STRATEGI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIG

PROPOSAL SKRIPSI
STRATEGI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM
MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DI TULUNGAGUNG
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi
Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagiyo, SE, MEI

DISUSUN OLEH :
1. NIZAR ZAKARIA

(17402153508 )

EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

ABSTRAK

Proposal skripsi dengan judul “Strategi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam
Meningkatkan Kesempatan Kerja Di Tulungagung” ditulis oleh Nizar Zakaria, pembimbing

Rokhmat Subagiyo, SE, MEI. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa
strategi pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja mampu memberikan kontribusi dalam
Peningkatan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tulungagung. Dalam hal ini peneliti
menghubungkan antara progam perluasan kesempatan kerja yang di buat Dinas Tenaga Kerja
dengan peningkatan kesempatan kerja. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah
Bagaimana kontribusi progam keempatan kerja dalam meningkatkan kesempatan kerja di
Kabupaten Tulungagung. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Bagaimana kontribusi progam keempatan kerja dalam meningkatkan kesempatan
kerja di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder, data dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
kabupaten Tulungagung serta sebagian para pencari kerja yang terdaftar di DISNAKERTRANS
dengan cara datang langsung ke tempat penelitian guna untuk mendapatkan data yang akurat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa progam perluasan kesempatan kerja yang di adakan
DISNAKERTRANS kab. Tulungagung memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Tulungagung dalam mencari kerja.. kesempatan ini di ambil oleh pencari kerja yang ingin kerja
di daerah Tulungagung dan luar Tulungagung. Ada juga yang mencari kerja di luar negeri
menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). karena menurut mereka bekerja diluar negeri akan
mendapatkan gaji lebih tinggi daripada di dalam negeri.
Kata kunci: strategi, dinas tenaga kerja dan transmigrasi, kesempatan kerja


A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan hasil sumberdaya
alamnya yang menjadi aset negara. Namun kekayaan yang terkandung di dalamnya
belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh sumberdaya manusia yang ada. Tingkat pendidikan
dan keterampilan yang rendah merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
sumberdaya manusia kurang diandalkan. Hal ini semestinya manjadi suatu prioritas bagi
pemerintah untuk terus menerus meningkatkan mutu dan kualitas sumberdaya
manusianya. Tenaga kerja untuk mendukung intensitas sumber daya manusia dalam
mendukung pembangunan bagi bangsa dan Negara Indonesia belum dapat diandalkan.
Untuk itu Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pembangunan nasional yang
berpihak pada kemiskinan, kesempatan kerja dan pertumbuhan (pro, poor,pro jobs, pro
growth).1
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) adalah dinas
pemerintah yang menangani ketenagakerjaan. Tugas pokok dinas ini adalah membuat
progam untuk mengatasi masalah kesempatan kerja. Namun demikian ada juga dinas lain
yang memiliki kebijakan yang nerkaitan dengan perluasan kesempatan kerja, seperti
DInas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, dan Dinas perindustrian dan perdagangan.2
Salah


satu

DISNAKERTRANS

masalah
kabupaten

ketenagakerjaan
Tulungagung

yang
adalah

harus

di

hadapi

pengangguran,


oleh

Tingkat

pengangguran yang tinggi merupakan masalah social yang mendasar. lapangan pekerjaan
tidak terbuka luas dan banyak orang sulit mencari pekerjaan. Para penganggur mengalami
penurunan standar hidup, tekanan pribadi, dan sering kali kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan karir mereka. Prestasi ekonomi makro diukur menurut tiga ukuran
umum yang telah di bicarakan, yaitu: laju inflasi, laju pertumbuhan output (GNP), dan
tingkat pengangguran. Ketiga variable ini sangat mempengaruhi kesempatan kerja3
Tingkat pengangguran menurut tingkat pendidikan di kabupaten Tulungagung
adalah sebagai berikut:
1 Silvia Lestari dan Muhammad Ridwan, Pelaksanaan Progam Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru
Dalam Mengurangi Jumlah Penganguran. (Pekanbaru: Kampus Bina Widya, 2012), hal 3
2 Bayu Prakoso, Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Perluasan Kesempatan Kerja Di Yogyakarta,
(Yogyakarta: Populasi,2006), hal 13
3 Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro. (Jakarta: Kencana, 2016), hal. 13

3


Tingkat Pendidikan

Tingkat Setengah Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan
2015
2016

