PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SAINS SISWA DI KELAS V SD NEGERI 060822 KECAMATAN MEDAN AREA T.A 2011/2012.
PENERAPAN MODEL PEMB ELAJARAN B ERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS
BELAJAR SAINS SISWA DI KELAS V SDN 060822 KECAMATAN MEDAN AREA
TA 2011/2012
S KRIPS I
Diajukan Untuk Memenuhi S yarat Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
NURFI TRIANA SIMATUPANG
NI M : 108 313 239
PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposalini tepat pada waktunya. Skripsi yang penulis selesaikan ini berjudul “Penerapan M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah untuk M eningkatkan Kreativitas Belajar SAINS Siswa di Kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area T.A 2011/2012”.
Selama penyelesaian skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan, oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi, dan penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, saran dan bantuan serta dukungan moral dari berbagai pihak terutama pada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Sariana M arbun. M .Pd, yang memberikan bimbingan mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung, semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku Rektor Universitas Negeri M edan.
2. Bapak Drs.Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I
4. Bapak Drs.Aman Simaremare, M .Pd selaku Pembantu Dekan II
5. Bapak Drs.Khairul Anwar, M .Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar .
(6)
6. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M .Pd, Bapak Drs Ramli Sitorus, M .Ed, dan , Ibu Dr. Rosmala Dewi, M .Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis.
8. Ibu Hellyani, S.PdI selaku kepala sekolah SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area dan Ibu Tarma Saija Siregar selaku guru kelas V yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Terima kasih juga saya ucapkan kepada keluarga besar saya, Terutama untuk Ayahanda Tasbih Simatupang dan Ibunda M uhibbah Tanjung, abang saya Khairul Ahamad Simatupang, dan adik-adik saya Hazlaini Simatupang dan Gusni Khairiah Simatupang serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan do’a, motivasi dan materi sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.
10.Terima Kasih Kepada M HD. Yusuf Harahap, sahabat-sahabatku yaitu: Yulia C.H, Sayanti , Khairunnisah Rambe, Putri Khairia, Raysyah Putri Sitanggang, Hel Putri Yani Br Ginting, dan Afni M elinda. Seluruh teman-teman mahasiswa PGSD kelas I dan teman-teman PPLT Bandar Setia angkatan 2008.
11.Terima Kasih kepada Ibu Kost berserta keluarga dan anak-anak Kost 111.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karna itu, besar harapan penulis agar kiranya para pembaca memberikan masukan
(7)
berupa kritik dan sarannya yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita ini, serta memberikan sumbangan bagi semua pihak yang membutuhkan, kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
M edan, Agustus 2012 Penulis
NURFITRIANA SIMATUPANG NIM . 108 313 239
(8)
ABS TRAK
Nurfitriana S imatupang, 108313239, “ Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar S AINS Siswa di Kelas V S D Negeri 060822 Kecamatan Medan Area T.A 2011/2012” Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam mengajarkan SAINS. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kreativitas Belajar SAINS Siswa dalam materi daur air di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah 1) Kurang efektifnya KBM pada mata pelajaran IPA (SAINS) di SD. 2) M etode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi. 3) Siswa masih kebanyakan bermain-main, acuh tak acuh, menghayal dan ketiduran tidak punya inisiatif, tidak mau mengajukan pertanyaan pada saat guru menjelaskan materi. 4) Kurangnya kreativitas belajar siswa pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. 5) Hasil belajar IPA (SAINS) siswa yang kurang memuaskan.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area T.A 2011/2012 yang berjumlah 34 orang siswa, laki-laki 16 orang dan perempuan 18 oarang. Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah untuk M eningkatkan Kreativitas Belajar SAINS Siswa di Kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area.
