MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENALKAN KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi.
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar: 11/PGPAUD/I/2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN PERAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B Di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Rida Rubianti Kartini 1004400
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta Untuk Mahasiswa S1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN PERAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
OLEH:
RIDA RUBIANTI KARTINI 1004400
Sebuah skripsi yang diajukann untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©
RIDA RUBIANTI KARTINI 2014 Universitas Pendidikan IndonesiaFebruari 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN Rida Rubianti Kartini
1004400
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN PERAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B
di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I
Yeni Rachmawati, M.Pd 19730308 200003 2 001
Pembimbing II
Cucu Eliyawati, M.Pd 19701022 199802 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001
(4)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN PERAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B
di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
Oleh:
Rida Rubianti Kartini 1004400
Penguji I Penguji II
Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd 19651001 199802 2001
Rudiyanto, S.Pd, M.Si 19740617 199903 2001
Penguji III
dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes 19701129 2003 12 2001
Penguji IV
Euis Kurniati, M.Pd 19770611200112 2002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001
(5)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENALKAN KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN PERAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
RidaRubianti Kartini 1004400
Kemampuan anak dalam mengenal konsep measurement (pengukuran) di TK Islam Nur Al Rahman masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) untuk anak usia dini di TK Islam Nur Al Rahman. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang mengadopsi model Kurt Lewin, dengan subjek penelitian anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman yang berjumlah 14 orang, terdiri dari 10 orang laki dan 4 orang perempuan. Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman adalah metode bermain peran dengan jenis drama terpimpin, artinya skenario cerita sudah dibuat dan siapkan sebelumnya, dan anak tinggal memainkan sesuai peran dan cerita yang ada di dalamnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, dengan satu tindakan dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Presentase awal pada saat observasi awal sebelum di terapkannya metode bermain peran (pra siklus) dalam kategori berkembang sangat baik (BSB) sebesar 0% meningkat pada akhir siklus ketiga menjadi 21, 43%. Pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH) ketika observasi awal sebesar 0% meningkat pada akhir siklus ketiga menjadi 78,57%. Kategori mulai terlihat (MB) dari observasi awal sebesar 42, 86% menurun pada akhir siklus ketiga menjadi 0%. Kategori belum terlihat (BB) ketika observasi awal sebesar 57,14% menurun pada akhir siklus ketiga menjadi 0%. Berdasarkan hasil peningkatan pada setiap siklus membuktikan bahwa mentode bermain peran memberikan pengaruh pada peningkatan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman. Rekomendasi yang diajukan bagi peneliti selanjutnya adalah dapat mengembangkan penelitian measurement lebih lanjut dengan menggunakan metode pembelajaran lainnya yang melibatkan anak-anak aktif secara langsung dan nyata.
(6)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
IMPROVED KNOWLEDGE MEASUREMENT CONCEPT OF EARLY CHILDHOOD TROUGH ROLE PLAY METHOD
(Class Action Research Group B In Islamic Nur Al Rahman Kindergarten) RidaRubianti Kartini
1004400
Children's ability to recognize the concept of measurement at Nur Al Rahman Islamic kindergarten is still low. This study aims to improve the ability to know the concept of measurement for early childhood in kindergarten Islam Nur Al Rahman. This study type using the class action study model adopted Kurt Lewin, the study subject groups kindergarten children in kindergarten Nur Al Rahman Islamic totaling 14 people, consisting of 10 men and 4 women. Learning methods are used to improve the ability of measurement concept in children in TK B group Islamic Nur Al Rahman is a method of role playing in guided drama type, its means the story has been created and prepared before and children live and play the appropriate role of story in it, this action class study performed in three cycles, with one action in each cycle. The results showed an increase in each cycle. Early percentage at beginning of observation before his enforced role-play method (pre-cycle) in the category is growing very well (BSB) at 0% at the end of the third cycle increased to 21, 43%. In the growing category as expected (BSH) when initial observation of 0% increase at the end of the third cycle becomes 78.57%. Categories beginning to look (MB) from initial observations of 42, 86% decrease at the end of the third cycle to 0%. Based on the result of an increase in each cycle proved that role playing method influenced on improving the ability to recognize the concept of measurement on a B group of kindergarten children in Islamic kindergarten Nur Al Rahman.Recommendations are proposed for further research is to develop a measurement study further using other learning methods that involve children actively direct and tangible.
