PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG : Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012.
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
ADITIYA NUGRAHA NIM. 0703792
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012
(2)
No Daftar:516/UN40.FPEB.1.PL/2012
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
Oleh
Aditiya Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Aditiya Nugraha 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Study Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
Telah disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M NIP. 19611102 198603 1 002 Pembimbing I
Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603
Pembimbing II
Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
(4)
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012) Aditiya Nugraha
Pembimbing I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M Pembimbing II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 8 Bandung, karena prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi disekolah tersebut masih banyak yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey, dengan pengambilan sampel menggunakan tekhnik sampling berupa proportional area probability random sampling. Siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 digunakan sebagai sampel sebanyak 101 siswa dari 134 siswa yang menjadi populasi. Data yang di ambil dari variabel minat belajar berasal dari angket yang telah disebarkan serta di olah, sedangkan data yang diambil dari variabel prestasi belajar berasal dari nilai UTS siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012. Minat belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi digambarkan berada pada kategori tinggi, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012 digambarkan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan penelitian yang dilakukan, maka menghasilkan gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,693 dan koefisien determinasi sebesar 48,02%, sedangkan sisanya sebesar 51,98% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung.
(5)
EFFECT OF STUDENT INTEREST TO STUDENT ACHIEVEMENT IN THE STUDY OF ACCOUNTING AT SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
(Study Case: On Grade XI IPS Education Year 2011-2012)
Aditiya Nugraha
Adviser I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M Adviser II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
ABSTRACT
The research was conducted in SMA Pasundan 8 Bandung, as the percentage of learning achievement of grade eleventh taking Social Science academic discipline which didn’t meet the minimum mastery criteria set in the school was low. The objective of the study was to describe an influence of students’ motivation to learning achievement on Accounting of grade eleventh Social Science discipline of SMA Pasundan 8 Bandung. The research methodology employed in the research was survey; sampling was carried out using proportional area probability random sampling technique. The number of students taking role as samples was 101 out of 134 possiblestudents population. There were two types of data used inthe research: data addressing students motivation variable taken from the distribution and analysis of questionnaires and data addressing students’
motivation variable taken from the scores of students’ mid-term test on
Accounting in 2011/2012 academic year. The motivation of students in learning Accounting was high and learning achievement on Accounting in 2011/2012 academic year was also high. The calculations of the data using Product Moment Correlation measurement showed that the influence of students’ motivation on learning achievement on Accounting was 0,693 and the coefficient of determination was 48,02%, whereas 51,98% was affected by other aspects. Based on the result demonstrated above it can be concluded that students learning motivation has encouraging effect on Accounting learning achievement of
(6)
eleventh grade students taking Social Science academic discipline of SMA Pasundan8 Bandung.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ... x
DAFTAR GAMBAR... .. xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN... .. 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Belajar ... 11
2.1.1 Pengertian Belajar ... 11
2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ... 13
2.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 15
2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 19
2.2 Minat Belajar ... ... 20
2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... 20
2.2.2 Macam-macam Minat Belajar ... 22
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 23
2.2.4 Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 24
2.2.5 Indikator Minat Belajar ... 25
2.2.6 Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar ... 26
2.3 Prestasi Belajar ... 28
2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 28
2.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... 30
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 32
2.4 Mata Pelajaran Akuntansi ... 34
(8)
2.4.2 Siklus dan Proses Akuntansi ... 36
2.4.2.1 Siklus Akuntansi... ... ...36
2.4.2.2 Proses Akuntansi... ... ...37
2.4.2.3 Karakteristik Akuntansi... ... ...38
2.5 Kerangka Pemikiran ... 39
2.6 Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
3.1 Desain Penelitian ... 46
3.2 Operasional Variabel ... 46
3.3 Populasi dan Sampel ... 49
3.3.1 Populasi ... 49
3.3.2 Sampel ... 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 54
3.5.1 Uji Validitas ... 54
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 57
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 59
3.6.1 Uji Normalitas ... 59
3.6.2 Koefisien Korelasi ... 61
3.6.3 Koefisien Determinasi... 62
3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
4.1 Gambaran Obyek Penelitian... 64
4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Pasundan 8 Bandung...64