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah berupa observasi terhadap kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan kreativitas pada siklus I pertemuan I terdapat 18 orang (53%) dengan kriteria kurang kreatif menjadi 9 orang (26%) pada siklus I pertemuan II, terdapat 10 orang (29%) dengan kriteria cukup kreatif menjadi 6 orang (18%), kemudian pada kriteria kreatif meningkat dari 5 orang (15%) menjadi 18 orang (53%), dan sama halnya dengan siklus I pertemuan I terdapat 1 orang siswa (3%) yang termasuk pada kriteria sangat kreatif pada siklus I pertemuan II. Pada siklus II pertemuan I, diperoleh data bahwa 6 orang siswa (18%) yang kreativitas belajarnya tergolong kurang, sedangkan 2 orang (6%) tergolong Cukup, 16 orang (47%) tergolong Kreatif, dan 10 orang (29%) tergolong sangat kreatif. Sedangkan Pada siklus II pertemuan II diperoleh data bahwa 15 orang siswa (44%) termasuk dalam kriteria sangat kreatif , 17 orang siswa (47%) kriteria kreatif, 2 orang siswa (6%) kriteria cukup kreatif, dan 1 orang siswa (3%) kriteria kurang kreatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kreativitas belajar SAINS siswa pada materi daur air di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area T.A 2011/2012.
(9)
DAFTAR IS I
HALAMAN
ABS TRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR IS I... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi M asalah ... 5
1.3 Pembatasan M asalah ... 5
1.4 Rumusan M asalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian... 6
1.6 M anfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah... 7
2.1.1 Pengertian M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah ... 7
2.1.2 Hakikat Kreativitas Belajar ... 16
2.1.3 Pengertian Kreativitas ... 19
2.2 Kerangka Berpikir ... 28
2.3 Hipotesis Tindakan... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 30
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
3.3 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 30
3.4 Operasional Variabel... 31
3.5 Desain Penelitian... 32
3.6 Prosedur Penelitian ... 32
3.7 Alat Pengumpulan Data ... 37
3.8 Analisis Data... 38
(10)
BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN PEN ELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 42
4.2. Hasil Penelitian... 42
4.2.1 Deskripsi Siklus I... 45
4.2.2 Deskripsi Siklus II... 62
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 81
BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1 Kesimpulan... 87
5.2 Saran ... 88
Daftar Pustaka ... 90 Lampiran
(11)
DAFTAR TAB EL
Halaman
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan M asalah ... 14
Tabel 2. Kriteria Tingkat Kreativitas Belajar Siswa ... 39
Tabel 3. Jadwal Penelitian ... 40
Tabel 4. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus I pertemuan I... 45
Tabel 5. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 46
Tabel 6. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus I Pertemuan I .. 48
Tabel 7. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 51
Tabel 8. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus I Pertemuan II . 52 Tabel 9. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus I pertemuan I... 53
Tabel 10. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus I .. 54
Tabel 11. Catatan lapangan Siklus I ... 55
Tabel 12. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ... 56
Tabel 13. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus I ... 58
Tabel 14. Catatan lapangan Siklus I ... 59
Tabel 15. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus II pertemuan I... 66
Tabel 16. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 67
Tabel 17. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus II Pertemuan I 68
Tabel 18. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II... 71
Tabel 19. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus II Pertemuan II 73 Tabel 20. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus II pertemuan I... 73
Tabel 21. Lembar observasi untuk mengukur kemampuan guru pada siklus I .. 74
Tabel 22. Catatan lapangan Siklus II ... 75
Tabel 23. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ... 76
Tabel 24. Kreativitas belajar siswa dan tingkatnya pada siklus II ... 78
Tabel 25. Catatan lapangan Siklus II ... 79
Tabel 26. Rekap skor kreativitas belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II82 Tabel 27. Persentase hasil observasi Kreativitas Siswa ... 84
(12)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik tingkat pencapaian kreativitas siswa pada siklus I pertemuan I ... 48 Gambar 2. Grafik persentase angka kreativitas pada siklus I pertemuan II... 53 Gambar 3. Grafik Perbandingan Tingkat Pencapaian Kreativitas Siswa siklus I
pertemuan I dan II ... 58 Gambar 4 Grafik persentase angka kreativitas siswa pada siklus II pertemuan I
... 70 Gambar 5 Grafik persentase angka kreativitas siswa pada siklus II pertemuan II