(7)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II MEASUREMENT (PENGUKURAN) UNTUK ANAK USIA DINI DAN BERMAIN PERAN ... 10
A. Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 10
1. Definisi Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 10
2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 12
3. Prinsip Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 13
4. Standar Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 14
B. Measurement (Pengukuran) Untuk Anak Usia Dini ... 16
1. Pengertian Measurement (Pengukuran) ... 16
2. Konsep Measurement (Pengukuran) Untuk Anak Usia Dini ... 18
3. Ruang Lingkup Measurement(Pengukuran) ... 21
4. Proses Measurement(Pengukuran) ... 23
C. Metode Bermain di Taman Kanak-kanak ... 25
1. Pengertian Bermain Peran ... 25
2. Tujuan Bermain Peran ... 26
3. Peranan Bermain Peran dalam Kurikulum ... 29
4. Jenis-jenis Bermain Peran ... 30
5. Macam-macam Bermain Peran ... 31
6. Langkah-langkah Bermain Peran ... 35
7. Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 40
B. Desain Penelitian ... 40
(8)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional ... 46
E. Instrumen Penelitian ... 48
F. Teknik Pengumpulan Data ... 53
G. Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
A. Hasil Penelitian ... 57
1. Profil TK Islam Nur Al Rahman ... 57
2. Kegiatan Pembelajaran Measurement Anak Usia Dini Di TK Islam Nur Al Rahman ... 59
3. Tahap Implementasi PTK di TK Islam Nur Al Rahman ... 62
a. Siklus I ... 62
b. Siklus II ... 69
c. Siklus III ... 75
B. Pembahasan ... 82
1. Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak-anak Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman ... 82
2. Penerapan Metode Bermain Peran Dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Measurement Anak-anak TK B di TK Islam Nur Al Rahman ... 85
3. Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak-anak Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93
A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Instrumen Penelitian ... 49
3.2 Pedoman Observasi Siswa ... 50
3.3 Pedoman Observasi Guru ... 51
3.4 Pedoman Wawancara ... 52
3.5 Distribusi Frekuensi ... 55
4.1 Profil Guru TK Islam Nur Al Rahman ... 57
4.2 Profil Kelompok TK B TK Islam Nur Al Rahman Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 58
4.3 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Sebelum Tindakan (Pra Siklus) ... 60
4.4 Distribusi Frekuensi (Pra Siklus) ... 61
4.5 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 1) ... 66
4.6 Distribusi Frekuensi (Siklus 1) ... 67
4.7 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 2) ... 73
4.8 Distribusi Frekuensi (Siklus 2) ... 74
4.9 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 3) ... 79
4.10 Distribusi Frekuensi (Siklus 3) ... 80
4.11 Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Setelah penerapan Metode Bermain Peran ... 82
(10)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin ... 40
3.2 Rancangan aktifitas dalam setiap siklus ... 44
3.3 Format Catatan Lapangan ... 52
4.1 Guru sedang bercakap-cakap tentang kebun binatang ... 63
4.2 Anak-anak nampak senang saat membeli dan menyerahkan kembali tiket kepada petugas kebun binatang ... 64
4.3 Anak-anak sedang memperhatikan ular yang sangat panjang ... 65
4.4 Kegiatan mengukur panjang wortel menggunakan satuan tidak baku (sedotan) ... 71
4.5 Kegiatan mengukur ikan menggunakan satuan tidak baku (tali pita) ... 71
4.6 Kegiatan chef memotong bahan makanan dengan ukuran yang berbeda-beda ... 77
4.7 Kegiatan chef sedang membuat sate sosis dengan menyusunnya dari ukuran yang ter panjang ke yang ter pendek ... 78
(11)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Hal
4.1 Presentase Kemampuan Mengenal Konsep Measurement
(Pengukuran) Anak Usia Dini Sebelum Tindakan (Pra Siklus) ... 62 4.2 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep
Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 1) ... 68 4.3 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep
Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 2) ... 74 4.4 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep
(12)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hal
4.1 Perbandingan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement
(13)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Nur Al Rahman, yang beralamatkan di Jl. Cihanjuang No. 77A, Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok TK B yang terdiri dari 14 anak, 10 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
B. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengadopsi dari pola pelaksanaaan penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Dimana dalam konsep pokok penelitian Kurt Lewin (Trianto:2011) terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus, seprti yang terlihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Terus Menerus
Refleksi
Pengamatan Perencanaan
Tindakan
Pengamatan Perencanaan
Tindakan Refleksi
(14)
41
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini mengembangkan hubungan komponen-komponen yang ada di dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk satu siklus, (Triyanto:2011) Pertama perencanaan (planning); kedua, tindakan (acting); ketiga, pengamatan (observing); dan keempat, refleksi (reflecting). Hasil refleksi akan digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat rencana bagi siklus berikutnya jika tindakan yang dilakukan sebelumnya belum berhasil, demikian seterusnya hingga mencapai hasil yang ditetapkan.
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini hal yang dilakukan adalah melakukan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini khususnya untuk usia 5-6 tahun, kemudian merumuskan masalah tersebut dan dianalisis penyebab masalah itu terjadi. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas berkolaborasi untuk menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan, menyusun skenario dan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, menyeting kelas yang mendukung pembelajaran, membuat format observasi dan yang terakhir evaluasi.
Dalam penelitian setiap siklusnya anak-anak akan diajak untuk bermain peran dalam rangka meningkatkan kemampuan measurement anak usia dini. Jenis kegiatan bermain peran yang akan dilakukan yaitu jenis kegiatan drama terpimpin, dimana cerita drama dan dialognya sudah dipersiapkan oleh guru dan anak-anak tinggal memainkannya sesuai intruksi yang diberikan.
Adapun skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam setiap siklusnya yaitu jenis bermain dramatisasi yang mengacu pada teori dalam Bab II, yang dikemukakan oleh Masitoh, yang kemudian dikembangkan oleh peneliti yang berkolaborasi bersama guru kelas sebagai berikut: a) Tahap Persiapan
1) Peneliti dan guru kelas menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam kegiatan bermain peran supaya nantinya anak-anak bermain peran dengan leluasa dan nyaman
(15)
42
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Peneliti bersama guru kelas menyambut anak dan memberi kesempatan kepada anak untuk bermain bebas terlebih dahulu, untuk memberikan pemanasan kepada anak dalam menghadapi kegiatan berikutnya.
3) Setelah kegiatan bermain anak-anak dikumpulkan dan berbaris terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kelas.
4) Guru memberi waktu kepada anak, untuk ke kamar mandi dan minum secara bergantian supaya ketika bermain peran tidak ada yang minta minum atau ke kamar mandi. Setelah itu anak-anak siap untuk masuk kelas.
b) Tahap Pembukaan
1) Setelah anak-anak di dalam kelas, kemudian anak-anak diposisikan duduk di atas karpet dan duduk berbentuk lingkaran, lalu di awali oleh berdoa dan nyanyi bersama.
2) Setelah anak-anak terkondisikan dengan baik, dilanjutkan dengan kegiatan mendengarkan cerita tentang topik yang akan dijadikan cerita dalam kegiatan bermain peran.
3) Setelah guru menyelesaikan ceritanya, kemudian menjelaskan kepada anak-anak bahwa cerita yang barusan yang didengarkan akan dibuat drama dan dimainkan oleh anak-anak.
