VANET UNTUK SOLUSI KOMUNIKASI DATA DI KA

 
PROCEEDING 
SEMINAR NASIONAL
TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASINYA
2012

“Aplikasi Teknologi Informasi dalam Menunjang
Pelestarian Budaya Nasional dan Pengembangan Sektor
Pariwisata”
Bali, 9 Oktober 2011

Diselenggarakan Oleh :
Program Studi Teknik Informatika
Jurusan Ilmu Komputer
Universitas Udayana
Bali

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya
penyususnan Proceeding SNATIA 2012 ini. Buku ini memuat naskah hasil penelitian dari

berbagai bidang kajian yang telah direview oleh pakar dibidangnya dan telah
dipresentasikan dalam acara Seminar SNATIA 2012 pada tanggal 9 Oktober 2012 di
Universitas Udayana kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
Kegiatan SNATIA 2012 merupakan yang pertama kali diadakan, dan akan menjadi
agenda tahunan Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas
Udayana. SNATIA 2012 mengambil tema “Aplikasi Teknologi Informasi dalam
Menunjang Pelestarian Budaya Nasional dan Pengembangan Sektor Pariwisata”, dengan
pembicara utama seminar yang terdiri dari pakar peneliti dibidang teknologi informasi,
pembicara dari praktisi pariwisata Bali, dan pembicara dari Dinas Kebudayaan Propinsi
Bali.
Meskipun kegiatan seminar dan pendokumentasian naskah dalam proceeding ini telah
dipersiapkan dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk
itu panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan juga mengucapkan terimakasih atas
kepercayaan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Kritik dan saran perbaikan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang, yang dapat dikirimkan melalui email [email protected].
Kepada semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelenggaraan seminar, dan penyusunan proceeding SNATIA 2012, panitia
mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 9 Oktober 2012

Panitia SNATIA 2012
Ketua Pelaksana

I Gede Santi astawa, S.T., M.Cs.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Analisis Dan Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization (Lvq) Dalam Pengenalan
Ekspresi Wajah
Kadek Dian Trisnadewi, I Wayan Santiyasa, I Made Widiartha ..........................................................

1

Analisis Kualitas Voip Pada Jaringan Yang Menggunakan Active Queue Management Random
Early Detection (Red)
I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ................................................................................................

6


Analisis Sistem Firewall Pada Jaringan Komputer Menggunakan Iptables Untuk Meningkatkan
Keamanan Jaringan ( Studi Kasus : Jaringan Komputer Jurusan Matematika Fakultas Mipa
Universitas Udayana)
I Wayan Supriana, I Wayan Santiyasa, Cokorda Rai Adi Pramartha..................................................

13

Ekstraksi Tepi Dengan Menggunakan Fuzzy Spatial Filtering Dan Slicing Intensity
I Gede Aris Gunadi, Retantyo Wardoyo .............................................................................................

22

Evaluasi Cluster Menggunakan Metode Prototype-Based Cohesion And Separation Dan Silhouette
Coefficient Pada Implementasi Algoritma Som
Gusti Ayu Vida Mastrika Giri, Kadek Cahya Dewi ...........................................................................

29

Group Decision Support System Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
(Ahp) Dan Borda Dalam Penentuan Lokasi Bank Dan Pimpinan Cabang Yang Tepat

Desak Made Dwi Utami Putra ...............................................................................................................

34

Identifikasi Lagu Menggunakan Algoritma K-Nearestneighbours – Cosine Similarity(KNNCS)
I Gede Suta Lascarya Astawa, Agus Muliantara, Kadek Cahya Dewi.................................................

42

Kompresi Citra Fraktal Dengan Algoritma Genetika Adaptif
Putu Indah Ciptayani1, Zulfahmi Indra2...............................................................................................

46

Mobile Information System Untuk Mengidentifikasidefisiensi Unsur Hara Pada Daun
Asti Dwi Irfianti, Endang Sulistyaningsih ............................................................................................

51

Model Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Komponen (Component-Based Software Engineering)

Herri Setiawan, Edi Winarko................................................................................................................

57

Model Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Dengan Metode Multiplicative Exponent
Weighting
Muhammad Syaukani, Sri Hartati .......................................................................................................

65

Optimasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus:
Kab. Jombang Jawa Timur)
Asti Dwi Irfianti, Sri Hartati ..................................................................................................................

