Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

(1)

A. Diare 1. Pengertian

Diare adalah pengeluaran feses yang tidak nomal dan cair. Atau buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bisa di artikan diare adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cairan yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. kematian balita, dan juga membunuh lebih dari normal frekuensi buang air besar pada bayi usia 0- 6 bulan adalah 1- 7 kali atau bahkan hanya 1 - 2 kali dalam sehari. Bayi usia 0 -6 bulan (Non Asi) adalah sehari 3 - 4 kali atau sampai hanya 1 - 2 kali dalam sehari. Usia di atas 6 bulan Biasanya 3- 4 kali dalam sehari sama seperti orang dewasa. jika frekuensi orang BAB bayi masih dalam rentang di atas berarti normal dengan catatan tidak di sertai penurunan berat badan atau gejala lain. Oleh karena itu, Penyakit diare biasanya berlangsung beberapa hari, dan akan hilang tanpa pengobatan. Akan tetapi adapula penyakit diare yang berlangsung selama berminggu 2,atau lebih. Atas dasar itulah penyakit diare digolongkan menjadi diare akut dan diare kronis (Nanny, 2011)

Diare adalalah penyakit yang muncul secara sporadiasi, musiman, yang terjadi pada bayi dan balita yang ditandai dengan muntah, demam, dan diare cair.dan kadang – kadang menyebabkan dehidrasi berat dan kematian pada balita.


(2)

Rotavirus adalah penyebab utama diare nosokomial bada bayi yang terdapat adanya infeksi (Ronal, 2010)

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buangan air besar yang tidak normal dalam bentuk tinja cair dalam frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Bayi atau balita dikatakan diare apabila sudah lebih dari 3 x buang air besar, sedangkan neonates dikatakan diare lebih dari 4x buang air besar (Yongky, 2012)

Diare adalah defeksi encer dan berwarna hijau lebih dari 4 x dalam sehari, konsistensi kadang – kadang disertai dengan darah dan lendir atau lender saja (Anik, 2010)

Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari dua minggu, sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari dua minggu.diare terjadi ketika makanan dan cairan yang dimakan atau diminum berlalu terlalu cepatatau terlalu besar jumlahnya pada saluran pencernaan( usus). Secara normal usus besar akan menyerap cairan dari makan yang di konsumsi dan akan meninggalkan kotoran ( tinja). Yang setengah padat, akan tetapi kmetika cairan dari makana yhang dikonsumsi tidak di serap, maka hasilnya adalah kotoran ( feses) yang cair atau encer. Penyakit diare mugkin berhubungan dengan infeksi firus atau bakteri atau terkadang efek dari keracuna makanan. diare pada anak dapat menyebabkan dehidrasi, dan juga demam di atas 38,5 C diare dengan tinja berdarah warna merah atau hitam, mulutnya kering atau menagis tanpa air mata, terlihat sering mengantuk dan mata cekung, pipi, tugor kulit menurun. Inilah yang mengakibatkan kematian pada bayi usia 1- 5 tahun (Nanny, 2011)


(3)

Pada dasarnya semua diare adalah gangguan trasportasi larutan usus , adanya perpindahan air melalui membran usus berlangsung secara pasif dan hal ini di tentukan oleh aliran larutan secara aktif maupun pasif, terutama natrium , klorida, dan glukosa.

Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau yang tidak seperti biasanya, di tandai dengan peningkatan volume keenceran, serta frekwensi lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lender darah (Depkes, 2010)

Diare adalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir, dan darah ( Ngastiyah, 2005)

2. P enyebab diare

Banyak faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian diare, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Faktor infeksi

Infeksi enternal adalah infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama yang mengakibatkan diare pada anak. Rotavirus merupakan penyebab utama infeksi sekitar (70% - 80%), sedangkan bakteri, virus dan parasit penyebab diare ada beberapa golongan bakteri yaitu :

1) Aeromonas hidrophilia

2) Bacill cereus

3) Campylobacter jejuni

4) Clostridium perfringens 5) Escherichia colin


(4)