4) Guru membagi anak-anak menjadi 2 kelompok, untuk memerankan tokoh yang ada di dalam cerita secara bergantian 5) Setelah terbagi menjadi 2 kelompok kemudian guru memilih
salah satu kelompok terlebih dahulu untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, kelompok yang lain menjadi penonton.
6) Setelah berbagi peran, kemudian guru memberitahukan dialog yang sudah disiapkan sebelumnya kepada setiap anak sesuai perannya masing-masing
(16)
43
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c) Tahap Inti
1) Setiap anak yang sudah mendapatkan peran dan dialognya masing-masing, dibimbing oleh guru untuk menggingat apa saja yang harus dilakukan oleh anak dalam bermain peran yang dilakukannya.
2) Setelah mendapat penjelasan dan bimbingan dari guru, kemudian anak dipersilahkan untuk memulai bermain perannya sesuai dengan perannya masing-masing yang ada di dalam cerita.
3) Selama proses bermain peran guru terus membimbing dan memotivasi anak, supaya anak merasa senang dan nyaman memainkan perannya.
4) Untuk anak-anak yang belum mendapat giliran bermain peran, dikondisikan duduk di kursi yang telah disiapkan, untuk memperhatikan/ menonton temannya yang sedang bermain peran. 5) Setelah kegiatannya selesai, guru memberikan pujian dan reward
kepada anak-anak yang telah selesai memainkan perannya, sehingga anak merasa dihargai apa yang telah dikerjakannya. d) Tahap Penutup
1) Setelah semuanya mendapatkan giliran bermain peran, guru mengajak anak-anak untuk duduk kembali di atas karpet dan duduk berbentuk lingkaran.
2) Guru bertanya kepada anak tentang kegiatan yang sudah dilakukan, dan mempersilahkan setiap anak untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya ketika memainkan peran yang dimainkannya tadi.
3) Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah berani bermain peran secara bergantian, dan memberikan motivasi terus untuk anak yang masih terlihat malu-malu ketika memainkan perannya.
4) Guru melakukan evaluasi dalam kegiatan ini bersama anak-anak, untuk mengukur sejauh mana keberhasilan kegiatan bermain
(17)
44
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peran ini, khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep mesurement anak usia dini. Jika dalam siklus I kegiatan yang dilakukan belum maksimal, selanjutnya guru mempersiapkan kegiatan bermain peran dengan tema yang berbeda untuk kegiatan di siklus selanjutnya.
2. Tahap Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari tahapan perencanaan. Pada tahap ini peneliti berperan sebagai observer, dan guru kelas sebagai pelaksana tentang apa yang telah dipaparkan dalam tahap perencanaan sebelumnya. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas TK B di TK Islam Nur Al Rahman, untuk menerapkan segala rancangan yang telah dirumuskan bersama dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini melalui metode bermain peran.
Adapun rancangan aktifitas yang akan dilakukan dalam setiap siklusnya adalah kegiatan bermain peran digambarkan dalam gambar berikut ini:
Gambar 3.2 Rancangan aktifitas dalam setiap siklus 3. Tahap Observasi
Dalam tahap observasi menggunakan beberapa macam alat observasi. Alat observasi yang di gunakan untuk siswa dan guru berupa angket yang berisikan pedoman observasi, sedangkan pedoman wawancara ditujukan untuk guru dalam mencari informasi lebih lanjut.
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan tentang tindakan yang sedang berlangsung.
Binatang Jalan-jalan ke kebun binatang
Belanja ke pasar tradisional Binatang darat
Jenis-jenis sayuran
Tanaman
(18)
45
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebenarnya pengamatan yang dilakukan ini waktunya bersamaan dengan tindakan. Dalam tahap ini peneliti mencatat kembali tentang apa yang telah terjadi dengan menggunakan instrumen untuk memperoleh data yang akurat dalam mengukur kemampuan mengenal konsep measurement melalui kegiatan bermain peran.
4. Tahap Refleksi
Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah tahap refleksi, dimana peneliti melakukan analisis data yang dapat memberikan arahan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Pada tahap ini membahas tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan situasi kelas. Mengukur apakah indikator yang telah ditentukan sudah tercapai atau belum, kemudian apakah media pembelajaran yang di gunakan dalam penelitian ini sudah terpenuhi atau belum. Hal tersebut dilakukan untuk memutuskan nilai keberhasilan seberapa jauh tindakan yang telah membawa perubahan dalam satu siklus. Jika dirasakan belum ada perkembangan untuk kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini pada kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman, maka peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas merencanakan kembali kegiatan yang akan dilakukann dalam siklus berikutnya. Untuk refleksi pada siklus terakhir peneliti dapat menyampaikan rencana yang disarankan untuk peneliti lain jika menghentikan kegiatannya atau kepada diri sendiri jika akan melanjutkan dalam kesempatan lain.
C. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan metode bermain peran dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang dapat membantu anak untuk meningkatkan memahami konsep measurement dengan metode yang menyenangkan, dan bagi guru dapat dijadikan salah satu alternatif
(19)
46
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada anak usia dini untuk menciptakan suatu perubahan, perbaikan, dan meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Demi tercapainya tujuan di atas, maka diperlukan suatu metode penelitian yang menitikberatkan pada upaya yang dapat menghasilkan suatu solusi praktis dan konstektual tanpa mengabaikan hal-hal yang bersifat teoritik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, metode penelitian yang dinggap tepat sasaran adalah metode penelitian tindakan (action research). Namun penelitian tindakan yang dilakukan yang lebih difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan penelitian tindakan kelas (action research classroom).