4.1.2 Visi Misi Sekolah... 64
4.1.3 Organisasi Sekolah... 66
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian... 68
4.2.1 Gambaran Umum Minat Belajar Siswa... . 68
4.2.1.1Deskripsi Umum Minat Belajar... ... 68
4.2.1.2Deskripsi Per Indikator Minat Belajar... ... 69
(9)
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76
4.3.1 Analisis Data... . 76
4.3.1.1Uji Normalitas... . 76
4.3.1.2Koefisien Korelasi... . 78
4.3.1.3Koefisien Determinasi... . 79
4.3.1.4Uji Hipotesis... . 80
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... . 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1 Kesimpulan... 88
5.2 Saran... 88
DAFTAR PUSTAKA ... ... 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan 8
Bandung... 3
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar... 30
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 48
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 49
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 51
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar (X)... 56
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... 58
Tabel 4.1 Kriteria Penilaian... 68
Tabel 4.2 Peserta Didik Menunjukan Gairah Yang Tinggi Dalam Melakukan Aktivitas Belajar... 69
Tabel 4.3 Tekun dan Ulet Dalam Melakukan Aktivitas Belajar Sekalipun Dalam Waktu Yang Lama... 70
Tabel 4.4 Aktif... 71
Tabel 4.5 Kreatif... 71
Tabel 4.6 Produktif Dalam Melakukan Aktivitas dan Menyelesaikan Tugas-Tugas Belajar... 72
Tabel 4.7 Tidak Mengenal Lelah Apalagi Bosan Dalam Belajar... 72
Tabel 4.8 Senang Dan Asyik Dalam Belajar... 73
Tabel 4.9 Aktivitas Belajar di Anggap Sebagai Suatu Hobi Dan Bagian Dari Hidup... 73
Tabel 4.10 Tabel Persentase Indikator Minat Belajar... 74
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Belajar ... 2
Gambar 2.1 Komponen Proses Belajar Mengajar... 33
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi... 37
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran... 44
Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel... 44
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 8 Bandung... 67
Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Minat Belajar... 77
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN...96
Lampiran 1... ...97
Lampiran 2... ...111
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu bangsa dan Negara merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dalam mewujudkannya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai melalui proses pendidikan.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB I, Pasal 1, Hal 5) menjelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Sedangkan fungsi pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB II, Pasal 3, Hal 9) menjelaskan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Menyadari sangat pentingnya pencapaian tujuan pendidikan maka perlu dilakukannya suatu upaya dalam mewujudkannya yaitu melalui proses belajar. Menurut Walgito (2010:186) mengatakan bahwa “proses belajar merupakan
intervening variable yang merupakan penghubung atau pengait antara independent variable dengan dependent variable”. Artinya bahwa proses belajar
(14)
2
itu sendiri terdapat dalam diri individu yang belajar, yang kemudian menghasilkan perubahan dalam perilakunya. Seperti yang digambarkan oleh Hergenhahn dan olson (1997:3) sebagai berikut:
Independent variables Intervening variable Dependent variables Experience Learning Behavioral changes
Gambar 1.1 Proses Belajar Sumber: Walgito. (2010:186)
Proses belajar merupakan suatu aktifitas dalam proses pendidikan dimana output diperoleh. Sekolah menengah atas Pasundan 8 Bandung sebagai salah satu sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal berusaha menghasilkan peserta didik yang baik guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan cara meningkatkan prestasi belajar siswanya di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kelengkapan fasilitas mengajar maupun fasilitas belajar, seperti adanya infokus pada setiap kelas, papan tulis yang menggunakan spidol atau white board, adanya wifi disekolah tersebut dan lain-lain.
Fasilitas belajar dan pengajaran yang baik tersebut dapat memudahkan siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah diterima oleh siswa, serta mempermudah guru sebagai pendidik dalam mengefektifitaskan dan efesiensikan waktu dalam mengajar. Kemudahan dalam proses belajar mengajar tersebut tidak sejalan dengan prestasi akademik yang diperoleh siswanya pada mata pelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat pada nilai UTS siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 masih banyak yang
(15)
dibawah KKM yang sudah ditentukan sekolah tersebut yaitu 75. Data yang diperoleh dari SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS , menunjukan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa untuk mata pelajaran akuntansi masih rendah atau belum maksimal. Mengingat sekolah tersebut memiliki akreditasi A serta fasilitas belajar mengajar yang baik, sehingga cukup heran apabila prestasi belajar siswanya pada mata pelajaran akuntansi masih banyak yang dibawah KKM.
Berikut adalah data jumlah yang lulus dan tidak lulus UTS Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA PASUNDAN 8 Bandung.
Table 1.1
Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di PASUNDAN 8 BANDUNG
Kelas Kelas XI
IPS 1
Kelas XI IPS 2
Kelas XI IPS 3
Jumlah siswa yang lulus 28 22 0
Jumlah siswa yang tidak lulus 18 29 37
Jumlah siswa per kelas 46 51 37
% yang lulus per kelas 61% 43% 0%
% yang tidak lulus per kelas 39% 57% 100%
% yang lulus secara keseluruhan 37%
% yang tidak lulus secara keseluruhan 63%
KKM 75,00
Sumber: SMA Pasundan 8 Data diolah (2011)
Berdasarkan data pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI secara keseluruhan 63% masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran akuntansi sebesar 75.
