PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PERNAP (1)

A. Kelainan pada Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting.
Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama seperti
sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri. Berikut ini adalah macam-macam kelainan pada
sistem pernapasan manusia :
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa
sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi
seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba
internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput
pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak
dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari
bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang
disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing
di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini

tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat
kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres
(tekanan psikologis). Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun
sistem pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola hidup
tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok dan stress.
Gejala penyakit Asma antara lain:


Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.



Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.



Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.




Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.



Rasa sesak dan berat di dada.



Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.



Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.



Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.




Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.



Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.

Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita asma akan
kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi pada otot-otot bronkul
yang mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot yang mengandung
epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan segera saat terjadi serangan asma.
Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam
tubuh penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan memberikan
minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan memberikan hembusan angin
segar dari kipas angin untuk membantu proses pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin
tidak dapat dihilangkan dari sistem pernapasan manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar
gejala dan serangannya tidak mengganggu aktivitas bekerja.
Cara mencegah penyakit Asma:



Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi



Jangan

memelihara

binatang

yang

bulunya

banyak

dan


halus.

Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya


Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin



Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang bila
napas tidak kuat.

3. Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada

manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza
ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan kuda memegang
peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya
mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat
batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di
ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh
meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah
(pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak
secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari
virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test
secara genetik.

Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang biasa
menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya. Hanya saja kini
ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal
tahun 2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang
pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an.

Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus yang
terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak
50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel
permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa, namun dengan
intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam bisa sangat tinggi dan tibatiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu yang tidak biasa ini tentu harus ditangani
secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami replikasi
dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak untuk masuk
ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air ludah dan
menyebar melalui udara.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada
paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya

elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk
kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
 Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
 Sesak dada
 Batuk kronis
 Kelelahan
 Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:


Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah
penderita dari penyakit ini.



Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya

ringan, sedang atau berat.



Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan
kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.



Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini.
Berhenti merokok juga sangat penting.

5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu,
pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru.
Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada
sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di
antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh
merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit

menelan, dan sakit di dada.
Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.


Batuk berdahak.



Sering sesak napas.



Flu yang berkepanjangan.



Mengi.




Tubuh mudah lelah.



Pembengkakan pada pergelangan kaki.



Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.



Kepala terasa sakit.



Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-

serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di

dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1)

Plakpleura (kalsifikasi)

2)

Mesoteliome maligna

3)

Efusi pleura

Cara mencegah penyakit Asebstosis:


Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja



Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok

7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.


Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.



Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.



Sering bersin.



Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.



Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.

Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah
paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru).
Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik

kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
Keadaan ini menyebabkan:
 Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paruparu
 Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
 Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan
membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila
penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active
tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu
untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi
terutama pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam
dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan
sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak
nafas.
9. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh
Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga
oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia
atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau
terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria
streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia)
dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh

(Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Gejala
yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani
pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
 Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka
yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan
Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya
tahan tubuh (Immun) yang lemah.
 Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila
riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol dapat
berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan
tubuh dalam melawan suatu infeksi.
 Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko terkena
Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke
arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas
(ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia
 Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani
apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai
masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya
mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
 Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan
riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:


Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.
Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala
atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri
Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.



Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama
dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian
intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya
tahan tubuh.



Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan
pemberian antijamur.

10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan
oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak
dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita
renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis
bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini
sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan
influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan tubuh
menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200

jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang paling sering menyerang adalah
rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus,
dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA
ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu
badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah,
pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan
mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejalagejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan
berbunyi keras. Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung),
rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis (radang pada
laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang
pada trakea).
13. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru
terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah
satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya
kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
 Pembekakan di wajah atau di leher
 Napas sesak dan pendek-pendek
 Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
 Kelelahan kronis
 Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
 Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
 Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
 Suara serak/parau

14. Asidosis
Asidosis adaah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.

15. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran
pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah,
disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi
antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya
lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap
suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
16. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus
influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari,
dan debu. Produksi lendir meningkat.
17. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
18. Legionnaries
Legionnaries

adalah

penyakit

paru-paru

yang

disebabkan

bakteri

legionella

pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
19. Tonsilitis
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak,
berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis
umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau

saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan.
Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.


Tenggorokan terasa sakit.



Terasa sakit saat menelan.