Pada dasarnya penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk peningkatan dan perbaikan dalam hal kinerja belajar siswa, mutu proses pembelajaran di kelas, kualitas penggunaan media alat bantu belajar, kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa, masalah-masalah pendidikan di sekolah, serta kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
Seperti pendapat Muslihudin (2009:25) “hasil utama dari penelitian ini
berupa tindakan ke arah perubahan, perbaikan, peningkatan mutu perilaku
seseorang atau sekelompok orang tertentu”.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara kepala sekolah, guru serta peneliti. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam memfasilitasi proses perekembangan anak, khususnya dalam aspek kemampuan mengenal konsep mesurement (pengukuran) anak usia dini melalui penerapan metode bermain peran di kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi.
D. Definisi Operasional
Supaya penelitian ini lebih jelas dan tidak menimbulkan pemahaman ganda, maka penulis memberi batasan sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
(20)
47
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Konsep Measurement (Pengukuran)
Pengertian measurement di dalam penelitian ini adalah mengukur dan membandingkan sesuatu benda. Aktifitas measurement bagi anak menurut Copley (2001:125)
Young children are constantly measuring how big, how tall, how much, how far, how old, and how heavy they are compared to their friends. In daily experiences such as choosing the biggest brownie or pouring juice into too small a glass and spilling all over the counter, children use and develop their intuitive notions of comparing volume, area, length, and other attributes they will eventually learn to measure.
Kegiatan anak dalam mengukur selalu berhubungan dengan mengidentifikasi benda, apakah berukuran panjang, besar, tinggi, banyak, jauh, lama dan berat. Selain itu anak selalu membandingkan dua buah benda atau lebih, pada akhirnya yang mereka lakukan adalah belajar untuk mengukur. Dalam penelitian ini peneliti membatasi pengukuran (measurement) yang akan di aplikasikan di lapangan yaitu berkonsentrasi hanya pada konsep pengukuran panjang. Pada usia pra sekolah pengukuran panjang meliputi panjang, pendek, tinggi, rendah. Mengukur panjang-pendek berarti dari samping kanan ke samping kiri atau sebaliknya, dan mengukur tinggi-rendah berarti dari atas ke bawah atau sebaliknya (Sriningsih:2008).
2. Bermain Peran
Pengertian bermain peran dalam penelitian ini adalah bermain pura-pura, dimana anak belajar untuk mengenal dan memahami konsep measurement. Nugraha (2012) menyatakan bahwa “Bermain peran merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan anak-anak secara aktif dalam memainkan peran-peran tertentu, dalam kegiatan ini anak akan banyak menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang kaya baik
untuk dirinya sendiri, orang lain ataupun lingkungan di sekitarnya”. Sedangkan menurut Hadfield (Faiq:2013) menyebutkan “bahwa strategi bermain peran (role playing) adalah suatu permainan gerak yang
(21)
48
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didalamnya ada tujuan, aturan, dan sekaligus melibatkan unsur senang”.
Pada intinya bermain peran akan memberikan pengalaman hidup seorang anak dengan membiarkan anak menjadi siapapun yang diinginkannya dengan suasana yang menyenangkan. Selain hal tersebut melalui bermain peran anak akan menyelidiki dan memahami hal-hal yang sedang mereka pelajari termasuk dalam belajar memahami konsep measurement (pengukuran). Dalam penelitian ini jenis bermain peran yang digunakan yaitu jenis bermain peran makro, menurut Erikson (Nawangsih:2013) Bermain peran makro adalah ketika anak-anak menggunakan alat besar (alat yang sesungguhnya) untuk menciptakan dan memainkan peran-perannya, dan anak dikatakan sedang bermain peran makro jika dia memerankan sendiri suatu tokoh tersebut. Sedangkan bentuk dari bermain peran dalam penelitian ini adalah drama terpimpin, dimana skenario cerita dan dialog telah dibuat dan disiapkan. Isi cerita dibuat disesuaikan dengan materi untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) anak usia dini, anak-anak tinggal memainkan peran-peran dan naskah yang sudah ada.
E. Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen memperlihatkan hubungan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dan metode yang akan digunakan serta instrumen yang di susun (Arikunto:2010). Pengembangan kisi-kisi instrumen penelitian ini, dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan ahli dalam bidang PTK (penelitian Tindakan Kelas), serta yang menguasai bidang pengukuran (measurement) anak usia dini. Setelah mendapatkan masukan dari pembimbing dan ahli di bidang PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang telah memberikan judgment pada kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti, maka instrument ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini melalui kegiatan bermain peran. Adapun bentuk kisi-kisi instrumen penelitian di buat dalam tabel di bawah ini:
(22)
49
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Peran
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Measurement
(Pengukuran)
1. Measuring
Kemampuan mengukur sesuatu benda yang berukuran panjang-pendek, tinggi-rendah
1.1.Mengukur benda menggunakan satuan ukuran tidak baku
1.1.1. Anak dapat mengukur menggunakan sedotan
1.1.2. Anak dapat mengukur menggunakan tali
1.2.Menyebutkan ukuran dari hasil
pengukuran yang
dilakukannya
1.2.1. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang berukuran panjang
1.2.2. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang berukuran pendek
1.2.3. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang tinggi
1.2.4. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang rendah 2. Comparing Kemampuan dalam membandin gkan sesuatu benda yang berukuran panjang-pendek, tinggi-rendah. 2.1.Menunjukan dua ukuran yang berbeda
