this PDF file KINERJA GURU DI SEKOLAH SD INPRES 11 LIKU KELURAHAN LAMBARA KECAMATAN TAWAELI | Meri | PUBLICATION 1 SM

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

KINERJA GURU DI SEKOLAH SD INPRES 11 LIKU KELURAHAN LAMBARA
KECAMATAN TAWAELI
Meri
Daswati
Nasir Mangngasing
Meichan_anata@ymail.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Indonesia
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendapatkan gambaran secara detail
tentang bagaimana Kinerja Guru di Sekolsh SD Inpres 11 Liku Kelurahan Lambara Kecamatan
Tawaeli dengan menggunakan teori Sulistyorini (2001) yaitu Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung
Jawab, Ketaatan dan Kerja Sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Deskriptif Kualitatif yanitu peneliti yang dipakai dalam usaha pemberian gambaran secara fakta dan
objektif tentang Kinerja Guru di SD Inpres 11 Liku Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli
selanjutnya informan dalam penelitian ini adalah berjumlah Lima informan. Teknik dalam
menentukan informan peneliti menggunakan teknik purposive yaitu dengan sengaja mengambil orangorang yang mengetahui objek permasalahn yang diteliti.
Guru di Sekolah SD Inpres 11 Liku itu cukup tepat waktu dalam menjalankan tugas dan

kualitas kerja Guru dari segi kedisiplinan. Ketentuan serta kemampuan mengajar cukup baik. Sama
halnya juga kualitas kerja Guru Sd Inpres 11 Liku mampu melaksanakan aktifitas pembelajaran
sesuai seperti yang diharapkan. Kerja sama merupakan hal yang terpenting dalam menjalankan tugas.
Guru tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik jika tidak terjalin kerja samaantara pihat sekolah,
orang tua murid dan siswa dan itu telah terjalin cukup baik.

Kata Kunci : Kinerja : kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerja sama

90

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

PENDAHULUAN
Kinerja

guru

merupakan


proses

dampak Kinerja pengajaran pada hasil-hasil yang

pembelajaran sebagai upaya mengembangkan

diinginkan (misal, kepuasan siswa), ukuran

kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih

Kinerja (kualitas, kuantitas, kecepatan, dan

baik, sehingga tujuan pendidikan yang telah

sebagainya), pengakuan akan arti penting dan

ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu

nilai Kinerja guru.


kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

Penilaian Kinerja dianggap lebih fektif

guru sesuai dengan target dan tujuan.
Menurut

dkk,

yang tepat, secara aktif melibatkan karyawan,

(2000:17), Kinerja guru adalah melaksanakan

dipahami dipahami dengan baik, dan merupakan

proses pembelajaran baik dilakukan di dalam

tanggung jawab manajemen yang diterima.


kelas

Idealnya, evaluasi Kinerja didasarkan pada

maupun

A.

di

Tabrani

ketika bersifat obyektif, menggunakan teknik

luar

Rusyan

kelas


di

samping

mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti

Kinerja

mengerjakan

administrasi

dan

sepanjang waktu penilaian untuk masing-masing

administrasi

pembelajaran,


melaksanakan

standar yang sudah ditetapkan atau tujuan yang

bimbingan dan layanan pada para siswa, serta

terkait dengan strategi untuk pekerjaan tersebut.

melaksanakan penilaian.

Tetapi studi-studi menunjukkan bahwa evaluasi

sekolah

dengan ketentuan-ketentuan pekerjaan, kualitas-

kegiatan sosial yang menghasilkan sesuatu dan
untuk

diukur


memiliki semua fakta yang terkait berkenaan

Aktivitas dalam kerja mengandung unsur suatu

bertujuan

yang

sistem formal digunakan. Penilai mungkin tidak

adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

akhirnya

terdokumentasi

Kinerja biasanya sangat subyektif, meskipun

Faktor utama kenapa manusia bekerja


pada

yang

kualitas aktual dari perilaku individu, dan

memenuhi

standar-standar relatif di antara penilai.

kebutuhan dan untuk mencapai taraf hidup yang
lebih baik. Dalam pencapaian taraf hidup yang

