MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DI KELAS V SD NEGERI 064037 MEDAN T.A. 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE

INDEX CARD MATCH DI KELASV

SD NEGERI 064037 MEDAN

T.A. 2011/2012

SKRIPSI

DiajukanUntukPersyaratanMempertahankanSkripsi Dan MemperolehGelarSarjanaIlmuPendidikan

OLEH:

RAYSYAH PUTRI SITANGGANG

108313276

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyusun Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Di Kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Terima kasih tidak terhingga kepada Ayahanda H. M. Rajab Sitanggang dan Ibunda Hj. Murni Lubis, S.Pd yang memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai, pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta do’a yang tulus dan tidak pernah berhenti.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I

4. Bapak Drs.Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II

5. Bapak Drs.Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar 6. Bapak Drs.Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.

7. Bapak Drs. Akden Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dra. Herawary Bukit, M.Pd, dan Ibu Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dan penyempurnaan skripsi ini.


(5)

8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis.

9. Bapak Drs. Darwis Nst selaku kepala sekolah SD Negeri 064037 Medan, dan Ibu Lasma Sianipar, S.Pd selaku guru kelas V yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut

10. Buat keluarga saya, Uakku Rosni Lubis, Ocikku Rahma Lubis, S.Pd. S.H Abangnda Ranji Akbar Sitanggang. Teri a kasih telah ba yak e berika do’a da otivasi sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.

11.Terima Kasih Kepada Teman-teman geng serdang dkk yaitu: Putri Khairia, Yulia C.H, Sayanti, Hel Putri yani br Ginting, Khirunnisah Rambe, Afni Melinda, Ratih, Darlina Pane, Nina Hastina. Serta seluruh teman-teman mahasiswa PGSD kelas I angkatan 2008

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Medan, Juli 2011

Penulis

Raysyah Putri Sitanggang


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 5

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1.1Motivasi Belajar ... 7

a. Pengertian Motivasi ... 7

b. Pengertian Belajar ... 8

c. Pengertian Motivasi Belajar ... 10

d. Jenis-Jenis Motivasi Belajar ... 11

e. Fungsi Motivasi Belajar ... 13

f. Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 14

g. Upaya-Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ... 18

2.1.1.2Model Pembelajaran Kooperatif ... 20

a. Pembelajaran Kooperatif ... 20

b. Model Pembelajaran Index Card Match ... 21

2.1.1.3Hakikat Belajar IPA ... 25

2.1.1.4Daur Air ... 28

2.2 Kerangka Konseptual ... 30


(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian ... 33

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3Subjek dan Objek Penelitian ... 33

3.4Defenisi Penelitian ... 33

3.5Desain Penelitian ... 34

3.6Prosedur Penelitian ... 34

3.7Alat Pengumpulan Data ... 39

3.8Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Lokasi Penelitian ... 43

4.2Hasil Penelitian ... 43

4.21 Deskripsi Kondisi Awal... 43

4.22 Deskripsi Siklus I ... 47

4.23 Deskripsi Siklus II ... 61

4.3Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 81

5.2Saran ... 82


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 42 Tabel 2 Persentasi Skor Motivasi Belajar Siswa dan Tingkatannya

Yang diperoleh Melalui Angket Pada Kondisi Awal ... 44 Tabel 3 Motivasi belajar siswa dan tingkatanya pada kondisi awal ... 45 Tabel 4 Persentasi Skor Motivasi Belajar Siswa dan Tingkatannya

Yang diperoleh Melalui Angket Pada Siklus I ... 52 Tabel 5 Motivasi belajar siswa dan tingkatanya pada Siklus I ... 53 Tabel 6 Hasil Observasi Terhadap Persiklus Siswa

Dalam Belajar Pada Siklus I ... 55 Tabel 7 Lembar Observasi Mengukur Kemampuan

Guru Pada Siklus I ... 59 Tabel 8 Persentasi Skor Motivasi Belajar Siswa dan Tingkatannya

Yang diperoleh Melalui Angket Pada Siklus II ... 67 Tabel 9 Motivasi belajar siswa dan tingkatanya pada Siklus II... 68 Tabel 10 Hasil Observasi Terhadap Persiklus Siswa Dalam

Belajar Pada Siklus II ... 69 Tabel 11 Lembar Observasi Mengukur Kemampuan

Guru Pada Siklus II... 73 Tabel 12 Rekapitlasi Hasil Belajar Siswa yang Diperoleh Melalui angket


(9)

Tabel 13 Rekapitulasi Perubahan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Dari Kondisi Awal Hingga Siklus II ... 76 Tabel 14 Rekapitlasi Hasil Observasi Terhadap Prilaku Siswa Dalam belajar