Pada tabel 1.1 terdapat kelas yang prestasi belajarnya tinggi namun sebagian besar siswa kelas XI IPS memiliki prestasi belajar yang rendah, nilainya
(16)
4
berada di bawah standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 75. Kelas XI IPS 1 memiliki siswa sebanyak 46 orang, kelas XI IPS 2 memiliki siswa sebanyak 51 orang, kelas XI IPS 3 memiliki siswa sebanyak 37 orang. Kelas XI IPS 1 mempunyai rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM paling tinggi diantara kelas XI IPS lainya yaitu sebanyak 28 siswa atau 61% dari 46 siswa memiliki nilai diatas KKM, sedangkan jumlah sisanya adalah siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 18 orang atau sebesar 39%. Di kelas XI IPS 2 rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM sebesar 43% yaitu sebanyak 22 siswa dari 51 jumlah siswa yang ada dikelas XI IPS 2 memiliki nilai diatas KKM, sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 29 orang atau sebesar 57%. Kelas XI IPS 3 memiliki jumlah nilai yang mencapai KKM paling sedikit merupakan kelas yang memiliki rata-rata nilai terendah dijurusan IPS, kelas XI IPS 3 mempunyai jumlah siswa sebanyak 37 orang, siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 37 orang atau sebesar 100%, sedangkan yang memiliki prestasi belajarnya tinggi yaitu sebesar 0% atau sebanyak 0 orang.
Dari data tersebut dapat dilihat masih banyak siswa yang tidak mencapai KKM dan dibawah nilai rata-rata yaitu sebesar 63% atau 84 siswa dibandingkan dengan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 37% atau 50 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) materi pelajaran akuntansi. Apabila melihat hasil pencapaian prestasi belajar siswa dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan yaitu 75, dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum maksimal. Jika ini dibiarkan maka output yang
(17)
dihasilkan menjadi tidak berkualitas, seperti tidak memahami materi yang telah di ajarkan, tidak mempunyai ketrampilan, dan tidak bisa mengaplikasikan materi pelajaran yang telah di ajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa, peningkatan pendidikan harus selalu diusahakan baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas. Belajar merupakan salah satu solusi meningkatkan prestasi belajar siswa, yang artinya dapat menghasilkan hasil yang baik dalam mata pelajaran. Untuk mencapai suatu hasil yang baik dalam mata pelajaran, harus disertai oleh usaha yang gigih dalam pelaksanaanya, usaha tersebut bisa dilakukan dengan belajar.
Menurut Hilgard (Nasution, 2000: 35) menyimpulkan bahwa: „Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,
pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri.‟ Sedangkan menurut Gagne (Zanikhan, 2008), „Belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu‟.
Dalam belajar terdapat suatu proses mental yang aktif pada diri siswa, proses tersebut terdapat pada tingkat permulaan belajar yang ditunjukan dengan kurang teraturnya siswa dalam melakukan kegiatan belajar, masih banyaknya hasil tidak memuaskan yang diperoleh serta masih banyak terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melakukan proses belajar maupun dalam menyelesaikan suatu masalah. Tetapi seiring berjalannya waktu kesalahan-kesalahan tersebut akan berkurang karena adanya usaha dan latihan terus menerus dari siswa tersebut, selain itu didukung juga oleh kondisi belajar yang baik serta dorongan-dorongan
(18)
6
yang sangat bermanfaat dalam mengurangi kesalahan pada saat proses belajar maupun menyelesaikan suatu masalah, meningkatkan keteraturan siswa dalam proses belajar, serta menghilangkan keragu-raguan siswa dalam proses belajar maupun menyelesaikan suatu masalah sehingga menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa yang lebih baik dari sebelumnya yang artinya menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar merupakan alat ukur dalam menentukan siswa tersebut menguasai atau tidak mata pelajaran yang diberikan oleh pendidik pada proses belajar mengajar disekolah.
Machr (Suryabrata, 2005:45), mengemukakan prestasi belajar sebagai berikut:
1. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan yang dapat diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar.
2. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan individu itu sendiri bukan hasil dari perbuatan orang lain.
3. Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penilai atau menurut standar yang telah ditetapkan oleh kelompok.
4. Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, jadi bukan suatu kebiasaan/ perilaku tidak sadar. Sedangkan menurut Darmadi (2009: 100) menyatakan bahwa „prestasi belajar adalah sebuah kecakapan atau keberhasilan yang diperoleh seseorang setelah melakukan sebuah kegiatan dan proses belajar sehingga dalam diri seseorang tersebut mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan kompetensi belajarnya‟.
(19)
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa sendiri, maupun faktor dari luar diri siswa seperti lingkungan, pergaulan, interaksi belajar dan lain-lain.
Menurut Dalyono (2009: 55) prestasi belajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam manusia yang terdiri dari: faktor fisiologis (karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh), dan faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan faktor kesehatan mental). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahui banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang terdiri dari faktor ekstern, dan faktor intern. Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai individu diberi hak yang sama dalam kegiatan belajar, seperti bertanya pada guru, menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa, dan lain-lain tanpa diskriminasi, namun dalam pencapaian prestasi belajar sering di temukan ada siswa yang mendapatkan nilai yang rendah dan juga siswa yang mendapatkan nilai yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain selain faktor di luar diri siswa yang mendorong siswa untuk berprestasi, yang sering disebut faktor intern.