6) Salmonella sp 7) Shingella sp

8) Vibrio parahaemoliticus 9) Yersinia enterocolitica 10)Staphylococcus aureus

Sedangkan golongan virus diantaranya adalah : 1)Adenovirus

2)Rotavirus 3)Virus Norwalk 4)Astovirus 5)Calicivirus 6)Coronavirus 7)Minirotavirus 8)Virus bulat kecil

Sedangkan dari golongan parasit diantaranya adalah : 1)Blantidium

2)Capillaria 3)Cryptosporidium 4)Entamoeba histolytica 5)Giardia lambia

b. Infeksi parasit, adalah cacing, sedangkan infeksi jamur adalah radang

tonsil, dan radang teggorokan, dan keracunan makanan

c. Faktor malabsorbsi adalah (gangguan penyerapan zat gizi) artinya,


(5)

terjadi kejadian tersebut tanpa ada toleransii laktosa, lemak dan protein.gejalnya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, dan sakit di daerah perut. Sedangkan malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam makanan terdapat lemak yang disebut dengan triglyserdia, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap di salurkan ke usus. Jika tidak ada lipase yang terjadi adalah kerusakan mukosa usus, diare dapat muncul karena lemak tidak terserap dengan baik

d. Faktor makanan

Faktor makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan basi,tercemar, beracun,terlalu banyak lemak,mentah ( sayuran) yang kurang matang. Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak, dan balita.

e. Faktor psikologis

Di antaranya adalah, rasa takut, cemas, dan tegang,jika terjadi pada anak dapat mengakibatkan diare kronis. Tetapi jarang terjadi pada balita, umumnya terjadi pada anak d i atas 5 tahun.

f. Faktor lingkungan dan perilaku penyakit diare

Merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan.Dua faktor yang dominan,yaitu sarana air bersih, dan pembuangan tinja akan bereaksi dengan perilaku manusia, apabila faktor lingkungan tidak sehat akan tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku tidak sehat pula yaitu melalui makanan dan minuman, yang dapt menimbulkan kejadian diare pada balita.


(6)

3. Jenis – jenis diare

a. Diare akut yaitu, diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, (umumnya

kurang dari 7 hari) akibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare

b. Disentri yaitu, diare yang disertai darah dalam tinja, akibatnya anoreksia penurunan berat badan dengan cepat, kemugkinan terjadinya komplikasi pada mukosa.

c. Diare persisten adalah, diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus – menerus. Akibat dari persisten ini bisa di sertai dengan penyakit lain seperti, demam, gangguan gizi atau penyakit lainya.

4. Patofisiologis diare

Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan terjadinya diare adalah sebagi berikut :

a. Gangguan Osmotik

Akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan menyebabkan tekanan ostomik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan isinya sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu, misalnya toksin pada dinding usus yang akan menyebabkan penigkatan sekresi air dan elektrolit yang berlebihan ke dalam rongga usus, sehingga akan terjadi peningkatan isi dari rongga usus yang akan merangsang pengeluaran isi dari rongga usus dan akhirnya timbul diare.


(7)

c. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan bagi usus untuk menyerap makana yang masuk, sehingga akan timbul diare. Akan tetapi, apabila terjadi keadaan yang sebaliknya yaitu penurunan dari peristaltic usus maka akan menyebabkan diare juga.

d. Muntah

Muntah pada anak merupakakan keadaan yang amat cukup merisaukan orang tua dan mendorong mereka segaera mungkin menacari pertolongan untuk mengatasinya. Muntah dapat menimbulkan beberapa akibat yang serius seperti pendarahan pada lambung, lambung diartikan dengan pengeluaran isi lambung melalui mulut secara terpaksa.

5. Patogenesis diare akut

a. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah

berhasil melewati rintangan asam lambung.

b. Jasad rening tersebut akan berkembang biak (Multiplikasi) di dalam usus

halus.

c. Dari jasad renik tersebut akan keluar toksin ( toksin diaregenik)

d. Toksin diaregenik akan menyebabkan hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare. 6. Tanda dan gejala

a.Cengeng, dan rewel

b. Gelisah

c.Suhu meningkat


(8)

e.Feses cair, dan berlindir, kadang juga di sertai dengan darah, kelamamaan feses ini akan berwarna hijau dan asam

f.Anus lecet

g. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat, akan terjadi penurunan volume

dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan kesadaran, dan di akhiri dengan syok.

