New York pada 14 Oktober
1999. Nama organisasi itu resmi berubah menjadi komite pengarah XBRL pada tanggal 6 April 2000. Pada
tanggal 31 Juli 2000, komite XBRL mengumumkan peluncuran pertama dari spesifikasi pertama untuk laporan
keuangan perusahaan-perusahaan AS berbasis XBRL. Keanggotaan dalam komite pengarah XBRL berkembang
menjadi lebih dari50 entitas, termasuk beberapa organisasi profesi internasional.
1.3 Manfaat XBRL
Secara umum, manfaat XBRL adalah:
· Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan keuangan secara elektronikkarena fomatnya sudah terstandar
sehingga menghasilkan informasi dan data yang comparable dan mudah dianalisis. Selain itu, validasi datanya
disajikan secara otomatis sehingga meminimkan terjadinya kesalahaninput.

· Memudahkan dilakukannya publikasi laporan, karena XBRL dapat diolah kembali ke format yang
diinginkan seperti PDF, HTML, Excel, TXT, dan lain sebagainya.
· Memudahkan akses informasi keuangan terutama untuk investor internasional, karena XBRL menerapkan
suatu standar identifikasi informasi. Investor asing memungkinan dapat melakukan analisis secara mandiri dan
melakukan perbandingan dengan bahasa mereka sendiri.
· Mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Karena XBRL menyajikan informasi keuangan secara
transparan dan mudah, jadi hal ini memudahkan penggunanya melakukan analisis serta mempercepat
pengambilan keputusan bisnis.
Manfaat lain dari XBRL secara rinci adalah sebagai berikut:
· XBRL menawarkan manfaat utama di semua tahap pelaporan dan analisis bisnis. Manfaatnya dapat dilihat
penggunaannya secara otomasi, hemat biaya, penanganan lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih akurat
dari data, analisis peningkatan dan kualitas yang lebih baik dari informasi dan pengambilan keputusan.
· XBRL memungkinkan produsen dan konsumen dari data keuangan untuk beralih sumber daya dari proses
manual mahal, biasanya melibatkan perbandingan, perakitan dan re-entry data. XBRL dibantu
oleh softwareyang dapat memvalidasi dan memanipulasi informasi XBRL.
· Manfaat XBRL dapat diperoleh bagi semua yang membutuhkan untuk mengumpulkan informasi bisnis,
termasuk pemerintah, regulator, lembaga ekonomi, bursa efek, perusahaan informasi keuangan dan sejenisnya,
dan mereka yang memproduksi atau menggunakannya, termasuk akuntan, auditor, manajer perusahaan, analis
keuangan, investor dan kreditur. Di antara mereka yang dapat mengambil keuntungan dari XBRL
termasukvendor software akuntansi, industri jasa keuangan, hubungan investor perusahaan dan industri

teknologi informasi.
·
Pengolahan data otomatis. XBRL akan mengurangi dan menghilangkan kebutuhan karyawan untuk
menginput data secara manual ke dalam aplikasi seperti Excel untuk mentransfer data ke media elektronik
sepertiwebsite atau blog. Karena komputer dapat membaca perintah (tag) dengan mudah maka tidak perlu lagi
menginput data secara manual, karena dengan menggunakan XBRL untuk mengentri data yang akan dianalisis
dengan cepat dan akan disorot secara otomatis.
·
Pengatur pelaporan keuangan. Pada bulan Mei 2008, SEC (Securities and Exchange
Commission) mewajibkan semua perusahaan publik untuk menggunakan XBRL untuk mengajukan laporan
keuangan mereka dengan database EDGAR SEC. Hal ini diantisipasi oleh perubahan yang akan memberikan
investor dan instansi pemerintah lainnya dengan meningkatkan integritas data dan keseragaman. Perubahan ini
juga yang memungkinkan untuk peningkatan transparasi catatan keuangan perusahaan publik untuk investor.
XBRL juga dapat membantu regulator untuk melihat kesenjangan dalam keuntungan dan kerugian laporan
keuangan.
·
Penghematan biaya. Sebelum adanya XBRL, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Hyper Text
Markup Language (HTML), yang memiliki perintah (tag) yang sangat rumit. Sebelum keputusan SEC,
perusahaan publik mengajukan laporan keuangan mereka dengan menggunakan HTML, spreadsheet, atau PDF
yang memungkinkan banyak kesalahan dalam menginput serta lebih lambat. Dan ini menghabiskan biaya yang

