RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMA

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB SKRIPSI

Oleh : ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S.Kom)

Oleh : ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB SKRIPSI

Oleh : ARIF NUR HIDAYAT 05550114

Telah Disetujui,

04 Januari 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Suhartono, M.Kom Munirul Abidin, M.Ag NIP. 196805192003121001 NIP. 197204202002121003 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati, M.Kom NIP. 197203092005012002

HALAMAN PENGESAHAN RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB

SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh Arif Nur Hidayat

NIM.05550114

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Tanggal, 04 Januari 2010

Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Penguji Utama : M. Ainul Yaqin, M. Kom ( )

NIP. 197610132006041004

2. Ketua Penguji : Zainal Abidin M.Kom ( )

NIP. 197606132005011001

3. Sekretaris Penguji : Suhartono, M.Kom ( )

NIP. 196805192003121001

4. Anggota Penguji : Munirul Abidin, M.Ag ( )

NIP. 197204202002121003

Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati M.Kom NIP. 197203092005012002

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: Arif Nur Hidayat NIM

: 05550114 Jurusan

: Teknik Informatika Judul Skripsi : RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Isi dari Skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis di daftar pustaka dalam Skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 04 Januari 2010 Yang menyatakan,

Arif Nur Hidayat NIM. 05550114

MOTTO

“Selalu Berfikir Positif Kedapan, Tetap Semangat Dan Sukses Selalu..”

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Ayah Mukadji dan Ibu Nur Lailati tercinta, yang selalu mendo’akan dan

tak pernah lelah untuk mencurahkan kasih sayang, membimbing, menasehati, dan memberikan motivasi serta perhatiannya yang begitu besar. Semoga Tholemu bisa menjadi putra yang bisa membuat keluarga

bangga. Amin...

Masq yang selalalu ngasih apa yang aq inginkan dan Adekq, kamu juga

cepet lulus lo....! Tak lupa si duul’ yang selalu memberi motivasi dan inspirasi dalam hidupku, sabar ya..

Konco-conco mantan mangko kerto 41a, mat, hamdan, mas gin, rizal, kang qosim, habib, uklik, abe, andi, aziz, aan, sublab asli, three-three

zero dan semua yang tak bisa sebutkan satu persatu, suwun....

Semua rekan dan sahabatku jurusan Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2005, tetap semangat dan sukses selalu…

Semua rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama ini.

Terima Kasih…

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul: “Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web ”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti ajaran beliau sampai akhir zaman nanti.

Terselesaikannya skripsi ini dengan baik berkat dukungan, motivasi, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

2. Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D. Sc selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberi masukan, saran serta bimbingan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

5. Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah memberi masukan, saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

6. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan dorongan moral, spiritual, dan

material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Malang yang telah mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dengan tulus. Semoga Ilmu yang di berikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.

8. Koordinator dan Asisten laboratorium Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2005 khususnya.

9. Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjadi

motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah

SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi pembaca umumnya. Amin.

Malang 04 Januari 2010 Penulis

Arif Nur Hidayat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : File Map Peta Kota Blitar.

ABSTRAK

Hidayat, Arif Nur. Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web. Pembimbing: (I) Suhartono, M.Kom, (II) Munirul Abidin, M.Ag

Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Profil, Potensi

Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan profil, potensi kota saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kotamadya Blitar. Kotamadya Blitar merupakan salah satu kota terbaik yang memiliki banyak sekali potensi kota baik dari alam maupun buatan. Sampai saat ini, Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA) belum memiliki fasilitas untuk memonitoring perkembangan kota secara menyeluruh dan efisien. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Oleh sebab itu Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar ini sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input data.

Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung kantor Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar serta Instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Dinas Komunikasi Informatika Dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.

Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota ini, akan mempermudah untuk menginformasikan dan memonitoring semua daerah yang ada. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya dapat mengembangkan dalam penampilan peta Kotamadya Blitar secara detail, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, potensi kota sehingga lebih mudah dalam melihat perkembangan setiap kelurahan di kawasan kota.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”. (QS. Al-An’am, 6: 97)

Ayat di atas menjelaskan bahwa bintang-bintang memiliki berbagai fungsi. Pada zaman Nabi, bintang-bintang tersebut dijadikan pentunjuk untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain agar tidak tersesat.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki hikmah dan fungsinya tersendiri secara rahasia. Terkadang kita hanya menikmati apa yang telah disodorkan Allah SWT melalui alam yang Dia ciptakan. Bintang, tidak hanya berkelap kelip di langit yang hitam tetapi ia juga memiliki fungsinya sendiri di balik keindahannya. Tidak hanya menjadi sebuah hiasan bintang juga berfungsi untuk menjaga langit dari para pencuri beritaNya dan sebagai penunjuk arah perjalanan.

Di langit Allah menciptakan bintang sebagai penunjuk arah perjalanan, di bumi Allah juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh serta jalan-jalan yang luas agar manusia mendapat petunjuk dan dan mudah dalam melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Allah berfirman:

Artinya: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.“ (QS. Al-Anbiyaa’,

21: 31) Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah, hikmah- hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi dinding antara satu negeri dengan negeri yang lain, Allah menjadikan di dalamnya 21: 31) Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah, hikmah- hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi dinding antara satu negeri dengan negeri yang lain, Allah menjadikan di dalamnya

Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah telah menjelaskan peta sederhana kepada manusia yaitu berupa bintang-bintang di langit dan jalan-jalan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam perkembangannya, pada zaman dahulu manusia hanya mengandalkan peta sederhana namun sekarang sudah berkembang menjadi teknologi website.

Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dan teknologi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Teknologi World Wide Web (WWW) atau web sebagai salah satu jenis layanan yang disediakan oleh internet, merupakan jenis layanan yang paling berkembang dan banyak digunakan saat ini. Perkembangan perangkat lunak pendukung web seperti bahasa pemrograman PHP, HTML telah menambah kemampuan web dari yang semula hanya bisa menampilkan halaman-halaman statik dimana pengguna hanya bisa melihat informasi tanpa adanya interaksi antara pengguna dan web, saat ini web lebih bersifat dinamis yang memungkinkan adanya interaksi antara pengguna dan web.

Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain seperti tempat fasilitas umum, wisata, hasil kerajinan, sehingga orang merasa jenuh Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain seperti tempat fasilitas umum, wisata, hasil kerajinan, sehingga orang merasa jenuh

Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang terkait dengan potensi daerah kota. Sehingga orang tidak akan bosan jika melihatnya, sebab informasi yang disampaikan melalui visual lebih menarik daripada yang hanya bersifat tekstual saja.

Integrasi teknologi SIG dan web ke dalam aplikasi sistem informasi potensi daerah memungkinkan informasi obyek wisata dan hasil kerajinan dari tiap-tiap daerah kota dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Merancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan potensi-potensi daerah kota Blitar berbasis web menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Informasi Geografis menggunakan media website yang dapat menampilkan peta wilayah Kota Blitar yang memiliki potensi-potensi seperti pertanian, pariwisata dan perindustrian.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi potensi daerah yang berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografi sehingga user lebih mudah dalam mendapatkan dan memahami inforamasi potensi daerah yang disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user tentang potensi-potensi yang ada.

1.5 Manfaat Penelitian

• Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kawasan kota yang mempunyai potensi-potensi daerah.

• Membantu pemerintah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada investor supaya dapat menanamkan modalnya di kota Blitar.

• Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.

1.6 Metode Penelitian

Penyusunan laporan penelitian ini melalui beberapa metode yang dipakai, yaitu :

a. Persiapan Yang termasuk dalam persiapan ini adalah diawali dengan penyusunana proposal dan mengurus perijinan dalam penelitian.

b. Pengunpulan Data Dalam pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:

1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut, dalam hal ini adalah dosen pembimbing, pihak dari pemerintah Kota Blitar.