h. Berat badan menurun

i.Turgor kulit menurun.

j.Mata dan ubun – ubun cekung.

k. Selaput lender dan mulut serta kulit menjadi kering (Ngastiyah, 2005) 7. Epidemiologi penyakit diare

Penyebaran kuman yang menyebabkan diare menyebar melalui oral antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan kontak langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku dapat mengakibatkan penyebaran kuman entrik, dan menigkatkan resiko terjadinya diare, antara lain tidak memberikan ASI secara penuh 4 – 6 bulan pada pertama kehidupan,menggunakan botol susu yang kotor, menyimpan makanan masak pada suhu kamar, menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan menyuapi anak, dan tidak membuang tinja dengan benar.

Faktor penjamu meningkatkan kerentanan lamanya terkena diare diantaranya adalah dengan tidak memeberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi, campak,lebih banyak terjadi pada golongan balita.faktor lingkungan ada beberapa dominan diantaranya adalah, sarana air bersih dan


(9)

pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia, apabila faktor lingkungan tidak sehat karena cemaran kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.

8. Komplikasi

1).Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, terdiri dari : a.Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB b.Dehidrasi sedang,apabila terjadi kehilangan cairan 5-10% BB c.Dehidrasi berat,apabila terjadi kehilangan cairan >10-15% BB

2).Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila penurunan volume darah mencapai 15 – 25 % BB maka akan menyebabkan penurunan tekanan darah.

3). Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorismus, hipotonik otot, kelemahan, bradikardia, dan perubahan pada pemeriksaan EKG.

4). Hipoglikemia.

5). Intoleransi laktosa skunder sebagi akibat defisiensi enzim laktosa karena kerusakanvili mukosa usus halus.

6). Kejang

7). Malnutrisi Energi protein karena selain diare dan muntah , biasanya penderita mengalami kelaparan

9. Penatalaksanaan

A.Prinsip perawatan diare adalah sebagai berikut : 1.Pemberian cairan ( dehidrasi awal dan rumatan) 2.Diatetik ( pemberian makanan)


(10)

3.Cara pemberian obat-obatan antara lain :

a. Jumlah cairan yang diberikan adalah 100 ml/ kg BB / hari sebanyak 1 kali setiap 2 jam, jika diare tanpa dehidrasi, Sebanyak 50% cairan ini diberikan dalam 4 jam pertama dan sisinya adlibitum.

b. Sesuaikan dengan umur anak < 2 tahun di berikan ½ gelas; 2 -6 tahun di berikan 1 gelas; > 6 tahun diberikan 400 cc ( 2 gelas).

c. Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari, maka di berikan cairan 25 – 100 ml / kg / BB dalam sehari atau setiap jam 2 kali.

d. Oralit di berikan sebanyak kurang lebih 100 ml / kg / BB setiap 4 - 6 jam pada kasus dehidrasi ringan sampai berat.

4.Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan daya tubuh

anak.

10. Pencegahan diare terhadap balita diantaranya dengan :

a. Memberikan ASI turut memberikan perlindungan terhadap terjadinya diare

pada balita karena antibodi dan zat – zat yang terkandung di dalamnya memberikan perlindungan pada balita

b. Memperbaiki makanan pendamping ASI perilaku yang salah dalam

pemberian makanan pendamping dapat mengakibatkan resiko terjadinya diare sehingga dalam pemberianya harus memperhatikan waktu dan jenis makanan yang diberikan. Pemberian makan pendamping ASI sebaiknya diberikan setelah berumur 6 bulan, dimulai dengan pemberian makanan lunak. Dan diteruskan pemberian ASI sampai anak berusia 9 bulan atau lebih, tambahkan macam – makanan lain dan frekuensi, memberikan makanan lebih sering (4x sehari). Saat anak berusia 11 tahun berikan semua


(11)

makanan yang dimasak dengan baik dengan frekuwensi pemberianya 4 – 6 sehari.

c. Menggunakan air bersih yang cukup agar resiko untuk diare dapat

dikurangi dengan mengguanakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpananya di rumah.

d. Mencuci tangan kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan

perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah dengan mencuci tangan.

e. Menggunakan jamban upaya penggunaan jamban mencuci tangan dengan

air bersih dan sabun

f. Makan buah dan sayur setiap hari

g. Tidak merokok di dalam rumah

A. Konsep pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tau dan ini terjadi melalui panca indra terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia diperoleh melalui mata dan telinga, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( overt behavior) ( Notoatmodjo, 2005)

1. Tahu (know) tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali ( racall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.oleh sebab itu “tahu”


(12)

merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tau tentangapa yang di pelajari menyebutkan, menguraikan,mendefenisikan.

