Memperkenalkan Karakter dan Jenis Barong Bali Melalu Media Card Game Kepada Remaja Bandung.

(1)

vi ABSTRAK

MEMPERKENALKAN KARAKTER DAN JENIS BARONG BALI MELALUI MEDIA CARD GAME KEPADA REMAJA BANDUNG

Oleh

David Kristian Thio NRP 1064077

Seni dan budaya tradisional di masa sekarang ini sudah mulai pudar akibat modernisasi, khususnya bagi remaja yang tumbuh di daerah perkotaan banyak terpengaruh oleh budaya luar. Perlunya promosi yang menarik tentang seni dan budaya Indonesia lewat media yang menarik yaitu game.

Untuk memulai promosi seni dan budaya, target pertama adalah remaja di Bandung yang memiliki minat tinggi terhadap game dan dengan tema Barong Bali. Barong Bali merupakan seni tradisional yang terkenal, namun sayangnya kebanyakan orang hanya mengenal tampak fisik Barong tanpa mengenal karakternya, dan tidak banyak yang tahu tentang jenis-jenis Barong Bali.

Media yang dipilih adalah card game karena media ini dapat membuat pemain berinteraksi satu dengan yang lainnya dan dapat ebrmain sambil belajar.


(2)

ABSTRACT

THE INTRODUCTION OF CHARACTERS AND KINDS OF BARONG BALI THROUGH CARD GAME TOWARDS TEENAGER IN BANDUNG

Submitted by David Kristian Thio

1064077

Traditional arts and cultures in recent times begin to fade due to modernization, especially for teenagers growing up in urban areas affected by foreign cultures. The need for interesting promotions about arts and cultures in Indonesia through an exciting medium, that is game, is really important. Barong Bali is a famous traditional arts, but unfortunately most people only know Barong with their physical looks without understanding its character, but not many people are familiar with types of Barong Bali.

The selected media is a card game, because this medium can make players interact with each other and they can play while learning.


(3)

viii DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR...,... v

ABSTRAK...vi

ABSTRACT...vii

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...…….……... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup....………... 2

1.3 Tujuan Perancangan...………... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….……...3

1.5 Skema Perancangan...……...………….……...5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Seni Budaya... 6

2.2 Barong dan Rangda... 6

2.2.1 Barong... 6

2.2.2 Rangda ...13

2.3 Teori Permainan (Game)...14

2.3.1 Metedologi Game Design...14

2.3.2 Elemen Formal Dalam Game...16

2.4 Teori Promosi...17


(4)

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1Data dan fakta...20

3.1.1 Mandatori Kummara game studio...20

3.1.1.1 Profil Kummara Game Design Studio ...20

3.1.1.2 Latar Belakang Perusahaan...20

3.1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan...21

3.1.2 Hasil Kuisioner...22

3.1.3 Hasil Observasi...23

3.1.4 Hasil Wawancara...25

3.1.5 Data tentang Barong...25

3.1.6 Tinjauan Karya Sejenis...29

3.2Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta...31

3.2.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning...31

3.2.2 Strength, Weakness, Opportunity, Threats...32

3.2.3 5W + 1H...33

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi...35

4.2 Konsep Kreatif...35

4.2.1 Konsep Game...36

4.2.2 Konsep Gaya Gambar...36

4.2.3 Konsep Warna...37

4.2.4 Konsep Karakter...37

4.2.5 Sistem Permainan...39


(5)

x

4.4 Hasil Karya...40

4.4.1 Layout Kartu...40

1. Kartu Karakter...40

2. Kartu Masyarakat Bali...42

3. Kartu Action...43

4. Kartu Nyawa...46

4.4.2 Layout Papan Permainan...47

4.4.3 Layout Panduan Bermain...47

4.4.4 Packaging...49

4.4. 5 Media Promosi...50

4.4.5.1 Iklan Majalah...50

4.4.5.2 Media sosial...51

4.4.5.3 Poster...52

4.4.5.4 X banner...53

4.4.5.5 Gimmick...54

4.4.6 Timeline...55

4.4.7 Budgeting...55

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan...56

5.2 Saran...56

DAFTAR PUSTAKA...xiii

DATA PENULIS...xv

UCAPAN TERIMA KASIH...xvi


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Kummara Game Design Studio...20