2. Studi Literatur untuk mendapatkan literatur yang telah ada yang berupa buku dan jurnal.

c. Analisis Data

Data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas kemudiaan dianalilis, untuk menetapkan data mana yang dipakai dan apabila terjadi kekurangan data dapat dilakukan penambahan.

d. Perancangan Sistem

Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian dilakukan perancangan sistem yang terdiri dari perancangan database dan perancangan tampilan apalikasi.

e. Evaluasi Sistem

Sebelum menuju proses pembuatan aplikasi terlebih dahulu sistem yang telah disusun di perancangan sistem dievaluasi guna mengetahui kekurangan- kekurangan sementara dari sistem tersebut.

f. Pembuatan Aplikasi

Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan sistem, pembuatan database, dan penyusunan coding program.

g. Pengujian Sistem

Dalam pengujian sistem, aplikasi akan diuji dengan cara memasukkan data yang sudah diperoleh. Jika masih terjadi kesalahan maka akan diperiksa kembali mulai dari perancangan sistem sampai didapat hasil yang maksimal.

h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan

Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian dilakukan proses dokumentasi dan penyusunan laporan yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan metodologi penelitian tugas akhir ini.

BAB II Dasar Teori

Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas akhir ini seperti: Profil Kota Blitar, Potensi Kota Blitar, Sistem Informasi Geografis, PHP, ArcView, Chameleon, Mapserver, PostgreSQL.

Bab III Analisis Dan Perancangan Aplikasi

Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Sistem Informasi Informasi Geografis Potensi Daerah Kota Blitar.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Bab ini berisi pengujian terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibangun.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir yang telah dilakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Profil Geografis Kota Blitar

Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8°

10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C - 34° C karena Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara dari Ibukota Propinsi Surabaya.

Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar di kelilingi oleh Kabupaten Blitar dengan batas:

Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten

Blitar.

Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten

Blitar.

Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro

Kabupaten Blitar.

Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar.

Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi tiga Kecamatan yaitu :

Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2.

Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2.

Kecamatan Sananwetan 12,15 km2. Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan.

Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian, kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Satu-satunya sungai yang mengalir diKota Blitar adalah sungai Lahar dengan panjang ± 7,84 km. Hulu Sungai Lahar berada di gunung Kelud menuju ke sungai Brantas. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan Litusol . Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.

(www.blitarkota.go.id)

2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil

Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis ini maksudnya yaitu keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam suatu kota ataupun kabupaten. Dengan memanfaatkan pendekatan Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis ini maksudnya yaitu keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam suatu kota ataupun kabupaten. Dengan memanfaatkan pendekatan

Pengembangan manajenen aset di daerah untuk mendukung pengelolaan kawasan kabupaten/kota akan sangat mudah dilakukan karena manajemen aset dikembangkan dengan berbasis geografis dan memberikan keuntungan ganda, bukan saja sebagai alat (tools) untuk membantu pengelolaan aset, namun juga dasar bagi pengelolaan wilayah kabupaten/kota. Dengan demikian pengembangan sistem informasi ini merupakan suatu investasi penting bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dalam mewujudkan good corporate governance.

Dalam aplikasinya terhadap kebutuhan Sistem Informasi Geografis dalam menyediakan data mengenai lingkungan hidup sangat penting. Saat ini kebutuhan akan data dan peta profil yang menggambarkan potensi dan sangat jarang dijumpai terutama didaerah kabupaten/kota kecil. Hal ini juga disebabkan untuk membangun sebuah informasi yang handal memerlukan biaya yang cukup tinggi.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.2 Potensi Kota Blitar

1 , !0 - - 0 -

.+/ - * )%

0 45 '3

*0 $3% / #2 - # (67 !

() Artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 30)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada manusia di bumi ini berbagai macam sarana dan berbagai jenis potensi alam untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia. Potensi merupakan semua sumber daya yang ada atau tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun digunakan dalam upaya mencapai tujuan. Begitu juga dengan ayat yang ada di bawah ini:

- # '( /

,5 +9" 38 * . 4" > - 5 / +9" . . , 2*3 / = 617 10 / 6< 0 -# ,% ; #

. -3%: #

% '? !

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Dengan adanya kekayaan alam yang melimah ruah, manusia harus dapat menjaga dan memakmurkan seluruh isi bumi. Masih banyak potensi yang belum terjamah oleh tangan manusia, oleh karena itu manusia dianugerahi akal dan pikiran untuk dapat menggali potensi alam dan dapat memanfaatkan serta mengembangkannya demi kemakmuran alam semesta.

