PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN MELALUI STRATEGI PEER LESSON SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sawit Semester II Tahun 2009/2010).

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN HIMPUNAN MELALUI STRATEGI PEER LESSON
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sawit Semester II Tahun 2009/2010)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Jurusan Matematika

Disusun Oleh:
ANISA DIKA ICMAWATI

A 410060031
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani
anak-anak ke arah kedewasaan agar berguna bagi diri sendiri dan
masyarakat (Ngalim Purwanto 2004:10). Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menuntut kita untuk membuka wawasan yang luas kearah
masa depan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang
ini menunjukkan pentingnya kemampuan dan kreativitas dari masingmasing individu.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan
bangsa dan negara. Hal ini menunjukkan pentingnya dalam pendidikan
lebih mengutamakan tentang pengembangan sumber daya manusia secara
maksimal dan pengembangan kreativitas dari peserta didik.
Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem
pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan
matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala
bidang (terutama sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya
yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat


penting. Di Indonesia, sejak bangku SD sampai perguruan tinggi, bahkan
mungkin sejak play group atau sebelumnya (baby school), syarat
penguasaan terhadap matematika jelas tidak bisa dikesampingkan. Untuk
dapat menjalani pendidikan selama di bangku sekolah sampai kuliah
dengan baik, maka anak didik dituntut untuk dapat menguasai matematika
dengan baik (Moch. Masykur Ag, 2007:41)
Pendidikan dalam era modern semakin bergantung pada tingkat
kualitas, antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber
mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir
siswanya menjadi lebih krisis dan kreatif. Permasalahan-permasalahan
yang banyak terjadi pada proses pembelajaran matematika adalah
banyaknya siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran sulit,
banyak siswa yang kurang mampu berpikir kreatif pada proses belajar
matematika dan banyak siswa kurang mampu dalam mengetahui konsep
yang digunakan ketika mereka dihadapkan pada suatu masalah.
Permasalahan yang diuraikan di atas menunjukkan tentang
pentingnya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran di
sekolah yaitu pembelajaran yang memperhatikan tentang kreativitas anak
didik, sehingga mereka dapat berfikir kreatif, lebih-lebih dalam suatu
penyelesaian masalah. Karena pembelajaran di sekolah adalah tempat

untuk memulai mengembangkan kreativitas seseorang. Sementara
pembelajaran matematika di beberapa sekolah pada umumnya melatih
kemampuan mental yang berpusat pada pemahaman, bahan pengetahuan,

ingatan dan penalaran logis. Siswa biasanya dituntut untuk menerima
materi pelajaran yang dianggap penting oleh guru dan siswa disuruh untuk
menghafalkannya.
Keberhasilan siswa sering hanya dinilai dari segi sejauh mana
siswa mampu memahami bahan pengetahuan yang diberikan. Siswa biasa
dihadapkan pada soal-soal yang harus dipecahkan dengan satu cara dan
satu-satunya jawaban yang benar, sedangkan cara-cara lain yang dapat
mengembangkan daya pikir siswa kurang dilatih. Dengan demikian daya
pikir kreatif sebagai kemampuan anak untuk dapat melihat suatu masalah
dari berbagai sudut justru terhambat.
Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
sejak sekolah dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerja
sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaannya yang selalu berubah, tidak pasti dan

kompetitif (Moch. Masykur Ag, 2007:52)
Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan dan
bidang matematika, dalam pembelajaran matematika guru sebaiknya
melatih siswa untuk berfikir kreatif. Masalah pengelolaan kelas memang
masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu
tidak lain guna kepentingan belajar anak didik. Pengelolaan kelas yang
baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula, sehingga

tujuan pembelajaran pun dapata dicapai. Untuk mencapai tujuan
dibutuhkan strategi belajar mengajar.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:5) strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Satu dari empat strategi dasar dalam belajar mengajar, yaitu memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.. Strategi peer lesson merupakan
salah

satu


alternatif

pembelajaran

yang

dapat

diterapkan

guna

menanamkan suatu konsep kepada siswa sehingga menunjang kreatifitas
siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar


belakang

yang

telah

diuraikan

dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Pentingnya kreativitas siswa kurang mendapat perhatian dalam
pembelajaran matematika.
2. Guru dalam memberikan strategi mengajar masih monoton dan
kurang bervariasi yang menyebabkan siswa bosan dan tidak
memperhatikan pelajaran.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji

lebih mendalam maka perlu pembatasan masalah. Adapun hal-hal yang
membatasi penelitian ini sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini akan menggunakan strategi peer lesson
2. Materi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah himpunan
3. Kreativitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan baru
(ide atau gagasan yang berbeda dari guru dan siswa lain yang
dikemukakan secara lisan dalam menyelesaikan permasalahan
matematika), semangat siswa dalam bertanya (kemampuan siswa
untuk mengkritik kelompok yang sedang presentasi), kelancaran
siswa dalam berpresentasi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan, yaitu :
1.

Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru
matematika untuk meingkatkan kreativitas siswa dengan menerapkan
strategi peer lesson ?


2.

Apakah strategi peer lesson dapat meningkatkan kreativitas siswa
dalam pembelajaran matematika ?

E.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
yaitu untuk :
1. mengetahui penerapan strategi peer lesson dalam pembelajaran
matematika kelas VII pada pokok bahasan himpunan
2. meningkatkan kreativitas siswa melalui pembelajaran matematika
dengan strategi peer lesson pada pokok bahasan himpunan.

A. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa.
b. Sebagai titik tolak dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran peer lesson.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa


Meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika
terutama pada pokok bahasan himpunan.



Menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.



Mendorong siswa berperan aktif dalam mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya dalam menyelesaikan soal-soal matematika
dengan baik

b. Bagi Guru



Membantu dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang
tepat dalam mengajarkan matematika.



Menambah variasi dalam penyampaian materi.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 SILO

0 9 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Metro Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 8 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 67

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 53

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT HIPOTESIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Kajian Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Liwa Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 23 121

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 53

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 2 Abung Semuli Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 11 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Way K

2 36 60