72

Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Web Service(Studi Kasus : Sim Perpustakaan Dengan
Simak F.Mipa Universitas Udayana)
Made Agung Raharja .............................................................................................................................


78

Perancangan Dan Implementasi Rekam Medis Berbasis Mobile
Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika .................................

88

Pengalokasian Sumber Daya Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Rita Wiryasaputra .... .............................................................................................................................

95

Perancangan Dan Implementasi Customer Information Gathering Menggunakan Model Ruang
Vektor Dan Perluasan Query
Sang Gede Suriadnyana, I Made Widiartha, I Gede Santi Astawa ......................................................

101

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pencarian Buku Menggunakan Algoritma Pemetaan
Transaksi

Wayan Gede Suka Parwita, Ngurah Agus Sanjaya Er, Luh Gde Astuti ..............................................

107

Pengembangan Cost Driver Model Cocomo Ii Dengan Modifikasi Nilai Atribut Analysis
Capability Untuk Estimasi Usaha Perangkat Lunak
Sri Andayani, L. Anang Setiyo.............................................................................................................

111

Prototype Sistem Penyeberangan Jalanbagi Penyandang Tuna Netra Berbasis Rfid( Radio
Frequency Identification )
I Made Widhiwirawan ...........................................................................................................................

119

Review Of Ontology-Based Question Answering System
Eka Karyawati, Azhari S. N. ................................................................................................................

126


Resiko Proyek Teknologi Informasi
Herri Setiawan, Ashari SN ....................................................................................................................

134

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Rumah Menggunakan Analytical Hierarchy
Process (Ahp)
Standy Oei, Riah Ukur Ginting .............................................................................................................

140

Vanet Untuk Solusi Komunikasi Data Di Kawasan Pariwisata Bali
I Komang Ari Mogi,Waskitho Wibisono ..............................................................................................

146

Visualisasi Cluster Menggunakan Smoothed Data Histograms (Sdh) Pada Audio Clustering Lagu
Daerah Indonesia Menggunakan Self Organizing Map (Som)
Kadek Cahya Dewi, Gusti Ayu Vida Mastrika Giri ............................................................................


153

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 
VANET UNTUK SOLUSI KOMUNIKASI DATA DI KAWASAN PARIWISATA BALI
I Komang Ari Mogi
Waskitho Wibisono
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111
E-mail: [email protected], [email protected]
ABSTRACT
Data communication becomes an important issue when infrstruktur in the area of tourism can
not be built. Common law or awig awig and local regulations strictly limit infrastructure development
in the Bali tourism, are aiming to preserve the tourist area.
Wireless technology and ad hoc communication allow device communicates directly with other
devices without any fixed infrastructure. Appropriate technologies are possible to be implemented in

areas that do not have fixed infrastructures such as in the site of tourism in Bali. Testing and
comparison protocols AODV, AOMDV and DSDV performed to obtain optimal protocols for ad hoc
communications on a moving vehicle (VANET) in the tourist area of Kuta, airport and Jimbaran
beach, Bali.
According to the test results, AOMDV protocol shows high packet delivery performance with
PDR average reach 97% and has a delay which tend to be more stable than AODV and DSDV
protocol.
ABSTRAK
Komunikasi data menjadi masalah penting ketika infrstruktur di daerah pariwisata tidak dapat
dibangun. Hukum adat atau awig-awig dan peraturan daerah yang ketat membatasi pembangunan di
kawasan pariwisata Bali, bertujuan untuk melestarikan kawasan pariwisata tersebut.
Teknologi nirkabel dan komunikasi ad hoc memungkinkan perangkat berkomunikasi secara
langsung dengan perangkat lainnya tanpa adanya infrastruktur yang tetap. Teknologi tepat diterapkan
untuk daerah yang tidak memiliki infrastruktur tetap seperti di kawasan pariwisata Bali. Pengujian dan
perbandingan protokol AODV, AOMDV dan DSDV dilakukan untuk mendapatkan protokol yang
optimal untuk komunikasi ad hoc pada kendaraan yang bergerak (VANET) di kawasan pariwisata
Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran Bali.
Dari hasil pengujian, protokol AOMDV menunjukkan kinerja pengiriman paket yang tinggi
dengan PDR rata-rata mencapai 97% dan memiliki delay yang cenderung lebih stabil dibandingkan
dengan AODV dan DSDV.

