PENGARUH EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN K

PENGARUH EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR
PAJAK, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MENGENAI PERATURAN PAJAK,
SERTA TINGKAT KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEMAUAN
MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA MALANG
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)
Arwadi, Hj. Anik Malikah & M. Cholid Mawardi
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Malang
Email : Arwadi_adyt@yahoo.com
Abstract
The purpose of this study was to examine the effect of the effectiveness of the tax system, tax
paying consciousness, knowledge and understanding of the tax rules, and the level of service
quality to the tax authorities' willingness to pay taxes individual taxpayers in the City of
sampling used Malang.Teknik convienience sampling method, which sampled in this study is
the individual taxpayer who is registered and effectively pay tax at the Tax Office Primary
Malang. Sampel that can be managed by 100 respondents and the data obtained by
distributing questionnaires. Research data analysis using multiple linear regression and to
determine the results of the t test and F test conducted SPSS 18.
Results of this analysis indicate that the variable effectiveness of the tax system, awareness of
paying taxes has a positive and significant relationship to the willingness to pay taxes, while

the knowledge and understanding of the tax rules, the tax authorities as well as the level of
service quality are significantly positive influence on the willingness to pay taxes individual
taxpayers in Malang.
Keywords: Effectiveness Tax System, Tax Paying Awareness, Knowledge and Understanding
of Tax Rules, Service Quality Levels tax authorities, Willingness to Pay Taxes Individual Tax
Payer in Malang.

1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan suatu peranan penting dalam sumber penerimaan negara
Indonesia khususnya mengenai pendapatan negara untuk segala pengembangan
fasilitas, dan dapat mengembangkan peningkatan laju inflasi. Upaya pemerintah
untuk meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk pajak yaitu dengan
mengembangkan kembali beberapa sistem peraturan perpajakan serta meningkatkan
kemauan wajib pajak dalam membayar kontribusinya (Pajak) kepada negara melalui
sosialisasi akan kesadaran wajib pajak, pemahaman akan peraturan perpajakan,
efektifitasnya sistem perpajakan yang dijalankan oleh wajib pajak dalam hal


melakukan pendaftaran NPWP bagi para Wajib Pajak secara online dan
meningkatkan kualitas pelayanan fiskus yang dilakukan terhadap wajib pajak saat
melakukan pembayaran pajak
Dalam hal ini dibutuhkan peran yang sangat penting dari kebijakan
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan suatu pendapatan negara, khususnya
dari sektor pajak yang mana sejak tahun 1983 telah melakukan reformasi
perpajakan secara menyeluruh dengan menerapkan suatu perubahan pada sistem
pemungutan pajak yaitu pada sistem pemungutan Official Assessment System
menjadi Self Assesment System. Perubahan sistem ini bertujuan untuk mengurangi
komunikasi langsung antara Aparat Pajak dengan Wajib Pajak yang sebelumnya
dapat menimbulkan praktik-pratik ilegal (Sari, 2013). Oleh karena itu diterapkannya
sistem Self Assesment System tersebut agar lebih efisien menjalankan objek pajak
oleh para wajib pajak orang pribadi sebagai subjek pajak yang dapat menghitung,
menetapkan, dan melaporkan pajak usaha mereka kepada aparat pajak (fiskus).
Untuk sebagian para wajib pajak orang pribadi masih banyak yang belum mengerti
akan peraturan perpajakan, maka dari itu pengaruh efektifitas sistem perpajakan
semakin berkurang.
Selain itu, wajib pajak juga masih mempersepsikan pajak itu sebagai pungutan
wajib bukan sebagai wujud dari peran mereka, karena mereka merasa belum melihat
dampak nyata pajak bagi negara dan masyarakat, apalagi ditambah persepsi mereka

mengenai aparat pajak (fiskus) yang berkuasa terhadap penagihan atau pemungutan
pajak kepada mereka. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui seberapa besar
pandangan wajib pajak orang pribadi mengenai efektifitasnya sistem perpajakan,
kesadaran membayar pajak, pemahaman dan pengetahuan mengenai peraturan
perpajakan, serta tingkat kualitas pelayanan fiskus terhadap suatu peningkatan
kemauan wajib pajak dalam membayar pajaknya.
1.2

Rumusan Masalah
1) Apakah efektifitas sistem perpajakan, kesadaran membayar pajak,
pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak, serta tingkat kualitas
pelayanan fiskus secara parsial terdapat pengaruh positif terhadap
kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang?