... 73 Gambar 6. Grafik Perbandingan Tingkat Pencapaian Kreativitas Siswa siklus I I
Pertemuan I dan II ... 78 Gambar 7. Persentase perubahan tingkat kreativitas belajar siswa dari siklus I hingga
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I... 91
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II ... 94
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III ... 97
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV... 100
Lampiran 5. Nama siswa kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area T.A 2011/2012... 103
Lampiran 6. Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa ... 104
Lampiran 7. Aspek-aspek Dari Setiap Indikator pada Lembar Observasi Kreativitas Siswa... 112
Lampiran 8. Hasil Observasi Kreativitas Siswa pada Siklus I Pertemuan I... 113
Lampiran 9. Hasil Observasi Kreativitas Siswa pada Siklus I Pertemuan II .. 115
Lampiran 10. Hasil Observasi Kreativitas Siswa pada Siklus II Pertemuan I . 118 Lampiran 11. Hasil Observasi Kreativitas Siswa pada Siklus II Pertemuan II 120 Lampiran 12. Catatan Lapangan... 121
Lampiran 13. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran SAINS dengan M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah Siklus I ... 122
Lampiran 14. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran SAINS dengan M odel Pembelajaran Berdasarkan M asalah Siklus II ... 123
Lampiran 15. Catatan Lapangan... 124
Lampiran 16. Surat Izin M elaksanakan Penelitian dari FIP UNIM ED Lampiran 17. Surat Keterangan Telah M elaksanakan Penelitian
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah dasar. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Dengan diberlakukannya wajib belajar sembilan tahun yang terdiri 6 tahun di SD dan 3 tahun di SM P atau pendidikan yang sederajat, menjadikan pelajaran sains mendapat sorotan atau perhatian yang sangat besar.
Ilmu Pengetahuan Alam (SAINS) Sekolah Dasar merupakan salah satu displin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA (SAINS) bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami dari sekitar lingkungan rumah dan sekolah secara alamiah dan ilmiah.
IPA (SAINS) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tidak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya yaitu teknologi adalah lebar. M enurut Cultingford (1990:23), pembelajaran SAINS dengan menggunakan
(15)
hafalan dan pemahaman konsep, anak harus diberi kesempatan untuk mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai penjelasan logis. Sebab hal ini akan mendorong anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.
Ensiklopedia Inggris M odern mendefenisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti solusi untuk suatu masalah atau penampilan baru, nilai seni dan metode baru. Berbagai referensi menunjukkan bahwa kreativitas adalah konsep yang terdiri atas konsep-konsep ilmu psiokologi kognitif yang menggabungkan berbagai ciri kesiapan koginitif dan karakteristik yang bisa menyesuaikan perubahan lingkungan untuk menghasilkan produk yang istimewa dan bisa diterima oleh kelompok tertentu, pada masa tertentu, karena kemanfaatan produk tersebut atau untuk memenuhi kebutuhan hidup.
M enurut Utami M unandar kreativitas yang akan dituntut untuk anak SD adalah 1) Siswa harus penuh energi; 2) Siswa mempunyai prakarsa; 3) Siswa harus percaya diri; 4) Sopan; 5) Rajin; 6) Siswa harus melaksanakan pekerjaan tepat pada waktunya; 7) Sehat; 8) Siswa harus berani dalam berpendapat; 9) Siswa harus mempunyai ingatan yan kuat; 10) Ulet. Kondisi yang terjadi di lapangan masih banyak siswa yang belum bisa mengali kreativitas yang ada pada dirinya dan guru belum bisa mengasah kreavitas siswa tersebut. Dengan ada kreativitas yang dituntut untuk anak SD diatas siswa dapat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas belajarnya dengan bantuan dari guru, orang tua, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pada kenyataan selama peneliti melaksanakan PPLT, melihat bahwa siswa yang kurang memiliki kreativitas belajar seperti siswa kurang energi atau
(16)
semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa tidak mempunyai prakarsa atau kurang menghargai inisiatif dalam berpendapat orang lain, siswa kurang percaya diri dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan, kurang sopan, malas mengerjakan tugas, siswa selalu mengulur-ulur waktu dalam melaksanakan pekerjaan, siswa kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, siswa tidak mempunyai ingatan kuat, dan siswa kurang ulet dalam melaksanakan pekerjaan yang di berikan. Pada saat pembelajaran kebanyakan siswa bermain-main, acuh tak acuh, menghayal dan ketiduran, tidak punya inisiatif, tidak mau mengajukan pertanyaan. Dapat dikatakan dalam pembelajaran siswa kurang semangat dalam menerima pelajaran dan motivasi belajar siswa sangat rendah. Siswa masih belum mampu mengembangkan daya berpikirnya untuk mempelajari sains secara terperinci.