mahal untuk mengirim, menerima, memvalidasi dan mengaudit laporan keuangan. Dengan adanya XBRL
3

diharapkan dapat mengurangi biaya secara signifikan. Jika biaya ini dipindahkan ke investor, maka
penghematan keuangan yang dihasilkan oleh bahasa pemrograman baru ini dapat direalisasikan secara luas.
·
Kemampuan multi-bahasa. XBRL dapat membaca dan memahami data yang dikirim antara berbagai
komputer dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Para taksonomi dan perintah (tag) merupakan sistem
yang dirancang untuk dapat dibaca oleh komputer. Software dan yang memungkinkan perusahaan untuk
mentransfer informasi yang ada ke XBRL cepat dan efisien. Auditor di seluruh dunia dapat meluangkan lebih
banyak waktu mereka untuk meninjau data yang diterima dari negara lain daripada berfokus pada memvalidasi
keakuratan informasi. XBRL juga dapat membaca dan memahami data yang dikirim menggunakan standar
akuntansi ganda.
·
Menghemat waktu. Salah satu manfaat terbesar untuk diwujudkan dari menggunakan XBRL adalah
penghematan waktu. Salah satu contoh, dulu sebelum adanya XBRL untuk mencari informasi tertentu akan
memakan waktu berjam-jam namun dengan adanya XBRL bisa mendapatkan informasi dalam waktu persekian
detik.
·
Analisis data. User dapat menggunakan perangkat lunak secara otomatis untuk memvalidasi data yang

diterima melalui XBRL. Perangkat lunak ini juga dapat menganalisa data dan masalah-masalah tingkat tinggi
dalam data sehingga auditor atau akuntan dapat meneliti lebih dalam lagi apa yang mereka kerjakan
sebelumnya. Analisis yang lebih menyeluruh akan membekali para pebisnis untuk lebih percya diri dalam
membuat lapran keuangan yang berdampak pada perusahaan, pasar modal, dan komutitas global. Selain itu,
bank dan lembaga keuangan lainnya dapat menganalisis aplikasi kredit serta laporan keuangan pinjaman lebih
cepat da lebih akurat yang dapat meningkatkan ersetujuan kredit yang baik dan secara signifikan dapat
menurunkan penerimaan loan kepada peminjam beresiko tinggi.
1.4 Penggunaan XBRL di Indonesia
Implementasi XBRL di suatu negara memerlukan kerjasama antar lembaga. Hal ini dikarenakan XBRL
bukan hanya memerlukan dukungan teknologi, tapi lebih dari itu adalah kesiapan standardisasi (taxonomy) dan
regulasi yang mengatur pengimplementasiannya. Sebagai contoh adalah negara Hong Kong yang membangun
Preparatory Working Group (PWG) untuk komunikasi data dan elektronik bisnis dan keuangan. Grup ini
bertugas untuk mengidentifikasi aplikasi regulasi dan bisnis XBRL dalam pengimplementasian XBRL
untuk lingkungan pelaporan keuangan di Hongkong.
Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pengembangan dan implementasi XBRL di suatu negara seharusnya
dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dari seluruh partisipan yang terkait dalam Business Reporting
Supply Chain.

4


Hasil dari pelaporan berbasis XBRL, secara otomatis akan menghasilkan format laporan dalam bentuk
Ms Excel, HTML, PDF, dan XBRL. Seperti yang dikembangkan oleh Deutsche Börse. Berikut adalah contoh
implementasi XBRL dalam pelaporan keuangan secara elektronik.

Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung dengan
implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu sumber
informasi dan data keuangan yang penting dimasa mendatang. Karena saat ini, Badan pengawas pasar modal
dan lembaga keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen Keuangan RI, memiliki peranan penting yang
berkaitan dengan penyampaian pelaporan. Peranannya menjadi sangat penting mengingat semakin
meningkatnya jumlah instuisi-instuisi yang akan diawasi.
Salah satu tugas regulator keuangan diseluruh dunia saat ini adalah bagaimana meningkatkan sistem
pengawasan secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disampaikan oleh institusiinstitusi yang diawasinya adalah benar dan akurat. Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam
mengakses data.
Situs “XBRL Initiative” yang ada pada web bapepam ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan
informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama
IASC Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik terhadap pemanfaatan XBRL,
model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan
rencana implementasi XBRL di Indonesia.
XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional
karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.