2) Apakah efektifitas sistem perpajakan, kesadaran membayar pajak,
pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak, serta tingkat kualitas
pelayanan fiskus secara simultan terdapat pengaruh signifikan terhadap
kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang?
1.3


Tujuan dan Kontribusi Penelitian
Untuk menguji pengaruh efektifitas

sistem perpajakan, kesadaran

membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak serta
tingkat kualitas pelayanan fiskus secara parsial maupun secara simultan terhadap
kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang. Hasil dari
penelitian ini juga diharapkan oleh peneliti dapat memberikan manfaat kepada pihak
Akademis dengan menambah bahan referensi atau acuan bagi studi serta dapat
menjadi rujukan untuk penelitian berikutnya tentang pengaruh efektivitas sistem
perpajakan, kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman mengenai
peraturan pajak, serta tingkat kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar
pajak wajib pajak orang pribadi, bagi peneliti dapat membandingkan antara
pengetahuan yang didapat saat perkuliahan secara teori dengan yang
ditemukan dalam praktek. Bahkan dengan penelitian ini dapat memberikan
suatu pengetahuan yang lebih bermanfaat dan lebih luas secara global
mengenai faktor-faktor yang mepengaruhi tingkat kemauan wajib pajak dalam
menjalankan kewajibannya untuk membayar pajak, serta bagi para pembaca
atau masyarakat dapat menambah pengetahun dibidang pajak dalam meningkatkan

sistem pajak, kesadaran dalam membayar pajak serta tingkat kualitas pelayanan fiskus
terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang ada disekitar

lingkungan

daerah Kota Malang.
2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1

Teori Pajak
Menurut Sari (2013:36) dalam bukunya yang berjudul “Konsep Dasar
Perpajakan” definisi pajak berdasarkan pasal 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh wajib pajak pribadi atau badan yang bersifatnya memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Suprianto (2011:2) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Perpajakan”
definisi pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari
masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya

pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.
Dari penjabaran yang diatas, ternyata terdapat beberapa fungsi pajak yang
dibedakan menjadi dua sebagai berikut (Waluyo, 2013):
1. Fungsi penerimaan (Budgeter) Yaitu sebagai alat (sumber) untuk
memasukkan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara dengan
tujuan untuk membiayai pengeluaran negara yaitu pengeluaran rutin dan
pembangunan.
2. Fungsi mengatur (Reguler) Yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang keuangan (umpamanya bidang ekonomi, politik,
budaya, pertahanan keamanan)
2.2

Asas dan Teori Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak bukan pekerjaan yang mudah disamping peran aktif dari
petugas perpajakan yaitu fiskus, juga dituntut kesadaran dari wajib pajak itu sendiri.
Adapun syarat pemungutan pajak yang akan memenuhi prosesnya suatu pemungutan
pajak (Mardiasmo, 2011) adalah: pemungutan pajak harus adil, pemungutan pajak
harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis), tidak mengganggu perekonomian
(syarat ekonomis), pemungutan pajak harus efisiensi, system pemungutan pajak harus
sederhana. Adapun teori-teori yang mendukung dari pemungutan pajak di Indonesia

saat ini (Mardiasmo, 2011) dan (Juan Anastasia, 2013) yaitu sebagai berikut: teori
asuransi, teori kepentingan, teori daya pikul, teori bakti, dan teori asas daya beli.

2.3

Kemauan Membayar Pajak
Konsep kemauan membayar pajak yaitu suatu nilai konsep yang rela di
kontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan) yang digunakan
untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapatkan jasa timbal
balik (kontraprestasi) secara langsung (Dian, 2011). Kemudian konsep dari pajak
menurut Setyawati (2013), konsep pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh
negara dan terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara
umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutupi
pengeluaran-pengeluaran umum.