Untuk bisa terkait dengan pekerjaan atau

lebih baik dan sukses dalam bekerja tidak lepas

bebas dari bias, evaluasi Kinerja perlu didasarkan


dari motivasi kerja, dan kuat lemahnya motivasi

pada ketentuan-ketentuan kerja khusus dan

kerja seseorang mempengaruhi tinggi rendahnya

ditetapkan

Kinerja.

perusahaan, job descriptions yang disiapkan

seberapa

baik

Dalam

banyak


pijakan bagi evaluasi Kinerja. Sering juga

karena hal ini menjawab pertanyaan mendasar
tentang

empiris.

untuk tujuan administrasi gaji berfungsi sebagai

Penilaian Kinerja guru sangat penting

mereka

secara

berfungsi sebagai penentu, dan penilai dibiarkan

kualitas

“menemukan” standar-standar Kinerja yang bisa


pengajaran. Umpan balik penilaian Kinerja akan

diterapkan

memberikan beberapa hal antara lain : jaminan

dalam

mengevaluasi

Kinerja

individu.Pada hakikatnya kinerja guru adalah

bahwa guru sedang memberikan kontribusi dan

prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam

melakukan hal-hal yang tepat, kesadaran akan
91

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan

– pemeriksaan aktivitas-aktivitas aktual dan

pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai

tuntutan-tuntutan

dengan kriteria tertentu. Kinerja seseorang Guru

kuesioner, observasi, atau teknik analisis-kerja

akan nampak pada situasi dan kondisi kerja

lainnya bisa digunakan untuk menyediakan bukti

sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek

empiris atas standar-standar Kinerja yang terkait

kegiatan

dan

dengan pekerjaan. Hasilnya tidak harus berupa

cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas

job descriptions yang panjang dan detail, tetapi

tersebut.

aspek-aspek yang relevan dari Kinerja perlu

dalam

menjalankan

tugas

guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran
dalam

perencanaan

Proses kunci kegiatan pendidikan tinggi

program

adalah pengajaran dan pembelajaran (teaching

pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran

and learning). Guru dan siswa yang terlibat

dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru
yang

dicapai

harus

berdasarkan

dalam pengajaran dan pembelajaran tersebut

standar

meskipun sudah melalui suatu proses rekruitmen

kemampuan profesional selama melaksanakan

guru dan tes penerimaan siswa baru, pada

kewajiban sebagai guru di sekolah. Berkaitan
dengan

kinerja

guru

dalam

Wawancara,

didefinisikan secara akurat.

Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha

sebaik-baiknya

pekerjaan.

dasarnya

melaksanakan

adalah

manusia

biasa.

Walker

mengatakan bahwa orang-orang dalam sebuah

kegiatan belajar mengajar.

organisasi biasanya bukanlah orang yang luar
biasa.

Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pada Pasal 1 ayat 1

Dalam sebuah organisasi yang dinamis dan

menyebutkan bahwa “Guru adalah pendidik
profesional

dengan tugas

utama

fleksibel terhadap perubahan seperti bidang

mendidik,

pendidikan tinggi – dimana tujuan, lingkungan,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

struktur organisasional, staff, dan aktivitas selalu

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

berubah – manajemen memainkan peran yang

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal,

pendidikan

dasar,

dan

sangat penting dalam membantu guru memahami

pendidikan

apa yang diharapkan dari mereka (menetapkan

menengah.” Dengan demikian dapat dikatakan

tujuan-tujuan

guru merupakan pekerja profesional dalam
bidang

mengajar,

yang

berciri

adminsitrasi.

Serta

tentunya

membantu

mereka

memenuhi harapan-harapan ini dengan berhasil,

memiliki

mengevaluasi Kinerja dan menyediakan feedback

kewajiban dan tanggung jawab kepada atasannya
secara

Kinerja),

(umpan balik), dan menunjukkan pengakuan

juga

serta menyediakan ganjaran. Kelemahan pada

bertanggung jawab kepada masyarakat luas

salah satu faktor ini bisa menyebabkan Kinerja

(terutama wali murid) secara moral.

organisasi yang tidak optimal.
Ketentuan-ketentuan Kinerja lebih obyektif
ketika didasarkan pada semacam analisis empiris
92