Kata Kunci: Ad hoc communication, VANET, AODV, AOMDV, DSDV

1.

PENDAHULUAN
Pada umumnya kawasan pariwisata di Bali memiliki topologi geografis yang sulit untuk dilakukan
pembangunan infrastruktur penunjang komunikasi data. Selain itu, peraturan daerah dan awig-awig (hukum
adat) yang ketat membatasi pembangunan infrastruktur tersebut. Dengan adanya batasan-batasan tersebut,
diperlukan suatu bentuk khusus dalam komunikasi data yang dapat digunakan dalam kondisi tersebut.
Transmisi yang paling memungkinkan untuk digunakan adalah komunikasi jaringan nirkabel (wireless
fidelity) atau lebih dikenal dengan WiFi.
WiFi mengijinkan koneksi perangkat-ke-sentral access point (access point connection) dan koneksi
langsung perangkat-ke-perangkat (ad hoc connection) (Mitchell n.d.). Koneksi ad hoc dapat langsung
dilakukan tanpa adanya access point, sehingga memudahkan perangkat untuk saling dapat berkomunikasi.
Koneksi ini pula yang mendorong berkembangnya teknologi MANET dan VANET, baik untuk komunikasi
perangkat bergerak maupun tidak bergerak dan perpaduan perangkat bergerak-tidak bergerak (Camp, Boleng
and Davies 2002).
Vehicular Ad hoc Network (VANET) adalah sebuah bentuk baru dalam komunikasi data untuk
kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tinggi di jalan raya. VANET merupakan turunan dari MANET
atau Mobile Ad hoc Network. Bentuk VANET dan MANET cenderung sama, namun terdapat perbedaan
pada beberapa karakteristik, antara lain kecepatan node yang cenderung tinggi, pergerakan yang cenderung
terarah dan mengikuti pola-pola tertentu, media penyimpanan yang besar, tidak dibatasi oleh sumber daya
(listrik), kepadatan node yang tidak dapat diprediksi, dan waktu koneksi (lifetime) yang cenderung singkat
(Bhushan and Dorle 2011).
Dalam proses komunikasi data, perangkat memerlukan routing yang tepat. Protokol-protokol routing
untuk VANET diadaptasi dari protokol-protokol routing pada MANET. Berdasarkan jenis pencaran datanya,
protokol dalam VANET dibagi menjadi unicast, multicast & geocast, dan broadcast (Li and Wang 2007).
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

 