2.4

Efektifitas Sistem Perpajakan
Pengertian efektifitas menurut penelitian Fikriningrum (2012) adalah suatu
pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu)

telah tercapai. Dengan meningkatkan suatu kesadaran masyarakat terhdap kemauan
membayar pajak, maka diperlukan beberapa perbaikan atau penyempurnaan dalam
sistem administrasi secara modern agar tercapainya suatu efektifitas sistem perpajakan
yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. sistem perpajakan yang sekarang
sudah digunakan seperti e-SPT, e-filling, e-NPWP, e-registration, e-banking dan drop
box, dan lain-lain dapat lebih sempurna serta memberikan kemudahan kepada wajib
pajak dalam membayar atau melaporkan kewajiban perpajakan dan dapat memberikan
pencitraan atau persepsi yang baik kepada hal yang terkait dengan pajak terutama pada
sistem perpajakan.

2.5

Kesadaran Membayar Pajak
Peran aktif pemerintah dalam hal menyadarkan masyarakat tentang pajak dapat
melakukan sosialisasi akan pengetahuan cara pembayaran pajak secara rutin maupun
pelatihan serta seminar yang lebih efektif pada sekelompok masyarakat mengenai
kesadaran membayar pajak yang dapat meningkatkan beberapa kebijakan perpajakan
sebagai suatu alat stimulus terhadap responsif wajib pajak orang pribadi dalam
aktivitas membayar pajaknya.


2.6

Pengetahuan dan Pemahaman mengenai Peraturan Pajak
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu yang dapat berwujud barangbarang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami manusia
berbentuk ideal, atau yang bersangkutan masalah kejiwaan. Bahkan pengetahuan
mengenai peraturan perpajakan dapat diperoleh wajib pajak orang pribadi melalui
penyuluhan, pelatihan tentang perpajakan maupun peraturan yang terupdate oleh
Dirjen Pajak.

2.7

Tingkat Kualitas Pelayanan Fiskus
Pelayanan fiskus merupakan suatu faktor yang penting dalam menciptakan
tingkat rasa kepuasan seseorang khususnya wajib pajak orang pribadi saat membantu

dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seorang wajib pajak serta dapat
meningkatkan nilai tambah dengan pencitraan yang baik terhadap KPP Pratama.
2.8


Hipotesis
Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H1: Efektifitas sistem perpajakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
H2: Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman mengenai
peraturan pajak, serta Tingkat kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif
dan signifikan secara parsial terhadap kemauan membayar pajak.
H3: Efektifitas Sistem Perpajakan, Kesadaran membayar Pajak, Pengetahuan dan
pemahaman mengenai peraturan pajak, serta Tingkat kualitas pelayanan fiskus
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan
membayar pajak.
3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode convenience sampling,

adapun kriterianya yaitu wajib pajak orang pribadi yang mempunyai pekerjaan
sekaligus memiliki NPWP sebagai wajib pajak di Kota Malang, wajib pajak yang
efektif dalam membayar pajaknya sekaligus terdaftar sebagai wajib pajak orang
pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara.

3.2

Devinisi Operasional Variabel
1. Efektivitas Sistem Perpajakan
Dalam penelitian ini variabel independen tersebut diukur dengan menggunakan
indikator replikasi dari penelitian Setyawati (2013) skala likert 5 poin untuk 5
pertanyaan.
2. Kesadaran Membayar Pajak

Kesadaran perpajakan adalah kesadaran mengetahui atau mengerti perihal
pajak (Atiqah dan Fitria, 2010). Dalam penelitian ini variabel tersebut diukur
dengan menggunakan indikator replikasi dari penelitian Hardiningsih dan
Yulianawati (2011) serta skala likert 5 untuk 6 pertanyaan.
3. Pengetahuan dan Pemahaman mengenai Peraturan Pajak
Dalam penelitian saat ini variabel tersebut diukur menggunakan indikator
replikasi dari penelitian Fikriningrum (2012) dengan skala likert 5 poin untuk 6
pertanyaan.
4. Tingkat Kualitas Pelayanan Fiskus
Pada penelitian ini variable tersebut diukur dengan menggunakan indikator
replikasi dari penelitian Setyawati (2013) dengan skala likert 5 poin untuk 6
pertanyaan.
3.3

Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian data
yaitu:
a) Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
b) Uji Reliabilitas yaitu Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Analisis data yang dilakukan untuk menguji hasil hipotesis dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji t dan uji F. Persamaan
analisis regresi linier berganda adalah sebagi berikut :
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Ɛ
Keterangan:
Y : Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi
α

: Konstanta persamaan regresi

β

: Koefisiensi regresi

X1 : Efektifitas Sistem Perpajakan
X2 : Kesadaran Membayar Pajak
X3 : Pengetahuan dan Pemahaman mengenai Peraturan Pajak
X4 : Tingkat Kualitas Pelayanan Fiskus
ε : error

3.4

Model Penelitian
Efektifitas sistem
perpajakan
(X 1 )

Kesadaran membayar
pajak
(X 2 )
Kemauan membayar pajak
(Y)
Pengetahuan dan
pemahaman
mengenai peraturan
pajak
(X 3 )

Tingkat kualitas
pelayanan fiskus
(X 4 )

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1

Pengujian Data
Tabel 4.1
Analisis Diskriptif

Efektifitas Sistem
Perpajakan
Kesadaran Membayar
Pajak
Pengetahuan dan
Pemahaman mengenai
Peraturan Pajak
Tingkat Kualitas
Pelayanan Fiskus
Kemauan Membayar Pajak

Minim
um

Maksi
mum

RataRata

Simpangan Baku

1

5

4,06

0,79

1

5

3,92

0,90

1

5

4,05

0,72

1

5

4,14

0,77

1

5

4,09

0,68

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Rata-rata persepsi wajib pajak orang pribadi
terhadap efektifitas sistem perpajakan sebesar 4,06 dengan penyimpangan data sebesar
0,79. Hal ini berarti meskipun persepsi wajib pajak orang pribadi beragam
menyebutkan tidak baik hingga sangat baik, namun ada kecenderungan wajib pajak
orang pribadi memberikan persepsi baik terhadap efektifitas sistem perpajakan. Ratarata persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap kesadaran membayar pajak sebesar
3,92 dengan penyimpangan data sebesar 0,90. Hal ini berarti meskipun persepsi wajib
pajak orang pribadi beragam, namun ada kecenderungan wajib pajak orang pribadi
menyatakan kesadaran membayar pajak sudah baik. Rata-rata persepsi wajib pajak
orang pribadi terhadap pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak
sebesar 4,05 dengan penyimpangan data sebesar 0,72. Hal ini berarti meskipun
persepsi wajib pajak orang pribadi beragam, namun ada kecenderungan wajib pajak
orang pribadi menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan
pajak sudah baik. Rata-rata persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap tingkat
kualitas pelayanan fiskus sebesar 4,14 dengan penyimpangan data sebesar 0,77. Hal
ini berarti meskipun persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap tingkat kualitas
pelayanan fiskus beragam, namun ada kecenderungan wajib pajak memiliki tingkat
kualitas pelayanan fiskus yang tinggi terhadap pajak. Rata-rata persepsi wajib pajak
orang pribadi terhadap tingkat kemauan membayar pajak sebesar 4,09 dengan
penyimpangan data sebesar 0,68. Hal ini berarti meskipun persepsi wajib pajak orang
pribadi terhadap

tingkat kemauan membayar pajak

beragam, namun ada

kecenderungan wajib pajak memiliki tingkat kemauan membayar pajak yang tinggi

terhadap pajak.
4.2

Uji Validitas & Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Tabel 4.2
Uji Validitas
Variabel
Efektifitas
Sistem
Perpajakan

Kesadaran
Membayar Pajak

Pengetahuan dan
Pemahaman
Peraturan Pajak

Kualitas
Pelayanan Fiskus

Kemauan
Membayar Pajak

Item
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
X3.5
X3.6
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
X4.6
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5

Koefisien
Validitas
0,804
0,766
0,731
0,735
0,786
0,485
0,611
0.664
0.698
0.743
0.747
0.465
0.756
0.736
0.727
0.679
0.612
0.709
0.806
0.745
0.439
0.557
0.614
0.820
0.768
0.793
0.786
0.744

