PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DENGAN YANG TIDAKMENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 SELUMA

  Art ik e l ilm ia h Pe ndidik a n Ge ogra fi

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

DENGAN YANG TIDAKMENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 SELUMA

  1

  2

  3 Partiyah , Dedi Guntar , Warsa Sugandi 1,2,3

  Program studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

  

e-mail: partiyah23@yahoo.co , guntar_81@yahoo.com , warsa_sugandi@yahoo.co.id

Diterima 10 Oktober 2015, Direvisi 18 Mei 2016, Disetujui Publikasi 23 Juni 2016

  

ABSTRACT

This study was conducted aiming to analyze the differences between the results belajar IPS

students who use the media that does not use power point in class VIII SMP Negeri 31

Seluma. The method used in this research is a form of quasi-experimental. Based on data

analysis, the data showed: (1) The results of classroom learning experiment that uses

PowerPoint media obtained an average score of 60.62 at the beginning of the test (pretest)

and obtained an average score of 80.41 at the end of the test (posttest) categories very good,

with an average gain (increase) 19.79. (2) Results of a study on a class of media control

Without PowerPoint with an average score of 65.20 at the beginning of the test (pretest) and

the average score of 74.79 at the end of the test (posttest) both categories, with an average

gain score ( increase) 9.58. (3) Based on data analysis through hypothesis testing t-test is

performed, the data obtained t 5,95 and 2,01 t table, thus t> t table, it means Ha accepted

and HO rejected, in other words, there is a difference significant results of social studies

students between using PowerPoint with the media who do not use media PowerPoint.

  Keywords: Results Learning, Media PowerPoint.

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajjar IPS siswa antara yang menggunakan dengan yang tidak menggunakan media power point di kelas VIII SMP Negeri 31 Seluma. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk quasi eksperimen. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh data: (1) Hasil belajar kelas Eksperimen yang menggunakan media Power Point memperoleh skor rata-rata 60,62 pada awal tes (pretes) dan memperoleh skor rata-rata 80,41 pada akhir tes(postest) kategori sangat baik, dengan rata-rata gain (peningkatan) 19,79. (2) Hasil belajar pada kelas Kontrol Tanpa media Power Point dengan skor rata-rata 65,20 pada awal test (pretes) dan skor rata- rata 74,79 pada akhir tes (postes) kategori baik, dengan rata-rata gain skor (peningkatan) 9,58. (3) Berdasarkan analisis data uji hipotesis melaui uji-t yang dilakukan, diperoleh data t hitung 5,95 dan t tabel 2,01, dengan demikian t hitung > t tabel, itu berarti Ha diterima dan HO ditolak, dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS Siswa antara yang menggunakan media Power Point dengan yang tidak menggunakan Media Power Point.

  Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Powert Point

A. Pendahuluan

  Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya (Sutikno,2006: 28). Mutu dari pendidikan banyak tergantung pada mutu gurunya. Saat ini kemajuan teknologi dibidang pendidikan sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi dibidang pendidikan, seharusnya guru dapat memperhatikan hal ini, sehingga guru dapat meningkatkan cara mengajarnya dengan pembelajarannya.

  Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa.

  Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3).

  Banyak Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Munadi (Rusman, 2012:124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal yang termasuk kedalam faktor internal yaitu kematangan pertumbuhan, kecerdasan latuhan, motivasi, dan faktor pribadi dari siswa itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor keluarga, lingkungan, guru, dan cara mengajarnya termasuk penggunaan media pembelajaran.

  Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin itu pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Karena belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hayatnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk itu dalam mencapai tujuan belajar seperti yang diharapkan, dibutuhkanlah suatu media belajar sehingga diperoleh hasil sesuai harapan. Karena tujuan dibuatnya suatu media belajar adalah membantu guru dalam menyampaikan materi dengan lebih baik dan jelas sesuai fungsi sebagai faktor pendukung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang dan peralatan. Dalam hal ini membahas power point. Program Power Point merupakan salah satu software yang dirancang secara khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data storage).

  Aplikasi Power Point menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok- pokok pembicaraan yang akan disampaikan suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik. Begitu juga dengan adanya fasilitas front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus. Bila produk slide ini disajikan, maka para pendengar dapat ditarik perhatiannya untuk menerima apa yang disampaikan kepada peserta didik.

  Media pembelajaran sangat menentukan dalam setiap pembelajaran tidak terkecuali pada mata pelajaran IPS Terpadu di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Al- Muctar (2008:274) mengatakan pendidikan

  IPS adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, disajikan secara ilmiah atau psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam perkembangan konsep pembelajaran IPS, rumusan Al- Muchtar dianggap sebagai rumusan yang pertama kali dikembangkan dalam forum nasional organisasi profesi dalam kaitannya dengan usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

  Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan di SMP Negeri 31 Seluma menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPS belum mencapai hasil yang maksimal (Nilai terlampir), dikarenakan siswa kurang mengerti dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Maka dari itu peneliti menggunakan media visual dalam proses belajar mengajar pada dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru serta mencapai hasil yang maksimal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 31 Seluma.