Gambar 3.2 Hasil kuisioner tentang barong Bali...22

Gambar 3.3 Hasil kuisioner alasan bermain kartu...23

Gambar 3.4 Barong Ket, Rangda, dan Rarung dalam pertunjukan barong Ket.23 Gambar 3.5 Pembuatan topeng barong Bali...24

Gambar 3.6 Barong Ket...26

Gambar 3.7 Barong Bangkal...26

Gambar 3.8 Barong macan...27

Gambar 3.9 Barong Landung...27

Gambar 3.10 Barong Brutuk...28

Gambar 3.11 Barong Gajah...28

Gambar 3.12 Barong Sampi...28

Gambar 3.13 Barong Menjangan...29

Gambar 3.14 Barong Augmented Reality Book...29

Gambar 3.15 Batavia Board Game...31

Gambar 4.1 Barong Ket dan Rangda...37

Gambar 4.2 Rarung, Celuluk, dan penari keris...38

Gambar 4.3 Barong bangkal, Barong brutuk, Barong menjangan,Barong sampi, Barong gajah, Barong macan...38

Gambar 4.4 Masyarakat Bali...39

Gambar 4.5 Desain layout kartu karakter...41

Gambar 4.6 Desain layout belakang kartu karakter...42

Gambar 4.7 Desain layout Kartu Masyarakat Bali tampak depan dan belakang...42

Gambar 4.8 Desain layout Kartu action 1 sisi...43

Gambar 4.9 Desain layout Kartu action 2 sisi...44

Gambar 4.10 Desain layout belakang kartu action...46

Gambar 4.11 Desain layout kartu nyawa...46

Gambar 4.12 Desain layout papan permainan...47


(7)

xii

Gambar 4.14 Desain Packaging...49

Gambar 4.15 Desain Iklan awareness...50

Gambar 4.16 Desain Iklan Informing...50

Gambar 4.17 Desain akun media sosial facebook dan twitter...51

Gambar 4.18 Desain Poster...52

Gambar 4.19 Desain X banner...53

Gambar 4.20 Desain gimmick...54


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai kepulauan dengan seni dan budaya tradisional yang beragam. Seni dan tradisional menjadi ciri khas dalam setiap daerah yang ada. Namun sangat disayangkan, di zaman modernisasi ini perkembangan seni dan budaya tradisional sudah berkurang. Budayawan nasional Irman Syah (republika.co.id; 2013) mengungkapkan bahwa pudarnya budaya asli Indonesia yang berupa budaya daerah disebabkan oleh rakyat Indonesia sendiri yang mulai berusaha meninggalkannya. "Di saat zaman modernisasi sekarang ini kita sendiri yang menganggap budaya kolot, sehingga kita sendiri yang telah membunuh budaya sendiri," Lebih lanjut dia mengatakan budaya asli Indoesia mulai bergeser ketika masyarakat mulai menganggap modernitas sebagai suatu budaya yang sempurna. "Ketika modern telah mengglobalisasi membuat tradisi menjadi malu menunjukkan dirinya sehingga kebudayaan menjadi menghilang dan ketika kita mulai menggali kebudayaan ketika itu kita temui kebudayaan telah dibunuh oleh modernisasi,"

Salah satu penyebab memudarnya seni dan budaya tradisional adalah kurangnya pendidikan dan jumlah guru seni yang kurang (http://www.indopos.co.id/). Pengenalan seni dan budaya tradisional yang dianggap kuno tidak hanya bisa didapat dari pendidikan formal, tapi juga bisa dilakukan dengan cara lain seperti melalui permainan. Sudah banyak permainan yang memasukan unsur pembelajaran dalam sistem yang dijalankan, salah satu permainan yang paling efektif untuk pembelajaran adalah board game. Menurut Andre Muslim Dubari, board game memiliki berbagai nilai positif dalam berinteraksi karena dibutuhkannya orang lain untuk bermain bersama.