Cut Off

Keterangan

0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0.3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian validitas data bahwa terdapat beberapa nilai
korelasi lebih besar dari nilai cut off sebesar 0,3. Dengan demikian item-item
pertanyaan di variabel tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Variabel
Efektifitas Sistem Perpajakan
Kesadaran Membayar Pajak
Pengetahuan dan Pemahaman
mengenai Peraturan Pajak
Tingkat Kualitas Pelayanan Fiskus
Kemauan Membayar Pajak

Koefisien
Reliabilitas
0,820
0,729

Cut
Off
0,6
0,6

0,745

0,6

Reliabel

0,726
0,831

0,6
0,6

Reliabel
Reliabel

Keterangan
Reliabel
Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa nilai semua variabel mempunyai Alpha
Cronbach yang lebih besar dari 0,6, sehingga variabel tersebut dinyatakan handal
dan layak dipergunakan sebagai alat pengumpul data.

4.3

Uji Normalitas

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Berdasarkan probability plot diatas diketahui bahwa titik-titik residual menyebar di
sekitar garis diagonal. Hal ini berarti residual dinyatakan berdistribusi normal.
Dengan demikian normalitas data terpenuhi.
4.4

Uji Asumsi Klasik
1.

Uji Multikolinieritas

Tabel 4.5
Uji Multikolonieritas
Variabel Bebas
Efektifitas Sistem Perpajakan
Kesadaran Membayar Pajak
Pengetahuan dan Pemahaman
mengenai Peraturan Pajak
Tingkat Kualitas Pelayanan
Fiskus
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
0,843
1,187
0,864
1,158
0,761

1,314

0,857

1,167

Berdasarkan output di atas, terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai VIF
yang tidak lebih dari 10, sehingga model regresi yang terbentuk tidak
mengandung gejala multikolinier.
2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heteroskedastisitas diharapkan residual memiliki ragam yang
homogen.

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan scatter plot diatas, titik-titik residual menyebar secara acak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa residual memiliki ragam yang homogen,
sehingga asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.
4.5

Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji signifikansi parsial antara Pengaruh Efektifitas Sistem Perpajakan (X 1)
terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Malang.
Pengujian signifikansi secara parsial variabel efektifitas sistem perpajakan

menghasilkan nilai t hitung sebesar 1,702 dengan nilai signifikansi sebesar 0,092.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas > level of significance (=5%) atau
nilai signifikan 0,092 > 0,05. Untuk variabel X1 memiliki makna yaitu efektifitas
sistem perpajakan tidak signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sedangkan
pada nilai koefisien dari efektifitas sistem perpajakan sebesar 0,121 mengindikasikan
bahwa efektifitas sistem perpajakan terdapat hubungan positif terhadap kemauan
membayar pajak.
Uji signifikansi parsial antara Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak (X 2)
terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Malang.
Pengujian signifikansi secara parsial dari variabel bebas kesadaran membayar
pajak menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,642 dengan nilai signifikansi sebesar
0,522. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas > level of significance
(=5%) atau nilai signifikan 0,522 > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh
signifikan kesadaran membayar pajak (X2) terhadap kemauan membayar pajak,
bahkan pada nilai koefisien sebesar 0,048 mengindikasikan bahwa kesadaran
membayar pajak terdapat hubungan positif terhadap kemauan membayar pajak.
Uji signifikansi parsial antara Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman mengenai
Peraturan Pajak (X3) terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Malang.
Pengujian signifikansi secara parsial variabel bebas pengetahuan dan
pemahaman mengenai peraturan pajak menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,164
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan
probabilitas < level of significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh
signifikan pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak (X 3) terhadap
kemauan membayar pajak.
Uji signifikansi parsial antara Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Fiskus (X4)
terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Malang.
Pengujian signifikansi secara parsial variabel tingkat kualitas pelayanan fiskus
menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,479 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (=5%). Hal
ini berarti terdapat pengaruh signifikan tingkat kualitas pelayanan fiskus terhadap
kemauan membayar pajak.