2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar:

2.2.1.1 Pertanian

Lahan sawah yang ada di Kota Blitar pada tahun 2008 tidak mengalami perubahan dari tahun 2007 yaitu seluas 1.144 Ha. Sananwetan merupakan kecamatan yang memiliki lahan sawah terluas yaitu sebanyak 441 hektar atau sebesar 38,55 persen dari seluruh luas lahan sawah di Kota Blitar. Dari lahan sawah tersebut,

semuanya ditanami padi. Lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali atau lebih dalam setahun, seluas 543 Ha, atau 47,46 persen. Sisanya, seluas 601 ha, atau 52,54 persen hanya dapat ditanami padi satu kali. Produksi padi tahun 2008 meningkat sebesar 3.460,63 (3,49 persen) dari tahun 2007 menjadi 102.662,3 kwintal di tahun 2008. Meningkatnya produksi ini seiring dengan peningkatan rata-rata produksinya. Jadi meski luas panennya berkurang, tidak mempengaruhi produksinya. Produksi palawija terutama jagung turun drastis menjadi 8.846,27 kwintal. Hal yang sama terjadi pada tanaman hortikultura. Baik sayuran maupun buah-buahan tidak terlalu menggembirakan. Bahkan beberapa komoditi yang tahun 2007 lalu produksinya cukup baik, seperti cabai merah, kacang panjang, alpukat, dan belimbing pada tahun 2008 ini menurun produksinya. Jumlah ternak besar seperti sapi perah, sapi potong, kuda, babi, kambing, dan domba bertambah populasinya dari tahun 2007. Meskipun peningkatannya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten dari tahun ke tahun, hal ini tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sektor peternakan di Kota Blitar.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.2.1.2 Industri

Produksi listrik yang dibangkitkan selama tahun 2008 sebesar 70.162.307 Kwh, meningkat dari produksi di tahun 2007. Dari produksi tersebut, listrik yang dijual kepada konsumen sebanyak 62.485.755 kwh dengan nilai penjualan Rp. 42.441 miliar. Selebihnya digunakan untuk keperluan sendiri serta susut pada proses

transmisi distribusi. Sementara itu jumlah pelanggan PLN juga bertambah dari 30.571 di tahun 2007 menjadi 31.384 di tahun 2008. AirMinum Jumlah pelanggan PDAM pada akhir tahun 2008 sebanyak 9.917 pelanggan. Daritotal pelanggan tersebut yang aktif bayar sebanyak 6.639 pelanggan atau 66,94 persen. Total produksi air minum yang disalurkan kepada pelanggan seperti kran umum, sosial, rumahtangga, pemerintah, niaga, (termasuk kebocoran) di tahun 2007 sebesar 2.031.783 m3.Tingkat kebocoran pada tahun 2007 sebesar 854.396 sebesar 42,05 persen dari seluruh produksi. Industri Jumlah unit usaha industri pada tahun 2008 sebanyak 1.932 terdiri dari industri formal sebanyak 112 dan industri non formal 1.820 usaha. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 7.360, dimana 3.223 berada pada indutri formal dan 4.137 pada industri non formal. Kenaikan jumlah industri tersebut diiringi juga oleh kenaikan nilai investasinya menjadi Rp. 14,8 miliar dan kenaikan nilai produksinya menjadi Rp. 365,4 miliar.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.2.1.3 Perdagangan

Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha, usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha. Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha. Pengadaan dan penyaluran komoditi strategis di Kota Blitar seperti beras, tepung Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha, usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha. Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha. Pengadaan dan penyaluran komoditi strategis di Kota Blitar seperti beras, tepung

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.3 Sistem Informasi Geografis

Pada zaman Yunani kuno para ilmuan telah menggunakan matahari untuk menghitung jarak antara dua buah tempat yang saling berjauhan dengan memanfaatkan matahari. Dengan matahari pula para ilmuan yunani kuno telah berhasil menghitung diameter bumi, walaupun tingkat keakurasiannya masih kurang. Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan dalam bidang teknologi navigasi, manusia telah mencipkatan bererapa alat navigasi sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada posisi bintang-bintang untuk menentukan arah, diantara adalah peta, kompas, dan GPS. Akan tetapi bukan berarti bintang-bintang tersebut sudah tidak berguna, sebab masih banyak para ilmuan yang mencoba mempelajari guna mengetahui manfaat lain dari bintang-bintang tersebut.

.: +- @A "

4 )< - 6 2 45 5 /5 ;

Artinya : “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui. ” (QS. Yunus, 10 : 5)

Dari kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang diciptakan Allah adalah bermanfaat dan mengandung penuh hikmah. Salah salah ciptaan Allah yang dijelaskan menurut ayat diatas diantaranya adalah matahari dan bulan. Kedua ciptaan Allah tersebut merupakan suatu penanda yang dapat digunakan dalam mengetahui bilangan tahun dan bulan. Pada ayat yang lain Allah juga menjelaskan fungi dari bintang-bintang yang bersinar di malam hari, dan ayat tersebut adalah:

Artinya : “Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu

menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui.” (QS. Al An'am, 6: 97)

Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga bisa menemukan jalan dalam pengembaraan. Sebagian berada di depan kita dan Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga bisa menemukan jalan dalam pengembaraan. Sebagian berada di depan kita dan

Al-Balkhi, seorang penafsir, menyatakan bahwa kalimat ...agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan… bukan berarti bintang-bintang diciptakan hanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, tetapi Allah telah menciptakan bintang-bintang untuk banyak manfaat lainnya. Apabila seseorang merenung dan memperhatikan bintang-bintang yang kecil dan besar, dimana posisi mereka, orbit, hubungan dan gerakan mereka, dan juga memperhatikan manfaat matahari dan bulan serta bagaiman mereka bermanfaat dalam kehidupan, pertumbuhan, perkembangan hewan, tumbuhan, pernyataan suci ini akan terbukti baginya. Dalam kitab tafsir Ali bin Ibrahim, disebutkan bahwa makna bintang di sini menyatakan, …Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui. Artinya, Allah SWT. telah menunjukkan dalam ayat-ayatNya dan menjelaskan kepada manusia yang memperoleh (ilmu) pengetahuan malalui cara perenungan.

(Allamah Kamal Fiqih dan Tim Ulama: 2006)

Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis. Geographical Information System (GIS) adalah alat bantu yang sangat esensial dalam Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis. Geographical Information System (GIS) adalah alat bantu yang sangat esensial dalam

(Nuryadin, Ruslan: 2005)

GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar- gambar tertentu.

Sistem informasi geografis mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, Sistem Informasi Geografis berkembang sangat pesat pada era 1990-an. Secara harafiah, Sistem Informasi Geografis dapat diartikan sebagai :

” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk ” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk

(Atie puntodewo Dkk : 2003)

Sistem Informasi Geografis menghubungkan sebuah lokasi ke informasi (seperti seseorang dengan alamat, bangunan dengan sebuah paket, atau sebuah jalan yang berada dalam jaringan jalan) dan lapisan-lapisan yang memberikan informasi kepada pemahaman yang lebih tentang bagaimana kesemuanya itu dapat saling terhubung.

2.4 Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif– alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

2.5 Pengertian Decision Support System

Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “

Dengan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

2.5.1 Komponen Decision Support System

o Subsistem Manajemen Basis Data Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang

dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :

a. Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data.

b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah.

c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan

d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas.

o Subsistem Manajemen Model

Subsistem model dalam sistem pendukung keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam sistem pendukung keputusan antara lain :

a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah.

b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai.

c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai.

d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.

o Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama proses analisa dalam sistem pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user.

Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen- komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.

Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :

a. Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu sistem pendukung keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan-masukan yang telah dilakukan.

c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian sistem pendukung keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan (Kusrini, 2007).