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

Jadi dapat disimpulkan, yang dimaksud

kepuasan pekerjaan dari sudut ganjaran ini, yang

dengan Kinerja guru adalah sejauh mana seorang

merupakan hal yang paling tangible yang mereka

guru bekerja sesuai dengan prosedur yang ada

terima dari pekerjaan. Individu bisa mendapatkan

dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.

kepuasan pekerjaan dari rasa pencapaian personal

Indikator pengukurannya adalah; kepemimpinan,

mereka melalui kerja dan juga dari feedback

penguasaan kelas, informasi dan perencanaan

mengenai Kinerja mereka.

kualitas, penggunaan sumber daya manusia,

Jika Kinerja merupakan fungsi dari usaha

jaminan kualitas produk dan jasa, kualitas hasil

dan kompetensi, pentinglah bagi individu untuk

dan kepuasan siswa.

merasa yakin bahwa mereka mampu berKinerja
pada

mendasari cara organisasi mengelola

Salah

“motivasi”.

satu

yang

karyawan,

Menurut

akal

sehat,

merespon

mempengaruhi

pekerjaan

mereka.

akan menghasilkan penyelesaian tugas-tugas
yang

yang

bahwa

dan

yang

masalah Kinerja. Kita juga mengandalkan bahwa
kunci

nilai-nilai

pendidikan

indonesia

diatur

secara

sistematis.

Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dalam

dan membentuk watak serta peradaban bangsa

motivasi.
Kinerja

dan

merupakan suatu sistem pendidikan nasional

sering lebih mudah diamati daripada masalah-

faktor

karyawan

Penyelenggaraan

sikap-sikap yang terungkap dalam kata-kata

merupakan

persepsi

yang akan mereka berikan.

sebuah simptom – yang terungkap dalam bentuk

kepuasan

bahwa

merupakan determinan yang penting dari usaha

ketidakpuasan sebagai

ketidakhadiran,

Harapan

ekspektasi mengenai Kinerja ini mengatakan

kerja atau kondisi-kondisi pekerjaan menghambat

(perpindahan),

ditetapkan.

menghindarkan outcomes atau ganjaran. Teori

ketidakpuasan karyawan yang besar terhadap

turnover

sudah

penyelesaian tersebut akan menghasilkan atau

Kondisi-

kondisi ini bisa menjadi hambatan karena

Kinerja. Tanda-tanda

ini

terkait dengan Kinerja. Harapan bahwa usaha

Kinerja

kondisi-kondisi

Usaha

negatif mengenai outcomes atau ganjaran yang

atau

pekerjaan jelas dipengaruhi oleh bagaimana
orang

yang diinginkan.

tergantung pada perasaan-perasaan positif atau

Kinerja adalah asumsi-asumsi tertentu mengenai
perilaku

tingkat

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
menghasilkan

kehidupan

outcomes

bangsa,

berkembangnya

personel dalam bentuk gaji, tunjangan, jaminan

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

pekerjaan, pengakuan dari teman kerja dan

kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,

atasan, serta kesempatan-kesempatan promosi

sehat,

bagi para karyawan individual. Ini sejalan dengan

menjadi warga negara yang demokratis serta

faktor motivator dan faktor kesehatan. Para

bertanggung jawab ( UU No. 20 Tahun 2003 ).

karyawan pada umumnya sering mengukur
93

cakep,

peserta

didik

untuk

produktivitas bagi organisasi dan ganjaran bagi

berilmu,

potensi

bertujuan

agar

kreatif, mandiri, dan

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Pendidikan
usaha

Publication 2018

pada

hakekatnya

adalah

disangkal karena lembaga pendidik formal adalah

membudayakan

manusia

atau

dunia kehidupan guru sebagian besar waktu guru

Pendidikan

amat

ada di sekolah sisanya ada di rumah dan di

memanusiakan

manusia.

masyarakat

strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa

( Djamarah 2000).

secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Guru merupakan faktor yang sangat dominan

belajar dan proses pembelajaran agar peserta

dan paling penting dalam pendidikan pada formal

didik secara aktif mengembangkan potensi

pada umumnya karena bagi siswa guru sering

dirinya

spiritual

dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh

kepribadian,

identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

kecerdasan, akhlah mulia, serta keterampilan

unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas

negara.

