PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN DALAM PEMB

1
PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Perencanaan Pendidikan Pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam Kelompok Tiga
Jurusan Tarbiyah
Semseter VI
Oleh:
KELOMPOK IV
RIJAL NUARI
NIM: 02.11.3053
A SURIANI
NIM: 02.11.3066
NURUL ANNIZA PUTRI
NIM: 02.11.3062

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2014


2
KATA PENGANTAR

‫مبحسمم الل رمه ال ررححرمــمن ال ررمحيمم‬
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kita masih bisa merasakan denyut nadi kita.Salawat
tercurah pada Baginda Rasulullah saw.karena telah menggiring umat manusia dari
kandang kehinaan menuju lembah kemuliaan. Ucapan terima kasih pada semua pihak
yang membantu baik secara langsung maupun yang tidak langsung sehingga
penyusunan makalah ini bisa terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan pada penulisan
makalah ini, baik isi maupun redaksinya, oleh karenanya kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya.
Akhir kata, insya Allah makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Watampone, April 2014

Penyusun

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena
sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu
pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor
pembangunan.1 Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang
pembangunan adalah lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata
berupa gedung, jembatan dan lain sebainya. Padahal yang menentukan
kesuksesan pembangunan adalah keberhasilan dalam pembangunan
rohaniah/spiritual yang secara bulat diartikan sebagai pembangunan manusia, dan
pembangunan manusia merupakan tugas dari pendidikan.2
Melihat pentingnya pendidikan di atas, maka untuk mencapai tujuan
pembangunan di atas maka diperlukan penerapan fungsi manajamen dalam
pendidikan. Salah satu fungsi yang dimaksud adalah fungsi perencanaan
pendidikan. Selanjutnya makalah ini lebih jauh membahas proses perencanaan
pendidikan dalam pembangunan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dibuat rumusan
masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hakikat pendidikan dalam pembangunan?
2. Bagaimana proses perencanaan pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana
1

1 Umar tirtarahardja & S. La Sulo, Pengantar Pendidikan. (Edisi Revisi; Cet. II, Jakarta:
Rineka Cipta, 2005) h. 300.
2 Ibid.

2
hubungan timbal-balik antara proses perencanaan pendidikan dengan
pembanguna nasional. Untuk itu dirumuskan tujuan-tujuan sebagai berikut
1. Untuk menjelaskan hubungan timbal-balik antara hubungan pendidikan
dengan pembangunan nasional
2. Untuk menjelaskan bagaimana proses perencanaan pendidikan
D. Mamfaat
Mamfaat makalah ini dipandang dari sudut pandang penggunaannya,
oleh karenanya penyusun menganggap bahwa makalah ini dapat bermamfaat
apabila digunakan sebagaimana adanya sehingga dapat memberikan sumbangsih

ilmu pengetahuan yang terkait Perencanaan pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat perencanaan pendidikan dalam pembangunan
Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan
menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi ( peristiwa,
keadaan, suasana, dan sebagainya), dan apa yang dilakukan (intensifikasi,
eksistensifikasi, revisi, renovasi, subtitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian
proses tersebut dilakukan agar harapan tersebut dapat terwujud pada masa yang
akan datang. 3
Perencanaan pendidikan menurut Coombs adalah penerapan yang
rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.4 Secara konsepsional perencanaan
pendidikan ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan
sehingga terdapat komponen yang terlibat di dalamnya.5Adapun komponen yang
dimaksud adalah sebagai berikut.6
1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan

dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan. Target yang
hendak dicapai dengan meletakkan tujuan pendidikan nasional yang akan
berarti cara menyampaikannya pun juga akan mempengaruhi di dalamnya.
3 Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan_suatu
pendekatan komprehensif, (Cet. IV; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009) h. 3.
4 Ibid., h. 8.
5 Ibid., h. 10
3
6 Ibid., h. 10-11.