Faktor intern merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang timbul dari dalam diri siswa untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar dalam mencapai tujuannya. Faktor intern tersebut adalah minat.
Menurut Sobry Sutikno (2009:14) ”Minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Orang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan suatu aktivitas itu
(20)
8
Sedangkan menurut Belly (2006:4), „Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya‟.
Dalam kegiatan belajar mengajar minat merupakan salah satu faktor psikologis utama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, ini dikarenakan minat merupakan tahapan awal yang berasal dari dalam diri siswa untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik maupun prestasi buruknya siswa, sehingga minat merupakan hal terpenting untuk mengetahui sesuatu yang akan datang, karena minat seseorang terhadap sesuatu akan menentukan siswa tersebut ke arah yang baik atau yang buruk.
Apabila siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai minat yang besar maka hasil yang diperolehnya akan lebih maksimal, karena siswa yang mempunyai minat terhadap suatu objek yang diminatinya, siswa tersebut akan lebih memusatkan perhatiannya pada objek yang diminatinya dibandingkan objek yang tidak diminatinya, yang berdampak pada tingginya keinginan siswa untuk belajar lebih giat lagi. Dengan intensitas perhatian yang tinggi terhadap objek tersebut akan menghasilkan prestasi yang diinginkan.
Penjelasan di atas sesuai dengan yang dikemukakan Purwanto (2007:106-107) bahwa:
Di dalam proses belajar mengajar siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah: minatnya, tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasi, kemampuan kognitifnya, dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajarnya.
(21)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dapat dilakukan dengan meningkatkan minat belajar siswa di sekolah.
Dari permasalahan tersebut, untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
3. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran minat belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
(22)
10
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperkaya khasanah pengetahuan dan dijadikan sebagai salah satu bahan kajian guna menambah wawasan yang berhubungan dengan teori prestasi belajar dan minat belajar dalam mata pelajaran akuntansi.
2. Manfaat Praktis
Untuk manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah menengah atas di kota bandung khususnya SMA Pasundan 8 Bandung, untuk menjadi objek penelitian sekaligus menjadi bahan acuan dalam pembuatan kebijakan dimasa yang akan datang dalam menyediakan informasi mengenai minat belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
(23)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa:
Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. Dalam merencanakan penelitian, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan diketahui, dalam memecahkan masalah. Dari penyelidikan itu, akan dijawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Nazir (2005:56) mengemukakan bahwa:
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode survei, karena data yang diperoleh dilakukan pada sejumlah sampel dengan menggunakan angket.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda, atau dengan kata lain suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Menurut Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa “variabel adalah
(24)
47
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian “. Variabel ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas.
Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari : a. Variabel Independent (variabel bebas)
Variabel Independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Minat Belajar (X). Menurut Slameto (2010:180) “Minat belajar didefinisikan sebagai rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
b. Variabel Dependent (variabel terikat)
Variabel Dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Prestasi Belajar Siswa. Menurut Syah (2010:148) “Prestasi belajar adalah perubahan prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Operasional masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut:
(25)
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala No. item
Minat Belajar (X) Abdul Hadis (2008:44)
Personal Peserta didik
menunjukkan gairah yang tinggi dalam melakukan aktivitas belajar.
Interval 1,2,3,4
Tekun dan ulet dalam melakukan aktivitas belajar sekalipun dalam waktu yang lama.
Interval 5,6,7
Aktif. Interval 8,9,10,11
Kreatif. Interval 12,13,14,15
Produktif dalam melaksanakan aktivitas dan
menyelesaikan tugas-tugas belajar.
Interval 16,17,18,19
Tidak mengenal lelah apalagi bosan dalam belajar.
Interval 20,21,22,23
Senang dan asyik dalam belajar.
Interval 24,25,26
Aktivitas belajar dianggap sebagai suatu hobi dan bagian dari hidup.
Interval 27,28
Prestasi Belajar (Y) (SMA Pasundan 8 Bandung)
Sumatif Nilai UTS Semester ganjil Mata Pelajaran Akuntansi.