146

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 
Penelitian-penelitian yang dilakukan telah berhasil mengadaptasi protokol-protokol pada MANETs untuk
digunakan pada skenario VANET, beberapa di antaranya adalah OLSR oleh (Toutouh and Alba 2011),
(Mekbungwan 2011), dan AODV oleh (Chunling, Jingbo and Dengyin 2011), (Chen, et al. 2011), (Chen, et
al. 2009), (Abedi, Fathy and Taghiloo 2008), dan (Abedi, Barangi and Azgomi, Improving route stability and
overhead of the AODV routing protocol and makeing it usable for VANETs 2009). Berdasarkan sifat
pengelolaan topologinya, protokol routing dalam MANET dibagi menjadi 2 (dua), yaitu protokol reaktif dan
protokol proaktif. Protokol reaktif akan melakukan pembaharuan topologi jaringan dalam bentuk tabel
routing (routing table) seketika ada komunikasi akan dilakukan, dan protokol proaktif akan melakukan
pemantauan dan pembaharuan topologi jaringan terus menerus secara periodik meski tidak ada komunikasi
yang dilakukan. Berdasarkan sifat tersebut, protokol reaktif dapat diterapkan untuk karakteristik VANET
yang memiliki perubahan topologi yang sangat tinggi, sehingga pembaharuan tabel routing hanya akan
dilakukan ketika komunikasi data akan atau sedang terjadi.
AODV adalah protokol reaktif yang juga dikenal sebagai protokol on-demand berdasarkan sifatnya
yang tidak menyimpan informasi routing atau melakukan pembaharuan routing jika sedang tidak ada
komunikasi data (Vidhale and Dorle 2011). Penelitian oleh (Dorle, Vidhale and Chakole 2011) dan (Vidhale
and Dorle 2011) menunjukkan perbandingan kinerja protokol-protokol yang berbasis on-demand, yaitu
AODV, DSDV, dan AOMDV. Hasil penelitian tersebut menunjukkan kinerja AODV yang paling stabil
dibandingkan DSDV dan AOMDV, baik untuk kepadatan jaringan rendah, sedang dan tinggi.
Pada penelitian ini, diajukan sebuah topologi untuk mengatasi permasalahan komunikasi data dan
jaringan komputer di kawasan pariwisata Bali. Tahapan penelitian ini adalah studi literatur, peninjauan
wilayah dan topologi jaringan, perancangan sistem, pembangunan sistem dan pengujian sistem. Penelitian ini
dujikan melalui simulasi sistem dengan menggunakan program aplikasi simulator Network Simulator ver.2
(NS2). Protokol routing yang diujikan adalah AODV, AOMDV, dan DSDV. Variabel yang diamati dalam
sistem yang dibangun adalah end-to-end delay dan packet delivery ration (PDR). Peta yang digunakan adalah
peta kawasan pantai Jimbaran, jalan Bypass Ngurah Rai dan Bandara Ngurah Rai. Peta diambil dari Google
Earth dan diadaptasi ke dalam simulator menggunakan program aplikasi SUMO.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Vehicular Ad Hoc Network (VANET)
Vehicular Ad Hoc Network (VANET) merupakan kategori khusus dari mobile ad hoc networks
(MANETs), ditandai dengan mobilitas tinggi dan konektivitas yang rendah (Harri, Bonnet and Filali, Kinetic
mobility management applied to vehicular ad hoc network protocols 2008). VANET adalah sebuah teknologi
baru yang memadukan kemampuan komunikasi nirkabel kendaraan menjadi sebuah jaringan yang bebas
infrastruktur (Najafabadi 2011).
Tantangan mendasar dalam VANET adalah (i) bagaimana menyediakan koneksi yang stabil untuk
pengguna jaringan ketika berada di jalan raya dan (ii) bagaimana cara mengefisienkan komunikasi antar
kendaraan (vehicle-to-vehicle) atau pun komunikasi antara kendaraan dengan infrastruktur sepanjang jalan
(road-infrastructur-to-vehicle).
Routing Protokol pada VANET
Dalam rangka pengembangan protokol untuk vehicular network atau jaringan kendaraan, penelitipeneliti telah dapat menciptakan pendekatan spesifik VANET dengan baik, atau mengadaptasi protokol yang
sudah ada untuk topologi VANET. (Wei Lin, Shyan Chen and Ling Lee 2010) dalam penelitiannya membagi
protokol-protokol VANET berdasarkan metode dan jalur pancarannya menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:
Unicast protocol, Multicast protocol, Geocast protocol, Mobicast protocol, dan Broadcast protocol.
Protokol Routing pada VANET
Berdasarkan penelitian oleh (Wei Lin, Shyan Chen and Ling Lee 2010), protokol-protokol routing dibagi
menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:
1.
Unicast protocol
Unicast routing protocol adalah fungsi dasar untuk kendaraan dalam membangun routing sumber-ketujuan (source-to-destination) di dalam topologi VANET. Unicast routing dibagi menjadi 2 (dua) kategori,
yaitu: (a) Min-delay routing protocol, dan (b) Delay-bounded routing protocol.
2.
Multicast protocol
Multicast protocol didefinisikan sebagai routing yang menyampaikan banyak paket secara serentak dari
satu sumber ke seluruh host yang ada pada jaringan melalui komunikasi multi-hop.
3. Geocast protocol
Geocast routing adalah routing yang menyampaikan paket berdasarkan pada lokasi spesifik host tujuan.
Kendaraan yang berada pada suatu regional tertentu akan menerima dan meneruskan paket geocast, jika tidak
maka paket tersebut akan mengalami drop.
147

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

4.

Mobicast protocol
Mobicast routing adalah sebuah pendekatan baru dalam routing dengan memadukan multicast routing
dan geocast routing. Tidak seperti multicast dan geocast routing protocol pada umumnya, mobicast yang
dipublikasikan oleh (Chen, Lin and Lee 2010) dikenal juga sebagai “spatiotemporary multicast”, akan
menyampaikan informasi ke semua node yang terhubung dengan jaringan pada sebuah regional tertentu pada
jangka waktu tertentu.
5.
Broadcast protocol
Broadcast routing protocol adalah routing yang memiiki kemampuan untuk menyebarluaskan sebuah
pesan broadcast ke semua perangkat pada VANET.

