PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM P

PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM
PENANGGULANGAN DAMPAK FENOMENA PERUBAHAN
IKLIM BAGI DUNIA GLOBAL
Disusun oleh :
Rizka Azhari Chairani
155120400111024

Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNya saya
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Peranan Organisasi Internasional dalam
Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim bagi Dunia Global” ini dengan baik dan tepat waktu
demi memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam penyelesaian tugas karya tulis
ilmiah ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi penulis, namun dengan

perjuangan itu lah saya dapat mempelajari lebih banyak dari yang saya ketahui sebelumnya,
disitu lah terjadinya proses dari pembelajaran, sehingga pada akhirnya karya tulis ini dapat saya
selesaikan.
Ucapan terimakasih juga saya persembahkan kepada ibu Nurdjizah selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dan juga untuk rekanrekan seperjuangan saya yang telah memberikan masukan dan saran yang membangun bagi
penyelesaian karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri maupun
bagi orang lain untuk membuka wawasan dan cara pandangnya terhadap perubahan iklim yang
terjadi di bumi kita ini dan dampaknya pada dunia global. Masih banyak kekurangan pada karya
ilmiah ini, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca maupun dosen sangat saya harapkan.

Batu, 14 Desember 2015

Penulis

3

DAFTAR ISI

COVER


1

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I. PENDAHULUAN

4

A. Latar Belakang 4
B. Tujuan

5

C. Rumusan Masalah
BAB II. ISI

6

7


A. Perubahan Iklim 7
B. Penyebab Perubahan Iklim

7

C. Dampak Perubahan Iklim

8

D. Solusi untuk Menghadapi Perubahan Iklim

10

E. Organisasi Internasional di Bidang Lingkungan12
F. Peranan Organisasi Internasional terhadap Perubahan Iklim
BAB III. PENUTUP 16
A. Kesimpulan
B. Saran

16


17

DAFTAR PUSTAKA 18

14

4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era modern di masyarakat dunia saat ini, kenyataan yang terjadi adalah
bahwa permasalahan lingkungan tidak terlalu diperhatikan terutama oleh para pengusaha
dan juga pemerintah, juga masyarakatnya. Orang-orang pada masa sekarang lebih
mementingkan kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari bagi manusia saja,
tanpa adanya pemikiran untuk kehidupan yang berkelanjutan bagi makhluk hidup lain
dan bumi itu sendiri. Sehingga demi memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini, yang
lebih diutamakan adalah pembangunan dalam sektor-sektor industri dan perumahan.
Bangunan beton semakin banyak saja sedangkan lahan hijau dari hari ke hari semakin

berkurang.
Faktor-faktor tersebut lah yang menjadi penyebab dari climate change atau
perubahan iklim pada bumi. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa ini adalah
permasalahan yang serius. Bahwa tingkat karbondioksida yang terperangkap di atmosfer
semakin tinggi, naiknya sea-level, dan semakin tingginya suhu bumi, ketidakteraturan
siklus-siklus bumi yang diteliti oleh NASA dan agensi luar angkasa lainnya adalah tidak
penting bagi kelangsungan hidup masyarakat global. Banyak orang tidak menyadari
bahwa ketidakpedulian mereka juga pasti akan mempengaruhi kehidupan manusia pada
masa mendatang dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari yang terkecil dan paling
mendasar seperti ketersediaan oksigen, makanan, air, dan tempat tinggal yang aman bagi
manusia dan bagi seluruh makhluk hidup di dunia, yang kemudian pasti juga merembet

5

pada permasalahan manusia yang lebih kompleks seperti perekonomian dunia, kesehatan,
dan berbagai aspek kehidupan lain yang penting bagi manusia.
Ini merupakan tantangan nyata bagi generasi kita untuk membangun kesadaran
akan lingkungan demi keberlangsungan kehidupan yang kita jalani saat ini. Mengingat
parahnya bahaya yang akan ditanggung oleh dunia global apabila kondisi iklim di bumi
kian memburuk sampai pada titik di mana segalanya tidak bisa dikembalikan seperti

semula lagi.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menanggulangi permasalahan
lingkungan yang ada saat ini adalah dengan mendirikan asosiasi-asosiasi dan organisasi
internasional yang membahas, meneliti, dan mencari jalan keluar terbaik yang bisa
dilakukan manusia pada saat ini dalam menghadapi perubahan iklim. Sudah ada beberapa
organisasi internasional dan lembaga yang berperan di sini, misalnya WMO, UNEP,
NASA (milik Amerika Serikat), dan agensi-agensi luar angkasa yang memiliki satelit
untuk meneliti dari Eropa, Rusia, Jepang, dan lain-lain.
B. Tujuan
1) Mengetahui permasalahan yang diakibatkan dari fenomena perubahan iklim bagi
dunia global.
2) Mengetahui apa saja organisasi internasional dan lembaga yang berperan dalam
penanggulangan fenomena perubahan iklim.
3) Memahami peranan organisasi internasional dan lembaga tertentu dalam
menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan dari fenomena perubahan iklim.
C. Rumusan Masalah
1) Apa permasalahan bagi dunia global yang diakibatkan dari fenomena perubahan
iklim?

6


2) Apa saja organisasi internasional atau lembaga tertentu yang memiliki peran
dalam penanggulangan fenomena perubahan iklim?
3) Bagaimana peranan organisasi internasional dan lembaga tertentu dalam
menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan dari fenomena perubahan iklim?

7

BAB II
ISI
A. Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah suatu keadaan dimana pola iklim di bumi kita ini
mengalami perubahan karena adanya pemanasan global. Perubahan yang terjadi di
antaranya adalah arus panas dan dingin yang tidak menentu, perubahan curah hujan, dan
lain sebagainya. Bumi kita memiliki beberapa iklim di antaranya adalah iklim dingin,
sedang, subtopis, dan tropis. Setiap iklim pada masing-masing belahan bumi tersebut
memiliki pola tersendiri bagi cuacanya. Namun, karena adanya perubahan iklim, pola
yang sudah ada tersebut menjadi terganggu, bahkan di beberapa tempat terjadi secara
ekstrem.
B. Penyebab Perubahan Iklim

Pembahasan tentang perubahan iklim erat dikaitkan dengan pemanasan global.
Pemanasan global adalah perubahan suhu bumi, atau lebih tepat disebut sebagai kenaikan
suhu permukaan bumi karena adanya efek rumah kaca yang menyebabkan meningkatnya
suhu bumi dan akibatnya salah satunya adalah pencairan es di kutub.
Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca, yaitu CO 2, N2O, CH4, dan
yang cukup parah adalah CFC, dan lain-lain. Sebetulnya, gas-gas tersebut dan efek rumah
kaca itu sendiri dibutuhkan oleh bumi untuk membuat bumi tetap hangat. Cara kerja gasgas ini adalah seperti namanya, seperti rumah kaca yang dipergunakan untuk tanamantanaman, yaitu menyimpan panas di dalam rumah kaca agar tanaman di dalamnya tetap

8

hangat dan bisa bertahan hidup. Begitu pula dengan gas rumah kaca yang ada di bumi,
gas-gas tersebut berfungsi untuk menyimpan panas atau kalor yang cukup agar bumi tetap
hangat, dan segala isi dari bumi bisa tetap hidup. Namun, apabila kadar zat-zat di atas
terlalu banyak di bumi ini, itu akan menyebabkan terlalu banyak panas pula yang
tertangkap di atmosfer bumi, sehingga suhu bumi kian meningkat. Meningkatnya suhu
bumi menyebabkan berbagai macam permasalahan.
Penyebab terlalu banyaknya keberadaan gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi ada
berbagai macam, antara lain adalah :
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang
menyebabkan emisi karbon

Gas metana atau CH4 yang berasal dari pembuangan peternakan, terutama dari
kotoran ternak mengandung banyak gas metana
Semakin sempitnya lahan hutan, yang menyebabkan pelepasan karbondioksida
atau CO2 yang terlalu masiv ke atmosfer
Penggunaan zat CFC untuk pendingin ruangan, kulkas, dan aerosol atau botolbotol semprot. CFC sangat berbahaya karena zat CFC inilah yang merusak ozon
kita.
Penggunaan pupuk pada pertanian yang melepaskan gas NO2 ke udara
C. Dampak Perubahan Iklim bagi Dunia Global
Ada banyak kerusakan yang terjadi karena perubahan iklim pada berbagai sektor
di kehidupan manusia. Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca yang ada di
seluruh negara-negara di bumi, sehingga curah hujan menjadi tidak menentu dan juga
perubahan arus angin yang menyebabkan badai-badai ekstrem. Curah hujan yang tidak
menentu tersebut dapat mempengaruhi mekanisme dalam industri pertanian, misalnya

9

saja di Indonesia, karena curah hujan yang tidak menentu, menyebabkan kekeringan
panjang, sehingga para petani kesulitan mendapatkan pengairan untuk perkebunan atau
tanamannya, dan pada akhirnya terjadilah gagal panen masal. Atau apabila curah hujan
terlalu tinggi pada suatu daerah, sehingga kadar air pada tanaman tinggi, juga dapat

menyebabkan kegagalan panen. Apa yang terjadi jika seluruh belahan dunia mengalami
gagal panen? Tentu saja ketersediaan pangan bagi manusia akan semakin berkurang.
Bahkan, hal ini pun dapat menyebabkan permasalahan keamanan dunia, menurut website
EPA. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, sumber makanan akan habis, seluruh manusia
akan mengalami kelaparan, tidak hanya di Afrika dan negara miskin saja, namun di
seluruh dunia, yang pada akhirnya menuju kepunahan spesies manusia di muka bumi ini.
Selain faktor curah hujan yang menjadi penyebab gagal panen, ada juga hal lain, yaitu,
ada beberapa tanaman sumber pangan yang bisa tumbuh pada suhu dan iklim tertentu
saja, sehingga pemanasan suhu bumi juga menyebabkan tanaman-tanaman tersebut tidak
mampu lagi bertahan hidup.
Pemanasan suhu bumi juga menyebabkan mencairnya es di kutub, sehingga sealevel bertambah yang juga menyebabkan terendamnya pulau-pulau kecil dan apabila
terus-menerus terjadi akan menenggelamkan pulau besar pula, yang artinya tempat
tinggal bagi manusia semakin sedikit. Selain penjelasan di atas, ada beberapa pula
dampak dari perubahan iklim yang disingkat menjadi :


Perubahan pola cuaca yang menyebabkan tidak menentunya curah hujan dan arus






angin
Terjadinya bencana alam misalnya badai yang ekstrem dan tak terduga
Punahnya spesies-spesies di bumi
Sulitnya mendapatkan air bersih

10



Pemanasan global yang memudahkan terperciknya api di hutan sehingga



kebakaran hutan sering terjadi
Terganggunya pengelolaan energi, diakibatkan oleh banyak dibutuhkannya



pendingin ruangan
Manusia menjadi rentan terhadap penyakit dan banyaknya wabah penyakit

berbahaya yang tersebar
 Arus transportasi akan terganggu karena faktor cuaca
 Kualitas udara yang buruk akan menggangu kesehatan manusia
 Perekonomian dunia terganggu karena bahan makanan
D. Solusi untuk Menghadapi Perubahan Iklim
Ada beberapa solusi untuk menghadapi perubahan iklim yang harus diwujudkan
bersama oleh seluruh masyarakat dunia dan juga para pembuat kebijakan, pemecahan
masalah untuk perubahan iklim haruslah sinergi dari semua pihak. Semua bisa dimulai
dari hal-hal yang kecil dan pribadi. Salah satunya adalah dengan membantu menurunkan
kadar gas rumah kaca yang ada di bumi, dengan mengurangi penggunaan kendaraan
berbahan bakar fosil, bisa diwujudkan dengan berjalan kaki ke tempat yang dekat, dan
juga menaiki kendaraan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi, sehingga bisa
menurunkan emisi karbon. Juga dengan melarang penggunaan benda-benda aerosol yang
menggunakan CFC, mengurangi konsumsi daging, karena sapi menyebabkan banyak gas
metana, sehingga dengan mengurangi permintaan daging sapi, maka gas tersebut dapat
dikurangi pula, beberapa kelompok orang bahkan melakukan kampanye dan menarik
orang untuk menjalani gaya hidup vegetarian.
Selain itu, kita bisa menggunakan produk-produk yang berlabel hemat energi dan
eco-friendly, mengurangi penggunaan kertas untuk menyelamatkan pohon, hemat energi
dengan menggunakan listrik dan air seirit mungkin sesuai kebutuhan, melakukan aksi
reduce-reuse-recycle, menanam pohon dan merawatnya, dan mengurangi penggunaan

11

plastik belanja. Hal-hal tersebut adalah aksi-aksi nyata yang kecil namun bermanfaat jika
terus dijadikan kebiasaan bagi masyarakat.
Sedangkan bagi para elit, bisa dilakukan dengan menghentikan pembalakan hutan,
agar paru-paru dunia tetap terjaga, melarang keras penggunaan zat CFC, dan salah satu
yang paling masiv adalah dengan berusaha mencari bahan pengganti bahan bakar fosil,
mencari bahan bakar alternatif untuk manusia yang bisa digunakan berkepanjangan.
Penggunaan secara merata benda-benda seperti benda-benda bertenaga surya, dan energienergi alternatif lainnya seperti dengan menggunakan energi angin dan air, melakukan
kampanye-kampenye lingkungan agar dapat menyadarkan masyarakat akan apa yang
sesungguhnya dihadapi manusia di era ini.
Bagaimana cara mewujudkan semua itu? atas dasar itu, muncullah berbagai
macam organisasi-organisasi internasional peduli lingkungan yang berusaha mewujudkan
solusi-solusi di atas. Karena pada kenyataannya, efek dari perubahan iklim akan terasa
pada seluruh dunia, walaupun paling terasa di negara berkembang, namun seluruh dunia
harus bahu-membahu untuk menghadapi serangan perubahan iklim ini dengan
perhimpunan seperti organisasi-organisasi berikut.
E. Organisasi Internasional di Bidang Lingkungan
 WWF
World Wide Fund for Nature adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional
yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi
lingkungan, dulunya bernama World Wildlife Fund dan masih menjadi nama resmi di
Kanada dan Amerika Serikat.

12



UNEP
UNEP atau United Nations Environment Program adalah organisasi utama PBB di
bidang lingkungan hidup, yang pada dasarnya melakukan pemantauan dan penelitian
secara ilmiah pada tingkat global dan regional serta memberikan rekomendasi
kebijakan kepada pemerintah.



Greenpeace
Greenpeace adalah organisasi independen yang berkampanye tanpa menggunakan
kekerasan untuk mengungkap suatu permasalahan lingkungan global dan untuk
memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace
adalah untuk memastikan kemampuan bumi agar kelangsungan hidup bagi semua
keanekaragaman.



IPCC
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah sebuah badan internasional
yang mengkaji aspek ilmiah terkait dengan perubahan iklim. IPCC dibentuk pada
tahun

1988

oleh

World

Meteorological

Organization

(Badan

Meteorogi

International/WMO) dan United Nations Environment Program (Badan Lingkungan
PBB/UNEP) untuk memberikan kajian yang berkala mengenai aspek ilmiah dari
perubahan iklim, dampak dan resikoresiko di masa mendatang, serta pilihan-pilihan
kegiatan mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim.


WEC

13

WEC atau World Environment Center adalah organisasi global independen nonpemerintah, non-profit, dan non-advokasi yang mempromosikan perkembangan
pembangunan berkelanjutan untuk dunia melalui praktek bisnis, kerja sama bisnis,
kerja sama dengan pembuat kebijakan di pemerintahan,

kerja sama dengan

universitas, dan lain-lain.


WMO
Organisasi Meteorologi Dunia adalah sebuah organisasi antarpemerintah dengan
keanggotaan dari berbagai negara dan Teritori Anggota. Berasal dari International
Meteorological Organization. WMO menjadi badan khusus Perserikatan BangsaBangsa untuk meteorologi, hidrologi dan geofisika. WMO Memiliki kantor pusat di
Jenewa, Swiss. Dalam tanggapan terhadap laporan pers yang memprediksikan
peristiwa seperti Zaman Es Kecil, Organisasi Meteorologi mengeluarkan peringatan
bahwa pemanasan iklim global yang signifikan dapat menyebabkan zaman es.



WCMC
WCMC atau World Conservation Monitoring Center adalah badan eksekutif yang
adalah salah satu bagian dari UNEP yang kegiatannya adalah menangani masalah
biodiversitas, dukungan kepada konvensi internasional seperti Convention of
Biological Diversity dan Convention of International Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora.

F. Peranan Organisasi Internasional terhadap Perubahan Iklim

14

Organisasi Internasional di bidang lingkungan memiliki banyak andil dalam
memperbaiki dan mempertahankan bumi. Antara lain adalah dengan membuat kebijakan
yang bersangkutan tentang penggunaan energi dan bahan-bahan tertentu yang berbahaya
untuk bumi. Berikut ini beberapa program yang dibuat oleh organisasi-organisasi
internasional di bidang lingkungan :


UNEP adalah badan resmi dari PBB, jadi UNEP dapat membuat kebijakan-kebijakan di
bidang lingkungan. UNEP membuat kebijakan tentang manajemen ekosistem yang
berada di bawah perubahan iklim, bagaimana merawat bidang sektor perikanan dan
kelautan, dan riset tentang pengurangan resiko bencana alam. Program ini dinamakan




Ecosystem Manegement Programme.
UNEP Mengadakan World Water Day untuk kampanye tentang air bersih
Kinerja UNEP terfokus pada air bersih, hutan, kehidupan biota laut dan pesisir, juga



servis ekosistem dan ekonomi.
UNEP juga mengadakan UNEA atau United Nations Environment Assembly atau



konferensi lingkungan PBB
Event COP21 yang diadakan oleh PBB, yaitu konferensi tentang perubahan iklim yang
diadakan di Paris pada tahun 2015. COP adalah Conference of the Parties yang dihadiri
oleh perwakilan dari 196 partai yang mengadakan perjanjian berdasarkan konsensus



untuk menurunkan emisi global. Perjanjian ini diikuti oleh 55 negara di dunia.
Greenpeace adalah organisasi yang mendukung penggunaan energi alternatif dan
pengurangan emisi karbon dunia. Greenpeace juga organisasi yang dalam kegiatannya
berusaha mempengaruhi pembuat kebijakan untuk membuat kebijakan yang sesuai
dengan lingkungan. Contohnya membantu penolakan pembangunan PLTU baru,
membantu orang-orang di Filipina untuk membuat tempat bebas rekayasa genetik, dan
lain-lain.

15



Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia bekerja sama dengan IPCC dan melaksanakan
lokakarya dalam upaya untuk menanggulangi dampak dari perubahan iklim di Indonesia.
Hasil dari lokakarya ini adalah untuk bagaimana kedepannya menguatkan para tim riset
dalam meneliti tentang perubahan iklim dan solusinya. Selain itu juga dibentuk
kebijakan-kebijakan dalam hal ini misalnya kebijakan riset nasional untuk mendukung
implementasi pengendalian dampak perubahan iklim oleh deputi pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi kementrian riset dan teknologi.

Itulah antara lain peran-peran organisasi internasional dalam penanggulangan perubahan iklim di
dunia, masih banyak lagi.

16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan iklim merupakan suatu perubahan pola yang ada di bumi kita ini,
perubahan iklim menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan bagi
kehidupan manusia secara global pada berbagai sektor mulai dari sektor penyediaan
pangan, ketersediaan air dan udara bersih, sektor ekonomi, dan masih banyak lagi.
Semua itu tidak lain adalah karena perbuatan manusia itu sendiri, banyak hal yang
dilakukan hanya untuk kepentingan manusia tanpa mempertimbangkan aspek
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Perubahan iklim pada akhirnya dapat
menyebabkan kehancuran pada kehidupan manusia, bahkan kepunahan.
Untuk mewujudkan ide solusi untuk dampak kerusakan dari perubahan iklim yang
sekarang melanda, maka dibutuhkan lah organisasi-organisasi internasional antara
lain UNEP, WEC, WWF, Greenpeace, IPCC, dan lain sebagainya supaya solusi bisa
tercapai dan niat baik manusia untuk memperbaiki bumi bisa tersampaikan. Banyak
upaya telah dilakukan dan akan terus dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional untuk menghentikan kerusakan dan memperbaiki bumi, mulai dari
melakukan kampanye tentang bahaya gas rumah kaca, kampanye untuk menanam
pohon, kampanye hemat energi, dan kampanye tentang energi terbarukan dan energi
alternatif.

17

B. Saran
Indonesia adalah negara berkembang yang berada di Asia Tenggara. Sebagai
negara berkembang, Indonesia juga termasuk negara yang terkena banyak dampak
dari pemanasan global dan perubahan iklim. Contohnya adalah, kegagalan panen
yang dikarenakan tidak menentunya curah hujan. Musim yang datang terlambat, dan
lain sebagainya. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus memiliki kesadaran diri
akan lingkungan di sekitar kita tempat kita tinggal. Sudah seharusnya kita melakukan
tindakan-tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi kita, semua bisa kita mulai dari
hal-hal kecil, mulai dari menghemat air dan listrik, sampai hal besar seperti menanam
pohon, ikutilah kampanye dari organisasi-organisasi yang ada. Begitu pula dengan
pihak elit dan para pembuat kebijakan, seharusnya lebih sadar lagi akan bahaya yang
dihadapi dari perubahan iklim, dan membuat kebijakan yang sesuai dengan keadaan
sekarang, dan juga memperbanyak kegiatan untuk masyarakat luas untuk
menyelamatkan bumi bersama.

18

DAFTAR PUSTAKA

NASA, “NASA’s Work to Understand Climate : A global Perspective”
http://blogs.nasa.gov/bolden/2015/12/04/nasas-work-to-understand-climate-a-global-perspective/
(diakses pada 14 Desember 2015)
Nature, http://www.nature.org/ourinitiatives/urgentissues/global-warming-climate-change/threatsimpacts/ (diakses pada 14 Desember 2015)
UNEP, "Climate Change : Introduction," UNEP, http://www.unep.org/climatechange/Introduction.aspx
(diakses pada 1 Januari 2016)
Greenpeace, "Perubahan Iklim," Greenpeace, http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahaniklim-global/ (diakses pada 1 Januari 2016)
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, “Organisasi Internasional,” http://www.m
enlh.go.id/organisasi-internasional/ (diakses pada 1 Januari 2016)
World Environtmental Center, “About Us,” http://www.wec.org/about-wec (diakses pada1 Januari 2016)
Tropenbos International, “About Us,” http://www.tropenbos.org/about_us (diakses pada 1 Januari 2016)
IPCC, “Organization” http://www.ipcc.ch/organization/organization.shtml (diakses pada 1 Januari 2016)
GEF, “What is the GEF” https://www.thegef.org/gef/whatisgef (diakses pada 1 Januari 2016)
Earth System Governance, http://www.earthsystemgovernance.org/ (diakses pada 1 Januari 2016)
WWF, “Seputar Perubahan Iklim”
http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/iklim_dan_energi/solusikami/kampanye/powerswitch/sp
_iklim/ (diakses pada 1 Januari 2016)
UNEP, “Resolutions and Decisions by the United Nations Environment Assembly”
http://www.unep.org/unea/UNEA_Resolutions.asp (diakses pada 3 Januari 2016)

IESR “Tanya Jawab Laporan AR-5 Working Group IPCC” http://www.iesr.or.id/wpcontent/uploads/companion-Press-Release-IPCC-AR-5-small.pdf (diakses pada 3 Januari 2016)
UNEP “UNEP’s Work”
http://www.unep.org/ecosystemmanagement/UNEPsWork/tabid/315/Default.aspx (diakses pada
3 Januari 2016)