lainnya.

untuk

keagamaan,

memiliki

kekuatatn

pengendalian

diri,

Keberhasilan

penyelenggaraan

pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan

dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui

oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat

kegiatan belajar mengajar. Namun demikian

dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah

posisi strategi guru untuk meningkatkan mutu

satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil

hasil

pedidikan mempunyai posisi strategi maka setiap
usaha

peningkatan

mutu

pendidikan

pendidikan

kemampuan

perlu

sangat

profesional

dipengaruhi
guru

dan

oleh
mutu

kinerjanya.

memberi perhatian besar kepada peningkatan
Guru sebagai pekerja harus berkemampuan

guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.

yang meliputi penguasaan materi pelajaran,
Guru adalah figur manusia sumber yang

penguasaan

menempati posisi dan memegang peran penting
dalam

pendidikan.

Ketika

semua

tugasnya di samping itu guru harus merupakan
pribadi yang berkembang dan bersifat dinamik.

terutama yang menyangkut persoalan pendidikan
sekolah.

Pendidikan

atau

Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam UU

guru

No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan
pembelajaran,

dan
menilai

melaksanakan
hasil

dan

diri dan berkepribadian untuk melaksanakan

guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan

di

keguruan

pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan

orang

mempersoalkan masalah dunia pendidikan figur

formal

profesional

Nasional

proses

bahwa

pendidik

dan

tenaga

kependidikan berkewajiban

pembelajaran,
1. menciptakan

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

suasana

pendidikan

yang

melakukan penelitian dan pengabdian kepada

bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis,

masyarakat,

dan dialogis.

terutama

bagi

pendidik

pada

perguruan tinggi. Hal tersebut tidak dapat
94

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

2. mempunyai komitmen secara profesional

3.

mengundang

berbagai

pertanyaan

tentang

untuk meningkatkan mutu pendidik.

konsistensi guru terhadap profesinya. Di isi lain

memberi teladan dan menjaga nama baik

kinerja

lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai

memperbincangkan masalah peningkatan mutu

dengan

penidikan. Kontroversi antara kondisi ideal yang

kepercayaan

yang

diberikan

guru

pun

dipersoalkan

ketika

kepadanya.

harus dijalani guru sesuai harapan Undang-

Harapan dalam UU tersebut menunjukan

undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.

adanya perubahan paradigma pola mengaajar

20 Tahun 2003 dengan kenyataan yang terjadi

guru yang pada mulanya sebagai sumber

dilapangan merupakan suatu hal yang perlu dan

informasi bagi siswa dan selalu mendominasi

patut untuk di cermati secara mendalam tentang

kegiatan dalam kelas berubah menuju paradigma

faktor penyebab munculnya dilema. Sebab hanya

yang memposisikan guru sebagai fasilitator

dapat berpengaruh degan kinerja guru maka

dalam proses pembelajaran dan selalu menjadi

dapat

interksi antara guru dengan siswa maupun siswa

sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan

dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini

bagi peningkatan kinerja guru melainkan mampu

mengharuskan guru untuk selalu meningkatkan

meningkatkan dan mendorong kinerja guru

kemampuannya

kearah yang lebih baik sebab kinerja sebagai

keteladanan,

terutama
membangun

memberikan
kemauan

dan

dicarikan

alternatif

pemecahannya

suatu sikap dan perilaku dapat meningkat dari
waktu ke waktu.

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran.

Dengan adanya alur pikir bertujuan agar

Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang

peneliti lebih mudah melakukan penelitian

cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan

karena memuat kesimpulan dari teori-teori

kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru

yang bisa menjadi pedoman bagi penelitian

untuk berkreasi sebagai upaya meningkatkan

harus

kinerjanya tidak selalu berkembang secara wajar

berbuat apa. Pada

penelitian menggunakan

dan lancar disebabkan adanya pengaruh dari

penelitian

ini

teori (Sulistyorini,

2001) :

berbagai faktor baik yang muncul dalam pribadi
a. Kesetiaan

guru itu sendiri maupun yang terdapat diluar
pribadi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa

Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan

kondisi dilapangan mencerminkan keadaan guru

untuk

yang bekerja sambilan baik yang sesuai dengan

mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan

profesinya

penuh kesabaran dan tanggung jawab.

maupun

diluar

profesi

mereka,

menaati,

melaksanakan

dan

terkadang ada sebagian guru yang secara totalitas
b. Prestasi Kerja

lebih menekuni kegiatan sambilan dari pada
kegiatan
Kenyataan

utamanya
ini

sebagai

sangat

guru

sekolah.

memprihatinkan

Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai

dan

oleh
95

seorang

tenaga

kerja

dalam

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang

METODE PENELITIAN

diberikan kepadanya.

1. Tipe penelitian
c. Tanggung Jawab
Deskriptif

Tanggung jawab adalah kesanggupan
seorang

tenaga

kerja

penelitan

dalam

yang

mendeskriptifkan

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang

adalah

suatu

bentuk

ditujukan

untuk

fenomena-fenomena

yang

ada, baik fenomena ilmiah maupun fenomena

diserahkan kepadanya dengan sebaik-

buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa

baiknya dan tepat waktu serta berani

bentuk,

membuat risiko atas keputusan yang

aktifitas,

karakteristik,

perubahan,

hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara

diambilnya.

fenomena
d. Ketaatan

yang

satu

dengan

fenomena

lainnya (Sukmadinata, 2006:72 ).

Ketaatan adalah kesanggupan seseorang
3.1.2. Dasar Penelitian

untuk menaati segala ketetapan, peraturan
yang berlaku dan menaati perintah yang

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983)

diberikan atasan yang berwenang.

studi kasus adalah metode pengumpulan data
yang bersifat integrative dan komprehentif.

f. Kerja Sama

Integrative
Kerja sama adalah kemampuan tenaga

adalah

menggunakan

berbagai

tehnik pendekatan dan bersifat komprehentif.

kerja untuk bekerja bersama-sama dengan

Komprehentif adalah data yang dikumpulkan

orang lain dalam menyelesaikan suatu

meliputi

tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan

seluruh

aspek

pribadi

individu

secara lengkap, pada penelitian ini peneliti

sehingga mencapai daya guna dan hasil

akan memperoleh data dan penjelasan secara

guna yang sebesar- besarnya.

faktual mengenai kinerja guru yang ada di

Kinerja merupakan sikap mental individu

Sekolah

dan kelompok dalam suatu organisasi

Lambara Kecamatan. Tawaeli.

SD

Inpres

11

Liku

Kelurahan.

yang menunjukkan rasa kegairahan di
HASIL PEMBAHASAN

dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan
dan mendorong mereka secara lebih baik

1. Kesetiaan

dan produktif.

Tekad dan kesanggupan untuk menaati,
melaksanakan,

mengamalkan

sesuatu

yang

ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggung
jawab dan sikap ini dapat dilihat dari sehari-hari
serta perbuatan dalam melaksanakan tugas.
Guru dalam pemberian pembelajaran kepada
96

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

siswa-siswi seharusnya dilakukan dengan penuh

keputusan yang telah diambil atau tindakan

perhatian dan sikap kesetiaan dan kesanggupan

yang

untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan

memberikan pelayanan kepada siswa-siswi

sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran

terhadap segala hal yang berkaitan dengan

dan tanggung jawab terhadap siswa-siswi yang

peningkatan mutu sekolah dan kualitas kerja

membutuhkan pembelajaran, sehingga selain

aparat sekolah dalam menjalankan tugas dan

akan menimbulkan kesan yang baik dan positif

fungsi yang diharapkan dan memiliki rasa

dari kalangan siswa-siswi ada rasa kepuasaan

tanggung jawab yang besar baik apa yang telah

tersendiri bagi guru yang telah memberikan

dibebankan

pembelajaran

keduanya

Pelaksanaan tugas dan fungsi dengan rasa

dalam

tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas

sehingga

diharapkan

saling

antar

mendukung

mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik.

dilakukannya.

dengan

Dalam

ketentuan

tugas

yang

pokok

ada.

hasil tinggi terhadap apa yang dikerjakannya
akan berdakpak positif terhadap siswa-siswinya.