Terdapat dua tujuan utama berkaitan dengan XBRL Initiative Project ini, yaitu:
·
Mengembangkan suatu model sederhana (show case) yang akan menggambarkan bagaimana XBRL dapat
digunakan untuk mendukung sistem pelaporan secara elektronik. Model akan menjelaskan proses penyampaian
laporan keuangan dari emiten (sektor manufaktur) kepada Bapepam-LK, yang sudah berbasis XBRL, dan
proses yang terjadi sesudahnya.
·
Memperlihatkan kepada publik (user) mengenai manfaat yang akan diperoleh jika penyampaian
informasi yang dilakukan telah menerapkan konsep XBRL
Berikut merupakan gambaran singkat mengenai show case yang dibangun*:

5

*) Beberapa software yang digunakan dalam show case merupakan trial-version dan free-license software, yang
BOLEH dimanfaatkan untuk kepentingan proyek ini dan keperluan edukasi saja (non-bisnis)
1.4.1 Taxonomy Initiative Program
XBRL terdiri dari dua bagian penting, yaitu tasonomi dan instans (instances). Instans adalah informasi
keuangan yang sudah ditandai (ditag) dengan menggunakan kaidah sintaksis bahasa markup XBLR. Sedangkan
taxonomy merupakan kumpulan definisi-definisi terstandar dari seluruh elemen (termasuk akun laporan
keuangan) yang tercakup pada suatu laporan.Taxonomy juga menjelaskan hubungan antar-elemen.

Contohnya elemen Asset. Taxonomy akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan elemen asset tersebut
(definisi), dimana posisi elemen tersebut di neraca (debit), elemen-elemen apakah yang termasuk dalam
pengertiannya (cash, inventory, dll), disebut apakah aset dalam bahasa tertentu (label), dan lain sebagainya.
Deskripsi inilah yang akan ditambahkan secara elektronik (tagging) pada semua elemen yang dibutuhkan pada
pelaporan.
Taxonomy dapat dikembangkan oleh siapa pun, baik itu regulator, akademik, perusahaan, asosiasi, dan lain-lain.
Dan taxonomy juga dapat dikembangkan (extent) oleh siapa pun.
Pada proyek ini, taxonomy yang disusun khusus diperuntukan bagi penyampaian laporan keuangan oleh Emiten
kepada Bapepam-LK. Adapun sektor yang dipilih sebagai model taxonomy adalah sektor manufaktur, yang
disusun berdasarkan Surat Edaran Bapepam No: 02/ 2002: Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Manufaktur.
Taxonomy akan sulit dilihat atau dijelaskan tanpa bantuan aplikasi tertentu karena taxonomy pada dasarnya
hanya merupakan kumpulan deskripsi elemen secara elektronik. Untuk melihat taxonomy secara lebih
mudah, user dapat menggunakan ABRA (Adaptive Business Reporting Format)viewer yang dipersiapkan oleh
IASCF XBRL Team untuk kepentingan proyek ini.
1.5 Cara Kerja XBRL
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang berbasis XML (Extensible
Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan pemberian barcode pada informasi atau data sehingga
akan mempermudah pengguna dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat.
Selain itu, basis tagging data ini membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat

diproses secara efektif dan efisien.

6

Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik dan fleksibel karena dapat
memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL memungkinkan identifikasi tag yang unik yang
dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta
dapat digunakan sebagai referensi akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga
menunjukkan bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat menggambarkan
bagaimana item-item itu dihitung.
XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyesuaikan dengan
memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat yang disediakan oleh XBRL
memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh komputer. Penggunaan XBRL dapat
mendukung semua tugas-tugas standar yang diperlukan dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data
bisnis. Informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang disajikan oleh
perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh
komputer dan diterbitkan.
Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan digunakan. Setiap
skema kategoris mendefinisikan tagkhusus untuk setiap item data (seperti laba bersih). Karena yuridis nasional
mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan
keuangan. GL taksonomi adalah sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data
dan pelaporan internal dalam organisasi. Biasanya sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal
infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti penyedia software akuntansi
perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam memproduksi produk mereka.
Laporan keuangan yang tersaji dalam bentuk hardcopy (paper based) seperti yang terlihat di bawah ini memiliki
elemen-elemen yang bersifat statis. Artinya ketika elemen tersebut telah dilaporkan kepada pengguna, pengguna
hanya dapat melihatnya dalam sajian nominal yang sudah terkunci dalam format tertentu (HTML, PDF, DOC,
dan XLS).