Tidak Pernah Sekolah

4.03

3.32

Sekolah Dasar

67.05

62.61

Sekolah Menengah


21.59

25.14

7.33

8.92

Sekolah Tinggi

Sumber: bps kabupaten Tulungagung
Kontribusi lulusan SMK/SMA/PT terhadap jumlah pengangguran di Tulungagung
salah satunya disebabkan oleh lebih rendahnya keahlian khusus atau soft skill lulusan
SMK dibandingkan lulusan SMA. Namun, kasus ini tidak ditemui di SMK yang kualitas
pendidikannya sudah teruji. Kemampuan soft skill dapat dilihat dari cara individu untuk
memahami kondisi psikologisnya sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap sesuai
dengan lingkungan sekitar.
Sebagai media penghubung antara pencari kerja dan kesempatan kerja,
mekanisme pasar kerja yang memungkinkan terjadinya pertemuan dan transaksi di antara

kedua belah pihak. DISNAKERTRANS ini dikelola oleh pemerintah kabupaten
Tulungagung yang memungkinkan membuat suatu kebijakan yang akan memperluas
kesempatan kerja di Tulungagung.. Untuk itu, ada 2 kebijakan ketenagakerjaan, yaitu
kebijakan kesempatan kerja dan kebijakan tenaga kerja. Kebijakan kesempatan kerja
adalah kebijakan yang bertujuan menciptakan atau mendorong penciptaan kesempatan
kerja, sedangkan kebijakan tenaga kerja adalah kebijakan yang bertujuan menyiapkan
tenaga kerja. Kebijakan ini mengatur pembentukan keterampilan, penempatan dan
penggunaannya dalam pekerjaan, pemberian peranan dan tanggung jawab serta
penjaminan hak-haknya atas imbalan yang seimbang, perlakuan yang adil, serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan jasmani dan rohani.
Kebijakan ketenagakerjaan dari DISNAKERTRANS di arahkan pada hal-hal
berikut (1) menciptakan lapangan pekerjaan formal atau modern seluas-luasnya, (2)
memberikan dukungan yang diperlukan agar pekerja dapat berpindah dari pekerjaan
dengan produktifitas rendah ke pekerjaan dengan produktifitas yang lebih tinggi, (3)
menciptakan kesempatan kerja melalui investasi, (4) meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, antara lain, dengan memperbaiki pelayanan pendidikan, pelatihan, (5)

memperbarui progam-progam perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh
pemerintah, seperti progam pekerjaan umum, kredit mikro, pengembangan UKM, serta
progam-progam pengentasan kemiskinan,

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, sejauh
mana Strategi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Meningkatkan Kesempatan
Kerja Di Tulungagung Mengingat begitu banyaknya masyarakat yang kesulitan mencari
pekerjaan terutama bagi mereka yang baru lulus sekolah SMA/SMK/PT
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1

Bagaimana strategi yang diterapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

meningkatkan kesempatan kerja di kabupaten Tulungagung?
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui kesempatan kerja bagi masyarakat Tulungagung dengan adanya progam
perluasan kesempatan kerja.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya
sebagai berikut:
1 Rendahnya lapangan pekerjaan di kabupaten Tulungagung
2 Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam mencari kerja
3 kesulitan masyarakat Tulungagung dalam mencari pekerjaan

E. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya.
Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “progam perluasan dari
dinas tenaga kerja dalam meningkatkan kesempatan kerja”. bahwa strategi perluasan
kesempatan kerja dari Dinas Tenaga Kerja akan meningkatkan kesempatan kerja.
F. MANFAAT PENELITIAN
1 Kegunaan Teoretis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam memperkaya wawasan tentang keterampilan dan kesempatan kerja bagi
2

masyarakat di Kabupaten Tulungagung.
Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a Kegunaan bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
Untuk pihak institut jurusan Ekonomi Syariah berguna sebagai peneliti
selanjutnya yang akan mengadakan penelitian yang sama. Hasil penelitian ini
5


diharapkan dapat berguna bagi seluruh mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa.
b Kegunaan untuk Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk melihat sejauh
mana kebijakan ekonomi kerakyatan maupun kesejahteraan bagi pencari kerja di
wilayah Tulungagung, sehingga bisa dijadikan bahan acuan untuk pembenahanpembenahan kebijakan yang berhubungan dengan pengentasan pengangguran untuk
kedepannya.
c Kegunaan bagi para pencari kerja di Tulungagung
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para pencari kerja agar bisa
mendapatkan pekerjaan terbaik sesuai dengan keterampilan yang dimiliki
D. LANDASAN TEORI
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) dinas kabupaten
Tulungagung yang membidangi urusan ketenagakerjaan. DISNAKERTRANS merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Tugas pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi diantaranya :
a

Terwujudnya koordinasi internal maupun eksternal baik dalam daerah maupun luar

daerah

b

Terwujudnya Buku profil ketenagakerjaan dan ketrnasmigrasian.

c

Terlatihnya tenaga kerja dalam bidang ketrampilan

d

Terlaksananya perlindungan tenaga kerja di perusahaan melalui kegiatan pengawasan
dan pemeriksaan.

e

Terpenuhinya hak dan kewajiban pekerja sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.4
Hal ini sesuai dalam undang-undang ketenaga kerjaan yaitu :
BAB V PELATIHAN KERJA Pasal 13 yang berbunyi

1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja/atau lembaga pelatihan
kerja swasta
2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja
3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam
4 http://dinsosnakertranskabtulungagung.blogspot.co.id/p/susunan-organiasi-dan-tupoksi.html di akses pada 1
April 2018 pukul 13.09 WIB

menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta5
BAB VII PERLUASAN KESEMPATAN KERJA Pasal 39 berbunyi
1) Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatankerja baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja.
2) Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengupayakan perluasan kesempatan
kerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
3) Semua kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerahdi setiap sector diarahkan
untuk mewujudkan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja.6
2. Progam Perluasan Kesempatan Kerja
Berikut ini di bahas mengenai penyerapan progam perluasan kesempatan kerja
yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja
a

Penempatan Tenaga Kerja Melalui Kerja sama
Penempatan Tenaga Kerja Melalui Kerja sama adalah kerja sama yang dilakukan oleh

Dinas Ketenagakerjaan dengan beberapa perusahaan di daerah Tulungagung maupun
luar daerah tulungagung. Yaitu dengan penempatan pencari kerja ke sejumlah perusahaan
sesuai dengan skill yang dimiliki oleh pencari kerja
b

Pelatihan keterampilan
Program pelatihan kerja reguler selama ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan

institusional (dilaksanakan di BLK) maupun non institusional/MTU (dilaksanakan di
desa/mendekati tempat tinggal peserta) dengan biaya dari pemerintah, baik APBN
maupun APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten. Kepada peserta pelatihan tidak
dipungut biaya
Para pencari kerja yang berminat mengikuti pelatihan dapat mendaftarkan diri
langsung di BLK. Untuk pelatihan non institusional, rekrut peserta dikoordinasikan

5 Undang-undang Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan, (Bandung: Citra Umbara, 2007), hal. 9
6 Undang-undang Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan, (Bandung: Citra Umbara, 2007), hal. 18

7

dengan pemerintah desa setempat. Kejuruan yang dapat diikuti telah ditentukan, peminat
tinggal memilih jurusan yang sesuai dengan minatnya.7
c

Mobil Informasi kerja Keliling (SiMonik)
Mobil Informasi kerja Keliling (SiMonik) merupakan salah satu progam DISNAKER

Kab. Tulungagung yang menggunakan mobil untuk meng informasikan lowongan
pekerjaan di dalam maupun luar Tulungagung. Mobil ini biasanya berkeliling di dan
berhenti di Kantor kecamatan Se Kabupaten Tulungagung dengan waktu yang telah di
tentukan. Didalam mobil info kerja terdapat fasilitas komputer yang bisa dimanfaatkan
untuk mengakses info kerja online. Sistem kerja yang akan dilakukan adalah dengan cara
keliling 1 kecamatan dalam 1 hari. Sehingga dalam waktu 19 hari dapat menjangkau 19
kecamatan di Tulungagung. Artinya, dalam setiap kecamatan dikunjungi 1 bulan sekali
oleh DISNAKERTRANS.
3

Pelatihan Kerja
Salah satu progam dari DISNAKERTRANS dalam meningkatkan
keterampilan dan pengalaman kerja yaitu dengan mengadakan pelatihan kerja.
Pelatihan kerja ini dilaksanakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) kabupatan
Tulungagung. Di BLK memberikan beberapa jurusan yang umum di minati oleh
masyarakat Tulungagung sehingga masyarakat Tulungagung dapat melatih
keterampilannya disini.
Pelatihan kerja diberikan kepada mereka yang memerlukan yaitu para pencari
kerja yang belum berpengalaman, para pekerja yang perlu meningkatkan
kompetensinya, mereka yang akan beralih profesi. Pelatihan kerja dibutuhkan apabila
terdapat kesenjangan kemampuan (kompetensi) antara kebutuhan lapangan kerja
dengan kemampuan yang telah dimiliki. Sasaran peserta pelatihan adalah para pencari
kerja yang belum berpengalaman. Setelah dilatih dan memiliki kompetensi, mereka
siap memasuki lapangan kerja maupun membuka usaha secara mandiri tergantung
kejuruan yang diikuti.
Pelatihan/pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan sebuah
cara efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan, termasuk ketertinggalan SDM
serta keragaman SDM yang ada dalam perusahaan/organisasi, Dalam menghadapi

7 http://www.kios3in1.net/027/ di akses pada 1 April 2018 pukul 11.00 Wib

tantangan-tantangan di atas pemerintah/swasta dapat memelihara para SDM yang
efektif dengan progam pelatihan/pengembangan SDM8
Menurut Simamora ada beberapa manfaat dari program pelatihan diantaranya
adalah :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas.
b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar
kinerja yang dapat diterima.
c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
d. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
f. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
Pelaksanaan program pelatihan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pencari kerja secara khusus dan perusahaan secara umumnya.9
4

Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan

pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai
permintaan atas tenaga kerja.
Kesempatan kerja adalah ketersediaan lapangan pekerjaan untuk menampung
angkatan kerja. Kesempatan kerja adalah indikator penting suatu perekonomian.
Kesempatan kerja yang luas menurunkan jumlah orang menganggur, meningkatkan
produktivitas penduduk, dan meningkatkan produksi serta pendapatan nasional.
Kesempatan kerja atau permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan (derived
demand) dan permintaan terhadap produk dan jasa10
Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian
suatu negara, karena:
1. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi.
2. Sumber Daya Manusia.
3. Kewiraswastaan.
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula
masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
1. Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja.
2. Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja.
3. Pengangguran.
8 M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia. (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal 6
9 Henry Simamora, Manajemen sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Edisi Kedua. STIE YKPN, 1999), hal. 349
10 Boyke Situmorang, Elastisitas Kesempatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Suku

Bunga di Indonesia Tahun 1990-2003,. Hal. 1
9

Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari
jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan
untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan
kerja menurut Sumitro diantaranya:
a. Jumlah dan sebaran usia penduduk.
b. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c. Peranan kaum wanita dalam perekonomian.
d. Pertambahan penduduk yang tinggi.
e. Meningkatnya jaminan kesehatan.
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari
jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan
untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan
kerja menurut Sumitro diantaranya:
a. Jumlah dan sebaran usia penduduk.
b. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c. Peranan kaum wanita dalam perekonomian.
d. Pertambahan penduduk yang tinggi.
e. Meningkatnya jaminan kesehatan.11
E. PENELITIAN TERDAHULU
Telah banyak karya-karya penelitian yang membahas tentang remitansi Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) baik berupa jurnal, skripsi, thesis, antara lain:
Bayu Prakoso, Yogyakarta “Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Dalam Perluasan Kesempatan Kerja di Yogyakarta”, 2006. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil penelitian menunjukkan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi belum
berubah dalam membuat kebijakan perluasan kesempatan kerja. Kebijakan perluasan
kesempatan kerja masih dibuat berdasarkan sisi persediaan angkatan kerja. Progam
perluasan kesempatan kerja dibuat terlebih dahulu baru kemudian diajukan anggarannya.
Dengan mendasarkan pada anggaran yang tersedia di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, maka daya serap progam menjadi kurang efektif. Hal ini di sebabkan
adanya perbedaan antara realita persediaan angkatan kerja dengan permintaan pasar
kerja.
Sunartono, Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 10, BPPT, “Analisis Peningkatan Kesempatan Kerja
Di Indonesia”. 2008. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan
Masalah ketenagakerjaan mengandung dimensi ekonomis, dimensi sosial kesejahteraan,
11 http://fachrimaulana.blogspot.co.id/2011/02/kesempatan-kerja.html di akses pada 1 April 2018 pukul 12.47

dan dimensi sosial politik. Dari segi dimensi ekonomis, pembangunan ketenagakerjaan
mencakup penyediaan tenaga-tenaga ahli dan terampil sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja. Untuk itu harus dibangun sistem pelatihan kerja, sistem informasi pasar kerja, dan
sistem antarkerja, baik lokal, antardaerah, maupun ke luar negeri. Perluasan kesempatan
kerja juga merupakan dimensi ekonomis ketenagakerjaan, karena melalui kesempatan
kerja pertumbuhan ekonomi diciptakan sekaligus memberikan penghasilan dan
meningkatkan daya beli masyarakat. Penciptaan kesempatan kerja dilakukan dengan
menumbuhkan dunia usaha melalui berbagai kebijakan, antara lain di bidang produksi,
moneter, fiskal, distribusi, harga dan upah, ekspor- impor, serta bidang ketenagakerjaan
itu sendiri. Dengan demikian, setiap pengambilan kebijakan di bidang perluasan
kesempatan kerja dan ketenagakerjaan pada umumnya, selalu mempunyai dimensi
ekonomis politis.
F. METODE PENELITIAN
1 Rancangan Penelitian
Rancangan pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat
metode post positivisme dengan kondisi obyek yang natural, dengan menempatkan
peneliti sebagai alat atau instrument kecil, teknik pengumpulan data bersifat
gabungan (data kuantitatif dan kualitatif). Analisi data berjenis analisis induktif dan
menekankan pada kualitas dan hasil penelitian lebih menitikberatkan pada makna
daripada generalisasi pada obyek penelitian.12 Metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.13
Sedangkan untuk pendekatan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek
penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang
berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan
masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada
berbagai masalah. penelitian deskripsi secara garis besar merupakan kegiatan
12 Rokhmat subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alims Publishing,2017), hal 157
13 Lexy J. moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 4

11

penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa
atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.14
2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten
Tulungagun. Yang beralamat di Jalan Jayeng Kusuma No. 19 Tulungagung, Kode pos
: 66251

3 Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan penelitian yang di lakukan maka sebelum peneliti terjun ke
lapangan langsung maka harus menganalisa sebelum ke lapangan. Hasil studi
pendahuluan maupun data sekunder baik berupa dokumentasi, buku, karya, foto,
,maupun material lainnya yang diduga berkaitan dengan masalah yang akan di teliti
sangat menentukan, terutama sekali dalam menentukan focus penelitian. walaupun
demikian, bukan berarti dalam penelitian kualitatif tidak boleh mengubah,
memperbaiki atau menyempurnakan focus penelitian. fakta dan data yang di analisis
sebelum turun ke lapangan tidak boleh menggiring

dan mengendalikan peneliti

selama di lapangan, seperti teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Focus
penelitian dapat berubah sesuai kondisi dilapangan.15
Setelah menganalisa penelitian sebelum dilapangan, maka peneliti melakukan
observasi, wawancara kepada para pegawai di Dinas tenaga Kerja Dan transmigrasi
yang terlibat dan meminta sejumlah data yang diperlukan peneliti. Dengan begitu
peniliti akan mendapatkan hasil dari wawancara dan pengamatan secara langsung.
Dalam melakukan penelitian, peneliti memanfaatkan handphone, bolpoin dan buku
4

tulis sebagai pencatat data
Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 2 jenis sumber data, yaitu data perimer dan
data sekunder. Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah subjek dari mana itu
diperoleh.16 Sumber data meliputi 2 jenis, yaitu sumber data primer adalah data yang
ada di lapangan seperti penelitian yang berasal dari observasi dan wawancara. Dalam
hal ini, peneliti mengambil datat primer dari seksi Bidang Pelatihan Dan
Produktivitas dan seksi Penempatan Kerja. Dan sumber data ysng kedua adalah data

14 Supardi, Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), hal. 28
15 Muri yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: KENCANA, 2014), hal
401
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 129

sekunder, yaitu data diperoleh yang kami minta dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupatebn Tulungagung
5

Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dapat di artikan sebagai cara atau metode yang di
gunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan sebnar benarnya yang nantinya
sangat akan berguna terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Data yang dihasilkan,
selanjutnya akan di analisis melalui cara-cara tertentu sehingga mendapat kesimpulan
yang akan menghasilkan ilmu baru, mengembangkan ilmu yag sudah ada atau
menggantikan ilmu yang sudah ada sebelumnya. Kesalahan yang dilakukan pada saat
proses pengumpulabn data, akan menyulitkan dalam proses analisis. Selain itu,
kesalahan dalam proses pengumpulan data akan berakibat pada hasil dan kesimpulan
penelitian. ketika dalam proses pengumpulan data akan berakibat mengalami
kesalahan, maka hasil dari penelitian tersebut akan menjadi tidak benar atau perlu
dipertanyakan.17
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner(angket) dan observasi (pengamatan)18
a. Metode interview (wawancara)
Yang dimaksud dengan wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan tatap muka secara langsung antara pewawancara dengan
narasumber dimana pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab secara lisan oleh narasumber.19 Dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara langsung kepada kepala Seksi Bidang kesempatan
kerja, seksi pengembangan dan perluasan kesempatan tenaga kerja juga para
pegawai di dalamnya. Dan untuk tambahan data, peneliti juga wawancara
kepada sejumlah para pencari kerja yang terdaftar di DISNAKERTRANS
b. Metode observasi (pengamatan)
Yang di maksud observasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan cara
mengamati suatu obyek maupun subyek kemudian dicatat secara sistematik
mengenai gejala-gejala yang diselidiki.20 Dalam hal ini, peneliti menggunakan
observasi sistematik. Observasi sistematik atau juga observasi terstruktur

17 Rokhmat subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alims Publishing,2017), hal 80
18 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 82
19 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 83
20 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 91

13

merupakan observasi yang dilakukan ketika peneliti sudah mengetahui secara
pasti tentang obyek yang akan di amati sehingga observasi dapat dirancang
sistematis.21 Peneliti akan mengamati tentang kegiatan yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja khususnya seksi bagian kesempatan kerja dan perluasan
6

kesempatan kerja.
Teknik analisis data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisir data, memilahmilahnya menjadikan satuan yang dapat dikelola,
mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.22
Analisis data di lapangan model miles dan huberman. Miles dan huberman (1984)
mengemukakan 3 tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian
kualitatif, yaitu:23
a Reduksi data (data reduction)
Adalah kegiatan meringkas, memilah, memilih hal-hal yang penting dari data
b

yang diperoleh di lapangan
Paparan data (Data Display)
Miles dan huberman yang dikutip Imam Gunawan mengatakan bahwa
paparan data atau pemaparan data merupakan sekumpulan informasi yang
tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

c

pengambilan tindakan
Penarikan kesimpulan/verifikasi
Tahapan ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan
kesimpulan ini merupakan jawaban atas fokus penelitian yang dirumuskan di
awal, apakah bisa atau tidak berlanjut. Hasil kesimpulan ditampilkan dalam
bentuk deskriptif objek penelitian berdasarkan pada hasil kajian penelitian
yang dilakukan.

21 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 92
22 Lexy J. Moeleong. Metode Penelitian Kualitatif. hal. 248
23 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 191

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta
Hasyim, Ali Ibrahim. 2016 . Ekonomi Makro. Jakarta: Kencana
Kadarisman , Muhammad. 2013 .Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia.
Jakarta: Rajawali Pers,
Moeleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
Simamora, Henry. 1999. Manajemen sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Edisi Kedua.
STIE YKPN
Situmorang, Boyke. 2005 .Elastisitas Kesempatan Kerja Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Upah Minimum Dan Suku Bunga di Indonesia Tahun 1990-2003
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alims Publishing
Supardi. 2005. Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis, Yogyakarta: UII Press

15

Yusuf , Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,
Jakarta: Kencana
Undang-undang Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan. 2007.Bandung: Citra
Umbara,
Lestari, Silvia dan Muhammad Ridwan, “Pelaksanaan Progam Ketenagakerjaan Dinas
Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Dalam Mengurangi Jumlah Penganguran, Jurnal” Pekanbaru:
Kampus Bina Widya.2012
Prakoso, Bayu, “Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Perluasan
Kesempatan Kerja Di Yogyakarta, Jurnal Populasi, 17(1)” ISSN: 0853 – 0262. 2006
http://www.kios3in1.net/027/ di akses pada 1 April 2018 pukul 11.00 Wib
http://dinsosnakertranskabtulungagung.blogspot.co.id/p/susunan-organiasi-dantupoksi.html di akses pada 1 April 2018 pukul 13.09 WIB