4
2. Masalah strategi adalah termasuk penanganan kebijakan secara operasional
yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka
ketepatan peletakan strategi ini sangat vital. Dalam penentuan kebijakan
sampai dengan pelaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, seperti siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang
menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan.
3. Jenis dan tingkat kemajuan negara, apakah negara maju, berkembang, atau
negara terbelakang atau negara industri maju. Karena dari beberapa sifat

negara tersebut, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan.
Menurut paham umum kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan
dengan pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diasosiasikan
dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada pelabuhan,
alat-alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya.7 Seperti apa yang dinyatakan
dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia

Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir
pembangunan adalah manusianya, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup,
jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk
religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku
makhluk.8
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi
kepada pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratinya sebagai
7 Umar tirtarahardja & S. L. La Sulo, Op. Cit., h. 301.
8 Ibid., h. 302.

5
manusia maka dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang
sebagai “objek” dan sekaligus juga sebagai “subjek” pembangunan.9

Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang
dibangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri manusia,
berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang
meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap
lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.10
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan
segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif,
baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/spiritual. Uraian
di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan masing-masing
dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.11
1. Pendidikan merupakan usaha dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang
pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).
B. Proses perencanaan pendidikan
Abin Syamsuddin menjelaskan bahwa perencanaan pendidikan adalah
proses mempersiapkan masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan
sebagai tugas dari perencanaan pendidikan.12 Yang menjadi masalah utama dalam
perencanaan pendidikan adalah proses penyiapan konsep keputusan yang akan

dilaksanakan pada masa depan, terutama berkaitan dengan permintaan
9 Ibid., h. 303.
10 Ibid.
11 Ibid., h. 304.
12 Hamdani, Dasar-dasar Kependidikan, ( Cet. I, Bandung: Pustaka Setia, 2011) h. 35.

6
masyarakat, kepemimpinan politik, intelektual, sosial, tenaga kerja, dan prediksi
hasil pendidikan yang dibituhkan pada masa yang akan datang.13
Secara metodologis, perencanaan pendidikan harus rational atau
systematic planning, yaitu menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
berfikir sistematis dan ilmiah. Oleh karena itu perencanaan harus menggunakann
serangkaian proses dan langkah-langkah perencanaan yang sistematis, rasional,
efektif dan efisien.14 Tahapan-tahapan dalam proses perencanaan pendidikan pada
prinsipnya pada semua tataran sistemnya dapat dijelaskan sebagai berikut.15
1. Mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan
Gambaran dan rumusan batasan permasalahan pendidikan sangat
penting dan strategis, karena setiap kegiatan yang akan dirumuskan dalam
proses perencanaan harus diarahkan dalam kerangka pemecahan masalah.
Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin intensif dan

kompleksnya permasalahan yang muncul dalam masayarakat.16
2. Analisis bidang telaah permasalahan perencanaan
Seseorang perencana pendidikan dalam menentukan pekerjaan yang
akan berhadapan dengan berbagai kekuatan dan kepentingan akan
mempengaruhi proses perumusan perencanaan. Oleh karena itu seorang
perencana harus mampu memformulasikan rancangan pendidikan17 Untuk
dapat memformulasikan rancangan pendidikan harus mampu menganalisa
13 Ibid., h. 37.
14 Ibid., h. 40.
15 Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Op. Cit., h. 45.
16 Ibid., h. 80.
17 Muhtady, Proses Perencanaan Pendidikan,
(http://teguhfuady.blogspot.com/2010/05/proses-perencanaan-pedidikan.html) diakses pada tanggal 11
April 2014.

7
bidang telaahan permasalahan pendidikan. Adapun langkah-langkah dalam
menganalisa bidang telaahan permasalahan pendidikan adalah sebagai
berikut.18
a. Mempelajari bidang telaah dan sistem-sistem sub bidang telaah

b. Mengumpulkan data
c. Mengolah data
d. Peramalan masa depan
3. Mengkonsepsikan dan merancang rencana
Perencanaan pendidikan akan memberikan kontribusi yang besar
jika dapat menilai efektifitas berbagai program yang ditanganinya.19
Pekerjaan perancanaan pendidikan memerlukan interpretasi ringkas
mengenai kebutuhan masyarakat dan cara memenuhinya. Dalam hal ini
perencana harus mengidentifikasi kecenderungan umum dan
mengkonsepsikan rencana yaitu menentukan tujuan dan sasaran untuk
kemudian merancang rencana pendidikan.20
4. Mengevaluasi rencana-rencana
Evaluasi rencana dapat dikatakan sebagai kegiatan Penilaian
berkaitan dengan kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpanganpenyimpangan dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan
juga bermanfaat untuk melihat rangkaian kegiatan dalam proses
perencanaan.21
5. Implementasi rencana
Perencanaan kebijakan pendidikan menyangkut pengembangan
pedoman umum tindakan oleh sekelompok orang tertentu (elected effecials).
18 Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Op. Cit., h. 84.