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas Kemmis ... 34

Gambar 2 Diagram Skor Motivasi Pada Kondisi Awal ... 45

Gambar 3 Peneliti Menyampaikan Materi Pembelajaran ... 48

Gambar 4 Siswa Mendengarkan Penjelasan dari Guru ... 48

Gambar 5 Siswa Aktif Dalam Mengikuti Pembelajaran ... 49

Gambar 6 Siswa Sedang Berdiskusi kelompok Pada Siklus I ... 50

Gambar 7 Perwakilan kelompok Membacakan Pertanyaan didepan Kelas ... 50

Gambar 8 Diagram skor motivasi pada Siklus I ... 53

Gambar 9 Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Pada Siklus II pertemuan I ... 63

Gambar 10 Siswa mengangkat tangannya untuk memberi pertanyaan pada siklus II ... 64

Gambar 11 Siswa Menerangkan Kembali Penjelasan Dari Guru Siklus II ... 64

Gambar 12 Siswa Membacakan Kartu Pertanyaan Pada siklus II ... 65

Gambar 13 Siswa Menuliskan Materi Pembelajaran Pada Siklus II... 66

Gambar 14 Seluruh kelompok dalam mengerjakan tugas... 66

Gambar 15 Diagram Skor Motivasi Siswa Pada Siklus II ... 68

Gambar 16 Diagram Skor Motivasi Pada Kondisi Awal Hingga Siklus II ... 77

Gambar 17 Diagram Skor ObservasiPada Siklus I Hingga Siklus II ... 80


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu di lahirkan dalam lingkungan keluarga, dilanjutkan dengan pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah di sekolah terjadi interaksi secara langsung antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran baik itu sebagai perencana maupun sebagai pelaksana dalam mengajar dan mengikutsertakan siswa untuk berperan akitf dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan sifat dan perilaku kearah yang lebih baik, maka salah satu tujuan pembelajaran IPA/Sains adalah agar siswa dapat memahami konsep-konsep dalam IPA/Sains . Selain itu tujuan pembelajaran IPA/Sains adalah menekankan pada sikap yang kritis dan pembentukan sikap siswa serta memberikan keterampilan dalam penerapan IPA. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa dapat diharapkan meningkatkan kemampuannya dalam menguasai IPA/Sains.

Tetapi hal ini akan tercapai jika siswa memiliki motivasi belajar yang baik terhadap IPA/Sains . Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mampu menerima materi pembelajaran dengan baik sedangkan jika siswa tidak terdapat motivasi belajar yang baik maka kemungkinan tidak mampu menerima pelajaran dengan baik.


(12)

Oleh sebab itu siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya untuk belajar. Memberikan motivasi pada seseorang siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu. Maka siswa tersebuat akan lebih giat dan antusias dalam belajar. Masih sulitnya siswa dalam belajar IPA ini disebabkan kurangnya pemahaman konsep secara matang dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran IPA.

Pada umumnya dalam pembelajaran IPA, masih banyak diantara siswa yang kurang menunjukkan motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Misalnya, siswa hanya belajar menghafal teori dalam konsep IPA dengan maksud untuk mendapatkan nilai yang baik, dan tidak berupaya memahami konsep IPA dalam kenyataanya dan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak dapat mengebangkan kemampuan untuk berfikir kritis, kreatif, inovatif dan sistematis.

Pada saat guru menjelaskan materi siswa banyak melakukan hal-hal yang lain misalnya: siswa merasa bosan, ribut dengan teman sebangkunya, banyak yang keluar masuk dengan alasan ke kamar kecil, dan juga mengantuk dan ini juga disebabkan karena siswa lebih banyak menunggu dari guru saja tidak mau mencari sendiri pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan dan siswa juga sangat jarang untuk mengulangi kembali materi yang sudah dipelajarinya, dengan kondisi seperti ini tidak akan menumbuhkan pengetahuan dan wawasan siswa sebagaimana yang diharapkan. Hali ini dipengaruhi oleh guru yang masih kurang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang mendapat merangsang siswa untuk belajar serta kurangnya keterlibatan siswa. Siswa juga belum paham cara meyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapi, serta kurang tepatnya


(13)

metode yang digunakan selama ini yang dominan menggunakan metode ceramah sehingga siswa pada pemahamannya bahwa belajar IPA itu membosankan dan merupakan pelajaran yang paling sulit.