Tubuh mengalami demam tinggi.



Sering mengalami muntah



Mengalami kesulitan saat bernapas



Tidur mendengkur



Nafsu makan menurun



Timbul bau tidak sedap pada mulut



Timbul nyeri di sekitar otot

20. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang
disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus
terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom
(enzim pernapasan).
Gejala penyakit Asfiksi :


Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat
rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon
dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada
pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi
teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.



Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang
tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung
lambat, dan tekanan darah turun.



Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa
adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan
relaksasi spingter.



Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut
jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

21. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada
pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal
dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat
menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan
menurunkan kapasitas kerja otot.

B. Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa alat pencernaan. Karena itu, macam
penyakit yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan cukup banyak. Ada penyakit yang
menyerang gigi, kerongkongan, lambung, dan lainnya. Demikian pula kelainan, bisa saja terjadi
pada gigi, lambung, atau usus halus. Ada penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman,
makanan, atau lainnya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang terkait dengan sistem
pencernaan kita. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi.
Gigi berlubang juga disebut karies. Bagaimana perasaan Anda ketika sakit gigi? Tentu
saja tidak enak makan dan melakukan apapun. Sakit gigi kerap disepelekan, tetapi
sebenarnya juga perlu diwaspadai. Mengapa demikian? Karena sakit gigi dapat
mengganggu atau mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, mata, dan ginjal.
Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah makanan yang banyak mengandung
gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah
menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi
sehingga menyerang pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi
rapuh dan mudah copot. Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi
lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal supaya pertumbuhan tetap teratur.
2. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa
(lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung
kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung
terlalu tinggi.
3. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut
(bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir dan lidah Anda seperti
terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini

menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah “panas dalam”
atau luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan
karena kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah. Pengobatannya dilakukan dengan
obat sariawan. Apabila tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya meminum
larutan penyegar atau pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan
sebaiknya banyak memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah
asupan vitamin C dalam bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin C.
4. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
5. Diare

Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang
air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit
lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan oleh virus, bakteri, alergi
atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi.Diare termasuk penyakit yang kerap
dialami oleh anak-anak kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau
dialami pula oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan. Orang yang mengalami
diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita
dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare biasanya
cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika tidak segera diobati
dapat menyebabkan kematian pada anak-anak balita. Penyakit diare yang disebabkan
oleh kuman dapat menular. Penularan terjadi melalui feses (kotoran) dari penderita diare
yang buang air besar di sembarang tempat. Tinja yang dibuang sembarangan akan
mengotori lingkungan, khususnya sumber daya air seperti mata air, sungai, dan lain-lain.
Air yang terkotori oleh kuman itu kemudian dipakai oleh orang yang sehat. Akhirnya
orang yang memakai air tersebut tertular oleh penyakit. Pengobatan gejalanya dilakukan
dengan pemberian obat yang menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang
bahan utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan
antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan
makanan yang bergizi beberapa waktu. Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang,

pederita diberi garam oralit. Jika tidak ada, penggantinya ialah larutan garam dan gula.
Anda dapat membuat sendiri larutan oralit. Caranya yaitu dengan melarutkan dua sendok
teh gula dan kira-kira seperempat sendok teh garam dalam segelas air teh. Larutan ini
diberikan beberapa kali kepada penderita.
6. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-lain. Oleh karena itu,
banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat, minum banyak air, makan
teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat, dan olahraga teratur dapat
mencegah gangguan ini.
7. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh
kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut,
mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir. Ada dua tipe disentri yaitu
disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari
keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi serangan ringan sampai serangan mendadak
yang berat dan fatal. Penderita disentri yang meninggak biasanya akibat dari dehidrasi
dan keracunan oleh toksin bakteri. Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri adalah
demam dan mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga
dapat dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya
buang air bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar
menghasilkan berak berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah disebabkan oleh
Shigella shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di negeri tropis dan subtropis.
Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga
transfusi darah. Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba

histolytica. Bentuk disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri baksiler. Ini karena
organisme penyebabnya dapat berbentuk kista (bersembunyi) dan motil (aktif bergerak).
Bentuk yang motil menyebabkan disentri akut dengan gejala seperti disentri baksiler.
Adapun yang kista menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan berupa diare,
sakit perut, atau kejang lambung. Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin,
dan lain-lain. Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si
penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau tanah yang
tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
8. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari. Gejalanya
antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan atau jika perut
kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntahmuntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun. Penyebab penyakit
maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika penyebabnya bakteri
tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan
antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan obat sakit maag.
9.

Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah kanan
bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar menaik tersumbat
lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda keras seperti biji terung atau cabe.
Karena tersumbat atau tertutup, bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu
terinfeksi. Untuk menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus
buntu.

10. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian
demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat penduduk. Ketika sanitasi

dan kebersihan diperbaiki hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun
drastis. Sekarang relatif agak jarang. Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada
malam hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja
pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau makanan yang
tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada pekan pertama, dan pada
pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali juga diikuti munculnya bercakbercak warna merah muda. Pada tingkat parah, terjadi diare berwarna kehijauan.
Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada
dinding usus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Bakteri
ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar. Korban demam tifoid
membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang sehat tapi pembawa bakteri penyakit
bisa menularkan penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang
hinggap pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang
sudah terkontaminasi kemudian kita makan. Pengobatannya dilakukan dengan
memberikan obat antibiotik. Obat ini akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan
mempercepat pemulihan kondisi tubuh. Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi
umum dan kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi
orang yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini. Anak-anak
juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga dewasa.
11. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.
12. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu
cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
a.

Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbriciadea. Telur cacing ini

masuk melalui makanan dan minuman yang tercemar atau tidak bersih. Gejalanya

antara lain perut mulas, mencret dan kembung. Penderita mungkin juga mengalami
gejala ikutan seperti tenggorokan dan hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan
kesemutan di tangan dan kaki. Mata sering mengedip dan timbul selaput pada putih
mata. Anak-anak menjadi sering rewel dan menangis. Pengobatannya dilakukan dengan
memberikan obat cacing yang tepat melalui resep dokter. Resep tradisional, rebung atau
biji petai cina dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
b.

Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang. Telur cacing

tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan tangan. Telur cacing ini
hidup di daerah lembab dan hangat. Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan
kembung. Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau tangan.
Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
c.

Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem pencernaan ialah melalui

makanan dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak yang mempunyai kebiasaan
menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang becek-lembap berpeluang terkena
penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka berada di air atau tanah yang tidak bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang dubur atau liang hidung. Jika
parah, mata anak yang menderita cacing kremi tampak agak berbusa. Pengobatannya
dilakukan dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau
memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama
tinja.
13. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi
lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan sakit
kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan, racun atau
bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh
bakteri pasien diberi antibiotika.

14. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri
semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
15. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor
kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan
merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di
lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
16. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan
banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat
kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

C. Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
1. ANEMIA
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. pengertian tersebut sebenarnya kurang
tepat, sebab anemia ditemui juga pada seseorang yang mempunyai jumlah sel darah merah
normal, namun ternyata jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merahnya kurang. Jadi,
anemia sebenarnya adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin di dalam darah.
Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya kandungan
hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan atau kurangnya volume
darah dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi rendah.

perbedaan jumlah eritrosit dalam darah antara orang sehat (kiri) dengan orang penderita
anemia (kanan)
Anemia juga dapat terjadi jika tubuh seseorang terluka dan mengeluarkan banyak darah,
misalnya skibat kecelakaan. Kekurangan darah ini dapat diatasi dengan transfusi darah. Anemia
juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau kekurangan vitamin B12 (yang membantu
pematangan sel darah merah), anemia ini disebut anemia pernisiosa. Anemia jenis ini dapat
diatasi dengan pemberian vitamin B12 atau mengkonsumsi makanan sumber zat besi.
Ada jenis anemia yang bersipat genetis dan mematikan, yaitu thalasemia dan sickle cell
anemia (anemia sel sabit). Apakah perbedaan antara keduanya? Thalasemia disebabkan
kegagalan pembentukan hemoglobin akibat kerusakan gen globin. Sedangkan anemia sel
sabit disebabkan adanya eritrisit yang berbentuk bulan sabit. Anemia pada ibu hamil dan

menyusui dapat diatasi atau dicegah dengan mengkonsumsi makanan sumber zat besi dan
vitamin B12, seperti susu, telur, hati ayam dan hati sapi.
2. THALASEMIA
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika dimana tubuh
tidak mampu memproduksi globin, suatu protein pembentuk hemoglobin. Kalaupun penderita
thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih
rapuh atau lebih mudah rusak. Penyakit ini bersipat genetis, artinya diturunkan dari kedua orang
tua kepada anak-anaknya,secara resesif.