Gambar di atas hanya bisa dibaca oleh manusia. Komputer memerlukan data yang terstruktur dalam penyajian
datanya agar dapat dikenali dan dibaca oleh OS / software. Ide dasar inilah yang mendasari konsep teknis dari
7

XLBR, daripada memerlakukan laporan keuangan hanya sebagai teks, halaman webatau dokumen tercetak,
akan lebih bak memerlakkan setiap elemen laporan keuangan sebagai individu data terpisah yang unik. Contoh
kodifikasi atas baris laporan keuangan di atas dengan menggunakan XBRL diperlihatkan gambar di bawah ini.

Skrip bahasa XBRL di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
·
ifrs-gp: taksonomi XBRL yang disetujui oleh IASC.
·
unitRef: mendefinisikan jenis mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan yang merujuk pada
ISO 4217.
·
decimals: mereferensikan jumlah desimal yang digunakan oleh elemen-elemen laporan keuangan.
·
contexRef: mereferensikan konteks informasi keuangan tersebut digunakan.
Skrip yang dikemukakan di atas merupakan contoh ringkas mengenai kodifikasi atas elemen dalam laporan
keuangan dengan menggunakan XBRL. Dokumen yang berisikan elemen-elemen yang telah ditandai tersebut
harus dilengkapi juga dengan beberapa skrip markup tambahan sesuai dengan skema XML agar menjadi
dokumen instans XBRL yang lengkap.
Untuk melihat dokumen XBRL seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, diperlukan perangkat lunak yan
gmampu mengenali bahasa XBRL. Perangkat lunak tersebut harus memiliki XML Parser. Jika format XBRL
tersebut dipublikasi secara online menggunakan internet, modul inline XBRL dapat dipergunakan sehingga
dokumen XBRL tersebut dapat ditampilkan pada beberapa browser yang telah dilengkapi XHTML atau
XML Parser.
Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara sistem pelaporan keuangan yang masih
tradisional (tanpa menggunakan XBRL) dan sistem pelaporan keuangan yang menggunakan XBRL:

8

1.6 Contoh Kasus Penggunaan XBRL
Penulis memilih perusahaan Ralph Lauren Corp. sebagai contoh kasus pengguna XBRL dalam pelaporan
keuangannya. Ralph Lauren Corporationadalah perusahaan dagang internasional yang berbasis di Amerika
Serikat.Perusahaan ini menjual pakaian, aksesoris, parfum, dan alat-alat rumah tangga untuk pria, wanita, dan
anak-anak di seluruh dunia.
Ralph Lauren Corp. didirikan oleh desainer Amerika, Ralph Lauren pada1967. Polo Ralph Lauren adalah
merek unggulan perusahaan dan perusahaan ini masih mengelola beberapa merek lain, termasuk Ralph Lauren
Black Label, Ralph Lauren Purple Label, Ralph Lauren Blue Label, Lauren Ralph Lauren, Club Monaco dan
Chaps.
Ralph Lauren Corp. atau yang dulunya bernama Polo Ralph Lauren Corp. merupakan salah satu dari 500
perusahaan besar besar yang pengungkapan laporan keuangannya harus diubah menggunakan XBRL setelah
diperintahkan untuk mengubahnya oleh SEC untuk tahun setelah tahun fiskal yang berakhir pada 15 Juni 2009.
Berikut ini adalah contoh pelaporan keuangan Ralph Lauren Corp. yang berbasis XBRL:

9

2.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
·
XBRL merupakan singkatan dari eXtensible Business Reporting Languagedan merupakan
bahasa programming XML (eXtended Markup Language) yang dibuat secara khusus untuk kepentingan bisnis.
XBRL secara sederhana merupakan pemberian barcode pada informasi atau data sehingga akan mempermudah
pengguna dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat.
·
XBRL adalah kelanjutan dari XML yang diperkenalkan oleh Charles Hoffman pada tahun 1998,
kemudian XBRL diluncurkan perdana pada Juli 2000. Ide dasar pengembangan XBRL adalan untuk mengatasi
10

kendala interoperabilitas antar platform dan kecepatan dalam distribusi serta duplikasi informasi keuangan
untuk kepentingan analisis dan evaluasi.
·
Secara umum, XBRL bermanfaat untuk meningkatkan kegunaan sistem pelaporan keuangan secara
elektronik, memudahkan dilakukannya publikasi laporan, memudahkan akses informasi keuangan para
penggunanya, dan mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
·
Situs “XBRL Initiative” yang ada pada web bapepam ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan
informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama
IASC Foundation XBRLTeam.
·
Dengan menggunakan XBRL, informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai
atau yang disajikan oleh perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar
atau dianalisis oleh komputer dan diterbitkan.
·
Ralph Lauren Corp. merupakan salah satu dari 500 perusahaan besar besar yang pengungkapan laporan
keuangannya harus diubah menggunakan XBRL setelah diperintahkan untuk mengubahnya oleh SEC untuk
tahun setelah tahun fiskal yang berakhir pada 15 Juni 2009.
2.2 Saran
Pemerintah Indonesia telah memiliki program terkait XBRL, alangkah baiknya perusahaan-perusahaan di
Indonesia turut serta mendukung hal tersebut demi kemudahan hal-hal terkait oelaporan keuangan dan
pemanfaatannya. Hal ini juga akan berdampak pada jumlah potensi investasi yang akan ditanamkan di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Bapepam. Presentation of XBRL. 12/10/2013. http://www.bapepam.go.id/.
Bapepam. XBRL. 12/10/2013.http://www.bapepam.go.id/old/xbrl/id/apa_xbrl.htm.
Bapepam. XBRL. 12/10/2013.http://www.bapepam.go.id/old/xbrl/id/masalah.htm.
Bapepam. XBRL. 12/10/2013.http://www.bapepam.go.id/old/xbrl/id/manfaat_xbrl.htm.
Bapepam. XBRL. 12/10/2013.http://www.bapepam.go.id/old/xbrl/id/taxonomy.htm.
Blogspot. XBRL. 12/10/2013.http://elypujisetianingsih.blogspot.com/2012/10/makalah-xbrl_722.html.
Blogspot. XBRL.
12/10/2013. http://filona93.blogspot.com/2013/02/xbrl-sebagai-sistem-e-reportingbisnis.html.
Blogspot. XBRL. 12/10/2013. http://fransiscarindri.blogspot.com/2012/10/xbrl-sebagai-trend-akuntansi.html.
Cauter, K. E. v. 2011. The Influence of XBRL on the Quality of Disclosures. Erasmus University Rotterdam:
Belanda.
Enhancing Disclosure of Information and Supervision through Electronic Reporting and Implementation of
XBRL. Justification for Single Source Selection of Exchange Program (Internship) in International Accounting
Standards Committee Foundation (IASC Foundation), London, United Kingdom.
Perdana, A. 2011. Extensible Business Reporting Language (XBRL): Implikasi pada Pradigma dan Rantai
Pasok Pelaporan Keuangan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011, A14-A20.
Puri, D. R. 2013. Keuangan Melalui Internet. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan 3 (1), 383-390.
SEC. Document and Entity Information. 12/10/2013. http://www.secinfo.com/.
SEC. Perusahaan
pengguna
XBRL.
12/10/2013.http://www.secinfo.com/$/SEC/IDEA.asp?
CIK=1037038&Party=BFO&R=VkN1.x6.1g.
SEC. Perusahaan
pengguna
XBRL.
12/10/2013.http://www.secinfo.com/$/SEC/IDEA.asp?
CIK=1037038&Party=BFO&R=VkN1.x6.2n.
SEC. Perusahaan
pengguna
XBRL.
12/10/2013.http://www.secinfo.com/$/SEC/IDEA.asp?
CIK=1037038&Party=BFO&R=14D5a.p7h8w.2p.
11

Sihombing, R. P. Pengauditan Laporan Keuangan di Era Teknologi.
Wardhanie, N. S. 2012. Analisis Internet Fnancial Reporting Index; Studi Komparasi antara Perusahaan Hightech dan Non High-tech di Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan 2 (2). 287-299.

12