Dampak dari kondisi siswa seperti ini adalah rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran IPA yang hanya 40% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Berbagai faktor penyebab kurang berkembangnya kreativitas belajar siswa dan salah satunya adalah faktor guru. Dari pengamatan peneliti pada umumnya guru mengajar kurang menvariasikan model dan metode mengajar, terutama model pembelajaran yang mampu mengembangkan kreativitas siswa. Guru dalam mengajar hanya menggunakan metode yang konvensional, seperti metode ceramah dan penungasan. Dengan kata lain bahwa pembelajaran cenderung berpusat pada guru.
Dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar di sekolah-sekolah, guru berkewajiban untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang mampu membangun kognitif, afektif dan psikomotorik bagi para siswa agar tercapainya
(17)
kreativitas, hasil dan pemahaman belajar yang optimal. Oleh karena itu dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang optimal diperlukan kecermatan guru dalam memilih teori dan menyusun strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Tidak semua teori dan strategi pembelajaran cocok untuk semua mata pelajaran, karena setiap mata pelajaran memiliki karaktristik sendiri-sendiri.
Berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan. Guru dalam mengembangkan kreativitas siswa khususnya pada mata pelajaran IPA, salah satunya model pembelajaran berdasarkan masalah (PBI). PBI merupakan model pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi serta dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa. PBI dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, akan tetapi harus disesuaikan dengan pencapaian kompetensi dasar dari mata pelajaran tersebut.
Dengan melihat perlunya untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa, serta dalam upaya perbaikan pembelajaran IPA (SAINS) di SD, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Sains Siswa di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan Medan Area TA 2011/2012”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah penelitian adalah:
(18)
1. Kurang efektifnya KBM pada mata pelajaran IPA (SAINS) di SD. 2. M etode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi. 3. Siswa masih kebanyakan bermain-main, acuh tak acuh, menghayal dan
ketiduran tidak punya inisiatif, tidak mau mengajukan pertanyaan pada saat guru menjelaskan materi.
4. Kurangnya kreativitas belajar siswa pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
5. Hasil belajar IPA (SAINS) siswa yang kurang memuaskan.
1.3Pembatasan Masalah
M elihat luasnya masalah yang ada dan mempertimbangkanya waktu serta biaya yang dimiliki penulis, maka masalah yang akan diteliti perlu dibatasi. Adapun masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah peningkatan kreativitas belajar SAINS dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: Apakah dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kreativitas belajar sains siswa di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012?
(19)
Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas V SD Negeri 060822 khususnya pada mata pelajaran IPA, melalui penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
1. Bagi siswa
Dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Berkembangnya kemampuan berpikir siswa, terutama dalam mengemukakan gagasan-gagasan baru serta memecahkan masalah khususnya pada mata pelajaran SAINS.
2. Bagi guru
Dapat menjadi bahan informasi dan masukan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah dapat mengefektifkan pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan kreativitas belajar SAINS di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012
3. Bagi sekolah
Dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk masa yang akan datang.
4. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan tentang model pembelajaran berdasarkan masalah sehingga dapat diterapkan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
(20)
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.
2. Penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses
belajar mengajar dapat meningkatkan minat, kreativitas dan rangsangan untuk belajar pada siswa sehingga membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.