kondisi eritrosit pada orang sehat (kiri) dan Pada penderita thalasemia (kanan).
Secara klinis thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan sesuai beratnya gejala klinis,
yaitu thalasemai mayor, thalasemia intermedia, thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Batas di antara tingkatan tersebut sering kurang jelas. Namun gejala dari ketiga tingkatan
thalasemia tersebut dapat diperkirakan. Yaitu sebagai berikut:
a. Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)
Penderita thalasemia ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan
tidak dapat hidup tanpa di tranfusi. Ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari tranfusi
darah yang terus menerus yaitu berupa kelebihan zat desi (Fe). Hati dan limpa mengalami
pembesaran akibat penangkapan dan penghancuran sel darah merah yang rusak secara
berlebihan. Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan sel darah merah yang
belum rusak.
Salah satu ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi
masuk ke dalam dan batang hidung menonjol(disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak

kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Pertumbuhan gigi pun
biasanya buruk. Gejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat, perkembangan fisik tidak
sesuai umur atau berat badan kurang. Dan perut membuncit. Jika penderita tidak sering
mendapat tranfusi darah, kulit akan menjadi kelabu serupa dengan besi akibat penimbunan
besi dalam jarinagn kulit.
b. Thalasemia intermedia.
Penderita thalasemia tingkat ini kedaan klinisnya lebih baik atau gejalanya lebih ringan
dibandingkan dengan penderita thalasemia mayor. Gejala anemia tergolong sedang. Gejala
perubahan bentuk wajah seperti pada thalesemia mayor dan gambaran kelebiahan beban besi,
baru nampak pada masa dewasa.
c. Thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Penderita thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai
oleh anemia mikrositin atau anemia ringan.
Untuk mencegah terjadinya thalasemia pada keturunan atau anak, pasangan wanita dan pria
yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun
melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya.
Peluang untuk sembuh dari thalasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi
kondisi fisik, ketersediaan darah donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita
thalasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur untuk
menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya normal yaitu 12gr/dL (gram per desiliter), dan
menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.
Penderita thalasemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan
dan produk fermentasi. Karena makanan tersebut dapat meningkatkan penyerapan zat besi di
dalam tubuh. Salah satu cara untuk mengobati thalasemia adalah dengan transflantasisumsum
tulang dan teknologi sel punca (stem cell). Pada tahun 2009, seorang penderita thalasemia dari
india berhasil sembuh setelah memperoleh ekstrak sel punca dari adiknya yang baru lahir.

3. LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Leukimia (kanker darah) adalah gangguan pada sistem peredaran darah dimana jumlah sel
darah putih (leukosit) jauh diatas jumlah normal, akibat pembelahan sel leukosit yang tak
terkendali. Disamping itu, sel darah puti akan menjadi ‘ganas’ karena memakan sel-sel darah
merah (eritrosit), sehingga orang tersebut menjadi anemia berat.

fotomikrograf sel kanker penyebab leukimia
Penderita leukimia menunjukan gejala seperti mudah terkena penyakit infeksi, anemia
dan pendarahan. Ada 2 tingkatan leukimia, yaitu leukimia akut dan leukimia kronis. Perbedaan
di antara keduanya adalah; padaleukimia akut di tandai oleh suatu ‘perjalanan’ penyakit yang
sangat cepat, memburuk, dan mematikan. Apabila penderita penyakit ini tidak segera mendapat
perawatan atau di obati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu atau hari.
Sedangkan pada leukimia kronis ditandai dengan suatu ‘perjalanan’ penyakit yang tidak
begitu cepat, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari satu tahun.
Leukimia

dibedakan

menjadi

2

jenis

berdasarkan

jenis

selnya

yaitu leukimia

limfositik, dan leukimia mielositik. Apabila pada saat pemeriksaan diketahui leukimia
mempengaruhi limfosit atau sel limfoid maka maka disebut leukimia limfositik. Sedangkan
apabila leukimia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil maka disebut
leukimia mielositik.

sel kanker: (a)leukimia limfositik,(b) leukimia mielositik.