Guru merupakan faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa. Jadi peran guru tidak hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan, tetapi guru juga adalah rekan belajar, pembimbing, fasilitator dan mengubah kesuksesan siswa dalam mencapai prestasi belajar serata mendukung terjadi pemacetan belajar. Pentingnya perenan guru dalam pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru dalam manyampaikan materi kepada siswa, kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengajar dengan menenerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran guru juga perlu mendisain motivasi yang tepat terhadap siswa agar para siswa belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Dalam belajar mengajar guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar, dimana metode mengajar tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan metode yang digunakan serta efektif dan dapat mengembangkan pemahaman siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa salah satunya adalah dengan menerapkan metode index card match dimana siswa

langsung terlibat.

Damana index card match merupakan salah satu metode yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar IPA, dalam metode ini kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan materi yang diajarkan lebih mudah diingat


(14)

oleh siswa karena siswa tidak hanya duduk dian sebagai pendengar, tetapi siswa dituntut untuk dapat prestasi dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode

index card match dapat membantu siswa meningkatkan kembali materi yang telah

dipelajari, menguji sejauh mana pengetahuan siswa terhadap meteri yang disampaikan, serta mengetahui sejauh mana perkembangan siswa saat ini.

Pembelajaran Index Card Match ini menggunakan kartu index, dimana

kartu index menjadi kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Kemudian siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu jawaban demikian sebaliknya. Dalam metode index card match kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan tidak bosan

karena siswa dituntut untuk berprestasi secara langsung sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian motivasi belajar IPA siswa diharapkan juga dapat ditingkatkan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajarajan Kooperatif Tipe Index Card Match di kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012.


(15)

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa masalah dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Motivasi belajar IPA siswa tergolong rendah.

2. Siswa kurang dilatih dalam berfikir kreatif sehingga motivasi belajar siswa masih rendah.

3. Metode pembelajaran guru kurang merangsang motivasi belajar siswa.

4. Guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air Dengan Menggunakan Model Pembelajarajan Kooperatif Tipe Index Card Match di kelas V SD Negeri 064037

Medan T.A 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah Dengan Menggunakan Model Pembelajarajan Kooperatif Tipe Index Card Match dapat Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air di Kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012 ?”.


(16)

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan metode Index Card Match sebagai salah satu alternatif meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Materi Daur Air di kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai hasil penelitian diharapkan :

1. Bagi siswa, di harapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam memahami konsep-konsep dalam belajar IPA sehingga pembelajaran yang menyenangkan.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Metode Index Card Match dalam pelajaran IPA untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan/informasi tentag pembelajaran IPA pada materi Daur Air , peneliti ini memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki metode pembelajaran IPA/ Sains.

4. Bagi peneliti, untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada materi Gaya dengan menggunakan metode Index Card Match serta menambah

wawasan dalam menrapkan pembelajaran yang bervariasi dimasa yang akan datang.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Index card Match.

2. Penggunaan model pembelajaran Index Card Match dalam proses belajar

mengajar dapat meningkatkan minat, motivasi dan rangsangan untuk belajar pada siswa sehingga membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.

3. Model pembelajaran Index Card Match efektif diterapkan pada mata pelajaran

IPA khususnya materi pokok daur air.

4. Model pembelajaran Index Card Match dapat menimbulkan kebranian dan rasa

percaya diri siswa dalam menyampaikan ide atau pikiran, siswa dapat meningkatkan kerjasama anatar siswa dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

5. Diperoleh motivasi belajar siswa yang motivasinya tergolong sedang 14 orang (45%) pada kondisi awal menjadi meningkat 20 orang (65%) pada siklus I dan pada siklus II 11 orang (35%) dan yang tergolong rendah 17 orang (55%) pada kondisi awal menurun menjadi 5 orang (16%) pada siklus I, menurun lagi 1 orang (3%) pada siklus II. Motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi tidak ada pada kondisi awal,pada siklus I motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi 6 orang (16%), sedangkan pada siklus II motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi meningkat 19 orang (61%).


(18)

6. Berdasarkan skor yang diperoleh oleh siswa melalui lembar observasi anatara lain : pada siklus I terdapat 2 deskriptor prilaku siswa dalam belajar yang tergolong tinggi sebesar 6%, dan pada siklus II terdapat 13 deskriptor sebesar 41% dan yang tergolong sedang pada siklus I terdapat 14 deskriptor sebesar 44% dan pada siklus II terdapat 17 deskriptor sebesar 53% sedangkan motivasi yang tergolong rendah pada siklus I terdapat 16 deskriptor sebesar 50% dan pada siklus II terdapat 1 deskriptor sebesar 3%.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal berikut :

1. Guru sebaiknya membentuk kelompok-kelompok belajar agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran Index Card Match agar siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa.

3. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar terampil menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran terutama model pembelajaran Index Card Match.

4. Kepada peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran lain di luar IPA.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Haryanto. 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Mediapersada.

Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA Untuk Kelas V SD. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kurniawati. http: //www.Smpn 1 tbd.co.cc/2009/02/komparasi-strategi-

pembelajaran-make.html.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning: 101 Cara Siswa belajar Aktif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ried, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi. Jakarta: Index.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Samatowo, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah SD.Jakarta: Index. Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pernada Media Group.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Siregar, Evelin, dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta


(20)

Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


(1)

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa masalah dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Motivasi belajar IPA siswa tergolong rendah.

2. Siswa kurang dilatih dalam berfikir kreatif sehingga motivasi belajar siswa masih rendah.

3. Metode pembelajaran guru kurang merangsang motivasi belajar siswa.

4. Guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air Dengan Menggunakan Model Pembelajarajan Kooperatif Tipe Index Card Match di kelas V SD Negeri 064037

Medan T.A 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah Dengan Menggunakan Model Pembelajarajan Kooperatif Tipe Index Card Match dapat Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air di Kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012 ?”.


(2)

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan metode Index Card Match sebagai salah satu alternatif meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Materi Daur Air di kelas V SD Negeri 064037 Medan T.A 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai hasil penelitian diharapkan :

1. Bagi siswa, di harapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam memahami konsep-konsep dalam belajar IPA sehingga pembelajaran yang menyenangkan.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Metode Index Card Match dalam pelajaran IPA untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan/informasi tentag pembelajaran IPA pada materi Daur Air , peneliti ini memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki metode pembelajaran IPA/ Sains.

4. Bagi peneliti, untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada materi Gaya dengan menggunakan metode Index Card Match serta menambah

wawasan dalam menrapkan pembelajaran yang bervariasi dimasa yang akan datang.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Index card Match.

2. Penggunaan model pembelajaran Index Card Match dalam proses belajar

mengajar dapat meningkatkan minat, motivasi dan rangsangan untuk belajar pada siswa sehingga membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.

3. Model pembelajaran Index Card Match efektif diterapkan pada mata pelajaran

IPA khususnya materi pokok daur air.

4. Model pembelajaran Index Card Match dapat menimbulkan kebranian dan rasa

percaya diri siswa dalam menyampaikan ide atau pikiran, siswa dapat meningkatkan kerjasama anatar siswa dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

5. Diperoleh motivasi belajar siswa yang motivasinya tergolong sedang 14 orang (45%) pada kondisi awal menjadi meningkat 20 orang (65%) pada siklus I dan pada siklus II 11 orang (35%) dan yang tergolong rendah 17 orang (55%) pada kondisi awal menurun menjadi 5 orang (16%) pada siklus I, menurun lagi 1 orang (3%) pada siklus II. Motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi tidak ada pada kondisi awal,pada siklus I motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi 6 orang (16%), sedangkan pada siklus II motivasi belajar siswa yang tergolong tinggi meningkat 19 orang (61%).


(4)

6. Berdasarkan skor yang diperoleh oleh siswa melalui lembar observasi anatara lain : pada siklus I terdapat 2 deskriptor prilaku siswa dalam belajar yang tergolong tinggi sebesar 6%, dan pada siklus II terdapat 13 deskriptor sebesar 41% dan yang tergolong sedang pada siklus I terdapat 14 deskriptor sebesar 44% dan pada siklus II terdapat 17 deskriptor sebesar 53% sedangkan motivasi yang tergolong rendah pada siklus I terdapat 16 deskriptor sebesar 50% dan pada siklus II terdapat 1 deskriptor sebesar 3%.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal berikut :

1. Guru sebaiknya membentuk kelompok-kelompok belajar agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran Index Card Match agar siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa.

3. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar terampil menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran terutama model pembelajaran Index Card Match.

4. Kepada peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran lain di luar IPA.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Haryanto. 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Mediapersada.

Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA Untuk Kelas V SD. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kurniawati. http: //www.Smpn 1 tbd.co.cc/2009/02/komparasi-strategi-

pembelajaran-make.html.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning: 101 Cara Siswa belajar Aktif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ried, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi. Jakarta: Index.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Samatowo, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah SD.Jakarta: Index. Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pernada Media Group.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Siregar, Evelin, dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta


(6)

Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 KEDONDONG

0 5 44

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71