Untuk mengangkat kesenian dan budaya tradisional yang sudah mulai pudar, sangat diperlukan peran Desain Komunikasi Visual. Kesenian yang akan diangkat oleh penulis adalah barong Bali. Di balik kepopuleran barong baik itu di


(9)

2

dalam negeri dan di luar negeri, banyak orang yang tidak mengenal karakter barong yang sebenarnya dan hanya mengenal fisiknya saja. Hal ini terbukti dari hasil kuisioner untuk anak muda di kota Bandung yang menganggap bahwa barong itu jahat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1. Permasalahan

a. Bagaimana memperkenalkan kesenian tradisional melalui media yang interaktif

b. Bagaimana memperkenalkan karakter barong Bali dan jenis-jenis barong Bali kepada masyarakat modern dengan media board game

1.2.2 Ruang Lingkup

Kajian yang dilakukan adalah tentang jenis-jenis Barong Bali dan nilai kebaikan dan kejahatan yang terdapat dalam Barong Bali. Cerita yang akan diambil adalah cerita dari calonarang tentang kebaikan dengan kejahatan. Jenis-jenis barong Bali yang akan diperkenalkan yaitu:

1) Barong Ket 2) Barong Bangkal 3) Barong Landung 4) Barong Macan 5) Barong Gajah 6) Barong Brutuk 7) Barong Sampi 8) Barong Menjangan

Selain barong, tokoh lain yang akan dipakai dalam game adalah Rangda yang merupakan Ratu dari leak (black magic) dan pengikut-pengikutnya. Barong dan Rangda merupakan perlambangan dari kebaikan melawan kejahatan yang terus berputar di dunia ini.


(10)

Target audience yang dipilih adalah remaja yang berumur 14-20 tahun yang memiliki status ekonomi keluarga menengah atas. Untuk target awal, kota yang dipilih adalah Bandung karena Bandung merupakan kota di Indonesia yang industri kreatifnya sedang berkembang dan memiliki paling banyak perusahaan game di Indonesia. Untuk kedepannya, target kepada masyarakat perkotaan di Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

a. Memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat modern melalui media board game

b. Memperkenalkan karaker dan jenis-jenis barong Bali kepada masyarakat modern dengan cara bermain dan visual dalam board game.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapat menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, kuesioner, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung pada lapangan. Penulis melakukan observasi untuk survey tari, jenis, hingga kepada pengrajin barong. Dalam tahap ini penulis melakukan pengambilan dokumentasi lokasi sebagai data untuk membantu penulis melengkapi data dalam merancang strategi promosi.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan guna mendapatkan data yang akurat. Dalam wawancara terstruktur ini, menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan menggunakan alat bantu perekam suara. Untuk mendapatkan data tentang barong Bali, wawancara dilakukan kepada dosen Institut Seni Indonesia di Bali, dan pemilik barong sila budaya,


(11)

4

sedangkan untuk mendapatkan data tentang board game, wawancara dilakukan kepada kummara game design studio.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel. Kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden remaja di kota Bandung untuk mendapatkan data mengenai barong dan mencari tahu persepi tentang barong Bali.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku ataupun literatur seperti buku-buku pedoman yang sudah ada, koran, media lainnya yang berhubungan dengan permasalahan perancangan. Juga dapat melalui literatur dari internet yang benar, terpadu, dan referensi yang tepat yang dapat mendukung data.


(12)

1.5. Skema Perancangan

Diagram 1. 1 Skema Perancangan


(13)

56

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Perancangan card game Guardians of Bali diharapkan mampu mengenalkan seni budaya tentang Barong Bali dan mampu menarik perhatian anak muda daerah perkotaan untuk lebih peduli terhadap budaya Indonesia. Game ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia yang lainnya melalui media card game dan board game. Card game dengan gaya gambar yang lucu membuat Barong Bali yang dianggap seram oleh sebagian responden kuisioner terlihat menarik dan baik. Nilai baik dan buruk dengan sudut pandang budaya Bali diperkenalkan melalui konflik cerita Barong Ket dan Rangda. Proses pembuatan game tidak mudah mulai dari pembuatan alur permainan dan jalan cerita yang tidak merusak cerita aslinya, menggabungkan tradisional dengan gaya yang modern, dan memikirkan promosi yang efektif.

5.2 Saran

Untuk kedepannya penggunaan media dapat dikembangkan kedalam media yang lebih modern yaitu media digital untuk menambahkan musik yang mendukung nuansa kesenian tradisionalnya.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arsana, I.G.K.Gde. “Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Bali”, 1993. Departemen pendidikan dan kebudayaan

Bandem, I Made, 1996, “Evolusi Tari Bali”, Yogyakarta, Kanisius Cummins, Julian. “Promosi Penjualan”. 1990

Fullerton, Tracy. “Game Design Workshop”. 2008.