2. Memahami ( comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut dengan benar.Menyebutkan,menjelaskan, menyimpulkan,meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajarinya.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan terhadap pengguna hokum – hokum rumus,metode,prinsip dan sebagainya. Dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis ( Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih banyak kaitanya satu sama lain kemampuan analisis dapat dilihat penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan memisahkan dan sebagainya.

5. Sintesis (synthesis)

Menujukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan suatu bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.


(13)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menayakan tentang isi materi yang akan di ukur dari subjek penelitian atau responden

B. Cara memperoleh pengetahuan

1. Cara tradisional atau non ilmiah

2. Cara coba salah

3. Cara coba – coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemugkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemugkinan tersebut tidak berhasil di coba kemugkinan yang lain. Metode ini masih digunakan sampai sekarang terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam pemecahan masalah yang dihadapi

C. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS)

1. Pengertian (PHBS)

Merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar ksesadaran hingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian dari (PHBS). Pola hidup bersih dan sehat harus diterapkan sedini mugkin agar menjadi kebiasaan positif dalam memelihara kesehatan. Kegiatan PHBS


(14)

jumlahnya sangat banyak, misalanya (PHBS) tentang diare : makan- makanan yang beragam jenisnya, member balita kapsul vitamin A, membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanankan semua perilaku kesehatan.

2. Indikator yang digunakan sebagai dasar dalam

melaksanakan pola hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :

a. Semua balita harus diimunisasi lengkap sebelum berusia 1

tahun. yang tujannya dari imunisasi itu ada lah dapat memberikan kekebalan tubuh bagi bayi sehingga tidak mudah terserang penyakit setelah berusia 1 tahun ke atas.

b. Semua bayi harus di timbang berat badany sejak lahir

sampai usia 5 tahun di posyandu atau sarana kesehatan lainya.

c. Setiap ibu agar memberikan makanan yang mengandung

unsur zat tenaga, zat pembagunan, zat pengatur sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang. Unsur zat gizi sangat di butuhkan balita. Kebutuhan akan gizi seimbang bagi balita banyak orang tidak mengerti sehingga sering pula terjadi sakit pada saat yang tidak terduga dan tidak tau penyebabnya. Karena orang sering berprinsip makan yang penting perut terisi/ kenyang tetapi daya tahan tubuh tidak di perhatikan. Pemberiaan makanan seperti sayuran dan buah sangat baik bagi kesehatan karena vitamin terdapat berbagai macam vitamin terkandung di dalamnya.


(15)

d. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC. Adanya sungai di sekitar rumah biasanya digunakan untuk membuang limbah sampah oleh masyarakat. Banyak masyarakat berpikir tidak akan rugi appapun saat membuang limbah di sungai karena sungai itu mengalir, tetapi tidak berpiakir jika warga yang ada di hulu juga berfikiran yang sama maka limbah itu juga akan sampai juga kepadanya. Limbah tubuh manusia banyak sekali kandungan zat yang berbahaya dari bau ataupun unsure senyawa di dalamnya. Kebersihan sebagaian dari imam itulah yang mugkin diterapkan agar kesehatan dan kebersihan lingkungan tetap di jaga.

e. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum

agar di masak terlebih dahulu.

f. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah

buang air besar dan waktu akan makan appun. Mencuci tangan dengan sabun setelah memengang atau menyentuh kotoran, perlu dilakukan karena selain dari segi jijik kuman dapat menempel pada tubuh kita. Bila memegang hidung, mulut, dan lain sebagainya terlebih sebelum makan harus mencuci tangan dengan sabun agar terhidar dari kuman penyakit masuk ke tubuh lewat makanan yang kita makan.