Ad hoc On-demand Distance Vector Routing (AODV)
AODV adalah protokol reaktif yang dikembangkan pada MANET. Algoritma Ad hoc On-Demand
Distance Vector (AODV) adalah algoritma yang bersifat dinamis, self-starting, multihop routing antara nodenode mobile yang ingin berpartisipasi untuk membangun dan memelihara jaringan ad hoc. AODV
memungkinkan node-node yang bergerak untuk mendapatkan rute untuk tujuan yang baru secara cepat, dan
tidak memerlukan node-node lain untuk menjaga rute ke tujuan selama tidak ada komunikasi aktif. AODV
memungkinkan node-node yang bergerak untuk menanggapi link yang terputus secara cepat dan menanggapi
perubahan topologi jaringan pada waktu yang tepat.
AODV menggunakan mekanisme permintaan-balasan (request-reply) sederhana untuk menemukan
jalurnya. saat jalur ke tujuan tidak diketahui, AODV membuat paket permintaan jalur dan menyiarkannya ke
node tetangganya. Pesan permintaan jalur berisi identitas sumber (source ID), identitas tujuan (destination
ID), urutan nomor sumber (source sequence number), urutan nomor tujuan (destination sequence number),
penghitung hop (hop counter), dan identitas penyiaran (broadcast ID) (Annamalai 2005).
Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector Routing (AOMDV)
Pada routing AODV, permasalahan timbul pada saat path yang terbentuk mengalami kegagalan dalam
proses transmisi data. Paket data yang dilewatkan pada path yang mengalami kegagalan tersebut akan hilang
dan AODV akan membentuk ulang path yang reliable sebelum mengirim ulang paketnya. Untuk mengatasi
masalah ini, dikembangkanlah sebuah protokol yang menghitung multipath dan multiple loop-free
berdasarkan distance vector, yang disebut dengan Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector (AOMDV).
AOMDV mencari multiple path antara node sumber dan node tujuan dalam setiap proses pencarian rute.
Karena bersifat multipath, jika terjadi kegagalan pada path utama saat pengiriman data, maka langsung dapat
digunakan path yang lain yang reliable. AOMDV menggunakan minimal hop untuk memilih path utama dan
path cadangan (Marina and Das 2006).
Destination Sequence Distance Vector Routing (DSDV)
Protokol DSDV adalah protokol yang bersifat table-driven routing yang digunakan untuk komunikasi
pada perangkat bergerak yang diturunkan dari algoritma Bellman-Ford. Table-driven routing adalah routing
yang memiliki sebuah tabel yang berisikan informasi koneksivitas dari masing-masing node yang terhubung
dengan jaringan. DSDV kali pertama didesain oleh C. Perkins dan P. Bhagwat. Kontribusi utama dari
algoritma routing ini adalah untuk mengatasi permasalahan putaran (loop) pada routing. Setiap masukan pada
tabel routing terdiri atas angka-angka terurut. Himpunan angka-angka ini akan diset genap jika terdapat
sebuah link, dan diset ganjil jika sebaliknya. Dari urutan angka-angka ini, pemancar (perangkat yang
mengirimkan data) mengirimkan update selanjutnya dengan angka. Informasi routing penuh akan disebarkan
jarang-jarang antar node-node dan pengiriman update yang lebih kecil dilakukan secara berkala (Narra, et al.
2011).
3.

METODE PENELITIAN
Tahap-tahap penelitian ini dibagi menjadi 6 (enam) tahapan, yaitu (a) Perumusan masalah, (b) Studi
literatur, (c) Analisis dan perancangan sistem, (d) Implementasi sistem, (e) Pengujian dan evaluasi, dan (f)
Pengambilan data dan analisis hasil pengujian.
Untuk implementasi sistem, karena penerapan pada dunia nyata memerlukan biaya tinggi, maka
alternatif untuk penerapan dilakukan pada keadaan yang mendekati dunia nyata, dalam hal ini menggunakan
simulator. Pada tahap implementasi sistem digunakan program aplikasi SUMO dan simulator jaringan NS2.