(26)
49
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Definisi dari populasi yang diungkapkan oleh Arikunto (2010:173) adalah: Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti. Populasi ini sering disebut juga sekumpulan sampel yang diteliti dalam penelitian. Margono (2004: 118) menyebutkan bahwa, “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Pasundan 8 Bandung. Populasi ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPS karena mata pelajaran Akuntansi itu hanya dipelajari oleh siswa yang mengambil jurusan IPS sejak kelas XI. Dibawah ini tabel mengenai jumlah populasi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
Tabel 3.2
Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 46 Orang
2 XI IPS 2 51 Orang
3 XI IPS 3 37 Orang
Jumlah 134 Orang
(Sumber: SMA Pasundan 8 Bandung)
3.3.2 Sampel
Sudjana (2004: 66) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.” Sedangkan
(27)
menurut (Arikunto, 2010:174). “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah proportional area probability
random sampling. Menurut Arikunto (2010:116) bahwa “Pengambilan sampel
dengan teknik proportional area probability random sampling ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap kelas untuk seluruh kelas yang ada”. Teknik sampling yang digunakan biasanya didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti jarak, waktu, tenaga, dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar.
Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut:
(Sahlan, 2005:107) Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Dengan menggunakan rumus di atas dan presisi atau kesalahan yang ditetapkan 5 %, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
(28)
51
n = 100,37(di bulatkan menjadi 101 orang)
Dari perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 101 siswa tanpa memperhatikan gender (laki-laki dan perempuan).
Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas XI jurusan IPS dari SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penarikan sampel kelas dilakukan secara proporsional, dimana diambil sampel kelas secara random. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional yang dapat dihitung dengan rumus:
( Nazir, 2005:306) Keterangan :
ni = Jumlah sampel menurut kelas n = Jumlah sampel keseluruhan Ni= Jumlah populasi menurut kelas N = Jumlah populasi keseluruhan
Perhitungannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung No. Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa
1 XI IPS 1 46 siswa
x 101 = 35
2 XI IPS 2 51 siswa
x 101 = 38
3 XI IPS 3 37 siswa
x 101= 28
(29)
Sumber: data diolah
Dari 134 siswa yang akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan teknik probability sampling dengan teknik acak sederhana (Simple Random).
Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan menerima angket harus dikocok /diundi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random :
1. Menyediakan kerangka unit analisis populasi. Kerangka unit analisis populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPS Pasundan 8 Bandung.
2. Menyediakan media pengundi. Media pengundi yang sederhana berupa gelas dan lembaran kertas berukuran mini kira-kira 2 cm x 2 cm dan lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian.
3. Penomoran daftar urut siswa. Untuk pengambilan data, media berukuran 2 cm x 2 cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai dengan nomor urut masing-masing siswa kelas XI selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam media atau gelas pengundi.
4. Pengundian. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan ke dalam gelas pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per satu. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali ke dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang ditentukan untuk masing-masig kelas.
(30)
53
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Arikunto (2010:126) “Teknik pengumpulan data adalah sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket. Syaodih (2005: 219) mengemukakan bahwa : “Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpul datanya juga disebut angket, yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden”.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau checklis (√). Angket tersebut bertujuan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan responden mengenai persepsi siswa tentang minat belajar siswa yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Untuk memperoleh data mengenai minat belajar siswa dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2006:33) Skala Numerikal” (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik
(31)
disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini juga merupakan skala interval”.
Positif tertinggi Positif terendah
Keterangan : 5= positif tertinggi 4= positif tinggi 3= positif sedang 2= positif rendah 1= positif terendah
3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebelum melakukan uji validitas peneliti terlebih dahulu menyebarkan angket uji coba penelitian kepada responden untuk mengambil serta mengetahui data penelitian yang diteliti. Setelah data diperoleh selanjutnya data tersebut di olah menggunakan uji validitas yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya instrument penelitian itu disebarkan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan dengan skor total yang
(32)
55
merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
r
xy=
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Arikunto, 2010:72) Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi yang dicari
N = Jumlah Responden
∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden ∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
(∑X)² = Kuadrad jumlah skor X (∑Y)² = Kuadrad jumlah skor Y
Setelah diperoleh nilai r xy tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
valid adalah dengan ketentuan :
Kaidah keputusan : Jika r xy > r tabel berarti valid, sebaliknya
Jika r xy ≤ r tabel berarti tidak valid.
(Arikunto, 2010 : 146) Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal peneliti menggunakan program Excel Windows.
Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 30 responden. Jumlah pernyataan angket yang disebarkan sebanyak 32 pernyataan, yang terdiri dari 32 item soal minat belajar.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel
Windows untuk variabel minat belajar (X) dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
(33)
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar (X) No. Item Lama No. Item Baru Nilai korelasi ( )
Nilai r tabel (n=30, α=5%)
Keterangan
1 1 0,653 0,361 Valid
2 2 0,598 0,361 Valid
3 0,257 0,361 Tidak Valid
4 3 0,443 0,361 Valid
5 4 0,648 0,361 Valid
6 0,162 0,361 Tidak Valid
7 0,311 0,361 Tidak Valid
8 5 0,725 0,361 Valid
9 6 0,746 0,361 Valid
10 0,283 0,361 Tidak Valid
11 7 0,706 0,361 Valid
12 8 0,709 0,361 Valid
13 9 0,618 0,361 Valid
14 10 0,655 0,361 Valid
15 11 0,731 0,361 Valid
16 12 0,669 0,361 Valid
17 13 0,640 0,361 Valid
18 14 0,479 0,361 Valid
19 15 0,782 0,361 Valid
20 16 0,588 0,361 Valid
21 17 0,603 0,361 Valid
22 18 0,656 0,361 Valid
23 19 0,802 0,361 Valid
24 20 0,479 0,361 Valid
25 21 0,725 0,361 Valid
26 22 0,685 0,361 Valid
27 23 0,585 0,361 Valid
28 24 0,536 0,361 Valid
29 25 0,682 0,361 Valid
30 26 0,492 0,361 Valid
31 27 0,728 0,361 Valid
32 28 0,583 0,361 Valid
Dari perhitungan uji validitas variabel (X) minat belajar siswa di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pernyataan-pernyataan instrumen penelitian yang tidak valid dari 32 pernyataan instrumen penelitian yaitu sebanyak 4
(34)
57
pernyataan instrumen penelitian yang tidak valid. Artinya pernyataan-pernyataan tersebut tidak sesuai dengan variabel (X) yang diteliti yaitu minat belajar, sehingga pernyataan-pernyataan tersebut tidak boleh dan tidak layak disebarkan kembali pada responden. Dari 4 penyataan yang tidak valid tersebut, mengurangi jumlah pernyataan yang valid, dari 32 menjadi 28 pernyataan yang layak untuk disebarkan kembali pada responden, karena penyataan-pernyataan tersebut dianggap sesuai dengan variabel (X) yaitu minat belajar yang diteliti.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2010 : 86). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas, digunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Langkah 1: Mencari varian tiap butir
=
∑ [∑ ]
(Arikunto, 2010:196) Keterangan :
= Harga varians tiap butir
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
N = Jumlah responden Langkah 2: Mencari varian total
=
∑ [∑ ]
(35)
Keterangan :
= Harga varians total
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden
Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
[
] [
∑]
(Arikunto, 2010:196) Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyak item/butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah varians butir soal = Varians total
Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
valid adalah dengan ketentuan :
Kaidah keputsan : Jika > berarti reliabel, sebaliknya Jika < berarti tidak reliabel
(Arikunto, 2010:146)
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal peneliti menggunakan program Excel Windows. Berdasarkan hasil perhitungan, reliabilitas instrumen dapat dilihat pada pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel rhitung rtabel Keterangan
1. Minat Belajar 0,940 0,361 Reliabel
Sumber: data diolah
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha(r11) untuk variabel minat belajar diperoleh nilai rhitung sebesar 0,940. Hasil
(36)
59
tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel . pada tabel r product moment dengan α=0,05 dan n=30 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel maka
instrument penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat. Adapun langkah-langkahnya menurut Riduwan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor terbesar dan terkecil (Riduwan,2010:188)
2. Menentukan Rentangan (R) → {R = skor terbesar – skor terkecil}
(Riduwan,2010: 188)
3. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) (Riduwan,2010: 188) 4. Menentukan panjang kelas (i)
(37)
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No. Kelas Interval f
Nilai tengah (X)
f.Xi
1 …. …. …. …. …. ….
2 …. …. …. …. …. ….
jumlah …. …. …. …. ….
(Riduwan,2010: 188) 6. Menentukan rata-rata (mean)
(Riduwan,2010: 188)
7. Menentukan simpangan baku (S)
(Riduwan, 2010: 188) 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. b. Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus:
c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk kelas batas.
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
(38)
61
dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).
(Riduwan,2010:190) 9. Mencari Chi-Kuadrat hitung (χ2 hitung)
(Riduwan, 2010:190) 10.Membandingkan (χ 2 hitung) dengan (χ 2 tabel)
Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 Kaidah keputusan:
Jika, χ 2 hitung ≥ χ 2 tabel , maka distribusi data tidak normal
Jika, χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , maka distribusi data normal.
(Riduwan,2010:191) Dalam penelitian ini, alam uji normalitas peneliti menggunakan SPSS 16
for Windows menggunakan grafik Q plot, sehingga dapat dilihat dari grafik
Q-Q plot yang dihasilkan dimana jika data tersebar mengikuti garis normal, maka data tersebut berdistribusi normal.
3.6.2 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat
(39)
menentukan tingkat hubungan antara variabel-vaeriabel ini. Korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:
√{ }{ }
(Arikunto,2010:313) Keterangan :
r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah anggota sampel X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
3.6.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (r2) merupakan cara untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan dapat dihitung dengan rumus:
(Sudjana, 2004: 246-247) Keterangan:
KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi
3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis diajukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :
(40)
63
H0 : ρ = 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : ρ ≠ 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Menentukan t hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
√ √
(Sudjana, 2004: 259) Keterangan :
t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel
r = nilai koefisien korelasi Kriteria :
Jika nilai t hitung≥ nilai t tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. Jika nilai t hitung≤ nilai t tabel maka H0 diterima dan menolak Ha
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data penelitian, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat belajar
siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran akuntansi berada pada kategori tinggi.
2. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012 sebagian besar berada pada kategori tinggi.
3. Hasil penelitian menunjukkan minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun 2011/2012.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan serta bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Pihak sekolah hendaknya turut serta dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut. Pertama apabila prestasi belajar siswa tersebut rendah maka harus diperbaiki agar prestasi belajar siswa tersebut kembali tinggi dengan cara meningkatkan minat
(42)
89
belajar siswa melalui pihak sekolah dengan membina para guru untuk lebih kreatif lagi dalam mengajar serta lebih memahami lagi kriteria dan keinginan siswa alam proses belajar agar guru tidak hanya sekedar menyampaikan suatu materi saja pada anak tetapi bisa menumbuhkan serta meningkatkan minat belajar, sehingga siswa memiliki minat alam mempelajari mata pelajaran akuntansi yang akan berpengaruh pada perbaikan prestasi belajarnya. Kedua apabila prestasi belajar siswa tersebut sudah tinggi maka sebaiknya dipertahankan, dan akan lebih baik lagi apabila prestasi belajar siswa tersebut lebih ditingkatkan dengan cara pihak sekolah mengarahkan para guru untuk mempertahankan cara serta metode mengajarnya apabila prestasi belajar siswa tersebut sudah tinggi. Dan jika ingin prestasi belajar siswa tersebut ditingkatkan sebaiknya pihak sekolah menyarankan kepada para guru untuk menyediakan les atau kursus mata pelajaran akuntansi diluar jam mata pelajaran disekolah. Hal ini ilakukan agar siswa lebih akrab pada guru, sehingga siswa tidak malu atau takut bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan pada guru maupun yang di ajukan oleh siswa dan lebih mempunyai banyak kesempatan dalam memahami materi akuntansi serta tidak lupa dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi yang nantinya akan berpengaruh pada peningkatan prestasi belajarnya.
2. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian terebut hendaknya guru meningkatkan kembali minat belajar yang rendah maupun yang sedang serta mempertahankan minat belajar yang sudah tinggi, dan akan lebih baik lagi apabila minat belajar siswa
(43)
tersebut lebih ditingkatkan, salah satunya dengan cara meningkatkan indikator minat belajar yang masih harus ditingkatkan maupun yang sudah tinggi agar minat yang ada pada siswa lebih lama lagi disimpan dalam diri siswa. Upaya tersebut dapat dilakukan guru dengan meningkatkan kreatifitasnya dalam menampilkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan cara menggunakan media yang cocok untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar serta dapat pula dengan memberikan hadiah atau penghargaan dalam proses belajar mengajar, agar siswa lebih produktif lagi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang akan di ajarkan kepada siswa dengan cara mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa maupun hobi siswa dengan materi yang akan disampaikan. Dengan ini diharapkan minat dapat tumbuh dan meningkat pada diri siswa serta kegiatan belajar dapat dijadikan hobi sekaligus bagian dari kehidupan siswa. Selain itu agar siswa lebih aktif, disiplin serta lebih berani lagi dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun pertanyaan yang diajukan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar. Dari hal tersebut diharapkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran akuntansi akan meningkat yang nantinya berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar siswa, dan pada akhirnya tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
3. Bagi Peneliti Lain
Setelah penulis mengadakan penelitian di SMA Pasundan 8 Bandung , diharapkan peneliti yang akan datang akan lebih termotivasi lagi dalam
(44)
91
meneliti dan untuk faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang akan bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk pembaca dalam mengembangkan pengajaran akuntansi dan ikut serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
(45)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan (Sangat penting untuk: Dosen,
Guru, Mahasiswa, Orangtua, Masyarakat, dan Pemerhati Pendidikan).
Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung. Alfabeta.
Aunnurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta. Dalyono M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djaali.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gie, L. (2002). Cara Belajar Efisien I. Jakarta : Rineka Cipta.
Pidarta, M. (2000). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Usman, M, U. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.
(46)
98
Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, O. (2004), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina
Riduwan, dan. Sunarto. H. (2010). Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Hadi, S. dan Akdon. (2005). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk
Administrasi & manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.
Sardiman (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _________. (2010). Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
_________. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Statistika II untuk ekonomi dan niaga. Bandung: Tarsito. Djamarah, S, B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan (Suatu Penyajian Secara
Operasional). Yogyakarta: Rake Press
Sutikno, Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Muawanah et al, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi Dan pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.
(47)
Dokumen
Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). (2007). UPI: Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
UU RI No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: C.V Mini Jaya Abadi.