2.1.1. Anak dapat membedakan sesuatu yang berukuran lebih panjang dan lebih pendek
2.1.2. Anak dapat membedakan sesuatu yang berukuran lebih tinggi dan lebih rendah
2.2. Menunjukan benda yang berukuran ter- dalam satu kumpulan benda yang memiliki ukuran yang berbeda-beda.
2.2.1. Anak menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu kumpulan benda
2.2.2. Anak menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu kumpulan benda
2.2.3. Anak menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu kumpulan benda 2.2.4. Anak menunjukan benda yang
ter-rendah dalam satu kumpulan benda
2.3.Mengurutkan sesuatu benda dari beberapa ukuran yang berbeda
2.3.1. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang berukuran panjang ke yang pendek
2.3.2. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang berukuran pendek ke yang panjang
2.3.3. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang tinggi ke yang rendah 2.3.4. Anak dapat mengurutkan sesuatu
dari yang rendah ke yang tinggi Sumber: Coply (2001) dan Kurikulum 2010 Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Melalui pedoman observasi ini peneliti hanya melakukan pengamatan yang mengacu pada indikator pencapaian perkembangan
(23)
50
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak dalam teori Coply. Adapun cara mengisinya mengacu pada pedoman penilaian di Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2010. Pedoman observasi ini hanya memberikan nilai/ poin 1 pada kolom BB (belum berkembang) yang berarti bintang satu ( ), poin 2 pada kolom MB (mulai berkembang) yang berarti bintang dua ( ), poin 3 pada kolom BSH (berkembang sesuai harapan) yang berarti bintang tiga ( ), dan poin 4 pada kolom BSB (berkembang sangat baik) yang berarti bintang empat ( ). Berikut adalah pedoman observasi kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) anak usia dini:
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia dini
No Aspek Yang Dinilai
S H N R D H N A I Z H F R Y U I Q B A Z W E R K N S H Y S R G G T A R K G H I A L Y 1 Menyebutkan benda yang
berukuran panjang
2 Menyebutkan benda yang berukuran pendek
3 Menyebutkan benda yang berukuran tinggi
4 Menyebutkan benda yang berukuran rendah
5 Mengukur menggunakan sedotan
6 Mengukur menggunakan tali
7 Membedakan sesuatu benda yang berukuran panjang dan pendek
8 Membedakan sesuatu benda yang berukuran tinggi dan rendah
9 Menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu kumpulan benda
10 Menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu kumpulan benda
11 Menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu kumpulan benda
12 Menunjukan benda yang ter-rendah dalam satu kumpulan benda
(24)
51
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber: Coply (2001) dan Kurikulum 2010
Keterangan:
BB : Belum Berkembang (1) BSH : Berkembang Sesuai Harapan (3) MB : Mulai Berkembang (2) BSB : Berkembang Sangat Baik (4)
Berikut adalah pedoman observasi untuk guru, yang dijadikan acuan ketika belajar menggunakan metode bermain peran:
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Guru Dalam Menggunakan Metode Bermain Peran
No. Aspek Observasi YA TIDAK
1. Mengkondisikan anak-anak duduk di atas karpet
2. Menceritakan topik/ isi cerita yang akan dimainkan dalam bermain peran
3. Memberi penjelasan kepada anak tentang kegiatan bermain peran yang akan dimainkan
4. Membagi anak-anak menjadi 2 kelompok
5. Memberitahukan dialog kepada anak sesuai perannya masing-masing
6. Membimbing anak untuk mengingat tugas dialognya masing-masing
7. Memotivasi anak pada saat kegiatan berlangsung
8. Mengkondisikan anak yang belum kebagian bermain peran 9. Memberikan pujian dan reward kepada anak yang sudah
bermain peran
10. Mengajak kembali duduk di atas karpet
11. Bertanya kepada setiap anak tentang apa yang dirasakan ketika bermain peran
12. Melakukan evaluasi * () Pada kolom yang sesuai 2. Catatan Lapangan
Catatan dibuat ketika kegiatan tindakan setiap siklus berlangsung, hal ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan informasi yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung. Adapun model catatan yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
13 Mengurutkan benda dari yang berukuran panjang ke pendek
14 Mengurutkan benda dari yang brukuran pendek ke panjang
15 Mengurutkan benda dari yang berukuran tinggi ke berukuran rendah
16 Mengurutkan benda dari yang berukuran rendah ke yang berukuran tinggi
(25)
52
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3
Format Catatan Lapangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
3. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Kedua jenis wawancara ini mengacu pada indikator wilayah measurement anak usia dini, metode pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran, lalu media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dan sebagainya. Kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan. Berikut pedoman wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam penelitian ini:
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
1. Pertanyaan :
Bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan measurement AUD?
Jawaban : 2. Pertanyaan :
Metode pembelajaran apa yang digunakan dalam proses KBM untuk meningkatkan konsep measurement AUD?
Jawaban : 3. Pertanyaan :
Media apa saja yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan measurement AUD?
Jawaban : 4. Pertanyaan :
Bagaimana implementasi rencana pembelajaran yang dilakukan dalam meningkatkan measurement AUD??
Jawaban :
Catatan Lapangan Hari/ Tanggal: Siklus:
Bermain Drama: Uraian Deskripsi:
_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
(26)
53
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Pertanyaan :
Bagaimana respon anak-anak di dalam kelas? Jawaban :
6. Pertanyaan :
Faktor-faktor apa saja yang dapatmendukung proses KBM dalam meningkatkan
measurement AUD?
Jawaban : 7. Pertanyaan :
Hambatan apa saja yang ditemui ketika proses pembelajaran berlangsung?? Jawaban :
8. Pertanyaan :
Bagaimana setelah menerapkan metode bermain peran dalam proses KBM sebagai salah satu cara dalam meningkatkan measurement AUD?
Jawaban : 9. Pertanyaan :
Bagaimana bentuk evaluasi anak-anak setelah KBM di laksanakan?? Jawaban :
10. Pertanyaan :
Bagaimana bentuk peniliain yang diberikan untuk anak? Jawaban :
11. Pertanyaan :
Apa perbedaan metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode bermain peran dalam rangka meningkatkan konsep measurement AUD?