Simulation of Urban Mobility (SUMO)
Simulation of Urban Mobility atau dikenal dengan SUMO adalah program aplikasi simulator yang
digunakan untuk membuat simulasi pergerakan kendaraan pada suatu jalur tertentu. SUMO adalah program
yang bersifat free, open-source, berukuran kecil, dan simulasi trafik multi-modal. SUMO dikembangkan
pada tahun 2000 yang bertujuan untuk mengakomodasi penelitian-penelitian yang melibatkan pergerakan
kendaraan di jalan raya, terutam daerah-daerah yang padat penduduknya. SUMO dikembangkan kali pertama
oleh Daniel Krajzewicz, Eric Nikolay, dan Michael Behrisch (SUMO Developer 2011).
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

 

148

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 
Network Simulator ver.2 (NS2)
NS (Network Simulator) adalah sebuah aplikasi simulator yang berbasis event diskrit, yang digunakan
untuk keperluan riset. NS menyediakan dukungan substansial untuk simulasi protokol TCP, routing, dan
multicast melalui jaringan kabel dan nirkabel (lokal dan satelit). NS berawal dari berbagai varian simulator
jaringan “REAL” pada tahun 1989 dan telah berkembang secara substansial tahun-tahun berikutnya. Pada
tahun 1995, pengembangan NS didukung oleh DARPA melalui proyek VINT. Saat ini pengembangan NS
didukung oleh DARPA melalui SAMAN dan NSF melelaui CONSER. NS selalu menyertakan substansi
yang menjadi kontribusi dari ilmuwan-ilmuwan lainnya, termasuk kode nirkabel dari UCB Daedelus, CMU
Monarch dan Sun Microsystems (Developer NS2 2011).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Model Mobilitas dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dirumuskan bagaimana sistem tersebut dikembangkan, algoritma yang digunakan dan
teknologi yang dipakai untuk pengembangannya. Pada penelitian ini, sistem dikembangkan dengan
menggunakan simulator Network Simulator 2 versi 2.35, dan algoritma routing yang digunakan adalah
AODV, AOMDV dan DSDV.
Tahap-tahap dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu pembuatan
modul peta (map module), pembuatan modul pergerakan (move module), dan pembuatan modul kendaraan
(traffic module). Diagram perancangan sistem diilustrasikan pada gambar 1.
Konfigurasi Simulator dan Pembuatan Modul Peta
Simulator NS2 diinstall pada sistem operasi Linux Ubuntu 12.04. Proses instalasi standar yang
didokumentasikan pada website resmi NS2. Skrip protokol yang digunakan adalah skrip standar NS2 yang
berupa skrip dengan bahasa pemrograman OTCL. Parameter lain yang dimasukkan adalah parameter untuk
protokol routing dalam hal ini adalah CBR (constant bit rate). Pada tabel 1.1. dituliskan parameter-parameter
simulasi yang digunakan secara lengkap.
Untuk dapat menghasilkan simulasi yang akurat dan mendekati keadaan nyata, model pergerakan pada
peta harus didefinisikan terlebih dahulu. Sebelum model pergerakan didefinisikan, karakteristik jalan harus
disesuaikan terlebih dahulu, dalam penelitian ini adalah jalan-jalan di daerah pariwisata seputaran Kuta,
Bandara dan pantai Jimbaran.
Start 

Node 

Flow

Edge 

Turn

Pembangkitan Kode 
NS2 

Menjalankan NS2 
Type (optional) 

Routing

Konfigurasi  
Peta  

Pembangunan 
Simulasi SUMO  

Menjalankan NAM 

traffic module
move module
Pembuatan Peta 

End 

map module 

Gambar 1.Diagram perancangan sistem.
Jalan-jalan yang digunakan hanya jalan protokol dan jalan-jalan besar. Faktor-faktor karakteristik
tersebut adalah lebar jalan, kecepatan maksimum, banyaknya jalur dan lajur, persimpangan, dan lampu lalu
lintas. Peta yang digunakan dalam penelitian ini diilustrasikan pada gambar 2 (a) dan jalan-jalan yang
digunakan diilustrasikan pada gambar 2 (b).

149

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

.
(a)
(b)
Gambar 2. Peta dari Google Earth yang digunakan untuk simulasi.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Tabel 1.1. Parameter-parameter lengkap simulasi
Parameter
Spesifikasi
Network simulator
NS-2, ver.2.35
Waktu simulasi
900 detik
Area simulasi
2000m x 2000m
Banyaknya kendaraan
25, 50, 100
Radius transmisi
50m, 75m, 100m
Kecepatan
50 km/j - 80 km/j
Tipe data
Constant Bit Rate (CBR)
Source/Destination
Random
Ukuran paket data
64 bytes, 512 bytes
MAC protokol
IEEE 802.11 DCF
Mode propagasi
Two-ray ground reflection model
Mobility model
Random Way Point
Tipe kanal
Wireless channel
Model antena
Omnidirectional
Tipe interface antrian
Priority queue (64 packets max.)