Schell, Jesse. “The art of game design”. 2008. USA. Elsevier.inc Spies, Walter.“Dance and Drama in Bali”.1938.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. “Banyaknya Penduduk Menurut Agama dan Kabupaten/Kota di Bali Berdasarkan Sensus Penduduk 2010”. 2011.

http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=606013&od=6&id=6 (diunduh tanggal 10 Februari 2014)

Putra, Gusti. “10 Fakta Tentang Bali Yang Jarang Terungkap”. 7 April 2013. http://popbali.com/10-fakta-tentang-bali-yang-jarang-terungkap/11/(diakses tanggal 10 Februari 2014)

Rohmanah, Chy. “Pengertian Seni Budaya Indonesia”. 29 November 2013. http://blogging.co.id/pengertian-seni-budaya-indonesia (diakses 24 Februari 2014) Ahadi Zulkrnain Edhar. “game theory/teori permainan objektif: pemain A pemain B pemain A pemain B pemain A pemainB”

http://www.academia.edu/4567775/GAME_THEORY_TEORI_PERMAINAN_O bjektif_Pemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_B

(diakses 20 Februari 2014)

Board game capital .“Batavia”.

http://www.boardgamecapital.com/batavia.html (diakses tanggal 20 Februari 2014)

Dev PTI. “AR Barong Bali”. 19 September 2013.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Company.ARBarong&hl=fi (diakses tanggal 20 Februari 2014)


(15)

xiv

Tajoen, Nak. “buku ar barong bali-fix”. 10 Desember 2013.

http://www.slideshare.net/NakTajoen/buku-ar-barong-balifix (diakses tanggal 20 Februari 2014)

http://www.sfu.ca/~lws2/summercamp/Art_Game_Design.pdf “Kummara, pionir board game Indonesia”. 9 November 2011.

http://kummara.com/media-coverage/kummara-pionir-board-game-indonesia (diakses 23 februari 2014)

“Topeng barong Bali”. http://budaya-indonesia.org/Topeng-Barong-Bali/. Diunduh 20 Februari 2014

http://www.bubblews.com/news/1423968-barong-dance-bali-history http://karkenaris.blogspot.com/2012/12/topeng.html

.http://segitiga.net/2013/01/kummara/. 20 Februari 2014

http://www.balimaskmaking.com/wp-content/uploads/2012/05/IMG_4847.jpg http://balitour.net/id/view/bermacam-jenis-barong-bali/

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/30/mp6xw8-budaya-indonesia-pudar-karena-ulah-kita-sendiri

http://www.indopos.co.id/2014/03/kurang-guru-seni-budaya-tidak-wajib-s1.html http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CdJelgEN4J0J:p4tksb-jogja.com/index.php%3Foption%3Dcom_phocadownload%26view%3Dcategory

%26download%3D40:gambar-ilustrasi%26id%3D1:widyaiswara+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

Target audience yang dipilih adalah remaja yang berumur 14-20 tahun yang memiliki status ekonomi keluarga menengah atas. Untuk target awal, kota yang dipilih adalah Bandung karena Bandung merupakan kota di Indonesia yang industri kreatifnya sedang berkembang dan memiliki paling banyak perusahaan

game di Indonesia. Untuk kedepannya, target kepada masyarakat perkotaan di Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

a. Memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat modern melalui media board game

b. Memperkenalkan karaker dan jenis-jenis barong Bali kepada masyarakat modern dengan cara bermain dan visual dalam board game.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapat menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, kuesioner, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung pada lapangan. Penulis melakukan observasi untuk survey tari, jenis, hingga kepada pengrajin barong. Dalam tahap ini penulis melakukan pengambilan dokumentasi lokasi sebagai data untuk membantu penulis melengkapi data dalam merancang strategi promosi.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan guna mendapatkan data yang akurat. Dalam wawancara terstruktur ini, menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan menggunakan alat bantu perekam suara. Untuk mendapatkan data tentang barong Bali, wawancara dilakukan kepada dosen Institut Seni Indonesia di Bali, dan pemilik barong sila budaya,


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha sedangkan untuk mendapatkan data tentang board game, wawancara dilakukan kepada kummara game design studio.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel. Kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden remaja di kota Bandung untuk mendapatkan data mengenai barong dan mencari tahu persepi tentang barong Bali.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku ataupun literatur seperti buku-buku pedoman yang sudah ada, koran, media lainnya yang berhubungan dengan permasalahan perancangan. Juga dapat melalui literatur dari internet yang benar, terpadu, dan referensi yang tepat yang dapat mendukung data.