2.6 Pemodelan Sistem

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

2.6.1 FlowChart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. FlowChart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

2.6.2 Simbol-simbol FlowChart

Simbol

Nama Simbol

Keterangan

Satu atau beberapa himpunan Process / Proses penugasan yang akan dilaksanakan secara berurutan

Data yang akan dibaca dan dimasukkan ke dalam memory

komputer dari suatu alat input atau

Input

data dan harus melewati memori untuk dikeluarkan dari alat-alat output

Berfungsi sebagai awal (berisi Start)

Terminal

dan juga sebagai akhir (berisi End) dari suatu proses alur.

Berfungsi untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil

Decision

sesuai dengan kondisi yang dipenuhi, yakni benar atau salah.

Berfungsi untuk mencetak (dan/atau

Output/ Print

menyimpan) hasil output/keluaran.

Berfungsi sebagai penghubung bila diagram alur terputus disebabkan

Connector/

misalnya oleh pergantian halaman

Penghubung

(misal diagram tidak cukup dalam satu halaman).

Menunjukkan bagan arah instruksi

Flowline

dijalankan.

Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart

(Teguh Wahyono, 2004)

2.6.3 Data Flow Diagram

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dkerjakan.

2.6.4 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem akan dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2.6.5 Overview Diagram

Overview Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow diagram . Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P (functional promitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.

2.6.6 Level Diagram

Level Diagram adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya. Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9 proses, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi.

2.6.7 Entity Relationship Diagram

Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas. Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel.

ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali

Entitas-entitas didalam ERD akan memiliki nama, sama halnya seperti tabel yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama halnya seperti garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain.

2.7 MapServer

Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) pada halaman web. Aplikasi ini pertama kali di kembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah projek untuk manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh NASA dilanjutkan dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan

Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti Shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data Shapefile, FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data vektor maupun raster, dan projek 4 untuk mengganti beragam proyeksi peta.

Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common Gateway Interface) . Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan parameter tertentuterutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP akan menghasilkan Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common Gateway Interface) . Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan parameter tertentuterutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP akan menghasilkan

a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile(ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan menggunakan library OGR.

b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF, APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL .

c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi-operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat.

d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan menggunakan file template.

e. Dapat melakukan seleksi obyek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan sebuah obyek spasial tertentu.

f. Mendukung rendering karakter berupa font TrueType.

g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat.

h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi lojik atau ekspresi reguler.

i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih. j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan pada URL. k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly (Nuryadin, Ruslan. 2005)

2.8 PostgreeSQL

:@ )? +> ;D = Artinya :

;D - A+E D /" 6 3)

"Inilah Kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami Telah menyuruh mencatat apa yang Telah kamu kerjakan ". (QS. Al- Jaatsiyah 45: 29)

Ayat diatas menjelaskan bahwa semua amal manusia tercatan dalam suatu kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan rusak dan tidak pula tertukar, sebab semua catatan tersebut telah diatur dan tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa kemahabesaran Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya mampu belajar apa yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Qur’an, sebab ilmu Allah adalah maha luas.

Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai media untuk menulis. Dengan semakin banyaknya data yang harus disimpan media Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai media untuk menulis. Dengan semakin banyaknya data yang harus disimpan media

PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relational-Database Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan oleh Univesitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode Ingres, yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang berhasil dikomersilkan oleh Relational Technologies/Ingres Corporation.

Object-relational database tersbut dinamakan Postgres. Kemudian postgres diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai produk database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan diintegrasikan ke dalam Informix Universal Server.

Pada tahu 1986-1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian dan produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebahan bahan belajar diberbagai Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2.

Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi nama Postgres95 dengan mengngunakan kode ANSI C. perubahan internal dilakukan pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam pengembangan sehingga Postgres95 dapat berjalan lebih cepat dibanding dengan posgres versi 4.2.

Penamabahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah:

a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada server). subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan menngunakan fungsi-fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan perintah klausa GROUP BY pada SQL.

b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program psql ini menggunakan GNU readline.

c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion.

d. Penghapusan system instance-level.

e. Tutorial singkat penggunaan fitur SQL, disertakan dengan contoh programnya.

f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa dikompilasikan dengan GCC. Awal tahun 1996, dibentuk sebuah sebuah tim yang tergabung dalam sebuah