Skenario Simulasi
Skenario simulasi terdiri dari 3 (tiga) pengujian untuk kepadatan yang berbeda, yaitu kepadatan
rendah (25 kendaraan), menengah (50 kendaraan) dan tinggi (100 kendaraan). Pada masing-masing
kepadatan diujikan pada kecepatan kendaraan 50 km/j sampai dengan 80 km/j, dan ukuran paket yang
digunakan adalah 64 bytes dan 512 bytes.
Dari skenario tersebut, parameter-parameter yang diamati adalah end-to-end delay dan packet
delivery ratio (PDR).
Hasil Simulasi
Berikut adalah hasil dari pengujian yang dilakukan dalam simulasi.
a. Kepadatan rendah
Pada kepadatan rendah protokol AODV dan AOMDV menunjukkan kinerja yang baik dengan rata-rata
packet delivery ratio 95%, namun tidak demikian dengan DSDV berkisar 70%. Untuk delay, protokol
AOMDV memiliki delay yang terbesar, rata-rata mencapai 97ms pada ukuran paket 64bytes dan 145ms
pada ukuran paket 512bytes.

Gambar 3. (kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan rendah
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

 

150

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 
b.

Kepadatan menengah
Pada kepadatan menengah, protokol AODV dan AOMDV memiliki rata-rata packet delivery ratio 95%,
namun protokol DSDV turun menjadi 50%. Untuk delay, AOMDV rata-ratanya hampir sama dengan
kepadatan rendah, AODV dan DSDV cenderung meningkat.

 

 

Gambar 4. (kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan
menengah.
c.

Kepadatan tinggi
Packet delivery ratio tetap stabil untuk AOMDV dan AODV, dan tetap AOMDV lebih baik
dibandingkan AODV; sementara DSDV mengalami penurunan hingga 35%. Rata-rata delay masingmasing protokol baik pada ukuran paket 64bytes dan 512bytes cenderung sama dengan kepadatan
menengah.

 

 

Gambar 5. (kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan tinggi
5.

KESIMPULAN
Pada penelitian ini dibandingkan protokol AODV, AOMDV dan DSDV yang digunakan dalam
skenario jalan-jalan protokol di kawasan pariwisata Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran di Bali. Pada 3 (tiga)
jenis kepadatan kendaraan, protokol AOMDV menunjukkan kestabilan packet delivery ratio (PDR) rata-rata
mencapai 97%, yang artinya hampir semua paket data yang dikirimkan berhasil sampai. Diikuti dengan
AODV dengan rata-rata PDR mencapai 95%; sementara DSDV mengalami penurunan dari 70% menjadi
35%. Untuk end-to-end delay, meskipun memiliki delay yang besar, AOMDV cenderung lebih stabil di
setiap kepadatan; berbeda dengan AODV dan DSDV yang meningkat seiring dengan meningkatnya
kepadatan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa protokol AOMDV adalah protokol yang paling optimal
dibandingkan dengan AODV dan DSDV untuk diterapkan dalam rangka mengatasi permasalahan
komunikasi data nirkabel pada jalan protokol di daerah Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran.
6. DAFTAR PUSTAKA
Abedi, Omid, Mahmood Fathy, and Jamshid Taghiloo. "Enhancing AODV Routing Protocol Using Mobility
Parameters in VANET." Computer Systems and Applications. IEEE/ACS International Conference
on, 2008. 229-235.
Abedi, Omid, Reza Barangi, and M. Abdollahi Azgomi. "Improving route stability and overhead of the
AODV routing protocol and makeing it usable for VANETs." 29th IEEE International Conference
on Distributed Computing Systems Workshops. IEEE Press, 2009. 464-467.
151