  Dengan memperhatikan permasalahan diatas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan uji coba/eksperimen dengan menggunakan Media Power Point sehingga dengan adanya penggunaan media ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas dengan judul

  “Perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa Antara yang menggunakan media Power Point

  dengan yang tidak menggunakan media Power Point Kelas VIII di SMP Negeri 31 Seluma”.

  B.Landasan Teory

a. Hasil Belajar

  Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2005:14) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan yang kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

  Hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktifitas belajar (Djamarah dan Zain, 2006:20). Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu ( Hamalik, 2005:17).

  Hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan.

  Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung (Mulyasa, 2008:30).

  Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel dikutip oleh Purwanto,2005:25.). Sudjana (2010:47) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

  Menurut Hamalik (2005: 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

  b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (Rusman, 2012:124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal dan faktor Instrumental:

  1. Faktor Internal a) Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

  b) Faktor Psikologis.

  Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.

  a) Faktor Lingkungan.

  Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

  b) Faktor Instrumental.

  Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor- faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan- tujuan belajar yang direncanakan.Faktor- faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

  c. Media Powert Point

  Power Point merupakan salah satu program dalam Microsoft Office. Microsoft Office Power Point adalah salah satu jenis program yang tergabung dalam Microsoft office. Microsoft Office Power Point merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk menampilkan program multimedia. Hal ini sebagaimana dikemukakan Noor (2010:102) Power Point adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.

  Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Microsoft Office Power Point adalah perangkat lunak yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, penggunaan serta relatif murah. Noor (2010:105) mengatakan Microsoft Office Power Point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsure media seperti pengolahan teks, warna, gambar, grafik, serta animasi. Terdapat tiga tipe penggunaan Microsoft.

  Pada umumnya, Microsoft Office

  Power Point digunakan untuk presentasi

  dalam classical learning, karena Microsoft

  Office PowerPoint merupakan program

  aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi. Berdasarkan pola penyajian yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa

  Microsoft Office Power Point yang

  digunakanuntuk presentasi dalam classical le arning disebut personal presentation .

  Microsoft Office Power Point pada pola

  penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk menyampaikan materi dan Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang- bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.

  Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

  Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

  a. Pengertian IPS

  Susilo, dkk (2009:23) mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Ilmu pakar pendidikan untuk membekali para siswa supaya nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga.

  Sedangkan Soewarso (2010: 3) menyatakan bahwa pada dasarnya IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Yang menjadi kajian IPS ialah tentang hubungan antar manusia. Latar telaahnya adalah kehidupan nyata manusia. Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial serta mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat antara manusia dengan lingkungannya. dengan meninjau dari berbagai aspek Lingkungan masyarakat dimana anak didik kehidupan secara terpadu. tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai

b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

  Trianto (2010: 174) mengemukakan permasalahan yang ada dan terjadi di tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk lingkungan sekitarnya. Ruang lingkup mata mendidik dan memberi bekal kemampuan

  pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai dasar kepada siswa untuk mengembangkan berikut: diri sesuai dengan bakat, minatkemampuan, 1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan dan lingkungannya, serta berbagai bekal 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3) siswa ntuk melanjutkan pendidikan ke Sistem Sosial dan Budaya jenjang yang lebih tinggi Mata pelajaran IPS 4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

  C.Metode Penelitian

  1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan Metode penelitian ini adalah lingkungannya. eksperemintal design), model Nonequivalent 2) Memiliki kemampuan dasar untuk Control Group . Populasi dalam penelitian ini berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, adalah peserta didik kelas VIII SMPN 31 inkuiri, memecahkan masalah, dan Seluma tahun pelajaran 2015/2016 yang keterampilan dalam kehidupan sosial terbagi menjadi 2 (dua) kelas, yaitu kelas

  3) Memiliki komitmen dan kesadaran

  VIII-A 24 peserta didik, kelas VIII-B 24 terhadap nilai-nilai sosial dan peserta didik. Jumlah total 48 peserta didik. kemanusiaan. Teknik pengambilan sampel yang dipakai

  4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, dalam penelitian ini adalah sampel total bekerja sama dan berkompetisi dalam yaitu teknik seluruh populasi dijadikan masyarakat yang majemuk, di tingkat sampel penelitian. lokal, nasional, dan global. Berdasarkan daftar nilai yang

  

d. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan diperoleh dari guru mata pelajaran IPS kelas

Sosial

  VII pada tahun pelajaran 2014/2015, kelas Kosasih dalam kutipan Trianto (2010:

  VII A dengan nilai rata-rata 60,62, dan Kelas 173) mengemukakan bahwa Ilmu

  VII B 65,25, berarti kelas VII A nilai rata- Pengetahuan Sosial membahas hubungan ratanya lebih rendah bila dibadingkan dengan kelas