g. Setiap pekarangan rumah bebas dari sampah usahakan selalu

bersih, bebas dari sarang nyamuk atau lain sebagainya.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) di rumah tangga


(16)

( pengasuh anak)

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat terutama yang memeiliki balita kerena balita sangat mudah/ rentan terserang penyakit. Ada 10 (PHBS) dalam rumah tangga atau pengasuh yaitu:

a. Memberikan ASI eksklusif penuh

b. Menimbang balita setiap 6 bulan untuk mengikuti

pertumbuhan dan perkembangan balita dan dapat mengetahui deteksi dini penyakit balita

c. Menggunakan air bersih setiap kali yang berhubungan

dengan kebutuhan balita dan tidak berbau, tidak keruh,bebas dar pasir,debu, lumpur,sampah dan busa.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun

agar terhindar dari kuman yang dapat membawa penyakit bagi balitadi cuci pada saat, setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelh menceboki balita, sebelum makan dan menyuapi anak, sebelum memegang makanan, setelah bersin, batuk.

e. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu seperti,

menguras dan menyikat penampungan air, menutup rapat penampungan air minum

f. Cukupi makanan buah dan sayur setiap hari seperti, sayuran


(17)

kelor.di dalam buah dan sayur terdapat vitamin dan antioksida yang berfungsi mampu melindungi tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

g. Menggunakan jamban apabila daerah yang sulit air,dan

harus di pelihara supaya tetap sehat. Selalu bersih tidak ada genangan air seperti, serangga, kecoa, lalat, dan tikus yang berkeliaran

h. Mencuci botol, dan merebus botol susu sebelum di isi susu

dan di berikan ke balita

i. Tidak memberikan makanan basi atau yang sudah bermalam

ke pada balita

j. Merebus botol susu hingga mendidih

4. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi rumah

tangga atau yang memiliki balita antara lain:

a. Setiap anggota rumah tangga menjadi tidak mudah sakit b. Anak tumbuh sehat dan cerdas

c. Anggota keluarga dapat mengenali tanda – tanda penyakit

d. Keluarga dapat memenuhi kecukupan gizi balita dan pemenuhan

vitamin – vitamin dalm pencegahan penyakit e. Keluraga dapat meninggkatkan nafsu makan balita

f. Biaya dalam rumah tangga bisa lebih irit jika tidak terserang penyakit


(1)

merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tau tentangapa yang di pelajari menyebutkan, menguraikan,mendefenisikan.

2. Memahami ( comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut dengan benar.Menyebutkan,menjelaskan, menyimpulkan,meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajarinya.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan terhadap pengguna hokum – hokum rumus,metode,prinsip dan sebagainya. Dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis ( Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih banyak kaitanya satu sama lain kemampuan analisis dapat dilihat penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan memisahkan dan sebagainya.

5. Sintesis (synthesis)

Menujukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan suatu bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.


(2)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menayakan tentang isi materi yang akan di ukur dari subjek penelitian atau responden

B. Cara memperoleh pengetahuan

1. Cara tradisional atau non ilmiah 2. Cara coba salah

3. Cara coba – coba ini dilakukan dengan menggunakan kemugkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemugkinan tersebut tidak berhasil di coba kemugkinan yang lain. Metode ini masih digunakan sampai sekarang terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam pemecahan masalah yang dihadapi

C. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS)

1. Pengertian (PHBS)

Merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar ksesadaran hingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian dari (PHBS). Pola hidup bersih dan sehat harus diterapkan sedini mugkin agar menjadi kebiasaan positif dalam memelihara kesehatan. Kegiatan PHBS


(3)

jumlahnya sangat banyak, misalanya (PHBS) tentang diare : makan- makanan yang beragam jenisnya, member balita kapsul vitamin A, membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanankan semua perilaku kesehatan.