Jawaban :
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
1. Observasi menurut Wahyudin dan Agustin (2010) adalah suatu teknik yang dapat dilakukan dalam rangka mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak. Observasi ini bertujuan untuk mencari data tentang kondisi anak-anak, kejadian yang ada di TK Islam Nur Al Rahman, proses pembelajarannya, metode pembelajaran yang digunakan, sehingga memudahkan penulis dalam menyajikan data yang disesuaikan dengan kondisi saat itu.
2. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan guna mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung (Wahyudin dan Agustin:2010). Menurut Trianto (2011) wawancara terbagi menjadi dua bagian. Pertama, wawancara terstruktur yakni jenis wawancara dimana
(27)
54
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan-pertanyaannya telah disusun sedemikian rupa sehingga runtut. Kemudian yang kedua adalah wawancara tidak terstruktur, dimana pertanyaan tidak dibuat dan disusun secara ketat, sehingga dapat lebih mengembangkan pertanyaan secara detil sesuai dengan pokok pertanyaannya sehingga diperoleh jawaban yang lebih luas dan mendalam. Melalui teknik wawancara ini penulis mendapatkan data secara langsung dengan pihak sekolah, terutama guru-guru TK Islam Nur Al Rahman tentang perkembangan anak, prestasi anak, dan gambaran objek penelitian di TK Islam Nur Al Rahman.
3. Studi Dokumentasi menurut Moleong (1999) setiap bahan tertulis berupa catatan pendek, dan film berupa foto, gambar ataupun video. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan berupa catatan lapangan dan foto-foto untuk menunjang informasi sebagai bukti ketika melaksanakan kegiatan dengan menggunakan metode bermain peran untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini di TK Islam Nur Al Rahman. Melalui studi dokumentasi ini dapat digambarkan keterlibatan anak-anak dalam mengikuti kegiatan.
G. Analisis Data
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,dimana pengumpulan data tentang poses dan hasil yang dicapai menggunakan teknik pengamatan (observasi), catatan lapangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan teknis analisis kualitatif, yang menggunakan model teknik analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman (Kusnandar:2008) bahwa analisis interaktif terdiri atas tiga komponen, yaitu reduksi data, paparan (display) data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan mentanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi.
(28)
55
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah direduksi data siap di paparkan, artinya tahap analisis sampai pada pemaparan data. Pemaparan data yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, dimulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua. Kesimpulan awal sampai yang terakhir saling terkait, dan kesimpulan awal merupakan sebuah pijakan.
Cara penghitungan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman menggunakan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi
Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini
No. Kategori Interval Tally F %
1 BB 16 – 27
2 MB 28 – 39
3 BSH 40 – 51
4 BSB 52
Keterangan:
1. Mencari Interval
a. Jumlah indikator/ item dikalikan dengan nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)
16 X 4 = 64
b. Hasil perkalian dikurangi jumlah indikator/ item 64 – 12 = 48
c. Hasil pengurangan dibagi dengan jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)
48 : 4 = 12
Berdasarkan hasil penghitungan di atas maka jumlah interval yang akan ditetapkan pada masing-masing kategori adalah 10. Interval untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
(29)
56
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Katergori BB = 16-27, MB = 28-39, BSH = 40-51, BSB = 52 2. Mengisi Tally dan Frekuensi
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak yang terdapat dalam lampiran.
3. Mencari Presentase
Presentase kemampuan mengenal konsep measurement pada anak dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah Anak
(30)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Meningkatkan Kemampuan Measurement Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Peran (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B Di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)
Instrumen penelitian ini dibuat berdasarkan teori tentang matematika untuk anak yang dikemukakan oleh Copley (2001), yang juga menjadi rujukan penelitian dalam menentukan indikator serta item pernyataannya.
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Butir Ket.
Measurement (Pengukuran)
1. Measuring :
Kemampuan mengukur sesuatu
benda
(panjang-pendek, tinggi
rendah)
1.1. Mengukur
benda
menggunakan
satuan ukuran
tidak baku
1.1.1. Anak mengukur menggunakan sedotan
1.1.2. Anak mengukur menggunakan tali
5 6
1.2. Menyebutkan
ukuran dari
suatu benda
1.2.1. Anak menyebutkan benda yang berukuran panjang
1.2.2. Anak menyebutkan benda yang berukuran pendek
1.2.3. Anak menyebutkan benda yang berukuran tinggi
1.2.4. Anak menyebutkan benda yang berukuran rendah
1 2 3 4
2. Comparing :
Kemampuan dalam membandingkan
sesuatu benda
(panjang-pendek, tinggi-rendah)
2.1. Menunjukan
dua ukuran
yang berbeda
2.1.1. Anak membedakan benda yang berukuran panjang dan
pendek
2.1.2. Anak membedakan benda yang berukuran tinggi dan
rendah
7
(31)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2. Menunjukan
benda yang
berukuran ter-
dalam satu
kumpulan
benda yang
memiliki
ukuran yang
berbeda-beda.
2.2.1. Anak menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu
kumpulan benda
2.2.2. Anak menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu
kumpulan benda
2.2.3. Anak menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu
kumpulan benda
2.2.4. Anak menunjukan benda yang ter-rendah dalam satu
kumpulan benda
9
10
11
12
2.3. Mengurutkan
sesuatu benda
dari beberapa
ukuran yang
berbeda
2.3.1. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran panjang
ke yang pendek
2.3.2. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran pendek
ke yang panjang
2.3.3. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran tinggi ke
yang rendah
2.3.4. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran rendah
ke yang tinggi
13
14
15
(32)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara
Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Ket.
Measurement (Pengukuran)
1. Measuring :
Kemampuan mengukur sesuatu
benda
(panjang-pendek,
tinggi-rendah)
1.1. Mengukur dengan
menggunakan satuan ukuran tidak baku
1.1.1. Apakah anak mampu mengukur menggunakan sedotan?
1.1.2. Apakah anak mampu mengukur menggunakan tali?
1.2. Menyebutkan ukuran
dari suatu benda
2.3.5. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran
panjang?
2.3.6. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran
pendek?
2.3.7. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran
tinggi?
1.2.1. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran
rendah?
2. Comparing :
Kemampuan dalam membandingkan
sesuatu benda
(panjang-pendek, tinggi-rendah)
2.1. Menunjukan dua
ukuran yang berbeda
2.1.1. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran
panjang dan pendek?
2.1.2. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran tinggi
dan rendah?
2.4. Menunjukan benda
yang berukuran ter-
dalam satu
kumpulan benda
yang memiliki
ukuran yang
berbeda-beda.
2.4.1. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-panjang dalam
satu kumpulan benda?
2.4.2. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-pendek dalam
satu kumpulan benda?
2.4.3. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-tinggi dalam
satu kumpulan benda?
2.4.4. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-rendah dalam
satu kumpulan benda?
2.2. Mengurutkan
sesuatu benda dari
beberapa ukuran
yang berbeda
2.2.1. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran
panjang ke yang pendek?
2.2.2. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran
pendek ke yang panjang?
(33)
RidaRubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rendah?
2.2.4. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang rendah ke
(34)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Andressen, H. (2005). Role Play and Languange Development In Preschool Years. www.sagepublication.com Volume 11 (4):387-414.
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Asmawati, dkk. (2010). Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Budiyono, S. (2010). Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku. [online]. Tersedia di: http://budiyonosetyo.blogspot.com/2010/06/satuan-baku-dan-satuan-tidak-baku.html(diakses 20 September 2013)
Chairunnisa, A. (2012). Pembelajaran Pengukuran Matematika SD. [online]. Tersedia di: http://anahmumuy.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-pengukuran-matematika-sd.html (diakses 6 Oktober 2013)
Coughlin, P.A. dkk. (2000). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak: 3-5 Tahun. Children Resources International. Inc: Washington, DC.
Copley, J.V. (2001). The Young Child and Mathematics. Washington, DC: National Association for the Education of Young Children.
Depdiknas. (2003). Pendekatan Konstektual: Contextual Teaching and leraning. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.
Depniknas. (2004). Pusat Kurikulum PAUD. Jakarta: Depdiknas _________. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.
_________. (2010) Pedoman Penilaian Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Faiq. M. (2013). Bermain Peran (Role playing), sebuah strategi Pembeljaran
Efektif. [online]. Tersedia di:
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peran-role-playing.html (diakses 25 Januari 2014)
Gunawan, A. (2012). Pengukuran. [online]. Tersedia di: http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/ (diakses 20 September 2013)
Griffiths, R. (1992). Bermatematika Sambil Bermain. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
(35)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak. Alih Bahasa Meltasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.
Jupri, A. (2007). Cara Mengajar Matematika Bagaimana?. [online]. Tersedia di: http://mathematicse.wordpress.com/2007/05/31/cara-mengajar-matematika-bagaimana/. (diakses 10 Agustus 2013)
Kenny. J. (2002). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta
Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Penerbit PT Rajagrafindo Persada. Maghfiroh, V. (2012). Pengaruh Bermain Peran Terhadap Kemampuan
Matematika Awal Anak TK. Skripsi PG PAUD UPI Bandung. Tidak Diterbitkan
Masitoh, dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Masitoh, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Masykur. (2007). Methematical Intelegence Cara Cerdas Melatih Otak dan
Menanggulangi Kesulitan Belajar. Sambilegi Lor: Ar-Ruzz Media.
Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Moleong, L.J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Montolalu, B.E.E. (2005). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moore, M. (2009). Dramatic Play and Preschoolers: Fantasy, imagination and Make Believe Are Important Learning Tools in a Child’s Development. [online] Tersedia di: http://voices.yahoo.com/dramatic-play-preschoolers-fantasy-imagination-2800100.html (diakses 15 Juli 2013)
Mulyadi. (2008). Saat Anak Bermain Peran. [online]. Tersedia di: http:// www.tabloid-wanitaindonesia.com/935/keluarga.htm (diakses 10 Agustus 2013)
Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press.
(36)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muthoharoh, H. (2009). Metode Bermain Peran (Role Playing). [online]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/89241591/Metode-Bermain-Peran (diakses 24 September 2013)
Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenad Media. Nawangsih, D.R. (2013). Meningkatkan Kemampuan komunikasi Anak Melalui
Metode Bermain Peran di Taman Kanak-kanak. (Skripsi). Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Nugraha, B.A. (2012). Pengertian Bermain Peran (Role Play). [online]. Tersedia di: http://psikologibebas.blogspot.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.html (diakses 25 Januari 2014)
Nugraha, D. (2006). Penerapan Metode Role playing Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah. Tesis Master FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nugraha dan Rachmawati, A.Y. (2004). Metode Pengambangan Sosial Emosional Edisi Kesatu. Jakarta: Pusat Penerbitan VT.
Rachman, A. (2008). Bermain Peran Penting Bagi Pertumbuhan Potensi Anak. [online]. Tersedia di: http://abumushi.multiply.com/journal/item/74.htm (diakses 5 Agustus 2013)
Rusffendi, L. (2005). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Taristo
Simanjuntak, L. dkk. (1993). Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: Rineka Cipta.
Solehuddin. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.
Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.
Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud Dirjen dikti Proyek Pendidikan Akademik.
Suharmato, F. (2010). Arti Pengukuran Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia di:
(37)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Class action Research) Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Wahyudin dan Mubiar, U.A. (2010). Penilaian Perkembangan Anak usia Dini. Bandung: CV.Falah Production.
(1)
RidaRubianti Kartini, 2014 Wawancara
Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Ket.