19 Ibid., h. 124.
20 Ibid.
21 Ahmad Saefudin, Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pendidikan (makalah)
(http://ahmadsaefudinalghosyeh.wordpress.com) diakses pada tanggal 11 April 2014.

8
Perencanaan program pendidikan menyangkut persiapan rencana-rencana
yang spesifik disertai prosedur-prosedur untuk diterapkan oleh
institusi/organisasi administrasi pendidikan dalam kerangka sistem
pendidikan yang ada.22
Rencana pendidikan akan mengarahkan proses pembuatan
keputusan dengan memperhatikan pengembangan program-program
pendidikan dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menjalankannya. 23
6. Memantau pelaksanaan rencana dan umpan balik bagi perencanaan
Monitoring perencanaan yang sedang berlangsung memungkinkan
suatu alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi.
Penjadwalan dapat digunakan untuk mengindentifikasi setiap aktivitas yang
dilaksanakan.24
Keseluruhan proses di atas merupakan rangkaian yang tak dapat
dipisahkan antara satu dan yang lainnya, sebab proses di atas turut menentukan
dalam pencapaian tujuan pembangunan nasioanal, utamanya dalam
pembangunan pendidikan.

22 Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Op. Cit., h. 199.
23 Ibid.
24 Ibid.

9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Jika manusia memiliki jiwa
pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka diharapkan lingkungannya akan
terbangun dengan baik. Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran
lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan sosial karena
pembangunan pendidikan adalah pembangunan manusia seutuhnya.
Proses perencanaan pendidikan dibutuhkan agar pelaksanaan
perencanaan pendidikan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada yaitu
prinsip rasional dan sistematis.
Proses perencanaan pendidikan yang dimaksud adalah sebagai berikut
1. Mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan
2. Analisis bidang telaah permasalahan perencanaan
3. Mengkonsepsikan dan merancang rencana
4. Mengevaluasi rencana-rencana
5. Implementasi rencana
6. Memantau pelaksanaan rencana dan umpan balik bagi perencanaan

B. Saran
Sejauh ini kata
sebagai bentuk peningkatan sarana

10

pembangunan umumnya difahami
dan prasarana publik seperti

pembangunan gedung-gedung, jembatan, indutri, dan lain sebagainya. Yang perlu
difahami adalah untuk membangun hal tersebut dibutuhkan kematangan jiwa
seorang manusia yang bisa ia dapatkan dalam pembangunan manusia.
Pembangunan manusia yang dimaksudkan adalah pembangunan
rohaniah secara spiritual yang bisa didapatkan dalam proses pendidikan, baik itu
pendidikan formal, in formal, maupun pendidikan nonformal.

10
Olehnya itu sebaiknya kita tidak memandang pembangunan dalam satu
sisi saja, namun perlu dipandang dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
salah satunya adalah pembangunan pendidikan yang dapat menopang pencapaian
tujuan nasional.

11
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani. Dasar-dasar Kependidikan, Cet. I, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Muhtady. Proses Perencanaan Pendidikan.
http://teguhfuady.blogspot.com/2010/05/proses-perencanaan-pedidikan.html.
diakses pada tanggal 11 April 2014.
Saefudin, Ahmad.
Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pendidikan.
http://ahmadsaefudinalghosyeh.wordpress.com. diakses pada tanggal 11
April 2014.
Syaefuddin Sa’ud, Udin, Abin Syamsuddin Makmun. Perencanaan
Pendidikan_suatu pendekatan komprehensif. Cet. IV; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Tilaar, H.A. R. Manajemen Pendidikan Nasional. Cet. III; Bandung: Rosdakarya,
1998.
Tirtarahardja, Umar & S. L. La Sulo. Pengantar Pendidika. Edisi Revisi; Cet. II,
Jakarta: Rineka Cipta, 2005.