2. Indikator yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan pola hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :

a. Semua balita harus diimunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun. yang tujannya dari imunisasi itu ada lah dapat memberikan kekebalan tubuh bagi bayi sehingga tidak mudah terserang penyakit setelah berusia 1 tahun ke atas.

b. Semua bayi harus di timbang berat badany sejak lahir sampai usia 5 tahun di posyandu atau sarana kesehatan lainya.

c. Setiap ibu agar memberikan makanan yang mengandung unsur zat tenaga, zat pembagunan, zat pengatur sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang. Unsur zat gizi sangat di butuhkan balita. Kebutuhan akan gizi seimbang bagi balita banyak orang tidak mengerti sehingga sering pula terjadi sakit pada saat yang tidak terduga dan tidak tau penyebabnya. Karena orang sering berprinsip makan yang penting perut terisi/ kenyang tetapi daya tahan tubuh tidak di perhatikan. Pemberiaan makanan seperti sayuran dan buah sangat baik bagi kesehatan karena vitamin terdapat berbagai macam vitamin terkandung di dalamnya.


(4)

d. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC. Adanya sungai di sekitar rumah biasanya digunakan untuk membuang limbah sampah oleh masyarakat. Banyak masyarakat berpikir tidak akan rugi appapun saat membuang limbah di sungai karena sungai itu mengalir, tetapi tidak berpiakir jika warga yang ada di hulu juga berfikiran yang sama maka limbah itu juga akan sampai juga kepadanya. Limbah tubuh manusia banyak sekali kandungan zat yang berbahaya dari bau ataupun unsure senyawa di dalamnya. Kebersihan sebagaian dari imam itulah yang mugkin diterapkan agar kesehatan dan kebersihan lingkungan tetap di jaga. e. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum

agar di masak terlebih dahulu.

f. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan appun. Mencuci tangan dengan sabun setelah memengang atau menyentuh kotoran, perlu dilakukan karena selain dari segi jijik kuman dapat menempel pada tubuh kita. Bila memegang hidung, mulut, dan lain sebagainya terlebih sebelum makan harus mencuci tangan dengan sabun agar terhidar dari kuman penyakit masuk ke tubuh lewat makanan yang kita makan.

g. Setiap pekarangan rumah bebas dari sampah usahakan selalu bersih, bebas dari sarang nyamuk atau lain sebagainya.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) di rumah tangga yang memiliki balita


(5)

( pengasuh anak)

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat terutama yang memeiliki balita kerena balita sangat mudah/ rentan terserang penyakit. Ada 10 (PHBS) dalam rumah tangga atau pengasuh yaitu:

a. Memberikan ASI eksklusif penuh

b. Menimbang balita setiap 6 bulan untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan balita dan dapat mengetahui deteksi dini penyakit balita

c. Menggunakan air bersih setiap kali yang berhubungan dengan kebutuhan balita dan tidak berbau, tidak keruh,bebas dar pasir,debu, lumpur,sampah dan busa.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun agar terhindar dari kuman yang dapat membawa penyakit bagi balitadi cuci pada saat, setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelh menceboki balita, sebelum makan dan menyuapi anak, sebelum memegang makanan, setelah bersin, batuk.

e. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu seperti, menguras dan menyikat penampungan air, menutup rapat penampungan air minum

f. Cukupi makanan buah dan sayur setiap hari seperti, sayuran yang berwarna hijau tua, daun katuk, daun papaya, genjer dan daun


(6)

kelor.di dalam buah dan sayur terdapat vitamin dan antioksida yang berfungsi mampu melindungi tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

g. Menggunakan jamban apabila daerah yang sulit air,dan harus di pelihara supaya tetap sehat. Selalu bersih tidak ada genangan air seperti, serangga, kecoa, lalat, dan tikus yang berkeliaran

h. Mencuci botol, dan merebus botol susu sebelum di isi susu dan di berikan ke balita

i. Tidak memberikan makanan basi atau yang sudah bermalam ke pada balita

j. Merebus botol susu hingga mendidih

4. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi rumah tangga atau yang memiliki balita antara lain:

a. Setiap anggota rumah tangga menjadi tidak mudah sakit b. Anak tumbuh sehat dan cerdas

c. Anggota keluarga dapat mengenali tanda – tanda penyakit

d. Keluarga dapat memenuhi kecukupan gizi balita dan pemenuhan vitamin – vitamin dalm pencegahan penyakit

e. Keluraga dapat meninggkatkan nafsu makan balita

f. Biaya dalam rumah tangga bisa lebih irit jika tidak terserang penyakit


Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011

12 87 125

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 5

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

1 1 5