Measurement (Pengukuran)
1. Measuring : Kemampuan mengukur sesuatu
benda
(panjang-pendek,
tinggi-rendah)
1.1. Mengukur dengan
menggunakan satuan ukuran tidak baku
1.1.1. Apakah anak mampu mengukur menggunakan sedotan? 1.1.2. Apakah anak mampu mengukur menggunakan tali? 1.2. Menyebutkan ukuran
dari suatu benda
2.3.5. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran panjang?
2.3.6. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran pendek?
2.3.7. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran tinggi?
1.2.1. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran rendah?
2. Comparing : Kemampuan dalam membandingkan
sesuatu benda
(panjang-pendek, tinggi-rendah)
2.1. Menunjukan dua
ukuran yang berbeda
2.1.1. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran panjang dan pendek?
2.1.2. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran tinggi dan rendah?
2.4. Menunjukan benda
yang berukuran ter-
dalam satu
kumpulan benda
yang memiliki
ukuran yang
berbeda-beda.
2.4.1. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu kumpulan benda?
2.4.2. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu kumpulan benda?
2.4.3. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu kumpulan benda?
2.4.4. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-rendah dalam satu kumpulan benda?
2.2. Mengurutkan
sesuatu benda dari
beberapa ukuran
yang berbeda
2.2.1. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran panjang ke yang pendek?
2.2.2. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran pendek ke yang panjang?
(2)
rendah?
2.2.4. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang rendah ke tinggi?
(3)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini
DAFTAR PUSTAKA
Andressen, H. (2005). Role Play and Languange Development In Preschool
Years. www.sagepublication.com Volume 11 (4):387-414.
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Asmawati, dkk. (2010). Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Budiyono, S. (2010). Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku. [online]. Tersedia di: http://budiyonosetyo.blogspot.com/2010/06/satuan-baku-dan-satuan-tidak-baku.html(diakses 20 September 2013)
Chairunnisa, A. (2012). Pembelajaran Pengukuran Matematika SD. [online]. Tersedia di: http://anahmumuy.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-pengukuran-matematika-sd.html (diakses 6 Oktober 2013)
Coughlin, P.A. dkk. (2000). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak: 3-5
Tahun. Children Resources International. Inc: Washington, DC.
Copley, J.V. (2001). The Young Child and Mathematics. Washington, DC: National Association for the Education of Young Children.
Depdiknas. (2003). Pendekatan Konstektual: Contextual Teaching and leraning. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. (2004).
Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.
Depniknas. (2004). Pusat Kurikulum PAUD. Jakarta: Depdiknas _________. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.
_________. (2010) Pedoman Penilaian Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Faiq. M. (2013). Bermain Peran (Role playing), sebuah strategi Pembeljaran
Efektif. [online]. Tersedia di:
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peran-role-playing.html (diakses 25 Januari 2014)
Gunawan, A. (2012). Pengukuran. [online]. Tersedia di: http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/ (diakses 20 September 2013)
Griffiths, R. (1992). Bermatematika Sambil Bermain. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
(4)
Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak. Alih Bahasa Meltasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.
Jupri, A. (2007). Cara Mengajar Matematika Bagaimana?. [online]. Tersedia di: http://mathematicse.wordpress.com/2007/05/31/cara-mengajar-matematika-bagaimana/. (diakses 10 Agustus 2013)
Kenny. J. (2002). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta
Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Penerbit PT Rajagrafindo Persada.
Maghfiroh, V. (2012). Pengaruh Bermain Peran Terhadap Kemampuan
Matematika Awal Anak TK. Skripsi PG PAUD UPI Bandung. Tidak
Diterbitkan
Masitoh, dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Masitoh, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Masykur. (2007). Methematical Intelegence Cara Cerdas Melatih Otak dan
Menanggulangi Kesulitan Belajar. Sambilegi Lor: Ar-Ruzz Media.
Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Moleong, L.J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Montolalu, B.E.E. (2005). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moore, M. (2009). Dramatic Play and Preschoolers: Fantasy, imagination and
Make Believe Are Important Learning Tools in a Child’s Development.
[online] Tersedia di: http://voices.yahoo.com/dramatic-play-preschoolers-fantasy-imagination-2800100.html (diakses 15 Juli 2013)
Mulyadi. (2008). Saat Anak Bermain Peran. [online]. Tersedia di: http:// www.tabloid-wanitaindonesia.com/935/keluarga.htm (diakses 10 Agustus 2013)
Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press.
(5)
Rida Rubianti Kartini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Muthoharoh, H. (2009). Metode Bermain Peran (Role Playing). [online]. Tersedia
di: http://www.scribd.com/doc/89241591/Metode-Bermain-Peran (diakses 24 September 2013)
Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenad Media. Nawangsih, D.R. (2013). Meningkatkan Kemampuan komunikasi Anak Melalui
Metode Bermain Peran di Taman Kanak-kanak. (Skripsi). Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Nugraha, B.A. (2012). Pengertian Bermain Peran (Role Play). [online]. Tersedia di: http://psikologibebas.blogspot.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.html (diakses 25 Januari 2014)
Nugraha, D. (2006). Penerapan Metode Role playing Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah. Tesis Master
FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nugraha dan Rachmawati, A.Y. (2004). Metode Pengambangan Sosial Emosional
Edisi Kesatu. Jakarta: Pusat Penerbitan VT.
Rachman, A. (2008). Bermain Peran Penting Bagi Pertumbuhan Potensi Anak. [online]. Tersedia di: http://abumushi.multiply.com/journal/item/74.htm (diakses 5 Agustus 2013)
Rusffendi, L. (2005). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Taristo
Simanjuntak, L. dkk. (1993). Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: Rineka Cipta.
Solehuddin. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.
Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.
Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud Dirjen dikti Proyek Pendidikan Akademik.
Suharmato, F. (2010). Arti Pengukuran Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia di:
(6)
Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Class action
Research) Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Wahyudin dan Mubiar, U.A. (2010). Penilaian Perkembangan Anak usia Dini. Bandung: CV.Falah Production.