3. M odel pembelajaran berdasarkan masalah efektif diterapkan pada mata pelajaran SAINS khususnya materi pokok daur air.
4. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
berdasarkan masalahdapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.
5. Dari hasil penelitian dengan menggunakan lembar observasi, pada siklus I pertemuan I terdapat 18 orang (53%) dengan kriteria kurang kreatif menjadi 9 orang (26%) pada siklus I pertemuan II, terdapat 10 orang (29%) dengan kriteria cukup kreatif menjadi 6 orang (18%), kemudian pada kriteria kreatif meningkat dari 5 orang (15%) menjadi 18 orang (53%), dan sama halnya dengan siklus I pertemuan I terdapat 1 orang siswa (3%) yang termasuk pada kriteria sangat kreatif pada siklus I pertemuan II. Pada siklus II pertemuan I, diperoleh data bahwa 6 orang
(21)
siswa (18%) yang kreativitas belajarnya tergolong kurang, sedangkan 2 orang (6%) tergolong Cukup, 16 orang (47%) tergolong Kreatif, dan 10 orang (29%) tergolong sangat kreatif. Sedangkan Pada siklus II pertemuan II diperoleh data bahwa 15 orang siswa (44%) termasuk dalam kriteria sangat kreatif , 17 orang siswa (47%) kriteria kreatif, 2 orang siswa (6%) kriteria cukup kreatif, dan 1 orang siswa (3%) kriteria kurang kreatif.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa beraktivitas sesuai dengan materi yang dipelajarai agar suasana kelas tidak ribut.
2. Agar guru bidang studi dapat menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah sesuai dengan konteksnya khusus pada sub pokok bahasan daur air.
3. Kepada guru kelas V supaya melatih siswa/i dalam mengajukan
pertanyaan sehingga para siswa/i dapat terampil dalam bertanya.
4. Kepada pihak sekolah kiranya dapat menambah alokasi waktu pada
pembelajaran sesuai dengan konteksnya, karena dalam hal ini pembelajaran membutuhkan alokasi waktu yang panjang.
5. Kepada penelitian lain yang ingin melakukan penelitian yang sama pada penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan agar menggunakan penelitiannya dengan tidak membatasi materi pelajaran dan tertuju pada penilaian proses yang bertujuan meningkatkan kreativitas belajar siswa pada aspek kognitif, afektif serta psikomotorik.
(22)
6. Bagi peneliti sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa khususnya siswa SD.
(23)
DAFTAR PUS TAKA
Al- hijaj, Yusuf Abu. 2010. Kreatif atau Mati. Solo : Al-Jadid
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yrama Widya
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. M edan : Pasca Sarjana
Unimed
Http://club3ict.wordpress.com/2011/02/18/hakikat-kreativitas-dan-teori-kreativitas/
Http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/07/kreativitas-belajar.html
Http://T_PDPdf/2011/08/meningkatkankreativitasbelajarIP Sdenganmenerapkan modelpembelajaranberdasarkanmasalah
Http://WinnyLiliawatidanErnaPuspita/2010/efektivitaspembelajaranberdasarkan masalahdalammeningkatkankreatifberfikirsiswa
M unandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta :
Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
(1)
1. Kurang efektifnya KBM pada mata pelajaran IPA (SAINS) di SD. 2. M etode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi. 3. Siswa masih kebanyakan bermain-main, acuh tak acuh, menghayal dan
ketiduran tidak punya inisiatif, tidak mau mengajukan pertanyaan pada saat guru menjelaskan materi.
4. Kurangnya kreativitas belajar siswa pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
5. Hasil belajar IPA (SAINS) siswa yang kurang memuaskan. 1.3Pembatasan Masalah
M elihat luasnya masalah yang ada dan mempertimbangkanya waktu serta biaya yang dimiliki penulis, maka masalah yang akan diteliti perlu dibatasi. Adapun masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah peningkatan kreativitas belajar SAINS dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: Apakah dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kreativitas belajar sains siswa di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012?