4.6

Pengaruh Simultan (Uji F)
Pengujian signifikansi secara simultan menghasilkan nilai F hitung = 19,935
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan
probabilitas < level of significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh
signifikan secara simultan (bersama-sama) efektifitas sistem perpajakan, kesadaran
membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak, tingkat
kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak.
5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan oleh peneliti sebagai berikut:
1.

Berdasarkan hasil perhitungan uji koefisiensi determinasi (R2) dapat diperoleh
kesimpulan bahwa kontribusi variabel efektifitas sistem perpajakan, kesadaran
membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan pajak, dan
tingkat kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak sebesar
43,3%, sedangkan sisanya sebesar 56,7% merupakan kontribusi dari variabel
bebas lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2.

Dari hasil uji statistik t (signifikansi parsial) dapat membuktikan bahwa
variabel efektifitas sistem perpajakan (X1), kesadaran membayar pajak (X2)
terdapat hubungan positif dan tidak signifikan terhadap kemauan membayar
pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang. Sedangkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai peraturan pajak (X3) serta kualitas pelayanan fiskus (X4)
terdapat pengaruh positif secara signifikan terhadap kemauan membayar pajak
wajib pajak orang pribadi di Kota Malang.

3.

Dari hasil uji statisik F (Signifikansi Simultan) menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) efektifitas sistem
perpajakan, kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman
mengenai peraturan pajak, tingkat kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan
membayar pajak.

5.2

Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat suatu keterbatasan, yaitu :

1.

Pada penelitian saat ini telah menggunakan empat variabel independen yaitu
efektivitas sistem perpajakan, kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman mengenai peraturan pajak, serta tingkat kualitas pelayanan fiskus
terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang.

2.

Beberapa para responden yang datang saat mendaftar NPWP sebagai wajib
pajak, saat melaporkan SPT serta membayar pajak masih ada sebagian
responden

menggunakan

perpajakannya

secara

manual

langsung ke Kantor

atau

Pelayanan

melakukan

kewajiban

Pajak Pratama,

bukan

menggunakan e-Registration dan e-SPT maupun e-Filling. Bahkan masih ada
yang kurang paham mengenai pemberlakuan peraturan pajak dan sistem
perpajakan.
5.3

Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian, kesimpulan, dan keterbatasan penelitian,
adapun saran yang ingin disampaikan oleh peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh
efektifitas sistem perpajakan, kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman mengenai peraturan pajak, serta tingkat kualitas pelayanan fiskus
terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Malang.
Diharapkan untuk menambah beberapa variabel independen, seperti ketegasan
sanksi denda pajak.
2.

Bagi wajib pajak orang pribadi agar lebih aktif dalam memahami tentang
pemberlakuan peraturan pajak dan meluangkan waktu untuk mengikuti segala
kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPP Pratama Malang Utara guna
mempermudah wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Harjanti Puspa. 2012 “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus,
dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan
Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 1,
No. 1.

Atiqah dan Fitria. 2010 “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan,
Pemeriksaan

dan

Kesadaran

Terhadap

Kepatuhan

Wajib

Pajak

dalam

Menyampaikan SPT”. Akuntabilitas, Vol. 3 No. 1.
Carolina, Verani dan Timbul H.Simanjuntak. 2010 “Pengaruh Tax Knowledge dan
Persepsi Tax Fairness Terhadap Tax Compliance Wajib Pajak Badan yang terdaftar
di KPP Madya Bandung”. Prosiding Seminar Nasional, Bandung.
Carolina, Verani, Meythi dan Riki Martusa. 2010 “Tax Culture: Dasar Pelaksanaan
Reformasi Perpajakan Menuju Kepatuhan Sukarela”. Simposium Nasional
Perpajakan III, Bandung.
Fikriningrum, W. K., & Syafruddin, M. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban
Membayar Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Candisari)”. (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Ghozali, Imam. 2009. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS”.
Universitas Diponegoro Edisi IV, Jakarta.
Handayani, Sapti Wuri. 2012. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan
Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas”.
Makalah Simposium Nasional Perpajakan.