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.5. Skema Perancangan

Diagram 1. 1 Skema Perancangan


(4)

56

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Perancangan card gameGuardians of Bali diharapkan mampu mengenalkan seni budaya tentang Barong Bali dan mampu menarik perhatian anak muda daerah perkotaan untuk lebih peduli terhadap budaya Indonesia. Game ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia yang lainnya melalui media

card game dan board game. Card game dengan gaya gambar yang lucu membuat Barong Bali yang dianggap seram oleh sebagian responden kuisioner terlihat menarik dan baik. Nilai baik dan buruk dengan sudut pandang budaya Bali diperkenalkan melalui konflik cerita Barong Ket dan Rangda. Proses pembuatan

game tidak mudah mulai dari pembuatan alur permainan dan jalan cerita yang tidak merusak cerita aslinya, menggabungkan tradisional dengan gaya yang modern, dan memikirkan promosi yang efektif.

5.2 Saran

Untuk kedepannya penggunaan media dapat dikembangkan kedalam media yang lebih modern yaitu media digital untuk menambahkan musik yang mendukung nuansa kesenian tradisionalnya.


(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arsana, I.G.K.Gde. “Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Bali”, 1993. Departemen pendidikan dan kebudayaan

Bandem, I Made, 1996, “Evolusi Tari Bali”, Yogyakarta, Kanisius

Cummins, Julian. “Promosi Penjualan”. 1990

Fullerton, Tracy. “Game Design Workshop”. 2008.

Schell, Jesse. “The art of game design”. 2008. USA. Elsevier.inc Spies, Walter.“Dance and Drama in Bali”.1938.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. “Banyaknya Penduduk Menurut Agama dan Kabupaten/Kota di Bali Berdasarkan Sensus Penduduk 2010”. 2011. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=606013&od=6&id=6 (diunduh tanggal 10 Februari 2014)

Putra, Gusti. “10 Fakta Tentang Bali Yang Jarang Terungkap”. 7 April 2013. http://popbali.com/10-fakta-tentang-bali-yang-jarang-terungkap/11/(diakses tanggal 10 Februari 2014)

Rohmanah, Chy. “Pengertian Seni Budaya Indonesia”. 29 November 2013. http://blogging.co.id/pengertian-seni-budaya-indonesia (diakses 24 Februari 2014)

Ahadi Zulkrnain Edhar. “game theory/teori permainan objektif: pemain A pemain B pemain A pemain B pemain A pemainB”

http://www.academia.edu/4567775/GAME_THEORY_TEORI_PERMAINAN_O bjektif_Pemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_B

(diakses 20 Februari 2014)

Board game capital .“Batavia”.

http://www.boardgamecapital.com/batavia.html (diakses tanggal 20 Februari 2014)

Dev PTI. “AR Barong Bali”. 19 September 2013.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Company.ARBarong&hl=fi (diakses tanggal 20 Februari 2014)


(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha Tajoen, Nak. “buku ar barong bali-fix”. 10 Desember 2013.

http://www.slideshare.net/NakTajoen/buku-ar-barong-balifix (diakses tanggal 20 Februari 2014)

http://www.sfu.ca/~lws2/summercamp/Art_Game_Design.pdf

“Kummara, pionir board game Indonesia”. 9 November 2011.

http://kummara.com/media-coverage/kummara-pionir-board-game-indonesia (diakses 23 februari 2014)

“Topeng barong Bali”. http://budaya-indonesia.org/Topeng-Barong-Bali/. Diunduh 20 Februari 2014

http://www.bubblews.com/news/1423968-barong-dance-bali-history

http://karkenaris.blogspot.com/2012/12/topeng.html

.http://segitiga.net/2013/01/kummara/. 20 Februari 2014

http://www.balimaskmaking.com/wp-content/uploads/2012/05/IMG_4847.jpg

http://balitour.net/id/view/bermacam-jenis-barong-bali/

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/30/mp6xw8-budaya-indonesia-pudar-karena-ulah-kita-sendiri

http://www.indopos.co.id/2014/03/kurang-guru-seni-budaya-tidak-wajib-s1.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CdJelgEN4J0J:p4tksb-jogja.com/index.php%3Foption%3Dcom_phocadownload%26view%3Dcategory

%26download%3D40:gambar-ilustrasi%26id%3D1:widyaiswara+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id