(2)
Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas V SD Negeri 060822 khususnya pada mata pelajaran IPA, melalui penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
1. Bagi siswa
Dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Berkembangnya kemampuan berpikir siswa, terutama dalam mengemukakan gagasan-gagasan baru serta memecahkan masalah khususnya pada mata pelajaran SAINS.
2. Bagi guru
Dapat menjadi bahan informasi dan masukan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah dapat mengefektifkan pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan kreativitas belajar SAINS di kelas V SD Negeri 060822 Kecamatan M edan Area TA 2011/2012
3. Bagi sekolah
Dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk masa yang akan datang.
4. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan tentang model pembelajaran berdasarkan masalah sehingga dapat diterapkan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
(3)
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.
2. Penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan minat, kreativitas dan rangsangan untuk belajar pada siswa sehingga membawa pengaruh yang positif terhadap aspek kognitifnya.
3. M odel pembelajaran berdasarkan masalah efektif diterapkan pada mata pelajaran SAINS khususnya materi pokok daur air.
4. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalahdapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.
5. Dari hasil penelitian dengan menggunakan lembar observasi, pada siklus I pertemuan I terdapat 18 orang (53%) dengan kriteria kurang kreatif menjadi 9 orang (26%) pada siklus I pertemuan II, terdapat 10 orang (29%) dengan kriteria cukup kreatif menjadi 6 orang (18%), kemudian pada kriteria kreatif meningkat dari 5 orang (15%) menjadi 18 orang (53%), dan sama halnya dengan siklus I pertemuan I terdapat 1 orang siswa (3%) yang termasuk pada kriteria sangat kreatif pada siklus I pertemuan II. Pada siklus II pertemuan I, diperoleh data bahwa 6 orang
(4)
siswa (18%) yang kreativitas belajarnya tergolong kurang, sedangkan 2 orang (6%) tergolong Cukup, 16 orang (47%) tergolong Kreatif, dan 10 orang (29%) tergolong sangat kreatif. Sedangkan Pada siklus II pertemuan II diperoleh data bahwa 15 orang siswa (44%) termasuk dalam kriteria sangat kreatif , 17 orang siswa (47%) kriteria kreatif, 2 orang siswa (6%) kriteria cukup kreatif, dan 1 orang siswa (3%) kriteria kurang kreatif.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa beraktivitas sesuai dengan materi yang dipelajarai agar suasana kelas tidak ribut.
2. Agar guru bidang studi dapat menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah sesuai dengan konteksnya khusus pada sub pokok bahasan daur air.
3. Kepada guru kelas V supaya melatih siswa/i dalam mengajukan pertanyaan sehingga para siswa/i dapat terampil dalam bertanya.
4. Kepada pihak sekolah kiranya dapat menambah alokasi waktu pada pembelajaran sesuai dengan konteksnya, karena dalam hal ini pembelajaran membutuhkan alokasi waktu yang panjang.
5. Kepada penelitian lain yang ingin melakukan penelitian yang sama pada penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan agar menggunakan penelitiannya dengan tidak membatasi materi pelajaran dan tertuju pada penilaian proses yang bertujuan meningkatkan kreativitas belajar siswa pada aspek kognitif, afektif serta psikomotorik.
(5)
6. Bagi peneliti sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa khususnya siswa SD.
(6)
DAFTAR PUS TAKA
Al- hijaj, Yusuf Abu. 2010. Kreatif atau Mati. Solo : Al-Jadid
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yrama Widya
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. M edan : Pasca Sarjana Unimed
Http://club3ict.wordpress.com/2011/02/18/hakikat-kreativitas-dan-teori-kreativitas/
Http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/07/kreativitas-belajar.html
Http://T_PDPdf/2011/08/meningkatkankreativitasbelajarIP Sdenganmenerapkan modelpembelajaranberdasarkanmasalah
Http://WinnyLiliawatidanErnaPuspita/2010/efektivitaspembelajaranberdasarkan masalahdalammeningkatkankreatifberfikirsiswa
M unandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana