IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN UNTUK ANAK USIA DINI: Studi Kasus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

(1)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN UNTUK ANAK USIA DINI

(Studi Kasus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Jurusan Pedagogik

Oleh

EROS ROSITA 0801941

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EROS ROSITA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QURAN UNTUK ANAK USIA DINI

(Studi Kasus pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Udin Supriadi, M. Pd. NIP. 19590617 198601 1 001

Pembimbing II

Dr. H. Mubiar Agustin, M. Pd. NIP. 19770828 200312 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M. Pd. NIP. 19600707 198601 2 001


(3)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI


(4)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN UNTUK ANAK USIA DINI

(Studi Kasus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi).

ABSTRAK

Eros Rosita NIM. 0801941

Pengembangan moral dan penanaman nilai-nilai agama melalui proses pembelajaran Al-Quran pada anak merupakan salah satu aspek pengembangan anak usia dini yang menjadi tanggungjawab pendidikan. Implementasi pembelajaran Al-Quran memiliki kontribusi positif untuk mencapai tanggungjawab pendidikan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pembelajaran Al-Quran pada anak usia dini yang dirumuskan melalui kegiatan: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) penilaian; dan (4) masalah dan solusi pembelajaran Al-Quran. Untuk merumuskan kerangka konseptual dan menemukan data empiris sebagai landasan implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak usia dini, dilakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang berlokasi di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi. Teknik pengambilan data penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dianalisis dengan cara reduksi data, display data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) perencanaan pembelajaran Al-Quran belum sepenuhnya disusun berdasarkan langkah-langkah pembuatan perencanaan; (2) pelaksanaan pembelajaran Al-Quran menggunakan pendekatan terpadu yang diorganisasikan melalui tema-tema pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan menghafal Quran pada anak; (3) penilaian pembelajaran Al-Quran dilakukan selama proses berlangsung dan disusun menjadi laporan untuk orang tua dan dokumentasi untuk sekolah; (4) masalah dan solusi yang ditemukan pada penelitian ini adalah berkaitan dengan kompetensi guru, keragaman potensi anak, dan kerjasama dengan orang tua. Penelitian ini merekomendasikan kepada: (1) Guru Kelas, agar memperhatikan langkah-langkah pembuatan perencanaan pembelajaran Al-Quran secara komprehensif; (2) Orang tua, yaitu dalam rangka menciptakan lingkungan rumah yang dapat membantu mengembangkan kemampuan Al-Quran pada anak sebagai wujud kerjasama dengan pihak sekolah; (3) Peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian lanjutan dengan fokus pada salah satu kegiatan pembelajaran Al-Quran yang dapat memadukan antara pola komunikasi orang tua dengan bimbingan guru untuk implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak atau meneliti efektifitas media pembelajaran terhadap pencapaian kemampuan Al-Quran pada anak usia dini.


(5)

Eros rosita, 2013 Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6

tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR FOTO ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II LANDASAN TEORITIK PENELITIAN A. Konsep Pembelajaran untuk Anak Usia Dini ... 6

1. Pengertian Pembelajaran ... 6

2. Prinsip Pembelajaran ... 8

3. Komponen Pembelajaran ... 10

4. Pembelajaran Anak Usia Dini ... 11

B. Pembelajaran Al-Quran untuk Anak Usia Dini ... 14

1. Pengertian Al-Quran ... 14

2. Urgensi Pembelajaran Al-Quran untuk Anak Usia Dini ... 15

3. Proses Pembelajaran Al-Quran untuk Anak Usia Dini ... 19

C. Kendala Pembelajaran Al-Quran untuk Anak Usia Dini ... 27

D. Faktor Pendukung Pembelajaran Al-Quran untuk Anak Usia Dini .... 28

E. Prinsip-prinsip Metodologi Iqra ... 29

F. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 36


(6)

Eros rosita, 2013 Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6

tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Metode Penelitian ...…….… 37

C. Teknik Penelitian ...….……… 38

D. Penjelasan Istilah ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ... 40

G. Analisis Data Penelitian ... 43

H. Uji Keabsahan Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Data Perencanaan Pembelajaran Al-Quran ... 49

2. Data Pelaksanaan Pembelajaran Al-Quran ... 58

3. Data Penilaian Pembelajaran Al-Quran ... 69

4. Data Masalah dan Solusi Pembelajaran Al-Quran ... 71

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

1. Perencanaan Pembelajaran Al-Quran Anak ... 73

2. Pelaksanaan Pembelajaran Al-Quran Anak ... 79

3. Penilaian Pembelajaran Al-Quran Anak ... 91

4. Masalah dan Solusi Pembelajaran Al-Quran Anak ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 97

B. Rekomendasi ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 101


(7)

Eros rosita, 2013 Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6

tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Cara Membaca Huruf Hijaiyah dan Huruf Latin ………... 22 3.2 Data Guru dan Staf TK Islam Nur Al-Rahman .………...……….. 36 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pembelajaran Al-Quran pada Anak Usia Dini

di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi ... 41 4.4 Rencana Semester Pembelajaran Al-Quran TK Islam Nur Al-Rahman ... 50 4.5 Format Rencana Kegiatan Mingguan TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi ...… 51 4.6 Format Rencana Kegiatan Harian TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi ...… 52


(8)

Eros rosita, 2013 Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6

tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR FOTO

Foto Halaman

4.1 Kegiatan Pembelajaran Membaca Al-Quran Media Buku Iqra ... 61

4.2Pengenalan Huruf Hijaiyah Harakat Fathah ... 64

4.3Contoh Hasil Tulisan Huruf Hijaiyah ... 65

4.4Kegiatan Menghafal Al-Quran dengan Cara Klasikal ... 68


(9)

Eros rosita, 2013 Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6

tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi Skripsi/Karya Ilmiah

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian TK Islam Nur Al-Rahman

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pembelajaran Al-Quran pada Anak Usia Dini di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Pembelajaran Al-Quran pada Anak Usia Dini di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 5 Transkrip Hasil Wawancara Profil TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 6 Transkrip Hasil Wawancara Pembelajaran Al-Quran Anak Usia Dini Di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 7 Format Pedoman Studi Dokumentasi Pembelajaran Al-Quran Anak Usia Dini Di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 8 Penilaian Perkembangan Anak TK Islam Nur Al-Rahman Semester II

Lampiran 9 Buku Komunikasi Kegiatan Sepekan TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 10 Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 11 Rencana Kegiatan Harian (RKH) TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi

Lampiran 12 Photo Kegiatan Pembeajaran dan Fasilitas Pembelajaran TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi


(10)

1

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan manusia yang unggul dan berkualitas. Pendidikan pada usia dini adalah peletak dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (pasal 1 butir 14). Sejak dini anak harus diberikan ilmu (dalam bentuk berbagai rangsangan/stimulan).

Menurut Nugraha dkk. (2005) pentingnya pendidikan sejak dini tidak diragukan lagi, paling tidak karena dua hal mendasar, pertama usia dini adalah fase fundamental bagi individu, dan kedua anak adalah praktisi dan investasi masa depan. Terdapat tiga kegiatan mendasar yang diharapkan terpenuhi, yaitu menyediakan lingkungan yang kondusif, mendidik dan mengajarkan dengan benar, serta membimbing dan mengarahkan dengan tepat. Sebagai guru maka harus memfasilitasinya dengan baik. Fundamental yang disebutkan sebelumnya memiliki pengertian bahwa pengalaman pendidikan di usia dini memberikan pengaruh yang “membekas”. Oleh karena itu merupakan kesempatan luar biasa memberikan pendidikan kepada anak dalam rangka mengembangkan semua potensi anak (Abdulhak dalam Martini, 2004).

Mendidik anak dengan baik dan tepat pada anak usia dini akan menjadi pondasi keberhasilannya di masa yang akan datang, anak menjadi seorang yang cerdas dan percaya diri serta mampu mengarungi kehidupan yang penuh dengan tantangan. Pendidikan anak usia dini tidak dapat dipandang sempit demi kemaslahatan anak itu sendiri atau orang tuanya, melainkan untuk kepentingan


(11)

2

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang lebih jauh lagi ke depan yaitu kemajuan umat di dunia dan tabungan pahala di akhirat.

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, yang menjadi sasaran bidang pengembangan pada level anak usia dini ruang lingkupnya adalah pengembangan nilai-nilai agama dan moral, pengembangan fisik/motorik, pengembangan kognitif, pengembangan kemampuan berbahasa, pengembangan sosial emosional.

Upaya pengembangan moral dan nilai-nilai agama pada pendidikan anak usia dini diperlukan kegiatan yang terus menerus atau kegiatan pembiasaan pada anak sehingga diharapkan akan meningkatkan ketakwaan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik.

Mengarahkan proses pembelajaran anak pada Al-Quran akan memiliki potensi pengaruh positif kepada akhlak anak, karena dalam ayat-ayat Al-Quran banyak menerangkan tentang akhlakul karimah (Muhyidin, 2008). Berakhlak tidak akan tumbuh tanpa adanya pembinaan dan pembiasaan dari orang-orang yang ada di sekitar anak, seperti orang tua, anggota keluarga dan pendidik serta masyarakat.

Pembelajaran berbasis Al-Quran menjadi sangat penting diberikan sejak usia dini sebagai upaya membentuk anak memiliki kepribadian yang islami, yaitu memiliki aqidah Islam sebagai landasan ketika berpikir dan bersikap didalam menjalani kehidupan (Muhyidin, 2008). Pembelajaran Al-Quran merupakan misi yang harus dilakukan secara interaktif dan dibutuhkan beberapa faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran Al-Quran, seperti media, metode, alat dan pendidik (M. Khair, 2006). Pembelajaran Al-Quran merupakan salah satu stimulasi bagi pengembangan potensi anak. Pembelajaran Al-Quran bisa dilakukan anak dengan cara pembiasaan atau terus menerus.

Kemampuan anak dalam hal membaca, menulis dan menghafal bukan tidak mustahil mampu diajarkan kepada anak usia dini karena menurut penelitian


(12)

3

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

di bidang neurologi menyebutkan bahwa selama tahun-tahun pertama, otak bayi berkembang pesat dan menghasilkan neutron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Sambungan tersebut harus diperkuat dengan berbagai rangsangan. Sebab jika tidak sambungan tersebut akan mengalami atrohy (menyusut dan musnah).

Berbagai penemuan, seperti konsep IQ dan SQ serta kecerdasan jamak (multiple intellegences) semakin memperkuat perlunya inovasi dalam pembelajaran seorang pendidik. Ini tentu akan sangat membantu para pendidik dalam proses pembelajaran Al-Quran bersama anak-anak. Oleh karena itu, sudah saatnya pendidik dan para orang tua untuk memanfaatkan temuan-temuan ilmiah bagi proses pembelajaran Quran bagi anak-anak. Tujuan pembelajaran Al-Quran tidak saja anak-anak bebas dari buta huruf Al-Al-Quran tapi juga memiliki bekal wawasan dan apresiasi positif terhadap nalar Al-Quran. Dan bekal demikian tentu dapat digunakan untuk beramal shaleh.

Peneliti berupaya mengkaji dalam bentuk penelitian praktik-praktik pembelajaran Al-Quran yang dilaksanakan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Fenomena ini menjadi dasar bagi lembaga-lembaga PAUD untuk menjadikan Al-Quran sebagai basis penanaman akidah akhlaknya, seperti sekolah-sekolah terpadu, boarding school dan lain-lain. Penelitian ini berupaya menganalisis proses pembelajaran Al-Quran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, masalah dan solusi yang dihadapi dalam pembelajaran Al-Quran anak usia dini.

Salah satu lembaga PAUD yang memiliki perhatian dalam pembelajaran Al-Quran untuk anak usia dini adalah TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi. TK ini berada di lingkungan Yayasan Nur Al Rahman yang memiliki perhatian tinggi terhadap pembelajaran Al-Quran. Berkaitan dengan ini didapatkan data pendahuluan bahwa hampir 75% lulusannya hafal dua juz Al-Quran yaitu Juz 29 dan 30. Hal ini dapat dihasilkan karena pembelajaran Al-Quran di Yayasan Nur Al-Rahman dilaksanakan setiap hari dan secara terus menerus mulai dari TK hingga pendidikan di tingkat selanjutnya.


(13)

4

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan fenomena di atas penulis memfokuskan kajian pada proses pelaksanaan pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji perencanaan pembelajaran Al-Quran untuk anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi, pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi, penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi, masalah dan solusi yang dihadapi dalam pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

Untuk melakukan penelitian proses pembelajaran Al-Quran anak usia dini tersebut, perlu dirumuskan suatu topik penelitian yaitu “Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Nur Al-Rahman Kota Cimahi).

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan penelitian merupakan langkah yang penting dalam penelitian ilmiah. Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK

Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Bagaimana penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012?

4. Bagaimana masalah dan solusi dalam pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi Tahun Pelajaran 2011/2012?


(14)

5

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran Al-Quran anak usia dini serta ketercapaian tujuan pembelajaran Al-Al-Quran yaitu adanya perubahan perilaku anak.

Adapun tujuan khusus penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pembelajaran yang meliputi:

1. Perencanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

2. Pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

3. Penilaian pembelajaran Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

4. Masalah dan solusi pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pembelajaran Al-Quran anak usia dini. Adapun manfaat secara praktis adalah:

a. Sebagai masukan bagi guru TK Islam Nur Al-Rahman khususnya dalam rangka optimalisasi implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak usia dini.

b. Sebagai masukan bagi pendidik dan orang tua dalam melaksanakan perannya masing-masing sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada TK yang bersangkutan.


(15)

36

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan setting penelitian di Taman Kanak-kanak Islam Nur Rahman, yang terletak di Komplek Pendidikan Yayasan Nur Al-Rahman Jl. Cihanjuang No 77A Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi 40513 Jawa Barat-Indonesia. Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman yang berada dalam naungan Yayasan Nur Al-Rahman berdiri sejak 02 Mei 1995 dengan Nomor Izin Operasional 1063/I.02/Kep/OT/95. Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi dikelola oleh sembilan orang guru dan staf seperti tampak pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Data Guru dan Staf TK Islam Nur Al-Rahman

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN MULAI

DIANGKAT

1. H. Baetul Ridwan, S.Sos.I

S-1 Kepala TK 01 Juli 2005

2. Sri Handayani, A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007

3. Mely A. Permatasari S-1 Guru 26 Maret 2007

4. Nursyamsiah, A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007

5. Rida Rubianti K. A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007 6. Andi Siswanto, S.IP S-1 Tata Usaha 16 Maret 2007

7. Imas Kusmiati SD Pramu

Ruangan

8. Rani Pratiwi, A. Ma PGTK TU/Guru 20 Oktober 2008

9. Marlis Umar SMA Keamanan 01 Juli 2003

Secara garis besar, keadaan fisik TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi dapat dijelaskan sebagai berikut:


(16)

37

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Keadaan Bangunan dan Kelas. Bangunan atau gedung TK Islam Nur Al-Rahman merupakan bangunan permanen yang berdiri diantara gedung masjid dan gedung SDIT Nur Al-Rahman dengan luas tanah 199 m2. Ruang yang tersedia adalah 2 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 WC guru, 1 WC murid, dan 1 ruang dapur.

2. Keadaan sarana dan perlengkapan pembelajaran. Sarana dan perlengkapan belajar yang ada di masing-masing kelas adalah meja belajar, papan tulis, loker, karpet, dan aneka hiasan dinding.

3. Keadaan fasilitas penunjang proses pembelajaran. Fasilitas penunjang proses pembelajaran yang dimiliki oleh TK Islam Nur Al-Rahman adalah Playground, Kolam renang indoor, Perpustakaan mini, Laboratorium komputer, dan masjid.

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah anak yang secara resmi tercatat sebagai murid di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi, yaitu murid yang duduk di kelas B (0 besar) sebanyak 23 orang. Kegiatan Belajar Mengajar diteliti dengan menggunakan teknik observasi, sedangkan data dari guru digali dengan menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi.

B. Metode Penelitian

Dalam mengkaji berbagai rumusan permasalahan dalam penelitian ini bertujuan untuk merumuskan proses pembelajaran Al-Qur’an anak usia dini. sebagai landasan untuk menyusun proses pembelajaran tersebut, diperlukan gambaran yang mendalam mengenai proses pembelajaran Al-Qur’an anak yang menjadi subyek penelitian. Untuk mengungkapkan variabel tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus yaitu suatu metode penelitian yang difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan


(17)

38

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

fenomena-fenomena lainnya (Syaodih, 2008). Untuk lebih memfokuskan penelitian, tujuan penelitian tersebut diuraikan lagi ke dalam beberapa tujuan yaitu mengetahui perencanaan, pelaksanaan, penilaian, masalah dan solusi yang dihadapi guru TK Islam Nur Al-Rahman dalam pembelajaran Al-Quran.

Penentuan penggunaan pendekatan kualitatif ini dilakukan berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: (1) data yang dikumpulkan merupakan data deskriptif, yaitu berupa kata-kata dan tindakan-tindakan subyek yang diwawancara atau diamati; (2) penelitian ini memberikan gambaran apa adanya mengenai pembelajaran anak usia dini; (3) penelitian ini bermaksud untuk mengungkap peristiwa-peristiwa yang dialami, yang tidak dapat direkayasa atau dimanipulasi; dan (4) aspek-aspek yang dikaji dapat dipelajari secara mendalam, menyeluruh, terinci dan bersifat pribadi.

Dengan memperhatikan pertimbangan dari penelitian kualitatif di atas, jelas bahwa pemilihan pendekatan dalam penelitian ini sudah tepat, karena dengan pendekatan ini peneliti bisa menggambarkan kualifikasi proses pembelajaran Al-Qur’an anak usia dini secara mendalam sebagai acuan dalam menyusun pembelajaran Al-Qur’an anak usia dini.

C. Teknik Penelitian

Penelitian kualitatif memiliki beberapa teknik penelitian antara lain wawancara mendalam, riset partisipatif, pengamatan, dan studi pustaka (Ridwan, 2001:269). Sedangkan Moleong menyebutkan lima teknik penelitian kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara, catatan lapangan, penggunaan dokumen, dan sampling satuan kajian.

Teknik penelitian yang digunakan adalah (1) studi pustaka; (2) analisis dokumen resmi; (3) catatan lapangan; dan (4) pengamatan atau observasi.

1. Studi Pustaka

Teknik studi pustaka digunakan untuk memperoleh sumber kajian yang cukup sebagai upaya pengembangan pembelajaran Quran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi.


(18)

39

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Analisis Dokumen Resmi

Dokumen resmi menurut Moleong (2004:163), terdiri atas dokumen internal dan eksternal. Dokumen resmi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kurikulum yang digunakan di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2004:153), catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat langkah-langkah kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Setiap kegiatan pembelajaran dilakukan guru dan murid dicatat secara teliti dan terperinci sebagai laporan penelitian.

4. Observasi

Teknik observasi atau pengamatan adalah teknik penelitian yang mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan pembentukkan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihak peneliti maupun dari pihak subjek (Moleong, 2004:124). Teknik pengamatan digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati aspek-aspek pengembangan pembelajaran Al-Qur’an yang diharapkan mampu dimiliki anak-anak setelah melakukan pembelajaran.

D. Penjelasan Istilah

1. Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an

Implementasi pembelajaran Al-Quran dalam penelitian ini adalah upaya optimalisasi proses belajar dan mengajar dengan materi ajar Al-Quran untuk menanamkan moral dan nilai-nilai agama pada anak melalui kajian bahasa dan kognitif anak yang dilakukan secara terintegrasi dalam tema kegiatan


(19)

40

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran. Kajian bahasa dalam pembelajaran Al-Quran terdiri dari kegiatan membaca dini dan menulis Al-Quran, sementara kajian kognitif dalam pembelajaran Al-Quran yaitu dengan kegiatan menghafal Al-Quran.

2. Anak Usia Dini

Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kelompok B Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, anak usia dini adalah kelompok manusia berusia 0-6 tahun. Anak usia 5-6 tahun diasumsikan memiliki kemampuan untuk membaca, menulis dan menghafal Al-Quran. Anak pada usia 5-6 tahun dikenal sebagai the imitate age, anak yang memiliki kemampuan atau mengikuti proses belajar dari stimulasi yang diberikan oleh lingkungan eduktif.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Artinya, bahwa peneliti sendiri yang terjun langsung dalam lokasi penelitian untuk merekam data selama penelitian. Namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana.

Setelah peneliti menentukan fokus masalah yang akan diteliti, lalu peneliti mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai macam teknik pengumpulan data.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian memerlukan data yang valid untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid tersebut dibutuhkan alat dan teknik pengumpul data yang valid pula. Selama proses pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan berdasar pada kisi-kisi instrumen sebagai berikut:


(20)

41

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI


(21)

42

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pembelajaran Al-Quran pada Anak Usia Dini di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi

No Tujuan Data yang dibutuhkan

Indikator Sumber data

Teknik pengumpulan data 1 Untuk

mengetahui perencanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

Data

perencanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

 Perencanaan tahunan  Perencanaan

semester  Perencanaa

mingguan (RKM)  Perencanaan

harian (RKH)

Guru  Studi

dokumentasi  Wawancara

2 Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

Data

pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

 Kegiatan pembelajaran  Metode  Media

 Pengorganisasia n

 Kemampuan yang dicapai anak

Guru Anak 

Wawancara  Observasi  Rekaman foto

3 Untuk mengetahui penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

Data penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

 Hasil karya anak

 Catatan anekdot  Catatan

perkembangan anak

 Catatan observasi

Guru Anak 

Wawancara  Studi

dokumentasi  Rekaman foto

4 Untuk mengetahui masalah dan solusi

pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

Data maslah pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun

 Masalah dan solusinya terkait dengan guru, anak dan orang tua anak

Guru  Wawancara

 Studi


(22)

43

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Observasi

Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu data tentang perencanaan pembelajaran Al-Qur’an anak usia 5-6 tahun, data tentang pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an anak usia 5-6 tahun, data evaluasi hasil pembelajaran Al-Qur’an anak usia 5-6 tahun dan data tentang masalah dan solusi pembelajaran Al-Qur’an anak usia 5-6 tahun yang dilakukan guru di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung berbagai kegiatan pembelajaran Al-Qur’an anak dengan bantuan pedoman observasi. Pedoman observasi tersebut disusun dalam bentuk kisi-kisi pembelajaran Al-Qur’an anak yang dikembangkan berdasarkan karakteristik pembelajaran Al-Qur’an anak dan standar tugas perkembangan anak usia taman kanak-kanak (Bredekamp dan Cople, 1997).

Observasi juga digunakan untuk melihat berbagai jenis permainan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Untuk melengkapi data hasil observasi tersebut digali melalui wawancara.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil TK Islam Nur Al-Rahman, juga termasuk perencanaan pembelajaran, media pembelajaran dan permainan juga cara memainkan permainan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Metode ini digunakan peneliti untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi, yaitu sebagai antisipasi kemungkinan adanya data yang tidak terekam selama peneliti melakukan observasi tetapi data tersebut seperti permainan pernah dan biasa digunakan guru dalam proses pembelajaran Al-Qur’an.


(23)

44

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, yaitu kegiatan wawancara yang memungkinkan responden untuk mengungkapkan data sebanyak-banyaknya sesuai dengan apa yang diketahui, dirasakan, dialami atau dipikirkan.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk menggali data dan informasi mengenai keberadaan TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi, yaitu terkait dengan sejarah, data guru, dan staf tata usaha, data keadaan siswa setiap tahun, keadaan fisik sekolah dan kurikulum yang digunakan sebagai acuan proses belajar.

G. Analisis Data Penelitian

Dalam sebuah penelitian, data tidak mempunyai banyak makna jika tidak data merupakan tahap yang sangat penting dalam proses penelitian. Analisis data, sebagaimana dijelaskan oleh Moleong (2002: 102) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan dasar. Tahap ini adalah suatu tahap dimana peneliti berusaha untuk memberikan arti dan makna terhadap data berdasarkan pada variabel penelitian.

Dalam sebuah penelitian kualitatif, menurut Nasution (1988: 129) proses analisis data harus sudah dilakukan sejak awal penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Hasil dari analisis data inilah yang nantinya menjadi pegangan selama penelitian berlangsung. Dari hasil analisis ini peneliti akan mengetahui data apa saja yang masih harus dicari, masalah yang mana yang telah terpecahkan, teknik apa yang perlu dipergunakan untuk mencari informasi baru dan kesalahan apa yang perlu dan harus diperbaiki.

Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2005: 91) dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Ada tiga aktifitas analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Jenis analisis data lain dalam


(24)

45

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian kuallitatif diungkapkan oleh James Spradley (Sugiyono, 2005: 101-116) bahwa ada empat tahapan analisis data, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural. Sehubungan dengan ini, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data Miles dan Huberman.

1. Reduksi Data

Semakin lama peneliti mengumpulkan di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data menurut Sugiyono (2005: 92) berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengsn reduksi ini data tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Dalam praktiknya, reduksi data dilakukan dengan dipandu oleh pertanyaan penelitian. Data diarahkan untuk dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Data awal yang berupa paparan proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman, selanjutnya dilakukan pengkodean. Proses kodifikasi ini dilakukan dengan cara membuat kode-kode tertentu terhadap semua aktivitas atau perilaku anak dalam proses pembelajaran. Bagian mana dari aktivitas atau perilaku tersebut yang merupakan aktualisasi dari pembelajaran Al-Qur’an anak. pengkodean tersebut dilakukan dengan mengacu pada kisi-kisi pembelajaran Al-Qur’an untuk anak usia dini. setelah proses pengkodean selesai dilakukan, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk label identifikasi pembelajaran Al-Qur’an anak. Data ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian kedua, yaitu mengungkap pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an anak usia dini. Dari data yang sama, peneliti juga bisa menjawab pertanyaan penilitian pertama dan ketiga, yaitu tentang perencanaan yang dibuat guru dalam proses pembelajaran Al-Qur’an untuk anak usia dini di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi dan proses evaluasi yang dilakukan oleh guru.


(25)

46

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sementara itu, pertanyaan penelitian keempat, dapat dijawab dengan data lain, yaitu tentang masalah dan solusi pembelajaran Al-Qur’an anak yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Data ini direkam melalui kegiatan observasi proses pembelajaran dan wawancara dengan guru yang bersangkutan dengan pedoman wawancara yang sudah disiapkan.

2. Display Data

Setelah reduksi data dilakukan, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data tersebut. Display data adalah upaya menyajikan data untuk melihat gambaran secara keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Menurut Miles da Hiberman (Sugiyono, 2005: 95) dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel dan uraian singkat yang dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, yaitu untuk mendapatkan gambaran pembelajaran Al-Qur’an yang dilakukan guru. Data ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan data sampai dengan pengambilan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Kesimpulan dalam analisis data penelitian kualitatif merupakan kesimpulan awal. Kesimpulan ini harus dilakukan verifikasi dengan cara mencari data baru atau mengonsultasikannya dengan orang yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah data bertambah dan analisis dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh, maka kesimpulan ini akan semakin grounded dan akan menjadi kesimpulan akhir.


(26)

47

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam proses mencari dan menemukan kesimpulan akhir memerlukan pembuktian bahwa data yang menjadi landasan dalam penarikan kesimpulan itu betul-betul merupakan data yang valid. Itulah sebabnya dalam penelitian kualitatif, sebelum peneliti sampai pada kesimpulan akhir yang harus melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang digunakan untuk mendukung keabsahan penelitian secara keseluruhan.

H. Uji Keabsahan Penelitian

Dalam pengujian keabsahan penelitian, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kualitatif. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2005: 120) mencakup empat macam pengujian, yaitu uji kredibilitas data, uji transferabilitas, uji dependenabilitas, dan uji konfirmabilitas. Penelitian ini berusaha untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

1. Uji Kredibilitas

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan antara konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden, menunjukka seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang diharapkan, peneliti menggunakan beberapa cara yang disarankan oleh Sugiyono (2005:121-129) yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member checking.

Dalam penelitian ini uji kredibilitas yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan memperpanjang masa observasi. Dari observasi yang rencananya hanya sebulan, peneliti telah memperpanjang masa observasi menjadi dua bulan. Perpanjangan ini dilakukan mengingat pada bulan pertama observasi masih banyak data yang


(27)

48

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meragukan. Data-data yang meragukan tersebut kemudian di cek ulang dengan mengamati belajar anak yang sama oleh anak sama walaupun dalam kejadian pembelajaran yang berbeda.

Triangulasi peneliti lakukan dengan cara berkonsultasi dengan guru terkait dengan temuan berupa kemampuan pembelajaran anak yang masuk dalam kategori pembelajaran Al-Quran tertentu. Misalnya temuan terhadap salah satu anak yang kurang mengikuti pembelajaran Al-Quran dengan baik malah ngobrol bersama temannya, apakah perilaku itu merupakan suatu kebetulan atau memang anak tersebut sudah biasa melakukannya.

2. Uji Transferabilitas

Transferabilitas menggambarkan sejauhmana hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam situasi, tempat, atau waktu yang berbeda. Dalam hal ini peneliti hanya melihat transferabilitas sebagai suatu kemungkinan, karena penelitian kualitatif melihat paradigma realitas sebagai suatu yang majemuk dan dinamis sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Heraclites (Nasution, 1988) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2005:120) menyatakan bahwa “kita tidak dapat masuk sungai yang sama, air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial”. Dengan demikian, nilai transfer penelitian ini sepenuhnya diserahkan kepada pemakai, apakah ada kemungkinan program ini bisa dipakai dengan berbagai penyesuaian dengan konteks sosial yang ada.

3. Uji Dependenabilitas

Uji Dependenabilitas adalah pengujian sejauhmana penelitian bergantung pada keandalan, yaitu apakah data yang diberikan oleh peneliti betul-betul merupakan hasil penelitian yang dilakukannya. Karena bisa jadi peneliti dapat memberikan data tapi penelitian tidak pernah dilakukan. Uji Dependenabilitas menurut Sugiyono (2005:131) dapat dilakukan oleh auditor independen atau


(28)

49

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembimbing dengan jalan mengaudit keseluruhan aktifitas penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan fokus penelitian, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, menguji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. Jika semua proses itu dapat dijelaskan secara meyakinkan oleh peneliti dengan disertai oleh bukti fisik, maka penelitian itu bisa disebut memenuhi standar dependenability.

Sehubungan dengan itu pengujian dependenabilitas penelitian ini dilakukan oleh pembimbing dengan melakukan studi atas keseluruhan proses penelitian yang dilakukan saat peneliti berkonsultasi untuk mendiskusikan persoalan yang peneliti hadapi selama di lapangan. Konsultasi dilakukan secara terus menerus dari awal hingga akhir penelitian.

4. Uji Konfirmabilitas

Konfirmabilitas atau obyektivitas adalah pengujian sejauhmana hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya yaitu, sejauhmana hasil penelitian betul-betul sesuai dan cocok dengan data yang telah dikumpulkan. Karena uji konfirmabilitas mirip dengan dependenabilitas, maka menurut Sugiyono (2005:131) dapat dilakukan bersamaan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses yang dilakukan dalam penelitian, maka penelitian tersebut dapat dikatakan memenuhi standar konfirmabilitas.

Dengan mengacu pada pendapat di atas, uji konfirmabilitas dalam penelitan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan uji dependenabilitas yaitu dilakukan oleh pembimbing dalam kegiatan konsultasi dari awal hingga akhir penelitan.


(29)

97

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini berpijak pada deskripsi empirik mengenai pembelajaran Al-Quran untuk anak usia dini yang meliputi pembelajaran yang dibuat guru, pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan kegiatan guru dan anak serta sumber media yang digunakan, penilaian yang dilakukan guru, masalah dan solusi pembelajaran Al-Quran yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Temuan-temuan tersebut setelah di cek keakuratannya dan dianalisis menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi dirumuskan kedalam perencanaan semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Perencanaan tersebut dibuat secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan terpadu yang diorganisasi melalui tema-tema pembelajaran yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini dan dipadukan dengan kurikulum yang ditetapkan oleh TK Islam Nur Al-Rahman dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan anak.

2. Pelaksanaan pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi melibatkan tiga kemampuan yang dikembangkan yaitu Kemampuan membaca Al-Quran dini, kemampuan menulis Al-Quran dini, dan kemampuan menghafal Al-Quran dini. kemampuan membaca Al-Quran yang dikembangkan di TK Islam Nur Al-Rahman dilakukan dengan mengenalkan huruf hijaiyah, membedakan huruf hijaiyah dari yang satu dengan yang lainnya, dan mampu membedakan cara membaca Al-Quran dengan membaca buku latin. Kemampuan menulis Al-Quran yang dikembangkan di TK Islam Nur Al-Rahman dengan cara menebalkan


(30)

98

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

huruf samar-samar, mencontoh, menjiplak, dan mewarnai huruf hijaiyah. Kemampuan menghafal dilakukan dengan cara melafalkan huruf hijaiyah, kemampuan menyebutkan huruf hijaiyah yang ditanyakan guru. Disamping itu juga guru mengenalkan huruf hijaiyah dengan cara menjahit, meronce, dan kolase huruf hiajiyah.

3. Penilaian pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur al-Rahman Cimahi berdasarkan indikator yang dibuat dalam penelitian ini, dilakukan secara natural dan dilakukan setiap hari dan dicatat sebagai laporan perkembangan kemampuan anak dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), dalam rapor dan dalam buku komunikasi dengan orang tua sebagai bentuk kerjasama dalam memantau perkembangan kemampuan anak. Aspek penilaian yang dilakukan adalah aspek karya anak atau portofolio, dan kemampuan anak dalam mengikuti setiap bentuk kegiatan pembelajaran. 4. Masalah pembelajaran Al-Quran anak di TK Islam Nur Al-Rahman yaitu:

(1) masalah yang terkait dengan kompetensi guru; (2) masalah terkait dengan keragaman kemampuan, bakat dan potensi anak dalam menyerap materi pembelajaran Al-Quran yang menuntut ekstra pelayanan guru; dan (3) rendahnya kontrol dari pihak orang tua dalam memotret perkembangan kemampuan anak yang dilaporkan oleh guru sehingga menuntut upaya kerjasama efektif dengan orang tua. Oleh karena solusi yang dilakukan oleh guru dan pihak lembaga TK dalam upaya mengatasi problematika di atas adalah (1) mengupayakan kerjasama antar guru dengan saling mengingatkan dan membantu dalam pembelajaran Al-Quran; (2) guru menambah jam pelayanan pembelajaran Al-Quran diluar jam kegiatan formal seperti waktu menunggu dijemput orang tua ketika pulang; (3) guru dan pihak lembaga memberikan reward kepada setiap orang tua yang selalu melakukan kontrol perkembangan anak melalui buku komunikasi orang tua, guru dan pihak lembaga mengadakan pertemuan dengan orang tua.


(31)

99

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rekomendasi

Setelah melakukan analisis terhadap temuan-temuan penelitian terkait dengan implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak yang dilakukan di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi terdapat beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada:

1. Guru TK Islam Nur Al-Rahman

Dalam pembelajaran seyogyanya ada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dilakukan secara simultan dan linear. Guru sebagai perencana hendaknya menyusun perencanaan secara komprehensif seperti yang disarankan oleh Kostelnik et al. (Riyantin, 2008) bahwa perencanaan mencakup perencanaan tema/subtema, perencanaan tahunan, perencanaan semester, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Adapun komponen perencanaan yang harus ada dalam setiap bentuk perencanaan dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009. Dalam perencanaan tahunan dibuat dengan membuat komponen tema/subtema, waktu penentuan hari efektif pada setiap bulannya, oleh karena itu hendaknya guru membuat perencanaan tahunan berdasarkan komponen di atas. Perencanaan semester mencakup komponen tema/subtema, waktu dalam mingguan. Perencanaan semester yang sudah dibuat di TK Islam Nur Al-Rahman ini sangat perlu dilengkapi dengan komponen tersebut dan dibuat secara holistik tidak hanya target pencapaian kompetensi hafalan saja tetapi melibatkan kemampuan membaca dan menulisnya. Perencanaan mingguan memuat komponen-komponen perencanaan pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009 yang meliputi tema/subtema, waktu, aspek pengembangan, dan indikator pengembangan. Oleh karena itu hendaknya guru dalam membuat perencanaan mingguan dilengkapi dengan komponen tersebut. Dan dalam perencanaan harian juga hendaknya memuat komponen komponen yang di sarankan oleh Nugraha (2005) yaitu tujuan, kegiatan, indikator, pengorganisasian kelas, alat/sumber


(32)

100

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar, dan penilain. Oleh karena itu guru dalam membuat perencanaan harian hendaknya melengkapi dengan komponen pengorganisasian kelas meskipun secara praktis sudah dilakukan karena pengorganisasian kelas yang direncanakan bisa mempengaruhi metode yang digunakan, media yang disediakan dan alokasi waktu yang dibutuhkan.

2. Orang Tua Anak Didik

Orang tua sebagai lingkungan terdekat dengan anak hendaknya menciptakan lingkungan rumah yang membantu dan menumbuhkan kesiapan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam pembelajaran Al-Quran dengan cara menjalankan prosedur kerjasama dengan pihak guru, seperti melakukan kontrol yang berkelanjutan setelah kegiatan pembelajaran di sekolah dan memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh guru di sekolah. Sehingga dengan kerjasama yang dibangun antara guru dengan orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak dan pencapaian tujuan dari pembelajaran Al-Quran dapat terwujud dengan optimal.

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang hendak mengadakan penelitian lanjutan terkait dengan implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak usia dini dapat melakukan kajian dengan fokus pola komunikasi orang tua dan guru untuk implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak atau meneliti efektifitas komunikasi orang tua dan guru dalam pembelajaran terhadap pencapaian kemampuan Al-Quran pada anak usia dini.


(33)

101

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anak Usia Dini Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Direktorat PADU

Apriana, Rista. Hubungan Pendidikan Anak usia Dini dengan Perkembangan Anak usia Pra Sekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kec. Banyumanik Semarang (Online). Tersedia (http://www.edilnacenter.com) [23 Nopember 2011] Belajar Membaca untuk Anak Usia Dini (Online). Tersedia

(http://www.pendidikanrumah.blogspot.com) [17 Desember 2011]

Budiyanto, HM. (1995). Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqro. Yogyakarta: Team Tadarus AMM.

Cholimah, Nur. (2008). Implementasi Program Pembelajaran PAUD. Tesis, UPI: Bandung.

Depdikbud. (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Eliyarti, Cucu. (2005). Pemilihan dan Sumber Belajar untuk Usia Dini. Dirjen Dikti: Jakarta.

Fath, Faishol, Amir Dr. (2007). Makna Al-Quran (Online). Tersedia:

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/15-pengajian/941-makna-al-quran. [23 Nopember 2011]

Hamijaya, Nunu A dan Rukmana, Nunung K. (2008). Belajar Al-Quran sambil Bermain. Bandung: Marja.

Hartati, Sofia. (2005). Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Dikti.

Husaini, Faiz. (2008). Metode Menghafal Al-Quran. Tersedia:

http://hidupsemangat.blogspot.com/2008/09/metodologi-menghafal-al-quran.html. [23 Nopember 2011]


(34)

102

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Isjoni, (2006) Pendidikan Anak Usia Dini dalam UU (Riau Pos). Tersedia (http://www.female-readers.com/True%20Parenting VOL2 IV.html) [23 Nopember 2011]

Jamarah, Syaiful Bahri dan Jain, Aswan. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Jamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

M. Khair, al-Muhib, Abdullah. (2006). Afdhal ath-Thuruq Li Tansyith Ath-Thalib Lil Hifdzi wal Al-Mudzakarah. Terjamah: Nandang Burhanudin. Jakarta: Fitrah Rabbani.

Mariana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.

Martini, Jamaris. (2004). Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, Assesmen Perkembangan Anak Usia Dini Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Direktorat PADU. Moleong, J. Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Muhaimin, dkk. (1996) Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: CV. Citra Media. Muhyidin, Muhammad. (2008). Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur’an. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nugraha, Ali dkk. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Ridwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta, 2009.

Shihab, M. Quraish. (1994). Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Quraish. (2006). “Mukjizat Al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib”. Bandung: Mizan.

Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sue, Dockett. & Fleer, Marilyn. (1999). Play and Pedagogy In Early Chilhood.

Australia: Harcout, Sidney. Tersedia:


(35)

103

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sujiono, N.Y. (2005). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: UT Diknas.

Sukmadinata, Syaodih, Nana. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Suyanto, Slamet. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Syarifudin, Ahmad. (2004) Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Quran, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tafsir, Ahmad. (1991). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosdakarya.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(1)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

huruf samar-samar, mencontoh, menjiplak, dan mewarnai huruf hijaiyah. Kemampuan menghafal dilakukan dengan cara melafalkan huruf hijaiyah, kemampuan menyebutkan huruf hijaiyah yang ditanyakan guru. Disamping itu juga guru mengenalkan huruf hijaiyah dengan cara menjahit, meronce, dan kolase huruf hiajiyah.

3. Penilaian pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur al-Rahman Cimahi berdasarkan indikator yang dibuat dalam penelitian ini, dilakukan secara natural dan dilakukan setiap hari dan dicatat sebagai laporan perkembangan kemampuan anak dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), dalam rapor dan dalam buku komunikasi dengan orang tua sebagai bentuk kerjasama dalam memantau perkembangan kemampuan anak. Aspek penilaian yang dilakukan adalah aspek karya anak atau portofolio, dan kemampuan anak dalam mengikuti setiap bentuk kegiatan pembelajaran. 4. Masalah pembelajaran Al-Quran anak di TK Islam Nur Al-Rahman yaitu:

(1) masalah yang terkait dengan kompetensi guru; (2) masalah terkait dengan keragaman kemampuan, bakat dan potensi anak dalam menyerap materi pembelajaran Al-Quran yang menuntut ekstra pelayanan guru; dan (3) rendahnya kontrol dari pihak orang tua dalam memotret perkembangan kemampuan anak yang dilaporkan oleh guru sehingga menuntut upaya kerjasama efektif dengan orang tua. Oleh karena solusi yang dilakukan oleh guru dan pihak lembaga TK dalam upaya mengatasi problematika di atas adalah (1) mengupayakan kerjasama antar guru dengan saling mengingatkan dan membantu dalam pembelajaran Al-Quran; (2) guru menambah jam pelayanan pembelajaran Al-Quran diluar jam kegiatan formal seperti waktu menunggu dijemput orang tua ketika pulang; (3) guru dan pihak lembaga memberikan reward kepada setiap orang tua yang selalu melakukan kontrol perkembangan anak melalui buku komunikasi orang tua, guru dan pihak lembaga mengadakan pertemuan dengan orang tua.


(2)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rekomendasi

Setelah melakukan analisis terhadap temuan-temuan penelitian terkait dengan implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak yang dilakukan di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi terdapat beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada:

1. Guru TK Islam Nur Al-Rahman

Dalam pembelajaran seyogyanya ada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dilakukan secara simultan dan linear. Guru sebagai perencana hendaknya menyusun perencanaan secara komprehensif seperti yang disarankan oleh Kostelnik et al. (Riyantin, 2008) bahwa perencanaan mencakup perencanaan tema/subtema, perencanaan tahunan, perencanaan semester, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Adapun komponen perencanaan yang harus ada dalam setiap bentuk perencanaan dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009. Dalam perencanaan tahunan dibuat dengan membuat komponen tema/subtema, waktu penentuan hari efektif pada setiap bulannya, oleh karena itu hendaknya guru membuat perencanaan tahunan berdasarkan komponen di atas. Perencanaan semester mencakup komponen tema/subtema, waktu dalam mingguan. Perencanaan semester yang sudah dibuat di TK Islam Nur Al-Rahman ini sangat perlu dilengkapi dengan komponen tersebut dan dibuat secara holistik tidak hanya target pencapaian kompetensi hafalan saja tetapi melibatkan kemampuan membaca dan menulisnya. Perencanaan mingguan memuat komponen-komponen perencanaan pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) Nomor 58 Tahun 2009 yang meliputi tema/subtema, waktu, aspek pengembangan, dan indikator pengembangan. Oleh karena itu hendaknya guru dalam membuat perencanaan mingguan dilengkapi dengan komponen tersebut. Dan dalam perencanaan harian juga hendaknya memuat komponen komponen yang di sarankan oleh Nugraha (2005) yaitu tujuan, kegiatan, indikator, pengorganisasian kelas, alat/sumber


(3)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar, dan penilain. Oleh karena itu guru dalam membuat perencanaan harian hendaknya melengkapi dengan komponen pengorganisasian kelas meskipun secara praktis sudah dilakukan karena pengorganisasian kelas yang direncanakan bisa mempengaruhi metode yang digunakan, media yang disediakan dan alokasi waktu yang dibutuhkan.

2. Orang Tua Anak Didik

Orang tua sebagai lingkungan terdekat dengan anak hendaknya menciptakan lingkungan rumah yang membantu dan menumbuhkan kesiapan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam pembelajaran Al-Quran dengan cara menjalankan prosedur kerjasama dengan pihak guru, seperti melakukan kontrol yang berkelanjutan setelah kegiatan pembelajaran di sekolah dan memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh guru di sekolah. Sehingga dengan kerjasama yang dibangun antara guru dengan orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak dan pencapaian tujuan dari pembelajaran Al-Quran dapat terwujud dengan optimal.

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang hendak mengadakan penelitian lanjutan terkait dengan implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak usia dini dapat melakukan kajian dengan fokus pola komunikasi orang tua dan guru untuk implementasi pembelajaran Al-Quran pada anak atau meneliti efektifitas komunikasi orang tua dan guru dalam pembelajaran terhadap pencapaian kemampuan Al-Quran pada anak usia dini.


(4)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anak Usia Dini Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Direktorat PADU

Apriana, Rista. Hubungan Pendidikan Anak usia Dini dengan Perkembangan Anak usia Pra Sekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kec. Banyumanik Semarang (Online). Tersedia (http://www.edilnacenter.com) [23 Nopember 2011] Belajar Membaca untuk Anak Usia Dini (Online). Tersedia

(http://www.pendidikanrumah.blogspot.com) [17 Desember 2011]

Budiyanto, HM. (1995). Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqro. Yogyakarta: Team Tadarus AMM.

Cholimah, Nur. (2008). Implementasi Program Pembelajaran PAUD. Tesis, UPI: Bandung.

Depdikbud. (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Eliyarti, Cucu. (2005). Pemilihan dan Sumber Belajar untuk Usia Dini. Dirjen Dikti: Jakarta.

Fath, Faishol, Amir Dr. (2007). Makna Al-Quran (Online). Tersedia: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/15-pengajian/941-makna-al-quran. [23 Nopember 2011]

Hamijaya, Nunu A dan Rukmana, Nunung K. (2008). Belajar Al-Quran sambil Bermain. Bandung: Marja.

Hartati, Sofia. (2005). Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Dikti.

Husaini, Faiz. (2008). Metode Menghafal Al-Quran. Tersedia:

http://hidupsemangat.blogspot.com/2008/09/metodologi-menghafal-al-quran.html. [23 Nopember 2011]


(5)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Isjoni, (2006) Pendidikan Anak Usia Dini dalam UU (Riau Pos). Tersedia

(http://www.female-readers.com/True%20Parenting VOL2 IV.html) [23 Nopember 2011]

Jamarah, Syaiful Bahri dan Jain, Aswan. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Jamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

M. Khair, al-Muhib, Abdullah. (2006). Afdhal ath-Thuruq Li Tansyith Ath-Thalib Lil Hifdzi wal Al-Mudzakarah. Terjamah: Nandang Burhanudin. Jakarta: Fitrah Rabbani.

Mariana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.

Martini, Jamaris. (2004). Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, Assesmen Perkembangan Anak Usia Dini Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Direktorat PADU. Moleong, J. Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Muhaimin, dkk. (1996) Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: CV. Citra Media. Muhyidin, Muhammad. (2008). Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur’an. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nugraha, Ali dkk. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Ridwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta, 2009.

Shihab, M. Quraish. (1994). Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Quraish. (2006). “Mukjizat Al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib”. Bandung: Mizan.

Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sue, Dockett. & Fleer, Marilyn. (1999). Play and Pedagogy In Early Chilhood.

Australia: Harcout, Sidney. Tersedia: http://bocahkecil.info/dimensi-perkembangan-anak-usia-5-tahun.html. [23 Nopember 2011]


(6)

Eros rosita, 2013

Implementasi pembelajaran AL-QUR’AN untuk anak usia dini (studi kasus pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur arrahman kota CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sujiono, N.Y. (2005). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: UT Diknas.

Sukmadinata, Syaodih, Nana. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Suyanto, Slamet. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Syarifudin, Ahmad. (2004) Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Quran, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tafsir, Ahmad. (1991). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosdakarya.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.