2. Prestasi Kerja

Dimana SD Inpres 11 Liku bertnggung jawab
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang

dengan baik maka dengan penilaian masyarakat

dicapai oleh seorag guru dalam melaksanakan
tugas

yang

dipengaruhi

dibebankan
oleh

kepadanya

kecakapan,

terhadap kinerja dalam peningkatan mutu

dan

sekolah akan berkesan baik dilihat dari segi

pengalaman,

tanggung jawabnya kinerja guru.

kesungguhan pekerja selama periode tertentu
4. Ketaatan

sesuai dengan standar dan kriteria yang
ditetapkan.

Sangat perlu dalam menjalankan tugas

Kinerja

guru

adalah

dan kewajibannya sebagai pengajar, pendidik

penampilan kerja seorang guru yang dapat

dan pembimbing siswa. Ketaatan yang tinggi

melaksanakan indikator-indikator tugas dan

akan mampu membangun kinerja profesional

fungsi

sebab pemahaman ketaatan yang baik guru

seorang

perencanaan

yang

guru

baik

seperti

pembelajaran

membuat

dengan

baik,

mampu mencermati aturan-aturan dan langkah

menyampaikan materi dengan baik serta dapat

strategis dalam melaksanakan proses kegiatan

mempertanggung

kerjanya

belajar mengajar. Kemampuan guru dalam

kepada atasan dan kinerja guru seperti ini akan

memahami aturan dan melaksanakan aturan

mempengaruhi

yang tepat, baik dalam hubungan dengan

jawabkan

terhadap

hasil

kegiatan

belajar

mengajar.

personalia lain disekolah maupun dalam proses
belajar mengajar dikelas saat membantu upaya

3. Tanggung Jawab

membelajarkan siswa ke arah yang lebih baik.
Kesanggupan

kinerja

dalam

Kedisiplinan bagi guru merupakan bagian yang

menjalankan tugas yang diserahkan kepadanya

tak terpisahkan dalam melaksanakan tugas dan

dengan

kewajibannya.

sebaik-baiknya

dan

guru

tempat

pada

waktunya serta berani menanggung resiko atas
97

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

Ketaatan juga harus menaati segala

sangat penting sehingga hampir setiap tindakan

peraturan perundang-undangan dan peraturan

dan kebijakan yang ditetapkan kepala sekolah

kedinasan

perintah

mampu menjalankan dengan baik da diterima

kedinasan yang diberkan kepada kepala sekolah

dengan positif demi suatu tujuan yang telah

yang berwewenang serta kesanggupan untuk

ditetapkan secara bersama.

yang

berlku,

menaati

tidak melanggar aturan yang telah ditentukan.
Dengan

demikian

ketaatan

seorang

Kemampuan kerja sama dengan orag

guru

lain dalam menyelesaikan tugas dan ditentukan

menjadi tuntutan yang sangat penting untuk
dimiliki

dalam

upaya

menunjang

sehingga mencapain daya guna dan hasil guna

dan

yang sebesar-besarnya. Dalam lembaga sosial

meningkatkan kinerja dan disisi lain akan

yang

memberikan tauladan bagi siswa bahwa disiplin

tidak

dapat

dipisahkan

masyarakatlingkungannya

sangat penting bagi siapapun yang akan sukses.

dari

sebaliknya

masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari
sekolah sebab keduanya memiliki kepentingan,

5. Kerja Sama

sekolah lembaga formal yang diserahi mandat
Guru

didalam

melaksanakan

untuk mendidik, melatih dan membimbing

kewajibannya memerlukan pengetian yang sama

generasi muda bagi peranannya dimasa yang

diantara dua pihak yaitu antara guru dan pihak

akan datang. Masyarakat menginginkan sekolah

sekolah karena hal tersebut akan lebih memberri

untuk meningkatkan perkembangan putra-putri.

dorongan semangat dan gairah kerja bagi guru
KESIMPULAN

untuk dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan artinya mengembangkan

Setelah dilakukan pembahasan secara

suatu kerja sama demi mewujudkan hasil kerja

bertahap pada bab-bab sebelumnya terutama

untuk mencapai tujuan.