  VII

  B, maka penulis ini sesuai dengan pendapat menentukan kelas VIII sebagai kelas (Rusman,2012:124) yang menyatakan bahwa eksperimen dan kelas VIII Sebagai kelas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kontrol belajar adalah faktor internal dan eksternal,

  

D.Hasil Dan Pembahasan faktor eksternal salah satunya adalah Media

  Dari deskripsi dan analisis data yang pembelajaran. Media Power Point memiliki diuraikan diatas dapat di jelaskan bahwa kemampuan untuk menggabungkan berbagai pretes dan postes 20 butir soal dilakukan unsur media seperti pengolahan teks, warna, pada kelas

  VIII eksperimen (dengan gambar, grafik, sert animasi (Noor, menggunakan media Power Point) dari 24 2010:105), sehingga menimbulkan semangat siswa diperoleh nilai rata-rata60,5 pada belajar siswa dan memotivasi siswa untuk pretes, dan diperoleh hasil nilai rata rata belajar dan pada akhirnya mempengaruhi 80,41 pada postes, dengan rata-rata gain skor pada peningkatan hasil belajar siswa. 19,79. Sementara kelas VIII kelaskontrol (tanpa media power point) dari

  24 E. Kesimpulan pretest, dan diperoleh hasil nilai rata-rata Eksperimen yang dilaksanakan pada siswa 74,79 pada postest, dengan rata-rata gain kelas VIII Di SMP Negeri 31 Seluma pada skor 9,58 . mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis pada tahun ajaran 2015/2016. berdasarkan diperoleh t 5,95 dan t 2,01, itu berarti hasil analisis dan pengujian Hipotesis, dapat

  hitung tabel

  thitung>ttabel dan itu berarti Ha diterima dan ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ho ditolak, atau ada perbedaan yang

  1. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIA yang signifikan hasil belajar IPS siswa antara yang menggunakan media power point menggunakan media power point dengan (eksperimen) menunjukkan rata-rata pre- yang tidak menggunakan media power point test= 60,62, pos-test = 80,41, dengan gain di Kelas VIII SMP Negeri 31 Seluma. skor = 19,79.

  Dari semua pengujian yang

  2. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIB dilakukan, bisa ditarik kesimpulan bahwa yang tidak menggunakan Media power hasil belajar IPS kelas eksperimen VIII point point (kontrol) menunjukkan rata-rata pre- lebih tinggi dibandingkan dengan kelasVIII test = 65, 20, Pos-test = 74,79, dan rata- A dengan menggunakan media power B rata gain skor 9,58. tanpa menggunakan media power point. Hal

  3. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIA (eksperimen) yang diajar dengan menggunakan media power point memiliki skor yang jauh lebih tinggi dibanding dengan siswa kelas VIIIB (kontrol) yang diajar dengan tidak menggunakan media power point, hal ini ditunjukkan pada hasil pos-test antara kelas eksperimen (media power point) = 80,41dan kelas kontrol (tanpa media power point) == 74,79, dengan hasil pre- tes kedua kelas, rata-rata nilai Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen yang dilaksanakan pada siswa kelas

  VIII Di SMP Negeri 31 Seluma pada pada tahun ajaran 2015/2016. berdasarkan hasil analisis dan pengujian Hipotesis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIA yang menggunakan media power point(eksperimen) menunjukkan rata-rata pre-test= 60,62, pos-test = 80,41, dengan gain skor = 19,79.

  2. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIB yang tidak menggunakan Media power point (kontrol) menunjukkan rata-rata pre-test = 65, 20, Pos-test = 74,79, dan rata-rata gain skor 9,58.

  3. Hasil belajar IPS Siswa kelas VIIIA (eksperimen) yang diajar dengan menggunakan media power point memiliki skor yang jauh lebih tinggi dibanding dengan siswa kelas VIIIB (kontrol) yang diajar dengan tidak menggunakan media power point, hal ini ditunjukkan pada hasil pos- test antara kelas eksperimen (media power point) = 80,41dan kelas kontrol (tanpa media power point) = 74,79, dengan hasil pre-tes kedua kelas, rata-rata nilai kelas eksperimen= 60,25 dan kelas kontrol 65,20. Apabila diperhitungkan skor pre-test, dengan memperbandingkan gain skor juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara gain skor kelas kontrol, dimana menunjukkan nilai t 2,01, sehingga thitung> t

  Al-Muchtar. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta:Imperial Bhakti Utama. Dimyati. Mudjiono. 2006. Penilaian Hasil Proses

  Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Djamarah, B, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

  Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar Belajar. Jakarta: Bumi Aksara Meriana,A. 2008.

  Pembelajaran Menggunakan Media Visual.

  Jakarta: Gaung Persada Press Noor. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jakarta: MultiKreasi Satu Delapan Mulyasa. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto. 2005. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta.

  Pustaka Pelajar Purwanto. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif Kuantitatif dan R & D Bandung: Alfabeta.

  Rusman. 2012. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya . Jakarta: PT. Rineka Cipta