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 
Annamalai, Palaniappan. Comparative Performance Study of Standardized Ad-Hoc Routing Protocols and
OSPF-MCDS. Thesis Master of Science in Electrical Engineering Faculty of Virginia , Blacksburg:
Polytechnic Institute and State University , 2005.
Bhushan, Vidhale, and S.S. Dorle. "Performance Analysis of Routing Protocols in Realistic Environment for
Vehicular Ad Hoc Networks." 21st International Conference on Systems Engineering. 2011. 267272.
Camp, T., J. Boleng, and V. Davies. "A Survey of Mobility Models for Ad Hoc Network Research." Wireless
Communication and Mobile Computing, 2002: 483-502.
Chen, Qi, Nan Cheng, Xinhong Wang, and Fuqiang Liu. "Multi-Metric Opportunistic Routing for VANETs
in Urban Scenario." International Conference on Cyber-Enabled Distributed Computing and
Knowledge Discovery. IEEE Press, 2011. 118-122.
Chen, Y.S., Y.W. Lin, and S.L. Lee. "A mobicast routing protocl for vehicular ad hoc networks."
ACM/Springer Mobile Networks and Applications, 2010: 20-35.
Chen, Yufeng, Zhengtao Xiang, Wei Jian, and Weirong Jiang. "A Cross-Layer AOMDV Routing Protocol
for V2V Communication in Urban VANET." Fifth International Conference on Mobile Ad-hoc and
Sensor Networks. IEEE Press, 2009. 353-359.
Chunling, CHENG, HAO Jingbo, and ZHANG Dengyin. "An Expanding Ring Prediction and Location
Aided AODV Routing Algorithm." International Conference of Information Technology. Computer
Engineering and Management Sciences, 2011.
Developer NS2, Team. The Network Simulator - ns-2. 2011. http://www.isi.edu/nsnam/ns/ (accessed 09 1,
2012).
Dorle, S.S., Bhushan Vidhale, and Megha Chakole. "Evaluation of Multipath, Unipath and Hybrid Routing
Protocols for Vehicular Ad Hoc Networks." Fourth International Conference on Emerging Trends
in Engineering & Technology. IEEE Press, 2011. 311-316.
Harri, Jerome, Christian Bonnet, and Fethi Filali. "Kinetic mobility management applied to vehicular ad hoc
network protocols." Computer Communications, 2008: 2907–2924.
Li, Fan, and Yu Wang. "Routing in Vehicular Ad hoc Networks: A Survey." Vehicular Technology
Magazine, June 2007: 12-22.
Marina, M.K., and S.R. Das. "Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector Routing." Wireless
Communication Mobile Computing, 2006: 969-988.
Mekbungwan, P. "A DTN routing on OLSR for VANET: A preliminary road experiment." Global
Information Infrastructure Symposium (GIIS). IEEE Conference Publication, 2011. 1-6.
Mitchell, Bradley. "What is Ad-Hoc Mode in Wireless Networking?" About.com Networking.
http://compnetworking.about.com/cs/wirelessfaqs/f/adhocwireless.htm (accessed 09 10, 2012).
Najafabadi, Rasool Tavakoli. "A Survey on Routing Technique for Vehicular Ad-hoc Networks." 2011.
Narra, Hemanth, Yufei Cheng, Egemen K. Cetinkaya, Justing P. Rohrer, and James P.G. Sterbenz.
"Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV) Routing Protocol Implementation in ns-3."
SIMUTools '11 Proceedings of the 4th International ICST Conference on Simulation Tools and
Techniques. Brussels: ICST (Institute for Computer Sciences, Social-Informatics and
Telecommunications Engineering) ICST, 2011. 439-446.
SUMO
Developer,
Team.
SUMO
at
a
glance.
November
21,
2011.
http://sumo.sourceforge.net/doc/current/docs/userdoc/Sumo_at_a_Glance.html (accessed 09 4,
2012).
Toutouh, Jamal, and Enrique Alba. "Optimizing OLSR in VANETS with Differential Evolution: A
Comprehensive Study." First ACM International Symposium on Design and Analysis of Intelligent
Vehicular Networks and Applications (DIVANet’11). Miami: ACM Press, 2011. 1-8.
Vidhale, Bhushan, and S.S. Dorle. "Performance Analysis of Routing Protocols in Realistic Environment for
Vehicular Ad Hoc Networks." 21st International Conference on Systems Engineering. IEEE Press,
2011. 267-272.
Wei Lin, Yun, Yuh Shyan Chen, and Sing Ling Lee. "Routing Protocols in Vehicular Ad Hoc Network: A
Survey and Future Perspectives." Journal of Information Science and Engineering, 2010: 913-932.

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana

 

152