Internet
Zanikhan (2008), Minat Belajar. Tersedia :
http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/. [4 Februari 2013] Darmadi (2009), Prestasi Belajar. Tersedia:
http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/. [4 Februari 2013]
Belly, Ellya dkk. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa
Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang. Tersedia:
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html#ixzz2JeSy65uT. [4 Februari 2013]
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.Tersedia:
http://blog.tp.ac.id/pengaruh-minat-baca-dan-ketersedian-sumber-belajar-terhadap-prestasi-belajar-pelajaran-ekonomi#ixzz2N7J9BBx2 [10Maret 2013]
Skripsi
Asep Mega Mulia. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka. (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka).
Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Irma Purnamasari. (2011). Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Survei Pada Kelas XI IPS diSMAN 14 Bandung). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
(48)
100
Ineu Nuryulindawati. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak
diterbitkan.
Karsiti. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung.
Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Santika Windiastutik. (2011). Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua dan
Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Suatu Kasus Pada Kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Siti Suhaebah. (2005). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA 1 Garut. Skripsi
UPI. Tidak diterbitkan.
Trini Widya Agustin. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi: Survei Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Tesis
Anita Purnamasari. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja Dan
Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia.Tesis UPI. Tidak diterbitkan.
(1)
tersebut lebih ditingkatkan, salah satunya dengan cara meningkatkan indikator minat belajar yang masih harus ditingkatkan maupun yang sudah tinggi agar minat yang ada pada siswa lebih lama lagi disimpan dalam diri siswa. Upaya tersebut dapat dilakukan guru dengan meningkatkan kreatifitasnya dalam menampilkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan cara menggunakan media yang cocok untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar serta dapat pula dengan memberikan hadiah atau penghargaan dalam proses belajar mengajar, agar siswa lebih produktif lagi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang akan di ajarkan kepada siswa dengan cara mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa maupun hobi siswa dengan materi yang akan disampaikan. Dengan ini diharapkan minat dapat tumbuh dan meningkat pada diri siswa serta kegiatan belajar dapat dijadikan hobi sekaligus bagian dari kehidupan siswa. Selain itu agar siswa lebih aktif, disiplin serta lebih berani lagi dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun pertanyaan yang diajukan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar. Dari hal tersebut diharapkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran akuntansi akan meningkat yang nantinya berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar siswa, dan pada akhirnya tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
3. Bagi Peneliti Lain
Setelah penulis mengadakan penelitian di SMA Pasundan 8 Bandung , diharapkan peneliti yang akan datang akan lebih termotivasi lagi dalam
(2)
meneliti dan untuk faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang akan bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk pembaca dalam mengembangkan pengajaran akuntansi dan ikut serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan (Sangat penting untuk: Dosen, Guru, Mahasiswa, Orangtua, Masyarakat, dan Pemerhati Pendidikan). Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung. Alfabeta.
Aunnurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta. Dalyono M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djaali.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gie, L. (2002). Cara Belajar Efisien I. Jakarta : Rineka Cipta.
Pidarta, M. (2000). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Usman, M, U. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.
(4)
Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, O. (2004), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina
Riduwan, dan. Sunarto. H. (2010). Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Hadi, S. dan Akdon. (2005). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi & manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.
Sardiman (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _________. (2010). Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
_________. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Statistika II untuk ekonomi dan niaga. Bandung: Tarsito. Djamarah, S, B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan (Suatu Penyajian Secara Operasional). Yogyakarta: Rake Press
Sutikno, Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Muawanah et al, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi Dan pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.
(5)
Dokumen
Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). (2007). UPI: Program Studi Pendidikan Akuntansi.
UU RI No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: C.V Mini Jaya Abadi.
Internet
Zanikhan (2008), Minat Belajar. Tersedia :
http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/. [4 Februari 2013] Darmadi (2009), Prestasi Belajar. Tersedia:
http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/. [4 Februari 2013]
Belly, Ellya dkk. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang. Tersedia:
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html#ixzz2JeSy65uT. [4 Februari 2013]
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.Tersedia:
http://blog.tp.ac.id/pengaruh-minat-baca-dan-ketersedian-sumber-belajar-terhadap-prestasi-belajar-pelajaran-ekonomi#ixzz2N7J9BBx2 [10Maret 2013]
Skripsi
Asep Mega Mulia. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka. (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan. Irma Purnamasari. (2011). Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Survei Pada Kelas XI IPS diSMAN 14 Bandung). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
(6)
Ineu Nuryulindawati. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Karsiti. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Santika Windiastutik. (2011). Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Suatu Kasus Pada Kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Siti Suhaebah. (2005). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA 1 Garut. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Trini Widya Agustin. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi: Survei Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Tesis
Anita Purnamasari. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja Dan Minat Memilih Program Keahlian Analisis Kimia Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Kelompok Produktif Kimia.Tesis UPI. Tidak diterbitkan.