4. HEMOFILIA
Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit membeku. Luka yang sedikit saja
dapat menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat mengalami kekurangan
darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyak ini bersifat menurun, diwariskan oleh orang
tua kepada keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini
karena gen hemofilia menampakkan pengruhnya pada laki-laki. Sebaliknya, hemofilia bersifat
mematikan sehingga anak perempuan penderita akan mati sebelum dewasa. Karena menurun
penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Untuk mencegahnya, hindari perkawinan dengan orang
yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan penderita hemofilia.

5. VARISES
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) sehingga tampak membesar.
Penyebab varises:


Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena
melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagai mana mestinya. Aliran
darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah
harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.



Rusaknya katup pembuluh vena, kita ketahui bahwa katup atau klep ini bertugas
menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak
membuat darah bekumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu
aliran darah.

Pemicu varises antara lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang gerak, merokok,
terlalu banyak berdiri, menderita kolesrterol tinggi dan kencin manis, juga karena sering
memakai sepatu hak tinggi. Karenanya, agar seseorang dapat terhindar dari varises atau
meminimalkan resiko timbulnya varises, maka tinggalkan kebiasaan hidup yang memicu
timbulnya varises. Misalnya dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat, tidak
merokok, dan atau meliruskan posisi kaki saat duduk. Gejala terjadinya varises:


Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah pegal, kaki panas, dan
sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam,
akibat tidak lancarnya aliran darah.



Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.



Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).



Kaki bengkak (oedema) karena adanya pembendungan darah.



Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat
kebiru-biruan dan berbelok-belok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

varises pada pembuluh balik (Vena) kaki

6. ANGINA PEKTORIS
Angina pektoris yang dikenal sebagai Angin Duduk merupakan suatu sindroma gangguan
pada dada berupa rasa nyeri atau tertekan yang bersifat sementara, saat sedang berjalan,
mendaki, sebelum atau sesudah makan. Gangguan yang menyerang jantung ini terjadi karena
kurangnya pasokan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah
ke dalam miokardium (otot jantung). Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang
mengakibatkan angina adalah jika penyumbatan mencapai 70%. Namn beberapa orangyang
mengalami nyeri dada, terkadang memiliki arteri jantung normal. Hal ini dapat disebabkan oleh
kelainan komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia parah, atau kebiasaan merokok.
Penderita angina biasanya laki-laki berusia diatas 50 tahun atau wanita berusia diatas 60
tahun. Beberapa lokasi di tubuh yang bisa merasakan nyeri antara lain bahu kiri atau di lengan
kiri sebelah dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau gigi, lengan kanan (kadang-kadang).
Angina pektoris dapat berkembang menjadiinfark miokard (serangan jantung). Apabila
serangan ini datang ketika kita sedang sendiri, yang perlu dilakukan adalah jangan panik, ambil
nafas dalam-dalam dan berusahalah batuk sekencang mungkin, karena hal ini dapat memberikan
asupan oksigen yang dibutuhkan jantung.
Angina pektoris dibedakan menjadi 3 macam, yaitu Angian klasik (stabil),Angina
varian, dan Angina tidak stabil. Angina klasik biasanya terjadi saat seseorang melakukan
aktifitas fisik. Angina varian biasanya terjadi saat istirahat dan biasanya terjadi di pagi hari.
Sedangkan angina tidak stabil tidak dapat di prediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat
istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.

arterosklerosis jantung, penyebab angina.

7. JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding
bagian dalam dari pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Hal inilama kelamaan diikuti
oleh berbagai prose4s antara lain seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran dan pembekuan
darah pada dinding pembuluh jantung tersebut, yang semua itu akan mempersempit atau
menyumbat pembuluh darah. menyenpitnya pembuluh darah jantung ini tentu dapat
mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat
menimbulkan angina pektoris (nyeri dada) atau bahkan hingga infark jantung ( serangan
jantung) yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Adapun beberapa faktor penyebab penyakit jantung koroner adalah: tekanan darah tinggi
(hipertensi), kadar kolesterol (LDL) tinggi sedangkan kolesterol HDL rendah, merokok, diabetes
melitus, kegemukan (obesitas), faktor keturunan, kurang olah raga, dan stres.
Apabila terdapat dua atau lebih faktor penyebab tersebut pada diri seseorang, maka akan
berlipat kali pula resiko terkena penyakit jantung koroner.

Potongan melintang pembuluh arteri yang (a) normal, dan yang (b) menyempit karena timbunan
kolesterol.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25