dalam upaya mendeskripsikan dan menganalisis
akan

kinerja guru SD Inpres 11 Liku maka akan

terrealisasi jika guru bekerja secara efisien dan

disimpulkan yang mungkin dapat dipakai sebagai

terdapat kerja sama antara tiap-tiap guru, siswa

bahan pertimbangan dalam menentukan kearah

dan juga pihak sekolah. Salah satu faktor yang

kinerja yang lebih baik dalam menjalankan tugas

memungkinkan terjadinya kerja sama dan

dan fungsinya. Berdasarkan wawancara terkait

komunikasi dapat berjalan dengan baik dan

dengan kinerja Guru dengan menggunakan

optimal.

indikator

Tujuan

pendidikan

Kerjasama

meliputi

hanya

kemampuan

tepat waktu, kerja sama , ketaatan,

prestasi kerja, kesetiaan.

bekerja sama dengan guru serta kepala sekolah
seprti menjalin komunikasi dengan atasan di

Guru SD Inpres 11 Liku cukup tepat

dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya,

waktu dalam menjalankan tugas dan tanggung

seorang akan sangat membutuhkan adanya

jawab dalam

dorongan semangat dan motivasi dari kepala

dilihat

sekolah sebab hal itu merupakan modal yang

dari

kualitas kerja,
segi

guru juga dapat

ketaatan,

kedisiplinan,

ketekunan, serta mampu mengajar dengan baik
98

Volume 2 No. 1, April 2018, 90-99

Publication 2018

dan mampu melaksanakan aktifitas pembelajaran

UCAPAN TERIMA KASIH

sesuai apa yang siswa-siswi harapkan dan seperti
yang diharapkan

dalam

bekerja sama

Penulis menghaturkan ucapan terima

guna

kasih dan penghargaan kepada Dr. H. Nasir

menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam

Mangngasing, M.Si selaku pembimbing I dan Dr.

melaksanakan segala peraturan yang bermutu

Daswati, M.Si selaku pembimbing II yang telah

guna meningkatkan kinerja guru agar supaya

memberikan arahan bimbingan, petunjuk, saran

tetap optimal dalam melakukan segala hal. Oleh

dan

karena itu kinerja guru harus menjalankan

motivasi

kepada

penulis

dalam

menyelesaikan penelitian dan pembuatan artikel

ketaatan dalam mengerjakan kewajiban dengan

ini.

baik kepada pihak sekolah, orang tua murid dan
murid itu sendiri.
DAFTAR RUJUKAN
1. Ketepatan

waktu

para

dipertahankan dan

guru

perlu

ditingkatkan demi

kemajuan mutu pendidikan

NI KADEK Cinthia Devi. “Analisis kinerja
pegawai pada kantor kelurahan birobuli utara
kecamatan palu selatan kota palu”

sekolah,

ketaatan merupakan hal yang terpenting

AAN FAUZAN “Kinerja guru di smp negeri 1
palas kecamatan palasa kabupaten parigi
moutong”

dalam meningkatkan kerja sama, mutu
pendidikan para siswa kualitas kerja para
guru

sudah

menjalankan

cukup
tugas

baik

dalam

serta

ketaatan,

kerja,

sebagai

kesetiaan,

prestasi

pedoman

mengajar. Kepala sekolah

harus

terus

berupaya

AGUS SUSANTI “kinerja aparatur kantor
camat sigi biromaru kabupaten sigi”.
Nasanius, Y. 1998. Kemerosotan pendidikan
kita: Guru dan siswa yang berperan besar,
Bukan
Kurikulum. Suara Pembaharuan.
(Online)

memberikan

motivasi kepada seluruh guru terciptanya
Undang_Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan

kinerja yang berkualitas dan hasil yang
maksimal dalam meningkatkan mutu
pendidikan yang baik
2. Perlu

menambahkan

sarana

Undang-undang Pepublik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

dan

prasarana sebagai penunjang kegiatan
belajar

mengajar

sehingga

lebih

meningkatkan prestasi serta pengetahuan
siswa

terutama

dengan

adanya

kemajuan alat teknologi dan informasi.

99